Menjadi pelajar yang cerdas tentu menjadi impian setiap orang, bahkan orangtua, kakak, adik maupun saudara tentu berharap yang sama pada kita. Apalagi menjadi pelajar yang berprestasi dan unggul. Seperti bocah ajaib pengukir sejarah dunia Albert Einstein, Thomas Alva Edison, JK Rowling (Penulis buku Harry Potter) dan lain-lain. Atau seperti Gita Gautawa(penyanyi), mampu mewujudkan mimpi seperti Andrea Hirata (Penulis Laskar Pelangi) dan pintarnya kayak BJ Habibie. Paling-tidak, kita punya semangat dan keberanian untuk menyontoh perilaku tokoh-tokoh tersebut meraih prestasi dalam hidup maupun kemampuan mengaktualisasikan (memunculkan) segenap potensi yang kita miliki. Lantas, bagaimana cara meraih harapan tersebut??? Jawabannya tentu sangat mudah Anda dapatkan di sini...!
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Belajar Pintar Itu Gampang!!!
1. Menjadi Pintar itu Gampang!!!
Menjadi pelajar yang cerdas tentu menjadi
impian setiap orang, bahkan orangtua,
kakak, adik maupun saudara tentu berharap
yang sama pada kita. Apalagi menjadi
pelajar yang berprestasi dan unggul.
Seperti bocah ajaib pengukir sejarah dunia
Albert Einstein, Thomas Alva Edison, JK
Rowling (Penulis buku Harry Potter) dan
lain-lain. Atau seperti Gita
Gautawa(penyanyi), mampu mewujudkan
mimpi seperti Andrea Hirata (Penulis
Laskar Pelangi) dan pintarnya kayak BJ
Habibie. Paling-tidak, kita punya semangat
dan keberanian untuk menyontoh perilaku
tokoh-tokoh tersebut meraih prestasi dalam
hidup maupun kemampuan mengaktualisasikan (memunculkan) segenap potensi
yang kita miliki.
Ingat, belajar di Sekolah bukan sembarang belajar dan tanpa tujuan atau asal-
asalan. Jangan pertaruhkan lamanya waktu belajar yang Anda tempuh di sekolah
dengan sia-sia, tanpa menghasilkan ilmu maupun skills yang bermanfaat (berarti)
bagi hidup Anda. Namun, Anda harus menyadari bagaimana cara belajar efektif.
Juga, Anda harus mampu mengembangkan karakter kepribadian yang kuat dan
memiliki kompetensi mumpuni yang mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi
ini.
Jika Anda selama ini selalu mengalami kesulitan atau menghadapi berbagai
hambatan dalam melakukan proses belajar, itu disebabkan karena Anda belum
memiliki strategi belajar yang tepat untuk melakukan kegiatan (proses) belajar.
Tapi hal penting yang harus Anda ingat, bahwa menjadi orang pintar, cerdas,
kreatif, percaya diri dan mandiri itu sebenarnya mudah. Jawaban dari hal penting
ini, Anda harus menguasai Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar.
Bukti, mengutip berita Media Indonesia 29 Oktober 2009 menyatakan:
Apabila dikaitkan dengan standar ukuran internasional, siswa Indonesia hanya
mampu menjawab soal-soal dalam kategori rendah dan sedikit sekali. “Bahkan,
2. hampir tidak ada yang dapat menjawab soal-soal yang menuntut pemikiran
tertinggi,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang)
Depdiknas Mansyur Ramly di Jakarta, kemarin.Dia mengatakan hal tersebut
diperoleh dari hasil penelitian Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik)
Nasional 2009 yang memaparkan antara lain prestasi siswa, kinerja guru, sistem
ujian dan evaluasi kebijakan di bidang pendidikan.
Kemampuan membaca, menulis dan memahami (literasi) sains dan matematika
siswa Indonesia jauh di bawah skor internasional, 500. Skor siswa itu diperoleh dari
tiga survei terakhir studi internasional yaitu PIRLS 2006 (Progres in International
Reading Literacy Study) yang mengukur kemampuan membaca siswa kelas IV
SD/MI, dan PISA 2006 (Programme for International Student Assesment Study)
yang mengukur kemampuan membaca matematika dan sains siswa berusia 15
tahun di SMP/MTs/SMA/MA/SMK.
