SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Download to read offline
KEDAULATAN
PANGAN
Dengan Aplikasi
TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
➢ Luas panen padi 15 juta Ha
➢ Produksi padi 81,38 juta ton
➢ Produktivitas 5,2 ton/Ha
LATAR BELAKANG
Data Kementerian Pertanian 2017
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
LATAR BELAKANG
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
LATAR BELAKANG
Total Luas lahan Panen Padi
15 juta Ha
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
LATAR BELAKANG
❑ Jumlah penduduk Indonesia yang
bergerak dalam bidang pertanian sebesar
31%, angka itu menurun dari sebelumnya
42% dalam sepuluh tahun terakhir
(terjadi penurunan 1,1% per tahun)
- www.viva.co.id tgl. 8 – 03 - 2018
- tribunnews.com tgl. 18 – 03 - 2018
LAHAN SAWAH
INDUSTRI
PERUMAHAN
JALAN TOL
LAHAN PERTANIAN
SUMBER DAYA MANUSIA
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
TEKNOLOGI BATUBARA
❑ Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) menggelar Proyek Bursatani yaitu penerapan
Aplikasi Teknologi Pupuk Batubara sebagai alat terciptanya kedaulatan pangan nasional
menuju Indonesia sejahtera adil dan makmur.
❑ Proyek ini sudah dijalankan di 16 Provinsi, diantaranya:
1. Sumatera Barat
2. Sumatera Utara
3. Riau
4. Lampung
5. Banten
6. Jawa Barat
7. Jawa Tengah
8. Kalimantan Barat
9. Kalimantan Tengah
10. Kalimantan Selatan
11. Kalimantan Timur
12. Kalimantan Utara
13. Maluku
14. Papua
15. Bali
16. Nusa Tenggara Barat
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
TEKNOLOGI BATUBARA
❑ Teknologi Pupuk Batubara adalah teknologi terbaru dengan kandungan unsur
hara mikro dan makro yang lengkap dipadukan dengan Nutrisi Essensial yang
berfungsi untuk memaksimalkan dan meningkatkan hasil produksi.
❑ Dimana pada sektor pertanian terdapat tiga formula yaitu Pupuk Batubara,
Nutrisi Essensial Tanaman dan Nutrisi Essensial Kristal.
1. Meningkatkan kinerja sel
2. Mengoptimalkan fungsi dan kapasitas sel dalam memanfaatkan pupuk yang
diberikan
3. Meningkatkan kinerja sel dalam melakukan pengisian bulir atau buah
FUNGSI PADA SEL TANAMAN
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
TEKNOLOGI BATUBARA
Produk Bursatani
PUPUK
BATUBARA
NUTRISI
ESSENSIAL TANAMAN
NUTRISI
ESSENSIAL KRISTAL
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
TEKNOLOGI BATUBARA
PUPUK BATUBARA
Bahan tambahan pupuk yang terdiri dari
unsur makro dan mikro lengkap yang
dibutuhkan oleh tanaman
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
TEKNOLOGI BATUBARA
PENGERTIAN BATUBARA
“Batubara adalah berupa sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari
tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara biokimia, kimia dan fisika dalam
kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta temperatur tertentu pada kurun waktu
yang sangat lama”
1. Spackman (1958)
2. The International Hand Book of Coal
Petrography (1963)
3. Thiessen (1974)
4. Achmad Prijono, dkk. ( 1992)
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
DOKUMEN LEGALITAS
Hasil Analisis Kimia Analitik
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
TEKNOLOGI BATUBARA
Nutrisi Essensial Tanaman
Menyempurnakan kinerja sel, Mengoptimalkan
fungsi dan kapasitas sel tanaman dalam
memanfaatkan pupuk
Nutrisi Essensial Kristal
Menyempurnakan pembentukan
dan pengisian buah, bulir atau umbi
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
TEKNOLOGI BATUBARA
Saat ini implementasi dan sosialisasi teknologi Pupuk Batubara baru dilakukan di 16 Provinsi, dan masih
terus berjalan. Kami memiliki harapan dan rencana implementasi ini akan di terapkan terhadap 34
Provinsi guna mencapai luas panen padi tahun 2016 adalah 15.1 Juta Ha, dan berharap produktivitas
pertanian padi meningkat, penghasilan lebih besar sehingga kesejahteraan petani lebih baik.
Jawa Barat
Papua
Maluku
Kalimantan Timur
Jawa Tengah
Riau
Kalimantan Utara
Kalimantan
Barat
Kalimantan Selatan
Nusa Tenggara Barat
Lampung
Sumatera Barat
Sumatera Utara
Banten
Kalimantan Tengah
Bali
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
DOKUMEN LEGALITAS
Sertifikat Paten Nomor IDP0000055772
LEGALITAS PRODUK
IZIN EDAR
02.03.2019.054
29 Maret 2019
PENDAFTARAN MEREK
D002017057383
03 NovembeR 2017
IZIN PERTANIAN
3294-/PI.100-/A9-/3-/2018
12 Maret 2018
HASIL UJI MUTU NOMOR SERTIFIKAT
766/LP.Balittanah/05/2018
24 JULI 2018
01 MANDIRI, LANGSUNG KEPADA PETANI
02 BERSAMA PEMERINTAH DAERAH dan BUMN
SKEMA AKTIVITAS PENERAPAN
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
PUPUK BATUBARA
Bahan tambahan pupuk yang terdiri dari
unsur makro dan mikro lengkap yang
dibutuhkan oleh tanaman
NUTRISI ESENSIAL TANAMAN
Menyempurnakan kinerja sel,
mengoptimalkan fungsi dan kapasitas sel
dalam memanfaatkan pupuk
NUTRISI ESENSIAL KRISTAL
Menyempurnakan pembentukan dan
pengisian buah, bulir, atau umbi
01 MANDIRI, LANGSUNG KEPADA PETANI
Penyuluhan & Pembinaan
Kepada Petani
Tim melakukan sosialiasi
kepada kelompok tani dan/
atau petani secara langsung
Kesepakatan Implementasi
Tim dan kelompok tani/ petani
sepakat untuk melakukan
penerapan teknologi pupuk
batu bara pada lahan yang
direkomendasikan
Demplot
Demplot dilakukan di lahan
yang direkomendasikan dan
dilakukan monitoring secara
langsung oleh tim selama masa
tanam
Reporting
Recording hasil panen dan
melakukan analisa kenaikan
produksi hasil pertanian
sebagai basic benchmark untuk
wilayah lain
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
Penyuluhan & Pembinaan
Kepada Petani
Penyuluhan dan pembinaan
telah dilakukan dalam 1 tahun
terakhir di:
- 15 provinsi
- 56 kota/ kabupaten
Kesepakatan Implementasi
Penyuluhan dan pembinaan
menghasilkan kesepakatan
untuk dilakukannya demplot
penggunaan teknologi pupuk
batu bara
Demplot
Demplot telah dilakukan secara umum
menunjukkan hasil yang positif, dengan
rata-rata peningkatan hasil produksi
tanaman sebesar 25 – 35 %
Reporting
Hasil panen dari lahan yang di
demplot di dokumentasikan
sebagai bukti nyata kinerja tim
dalam upaya ikut serta dalam
menyukseskan setiap program
pemerintah
1
2
4
3
✓ Penyuluhan & pembinaan
✓ Kesepakatan implementasi
✓ Demplot
✓ Reporting
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
NO PROVINSI
KOTA/
KABUPATEN
NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN
PENGGUNAAN
TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
SEBELUM SESUDAH
1 Jawa Barat Kab. Sukabumi
Samsidin
081563136450
Padi 1 ha 4.500 kg 6.300 kg ↑ ~ 40,00 %
2 Jawa Barat Kab. Sukabumi
Dadun
085720927899
Padi 0,42 ha 1.200 kg 1.723 kg ↑ ~ 43,58 %
3 Banten Kab. Lebak
Suatma
085781828742
Padi 0,24 ha 1.380 kg 1.800 kg ↑ ~ 30,43 %
4 Banten Kab. Pandeglang Sartani Padi 0,24 ha 820 kg 1.045 kg ↑ ~ 27,44 %
5 Jawa Barat Kab. Sukabumi
Nanang
085871607807
Padi 0,24 ha 1.500 kg 1.800 kg ↑ ~ 20,00 %
6 Jawa Barat Kab. Sukabumi
Deni Mustopa
085747003667
Padi 0,08 ha 600 kg 700 kg ↑ ~ 16,67 %
7 Jawa Barat Kab. Sukabumi
Ngaliman Murdianto
085798195379
Padi 0,08 ha 500 kg 720 kg ↑ ~ 44,00 %
8 Jawa Barat Kab. Sukabumi Yana Padi 0,06 ha 700 kg 940 kg ↑ ~ 34,29 %
9 Jawa Barat Kab. Sukabumi
Salam
085524541353
Padi 0.16 ha 950 kg 1.173 kg ↑ ~ 23,47 %
RECORD DATA HASIL DEMPLOT
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
NO PROVINSI
KOTA/
KABUPATEN
NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN
PENGGUNAAN
TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
SEBELUM SESUDAH
10 Jawa Barat Kab. Sukabumi Tayami Padi 0,24 ha 1.572 kg 2.008 kg ↑ ~ 27,74 %
11 Jawa Barat Kab. Sukabumi Ujang Teten Padi 0,25 ha 1.550 kg 2.300 kg ↑ ~ 48,39 %
12 Jawa Barat Kab. Sukabumi
Nanang Tawil
085863691916
Padi 0,06 ha 450 kg 750 kg ↑ ~ 66,67 %
13 Jawa Barat Kab. Sukabumi Ahmad Padi 0,18 ha 1.300 kg 1.618 kg ↑ ~ 24,46 %
14 Jawa Barat Kab. Sukabumi Henda Padi 0,16 ha 1.150 kg 1.400 kg ↑ ~ 21,74 %
15 Jawa Barat Kab. Sukabumi Engkos Padi 0,12 ha 800 kg 1.040 kg ↑ ~ 30,00 %
16 Jawa Barat Kab. Karawang Engkim Padi 1,1 ha 8.554 kg 8.864 kg ↑ ~ 3,62 %
17 Jawa Barat Kab. Karawang Nasir Padi 0,375 ha 3.375 kg 4.684 kg ↑ ~ 38,78 %
18 Kalimantan Selatan Tanah Laut Basuni Jagung 1 ha 7.400 kg 9.300 kg ↑ ~ 25,68 %
19 Lampung Lamsel Sudaryono Jagung 0,7 ha 4.000 kg 5.000 ha ↑ ~ 25,00 %
RECORD DATA HASIL DEMPLOT
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
RECORD DATA HASIL DEMPLOT
NO PROVINSI
KOTA/
KABUPATEN
NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN
PENGGUNAAN
TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
SEBELUM SESUDAH
20 Riau Indragiri Hulu
Acun Basuni
085365823675
Jagung 0,4 ha 4.500 kg 5.600 kg ↑ ~ 24,44 %
21 Kalimantan Selatan Tapin
Sukarlis
085349463740
Bawang Merah 0,72 ha 7.300 kg 9.000 kg ↑ ~ 23,29 %
22 Lampung Lamsel Saiful Bawang Merah 0,25 ha 2.800 kg 3.557 kg ↑ ~ 27,04 %
23 Kalimantan Selatan Banjarbaru Daryo Tomat 0,54 ha 18.600 kg 24.000 kg ↑ ~ 29,03%
24 Maluku Buru Yitno Tomat 0,5 Ha 24.500 kg 30.000 kg ↑ ~ 22,45%
25 Kalimantan Selatan Tanah Laut
Herry Winardi
08125123122
Sawit 1 ha 10,3 kg BJR 13,4 kg BJR ↑ ~ 30,10 %
26 Kalimantan Timur Berau H. Nur Iman Sawit 2 ha 3.200 kg 3.933 kg ↑ ~ 22,91 %
27 Riau Indragiri Hulu H. Sutoyo Sawit 1 ha 2.500 kg 3.100 kg ↑ ~ 24.00 %
Catatan :
1. Data di atas merupakan sample hasil demplot
2. Data peningkatan hasil produksi di atas dibandingkan dengan hasil produksi pada periode sebelumnya sesuai dengan keterangan petani yang bersangkutan
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI DEMPLOT
Dokumentasi demplot di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada komoditas padi di atas lahan seluas 1 ha milik Bpk. Samsidin
Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Cibadak, Kabupaten
Sukabumi, Jabar pada komoditas padi di atas lahan seluas 0,42 ha
milik Bpk. Dadun
Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak,
Banten pada komoditas padi di atas lahan seluas 0,24 ha milik Bpk.
Suatma
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI DEMPLOT
FKDB – Bursatani bekerja sama
dengan Koperasi Palagan
Makmur (KPM) untuk
penerapan teknologi pupuk
batu bara di Kabupaten
Sukabumi.
KPM memberikan dana
talangan pupuk untuk 85
petani.
Program Dana Talangan Pupuk
yang telah dijalankan di
