SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
i
LAPORAN OBSERVASI
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN SEKOLAH
BIDANG GARAPAN MANAJEMEN KEUANGAN
DI SMP NEGERI 10 TARAKAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
DOSEN PENGAMPU:
SUPRIANTO, M. Pd
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
ALFRET LIMBAN PARANNA
SRI DEWI HERNITA
JUMRIANI
MUHAIMINA SA’ADAH HELVY EFFENDI
SARMILA
16.406040.31
16.406040.09
16.406040.26
16.406040.55
15.601040.057
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan observasi ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami manajemen
keuangan di SMP Negeri 10 Tarakan.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebanyak - banyaknya
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan observasi
Manajemen Pendidikan dan Administrasi Sekolah ini:
1. Kepada Bpk. Suprianto, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Administrasi dan Manajemen Pendidikan.
2. Kepada Bpk. Hakiman S.E selaku narasumber yang menjabat sebagai
bendahara SMPN 10 Tarakan
3. Kepada kedua orang tua kami yang telah membantu dalam hal materil
sehingga laporan observasi ini dapat terselesaikan.
4. Teman - teman yang saling membantu dalam menyelesaikan
penyusunan laporan observasi ini.
Harapan kami semoga laporan observasi ini dapat membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Laporan
observasi ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada
ii
para pembaca untuk memberikan masukan - masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan observasi ini.
Tarakan, 12 Desember 2018
Kelompok 5
iii
DAFTAR ISI
k
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Tujuan Observasi.......................................................................................3
1.3 Manfaat Observasi.....................................................................................3
1.4 Waktu dan Tempat Observasi ...................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................5
2.1 Pengertian Administrasi dan Manajemen Pendidikan...............................5
2.1.1 Pengertian Administrasi Pendidikan..................................................5
2.1.2 Pengertian Manajemen Pendidikan....................................................8
2.2 Bidang Garapan Manajemen Keuangan..................................................10
2.2.1 Pengertian Manajemen Keungan .....................................................10
2.2.2 Komponen Utama Manajemen Keuangan Sekolah .........................11
2.2.3 Sumber-Sumber Keuangan Sekolah ................................................12
2.2.5 Prinsip dan Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah ........................16
2.2.6 Pengelolaan Manajemen Keuangan Sekolah yang Efektif ..............20
2.2.7 Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah.........................................22
iv
BAB III HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ........................................23
3.1 Hasil Wawancara dengan Narasumber....................................................23
3.2 Pembahasan.............................................................................................28
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................32
4.1 Kesimpulan..............................................................................................32
4.2 Saran........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................35
LAMPIRAN...........................................................................................................36
v
DAFTAR TABEL
Table 1 Indikator Perencanaan Anggaran..............................................................23
Table 2 Indikator Pelaksanaan Anggaran ..............................................................25
Table 3 Indikator Pengawasan Anggaran ..............................................................26
Table 4 Indikator Evaluasi dan Pertanggungjawaban Anggaran ...........................27
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Narasumber...........................................................................36
Lampiran 2 Pertanyaan Wawancara Narasumber..................................................37
Lampiran 3 Foto - foto kegiatan Observasi ..........................................................40
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang hampir
sama dengan manajemen pendidikan. Ruang lingkup dan bidang kajian
manajemen sekolah juga merupakan ruang lingkup dan kajian manajemen
pendidikan. Namun manajemen pendidikan mempunyai cangkupan yang lebih
luas dibandingkan dengan manajemen sekolah. Dengan kata lain, manajemen
sekolah bagian dari manajemen pendidikan. Manajemen sekolah terbatas pada
satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh
komponen system pendidikan, bahkan bisa menjangkau system yang lebih luas
dan besar (suprasistem) secara regional, nasional, bahkan internasional.
Dalam manajemen sekolah terdapat beberapa bidang garapan, salah satunya
manajemen keuangan. Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu
sumber daya yang secara langsung berperan guna menunjang efektifitas dan
efisiensi pengelolaan pendidikan. Maka dari itu pemerintah, orang tua, dan
masyarakat hendaknya dapat mengalokasikan keuangan sebagai sumber dana
pendidikan. Komponen keuangan pada suatu sekolah merupakan komponen
produksi, sebagai tumpuan pelaksanaan berbagai kegiatan belajar mengajar
yang berkaitan dengan komponen-komponen lainnya. Kegiatan belajar yang
baik tentunya didukung oleh penerapan disiplin sekolah, kinerja kepala sekolah
dan guru, sarana prasarana yang memadai, fasilitas belajar yang menunjang,
2
keadaan peserta didik dan partisipasi orang tua dimana semua hal tersebut
memerlukan dukungan biaya.
Dalam penyelenggaraan pengelolaan keuangan sekolah, maka perlu
dibentuk struktur organisasi yang mana nantinya akan mengemban
tanggungjawab sesuai dengan kemampuan masing-masing personal. Selain itu
penyusunan program kerja, pelaksanaan, dan pengawasan juga perlu
dilaksanakan guna perbaikan sistem dan manajemen sekolah secara kontinu.
Disamping itu, perlu adanya evaluasi perbaikan yang berkelanjutan demi
penyempurnaan yang mencakup struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur,
proses dan sumber daya. Sehingga output yang akan dihasilkan berupa
pertanggungjawaban sekolah terhadap keberhasilan program yang
dilaksanakan, serta untuk meningkatkan kinerja melalui penghargaan maupun
pemberian sanksi, peningkatan mutu sumber daya manusia, dan lain
sebagainya.
Mengingat bahwa manajemen keuangan sangat dibutuhkan oleh suatu
instansi sekolah guna mempermudah pencapaian tujuan. Perencanaan
mengenai keuangan disusun berdasarkan data kegiatan yang akurat sehingga
terhindar dari kesalahan pengelolaan keuangan dan sebagai pedoman dalam
mengunakan biaya yang tersedia. Berangkat dari latar belakang diatas, penulis
berfokus melakukan observasi menajemen keuangan di SMP Negeri 10
Tarakan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah administrasi dan
manejemen sekolah.
3
1.2 Tujuan Observasi
Secara umum tujuan dari observasi manajemen keuangan adalah untuk
menambah pengetahuan para pembaca tentang segala hal yang berhubungan
dengan manajemen keuangan di SMPN 10 Tarakan. Secara khusus tujuan dari
observasi ini adalah untuk menganalisa manajemen keuangan sekolah yang
terdapat di SMPN 10 Tarakan.
1.3 Manfaat Observasi
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta masukan
untuk peningkatan tentang manajemen keuangan dan menjadi bahan
pertimbangan untuk observasi selanjutnya mengenai manajemen keuangan
sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah
Memberikan masukan untuk peningkatan kualitas pengawasan
pengelolaan dan buku panduan pelaksanaan Pengelolaan Dana Bantuan
Sekolah.
b. Bagi Pihak SMPN 10 Tarakan
Diharapkan dapat mampu memberikan tambahan pengetahuan dan lebih
transparan dalam pengelolaan Dana sekolah, baik berupa dana BOS,
BOP ataupun dari swadaya masyarakat.
4
c. Bagi Komite Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan danpemahaman
mengenai peran Komite Sekolah dalam Pengelolaan Dana Sekolah.
1.4 Waktu dan Tempat Observasi
Observasi Manajemen keuangan sekolah dilaksanakan pada tanggal 28
November 2018 pukul 10:00 WITA di ruang bendahara umum SMP Negeri
10 Tarakan yang berlokasi di Jl. Pantai Amal, Pantai Amal RT 04, Tarakan
Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Administrasi dan Manajemen Pendidikan
2.1.1 Pengertian Administrasi Pendidikan
Secara etimologis, kata administrasi berasal dari bahasa latin yang
terdiri dari “ad” yang bermakna “kepada” dan “ministro” yang
bermakna “melayani”. Jadi secara bebas, administrasi dapat dimaknai
sebagai pelayanan atau pengabdian kepada subjek tertentu (Daryanto,
2008: 1).
Secara semantis, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas.
Dalam arti sempit, administrasi diartikan sebagai kegiatan pencatatan
data, surat-surat informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen
sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini
kegiatan administrasi meliputi pekerjaan tata usaha. Sedangkan dalam
arti luas, administrasi menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan
terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan
tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang pengertian
administrasi, berikut ini adalah pendapat beberapa ahli dalam Daryanto
(2008:7). Sondang siagan mengatakan bahwa adminstrasi adalah
keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang
6
didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
The Liang Gie berpendapat hampir sama, yakni administrasi adalah
segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilaksanakan oleh sekolompok orang dalam kerja sama untuk mencapai
tujuantertentu. Sementara itu Soehari sutisna berpendapat bahwa
administrasi adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha
kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efisien.
Sesuai perkembangan zaman, pengertian atau konotasi terhadap
administrasi sendiri mengalami pergeseran ke arah yang lebih luas.
secara garis besar, Daryanto (2008:2) mengemukakan bahwa
administrasi modern dapat diartikan sebagai berikut: memiliki
pengertian yang sama dengan manajemen, menyuruh orang agar bekerja
secara produkti, memanfaatkan manusia, material, uang, dan metode
secara terpadu., mencapai suatu tuJuan melalui orang lain, dan fungsi
eksekutif pemerintah.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada
hakikatnya yang menjadi perhatian utama adminsitrasi adalah tujuan,
manusia,sumber, dan waktu. Jika keempatnya digabungkan, maka
terlihat sebagai suatu kesatuan sosial yang disebut organisasi. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah subsistem dari
7
organisasi yang terdiri atas unsur-unsur tuJuan, manusia, sumber, dan
waktu.
Sedangkan untuk dapat memahami administrasi pendidikan secara
keseluruhan, maka perlu terlebih dahulu membahas titik awal
pengertian tersebut, yaitu administrasi. Pengertian dasar tentang
administrasi itu akan merupakan tumpuan pemahaman administrasi
pendidikan seutuhnya.Seperti telah dijelaskan di atas bahwa
administrasi secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu
merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek
tertentu.Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar
sekolah. Untuk memperluas pemahaman tentang pengertian
administrasi pendidikan berikut ini dikemukakan beberapa batasan atau
definisi yaitu : (Sagala, 2006: 38-39)
Hadari Nawawi (1989:11) administrasi pendidikan adalah
serangkaian kegiatan ataukeseluruhan proses pengendalian usaha
kerjasama sejumlah orang untuk mecapai tujuan pendidikan secara
berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan
tertentu,terutama berupa lembaga pendidikan formal.
Robert E. Wilson (1996) administrasi pendidikan adalah koordinasi
kekuatan penting untuk pengajaran yang lebih baik bagi seluruh anak-
anak di dalam organisasi sekolah untuk mencapai tujuan dan menjamin
pencapaian tujuan.
8
Mohammad Rifai (1972:51) administrasi adalah keseluruhan proses
yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi
yang tersedia dan yang sesuai, baik personel maupun materil dalam
usaha untuk mencapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
administrasi pendidikan pada intinya adalah segenap proses pengalahan
dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas
kelembagaan, baik personal, spiritual dan materil, yang bersangkutan
dengan pencapaian tujuan pendidikan.
2.1.2 Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola.
Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan
dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan
pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi
yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin dan
pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.
(Rohiat, 2010)
Pada waktu ini istilah-istilah yang digunakan dalam menunjuk
pekerjaan pelayanan kegiatan adalah manajemen, pengelolaan,
pengaturan dan sebagainya, yang didefinisikan oleh berbagai ahli secara
bermacam-macam. antara lain: (Hasibuan, 1995)
9
Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.
G.R Terry menyatakan Manajemen adalah suatu proses atau
kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau
maksudmaksud yang nyata.
William H. Newman mengatakan Manajemen adalah fungsi yang
berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa di
dalam pengertian manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang
merupakan unsur penting, yaitu: (a) usaha kerjasama, (b) oleh dua orang
atau lebih, dan (c) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam pengertian tersebut sudah menunjukkan adanya gerak, yaitu
usaha kerjasama, personil yang melakukan, yaitu dua orang atau lebih,
dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. tiga unsur tersebut, yaitu gerak, orang, dan arah dari
kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam sebuah
organisasi, bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang
individu.
10
Dengan menerapkan definisi tersebut pada usaha pendidikan yang
terjadi dalam sebuah organisasi, maka definisi Mananemen Pendidikan
adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa
proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang
tergabug dalam organisasi pendidikan untuk menca$ai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien
2.2 Bidang Garapan Manajemen Keuangan
2.2.1 Pengertian Manajemen Keungan
Menurut Maisyaroh dalam Daryanto (2013: 129), manajemen
keuangan berarti suatu proses melakukan kegiatan mengatur keuangan
dengan menggerakkan tenaga orang lain. Kegiatan tersebut dimulai dari