“Begitu pula melalui survei terakhir pada TIMSS 2007 (Trend in International
Mathematic and Science Study) yang mengukur kemampuan matematika dan
sains siswa kelas VIII SMP/MTs. “Artinya, literasi sains dan matematika siswa
Indonesia masih rendah,” kata Mansyur.
Kalau Anda mau melongok praktek pembelajaran di kelas pada umumnya sungguh
memprihatinkan. Coba bayangkan, dalam praktek proses pembelajaran di kelas
terlihat persentasi pelajar yang menguasai materi pembelajaran secara optimal
sangat kecil sekali. Kalau boleh dibilang pelajar yang mampu melakukan proses
pembelajaran dengan benar hanya 10-20% saja. Itu pun pelajar yang dikategorikan
anak pintar atau anak cerdas saja.
Secara umum, jika ditelaah lebih lanjut masalah rendahnya kemampuan daya
serap pelajar, ternyata sebahagian besar bersumber dari masalah internal dari
pelajar itu sendiri. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
R.L. Mooney dan Mary Alice Price di Amerika, menyatakan ada 2 kesukaran
yang paling menonjol atau paling banyak dialami pelajar, yaitu:
1. Tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif (don’t know how to
study efektively).
2. Tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik (unable to concentrate
will).
Namun Anda tidak perlu kuatir, belajar itu mudah dilakukan, jika Anda memiliki
strategi yang mampu mengorganisir pikiran, sikap dan perbuatan untuk
mengarahkan dan menggiatkan step by step (tahap demi tahap) proses belajar
secara berstruktur atau sistematis dengan asyik. Anda janganlah mengacu,
menjadi anak yang berprestasi harus memiliki IQ (Intellegence Quetient) tinggi. Itu
sudah basi!!! Setiap orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama baik
untuk menjadi anak yang berprestasi.
Menurut Thomas Alva Edison, peranan IQ itu hanya 1% saja menunjang
keberhasilan seseorang, namun yang 99% adalah kemauan dan kerja keras.
(Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration)
Tentu Anda berharap dapat melakukan belajar dengan perasaan gembira. Kalau
guru menerangkan pelajaran, maka Anda pun “langsung nyambung” dan mudah
memahami apa yang dijabarkan. Anda pun betah berlama-lama memusatkan
perhatian pada pelajaran. Persoalannya, bagaimana mewujudkan harapan tersebut
menjadi suatu kenyataan?
Buku panduan “Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar” ini akan membantu
Anda memperoleh strategi belajar yang praktis dan efektif menjadi pelajar yang
3. berprestasi dan memiliki kompetensi unggulan. Di dalamnya berisi petunjuk yang
memandu Anda menemukan cara belajar praktis dan efektif. Bagaimana langkah-
langkah cara membuka pikiran, menggiring pikiran, menyusun kerangka berpikir
step by step dan kreatif-inovatif dalam mengembangkan kompetensi diri Anda,
mengembangkan metodologi belajar Anda, mencari solusi permasalahan yang
menghambat Anda untuk dapat melakukan kegiatan belajar dengan mengenali,
mengidentifikasi dan menganalisa bentuk hambatan yang mengganggu proses
belajar. Nah, secara keseluruhan dalam buku ini memberi petunjuk-petunjuk
kepada Anda, sebagai berikut:
Bab 1. LEARNING SKILLS
Dalam bab ini, berisi petunjuk strategi cara
berpikir efektif, cara mengembangkan sikap
maupun psycho motor menjadi pelajar yang
memiliki karakter kuat dan kompetensi unggulan.