Kabupaten Sukabumi
meningkat rata-rata 31,42% dari
sebelumnya
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI DEMPLOT
Dokumentasi hasil demplot di
Kecamatan Cikeusik, Kabupaten
Pandeglang, Banten pada
komoditas padi di atas lahan
seluas 0,24 ha milik Bpk. Sartani
Dokumentasi hasil
demplot di Kecamatan
Jati Agung, Kabupaten
Lampung Selatan,
Lampung pada
komoditas jagung di
atas lahan seluas 0,7 ha
milik Bpk. Sudaryono
Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin,
Kalimantan Selatan pada komoditas bawang merah di atas lahan seluas 0,7
ha milik Bpk. Sukarlis
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI DEMPLOT
Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Sragi,
Kabupaten Lampung Selatan, Lampung pada
komoditas bawang merah di atas lahan seluas 0,25 ha
milik Bpk. Saiful
Dokumentasi hasil demplot di Kota
Banjarbaru, Kalimantan Selatan
pada komoditas tomat di atas
lahan seluas 0,5 ha milik Bpk.
Daryo
Dokumentasi hasil demplot di Unit
17 Kecamatan Wailata, Kabupaten
Buru, Maluku pada komoditas
tomat di atas lahan seluas 0,5 ha
milik Bpk. Yitno
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI DEMPLOT
Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah
Laut, Kalimantan Selatan pada komoditas sawit di atas lahan seluas 1 ha
milik Bpk. Herry Winardi
Dokumentasi hasil demplot
di Kecamatan Lubukbatu
Jaya, Kabupaten Indragiri
Hulu, Riau pada komoditas
sawit di atas lahan seluas 1
ha milik Bpk. H. Sutoyo
Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru,
Maluku pada komoditas jeruk di atas lahan seluas 4,5 ha milik Bpk.
Sugeng
02 BERSAMA PEMDA & BUMN
Audiensi Kepemerintahan
Pengenalan FKDB – Bursatani
secara umum dan program kerja
yang telah dan sedang berjalan
saat ini kepada Pejabat Daerah/
Dinas Pertanian
UPTD + Kelompok Tani
Tindaklanjut hasil audiensi
dengan berkoordinasi dengan
UPTD dan kelompok tani
1
2
Demplot
Demplot dilakukan di lahan
yang direkomendasikan dan
dilakukan monitoring secara
langsung oleh tim selama masa
tanam
Reporting
Recording hasil panen dan
melakukan analisa kenaikan
produksi hasil pertanian
sebagai basic benchmark untuk
wilayah lain
4
5
Kesepakatan Implementasi
Tim dan kelompok tani/ petani
sepakat untuk melakukan
penerapan teknologi pupuk batu
bara pada lahan yang
direkomendasikan
3
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
1. KAB. SUKABUMI - JAWA BARAT
Audiensi di Kab. Sukabumi
Bpk. Dody A. Somantri selaku ASDA II Kabupaten Sukabumi, mewakili
Bupati Sukabumi, memberikan arahan kepada tim FKDB – Bursatani
untuk dapat bersinergi dan saling menjemput bola dengan dinas
terkait di Kabupaten Sukabumi.
1
2 Koordinasi dengan UPTD
+ Kelompok Tani
1. Pertemuan I
Hasil
Bpk. Yaya Kuswaya selaku UPTD Pertanian Kec. Ciemas merencanakan
program tanam padi organik bersama-sama dengan tim FKDB – Bursatani.
2. Pertemuan II
Hasil
1. Sosialisasi teknologi pupuk batu bara kepada kelompok tani
2. Sosialisasi program padi organik oleh pihak BP3K
3
BERSAMA PEMDA & BUMN
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
Demplot
Belum dilakukan
Reporting
Belum dilakukan
4
5
Kesepakatan Implementasi
Hasil
Terjadi kesepakatan antara FKDB – Bursatani dengan
Dinas Pertanian Kab. Sukabumi untuk melakukan
demplot padi organik dengan 3 metode:
1. Full penanganan sesuai SOP Dinas
2. Kombinasi SOP Dinas dan FKDB – Bursatani
3. Full penanganan sesuai SOP FKDB – Bursatani
3
2
✓ Koordinasi dg UPTD + Poktan
✓ Kesepakatan implementasi
Demplot
Reporting
✓ Audiensi
Update
25.02.2019
1. KAB. SUKABUMI - JAWA BARAT
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI AUDIENSI KAB. SUKABUMI
Audiensi tim FKDB – Bursatani dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi
yang diwakili oleh Bpk. Dody A. Somantri
selaku ASDA II Kab. Sukabumi, mewakili
Bupati Sukabumi
Pertemuan dengan Bpk. Yaya Kuswaya selaku
perwakilan UPTD Pertanian Kecamatan
Ciemas sebagai tindak lanjut dari audiensi
dengan Pemerintah Kab. Sukabumi yang
menghasilkan program tanam padi organi
bersama FKDB - Bursatani
Sosialisasi oleh Tim BimTek UPTD
Pertanian Kec. Ciemas dan FKDB –
Bursatani mengenai program padi
organik kepada kelompok tani yang
ditunjuk sebagai pelaksana dari
program
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
2. KAB. SOLOK - SUMATERA BARAT
Audiensi di Kab. Solok
Tempat : Kantor Dinas Pertanian
Kabupaten Solok
Waktu : Kamis, 20 September
2018
Bpk. Admaizon selaku Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Solok secara
langsung meminta tim FKDB –
Bursatani untuk melakukan
pembinaan dan pendampingan
kepada para petani di 14 Kecamatan,
di Kabupaten Solok, Sumatera Barat
1
2
Koordinasi dengan Kelompok Tani
Tim FKDB – Bursatani secara langsung
melakukan komunikasi dan koordinasi
dengan perwakilan PPL di 14 Kecamatan
di Kabupaten Solok.
Kesepakatan Implementasi
Hasil koordinasi, membuahkan
hasil tahap awal yaitu
dilakukannya demplot di 6
Kecamatan di Kab. Solok
3
Demplot
Telah dilakukan demplot dan
monitoring aktivitas
penerapan teknologi batu
bara
Reporting
Hasil demplot telah
didokumentasikan
4
5
✓
✓ Koordinasi dg UPTD + Poktan
✓ Kesepakatan implementasi
Demplot
Reporting
✓ Penyuluhan & pembinaan
✓
Update
22.10.2018
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
RECORD DATA HASIL DEMPLOT
NO PROVINSI
KOTA/
KABUPATEN
NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN
PENGGUNAAN
TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
SEBELUM SESUDAH
1 Sumatera Barat Kab. Solok Asnaniarni Padi 0,11 ha 365 kg 768 kg ↑ ~ 108,69 %
2 Sumatera Barat Kab. Solok Hendra Kuswandi Padi 0,05 ha 304 kg 448 kg ↑ ~ 47,37 %
3 Sumatera Barat Kab. Solok Alfendi Padi 0,1 ha 384 kg 544 kg ↑ ~ 41,67 %
Catatan :
1. Data di atas merupakan sample hasil demplot
2. Data peningkatan hasil produksi di atas dibandingkan dengan hasil produksi pada periode
sebelumnya sesuai dengan keterangan petani yang bersangkutan
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI AUDIENSI KAB. SOLOK
Aktivitas tim FKDB – Bursatani dalam melakukan penyuluhan, pembinaan dan demplot secara langsung di 6 kecamatan di Kabupaten Solok,
Sumatera Barat
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI AUDIENSI KAB. SOLOK
PANEN PADI DI KABUPATEN SOLOK
Pendampingan yang dilakukan oleh tim FKDB – Bursatani di
Kabupaten Solok membuahkan hasil yang cukup memuaskan
dengan rata-rata peningkatan di atas 50% jika dibandingkan
dengan hasil produksi rata-rata biasanya sesuai dengan keterangan
petani yang bersangkutan
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
3. KAB. BURU - MALUKU
Koordinasi dengan Para Petani
Tim FKDB – Bursatani secara
langsung melakukan komunikasi dan
koordinasi dengan para petani
1
2
Kesepakatan Implementasi
Hasil koordinasi membuahkan
kesepakatan untuk penerapan teknologi
pupuk batu bara di 3 Kecamatan dan 6
Desa di Kabupaten Buru
Demplot
Demplot telah dilakukan di 3
Kecamatan dan 6 Desa di
Kabupaten Buru, dengan hasil:
✓ Rata-rata peningkatan
produksi 53,39%
✓ Rata-rata peningkatan
rendemen 10 – 15%
Reporting
Sudah dilakukan dan
dilaporkan ke dinas terkait di
Kabupaten Buru
3
5
4
✓
✓ Koordinasi dg UPTD + Poktan
✓ Kesepakatan implementasi
Demplot
Reporting
✓ Penyuluhan & pembinaan
✓
Update
25.10.2018
Audiensi di Kabupaten Buru
Tempat : Kantor Dinas Pertanian Kab.
Buru
Waktu : Kamis, 25 Oktober 2019
Hasil Audiensi:
▪ Bpk. Temok Karyadi S.P selaku Kepala Dinas Pertanian Kab.
Buru sangat mendukung program FKDB – Bursatani
▪ Program ini akan disinegrikan dengan Program Budidaya
Tanaman Ramah Lingkungan (RAMLI)
▪ Harus ada audiensi lanjutan untuk mensinergikan kedua
program ini
▪ Penandatanganan hasil aplikasi teknologi pupuk batu bara
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
NO PROVINSI
KOTA/
KABUPATEN
NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN
PENGGUNAAN
TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
SEBELUM SESUDAH
1 Maluku Kab. Buru Warsi Padi 0,94 ha 3.758 kg 6.300 kg ↑ ~ 67,62 %
2 Maluku Kab. Buru
Santoso
081247976700
Padi 0,82 ha 3.000 kg 4.287 kg ↑ ~ 42,88 %
3 Maluku Kab. Buru
Sulkan
085796075828
Padi 0,5 ha 2.000 kg 2.870 kg ↑ ~ 43,50 %
4 Maluku Kab. Buru Poniman Padi 1 ha 4.054 kg 4.565 kg ↑ ~ 12,60 %
5 Maluku Kab. Buru
Sutarji
082238835170
Padi 0,69 ha 2.955 kg 4.232 kg ↑ ~ 43,18 %
6 Maluku Kab. Buru
Jani
082198920935
Padi 0,49 ha 1.872 kg 3.202 kg ↑ ~ 71,05 %
7 Maluku Kab. Buru
Temok Karyadi
081350772833
Padi 0,96 ha 5.638 kg 5.410 kg ↓ ~ -4,04 %
8 Maluku Kab. Buru
Maryani
082238809790
Padi 0,50 ha 1.780 kg 2.600 kg ↑ ~ 46,07 %
9 Maluku Kab. Buru
Joyo
085311691906
Padi 0,97 ha 3.200 kg 5.656 kg ↑ ~ 76,75 %
RECORD DATA HASIL DEMPLOT
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
NO PROVINSI
KOTA/
KABUPATEN
NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN
PENGGUNAAN
TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
SEBELUM SESUDAH
10 Maluku Kab. Buru
Solikun
081341078981
Padi 2 ha 8.200 kg 12.830 kg ↑ ~ 55,48 %
11 Maluku Kab. Buru Yani Padi 1 ha 2.280 kg 4.500 kg ↑ ~ 97,37 %
12 Maluku Kab. Buru
Tinem
081344221379
Padi 1 ha 4.500 kg 7.000 kg ↑ ~ 55,56 %
13 Maluku Kab. Buru
Hadi
082399690044
Padi 0,7 ha 2.190 kg 4.074 kg ↑ ~ 86,01 %
RECORD DATA HASIL DEMPLOT
Catatan :
1. Data di atas merupakan sample hasil demplot
2. Data peningkatan hasil produksi di atas dibandingkan dengan hasil produksi pada periode
sebelumnya sesuai dengan keterangan petani yang bersangkutan
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI DEMPLOT
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI DEMPLOT
Dokumentasi panen raya di Kabupaten
Buru, Maluku.
Hasil penggunaan pupuk batu bara
pada tanaman padi di Kabupaten Buru,
Maluku:
✓ Rata-rata peningkatan hasil
produksi padi sebesar 53,39% dari
biasanya (berdasarkan keterangan
petani yang bersangkutan)
✓ Rata-rata rendemen padi meningkat
sebesar 10 – 15%
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
4. PERUM BULOG
Audiensi dengan tim Perum Bulog
Audiensi telah dilakukan dan
mendapatkan respon positif
1
2
Koordinasi dengan Kadiv on Farm Pusat
Tim FKDB – Bursatani secara langsung
melakukan komunikasi dan koordinasi dengan
Kadiv on Farm Pusat untuk teknis
pengapikasian
Kesepakatan Implementasi