perencanaan anggaran sampai dengan pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan.
Jadi secara garis besar manajemen keuangan merupakan salah satu
substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya
kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi
manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan
dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan
manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-
sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan
pertanggungjawaban.
11
2.2.2 Komponen Utama Manajemen Keuangan Sekolah
Dalam implementasi MBS, manajemen komponen keuangan harus
dilaksanakan dengan baik dan teliti mulai dari tahap penyusunan
anggaran, penggunaan, sampai pengawasan dan pertanggungjawaban
sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar semua dana sekolah benar-
benar dimanfaatkan secara efektif, efisien, tidak ada kebocoran-
kebocoran, serta bebas dari penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme.
Komponen utama manajemen keuangan meliputi:
a. Prosedur anggaran
b. Prosedur akuntansi keuangan
c. Pembelajaran, pergudangan dan prosedur pendistribusian
d. Prosedur investasi
e. Prosedur pemeriksaan
Dalam pelaksanaannya manajemen keuangan ini menganut asas
pemisahan tugas antara fungsi otorisator, ordonator dan bendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil
tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran.
Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan
memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan
berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Adapun Bendaharawan
adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan
dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat
12
dinilai dengan uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan
pertanggungjawaban.
2.2.3 Sumber-Sumber Keuangan Sekolah
Sumber-sumber keuangan sekolah yang akan memperlancar
manajemen keuangan sekolah, antara lain (Daryanto, 2013: 135):
1. Dana dari Pemerintah
Dana dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin
dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua
sekolah untuk setiap tahun ajaran. Dana ini lazim disebut dana rutin.
Besarnya dana yang dialokasikan di dalam DIK biasanya ditentukan
berdasarkan jumlah siswa kelas I, II dan III. Mata anggaran dan
besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah
ditentukan Pemerintah di dalam DIK. Pengeluaran dan
pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana rutin (DIK) harus
benarbenar sesuai dengan mata anggara tersebut. Selain DIK,
pemerintah sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS). Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan
untuk membiayai seluruh kegiatan operasional sekolah.
2. Dana dari Orang Tua Siswa
Pendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite.
Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa
ditentukan oleh rapat Komite sekolah. Pada umumnya dana Komite
terdiri atas : Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus
13
dibayar oleh orang tua setiap bulan selama anaknya menjadi siswa
di sekolah. Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru
yang biasanya hanya satu kali selama tiga tahun menjadi siswa
(pembayarannya dapat diangsur). Dana sukarela yang biasanya
ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang dermawan dan
bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu
ikatan apapun.
3. Dana dari Masyarakat
Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak
mengikat dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh
perhatian terhadap kegiatan pendidikan di suatu sekolah.
Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut merupakan wujud dari
kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut membantu
kemajuan pendidikan. Dana ini ada yang diterima dari perorangan,
dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari badan usaha baik
milik pemerintah maupun milik swasta.
4. Dana dari Alumni
Bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu
sekolah tidak selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat
dan perlengkapan belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah
dari para alumni merupakan sumbangan sukarela yang tidak
mengikat dari mereka yang merasa terpanggil untuk turut
mendukung kelancaran kegiatankegiatan demi kemajuan dan
14
pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung dari
alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni atau
lustrum sekolah.
5. Dana dari Peserta Kegiatan
Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang
menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau
ekstrakurikuler, seperti pelatihan komputer, kursus bahasa Inggris
atau keterampilan lainnya.
6. Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah
Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk
mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai
kegiatan wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapatj dilakukan
oleh staf sekolah atau para siswa misalnya koperasi, kantin sekolah,
bazaar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll.
Selain Sumber-sumber keuangan sekolah yang akan memperlancar
manajemen keuangan sekolah, terdapat dimensi pengeluaran yang
meliputi:
1. Biaya rutin
Biaya rutin adalah biaya yang harus dikeluarkan dari tahun ke tahun,
seperti gaji pegawai (guru dan non guru), serta biaya operasional,
biaya pemeliharaan gedung, fasilitas dan alat-alat pengajaran
(barang-barang habis pakai).
2. Biaya pembangunan
15
Misalnya, biaya pembelian atau pengembangan tanah,
pembangunan gedung, perbaikan atau rehab gedung, penambahan
furnitur, serta biaya atau pengeluaran lain unutk barang-barang yang
tidak habis pakai.
2.2.4 Penyusunan RAPBS Sekolah
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) harus
berdasarkan pada rencana pengembangan sekolah dan merupakan
bagian dari rencana operasional tahunan. RAPBS meliputi
penganggaran untuk kegiatan pengajaran, materi kelas, pengembangan
profesi guru, renovasi bangunan sekolah, pemeliharaan, buku, meja dan
kursi. Penyusunan RAPBS tersebut harus melibatkan kepala sekolah,
guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah. RAPBS perlu
disusun pada setiap tahun ajaran sekolah dengan memastikan bahwa
alokasi anggaran bisa memenuhi kebutuhan sekolah secara optimal.
Prinsip Penyusunan RAPBS, antara lain:
1. RAPBS harus benar-benar difokuskan pada peningkatan
pembelajaran murid secara jujur, bertanggung jawab, dan
transparan.
2. RAPBS harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas, dan
dipajang di tempat terbuka di sekolah.
3. Dalam menyusun RAPBS, sekolah sebaiknya secara saksama
memprioritaskan pembelanjaan dana sejalan dengan rencana
pengembangan sekolah
16
Sedangkan Proses Penyusunan RAPBS meliputi:
a. Menggunakan tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek
yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah
b. Menghimpun, merangkum, dan mengelompokkan isu-isu dan
masalah utama ke dalam berbagai bidang yang luas cakupannya,
c. Menyelesaikan analisis kebutuhan,
d. Memprioritaskan kebutuhan,
e. Mengonsultasikan rencana aksi yang ditunjukkan/dipaparkan dalam
rencana pengembangan sekolah,
f. Mengidentifikasi dan memperhitungkan seluruh sumber
pemasukan,
g. Menggambarkan rincian (waktu, biaya, orang yang bertanggung
jawab, pelaporan, dsb.), dan mengawasi serta memantau kegiatan
dari tahap perencanaan menuju tahap penerapan hingga evaluasi.
2.2.5 Prinsip dan Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah
a. Prinsip Manajemen Keuangan Sekolah
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah
prinsip. Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan
bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan.
Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu
transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. Berikut
17
penjelasan prinsip keuangan menurut UU No 20 Tahun 2003 pasal
48:
1) Transparasi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di
bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola
suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen
keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam
manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan
sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan
pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.
2) Akuntabilitas
Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti
penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Ada tiga pilar utama
yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu:
a. adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan
menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai
komponen dalam mengelola sekolah,
b. adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur
dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya,
c. adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana
kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan
18
prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang
cepat
3) Efektifitas
Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes.
Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas
kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk
membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga
yang bersangkutan.
4) Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan
(input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya
yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.
Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:
(a) Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu,
tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil
yang ditetapkan.
(b) Dilihat dari segi hasil
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan
waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil
sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.
5) Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah
19
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan
pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan
pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan
untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif
dan efisien.
Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan
keuangan sekolah
2) Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan
sekolah
3) Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala
sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan
bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-
jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai
peraturan perundangan yang berlaku. Tujuan utama manajemen
keuangan adalah:
1. Menjamin agar dana yang tersedia dipergunakan untuk kegiatan
harian sekolah dan menggunakan kelebihan dana untuk
diinvestasikan kembali.
2. Memelihara barang-barang (aset) sekolah.
3. Menjaga agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan,
pencatatan, dan pengeluaran uang diketahui dan dilaksanakan.
20
2.2.6 Pengelolaan Manajemen Keuangan Sekolah yang Efektif
Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk satu tahun
pelajaran, para kepala sekolah bersama semua pemegang peran di
sekolah pada umumnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut
(Depdiknas, 2000 : 178-179):
a. Merancang suatu program sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan
yang diinginkan pada tahun pelajaran yang bersangkutan.
b. Melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan
kebutuhan dana penunjang.
c. Melakukan peninjauan ulang atas program awal berdasarkan
kemungkinan tersedianya dana pendukung yang dapat dihimpun.
d. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun
pelajaran yang bersangkutan.
e. Melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana yang tersedia untuk
masing-masing kegiatan.
f. Menuangkan perhitungan-perhitungan rinci tersebut ke dalam suatu
format yang telah disepakati untuk digunakan oleh setiap sekolah.
g. Pengesahan dokumen RAPBS oleh instansi yang berwenang
Dengan tersedianya dokumen tertulis mengenai RAPBS tersebut
Kepala Sekolah dapat mengkomunikasikannya secara terbuka kepada
semua pihak yang memerlukan. Sumber dana yang tersedia di dalam
RAPBS di manfaatkan untuk membiayai berbagai kegiatan manajemen
21
operasional sekolah pada tahun pelajaran yang bersangkutan. Pada
umumnya pengeluaran dana yang dihimpun oleh sekolah mencakup 5
kategori pembiayaan sebagai berikut :
a. Pemeliharaan, rehabilitasi dan pengadaan sarana/prasarana
pendidikan.
b. Peningkatan kegiatan dan proses belajar mengajar.
c. Peningkatan kegiatan pembinaan kesehatan
d. Dukungan biaya kegiatan sekolah dan peningkatan personil
e. Kegiatan rumah tangga sekolah dan BP3
Dana yang tersedia di dalam RAPBS dapat sekaligus mencakup
kegiatan untuk pengembangan sekolah. Namun demikian dana untuk
keperluan pengembangan sekolah dapat disediakan secara khusus,
sebagai tambahan dari RAPBS yang telah disusun. Untuk mencapai
suatu tujuan tertentu yang telah diprogramkan sekolah dalam satu tahun
pelajaran, diperlukan tersedianya sejumlah dana tertentu pula. Berapa
besarnya dana yang diperlukan oleh sekolah agar tujuan itu dapat
dicapai telah dihitung secara cermat oleh setiap sekolah melalui
penyusunan RAPBS. Apabila jumlah dana yang diperlukan pada satu
tahun pelajaran dibagi dengan jumlah semua siswa kelas I, II dan III di
sekolah itu, maka akan ditemukan Satuan Harga Per Siswa (SHPS).
Jumlah dana yang diperlukan oleh setiap sekolah sangat beragam.
Jumlah siswa pada setiap sekolah pun berbeda-beda. Oleh karena itu
SHPS pada masing-masing sekolah dengan sendirinya akan berbeda
22
pula. Meskipun demikian sebenarnya harus ada suatu patokan SHPS
minimal agar suatu mutu pendidikan tertentu dapat dicapai secara
nasional.
2.2.7 Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
Kepala sekolah wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan
terutama mengenai penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah.
Pengevaluasian dilakukan setiap triwulan atau per semester. Dana yang
digunakan akan dipertanggungjawabkan kepada sumber dana. Jika dana
tersebut diperoleh dari orang tua siswa, maka dana tersebut akan
dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah kepada orang tua siswa.
Begitu pula jika dana tersebut bersumber dari pemerintah maka akan
dipertanggungjawabkan kepada pemerintah.
23
BAB III
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Wawancara dengan Narasumber
Wawancara dilakukan dengan narasumber Bpk. Hakiman S.E selaku bendahara
umum SMPN 10 Tarakan, hasil wawancara adalah sebagai berikut:
Table 1 Indikator Perencanaan Anggaran
Indikator
Perencanaan
Anggaran
(RAPBS)
Pertanyaan Jawaban
1. Darimanakah sumber
anggaran dalam
pengelolaan sekolah ini?