Petunjuk tersebut mencakup metode
(kecakapan) bagaimana langkah-langkah cara
membuka pikiran, mengarahkan (menggiring)
pikiran, menyusun kerangka berpikir tahap demi
tahap, mengembangkan imajinasi-kreatif dalam
melakukan proses kegiatan (belajar). Pendek
kata, dalam bab ini Anda dipandu bagaimana proses cara menyusun jalan pikiran
dalam belajar atau melakukan sesuatu secara praktis dan efektif, sehingga
terbentuk keterampilan belajar (Learning Skills) Anda. Jika Anda dapat menguasai
Learning Skills (keterampilan belajar), maka belajar dapat dilakukan dengan mudah
dan memaksimalkan kecerdasan Anda dalam menguasai pelajaran.
Bab 2. KUNCI SUKSES BELAJAR
Dalam bab ini, berisi petunjuk yang menjadi
prasyarat mencapai kesuksesan belajar.
Dijelaskan ada 6 prasyarat utama yang menjadi
kunci sukses belajar. Ke-enam prasyarat
tersebut, antara lain: 1). Keteguhan Hati, 2).
Disiplin dan Belajar Secara Teratur, 3).
Kesehatan Jasmani dan Rohani, 4). Lingkungan
Belajar Yang kondusif, 5). Sumber Belajar dan
Perlengkapan Belajar, 6). Teknik Belajar.
Bab 3. MEMBANGKITKAN MENTAL JUARA
Dalam bab ini, berisi petunjuk cara
membentuk mental juara dan
membangkitkan dorongan berprestasi.
Petunjuk tersebut mencakup bagaimana cara
merangsang membangkitkan aspirasi dan
ambisi berprestasi serta semangat petarung
yang gigih. Sehingga pada diri pelajar pun
terus terpacu untuk membangun jalan
pikirannya untuk menjadi atau menguasai
4. sesuatu hingga tuntas. Dan yang lebih essensial lagi pada pelajar sadar akan
dirinya yang belajar, sehingga belajar dilakukan dengan penuh larutan
kegembiraan untuk belajar.
Bab 4. PANDUAN BELAJAR (Learning Guide)
Dalam bab ini, berisi petunjuk atau panduan langkah-
langkah bagaimana belajar itu harus dilakukan. Petunjuk
tersebut mencakup strategi bagaimana cara membangun
kesiapan belajar, menciptakan mood belajar, menentukan
tujuan yang hendak dicapai, membangun proses
penalaran (menghidup, mengontrol penalaran) dan
menggiring proses belajar secara praktis dan efektif,
sehingga mampu mengoptimalkan hasil belajar.
Bab 5. MEMBANGUN KONSENTRASI BELAJAR
Dalam bab ini, berisi tentang apa
yang dimaksud dengan konsentrasi
belajar? Macam-macam gangguan
konsentrasi belajar dan petunjuk
bagaimana cara mengatasi gangguan
konsentrasi belajar.
Bab 6. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
Dalam bab ini, berisi petunjuk bagaimana
cara meningkatkan kualitas kemampuan
berpikir tingkat tinggi melalui critical
thinking (berpikir kritis). Petunjuk tersebut
mencakup tentang pengertian Berpikir
Kritis (Critical Thinking), karakteristik
pemikiran kritis, karakteristik pemikir kritis,
mengembangkan sifat pemikir kritis,
manfaat berpikir kritis, alasan-alasan
mengapa memilih berpikir kritis, hambatan
berpikir kritis, langkah-langkah berpikir
kritis dan cara melatih berpikir kritis.
Bab 7. BERPIKIR KREATIF
Dalam bab ini diungkap, bahwa semua orang
punya bakat kreatif, namun demikian tidak
semua orang kreatif. Mengapa demikian?
Ada banyak hambatan yang menjadi
penghalang berpikir kreatif. Untuk itu, dalam
bab ini diuraikan faktor-faktor yang menjadi
penghambat pikiran kreatif. Petunjuk
5. bagaimana cara mengatasi segala bentuk hambatan yang menjadi penghalang
berpikir kreatif. Juga, diuraikan manfaat berpikir kreatif dan strategi pengembangan
langkah-langkah berpikir kreatif.
Bab 8. BENARKAH KECERDASAN EMOSIONAL MENUNJANG
KESUKSESAN BELAJAR?