Hasil koordinasi, membuahkan
kesepakatan untuk melakukan
demplot di:
1. Kec. Jati Sari, Kab. Karawang
2. Kec. Cibitung, Kab. Bekasi
3
Demplot
Demplot telah dilakukan
dengan hasil yang
memuaskan, dan telah
dilakukan panen perdana di
lahan on farm milik bulog
Reporting
Hasil demplot di Jati Sari, Kab. Karawang telah
didokumentasikan, saat ini sedang menunggu
hasil penghitungan hasil panen di Cibitung,
Kab. Bekasi, yang selanjutkan akan dilaporkan
ke pihak Perum Bulog secara resmi
4
5
✓
✓ Koordinasi dg Kadiv on Farm
✓ Kesepakatan implementasi
Demplot
Reporting
✓ Audiensi
✓
Update
03.05.2019
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
4. PERUM BULOG
NO PROVINSI
KOTA/
KABUPATEN
NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN
PENGGUNAAN
TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
Tanpa TPBB Dengan TPBB
1 Jawa Barat Kab. Karawang Eman Sulaeman Padi 2 ha 13.999 kg 16.836 kg ↑ ~ 20,26 %
2 Jawa Barat Kab. Bekasi Marjuki Padi 1 ha _______Kg*) 6.032 Kg*) ~ ____%*)
*) Masih dalam proses penghitungan
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI APLIKASI DI PERUM BULOG
HASIL DEMPLOT ON FARM
Hasil demplot di lahan milik
Perum Bulog yang dilakukan di
2 lokasi menunjukan hasil yang
memuaskan, yaitu peningkatan
rata-rata sebesar 20,26%
dibandingkan dengan yang
tidak menggunakan teknologi
pupuk batu bara
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
MEETING LANJUTAN PASCA PANEN
HASIL DEMPLOT ON FARM
▪ Hasil demplot yang telah dilakukan
BERHASIL dan mendapatkan respon positif
dari Perum Bulog
▪ Rencana kedepan, Perum Bulog akan
mengaplikasikan teknologi pupuk batu bara
di:
1. Sukamandi : ± 100 ha
2. Majalengka : min ± 200 ha
3. Target Program onfarm Bulog
NO DIVRE DIVRE/SUB DIVRE UNIT PENGOLAHAN WILAYAH TANGGAL MITRA
Kec. Gending
Kec. Dringu
Kec. Pajarakan
Kec. Tegal
Kec. Siwalan
Kec. Banyu Anyar
Kec. Maron
Kec. Rambipuji
Kec. Wuluhan
Kab. Jember
Kab. Probolinggo
Kab. Banyuwangi
Kab. Bondowoso
Kab. Lumajang
Kec. Renghasdengklok
Kec. Kutawaluya
Kec. Rawamerta
Kec. Jayakarta
Kec. Karawang Barat
3 PAPUA & PAPUA BARAT Merauke Tanah Miring Kab. Merauke 29-Apr-19 SNCI
Kec Lember
Kec. Sekotong
Kec. Gerung
Kab. Sumbawa
Kab. Sumbawa Barat
JADWAL (TENTATIF) SOSIALISASI PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET ON FARM
DALAM RANGKA OPTIMALISASI UPB TAHUN 2019
Probolinggo Klasemen 1 15-Apr-19 SNCI
1
SNCI
16-Apr-19 SNCI
2 J A B A R Karawang Renghasdengklok 1 24-Apr-19 SNCI
D I Y
Jember
Pecoro 1 & 2
Jember Arum (MRMP)
16-Apr-19
SNCI
4 N T B
Sumbawa Sumbawa (MRMP) 3 Mei 2019 SNCI
Drive NTB Lembar 2 Mei 2019
JAWA TIMUR
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
JENIS ON FARM
ON FARM adalah kegiatan usaha budidaya komoditas pertanian yang potensial yang
dilakukan oleh Perum BULOG dengan menggunakan pola mandiri, kemitraan, dan sinergi.
SINERGI
MANDIRI BULOG
KEMITRAAN MKO
MANDIRI PETANI
PROGRES PERUM BULOG
• Kegiatankerjasama usaha tani yang dilakukan antara Perum BULOG,
MKO, BUMN, dan swasta, dimana Perum BULOG membeli hasil
panennya.
• Budidaya tanaman dilakukan oleh Perum BULOG dengan modal kerja
sendiri. Dalam pengajuan modal kerja dilampiri dengan analisa usaha
tani yang memperhitungkan biaya asuransi, bunga, serta estimasi
margin.
• Dilakukan oleh MKO Farm (petani/poktan/ gapoktan) menggunakan
modal kerja dari lembaga keuangan atau pun Perum BULOG dan
diwujudkan dalam Perjanjian Kerja Sama. Dilengkapi analisa usaha
tani, perhitungan biaya asuransi, bunga, dan estimasi margin.
• budidaya tanaman didanai dan dikelola oleh petani, kelompok tani,
atau gabungan kelompok tani di lahan milik sendiri dan/atau lahan
sewa milik pihak lain.
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
5. PT. PERTANI (Persero)
Audiensi dengan tim PT Pertani
Audiensi telah dilakukan dan
mendapatkan respon positif
1
2
Koordinasi dengan pihak PT Pertani
Tim FKDB – Bursatani secara langsung
melakukan komunikasi dan koordinasi dengan
Bpk. Edward Chaniago untuk teknis
pengapikasian
Kesepakatan Implementasi
Hasil koordinasi, membuahkan
kesepakatan untuk melakukan
demplot di:
1. Kec. Pedes, Karawang
2. Kec. Palimanan, Majalengka
3. Kec. Compreng, Subang
3
Demplot
Demplot sedang dilakukan di
3 lokasi yang telah
ditentukan
Reporting
Belum dilakukan
4
5
✓ Koordinasi dg pihak PT Pertani
✓
✓
✓
Kesepakatan implementasi
Demplot
Reporting
✓ Audiensi
Update
03.05.2019
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
5. PT. PERTANI (Persero)
Notulen Meeting
▪ Menghasilkan kesepakatan untuk demplot di lahan milik PT Pertani
▪ Penentuan lokasi untuk demplot
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
5. PT. PERTANI (Persero)
NO PROVINSI
KOTA/
KABUPATEN
NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN
PENGGUNAAN
TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
Tanpa TPBB Dengan TPBB
1 Jawa Barat Kab. Subang H. Takrim Padi 1 Ha 7.500 kg 8.800 kg ↑ ~ 17,33 %
2 Jawa Barat Kab. Cirebon H. Muhammad Padi 1 Ha - - -
3 Jawa Barat Kab. Karawang H. Mista Padi 1 Ha - - -
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
DOKUMENTASI DEMPLOT DI LAHAN PT. PERTANI
“Sukses dan Besar Bersama Petani”
ANALISA USAHA
ESTIMASI BIAYA 1 Ha DALAM SATU MUSIM
URAIAN NILAI
A Biaya Produksi Rp 14.660.000
1. Bibit Rp 400.000
2. Pupuk Rp 3.020.000
3. Pestisisda Rp 200.000
4. Upah Pekerja Rp 4.840.000
- Pengolahan Lahan Rp 1.000.000
- Penananman dan Penyulaman Rp 900.000
- Pemeliharaan Rp 800.000
- Pemupukan Rp 300.000
- Pengendalian OPT Rp 540.000
- Pemanenan Dan Pengangkutan Rp 1.300.000
5. Jasa Pertanian Rp 1.600.000
6. Sewa Lahan Rp 3.800.000
7. Sewa Alat/SaranaUsaha Rp 300.000
8. Bahan Bakar Rp 100.000
9. Lain Nya Rp 400.000
B Hasil Panen Rata-rata 7,4 Ton/Ha Rp 29.600.000
C Pendapatan Petani ( B – A ) Rp 14.940.000
ESTIMASI BIAYA 1 Ha DALAM SATU MUSIM
URAIAN NILAI
A Biaya Produksi Rp 12.725.000
1. Bibit Rp 400.000
2. Pupuk Rp 1.325.000
3. Pestisisda Rp 200.000
4. Upah Pekerja Rp 4.600.000
- Pengolahan Lahan Rp 1.000.000
- Penananman dan Penyulaman Rp 900.000
- Pemeliharaan Rp 800.000
- Pemupukan Rp 300.000
- Pengendalian OPT Rp 300.000
- Pemanenan Dan Pengangkutan Rp 1.300.000
5. Jasa Pertanian Rp 1.600.000
6. Sewa Lahan Rp 3.800.000
7. Sewa Alat/SaranaUsaha Rp 300.000
8. Bahan Bakar Rp 100.000
9. Lain Nya Rp 400.000
B Hasil Panen Rata-rata Nasional 5,2 Ton/Ha Rp 20.800.000
C Pendapatan Petani ( B – A ) Rp 8.075.000
Budidaya Konvensional Dengan Teknologi Pupuk Batubara
Terjadi peningkatan pendapatan Petani per Hektar Rp 6.865.000
PENERAPAN PUPUK BATU BARA
NO KOMODITAS RATA-RATA PENINGKATAN
1 Padi 43,00%
2 Jagung 25,04%
3 Bawang Merah 25,17%
4 Tomat 25,74%
5 Sawit 25,67%
RATA-RATA KENAIKAN 28,92%
KETERANGAN
1. Data tersebut merupakan total record data demplot yang telah dilakukan
2. Data peningkatan hasil produksi dibandingkan dengan hasil produksi pada periode
sebelumnya sesuai dengan keterangan petani yang bersangkutan
KESIMPULAN
TOTAL RATA-RATA PENINGKATAN
PRODUKSI ± 28,92%
RATA-RATA PENINGKATAN 43%
Hasil penerapan Teknologi Pupuk Batubara
menunjukan hasil yang positif dan signifikan,
jika ini dilakukan secara masif, maka akan
berdampak pada iklim perekonomian
di Indonesia
TARGET PENERAPAN : PADI
KEDAULATAN PANGAN
KONSEP
KEDAULATAN
PANGAN
Konsep yang muncul
sebagai reaksi dari
ketidaktercapaiannya
pembangunan pangan
yang dialami oleh banyak
negara di dunia, termasuk
Indonesia
”Kedaulatan pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri
menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan
yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang
sesuai dengan potensi sumber daya lokal”
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
PROSES IMPLEMENTASI OLEH H. AYEP ZAKI
DI IMPLEMENTASIKAN
OLEH
H. ZAKI
KETUA UMUM FKDB
PROGRAM
PENINGKATAN
HASIL PRODUKSI
PERTANIAN
KEDAULATAN PANGAN
PENINGKATAN HASIL
PRODUKSI PERTANIAN
IMPLEMENTASI
MANDIRI1
PEMBUKTIAN
129 Titik Demplot
15 Provinsi
56 Kota/ Kabupaten
JUDGEMENT : OK
ORIENTASI PROGRAM PEMERINTAH2
JUDGEMENT : OK
PEMDA :
- Kab. Sukabumi, Jabar
- Kab. Solok, Sumbar
- Kab. Buru, Maluku
BUMN :
- Perum Bulog
- PT Pertani
KEDAULATAN PANGAN
DI IMPLEMENTASIKAN
OLEH
H. ZAKI
KETUA UMUM FKDB
PROGRAM
PENINGKATAN
HASIL PRODUKSI
PERTANIAN
KONSEP
KEDAULATAN
PANGAN
KENAPA HARUS ADA
JUDGMENT DARI
PRESIDEN ??
MEMBUTUHKAN SUPPORT DARI PEMERINTAH UNTUK PERCEPATAN
PRESIDEN
KEBIJAKAN
PEMERINTAH
KEDAULATAN PANGAN
PRESIDEN
KEBIJAKAN
PEMERINTAH
Tahun 2016 → PADI
a = produksi padi : 79.354.767 ton per tahun*)
b = luas panen : 15.156.165 ha *)
c = produktivitas (a/b) : 5.236 kg per ha
d = harga GKP : Rp 4.600 per kg
*) Sumber : data statistik pertanian 2017 yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian – RI
**) Sumber : target peningkatan dengan menggunakan teknologi pupuk batu bara
NO KETERANGAN
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
TANPA TPBB DENGAN TPBB BALANCE
1 Produksi padi 5.236 kg/ ha 7.487 kg/ ha 2.251 kg/ ha
2 Produksi Padi Nasional 79.354.767 ton/ thn 113.474.207 ton/ thn 34.119.440 ton/ thn
PENINGKATAN
PRODUKSI
34 juta ton per
tahun
PERHITUNGAN SIMULASI
PRODUKSI
PENINGKATAN
PENDAPATAN
156.4 T per tahun
Peningkatan rata-rata : 43% **)
KEDAULATAN PANGAN
MILESTONE
1.50 3.00 5.00 10.00 15.16
11,230,500
22,461,000
37,435,000
74,870,000
113,474,207
7,854,000
15,708,000
26,180,000
52,360,000
79,357,680
-
2
4
6
8
10
12
14
16
-
20,000,000
40,000,000
60,000,000
80,000,000
100,000,000
120,000,000
TAHUN KE-1 TAHUN KE-2 TAHUN KE-3 TAHUN KE-4 TAHUN KE-5
JUTAHEKTAR
TON/TAHUN
LUAS PANEN Produksi
dengan TPBB
Produksi
tanpa TPBB
PENINGKATAN
PRODUKSI
34 jt ton per tahun
PENINGKATAN HASIL
PRODUKSI PERTANIAN
PRODUKSI
PENINGKATAN
PENDAPATAN
156,4 T per tahun
KESIMPULAN
NO KETERANGAN
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA
TANPA TPBB DENGAN TPBB BALANCE
1 Produksi Padi 5.236 kg/ ha 7.487 kg/ ha 2.251 kg/ ha
2 Pendapatan Rp 24.085.600/ ha Rp 34.442.408/ ha Rp 10.356.808/ ha
SIMULASI NASIONAL
MENGGERAKKAN
PEREKONOMIAN RAKYAT
✓PRODUKTIVITAS HASIL PERTANIAN
MENINGKAT
✓PENDAPATAN PETANI MENINGKAT
✓KEBUTUHAN NASIONAL TERPENUHI
✓IMPORT BERAS DAPAT TERATASIKEDAULATAN
PANGAN PASTI
TERBUKTI
SUKSES DAN BESAR
BERSAMA PETANI