Sumber dana yang kami
peroleh berasal dari BOS,
BOP,dan komite.
2. Berapa besaran dana
yang diberikan oleh
pemerintah pusat (BOS),
PEMDA (BOP), dan
swadaya masyarakat?
Dana dari BOS kurang lebih
80 juta per tiga bulan, dana
dari BOP kurang lebih 2 juta
pertahun dan dana dari
komite kurang lebih 20-30
juta pertahun.
3. Siapa saja yang terlibat
dalam proses
perencanaan anggaran?
yang terlibat dalam proses
perencanaan Kepala Sekolah
dan Bendahara
4. Kegiatan apa saja yang
dibiayai oleh BOS, BOP,
dan swadaya
masyarakat?
Kegiatan yang di biayai yaitu
kegiatan seperti
ATK,kegiatan UN,kegiatan
US, Perlombaan, Sarana,
24
renovasi(anggaran dari
APBD)
5. Apakah setiap kegiatan
yang dibiayai oleh
sekolah ini tercantum di
dalam RAPBS?
80% kegiatan masuk dalam
RAPBS dan 20% tidak
misalnya jika ada surat dari
Dinas.
6. Kegiatan apa saja yang
termuat di dalam RAPBS
dan tidak diatur dalam
juknis BOS dan BOP?
Semua kegiatan ada pada
RAPBS
25
Table 2 Indikator Pelaksanaan Anggaran
Indikator
Pelaksanaan
(Penggunaan)
Anggaran
(APBS)
Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana mekanisme
penyaluran dana yang
digunakan dalam satu
kegiatan?
Mekanisme penyaluran dana
suda tersusun di RKS.
2. Ketika dana ingin
digunakan, berapa lama
waktu yang diperlukan
untuk pencairan dana?
waktu yang diperlukan untuk
pencairan dana BOS sekitar 3
bulan.
3. Apa yang dilakukan
sekolah jika dana BOP atau
BOS tidak mencukupi?
Belumpernah terjadi
kekurangan dana saat suatu
kegiatan dilaksanakan
4. Ketika dana dari pemerintah
tidak mencukupi dalam
pengelolaan Pendidikan
setiap tahunnya! Apakah
kegiatan tetap dilaksanakan,
dibatalkan atau melibatkan
pihak ketiga?
Ketika dana dari pemerintah
tidak mencukupi maka
kegiatan akan dibatalkan.
26
5. Kendala apa sajakah yang
dihadapi dalam
pengelolaan dana anggaran
setiap kegiatan
Yang menjadi kendala dalam
proses pelaksanaan ialah
pencairan dana yang lamban.
Table 3 Indikator Pengawasan Anggaran
Indikator
Pengawasan
Anggaran
(APBS)
Pertanyaan Jawaban
1. Siapa yang bertanggung
jawab dalam pengawasaan
pengelolaan keuangan?
Kepala Sekolah dan
Bendahara
2. Bagaimana proses
pengawasan pengelolaan
keuangan?
Saya sendiri yang langsung
mengawasinya dan langsung
SPC kan
3. Apa saja yang
diperhatikan dalam proses
pengawasan?
daftar hadir,surat tugas,
kwitansi dan nota.
4. Berapa kali dilakukan
pemeriksaan dalam satu
periode pencairan dana
dari pemerintah?
pemeriksaan dilakukan
setahun sekali, biasanya oleh
inspektorat dan Dinas
Pendidikan.
5. Kepada siapa laporan
pengawasan diberikan?
Laporan pengawasan diberik
ke Dinas Pendidikan.
27
6. Apakah orang tua,
masyarakat, dan siswa
terlibat dalam pengawasan
pengelolaan anggaran?
Tidak semuanya terlibat,yang
terlibat hanya komite.
7. Adakah sanksi yang
dikenakan apabila terdapat
kegiatan yang sudah
dianggarkan tetapi tidak
dilaksanakan?
Untuk sekarang belum ada
kegiatan yang tidak
dilaksanakan sehingga kami
tidak tahu apaka akan di
berikan sanksi jika ada
kegiatan yang tidak
dilaksanakan.
Table 4 Indikator Evaluasi dan Pertanggungjawaban Anggaran
Indikator
Evaluasi dan
Pertanggungja
waban
Anggaran
(APBS)
Pertanyaan Jawaban
1. Dalam evaluasi anggaran,
siapa saja komponen
sekolah yang ikut terlibat?
Kepala Sekolah dan
Bendahara.
2. Bagaimana proses evaluasi
dan pertanggungjawaban
anggaran?
prosesnya yaitu di SPJ kan
dan dilaporkan.
28
3. Siapa yang bertanggung
jawab dalam pembuatan
laporan keuangan setelah
pelaksanaan kegiatan?
pembuatan laporan keuangan
dilakukan oleh kepala
Sekolah, Bendahara dan
Pembantu Bendahara
4. Apakah dana yang tersisa
dalam satu kali periode
harus di kembalikan ke
pemerintah atau ada opsi
lain?
jika dalam satu periode masi
ada sisa maka akan
dikembalikan.
5. Berapa presentase
keberhasilandari
pelaksanaan yang telah
disusun?
presentase keberhasilandari
pelaksanaan sekitar 90%.
3.2 Pembahasan
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajemen sekolah
yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.
Melalui kegiatan keuanagan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat
direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan
digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan
efisien. Untuk mengetahui efektif dan efisiannya RAPBS yang di susun maka
29
dilakukan suatu analisis, adapun hasil analisis mengenai bidang garapan
Manajemen Keuangan di SMPN 10 TARAKAN sebagai berikut:
Dalam penyusunan RAPBS di SMPN 10 TARAKAN hanya dilakukan oleh
kepala sekolah dan bendahara umum, sedangkan penyusunan RARBS yang
baik dan benar haruslah melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah, staf
TU dan komunitas sekolah. Dilain sisi dana yang diperoleh SMPN 10
TARAKAN bersumber dari pemerintah pusat (BOS) dan pemerintah daerah
(BOP), selain sumber keuangan yang disebutkan diatas, SMPN 10 TARAKAN
juga mendapatkan dana yang berasal dari komite. Hal itu sejalan dengan kajian
terori (Daryanto,2013: 135) ada sumber dana lain yang dapat dimanfaatkan
sekolah selain dari ketiga sumber dana tersebut diantaranya dana dari orang tua
siswa, dana dari alumni, dana dari peserta kegiatan dan dana dari wirausaha
sekolah.
Berdasarkan kajian teori (Daryanto,2013: 135) besaran dana yang diberikan
pemerintah kepada sekolah didasari oleh banyaknya siswa di sekolah tersebut.
Adapun besaran dana yang didapat dari pemerintah pusat (BOS) ialah sebanyak
Rp. 80.000.000 per tiga bulan, besaran dana yang didapat dari pemerintah
daerah (BOP) ialah Rp. 2.000.000 per tahun dan besaran dana yang besarasal
dari komite Rp. 20.000.000 – Rp. 30.000.000 pertahun. Adapun kegiatan yang
yang dibiayai dari sumber dana tersebut misalnya: ATK, kegiatan ujian
nasional, kegiatan ujian sekolah, perlombaan, sarana, renovasi (anggaran dari
APBD) dan lain sebagainya. Tidak semua kegiatan yang dilaksanakan
tercantum dalam RAPBS,dimana persentase kegiatan yang tidak ada dalam
30
RAPBS ialah 20% misalnya ada surat yang derasal dari dinas pendidikan yang
sumber dananya harus dikeluarkan oleh sekolah itu sendiri.
Mekanisme penyaluran dana di SMP Negeri 10 Tarakan telah tersusun di
Rencana Kerja Sekolah (RKS), hal ini telah sesuai dengan panduan penyusunan
RKS dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) empat tahunan.
Dalam proses pencairan dananya, dalam hal ini adalah dana BOS sekolah
membutuhkan waktu sekitar 3 (tiga) bulan hingga dana dapat digunakan.
Setelah pencairan dana, selanjutnya dana tersebut dialokasikan untuk
kebutuhan penyediaan pendanaan biaya pelaksana program wajib belajar, serta
untuk membebaskan pungutan guna meringankan beban siswa. Dalam
pelaksanaan kegiatannya, dana yang dianggarkan sekolah telah sesuai dengan
kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan kata lain, tidak pernah
ada kegiatan yang dibatalkan yang disebabkan kekurangan dana. Akan tetapi,
dalam pelaksanaan kegiatan terdapat kendala yang menyebabkan kegiatan
harus diundur yaitu pencairan dana dari pemerintah yang dirasa lamban oleh
sekolah.
Dalam proses pengawasan keuangan SMPN 10 TARAKAN, tidak semua
pihat terlibat diantaranya orang tua, masyarakat, dan siswa tidak ikut di libatkan
dalam proses pengawasan, pihak yang terlibat hanyalah kepala sekolah dan
bendahara sekolah saja . Adapun hal-hal yang di perhatikan oleh SMPN 10
TARAKAN dalam proses pengawasan adalah daftar hadir,surat tugas, kwitansi
dan nota. Laporan pengawasan yang telah di buat akan akan segera di serakan
31
oleh pihak sekolah kepada Dinas Pendidikan,dan Pemeriksaaan dana akan
dilakukan sesiap setahun sekali oleh inspektorat dan Dinas Pendidikan.
Dalam pengevaluasian suatu anggaran pada SMP Negeri 10 Tarakan hanya
mengikut sertakan kepala sekolah dan bendahara sekolah, sedangkan dalam
pertanggungjawaban atas pembuatan laporan keuangan dilakukan oleh kepala
sekolah, bendahara, dan pembantu bendahara. Sehingga hal ini akan
mengakibatkan ketidaksinkronan karena jika dalam pembuatan laporan
keuangan diikutsertakan pembantu bendahara maka pembantu bendahara
haruslah terlibat dalam pengevaluasian bersama-sama kepala sekolah dan
bendahara.
Evaluasi dan pertanggung jawaban anggaran akan dimuat dalam Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) dan akan dilaporkan, dimana kepala sekolah wajib
menyampaikan laporan di bidang keuangan terutama mengenai penerimaan dan
pengeluaran keuangan sekolah. Pengevaluasian dilakukan setiap triwulan atau
per semester. Dana yang digunakan akan dipertanggungjawabkan kepada
sumber dana. Jika dana tersebut diperoleh dari orang tua siswa, maka dana
tersebut akan dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah kepada orang tua
siswa. Begitu pula jika dana tersebut bersumber dari pemerintah maka akan
dipertanggungjawabkan kepada pemerintah.
Persentase keberhasilan dari pelaksanaan yang telah disusun dalam RAPBS
pada SMPN 10 Tarakan mencapai sekitar 90%, yang artinya dalam penyusunan
perencanaan anggaran yang dilakukan oleh SMPN 10 sudah sangat baik
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan di SMPN 10 Tarakan maka
dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Dalam penyusunan RAPBS pada sekolah SMPN 10 Tarakan hanya
dilakukan oleh kepala sekolah dan bendahara sekolah. Sumber dana SMPN
10 Tarakan berdasar dari pemerintah pusat (BOS) sebesar 80 juta rupiah
per tiga tahun, pemerintah daerah (BOP) sebesar 2 juta per tahun dan dari
komite sekolah sebesar 20 sampai 30 juta per tahun. Tidak semua kegiatan
yang dilaksanakan tercantum dalam RAPBS, dimana terdapat 20%
kegiatan yang dananya harus dikeluarkan oleh sekolah itu sendiri.
2. Mekanisme penyaluran dana di SMPN 10 Tarakan telah sesuai dengan
panduan penyusunan RKS dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS) empat tahunan. Dalam proses pencairan dana BOS sekolah
membutuhkan waktu sekitar 3 bulan hingga dana dapat digunakan. Dalam
pelaksanaannya tidak pernah ada kegiatan yang dibatalkan karena
kekurangan dana. Akan tetapi, kegiatan harus diundur karena pencairan
dana dari pemerintah yang dirasa lamban oleh sekolah.
3. Dalam proses pengawasan keuangan SMPN 10 Tarakan pihak yang terlibat
hanyalah kepala sekolah dan bendahara sekolah. Laporan pengawasan
yang telah dibuat diserahkan oleh pihak sekolah kepada Dinas Pendidikan
33
dan pemeriksaan dana akan dilakukan setiap setahun sekali oleh
Inspektorat dan Dinas Pendidikan.
4. Dalam pengevaluasian suatu anggaran pada SMPN 10 Tarakan hanya
mengikutsertakan kepala sekolah dan bendahara sekolah. Evaluasi dan
pertanggungjawaban anggaran akan dimuat dalam Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) dan akan dilaporkan, dimana kepala sekolah
wajib menyampaikan laporan dibidang keuangan sekolah. Pengevaluasian
dilaksanakan setiap triwulan atau per semester. Dana yang digunakan akan
dipertanggungjawabkan kepada sumber dana.
5. Perencanaan anggaran yang dilakukan oleh SMPN 10 Tarakan sudah
sangat baik hal ini dapat dilihat dari presentasi keberhasilan pelaksanaan
yang mencapai sekitar 90%.
4.2 Saran
Ada beberapa saran yang ingin kami sampaikan kepada pihak SMPN 10
Tarakan yaitu:
1. Dalam penyusunan RAPBS yang baik harus sekolah melibatkan kepala
sekolah, guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah,
bukannya hanya melibatkan kepala sekolah dan bendahara saja sehingga
sekolah dapat dikatakan bersifat transparan.
2. Dalam proses pengawasan seharusnya melibatkan orang tua,
masyarakat, dan siswa sehingga penyaluran dana dapat tersalurkan
dengan baik dan tepat tanpa ada kesalah pahaman antara setiap pihak
yang terlibat didalamnya.
34
3. Dalam pengevaluasian anggaran haruslah melibatkan juga pembantu
bendahara Sehingga dapat menghindari terjadinya ketidaksinkronan
dalam penyusunan laporan keuangan.
35
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Moch Idochi. 2013. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya
Pendidikan. Jakarta: Rawajali
Daryanto. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto. 2013. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah. Yogyakarta: PT
Gava Media.
Hasibuan, Melayu S.P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bina
Rupa Aksara
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah, Teori dasar dan Praktik. Bandung: PT. Refika
Aditama
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada.
Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi). Yogyakarta:
PT Ekonisia.
Sagala, Syaiful. 2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 Tahun 2003 pasal 48.
36
LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Narasumber
37
Lampiran 2 Pertanyaan Wawancara Narasumber
BIDANG GARAPAN MANAJEMEN KEUANGAN
ADMINISTRASI & MANAJEMEN SEKOLAH
Bidang
Garapan
Indikator Pertanyaan
Manajemen
Keuangan
Perencanaan
Anggaran (RAPBS)
7. Darimanakah sumber anggaran dalam
pengelolaan sekolah ini?
8. Berapa besaran dana yang diberikan
oleh pemerintah pusat (BOS), PEMDA
(BOP), dan swadaya masyarakat?
9. Siapa saja yang terlibat dalam proses
perencanaan anggaran?
10. Kegiatan apa saja yang dibiayai oleh
BOS, BOP, dan swadaya masyarakat?
11. Apakah setiap kegiatan yang dibiayai
oleh sekolah ini tercantum di dalam
RAPBS?
12. Kegiatan apa saja yang termuat di
dalam RAPBS dan tidak diatur dalam
juknis BOS dan BOP?
38
Pelaksanaan
(Penggunaan)
Anggaran (APBS)
6. Bagaimana mekanisme penyaluran
dana yang digunakan dalam satu
kegiatan?
7. Ketika dana ingin digunakan, berapa
lama waktu yang diperlukan untuk
pencairan dana?
8. Apa yang dilakukan sekolah jika dana
BOP atau BOS tidak mencukupi?
9. Ketika dana dari pemerintah tidak
mencukupi dalam pengelolaan
Pendidikan setiap tahunnya! Apakah
kegiatan tetap dilaksanakan, dibatalkan
atau melibatkan pihak ketiga?
10. Kendala apa sajakah yang dihadapi
dalam pengelolaan dana anggaran
setiap kegiatan .
Pengawasan
Anggaran (APBS)
8. Siapa yang bertanggung jawab dalam
pengawasaan pengelolaan keuangan?
9. Bagaimana proses pengawasan
pengelolaan keuangan?
10. Apa saja yang diperhatikan dalam
proses pengawasan?
39
11. Berapa kali dilakukan pemeriksaan
dalam satu periode pencairan dana dari
pemerintah?
12. Kepada siapa laporan pengawasan
diberikan?
13. Apakah orang tua, masyarakat, dan
siswa terlibat dalam pengawasan
pengelolaan anggaran?
14. Adakah sanksi yang dikenakan apabila
terdapat kegiatan yang sudah
dianggarkan tetapi tidak dilaksanakan?
Evaluasi dan
Pertanggungjawaban
Anggaran (APBS)
6. Dalam evaluasi anggaran, siapa saja
komponen sekolah yang ikut terlibat?
7. Bagaimana proses evaluasi dan
pertanggungjawaban anggaran?
8. Siapa yang bertanggung jawab dalam
pembuatan laporan keuangan setelah
pelaksanaan kegiatan?
9. Apakah dana yang tersisa dalam satu
kali periode harus di kembalikan ke
pemerintah atau ada opsi lain?
10. Berapa presentase keberhasilandari
pelaksanaan yang telah disusun?
40
Lampiran 3 Foto - foto kegiatan Observasi
41