Dalam bab ini mengungkap
bagaimana pengaruh emosi
dalam belajar, menjelaskan
peranan kecerdasan
emosional dalam memberi
peluang dan keleluasaan IQ
berkembang secara
maksimal. Begitu juga berisi
petunjuk bagaimana cara
meningkatkan kecerdasan
emosional.
Bab 9. BELAJAR PRESENTASI
Dalam bab ini berisi petunjuk langkah-langkah bagaimana cara menyajikan
presentasi dengan baik dan
meyakinkan. Petunjuk tersebut
meliputi: 1) bagaimana menentukan
tujuan presentasi, 2) bagaimana
mengenali dan memengaruhi
audien, 3) bagaimana menyusun
kerangka presentasi, 4) bagamana
cara mempersiapkan slide, alat
bantu visual atau alat peraga, 5)
latihan presentasi, 6) bagaimana
bersikap rileks saat presentasi, 7)
Teknik penyajian presentasi.
Bab 10. BELAJAR MEMBUAT KARANGAN
Dalam bab ini berisi petunjuk bagaimana
cara membuat karangan. Petunjuk
tersebut meliputi: 1) Penentuan Jenis
Karangan, 2)Mengembangkan Ide Cerita,
3) Mengembangkan Sinopsis Cerita, 4)
Menyusun Kerangka Karangan, 5)
Penggarapan Cerita, 6) Menyunting
Cerita, 7) Menerbitkan Cerita.
6. Bab 11. BELAJAR MELUKIS PIKIRAN (Strategi Menulis dan
Membuat Catatan)
Dalam bab ini berisi petunjuk bagaimana
menulis atau membuat catatan
pemikiran secara efektif berupa lukisan
pikiran, tanpa harus mengganggu ritme
penalaran saat belajar. Teknik ini dapat
menjadi sumber pendorong penciptaan
pendalaman penalaran karena dapat
mempertahankan dan meningkatkan
fokus perhatian maupun konsentrasi
saat belajar, baik itu belajar sendiri atau
belajar di bawah bimbingan guru. Lukisan pikiran tersebut dapat menjadi gambaran
atau skematis kerangka berpikir dalam memvisualkan pemahaman tentang
pengetahuan yang diperoleh dan memudahkan dalam mereview kembali
pemahaman pengalaman maupun pengetahuan yang telah peroleh di saat
dibutuhkan. Juga, kemampuan melukis pikiran dapat menjadi petunjuk yang praktis
dalam menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan secara efektif.
Bab 12. Membangun Relasi
Bab ini mengungkap seseorang dikatakan baru
sukses belajar, tentunya apabila dirinya mampu
membuktikan atau mengimplementasikan hasil
belajarnya di tengah-tengah masyarakat atau
dunia kerja (usaha). Sementara, kesuksesan di
tengah-tengah masyarakat atau dunia kerja
sangat ditentukan oleh kemampuan membangun
relasi (networking). Untuk menunjang
keberhasilan dalam mengimplementasikan hasil
belajar di tengah-tengah masyarakat, dunia kerja
(usaha), maka dalam bab ini diberikan petunjuk,
bagaimana cara membangun relasi tersebut.
Sistematis pengulasan yang dipergunakan buku ini cukup sederhana dan mudah
dipahami oleh Anda. Buku ini disajikan tidak seperti buku referensi pada umumnya
yang bersifat teoritis belaka, melainkan mengungkap hal-hal nyata, praktis dan
efektif serta dilengkapi contoh kasus.
Tentunya, setelah Anda mampu memahami dan dapat mempraktikkan petunjuk-
petunjuk dalam buku ini, maka Anda pun mengatahui bagaimana melakukan cara
belajar yang praktis dan efektif. Karena itu, tidak ada alasan lagi bagi Anda untuk
mengatakan belajar itu susah (sulit).
Wasalam,
Hendra Surya
085281085906
http://novanandapenulis.wordpress.com
http://hendrasurya.blogspot.com
http://hendrasurya65.wordpress.com