More Related Content

Similar to OPTIMASI PERTANIAN

Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangirwandeni
 
Implementasi Pupuk Batubara Pada Komoditas Pertanian
Implementasi Pupuk Batubara Pada Komoditas PertanianImplementasi Pupuk Batubara Pada Komoditas Pertanian
Implementasi Pupuk Batubara Pada Komoditas PertanianLatif Lf
 
Ketahanan pangan keluarga.ppt
Ketahanan pangan keluarga.pptKetahanan pangan keluarga.ppt
Ketahanan pangan keluarga.pptDaradaraa1
 
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptxDINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptxHerwenita
 
Klaster tanam skala besar jatim compressed
Klaster tanam skala besar jatim compressedKlaster tanam skala besar jatim compressed
Klaster tanam skala besar jatim compressedArisandi Dh
 
(Bahan 16) sosialisasi gp3 m 2016
(Bahan 16) sosialisasi gp3 m 2016(Bahan 16) sosialisasi gp3 m 2016
(Bahan 16) sosialisasi gp3 m 2016Cecep khoer Affandi
 
Riduan unsri strategi perluasan budidaya tanaman padi untuk stabilitas ketaha...
Riduan unsri strategi perluasan budidaya tanaman padi untuk stabilitas ketaha...Riduan unsri strategi perluasan budidaya tanaman padi untuk stabilitas ketaha...
Riduan unsri strategi perluasan budidaya tanaman padi untuk stabilitas ketaha...riduan riduan
 
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxMateri Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxnovitawale
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012Ariston Pamungkas
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011Ariston Pamungkas
 