More Related Content

What's hot

Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
Indra Arrohman
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Mading KS
 
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulumLaporan hasil observasi pengembangan kurikulum
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum
Jati Jakmania
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Sukayono Fawwaz
 
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
Nastiti Rahajeng
 

What's hot (20)

Conroh kisi-kisi dan soal
Conroh kisi-kisi dan soalConroh kisi-kisi dan soal
Conroh kisi-kisi dan soal
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
 
Kko indikator HOTS
Kko indikator HOTSKko indikator HOTS
Kko indikator HOTS
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
Skala sikap
Skala sikapSkala sikap
Skala sikap
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulumLaporan hasil observasi pengembangan kurikulum
Laporan hasil observasi pengembangan kurikulum
 
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloomKata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
Kata kerja-operasional-revisi-taksonomi-bloom
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
 
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
 
Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013
 
CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
 

Similar to Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan

2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan
Mulyati Rahman
 
421663322-Program-Kerja-Wali-Kelas-2019-2020-Docx.doc
421663322-Program-Kerja-Wali-Kelas-2019-2020-Docx.doc421663322-Program-Kerja-Wali-Kelas-2019-2020-Docx.doc
421663322-Program-Kerja-Wali-Kelas-2019-2020-Docx.doc
MarlinYanto
 
Buku-Panduan-Indikator-Kinerja-Utama-PTN.pdf
Buku-Panduan-Indikator-Kinerja-Utama-PTN.pdfBuku-Panduan-Indikator-Kinerja-Utama-PTN.pdf
Buku-Panduan-Indikator-Kinerja-Utama-PTN.pdf
fransmitter
 
