Biosaka merupakan produk non paten dan non pupuk yang diramu sendiri oleh petani. Produk biosaka merupakan elisitor, artinya suatu produk yang berfungsi sebagai signaling bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus.
3. Biosaka merupakan penemuan dari seorang pemuda tani
bernama Muhammad Ansar dari Blitar. Awalnya Ansar hanya ingin
membantu petani, namun malah kini berkembang dengan baik
di Blitar. Sebagai penggagas Biosaka, Ia mulai melakukan riset
sejak tahun 2006. Kemudian mulai dikembangkan secara masif
pada tahun 2011 melalui pemberdayaan petani. Kemudian sejak
pertengahan tahun 2019, Ansar mulai melakukan pendampingan
di wilayah Kabupaten Blitar,
khususnya petani di wilayah Kecamatan Wates. Saat itu
jumlahnya hanya 1-2 petani. Namun melalui getuk-tular dan
dibantu petugas pertanian lapangan, perkembangan selama 2
tahun pendampingan teknologi Biosaka sudah mulai diuji coba
pada skala luas.
SEJARAH
BIOSAKA
5. Biosaka diambil dari 2 suku kata yaitu Bio
yang artinya Hidup dan Saka singkatan dari
Selamatkan Alam Kembali Ke Alam, sehingga
secara harpiah Biosaka berarti Bahan aktif
yang berasal dari mahluk hidup dalam hal ini
tanaman guna menyelamatkan alam dengan
cara kembali ke alam.
BIOSAKA
Biosaka bukanlah pupuk atau pestisida melainkan elisitor yaitu senyawa kimia yang
dapat memicu respon fisiologi, morfologi pada tanaman menjadi lebih baik,
memberikan sinyal positif bagi membran sel pada akar sehingga lebih energik dan
produktif.
6. Biosaka
Biosaka dibuat dari bahan
rerumputan dan daun tanaman
berpohon yang sedang dalam
pertumbuhan optimal dengan ciri-ciri
yaitu daun dalam keadaan sehat,
tidak terserang hama, jamur, virus
dengan warna hijau segar tidak
terlalu tua atau muda, dan tidak boleh
dari daun berlendir.
7.
8. Kandungan senyawa fitokimia dalam biosaka terkonfirmasi dengan dari sampel biosaka yang
diuji di salah satu laboratorium Liquid Chromatography Mass Spectrofotometry (LCMS).:
Manfaat dari kandungan senyawa fitokimia dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Alkaloid : untuk pelindung tanaman dari penyakit, serangan hama, sebagai pengatur perkembangan, dan sebagai
basa mineral untuk mengatur keseimbangan ion pada bagian-bagian tanaman.
2. Flavonoid: mengatur pertumbuhan, juga sebagai antioksidan dan antibakteri
3. Terpenoid: hormon pertumbuhan tanaman; antifeedant serangga, anti bakteri
4. Steroid: Meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan, merangsang pertumbuhan pucuk daun, meningkatkan
resistensi terhadap stress lingkungan
5. Tanin: melindungi tumbuhan dari hama dan antibakteri
6. Saponin: antimikroba, menghambat jamur dan melindungi tanaman dari serangan serangga
7. Fenolik: melindung terhadap sinar UV-B dan kematian sel, untuk melindungi DNA dari dimerisasi dan kerusakan
8. Kuinon: berperan dalam repirasi sel dan fotosintesis, antibakteri, antifungi
KANDUNGAN SENYAWA FITOKIMIA BIOSAKA
10. 5
Dapat
mengurangi
penggunaan
pupuk kimia
hingga 50-90
persen, sehingga
jauh menghemat
biaya produksi
3
Proses produksinya
pun sangat cepat
karena tidak
menggunakan
metode fermentasi
yang biasanya
memakan waktu
paling cepat 1
minggu
4
Cara
penggunaannya
mudah dan
penggunaan dosis
yang sangat
sedikit
2
Dapat digunakan
pada seluruh fase
tanaman, mulai
dari benih sampai
panen;
1
KELEBIHAN BIOSAKA
Efektifitas kinerja
yang baik. Reaksi
biosaka dapat
dilihat dalam
waktu 24 jam
setelah aplikasi
11. 10
Umur panen lebih
pendek,
produktivitas dan
produksi lebih
bagus
8
Tidak ada risiko
kerugian bagi
petani dan
tanaman. Tidak
beracun
9
Meminimalisir
serangan hama
penyakit dan
lahan menjadi
subur
7
Biaya nol
rupiah/gratis
petani bisa
membuat
sendiri.