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan PertanianAnalisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan PertanianUjang Apriansyah
 
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Klaster Pangan Kota dan Ketahanan Pangan
Klaster Pangan Kota dan Ketahanan PanganKlaster Pangan Kota dan Ketahanan Pangan
Klaster Pangan Kota dan Ketahanan PanganSugeng Budiharsono
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxAzharKurnianto
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
 

Similar to OPTIMASI PERTANIAN (20)

Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapang
 
Implementasi Pupuk Batubara Pada Komoditas Pertanian
Implementasi Pupuk Batubara Pada Komoditas PertanianImplementasi Pupuk Batubara Pada Komoditas Pertanian
Implementasi Pupuk Batubara Pada Komoditas Pertanian
 
MAKMUR.pdf
MAKMUR.pdfMAKMUR.pdf
MAKMUR.pdf
 
Rktm kp karang agung
Rktm kp karang agungRktm kp karang agung
Rktm kp karang agung
 
Ketahanan pangan keluarga.ppt
Ketahanan pangan keluarga.pptKetahanan pangan keluarga.ppt
Ketahanan pangan keluarga.ppt
 
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptxDINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
 
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsepIndustrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
Industrialisasi perikanan budidaya kepulauan riau melalui penerapan konsep
 
Klaster tanam skala besar jatim compressed
Klaster tanam skala besar jatim compressedKlaster tanam skala besar jatim compressed
Klaster tanam skala besar jatim compressed
 
(Bahan 16) sosialisasi gp3 m 2016
(Bahan 16) sosialisasi gp3 m 2016(Bahan 16) sosialisasi gp3 m 2016
(Bahan 16) sosialisasi gp3 m 2016
 
Riduan unsri strategi perluasan budidaya tanaman padi untuk stabilitas ketaha...
Riduan unsri strategi perluasan budidaya tanaman padi untuk stabilitas ketaha...Riduan unsri strategi perluasan budidaya tanaman padi untuk stabilitas ketaha...
Riduan unsri strategi perluasan budidaya tanaman padi untuk stabilitas ketaha...
 
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxMateri Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012Presentasi musrenbangkab dishutbun   5 apr2012
Presentasi musrenbangkab dishutbun 5 apr2012
 
Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011Presentasi musrenbangkab dishutbun   23 mar2011
Presentasi musrenbangkab dishutbun 23 mar2011
 
Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018
 
Baja tani ppk
Baja tani ppkBaja tani ppk
Baja tani ppk
 
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan PertanianAnalisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
Analisis Masalah-Masalah dalam Pembangunan Pertanian
 
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
Pedoman teknis pengembangan system of rice intensification ta. 2014
 
Klaster Pangan Kota dan Ketahanan Pangan
Klaster Pangan Kota dan Ketahanan PanganKlaster Pangan Kota dan Ketahanan Pangan
Klaster Pangan Kota dan Ketahanan Pangan
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 