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
NASuprawoto Sunardjo
 

Similar to Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan (20)

Pengelolaan Keuangan.pdf
Pengelolaan Keuangan.pdfPengelolaan Keuangan.pdf
Pengelolaan Keuangan.pdf
 
1.LAP_.-PELAKSANAAN-PEMBINAAN-GURU-DAN-KS.docx
1.LAP_.-PELAKSANAAN-PEMBINAAN-GURU-DAN-KS.docx1.LAP_.-PELAKSANAAN-PEMBINAAN-GURU-DAN-KS.docx
1.LAP_.-PELAKSANAAN-PEMBINAAN-GURU-DAN-KS.docx
 
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja LapanganLaporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja Lapangan
 
Proker jangka-pendekmenengah-dan-panjang1
Proker jangka-pendekmenengah-dan-panjang1Proker jangka-pendekmenengah-dan-panjang1
Proker jangka-pendekmenengah-dan-panjang1
 
2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan2. mulyati ojl keuangan
2. mulyati ojl keuangan
 
Panduan+penilaian+smk+2018
Panduan+penilaian+smk+2018Panduan+penilaian+smk+2018
Panduan+penilaian+smk+2018
 
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan KeuanganAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan
 
421663322-Program-Kerja-Wali-Kelas-2019-2020-Docx.doc
421663322-Program-Kerja-Wali-Kelas-2019-2020-Docx.doc421663322-Program-Kerja-Wali-Kelas-2019-2020-Docx.doc
421663322-Program-Kerja-Wali-Kelas-2019-2020-Docx.doc
 
Buku-Panduan-Indikator-Kinerja-Utama-PTN.pdf
Buku-Panduan-Indikator-Kinerja-Utama-PTN.pdfBuku-Panduan-Indikator-Kinerja-Utama-PTN.pdf
Buku-Panduan-Indikator-Kinerja-Utama-PTN.pdf
 
PTK Matematika SD
PTK Matematika SDPTK Matematika SD
PTK Matematika SD
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
 
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
 
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
 
Laporan hasil penelitian ahmad irfansyah 2017
Laporan hasil penelitian ahmad irfansyah 2017Laporan hasil penelitian ahmad irfansyah 2017
Laporan hasil penelitian ahmad irfansyah 2017
 
Tinjauan menyeluruh keuangan veronika evi_siregar(11011700358)
Tinjauan menyeluruh keuangan veronika evi_siregar(11011700358)Tinjauan menyeluruh keuangan veronika evi_siregar(11011700358)
Tinjauan menyeluruh keuangan veronika evi_siregar(11011700358)
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan
 
Panduan penilaian smp (3)
Panduan penilaian smp (3)Panduan penilaian smp (3)
Panduan penilaian smp (3)
 
Panduan penilaian untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) berdasarkan Permendikb...
Panduan penilaian untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) berdasarkan Permendikb...Panduan penilaian untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) berdasarkan Permendikb...
Panduan penilaian untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) berdasarkan Permendikb...
 
Panduan Penilaian K 13 SMP-revisi 2015
Panduan Penilaian K 13 SMP-revisi 2015Panduan Penilaian K 13 SMP-revisi 2015
Panduan Penilaian K 13 SMP-revisi 2015
 

More from HelvyEffendi

More from HelvyEffendi (20)

Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan LokalPotensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Jenis dan pengembangan media pembelajaran
Jenis dan pengembangan media pembelajaranJenis dan pengembangan media pembelajaran
Jenis dan pengembangan media pembelajaran
 
Metode Simplek - Laporan Mini Riset
Metode Simplek - Laporan Mini RisetMetode Simplek - Laporan Mini Riset
Metode Simplek - Laporan Mini Riset
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 
Identitas Trigonometri
Identitas TrigonometriIdentitas Trigonometri
Identitas Trigonometri
 
Prinsip Belajar dan Pembelajaran ISBM
Prinsip Belajar dan Pembelajaran ISBMPrinsip Belajar dan Pembelajaran ISBM
Prinsip Belajar dan Pembelajaran ISBM
 
HIMPUNAN
HIMPUNANHIMPUNAN
HIMPUNAN
 
Distribution Law Mathematics
Distribution Law MathematicsDistribution Law Mathematics
Distribution Law Mathematics
 
1. makhluk budaya ISBD
1. makhluk budaya ISBD1. makhluk budaya ISBD
1. makhluk budaya ISBD
 
Sejarah perkembangan kalkulus dan konsep konsep keterkaitan
Sejarah perkembangan kalkulus dan konsep konsep keterkaitanSejarah perkembangan kalkulus dan konsep konsep keterkaitan
Sejarah perkembangan kalkulus dan konsep konsep keterkaitan
 
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptxGeometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
Geometri analitik, mtk abad 17 ppt.pptx
 
Geometri netral / absolut
Geometri netral / absolutGeometri netral / absolut
Geometri netral / absolut
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
 
Geometri Affine
Geometri Affine Geometri Affine
Geometri Affine
 
Sistem numerasi
Sistem numerasi Sistem numerasi
Sistem numerasi
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara
 
Bahasa inggris interchange intro s.b.
Bahasa inggris interchange intro s.b.Bahasa inggris interchange intro s.b.
Bahasa inggris interchange intro s.b.
 
Modul PKN 2012
Modul PKN 2012Modul PKN 2012
Modul PKN 2012
 
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUMLAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan

  • 1. i LAPORAN OBSERVASI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN SEKOLAH BIDANG GARAPAN MANAJEMEN KEUANGAN DI SMP NEGERI 10 TARAKAN TAHUN AJARAN 2018/2019 DOSEN PENGAMPU: SUPRIANTO, M. Pd DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5 ALFRET LIMBAN PARANNA SRI DEWI HERNITA JUMRIANI MUHAIMINA SA’ADAH HELVY EFFENDI SARMILA 16.406040.31 16.406040.09 16.406040.26 16.406040.55 15.601040.057 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN 2018
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan observasi ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami manajemen keuangan di SMP Negeri 10 Tarakan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebanyak - banyaknya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan observasi Manajemen Pendidikan dan Administrasi Sekolah ini: 1. Kepada Bpk. Suprianto, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan Manajemen Pendidikan. 2. Kepada Bpk. Hakiman S.E selaku narasumber yang menjabat sebagai bendahara SMPN 10 Tarakan 3. Kepada kedua orang tua kami yang telah membantu dalam hal materil sehingga laporan observasi ini dapat terselesaikan. 4. Teman - teman yang saling membantu dalam menyelesaikan penyusunan laporan observasi ini. Harapan kami semoga laporan observasi ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Laporan observasi ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada
  • 3. ii para pembaca untuk memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan observasi ini. Tarakan, 12 Desember 2018 Kelompok 5
  • 4. iii DAFTAR ISI k KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii DAFTAR TABEL....................................................................................................v DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1 1.2 Tujuan Observasi.......................................................................................3 1.3 Manfaat Observasi.....................................................................................3 1.4 Waktu dan Tempat Observasi ...................................................................4 BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................5 2.1 Pengertian Administrasi dan Manajemen Pendidikan...............................5 2.1.1 Pengertian Administrasi Pendidikan..................................................5 2.1.2 Pengertian Manajemen Pendidikan....................................................8 2.2 Bidang Garapan Manajemen Keuangan..................................................10 2.2.1 Pengertian Manajemen Keungan .....................................................10 2.2.2 Komponen Utama Manajemen Keuangan Sekolah .........................11 2.2.3 Sumber-Sumber Keuangan Sekolah ................................................12 2.2.5 Prinsip dan Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah ........................16 2.2.6 Pengelolaan Manajemen Keuangan Sekolah yang Efektif ..............20 2.2.7 Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah.........................................22
  • 5. iv BAB III HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ........................................23 3.1 Hasil Wawancara dengan Narasumber....................................................23 3.2 Pembahasan.............................................................................................28 BAB IV PENUTUP ...............................................................................................32 4.1 Kesimpulan..............................................................................................32 4.2 Saran........................................................................................................33 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................35 LAMPIRAN...........................................................................................................36
  • 6. v DAFTAR TABEL Table 1 Indikator Perencanaan Anggaran..............................................................23 Table 2 Indikator Pelaksanaan Anggaran ..............................................................25 Table 3 Indikator Pengawasan Anggaran ..............................................................26 Table 4 Indikator Evaluasi dan Pertanggungjawaban Anggaran ...........................27
  • 7. vi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Biodata Narasumber...........................................................................36 Lampiran 2 Pertanyaan Wawancara Narasumber..................................................37 Lampiran 3 Foto - foto kegiatan Observasi ..........................................................40
  • 8. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang hampir sama dengan manajemen pendidikan. Ruang lingkup dan bidang kajian manajemen sekolah juga merupakan ruang lingkup dan kajian manajemen pendidikan. Namun manajemen pendidikan mempunyai cangkupan yang lebih luas dibandingkan dengan manajemen sekolah. Dengan kata lain, manajemen sekolah bagian dari manajemen pendidikan. Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen system pendidikan, bahkan bisa menjangkau system yang lebih luas dan besar (suprasistem) secara regional, nasional, bahkan internasional. Dalam manajemen sekolah terdapat beberapa bidang garapan, salah satunya manajemen keuangan. Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung berperan guna menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Maka dari itu pemerintah, orang tua, dan masyarakat hendaknya dapat mengalokasikan keuangan sebagai sumber dana pendidikan. Komponen keuangan pada suatu sekolah merupakan komponen produksi, sebagai tumpuan pelaksanaan berbagai kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan komponen-komponen lainnya. Kegiatan belajar yang baik tentunya didukung oleh penerapan disiplin sekolah, kinerja kepala sekolah dan guru, sarana prasarana yang memadai, fasilitas belajar yang menunjang,
  • 9. 2 keadaan peserta didik dan partisipasi orang tua dimana semua hal tersebut memerlukan dukungan biaya. Dalam penyelenggaraan pengelolaan keuangan sekolah, maka perlu dibentuk struktur organisasi yang mana nantinya akan mengemban tanggungjawab sesuai dengan kemampuan masing-masing personal. Selain itu penyusunan program kerja, pelaksanaan, dan pengawasan juga perlu dilaksanakan guna perbaikan sistem dan manajemen sekolah secara kontinu. Disamping itu, perlu adanya evaluasi perbaikan yang berkelanjutan demi penyempurnaan yang mencakup struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya. Sehingga output yang akan dihasilkan berupa pertanggungjawaban sekolah terhadap keberhasilan program yang dilaksanakan, serta untuk meningkatkan kinerja melalui penghargaan maupun pemberian sanksi, peningkatan mutu sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Mengingat bahwa manajemen keuangan sangat dibutuhkan oleh suatu instansi sekolah guna mempermudah pencapaian tujuan. Perencanaan mengenai keuangan disusun berdasarkan data kegiatan yang akurat sehingga terhindar dari kesalahan pengelolaan keuangan dan sebagai pedoman dalam mengunakan biaya yang tersedia. Berangkat dari latar belakang diatas, penulis berfokus melakukan observasi menajemen keuangan di SMP Negeri 10 Tarakan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah administrasi dan manejemen sekolah.
  • 10. 3 1.2 Tujuan Observasi Secara umum tujuan dari observasi manajemen keuangan adalah untuk menambah pengetahuan para pembaca tentang segala hal yang berhubungan dengan manajemen keuangan di SMPN 10 Tarakan. Secara khusus tujuan dari observasi ini adalah untuk menganalisa manajemen keuangan sekolah yang terdapat di SMPN 10 Tarakan. 1.3 Manfaat Observasi 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta masukan untuk peningkatan tentang manajemen keuangan dan menjadi bahan pertimbangan untuk observasi selanjutnya mengenai manajemen keuangan sekolah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah Memberikan masukan untuk peningkatan kualitas pengawasan pengelolaan dan buku panduan pelaksanaan Pengelolaan Dana Bantuan Sekolah. b. Bagi Pihak SMPN 10 Tarakan Diharapkan dapat mampu memberikan tambahan pengetahuan dan lebih transparan dalam pengelolaan Dana sekolah, baik berupa dana BOS, BOP ataupun dari swadaya masyarakat.
  • 11. 4 c. Bagi Komite Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan danpemahaman mengenai peran Komite Sekolah dalam Pengelolaan Dana Sekolah. 1.4 Waktu dan Tempat Observasi Observasi Manajemen keuangan sekolah dilaksanakan pada tanggal 28 November 2018 pukul 10:00 WITA di ruang bendahara umum SMP Negeri 10 Tarakan yang berlokasi di Jl. Pantai Amal, Pantai Amal RT 04, Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara
  • 12. 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Administrasi dan Manajemen Pendidikan 2.1.1 Pengertian Administrasi Pendidikan Secara etimologis, kata administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “ad” yang bermakna “kepada” dan “ministro” yang bermakna “melayani”. Jadi secara bebas, administrasi dapat dimaknai sebagai pelayanan atau pengabdian kepada subjek tertentu (Daryanto, 2008: 1). Secara semantis, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, administrasi diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi meliputi pekerjaan tata usaha. Sedangkan dalam arti luas, administrasi menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen. Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang pengertian administrasi, berikut ini adalah pendapat beberapa ahli dalam Daryanto (2008:7). Sondang siagan mengatakan bahwa adminstrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang
  • 13. 6 didasarkan atas rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. The Liang Gie berpendapat hampir sama, yakni administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekolompok orang dalam kerja sama untuk mencapai tujuantertentu. Sementara itu Soehari sutisna berpendapat bahwa administrasi adalah keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efisien. Sesuai perkembangan zaman, pengertian atau konotasi terhadap administrasi sendiri mengalami pergeseran ke arah yang lebih luas. secara garis besar, Daryanto (2008:2) mengemukakan bahwa administrasi modern dapat diartikan sebagai berikut: memiliki pengertian yang sama dengan manajemen, menyuruh orang agar bekerja secara produkti, memanfaatkan manusia, material, uang, dan metode secara terpadu., mencapai suatu tuJuan melalui orang lain, dan fungsi eksekutif pemerintah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya yang menjadi perhatian utama adminsitrasi adalah tujuan, manusia,sumber, dan waktu. Jika keempatnya digabungkan, maka terlihat sebagai suatu kesatuan sosial yang disebut organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah subsistem dari
  • 14. 7 organisasi yang terdiri atas unsur-unsur tuJuan, manusia, sumber, dan waktu. Sedangkan untuk dapat memahami administrasi pendidikan secara keseluruhan, maka perlu terlebih dahulu membahas titik awal pengertian tersebut, yaitu administrasi. Pengertian dasar tentang administrasi itu akan merupakan tumpuan pemahaman administrasi pendidikan seutuhnya.Seperti telah dijelaskan di atas bahwa administrasi secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Untuk memperluas pemahaman tentang pengertian administrasi pendidikan berikut ini dikemukakan beberapa batasan atau definisi yaitu : (Sagala, 2006: 38-39) Hadari Nawawi (1989:11) administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan ataukeseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mecapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu,terutama berupa lembaga pendidikan formal. Robert E. Wilson (1996) administrasi pendidikan adalah koordinasi kekuatan penting untuk pengajaran yang lebih baik bagi seluruh anak- anak di dalam organisasi sekolah untuk mencapai tujuan dan menjamin pencapaian tujuan.
  • 15. 8 Mohammad Rifai (1972:51) administrasi adalah keseluruhan proses yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai, baik personel maupun materil dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan pada intinya adalah segenap proses pengalahan dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas kelembagaan, baik personal, spiritual dan materil, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan. 2.1.2 Pengertian Manajemen Pendidikan Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses. (Rohiat, 2010) Pada waktu ini istilah-istilah yang digunakan dalam menunjuk pekerjaan pelayanan kegiatan adalah manajemen, pengelolaan, pengaturan dan sebagainya, yang didefinisikan oleh berbagai ahli secara bermacam-macam. antara lain: (Hasibuan, 1995)
  • 16. 9 Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien. G.R Terry menyatakan Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata. William H. Newman mengatakan Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting, yaitu: (a) usaha kerjasama, (b) oleh dua orang atau lebih, dan (c) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian tersebut sudah menunjukkan adanya gerak, yaitu usaha kerjasama, personil yang melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. tiga unsur tersebut, yaitu gerak, orang, dan arah dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam sebuah organisasi, bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.