6
KELEBIHAN BIOSAKA
Bahan baku Biosaka
juga tersedia setiap
saat di lingkungan
petani, dimana dan
kapanpun
12. PEMBUATAN BIOSAKA
1. ALAT
1. Wadah (baskom/ember)
2. Gayung
3. Saringan
4. Corong
5. Botol/Jerigen
B. Bahan
1. Rumput-rumputan / daun-daunan yang
sehat,sempurna, ukuran daun simetris, tidak terkena
hama/penyakit, tidak bolong-bolong,tidak jamuran,
ujung daun tidak kusam dan warna daun rata. Ambil
agak ke pucuk/daun masih hijau, boleh diambil 2-4
daun dengan batangnya.
2. Pilih rumput/daun minimal 5 jenis yang berasal dari
sekitar pertanaman, jenis dan warna rumput/daun
bebas, tidak harus standar/seragam karena setiap
waktu dan tempat bisa berbeda-beda.
3. Banyaknya bahan satu genggaman tangan untuk 1
wadah dalam satu kali pembuatan , 5% bahan dan
95% air atau sekitar 2,5 ons bahan rumput / daun
dalam 5 liter air.
13. PEREMASAN
1. Campurkan bahan dengan air bersih sebanyak 2-5 liter dalam wadah yang sudah
disiapkan (tanpa campuran bah- an apa pun).
2. Lakukan peremesan dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang pangkal
bahan.
3. Diremas sampai selesai, tidak ber- henti, tidak sampai hancur batangnya, tangan tidak
boleh diangkat, tetap tangan di dalam air dan tidak berganti orang.
Proses Pembuatan
PENCAMPURAN
14.
15. MENGHOMOGENKAN
6. Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen, disebut homogen karena menyatu
antara air dengan saripati rumput/daun. Untuk mencapai homogen perlu waktu
kisaran10-20 menit.
7. Ciri bahwa biosaka telah homogen yaitu tidak mengendap, tidak timbul gas, tidak ada
butiran, bibir permukaan membentuk pola cincin, ramuan biosaka terlihat pekat dan
mengkilap, bisa berwarna hijau/biru/merah sesuai dengan warna rumput/daun yang
digunakan.
9. Selanjutnya ramuan biosaka disaring menggunakan alat saringan dan dimasukan ke
dalam botol/jerigen menggunakan corong.
10. Ramuan biosaka bisa langsung di- aplikasikan dan sisanya dapat disimpan.Wadah
ramuan biosaka disimpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak
Proses Pembuatan
16. Alat semprot harus bersih dari kandungan sisa pestisida, fungisida
dan herbisida
Penyemprotan dilakukan dengan nozzle kabut, di atas pertanaman,
minimal 1 meter di atas ta- naman, letak posisi nozzle menghadap ke
atas, tidak boleh diulang-ulang.
Waktu penyemprotan bisa pagi/siang/sore dan sebaiknya pada sore
hari saat ada angin sehingga mudah menyemprot ngabut, perhatikan
cuaca dan arah menyemprot mengikuti arah angin.
Cara Penyemprotan
DOSIS UNTUK TANAMAN PADI/JAGUNG : 40 ML/15 Liter Air
DOSIS UNTUK TANAMAN SAYURAN : 20 – 30 ML/15 Liter Air
DOSIS UNTUK TANAMAN PERKEBUNAN : 50 – 60 ML/15 Liter Air
18. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
THANKS
Do you have any questions?