Recently uploaded (20)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 

OPTIMASI PERTANIAN

  • 2. “Sukses dan Besar Bersama Petani” ➢ Luas panen padi 15 juta Ha ➢ Produksi padi 81,38 juta ton ➢ Produktivitas 5,2 ton/Ha LATAR BELAKANG Data Kementerian Pertanian 2017
  • 3. “Sukses dan Besar Bersama Petani” LATAR BELAKANG
  • 4. “Sukses dan Besar Bersama Petani” LATAR BELAKANG Total Luas lahan Panen Padi 15 juta Ha
  • 5. “Sukses dan Besar Bersama Petani” LATAR BELAKANG ❑ Jumlah penduduk Indonesia yang bergerak dalam bidang pertanian sebesar 31%, angka itu menurun dari sebelumnya 42% dalam sepuluh tahun terakhir (terjadi penurunan 1,1% per tahun) - www.viva.co.id tgl. 8 – 03 - 2018 - tribunnews.com tgl. 18 – 03 - 2018 LAHAN SAWAH INDUSTRI PERUMAHAN JALAN TOL LAHAN PERTANIAN SUMBER DAYA MANUSIA
  • 6. “Sukses dan Besar Bersama Petani” TEKNOLOGI BATUBARA ❑ Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) menggelar Proyek Bursatani yaitu penerapan Aplikasi Teknologi Pupuk Batubara sebagai alat terciptanya kedaulatan pangan nasional menuju Indonesia sejahtera adil dan makmur. ❑ Proyek ini sudah dijalankan di 16 Provinsi, diantaranya: 1. Sumatera Barat 2. Sumatera Utara 3. Riau 4. Lampung 5. Banten 6. Jawa Barat 7. Jawa Tengah 8. Kalimantan Barat 9. Kalimantan Tengah 10. Kalimantan Selatan 11. Kalimantan Timur 12. Kalimantan Utara 13. Maluku 14. Papua 15. Bali 16. Nusa Tenggara Barat
  • 7. “Sukses dan Besar Bersama Petani” TEKNOLOGI BATUBARA ❑ Teknologi Pupuk Batubara adalah teknologi terbaru dengan kandungan unsur hara mikro dan makro yang lengkap dipadukan dengan Nutrisi Essensial yang berfungsi untuk memaksimalkan dan meningkatkan hasil produksi. ❑ Dimana pada sektor pertanian terdapat tiga formula yaitu Pupuk Batubara, Nutrisi Essensial Tanaman dan Nutrisi Essensial Kristal. 1. Meningkatkan kinerja sel 2. Mengoptimalkan fungsi dan kapasitas sel dalam memanfaatkan pupuk yang diberikan 3. Meningkatkan kinerja sel dalam melakukan pengisian bulir atau buah FUNGSI PADA SEL TANAMAN
  • 8. “Sukses dan Besar Bersama Petani” TEKNOLOGI BATUBARA Produk Bursatani PUPUK BATUBARA NUTRISI ESSENSIAL TANAMAN NUTRISI ESSENSIAL KRISTAL
  • 9. “Sukses dan Besar Bersama Petani” TEKNOLOGI BATUBARA PUPUK BATUBARA Bahan tambahan pupuk yang terdiri dari unsur makro dan mikro lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman
  • 10. “Sukses dan Besar Bersama Petani” TEKNOLOGI BATUBARA PENGERTIAN BATUBARA “Batubara adalah berupa sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara biokimia, kimia dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta temperatur tertentu pada kurun waktu yang sangat lama” 1. Spackman (1958) 2. The International Hand Book of Coal Petrography (1963) 3. Thiessen (1974) 4. Achmad Prijono, dkk. ( 1992)
  • 11. “Sukses dan Besar Bersama Petani” DOKUMEN LEGALITAS Hasil Analisis Kimia Analitik
  • 12. “Sukses dan Besar Bersama Petani” TEKNOLOGI BATUBARA Nutrisi Essensial Tanaman Menyempurnakan kinerja sel, Mengoptimalkan fungsi dan kapasitas sel tanaman dalam memanfaatkan pupuk Nutrisi Essensial Kristal Menyempurnakan pembentukan dan pengisian buah, bulir atau umbi
  • 13. “Sukses dan Besar Bersama Petani” TEKNOLOGI BATUBARA Saat ini implementasi dan sosialisasi teknologi Pupuk Batubara baru dilakukan di 16 Provinsi, dan masih terus berjalan. Kami memiliki harapan dan rencana implementasi ini akan di terapkan terhadap 34 Provinsi guna mencapai luas panen padi tahun 2016 adalah 15.1 Juta Ha, dan berharap produktivitas pertanian padi meningkat, penghasilan lebih besar sehingga kesejahteraan petani lebih baik. Jawa Barat Papua Maluku Kalimantan Timur Jawa Tengah Riau Kalimantan Utara Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Barat Lampung Sumatera Barat Sumatera Utara Banten Kalimantan Tengah Bali
  • 14. “Sukses dan Besar Bersama Petani” DOKUMEN LEGALITAS Sertifikat Paten Nomor IDP0000055772 LEGALITAS PRODUK IZIN EDAR 02.03.2019.054 29 Maret 2019 PENDAFTARAN MEREK D002017057383 03 NovembeR 2017 IZIN PERTANIAN 3294-/PI.100-/A9-/3-/2018 12 Maret 2018 HASIL UJI MUTU NOMOR SERTIFIKAT 766/LP.Balittanah/05/2018 24 JULI 2018
  • 15. 01 MANDIRI, LANGSUNG KEPADA PETANI 02 BERSAMA PEMERINTAH DAERAH dan BUMN SKEMA AKTIVITAS PENERAPAN PENERAPAN PUPUK BATU BARA PUPUK BATUBARA Bahan tambahan pupuk yang terdiri dari unsur makro dan mikro lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman NUTRISI ESENSIAL TANAMAN Menyempurnakan kinerja sel, mengoptimalkan fungsi dan kapasitas sel dalam memanfaatkan pupuk NUTRISI ESENSIAL KRISTAL Menyempurnakan pembentukan dan pengisian buah, bulir, atau umbi
  • 16. 01 MANDIRI, LANGSUNG KEPADA PETANI Penyuluhan & Pembinaan Kepada Petani Tim melakukan sosialiasi kepada kelompok tani dan/ atau petani secara langsung Kesepakatan Implementasi Tim dan kelompok tani/ petani sepakat untuk melakukan penerapan teknologi pupuk batu bara pada lahan yang direkomendasikan Demplot Demplot dilakukan di lahan yang direkomendasikan dan dilakukan monitoring secara langsung oleh tim selama masa tanam Reporting Recording hasil panen dan melakukan analisa kenaikan produksi hasil pertanian sebagai basic benchmark untuk wilayah lain PENERAPAN PUPUK BATU BARA
  • 17. PENERAPAN PUPUK BATU BARA Penyuluhan & Pembinaan Kepada Petani Penyuluhan dan pembinaan telah dilakukan dalam 1 tahun terakhir di: - 15 provinsi - 56 kota/ kabupaten Kesepakatan Implementasi Penyuluhan dan pembinaan menghasilkan kesepakatan untuk dilakukannya demplot penggunaan teknologi pupuk batu bara Demplot Demplot telah dilakukan secara umum menunjukkan hasil yang positif, dengan rata-rata peningkatan hasil produksi tanaman sebesar 25 – 35 % Reporting Hasil panen dari lahan yang di demplot di dokumentasikan sebagai bukti nyata kinerja tim dalam upaya ikut serta dalam menyukseskan setiap program pemerintah 1 2 4 3 ✓ Penyuluhan & pembinaan ✓ Kesepakatan implementasi ✓ Demplot ✓ Reporting
  • 18. PENERAPAN PUPUK BATU BARA NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA SEBELUM SESUDAH 1 Jawa Barat Kab. Sukabumi Samsidin 081563136450 Padi 1 ha 4.500 kg 6.300 kg ↑ ~ 40,00 % 2 Jawa Barat Kab. Sukabumi Dadun 085720927899 Padi 0,42 ha 1.200 kg 1.723 kg ↑ ~ 43,58 % 3 Banten Kab. Lebak Suatma 085781828742 Padi 0,24 ha 1.380 kg 1.800 kg ↑ ~ 30,43 % 4 Banten Kab. Pandeglang Sartani Padi 0,24 ha 820 kg 1.045 kg ↑ ~ 27,44 % 5 Jawa Barat Kab. Sukabumi Nanang 085871607807 Padi 0,24 ha 1.500 kg 1.800 kg ↑ ~ 20,00 % 6 Jawa Barat Kab. Sukabumi Deni Mustopa 085747003667 Padi 0,08 ha 600 kg 700 kg ↑ ~ 16,67 % 7 Jawa Barat Kab. Sukabumi Ngaliman Murdianto 085798195379 Padi 0,08 ha 500 kg 720 kg ↑ ~ 44,00 % 8 Jawa Barat Kab. Sukabumi Yana Padi 0,06 ha 700 kg 940 kg ↑ ~ 34,29 % 9 Jawa Barat Kab. Sukabumi Salam 085524541353 Padi 0.16 ha 950 kg 1.173 kg ↑ ~ 23,47 % RECORD DATA HASIL DEMPLOT
  • 19. PENERAPAN PUPUK BATU BARA NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA SEBELUM SESUDAH 10 Jawa Barat Kab. Sukabumi Tayami Padi 0,24 ha 1.572 kg 2.008 kg ↑ ~ 27,74 % 11 Jawa Barat Kab. Sukabumi Ujang Teten Padi 0,25 ha 1.550 kg 2.300 kg ↑ ~ 48,39 % 12 Jawa Barat Kab. Sukabumi Nanang Tawil 085863691916 Padi 0,06 ha 450 kg 750 kg ↑ ~ 66,67 % 13 Jawa Barat Kab. Sukabumi Ahmad Padi 0,18 ha 1.300 kg 1.618 kg ↑ ~ 24,46 % 14 Jawa Barat Kab. Sukabumi Henda Padi 0,16 ha 1.150 kg 1.400 kg ↑ ~ 21,74 % 15 Jawa Barat Kab. Sukabumi Engkos Padi 0,12 ha 800 kg 1.040 kg ↑ ~ 30,00 % 16 Jawa Barat Kab. Karawang Engkim Padi 1,1 ha 8.554 kg 8.864 kg ↑ ~ 3,62 % 17 Jawa Barat Kab. Karawang Nasir Padi 0,375 ha 3.375 kg 4.684 kg ↑ ~ 38,78 % 18 Kalimantan Selatan Tanah Laut Basuni Jagung 1 ha 7.400 kg 9.300 kg ↑ ~ 25,68 % 19 Lampung Lamsel Sudaryono Jagung 0,7 ha 4.000 kg 5.000 ha ↑ ~ 25,00 % RECORD DATA HASIL DEMPLOT
  • 20. PENERAPAN PUPUK BATU BARA RECORD DATA HASIL DEMPLOT NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA SEBELUM SESUDAH 20 Riau Indragiri Hulu Acun Basuni 085365823675 Jagung 0,4 ha 4.500 kg 5.600 kg ↑ ~ 24,44 % 21 Kalimantan Selatan Tapin Sukarlis 085349463740 Bawang Merah 0,72 ha 7.300 kg 9.000 kg ↑ ~ 23,29 % 22 Lampung Lamsel Saiful Bawang Merah 0,25 ha 2.800 kg 3.557 kg ↑ ~ 27,04 % 23 Kalimantan Selatan Banjarbaru Daryo Tomat 0,54 ha 18.600 kg 24.000 kg ↑ ~ 29,03% 24 Maluku Buru Yitno Tomat 0,5 Ha 24.500 kg 30.000 kg ↑ ~ 22,45% 25 Kalimantan Selatan Tanah Laut Herry Winardi 08125123122 Sawit 1 ha 10,3 kg BJR 13,4 kg BJR ↑ ~ 30,10 % 26 Kalimantan Timur Berau H. Nur Iman Sawit 2 ha 3.200 kg 3.933 kg ↑ ~ 22,91 % 27 Riau Indragiri Hulu H. Sutoyo Sawit 1 ha 2.500 kg 3.100 kg ↑ ~ 24.00 % Catatan : 1. Data di atas merupakan sample hasil demplot 2. Data peningkatan hasil produksi di atas dibandingkan dengan hasil produksi pada periode sebelumnya sesuai dengan keterangan petani yang bersangkutan
  • 21. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI DEMPLOT Dokumentasi demplot di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada komoditas padi di atas lahan seluas 1 ha milik Bpk. Samsidin Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada komoditas padi di atas lahan seluas 0,42 ha milik Bpk. Dadun Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten pada komoditas padi di atas lahan seluas 0,24 ha milik Bpk. Suatma
  • 22. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI DEMPLOT FKDB – Bursatani bekerja sama dengan Koperasi Palagan Makmur (KPM) untuk penerapan teknologi pupuk batu bara di Kabupaten Sukabumi. KPM memberikan dana talangan pupuk untuk 85 petani. Program Dana Talangan Pupuk yang telah dijalankan di Kabupaten Sukabumi meningkat rata-rata 31,42% dari sebelumnya
