Materi Surat Lamaran Pekerjaan kelas 12. menjelaskan tentang pengertian, struktur, kaidah kebahasaan, langkah langkah menyusun SPL dengan baik dan benar.
2. Kalimat pemohonan
pada paragraf
tertutup
5
Penulisan dan
tanda baca
6
Menggunakan
kata-kata sopan
8
Bentuk surat
yang standar
1
Bahasa yang
baik dan benar 2
Kata pengantar
yang jelas, singkatt,
dan informatif
3
4. C. Simpulan Sistematika dan Unsur Isi Surat Lamaran Pekerjaan
Simpulan sistematika dan unsur-unsur surat
didapatkan dengan menggali informasi dalam surat
lamaran. Informasi yang dapat digali seperti tempat
dan waktu pembuatan surat lamaran, identitas
pelamar, isi surat lamaran, informasi penguatan
identitas pelamar, serta salam pembuka dan
penutup.
5. D. Unsur Kebahasaan dalam Surat Lamaran Pekerjaan
Ketepatan
pilihan kata
1
Kebenaran dan
keefektifan
struktur
kalimat
2
Kepaduan
paragraf
3
Ketepatan
penggunaan
ejaan dan
tanda baca
4
6. E. Penyusunan Surat Lamaran Pekerjaan
Cara menulis surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar sebagai
berikut.
1. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
2. Tulislah dengan kalimat singkat, padat, dan jelas.
3. Tulislah secara manual menggunakan tangan.
4. Perhatikan kebersihan surat lamaran pekerjaan.
5. Isi secara jelas data diri dan informasi tentang diri Anda dan lampirkan
dokumen-dokumen pendukung.
6. Lampirkan sertifikat pendukung yang bisa menambah nilai lebih pada
diri Anda.
7. A. Pemahaman Teks Cerita Sejarah
B. Informasi dan Unsur Pembangun Teks Cerita Sejarah
C. Nilai-Nilai dalam Teks Cerita Sejarah
E. Penyusunan Teks Cerita Sejarah
D. Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
8. A. Pemahaman Teks Cerita Sejarah
Teks
Cerita
Sejarah
Pengertian
Ciri-Ciri
Jenis
Struktur
Fungsi
9. Teks cerita sejarah adalah naskah cerita atau narasi rekaan yang
mengandung unsur-unsur sejarah. Dalam teks sejarah, ada
beberapa unsur nyata, misalnya tokoh, nama tempat, dan
peristiwa. Namun, dalam teks cerita sejarah terdapat pula cerita
yang sifatnya rekaan, misalnya mitos-mitos asal-usul negeri, mitos
kedatangan sebuah agama, dan mitos alegori.
14. B. Informasi dan Unsur Pembangun Teks Cerita Sejarah
Unsur Pembangun
Teks Cerita Sejarah
Informasi Penting dalam
Teks Cerita Sejarah
15. Langkah-Langkah Menemukan Informasi Penting
dalam Teks Cerita Sejarah
Membaca teks
cerita atau novel
sejarah dengan
saksama.
Mengidentifikasi
pokok isi dalam
teks cerita atau
novel sejarah.
Mencatat pokok-
pokok isi dalam
teks cerita atau
novel sejarah.
16. Unsur Pembangun Teks Cerita Sejarah
Intrinsik Ekstrinsik
Tema
Amanat
Tokoh/Penokohan
Sudut Pandang
Latar
Alur Unsur Sosial
Unsur Ekonomi
Unsur Politik
Unsur Keagamaan
Corak Penceritaan
Kebesaran Pemerintahan
17. C. Nilai-Nilai dalam Teks Cerita Sejarah
Moral Kepahlawanan
Budaya Sosial
Religius
18. D. Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Keterangan Kata Sifat
Bahasa Kias Majas
21. Langkah-Langkah Menyunting Teks
Cerita Sejarah
1. Membaca keseluruhan naskah teks cerita sejarah.
2. Mencermati kesalahan penggunaan ejaan, kesalahan
penulisan, ataupun tanda baca.
3. Memperbaiki kesalahan yang ditemukan dalam
naskah teks cerita sejarah yang dibaca.