  • 17. 10 Dengan menerapkan definisi tersebut pada usaha pendidikan yang terjadi dalam sebuah organisasi, maka definisi Mananemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam organisasi pendidikan untuk menca$ai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien 2.2 Bidang Garapan Manajemen Keuangan 2.2.1 Pengertian Manajemen Keungan Menurut Maisyaroh dalam Daryanto (2013: 129), manajemen keuangan berarti suatu proses melakukan kegiatan mengatur keuangan dengan menggerakkan tenaga orang lain. Kegiatan tersebut dimulai dari perencanaan anggaran sampai dengan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan. Jadi secara garis besar manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber- sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban.
  • 18. 11 2.2.2 Komponen Utama Manajemen Keuangan Sekolah Dalam implementasi MBS, manajemen komponen keuangan harus dilaksanakan dengan baik dan teliti mulai dari tahap penyusunan anggaran, penggunaan, sampai pengawasan dan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar semua dana sekolah benar- benar dimanfaatkan secara efektif, efisien, tidak ada kebocoran- kebocoran, serta bebas dari penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme. Komponen utama manajemen keuangan meliputi: a. Prosedur anggaran b. Prosedur akuntansi keuangan c. Pembelajaran, pergudangan dan prosedur pendistribusian d. Prosedur investasi e. Prosedur pemeriksaan Dalam pelaksanaannya manajemen keuangan ini menganut asas pemisahan tugas antara fungsi otorisator, ordonator dan bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Adapun Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat
  • 19. 12 dinilai dengan uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban. 2.2.3 Sumber-Sumber Keuangan Sekolah Sumber-sumber keuangan sekolah yang akan memperlancar manajemen keuangan sekolah, antara lain (Daryanto, 2013: 135): 1. Dana dari Pemerintah Dana dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk setiap tahun ajaran. Dana ini lazim disebut dana rutin. Besarnya dana yang dialokasikan di dalam DIK biasanya ditentukan berdasarkan jumlah siswa kelas I, II dan III. Mata anggaran dan besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan Pemerintah di dalam DIK. Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana rutin (DIK) harus benarbenar sesuai dengan mata anggara tersebut. Selain DIK, pemerintah sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan operasional sekolah. 2. Dana dari Orang Tua Siswa Pendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite. Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh rapat Komite sekolah. Pada umumnya dana Komite terdiri atas : Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus
  • 20. 13 dibayar oleh orang tua setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah. Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu kali selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur). Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu ikatan apapun. 3. Dana dari Masyarakat Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut merupakan wujud dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut membantu kemajuan pendidikan. Dana ini ada yang diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari badan usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta. 4. Dana dari Alumni Bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah tidak selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari mereka yang merasa terpanggil untuk turut mendukung kelancaran kegiatankegiatan demi kemajuan dan
  • 21. 14 pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni atau lustrum sekolah. 5. Dana dari Peserta Kegiatan Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti pelatihan komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya. 6. Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa misalnya koperasi, kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll. Selain Sumber-sumber keuangan sekolah yang akan memperlancar manajemen keuangan sekolah, terdapat dimensi pengeluaran yang meliputi: 1. Biaya rutin Biaya rutin adalah biaya yang harus dikeluarkan dari tahun ke tahun, seperti gaji pegawai (guru dan non guru), serta biaya operasional, biaya pemeliharaan gedung, fasilitas dan alat-alat pengajaran (barang-barang habis pakai). 2. Biaya pembangunan
  • 22. 15 Misalnya, biaya pembelian atau pengembangan tanah, pembangunan gedung, perbaikan atau rehab gedung, penambahan furnitur, serta biaya atau pengeluaran lain unutk barang-barang yang tidak habis pakai. 2.2.4 Penyusunan RAPBS Sekolah Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) harus berdasarkan pada rencana pengembangan sekolah dan merupakan bagian dari rencana operasional tahunan. RAPBS meliputi penganggaran untuk kegiatan pengajaran, materi kelas, pengembangan profesi guru, renovasi bangunan sekolah, pemeliharaan, buku, meja dan kursi. Penyusunan RAPBS tersebut harus melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah. RAPBS perlu disusun pada setiap tahun ajaran sekolah dengan memastikan bahwa alokasi anggaran bisa memenuhi kebutuhan sekolah secara optimal. Prinsip Penyusunan RAPBS, antara lain: 1. RAPBS harus benar-benar difokuskan pada peningkatan pembelajaran murid secara jujur, bertanggung jawab, dan transparan. 2. RAPBS harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas, dan dipajang di tempat terbuka di sekolah. 3. Dalam menyusun RAPBS, sekolah sebaiknya secara saksama memprioritaskan pembelanjaan dana sejalan dengan rencana pengembangan sekolah
  • 23. 16 Sedangkan Proses Penyusunan RAPBS meliputi: a. Menggunakan tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah b. Menghimpun, merangkum, dan mengelompokkan isu-isu dan masalah utama ke dalam berbagai bidang yang luas cakupannya, c. Menyelesaikan analisis kebutuhan, d. Memprioritaskan kebutuhan, e. Mengonsultasikan rencana aksi yang ditunjukkan/dipaparkan dalam rencana pengembangan sekolah, f. Mengidentifikasi dan memperhitungkan seluruh sumber pemasukan, g. Menggambarkan rincian (waktu, biaya, orang yang bertanggung jawab, pelaporan, dsb.), dan mengawasi serta memantau kegiatan dari tahap perencanaan menuju tahap penerapan hingga evaluasi. 2.2.5 Prinsip dan Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah a. Prinsip Manajemen Keuangan Sekolah Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. Berikut
  • 24. 17 penjelasan prinsip keuangan menurut UU No 20 Tahun 2003 pasal 48: 1) Transparasi Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. 2) Akuntabilitas Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu: a. adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah, b. adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, c. adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan
  • 25. 18 prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat 3) Efektifitas Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan. 4) Efisiensi Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal: (a) Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan. (b) Dilihat dari segi hasil Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya. 5) Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah
  • 26. 19 Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah: 1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah 2) Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah 3) Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung- jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Tujuan utama manajemen keuangan adalah: 1. Menjamin agar dana yang tersedia dipergunakan untuk kegiatan harian sekolah dan menggunakan kelebihan dana untuk diinvestasikan kembali. 2. Memelihara barang-barang (aset) sekolah. 3. Menjaga agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan, pencatatan, dan pengeluaran uang diketahui dan dilaksanakan.
  • 27. 20 2.2.6 Pengelolaan Manajemen Keuangan Sekolah yang Efektif Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk satu tahun pelajaran, para kepala sekolah bersama semua pemegang peran di sekolah pada umumnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut (Depdiknas, 2000 : 178-179): a. Merancang suatu program sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada tahun pelajaran yang bersangkutan. b. Melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan kebutuhan dana penunjang. c. Melakukan peninjauan ulang atas program awal berdasarkan kemungkinan tersedianya dana pendukung yang dapat dihimpun. d. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang bersangkutan. e. Melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana yang tersedia untuk masing-masing kegiatan. f. Menuangkan perhitungan-perhitungan rinci tersebut ke dalam suatu format yang telah disepakati untuk digunakan oleh setiap sekolah. g. Pengesahan dokumen RAPBS oleh instansi yang berwenang Dengan tersedianya dokumen tertulis mengenai RAPBS tersebut Kepala Sekolah dapat mengkomunikasikannya secara terbuka kepada semua pihak yang memerlukan. Sumber dana yang tersedia di dalam RAPBS di manfaatkan untuk membiayai berbagai kegiatan manajemen
  • 28. 21 operasional sekolah pada tahun pelajaran yang bersangkutan. Pada umumnya pengeluaran dana yang dihimpun oleh sekolah mencakup 5 kategori pembiayaan sebagai berikut : a. Pemeliharaan, rehabilitasi dan pengadaan sarana/prasarana pendidikan. b. Peningkatan kegiatan dan proses belajar mengajar. c. Peningkatan kegiatan pembinaan kesehatan d. Dukungan biaya kegiatan sekolah dan peningkatan personil e. Kegiatan rumah tangga sekolah dan BP3 Dana yang tersedia di dalam RAPBS dapat sekaligus mencakup kegiatan untuk pengembangan sekolah. Namun demikian dana untuk keperluan pengembangan sekolah dapat disediakan secara khusus, sebagai tambahan dari RAPBS yang telah disusun. Untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah diprogramkan sekolah dalam satu tahun pelajaran, diperlukan tersedianya sejumlah dana tertentu pula. Berapa besarnya dana yang diperlukan oleh sekolah agar tujuan itu dapat dicapai telah dihitung secara cermat oleh setiap sekolah melalui penyusunan RAPBS. Apabila jumlah dana yang diperlukan pada satu tahun pelajaran dibagi dengan jumlah semua siswa kelas I, II dan III di sekolah itu, maka akan ditemukan Satuan Harga Per Siswa (SHPS). Jumlah dana yang diperlukan oleh setiap sekolah sangat beragam. Jumlah siswa pada setiap sekolah pun berbeda-beda. Oleh karena itu SHPS pada masing-masing sekolah dengan sendirinya akan berbeda
  • 29. 22 pula. Meskipun demikian sebenarnya harus ada suatu patokan SHPS minimal agar suatu mutu pendidikan tertentu dapat dicapai secara nasional. 2.2.7 Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah Kepala sekolah wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan terutama mengenai penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Pengevaluasian dilakukan setiap triwulan atau per semester. Dana yang digunakan akan dipertanggungjawabkan kepada sumber dana. Jika dana tersebut diperoleh dari orang tua siswa, maka dana tersebut akan dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah kepada orang tua siswa. Begitu pula jika dana tersebut bersumber dari pemerintah maka akan dipertanggungjawabkan kepada pemerintah.
  • 30. 23 BAB III HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Wawancara dengan Narasumber Wawancara dilakukan dengan narasumber Bpk. Hakiman S.E selaku bendahara umum SMPN 10 Tarakan, hasil wawancara adalah sebagai berikut: Table 1 Indikator Perencanaan Anggaran Indikator Perencanaan Anggaran (RAPBS) Pertanyaan Jawaban 1. Darimanakah sumber anggaran dalam pengelolaan sekolah ini? Sumber dana yang kami peroleh berasal dari BOS, BOP,dan komite. 2. Berapa besaran dana yang diberikan oleh pemerintah pusat (BOS), PEMDA (BOP), dan swadaya masyarakat? Dana dari BOS kurang lebih 80 juta per tiga bulan, dana dari BOP kurang lebih 2 juta pertahun dan dana dari komite kurang lebih 20-30 juta pertahun. 3. Siapa saja yang terlibat dalam proses perencanaan anggaran? yang terlibat dalam proses perencanaan Kepala Sekolah dan Bendahara 4. Kegiatan apa saja yang dibiayai oleh BOS, BOP, dan swadaya masyarakat? Kegiatan yang di biayai yaitu kegiatan seperti ATK,kegiatan UN,kegiatan US, Perlombaan, Sarana,
  • 31. 24 renovasi(anggaran dari APBD) 5. Apakah setiap kegiatan yang dibiayai oleh sekolah ini tercantum di dalam RAPBS? 80% kegiatan masuk dalam RAPBS dan 20% tidak misalnya jika ada surat dari Dinas. 6. Kegiatan apa saja yang termuat di dalam RAPBS dan tidak diatur dalam juknis BOS dan BOP? Semua kegiatan ada pada RAPBS