  • 23. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI DEMPLOT Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten pada komoditas padi di atas lahan seluas 0,24 ha milik Bpk. Sartani Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung pada komoditas jagung di atas lahan seluas 0,7 ha milik Bpk. Sudaryono Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan pada komoditas bawang merah di atas lahan seluas 0,7 ha milik Bpk. Sukarlis
  • 24. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI DEMPLOT Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung pada komoditas bawang merah di atas lahan seluas 0,25 ha milik Bpk. Saiful Dokumentasi hasil demplot di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada komoditas tomat di atas lahan seluas 0,5 ha milik Bpk. Daryo Dokumentasi hasil demplot di Unit 17 Kecamatan Wailata, Kabupaten Buru, Maluku pada komoditas tomat di atas lahan seluas 0,5 ha milik Bpk. Yitno
  • 25. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI DEMPLOT Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan pada komoditas sawit di atas lahan seluas 1 ha milik Bpk. Herry Winardi Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Lubukbatu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau pada komoditas sawit di atas lahan seluas 1 ha milik Bpk. H. Sutoyo Dokumentasi hasil demplot di Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku pada komoditas jeruk di atas lahan seluas 4,5 ha milik Bpk. Sugeng
  • 26. 02 BERSAMA PEMDA & BUMN Audiensi Kepemerintahan Pengenalan FKDB – Bursatani secara umum dan program kerja yang telah dan sedang berjalan saat ini kepada Pejabat Daerah/ Dinas Pertanian UPTD + Kelompok Tani Tindaklanjut hasil audiensi dengan berkoordinasi dengan UPTD dan kelompok tani 1 2 Demplot Demplot dilakukan di lahan yang direkomendasikan dan dilakukan monitoring secara langsung oleh tim selama masa tanam Reporting Recording hasil panen dan melakukan analisa kenaikan produksi hasil pertanian sebagai basic benchmark untuk wilayah lain 4 5 Kesepakatan Implementasi Tim dan kelompok tani/ petani sepakat untuk melakukan penerapan teknologi pupuk batu bara pada lahan yang direkomendasikan 3 PENERAPAN PUPUK BATU BARA
  • 27. PENERAPAN PUPUK BATU BARA 1. KAB. SUKABUMI - JAWA BARAT Audiensi di Kab. Sukabumi Bpk. Dody A. Somantri selaku ASDA II Kabupaten Sukabumi, mewakili Bupati Sukabumi, memberikan arahan kepada tim FKDB – Bursatani untuk dapat bersinergi dan saling menjemput bola dengan dinas terkait di Kabupaten Sukabumi. 1 2 Koordinasi dengan UPTD + Kelompok Tani 1. Pertemuan I Hasil Bpk. Yaya Kuswaya selaku UPTD Pertanian Kec. Ciemas merencanakan program tanam padi organik bersama-sama dengan tim FKDB – Bursatani. 2. Pertemuan II Hasil 1. Sosialisasi teknologi pupuk batu bara kepada kelompok tani 2. Sosialisasi program padi organik oleh pihak BP3K 3 BERSAMA PEMDA & BUMN
  • 28. PENERAPAN PUPUK BATU BARA Demplot Belum dilakukan Reporting Belum dilakukan 4 5 Kesepakatan Implementasi Hasil Terjadi kesepakatan antara FKDB – Bursatani dengan Dinas Pertanian Kab. Sukabumi untuk melakukan demplot padi organik dengan 3 metode: 1. Full penanganan sesuai SOP Dinas 2. Kombinasi SOP Dinas dan FKDB – Bursatani 3. Full penanganan sesuai SOP FKDB – Bursatani 3 2 ✓ Koordinasi dg UPTD + Poktan ✓ Kesepakatan implementasi Demplot Reporting ✓ Audiensi Update 25.02.2019 1. KAB. SUKABUMI - JAWA BARAT
  • 29. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI AUDIENSI KAB. SUKABUMI Audiensi tim FKDB – Bursatani dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yang diwakili oleh Bpk. Dody A. Somantri selaku ASDA II Kab. Sukabumi, mewakili Bupati Sukabumi Pertemuan dengan Bpk. Yaya Kuswaya selaku perwakilan UPTD Pertanian Kecamatan Ciemas sebagai tindak lanjut dari audiensi dengan Pemerintah Kab. Sukabumi yang menghasilkan program tanam padi organi bersama FKDB - Bursatani Sosialisasi oleh Tim BimTek UPTD Pertanian Kec. Ciemas dan FKDB – Bursatani mengenai program padi organik kepada kelompok tani yang ditunjuk sebagai pelaksana dari program
  • 30. PENERAPAN PUPUK BATU BARA 2. KAB. SOLOK - SUMATERA BARAT Audiensi di Kab. Solok Tempat : Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Solok Waktu : Kamis, 20 September 2018 Bpk. Admaizon selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok secara langsung meminta tim FKDB – Bursatani untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para petani di 14 Kecamatan, di Kabupaten Solok, Sumatera Barat 1 2 Koordinasi dengan Kelompok Tani Tim FKDB – Bursatani secara langsung melakukan komunikasi dan koordinasi dengan perwakilan PPL di 14 Kecamatan di Kabupaten Solok. Kesepakatan Implementasi Hasil koordinasi, membuahkan hasil tahap awal yaitu dilakukannya demplot di 6 Kecamatan di Kab. Solok 3 Demplot Telah dilakukan demplot dan monitoring aktivitas penerapan teknologi batu bara Reporting Hasil demplot telah didokumentasikan 4 5 ✓ ✓ Koordinasi dg UPTD + Poktan ✓ Kesepakatan implementasi Demplot Reporting ✓ Penyuluhan & pembinaan ✓ Update 22.10.2018
  • 31. PENERAPAN PUPUK BATU BARA RECORD DATA HASIL DEMPLOT NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA SEBELUM SESUDAH 1 Sumatera Barat Kab. Solok Asnaniarni Padi 0,11 ha 365 kg 768 kg ↑ ~ 108,69 % 2 Sumatera Barat Kab. Solok Hendra Kuswandi Padi 0,05 ha 304 kg 448 kg ↑ ~ 47,37 % 3 Sumatera Barat Kab. Solok Alfendi Padi 0,1 ha 384 kg 544 kg ↑ ~ 41,67 % Catatan : 1. Data di atas merupakan sample hasil demplot 2. Data peningkatan hasil produksi di atas dibandingkan dengan hasil produksi pada periode sebelumnya sesuai dengan keterangan petani yang bersangkutan
  • 32. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI AUDIENSI KAB. SOLOK Aktivitas tim FKDB – Bursatani dalam melakukan penyuluhan, pembinaan dan demplot secara langsung di 6 kecamatan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat
  • 33. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI AUDIENSI KAB. SOLOK PANEN PADI DI KABUPATEN SOLOK Pendampingan yang dilakukan oleh tim FKDB – Bursatani di Kabupaten Solok membuahkan hasil yang cukup memuaskan dengan rata-rata peningkatan di atas 50% jika dibandingkan dengan hasil produksi rata-rata biasanya sesuai dengan keterangan petani yang bersangkutan
  • 34. PENERAPAN PUPUK BATU BARA 3. KAB. BURU - MALUKU Koordinasi dengan Para Petani Tim FKDB – Bursatani secara langsung melakukan komunikasi dan koordinasi dengan para petani 1 2 Kesepakatan Implementasi Hasil koordinasi membuahkan kesepakatan untuk penerapan teknologi pupuk batu bara di 3 Kecamatan dan 6 Desa di Kabupaten Buru Demplot Demplot telah dilakukan di 3 Kecamatan dan 6 Desa di Kabupaten Buru, dengan hasil: ✓ Rata-rata peningkatan produksi 53,39% ✓ Rata-rata peningkatan rendemen 10 – 15% Reporting Sudah dilakukan dan dilaporkan ke dinas terkait di Kabupaten Buru 3 5 4 ✓ ✓ Koordinasi dg UPTD + Poktan ✓ Kesepakatan implementasi Demplot Reporting ✓ Penyuluhan & pembinaan ✓ Update 25.10.2018 Audiensi di Kabupaten Buru Tempat : Kantor Dinas Pertanian Kab. Buru Waktu : Kamis, 25 Oktober 2019 Hasil Audiensi: ▪ Bpk. Temok Karyadi S.P selaku Kepala Dinas Pertanian Kab. Buru sangat mendukung program FKDB – Bursatani ▪ Program ini akan disinegrikan dengan Program Budidaya Tanaman Ramah Lingkungan (RAMLI) ▪ Harus ada audiensi lanjutan untuk mensinergikan kedua program ini ▪ Penandatanganan hasil aplikasi teknologi pupuk batu bara
  • 35. PENERAPAN PUPUK BATU BARA NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA SEBELUM SESUDAH 1 Maluku Kab. Buru Warsi Padi 0,94 ha 3.758 kg 6.300 kg ↑ ~ 67,62 % 2 Maluku Kab. Buru Santoso 081247976700 Padi 0,82 ha 3.000 kg 4.287 kg ↑ ~ 42,88 % 3 Maluku Kab. Buru Sulkan 085796075828 Padi 0,5 ha 2.000 kg 2.870 kg ↑ ~ 43,50 % 4 Maluku Kab. Buru Poniman Padi 1 ha 4.054 kg 4.565 kg ↑ ~ 12,60 % 5 Maluku Kab. Buru Sutarji 082238835170 Padi 0,69 ha 2.955 kg 4.232 kg ↑ ~ 43,18 % 6 Maluku Kab. Buru Jani 082198920935 Padi 0,49 ha 1.872 kg 3.202 kg ↑ ~ 71,05 % 7 Maluku Kab. Buru Temok Karyadi 081350772833 Padi 0,96 ha 5.638 kg 5.410 kg ↓ ~ -4,04 % 8 Maluku Kab. Buru Maryani 082238809790 Padi 0,50 ha 1.780 kg 2.600 kg ↑ ~ 46,07 % 9 Maluku Kab. Buru Joyo 085311691906 Padi 0,97 ha 3.200 kg 5.656 kg ↑ ~ 76,75 % RECORD DATA HASIL DEMPLOT
  • 36. PENERAPAN PUPUK BATU BARA NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA SEBELUM SESUDAH 10 Maluku Kab. Buru Solikun 081341078981 Padi 2 ha 8.200 kg 12.830 kg ↑ ~ 55,48 % 11 Maluku Kab. Buru Yani Padi 1 ha 2.280 kg 4.500 kg ↑ ~ 97,37 % 12 Maluku Kab. Buru Tinem 081344221379 Padi 1 ha 4.500 kg 7.000 kg ↑ ~ 55,56 % 13 Maluku Kab. Buru Hadi 082399690044 Padi 0,7 ha 2.190 kg 4.074 kg ↑ ~ 86,01 % RECORD DATA HASIL DEMPLOT Catatan : 1. Data di atas merupakan sample hasil demplot 2. Data peningkatan hasil produksi di atas dibandingkan dengan hasil produksi pada periode sebelumnya sesuai dengan keterangan petani yang bersangkutan
  • 37. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI DEMPLOT
  • 38. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI DEMPLOT Dokumentasi panen raya di Kabupaten Buru, Maluku. Hasil penggunaan pupuk batu bara pada tanaman padi di Kabupaten Buru, Maluku: ✓ Rata-rata peningkatan hasil produksi padi sebesar 53,39% dari biasanya (berdasarkan keterangan petani yang bersangkutan) ✓ Rata-rata rendemen padi meningkat sebesar 10 – 15%
  • 39. PENERAPAN PUPUK BATU BARA 4. PERUM BULOG Audiensi dengan tim Perum Bulog Audiensi telah dilakukan dan mendapatkan respon positif 1 2 Koordinasi dengan Kadiv on Farm Pusat Tim FKDB – Bursatani secara langsung melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kadiv on Farm Pusat untuk teknis pengapikasian Kesepakatan Implementasi Hasil koordinasi, membuahkan kesepakatan untuk melakukan demplot di: 1. Kec. Jati Sari, Kab. Karawang 2. Kec. Cibitung, Kab. Bekasi 3 Demplot Demplot telah dilakukan dengan hasil yang memuaskan, dan telah dilakukan panen perdana di lahan on farm milik bulog Reporting Hasil demplot di Jati Sari, Kab. Karawang telah didokumentasikan, saat ini sedang menunggu hasil penghitungan hasil panen di Cibitung, Kab. Bekasi, yang selanjutkan akan dilaporkan ke pihak Perum Bulog secara resmi 4 5 ✓ ✓ Koordinasi dg Kadiv on Farm ✓ Kesepakatan implementasi Demplot Reporting ✓ Audiensi ✓ Update 03.05.2019