22. Bab III
Editorial sebagai Media Berpendapat
A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Sifat Teks Editorial
B. Informasi dalam Teks Editorial
E. Rancangan Teks Editorial
D. Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial
C. Ragam Informasi dalam Teks Editorial
23. A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Sifat Teks Editorial
Ciri-ciri Teks Editorial
Sifat Teks Editorial
Pengertian Teks Editorial
24. Editorial disebut juga tajuk
rencana. Editorial atau tajuk
rencana adalah opini yang berisi
pendapat dan sikap resmi suatu
media sebagai institusi
penerbitan terhadap persoalan
aktual, fenomenal, atau
kontroversial yang berkembang
dalam masyarakat.
Penulisan editorial atau tajuk
rencana dimaksudkan untuk
membujuk opini publik,
mempromosikan pemikiran
kritis, dan kadang-kadang
menyebabkan orang-orang
bertindak atas suatu isu. Pada
intinya, editorial merupakan
berita dogmatis.
25. Teks editorial atau tajuk rencana
pers papan atas memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1. Hati-hati.
2. Normatif.
3. Cenderung konservatif.
4. Menghindari pendekatan kritis
yang tajam.
5. Pertimbangan aspek politis lebih
besar daripada aspek sosiologis.
Teks editorial atau tajuk rencana pers
papan menengah ke bawah (middle-
low media) memiliki ciri-ciri seperti
berikut.
1. Lebih berani.
2. Atraktif.
3. Progresif.
4. Memilih pendekatan kritis bersifat
tajam dan ”tembak langsung”.
5. Lebih memilih pendekatan
sosiologis daripada pendekatan
politis.
26. Sifat teks editorial atau
tajuk rencana sebagai
berikut.
a. Krusial dan ditulis secara
berkala, tergantung dari
jenis terbitan media.
b. Isinya menyikapi situasi
yang berkembang dalam
masyarakat luas.
c. Memiliki karakter atau
konsistensi teratur kepada
para pembaca terkait sikap
media massa.
d. Terkait dengan kebijakan
media bersangkutan.
27. B. Informasi dalam Teks Editorial
FAKTA DAN OPINI
DALAM TEKS
EDITORIAL
TIPE TEKS
EDITORIAL
JENIS TEKS
EDITORIAL
Terdapat tiga jenis teks editorial yaitu Interpretative
Editorial, Controversial Editorial, dan Explanatory
Editorial.
Fakta adalah perihal, keadaan, atau peristiwa yang
merupakan kenyataan dan sesuatu yang benar-benar
terjadi. Fakta yang disajikan dalam teks editorial berupa
peristiwa dan data terkait dengan peristiwa yang
dibahas.
Pendapat atau opini redaksi dalam teks editorial dapat
berupa penilaian, kritik, prediksi (dugaan berdasarkan
fakta empiris), harapan, dan saran penyelesaian masalah.
a. Menjelaskan atau menginterpretasikan
b. Kritis
c. Persuasi (membujuk)
d. Pujian
28. C. Ragam Informasi dalam Teks Editorial
Isu Aktual dalam
Media Informasi
Pendapat dan
Argumen dalam
Teks Editorial
Saran terhadap
Isu Faktual
Penulis teks editorial akan
memulai menulis dengan cara
mendata peristiwa-peristiwa
yang berkembang dalam
masyarakat. Peristiwa-peristiwa
yang terjadi dalam masyarakat
tersebut, lalu diklasifikasikan ke
dalam beberapa kelompok
berdasarkan aktualitasnya,
keluarbiasaannya (fenomenal),
dan keterbantahannya
(kontroversial).
Beberapa unsur yang harus di-
perhatikan saat menyampaikan
argumen sebagai berikut.
a. Berhubungan dengan masalah
yang dibicarakan.
b. Dapat mempercepat
pemahaman masalah, penemuan
sebab, dan pemecahan masalah.
c. Tidak mengulang pendapat yang
pernah disampaikan pihak lain.
d. Disampaikan dengan kata dan
kalimat yang tepat.
e. Disampaikan dengan sikap
terbuka dan sopan.
Unsur-unsur yang harus
diperhatikan saat menyampaikan
saran dalam teks editorial sebagai
berikut.
a. Menghindari emosi dan
prasangka negatif.
b. Mengungkapkan saran dengan
objektif, logis, dan jujur.
c. Menunjukkan data, fakta, ilustrasi,
contoh, atau perbandingan.
d. Menyampaikan saran dengan
urut, terperinci, dan tidak berbelit-
belit sehingga saran mudah
dipahami.
e. Menghindari saran yang
menyinggung urusan pribadi.