  • 32. 25 Table 2 Indikator Pelaksanaan Anggaran Indikator Pelaksanaan (Penggunaan) Anggaran (APBS) Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana mekanisme penyaluran dana yang digunakan dalam satu kegiatan? Mekanisme penyaluran dana suda tersusun di RKS. 2. Ketika dana ingin digunakan, berapa lama waktu yang diperlukan untuk pencairan dana? waktu yang diperlukan untuk pencairan dana BOS sekitar 3 bulan. 3. Apa yang dilakukan sekolah jika dana BOP atau BOS tidak mencukupi? Belumpernah terjadi kekurangan dana saat suatu kegiatan dilaksanakan 4. Ketika dana dari pemerintah tidak mencukupi dalam pengelolaan Pendidikan setiap tahunnya! Apakah kegiatan tetap dilaksanakan, dibatalkan atau melibatkan pihak ketiga? Ketika dana dari pemerintah tidak mencukupi maka kegiatan akan dibatalkan.
  • 33. 26 5. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam pengelolaan dana anggaran setiap kegiatan Yang menjadi kendala dalam proses pelaksanaan ialah pencairan dana yang lamban. Table 3 Indikator Pengawasan Anggaran Indikator Pengawasan Anggaran (APBS) Pertanyaan Jawaban 1. Siapa yang bertanggung jawab dalam pengawasaan pengelolaan keuangan? Kepala Sekolah dan Bendahara 2. Bagaimana proses pengawasan pengelolaan keuangan? Saya sendiri yang langsung mengawasinya dan langsung SPC kan 3. Apa saja yang diperhatikan dalam proses pengawasan? daftar hadir,surat tugas, kwitansi dan nota. 4. Berapa kali dilakukan pemeriksaan dalam satu periode pencairan dana dari pemerintah? pemeriksaan dilakukan setahun sekali, biasanya oleh inspektorat dan Dinas Pendidikan. 5. Kepada siapa laporan pengawasan diberikan? Laporan pengawasan diberik ke Dinas Pendidikan.
  • 34. 27 6. Apakah orang tua, masyarakat, dan siswa terlibat dalam pengawasan pengelolaan anggaran? Tidak semuanya terlibat,yang terlibat hanya komite. 7. Adakah sanksi yang dikenakan apabila terdapat kegiatan yang sudah dianggarkan tetapi tidak dilaksanakan? Untuk sekarang belum ada kegiatan yang tidak dilaksanakan sehingga kami tidak tahu apaka akan di berikan sanksi jika ada kegiatan yang tidak dilaksanakan. Table 4 Indikator Evaluasi dan Pertanggungjawaban Anggaran Indikator Evaluasi dan Pertanggungja waban Anggaran (APBS) Pertanyaan Jawaban 1. Dalam evaluasi anggaran, siapa saja komponen sekolah yang ikut terlibat? Kepala Sekolah dan Bendahara. 2. Bagaimana proses evaluasi dan pertanggungjawaban anggaran? prosesnya yaitu di SPJ kan dan dilaporkan.
  • 35. 28 3. Siapa yang bertanggung jawab dalam pembuatan laporan keuangan setelah pelaksanaan kegiatan? pembuatan laporan keuangan dilakukan oleh kepala Sekolah, Bendahara dan Pembantu Bendahara 4. Apakah dana yang tersisa dalam satu kali periode harus di kembalikan ke pemerintah atau ada opsi lain? jika dalam satu periode masi ada sisa maka akan dikembalikan. 5. Berapa presentase keberhasilandari pelaksanaan yang telah disusun? presentase keberhasilandari pelaksanaan sekitar 90%. 3.2 Pembahasan Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajemen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Melalui kegiatan keuanagan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk mengetahui efektif dan efisiannya RAPBS yang di susun maka
  • 36. 29 dilakukan suatu analisis, adapun hasil analisis mengenai bidang garapan Manajemen Keuangan di SMPN 10 TARAKAN sebagai berikut: Dalam penyusunan RAPBS di SMPN 10 TARAKAN hanya dilakukan oleh kepala sekolah dan bendahara umum, sedangkan penyusunan RARBS yang baik dan benar haruslah melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah. Dilain sisi dana yang diperoleh SMPN 10 TARAKAN bersumber dari pemerintah pusat (BOS) dan pemerintah daerah (BOP), selain sumber keuangan yang disebutkan diatas, SMPN 10 TARAKAN juga mendapatkan dana yang berasal dari komite. Hal itu sejalan dengan kajian terori (Daryanto,2013: 135) ada sumber dana lain yang dapat dimanfaatkan sekolah selain dari ketiga sumber dana tersebut diantaranya dana dari orang tua siswa, dana dari alumni, dana dari peserta kegiatan dan dana dari wirausaha sekolah. Berdasarkan kajian teori (Daryanto,2013: 135) besaran dana yang diberikan pemerintah kepada sekolah didasari oleh banyaknya siswa di sekolah tersebut. Adapun besaran dana yang didapat dari pemerintah pusat (BOS) ialah sebanyak Rp. 80.000.000 per tiga bulan, besaran dana yang didapat dari pemerintah daerah (BOP) ialah Rp. 2.000.000 per tahun dan besaran dana yang besarasal dari komite Rp. 20.000.000 – Rp. 30.000.000 pertahun. Adapun kegiatan yang yang dibiayai dari sumber dana tersebut misalnya: ATK, kegiatan ujian nasional, kegiatan ujian sekolah, perlombaan, sarana, renovasi (anggaran dari APBD) dan lain sebagainya. Tidak semua kegiatan yang dilaksanakan tercantum dalam RAPBS,dimana persentase kegiatan yang tidak ada dalam
  • 37. 30 RAPBS ialah 20% misalnya ada surat yang derasal dari dinas pendidikan yang sumber dananya harus dikeluarkan oleh sekolah itu sendiri. Mekanisme penyaluran dana di SMP Negeri 10 Tarakan telah tersusun di Rencana Kerja Sekolah (RKS), hal ini telah sesuai dengan panduan penyusunan RKS dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) empat tahunan. Dalam proses pencairan dananya, dalam hal ini adalah dana BOS sekolah membutuhkan waktu sekitar 3 (tiga) bulan hingga dana dapat digunakan. Setelah pencairan dana, selanjutnya dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan penyediaan pendanaan biaya pelaksana program wajib belajar, serta untuk membebaskan pungutan guna meringankan beban siswa. Dalam pelaksanaan kegiatannya, dana yang dianggarkan sekolah telah sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan kata lain, tidak pernah ada kegiatan yang dibatalkan yang disebabkan kekurangan dana. Akan tetapi, dalam pelaksanaan kegiatan terdapat kendala yang menyebabkan kegiatan harus diundur yaitu pencairan dana dari pemerintah yang dirasa lamban oleh sekolah. Dalam proses pengawasan keuangan SMPN 10 TARAKAN, tidak semua pihat terlibat diantaranya orang tua, masyarakat, dan siswa tidak ikut di libatkan dalam proses pengawasan, pihak yang terlibat hanyalah kepala sekolah dan bendahara sekolah saja . Adapun hal-hal yang di perhatikan oleh SMPN 10 TARAKAN dalam proses pengawasan adalah daftar hadir,surat tugas, kwitansi dan nota. Laporan pengawasan yang telah di buat akan akan segera di serakan
  • 38. 31 oleh pihak sekolah kepada Dinas Pendidikan,dan Pemeriksaaan dana akan dilakukan sesiap setahun sekali oleh inspektorat dan Dinas Pendidikan. Dalam pengevaluasian suatu anggaran pada SMP Negeri 10 Tarakan hanya mengikut sertakan kepala sekolah dan bendahara sekolah, sedangkan dalam pertanggungjawaban atas pembuatan laporan keuangan dilakukan oleh kepala sekolah, bendahara, dan pembantu bendahara. Sehingga hal ini akan mengakibatkan ketidaksinkronan karena jika dalam pembuatan laporan keuangan diikutsertakan pembantu bendahara maka pembantu bendahara haruslah terlibat dalam pengevaluasian bersama-sama kepala sekolah dan bendahara. Evaluasi dan pertanggung jawaban anggaran akan dimuat dalam Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dan akan dilaporkan, dimana kepala sekolah wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan terutama mengenai penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Pengevaluasian dilakukan setiap triwulan atau per semester. Dana yang digunakan akan dipertanggungjawabkan kepada sumber dana. Jika dana tersebut diperoleh dari orang tua siswa, maka dana tersebut akan dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah kepada orang tua siswa. Begitu pula jika dana tersebut bersumber dari pemerintah maka akan dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Persentase keberhasilan dari pelaksanaan yang telah disusun dalam RAPBS pada SMPN 10 Tarakan mencapai sekitar 90%, yang artinya dalam penyusunan perencanaan anggaran yang dilakukan oleh SMPN 10 sudah sangat baik
  • 39. 32 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan di SMPN 10 Tarakan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Dalam penyusunan RAPBS pada sekolah SMPN 10 Tarakan hanya dilakukan oleh kepala sekolah dan bendahara sekolah. Sumber dana SMPN 10 Tarakan berdasar dari pemerintah pusat (BOS) sebesar 80 juta rupiah per tiga tahun, pemerintah daerah (BOP) sebesar 2 juta per tahun dan dari komite sekolah sebesar 20 sampai 30 juta per tahun. Tidak semua kegiatan yang dilaksanakan tercantum dalam RAPBS, dimana terdapat 20% kegiatan yang dananya harus dikeluarkan oleh sekolah itu sendiri. 2. Mekanisme penyaluran dana di SMPN 10 Tarakan telah sesuai dengan panduan penyusunan RKS dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) empat tahunan. Dalam proses pencairan dana BOS sekolah membutuhkan waktu sekitar 3 bulan hingga dana dapat digunakan. Dalam pelaksanaannya tidak pernah ada kegiatan yang dibatalkan karena kekurangan dana. Akan tetapi, kegiatan harus diundur karena pencairan dana dari pemerintah yang dirasa lamban oleh sekolah. 3. Dalam proses pengawasan keuangan SMPN 10 Tarakan pihak yang terlibat hanyalah kepala sekolah dan bendahara sekolah. Laporan pengawasan yang telah dibuat diserahkan oleh pihak sekolah kepada Dinas Pendidikan
  • 40. 33 dan pemeriksaan dana akan dilakukan setiap setahun sekali oleh Inspektorat dan Dinas Pendidikan. 4. Dalam pengevaluasian suatu anggaran pada SMPN 10 Tarakan hanya mengikutsertakan kepala sekolah dan bendahara sekolah. Evaluasi dan pertanggungjawaban anggaran akan dimuat dalam Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dan akan dilaporkan, dimana kepala sekolah wajib menyampaikan laporan dibidang keuangan sekolah. Pengevaluasian dilaksanakan setiap triwulan atau per semester. Dana yang digunakan akan dipertanggungjawabkan kepada sumber dana. 5. Perencanaan anggaran yang dilakukan oleh SMPN 10 Tarakan sudah sangat baik hal ini dapat dilihat dari presentasi keberhasilan pelaksanaan yang mencapai sekitar 90%. 4.2 Saran Ada beberapa saran yang ingin kami sampaikan kepada pihak SMPN 10 Tarakan yaitu: 1. Dalam penyusunan RAPBS yang baik harus sekolah melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah, bukannya hanya melibatkan kepala sekolah dan bendahara saja sehingga sekolah dapat dikatakan bersifat transparan. 2. Dalam proses pengawasan seharusnya melibatkan orang tua, masyarakat, dan siswa sehingga penyaluran dana dapat tersalurkan dengan baik dan tepat tanpa ada kesalah pahaman antara setiap pihak yang terlibat didalamnya.
  • 41. 34 3. Dalam pengevaluasian anggaran haruslah melibatkan juga pembantu bendahara Sehingga dapat menghindari terjadinya ketidaksinkronan dalam penyusunan laporan keuangan.
  • 42. 35 DAFTAR PUSTAKA Anwar, Moch Idochi. 2013. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Jakarta: Rawajali Daryanto. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Daryanto. 2013. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah. Yogyakarta: PT Gava Media. Hasibuan, Melayu S.P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bina Rupa Aksara Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah, Teori dasar dan Praktik. Bandung: PT. Refika Aditama Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi). Yogyakarta: PT Ekonisia. Sagala, Syaiful. 2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 48.
  • 44. 37 Lampiran 2 Pertanyaan Wawancara Narasumber BIDANG GARAPAN MANAJEMEN KEUANGAN ADMINISTRASI & MANAJEMEN SEKOLAH Bidang Garapan Indikator Pertanyaan Manajemen Keuangan Perencanaan Anggaran (RAPBS) 7. Darimanakah sumber anggaran dalam pengelolaan sekolah ini? 8. Berapa besaran dana yang diberikan oleh pemerintah pusat (BOS), PEMDA (BOP), dan swadaya masyarakat? 9. Siapa saja yang terlibat dalam proses perencanaan anggaran? 10. Kegiatan apa saja yang dibiayai oleh BOS, BOP, dan swadaya masyarakat? 11. Apakah setiap kegiatan yang dibiayai oleh sekolah ini tercantum di dalam RAPBS? 12. Kegiatan apa saja yang termuat di dalam RAPBS dan tidak diatur dalam juknis BOS dan BOP?
  • 45. 38 Pelaksanaan (Penggunaan) Anggaran (APBS) 6. Bagaimana mekanisme penyaluran dana yang digunakan dalam satu kegiatan? 7. Ketika dana ingin digunakan, berapa lama waktu yang diperlukan untuk pencairan dana? 8. Apa yang dilakukan sekolah jika dana BOP atau BOS tidak mencukupi? 9. Ketika dana dari pemerintah tidak mencukupi dalam pengelolaan Pendidikan setiap tahunnya! Apakah kegiatan tetap dilaksanakan, dibatalkan atau melibatkan pihak ketiga? 10. Kendala apa sajakah yang dihadapi dalam pengelolaan dana anggaran setiap kegiatan . Pengawasan Anggaran (APBS) 8. Siapa yang bertanggung jawab dalam pengawasaan pengelolaan keuangan? 9. Bagaimana proses pengawasan pengelolaan keuangan? 10. Apa saja yang diperhatikan dalam proses pengawasan?
  • 46. 39 11. Berapa kali dilakukan pemeriksaan dalam satu periode pencairan dana dari pemerintah? 12. Kepada siapa laporan pengawasan diberikan? 13. Apakah orang tua, masyarakat, dan siswa terlibat dalam pengawasan pengelolaan anggaran? 14. Adakah sanksi yang dikenakan apabila terdapat kegiatan yang sudah dianggarkan tetapi tidak dilaksanakan? Evaluasi dan Pertanggungjawaban Anggaran (APBS) 6. Dalam evaluasi anggaran, siapa saja komponen sekolah yang ikut terlibat? 7. Bagaimana proses evaluasi dan pertanggungjawaban anggaran? 8. Siapa yang bertanggung jawab dalam pembuatan laporan keuangan setelah pelaksanaan kegiatan? 9. Apakah dana yang tersisa dalam satu kali periode harus di kembalikan ke pemerintah atau ada opsi lain? 10. Berapa presentase keberhasilandari pelaksanaan yang telah disusun?
  • 47. 40 Lampiran 3 Foto - foto kegiatan Observasi
  • 48. 41