  • 40. PENERAPAN PUPUK BATU BARA 4. PERUM BULOG NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA Tanpa TPBB Dengan TPBB 1 Jawa Barat Kab. Karawang Eman Sulaeman Padi 2 ha 13.999 kg 16.836 kg ↑ ~ 20,26 % 2 Jawa Barat Kab. Bekasi Marjuki Padi 1 ha _______Kg*) 6.032 Kg*) ~ ____%*) *) Masih dalam proses penghitungan
  • 41. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI APLIKASI DI PERUM BULOG HASIL DEMPLOT ON FARM Hasil demplot di lahan milik Perum Bulog yang dilakukan di 2 lokasi menunjukan hasil yang memuaskan, yaitu peningkatan rata-rata sebesar 20,26% dibandingkan dengan yang tidak menggunakan teknologi pupuk batu bara
  • 42. PENERAPAN PUPUK BATU BARA MEETING LANJUTAN PASCA PANEN HASIL DEMPLOT ON FARM ▪ Hasil demplot yang telah dilakukan BERHASIL dan mendapatkan respon positif dari Perum Bulog ▪ Rencana kedepan, Perum Bulog akan mengaplikasikan teknologi pupuk batu bara di: 1. Sukamandi : ± 100 ha 2. Majalengka : min ± 200 ha 3. Target Program onfarm Bulog
  • 43. NO DIVRE DIVRE/SUB DIVRE UNIT PENGOLAHAN WILAYAH TANGGAL MITRA Kec. Gending Kec. Dringu Kec. Pajarakan Kec. Tegal Kec. Siwalan Kec. Banyu Anyar Kec. Maron Kec. Rambipuji Kec. Wuluhan Kab. Jember Kab. Probolinggo Kab. Banyuwangi Kab. Bondowoso Kab. Lumajang Kec. Renghasdengklok Kec. Kutawaluya Kec. Rawamerta Kec. Jayakarta Kec. Karawang Barat 3 PAPUA & PAPUA BARAT Merauke Tanah Miring Kab. Merauke 29-Apr-19 SNCI Kec Lember Kec. Sekotong Kec. Gerung Kab. Sumbawa Kab. Sumbawa Barat JADWAL (TENTATIF) SOSIALISASI PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET ON FARM DALAM RANGKA OPTIMALISASI UPB TAHUN 2019 Probolinggo Klasemen 1 15-Apr-19 SNCI 1 SNCI 16-Apr-19 SNCI 2 J A B A R Karawang Renghasdengklok 1 24-Apr-19 SNCI D I Y Jember Pecoro 1 & 2 Jember Arum (MRMP) 16-Apr-19 SNCI 4 N T B Sumbawa Sumbawa (MRMP) 3 Mei 2019 SNCI Drive NTB Lembar 2 Mei 2019 JAWA TIMUR
  • 44. “Sukses dan Besar Bersama Petani” JENIS ON FARM ON FARM adalah kegiatan usaha budidaya komoditas pertanian yang potensial yang dilakukan oleh Perum BULOG dengan menggunakan pola mandiri, kemitraan, dan sinergi. SINERGI MANDIRI BULOG KEMITRAAN MKO MANDIRI PETANI PROGRES PERUM BULOG • Kegiatankerjasama usaha tani yang dilakukan antara Perum BULOG, MKO, BUMN, dan swasta, dimana Perum BULOG membeli hasil panennya. • Budidaya tanaman dilakukan oleh Perum BULOG dengan modal kerja sendiri. Dalam pengajuan modal kerja dilampiri dengan analisa usaha tani yang memperhitungkan biaya asuransi, bunga, serta estimasi margin. • Dilakukan oleh MKO Farm (petani/poktan/ gapoktan) menggunakan modal kerja dari lembaga keuangan atau pun Perum BULOG dan diwujudkan dalam Perjanjian Kerja Sama. Dilengkapi analisa usaha tani, perhitungan biaya asuransi, bunga, dan estimasi margin. • budidaya tanaman didanai dan dikelola oleh petani, kelompok tani, atau gabungan kelompok tani di lahan milik sendiri dan/atau lahan sewa milik pihak lain.
  • 45. PENERAPAN PUPUK BATU BARA 5. PT. PERTANI (Persero) Audiensi dengan tim PT Pertani Audiensi telah dilakukan dan mendapatkan respon positif 1 2 Koordinasi dengan pihak PT Pertani Tim FKDB – Bursatani secara langsung melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Bpk. Edward Chaniago untuk teknis pengapikasian Kesepakatan Implementasi Hasil koordinasi, membuahkan kesepakatan untuk melakukan demplot di: 1. Kec. Pedes, Karawang 2. Kec. Palimanan, Majalengka 3. Kec. Compreng, Subang 3 Demplot Demplot sedang dilakukan di 3 lokasi yang telah ditentukan Reporting Belum dilakukan 4 5 ✓ Koordinasi dg pihak PT Pertani ✓ ✓ ✓ Kesepakatan implementasi Demplot Reporting ✓ Audiensi Update 03.05.2019
  • 46. PENERAPAN PUPUK BATU BARA 5. PT. PERTANI (Persero) Notulen Meeting ▪ Menghasilkan kesepakatan untuk demplot di lahan milik PT Pertani ▪ Penentuan lokasi untuk demplot
  • 47. PENERAPAN PUPUK BATU BARA 5. PT. PERTANI (Persero) NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN NAMA PETANI KOMODITAS LUAS LAHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA Tanpa TPBB Dengan TPBB 1 Jawa Barat Kab. Subang H. Takrim Padi 1 Ha 7.500 kg 8.800 kg ↑ ~ 17,33 % 2 Jawa Barat Kab. Cirebon H. Muhammad Padi 1 Ha - - - 3 Jawa Barat Kab. Karawang H. Mista Padi 1 Ha - - -
  • 48. PENERAPAN PUPUK BATU BARA DOKUMENTASI DEMPLOT DI LAHAN PT. PERTANI
  • 49. “Sukses dan Besar Bersama Petani” ANALISA USAHA ESTIMASI BIAYA 1 Ha DALAM SATU MUSIM URAIAN NILAI A Biaya Produksi Rp 14.660.000 1. Bibit Rp 400.000 2. Pupuk Rp 3.020.000 3. Pestisisda Rp 200.000 4. Upah Pekerja Rp 4.840.000 - Pengolahan Lahan Rp 1.000.000 - Penananman dan Penyulaman Rp 900.000 - Pemeliharaan Rp 800.000 - Pemupukan Rp 300.000 - Pengendalian OPT Rp 540.000 - Pemanenan Dan Pengangkutan Rp 1.300.000 5. Jasa Pertanian Rp 1.600.000 6. Sewa Lahan Rp 3.800.000 7. Sewa Alat/SaranaUsaha Rp 300.000 8. Bahan Bakar Rp 100.000 9. Lain Nya Rp 400.000 B Hasil Panen Rata-rata 7,4 Ton/Ha Rp 29.600.000 C Pendapatan Petani ( B – A ) Rp 14.940.000 ESTIMASI BIAYA 1 Ha DALAM SATU MUSIM URAIAN NILAI A Biaya Produksi Rp 12.725.000 1. Bibit Rp 400.000 2. Pupuk Rp 1.325.000 3. Pestisisda Rp 200.000 4. Upah Pekerja Rp 4.600.000 - Pengolahan Lahan Rp 1.000.000 - Penananman dan Penyulaman Rp 900.000 - Pemeliharaan Rp 800.000 - Pemupukan Rp 300.000 - Pengendalian OPT Rp 300.000 - Pemanenan Dan Pengangkutan Rp 1.300.000 5. Jasa Pertanian Rp 1.600.000 6. Sewa Lahan Rp 3.800.000 7. Sewa Alat/SaranaUsaha Rp 300.000 8. Bahan Bakar Rp 100.000 9. Lain Nya Rp 400.000 B Hasil Panen Rata-rata Nasional 5,2 Ton/Ha Rp 20.800.000 C Pendapatan Petani ( B – A ) Rp 8.075.000 Budidaya Konvensional Dengan Teknologi Pupuk Batubara Terjadi peningkatan pendapatan Petani per Hektar Rp 6.865.000
  • 50. PENERAPAN PUPUK BATU BARA NO KOMODITAS RATA-RATA PENINGKATAN 1 Padi 43,00% 2 Jagung 25,04% 3 Bawang Merah 25,17% 4 Tomat 25,74% 5 Sawit 25,67% RATA-RATA KENAIKAN 28,92% KETERANGAN 1. Data tersebut merupakan total record data demplot yang telah dilakukan 2. Data peningkatan hasil produksi dibandingkan dengan hasil produksi pada periode sebelumnya sesuai dengan keterangan petani yang bersangkutan KESIMPULAN TOTAL RATA-RATA PENINGKATAN PRODUKSI ± 28,92% RATA-RATA PENINGKATAN 43% Hasil penerapan Teknologi Pupuk Batubara menunjukan hasil yang positif dan signifikan, jika ini dilakukan secara masif, maka akan berdampak pada iklim perekonomian di Indonesia TARGET PENERAPAN : PADI
  • 51. KEDAULATAN PANGAN KONSEP KEDAULATAN PANGAN Konsep yang muncul sebagai reaksi dari ketidaktercapaiannya pembangunan pangan yang dialami oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia ”Kedaulatan pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal” Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan PROSES IMPLEMENTASI OLEH H. AYEP ZAKI DI IMPLEMENTASIKAN OLEH H. ZAKI KETUA UMUM FKDB PROGRAM PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN
  • 52. KEDAULATAN PANGAN PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN IMPLEMENTASI MANDIRI1 PEMBUKTIAN 129 Titik Demplot 15 Provinsi 56 Kota/ Kabupaten JUDGEMENT : OK ORIENTASI PROGRAM PEMERINTAH2 JUDGEMENT : OK PEMDA : - Kab. Sukabumi, Jabar - Kab. Solok, Sumbar - Kab. Buru, Maluku BUMN : - Perum Bulog - PT Pertani
  • 53. KEDAULATAN PANGAN DI IMPLEMENTASIKAN OLEH H. ZAKI KETUA UMUM FKDB PROGRAM PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN KONSEP KEDAULATAN PANGAN KENAPA HARUS ADA JUDGMENT DARI PRESIDEN ?? MEMBUTUHKAN SUPPORT DARI PEMERINTAH UNTUK PERCEPATAN PRESIDEN KEBIJAKAN PEMERINTAH
  • 54. KEDAULATAN PANGAN PRESIDEN KEBIJAKAN PEMERINTAH Tahun 2016 → PADI a = produksi padi : 79.354.767 ton per tahun*) b = luas panen : 15.156.165 ha *) c = produktivitas (a/b) : 5.236 kg per ha d = harga GKP : Rp 4.600 per kg *) Sumber : data statistik pertanian 2017 yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian – RI **) Sumber : target peningkatan dengan menggunakan teknologi pupuk batu bara NO KETERANGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA TANPA TPBB DENGAN TPBB BALANCE 1 Produksi padi 5.236 kg/ ha 7.487 kg/ ha 2.251 kg/ ha 2 Produksi Padi Nasional 79.354.767 ton/ thn 113.474.207 ton/ thn 34.119.440 ton/ thn PENINGKATAN PRODUKSI 34 juta ton per tahun PERHITUNGAN SIMULASI PRODUKSI PENINGKATAN PENDAPATAN 156.4 T per tahun Peningkatan rata-rata : 43% **)
  • 55. KEDAULATAN PANGAN MILESTONE 1.50 3.00 5.00 10.00 15.16 11,230,500 22,461,000 37,435,000 74,870,000 113,474,207 7,854,000 15,708,000 26,180,000 52,360,000 79,357,680 - 2 4 6 8 10 12 14 16 - 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 TAHUN KE-1 TAHUN KE-2 TAHUN KE-3 TAHUN KE-4 TAHUN KE-5 JUTAHEKTAR TON/TAHUN LUAS PANEN Produksi dengan TPBB Produksi tanpa TPBB PENINGKATAN PRODUKSI 34 jt ton per tahun PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN PRODUKSI PENINGKATAN PENDAPATAN 156,4 T per tahun
  • 56. KESIMPULAN NO KETERANGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI PUPUK BATU BARA TANPA TPBB DENGAN TPBB BALANCE 1 Produksi Padi 5.236 kg/ ha 7.487 kg/ ha 2.251 kg/ ha 2 Pendapatan Rp 24.085.600/ ha Rp 34.442.408/ ha Rp 10.356.808/ ha SIMULASI NASIONAL MENGGERAKKAN PEREKONOMIAN RAKYAT ✓PRODUKTIVITAS HASIL PERTANIAN MENINGKAT ✓PENDAPATAN PETANI MENINGKAT ✓KEBUTUHAN NASIONAL TERPENUHI ✓IMPORT BERAS DAPAT TERATASIKEDAULATAN PANGAN PASTI TERBUKTI