Biosaka adalah bahan alami yang dibuat dari daun dan rumput untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit serta mengurangi penggunaan pupuk. Biosaka dibuat dengan meremas daun dan rumput di air selama 30-60 menit hingga berwarna coklat gelap lalu disemprot pada tanaman dengan dosis 40 ml per 15 liter air. Biosaka diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tanaman dan hasil panen secara alami.
5. APA ITU BIOSAKA?
Biosaka adalah bahan dari larutan tumbuhan atau
rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari
serangan hama dan penyakit dan mampu menekan
penggunaan pupuk mencapai 50-90 persen.
Biosaka terdiri dari suku kata Bio dan Saka, Bio singkatan
dari Biologi, dan Saka singkatan dari Soko Alam Kembali
Ke Alam atau dari Alam Kembali ke Alam adalah inovasi
yang telah dikembangkan oleh petani dari bahan baru-
terbarukan yang tersedia melimpah di alam.
6. 6 munanto haris
BIOSAKA BUKAN PUPUK
BIOSAKA merupakan Elisitor.
Elisitor adalah molekul signal yang memacu terbentuknya
metabolit sekunder di dalam kultur sel. Elisitor yang berasal
dari bahan hayati disebut elisitor biotik yang meliputi
polisakarida, protein, glikoprotein atau fragmen-fragmen
dinding sel yang berasal dari fungi, bakteri, dan tanaman.
Elisitor Biosaka pertama dicoba sejak tahun 2006 oleh Petani
dari Blitar, Bernama Muhamad Anshar
7. 7 munanto haris
Lanjutan …..
Tanaman elisitor adalah suatu tanaman yang
mengandung senyawa kimia yang dapat
memicu respon fisiologi, morfologi dan
akumulasi fitoaleksin, meningkatkan aktivasi
dan ekspresi gen yang terkait dengan
biosintesis metabolit sekunder. Elisitor dapat
menginduksi resistensi tumbuhan.
8. Elisitor Biosaka tidak menggunakan
mikroba maupun proses fermentasi dalam
pembuatannya,” dan bukan teknologi yang
rumit, tapi hanya sesuatu yang sederhana
sekali. “Dalam membuatnya tidak
menggunakan mesin, hanya dengan tangan
9. MANFAAT BIOSAKA
1. Efektifitas kinerja yang baik
2. Dapat digunakan pada seluruh fase tanaman, mulai dari benih sampai panen
3. Proses produksinya pun sangat cepat karena tidak menggunakan metode
fermentasi yang biasanya memakan waktu paling cepat 1 minggu
4. Cara penggunaannya mudah dan penggunaan dosis yang sangat sedikit, cukup
40 ml dicampur 15 liter air untuk satu kali penyemprotan untuk luasan 1.000
m2, atau 400 ml untuk 1 ha tanaman padi
5. Dapat diterapkan pada semua komoditas
6. Dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50-90 persen
11. BAHAN PEMBUATAN BIOSAKA
Bahan yang dibutuhkan pun berasal dari alam,
sehingga dapat dikatakan pembuatannya tidak
memerlukan biaya.
Faktor terpenting adalah pemilihan bahan
yaitu dedaunan dan rerumputan yang benar-
benar sehat, dengan indikator warna daun
bukan berwarna hijau gelap, sehat tanpa
serangan hama atau jamur, dan pucuk daun
yang sehat pula.
12. • Elisitor Biosaka dibuat dari bahan rerumputan
dan daun tanaman berpohon yang sedang
dalam pertumbuhan optimal dengan ciri-ciri
yaitu daun dalam keadaan sehat, tidak
terserang hama, jamur, virus dengan warna
hijau segar tidak terlalu tua atau muda.
• Selain itu informasi dari narasumber tidak
boleh dari daun berlendir dengan jumlah
antara 5-20 jenis dedaunan.
14. 8
Rumput dan daun terseleksi dimasukkan ke dalam
ember yang telah berisi air, untuk satu genggam
sedang rumput dibutuhkan air sekitar 2-5 liter air
untuk ukuran satu genggam besar bisa digunakan air
5-10 liter air.
CARA PEMBUATAN BIOSAKA
15. 8
• Rumput diremas pelan memutar dan diselingi dengan
adukan agar homogen.
• peremasan pelan dilaksanakan sekitar 10-15 menit,
setelah itu dilakukan penekanan lebih kuat, sambal terus
diselingi dengan pengadukan.
• Peremasan dihentikan bila warna telah coklat gelap
homogen, sedikit berbusa. Peremasan membutuhkan
waktu 30-60 menit tergantung jenis rumput dan sedikit-
banyaknya bahan. Bahan bisa langsung diperas secara
segar dari lapang, tetapi lebih bagus dilayukan 24-48 jam
bisar agak layu, sambil diseleksi lagi, yang tidak kering
dan rusak.
CARA PEMBUATAN BIOSAKA
16. CARA APLIKASI
• Pengaplikasian Biosaka menggunakan spreyer, dengan cara
posisi nozzle menghadap ke atas sekitar 1 meter diatas tanaman,
nozzle diatur menghasilkan drif seperti kabut, aplikasi juga
melihat arah angin sehingga penyebaran partikel larutan
mengarah pada daun tanaman sasaran secara merata.
• Dosis aplikasi untuk tanaman padi dan jagung yaitu 40 ml per 15
liter air alat semprot, sedangkan untuk tanaman cabe, tomat,
kacang tanah dosis 20-30 ml per tangki sprayer tergantung umur
tanaman, periode aplikasi sekitar 10-14 hari sekali.
17.
18. Hasil sample beberapa kali peremasan ternyata ada korelasi hasilnya terhadap nilai pH dan TDS (banyaknya zat terlarut dalam air)