Dokumen tersebut membahas tentang anggota kelompok kerajinan dan jenis-jenis kerajinan dari bahan keras alami dan buatan beserta contohnya. Dokumen selanjutnya menjelaskan tahapan pembuatan kerajinan bahan keras dan mengidentifikasi produk kerajinan dari bahan keras kaca. Terakhir membahas biaya produksi kerajinan tersebut dan menghitung break even point produksinya."
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Kelompok kwu. 11 mia 4 kel.6
1. ANGGOTA :
1. MORA GILBERT
2. M. ICHSAN DWI CAHYA
3. NADILA KARAMINA
4. RAVA AGAFTHA
5. SHEILLA AMILYA
2.
Produk Kerajinan bahan keras adalah kerajinan
yang dalam tahap pembuatannya menggunakan bahan
yang bersifat keras.
Kerajinan bahan keras juga dibedakan menjadi 2,
yaitu :
1. Kerajinan Bahan Keras Alami
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
KERAJINAN BAHAN
KERAS
3. Kerajinan Bahan Keras Alami adalah Kerajinan yang
bahan baku pembuatannya masih berasal dari alam atau
mengalami pengolahan tanpa mengakibatkan perubahan
wujud benda itu.
Bahan Keras Alami mudah didapatkan dan relatif
murah karena beberapa bahan bisa kita ambil langsung di
sekitar kita.
Contoh:
Kayu
Biji-bijian
Bambu]batu
Kerang
Tulang
KERAJINAN BAHAN
KERAS ALAMI
4.
Berbeda dengan kerajinan bahan keras alami,
Kerajinan Bahan Keras Buatan adalah kerajinan yang
bahannya telah mengalami pengolahan kembali.
Contoh :
Kaca
Kaleng
Logam (Tembaga, Perak, Kuningan, Emas dan
Alumunium)
Semen
Kawat
Timah
Besi
KERAJINAN BAHAN
KERAS BUATAN
5.
1. Lemari Rotan
2. Kursi Jati
3. Bingkai Foto
4. Gong
5. Uang Logam
6. Patung
7. Kalung dari Kerang
8. Cicin Emas
9. Angklung
10. Meja
Contoh-Contoh Kerajinan
Bahan Keras :
6.
a. Membuat Rancangan
rancangan adalah hal awal yang kita lakukan
setelah mendapat ide unutk membuat suatu kerajinan
dari bahan lunak, rancangan yang bagus biasanya akan
menghasilkan yang bagus. Rancangan biasanya dibuat
di suatu kertas lalu kita menggambarnya
Tahap Membuat Kerajinan
Bahan Keras
7.
b. Menyiapkan Alat dan Bahan
setelah rancangan dibuat tahap selanjutnya adalah
menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan di utamakan
memiliki kualitas yang bagus sehingga akan mendapat
hasil yang baik.
8.
c. Membuat Benda Sesuai rancangan
Setelah semua siap kita mulai dengan proses
pembuatan, buatlah sebuah bagian dasar terlebih dari
suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan
mempercepat proses pembuatan
9.
d. Tahap Penyelesaian
Tahap akhir setelah kita membuat suatu kerajinan
adalah salah satunya dengan merapikan atau memberi
hiasan atau beberapa tambahan lain sehingga
meningkatkan kualitas kerajinan tersebut
11.
Bahan Dasar :
1. Spandriel
2. Hollow 1x11/2 spesial
3. Holow 1/2x1 polos
4. Penyambung/spigot
5. Reel satu set
6. Roda pintu slinding dan kunci
7. Kaca 0,5 mm
8. Karet
9. Lem
10. Baut Taping
KERAJINAN BAHAN
KERAS KACA
12.
1. Ambil satu item aluminium potong sesuai ukuran
(ingat) teliti item yang akan dipotong berapa ukuran
lebar tinggi bahan tersebut dan tebal berapa mm
setelah pasti kita potong yang terpenting dahulu.
Contohnya aluminium sisi kanan dan kiri juga tengah
setelah selesai item aluminium untuk sisi sisi tersebut
rangkap menjadi satu bagian kemudian ukur total item
yang disatukan kemudian potong sisi atas dan bawah
dengan cara ukuran lapangan dikurangi ukuran item
aluminiumnnya yang di satukan tadi dan berikan
kelonggaran 0,5 mm. contoh ukuran lapangan panjang
3.0 cm tinggu 2.0 cm potong yang 2 meter 3 buah
setelah itu potong sisi atas dan bawah dengan ukuran
tebal item kusen 0.5 cm X 3 = 0.15 cm. 3.0cm dikurangi
0.15 cm=2,85. 2,85:2= 1,42,5 cm. kelonggaran 0.5
mm=142 kita potong.
13.
2. Penyambungan antar item aluminium agar maksimal
penyambungan tersebut pastikan hasul potongan benar-
benar di potong dengan ukuran potong 45 derajat/cutting
di posisi 0 derajat.
25.
N
O
Jenis biaya Jumlah
Biaya produk
a. Bahan baku
b. Tenaga Kerja
Sub Total Biaya Utama
Biaya overhead Produksi
a. Bahan tak langsung
b. Tenaga Kerja tak langsung
c. Biaya sewa
d. Perawatan dan perbaikan mesin atau peralatan
e. Perawatan atau pernbaikkan bangunan atau
ruangan
f. Penyusutan bangunan/Ruangan
g. Peyusutan Peralatan
h. Listrik
i. Air.
Biaya Overhead Subtotal
Rp. 10.000.000
Rp.120.000//hari
Rp.10.120.000
-
-
-
-
-
-
-
Rp.2.000.000
-
Rp. 12.120.000
26.
BEP Produksi harga dapat dihitung dengan rumus:
BEP Produksi = Total biaya/Harga penjualan
= Rp.12.120.000/ 4.040.000
= 3 produk/bulan
BEP Harga = Total biaya/ Total Produksi
= Rp. 12.120.000/ 3
= Rp. 4.040.000