29. D. Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial
Kaidah Kebahasaan
Teks Editorial
32. E. Rancangan Teks Editorial
Penyuntingan Teks Editorial
Penyusunan Teks Editorial
33. 5
4
3
2
1 Mengambil topik atau masalah penting yang memiliki sudut
pandang berita terkini dan menarik perhatian pembaca.
Mengumpulkan informasi dan fakta, meliputi laporan objektif, dan
melakukan riset.
Menganalisis masalah yang telah diangkat.
Memberikan solusi yang realistis terhadap masalah di luar
pengetahuan umum.
Menulis kurang lebih 500 kata dengan menggunakan kata kerja
dan tidak menggunakan kata ganti ”saya”.
Langkah-langkah menyusun teks editorial
atau tajuk rencana
34. Langkah-langkah menyunting teks editorial
1
3
2
4
Membaca kalimat demi kalimat untuk
menemukan kesalahan penggunaan
ejaan, pemilihan kata, atau pola
kalimat.
Membenarkan kesalahan penggunaan
ejaan, mengganti kata tidak tepat, dan
memperbaiki kalimat tidak tepat.
Memeriksa keterpaduan paragraf
untuk menemukan kesalahan.
Memperbaiki keruntutan paragraf yang tidak
tepat dapat dilakukan dengan cara
membuang paragraf tidak padu,
menempatkan paragraf pada urutan yang
tepat, atau menambah paragraf di antara
paragraf yang tidak runtut.
35. A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis Novel
B. Pandangan Pengarang terhadap Kehidupan dalam Novel
C. Penyajian Hasil Interpretasi terhadap Pandangan Novelis
D. Analisis Isi dan Kebahasaan Novel
E. Perancangan Novel atau Novelet
37. Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis secara
naratif, biasanya dalam bentuk cerita.
Cerita dalam novel bersifat imajiner.
Ciri-ciri novel sebagai berikut.
a. Memiliki lebih dari satu alur dan berkembang.
b. Banyak tokoh dan memiliki lebih dari satu karakter.
c. Tema lebih kompleks.
d. Latar bergerak.
e. Cerita disertai perubahan nasib tokoh.
38. Jenis novel berdasarkan
kebenaran cerita
1. Novel fiksi
2. Novel nonfiksi
Jenis novel berdasarkan
isi dan tokoh
1. Teenlit
2. Chicklit
3. Songlit
4. Novel dewasa
Jenis novel berdasarkan
genre
1. Romantis
2. Fiksi ilmiah
3. Horor
4. Komedi
5. Inspiratif
39.
40. Pandangan atau penafsiran adalah
bagian dari suatu penggambaran
informasi yang diubah untuk
menyesuaikan dengan suatu kumpulan
simbol spesifik.
Seorang pengarang
menciptakan novel dalam
konteks tertentu. Cerita yang
dilukiskan di dalamnya
bersumber dari masyarakat
imajiner yang dikehendaki.
41. Langkah-langkah menafsir pandangan pengarang
terhadap kehidupan novel sebagai berikut.
a. Membaca keseluruhan isi novel.
b. Memahami isi novel secara mendalam.
c. Mengetahui biografi atau kehidupan pengarang.
d. Mengaitkan kehidupan pengarang dengan
kehidupan dalam novel.
42.
43. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
interpretasi adalah pemberian kesan,
pendapat, atau pandangan teoretis
terhadap sesuatu; tafsiran.
Penyajian hasil interpretasi terhadap pandangan
pengarang adalah memberikan pendapat terhadap hasil
tafsiran pengarang, baik secara lisan maupun tulis.
44. Langkah-langkah menyajikan hasil interpretasi
terhadap pandangan pengarang sebagai berikut.
a. Membaca isi novel secara mendalam.
b. Menginterpretasi pandangan pengarang
terhadap kehidupan dalam novel.
c. Memberikan pendapat terhadap tafsiran
pengarang tentang kehidupan dalam novel, baik
dalam bentuk lisan maupun tulis.
45. D. Analisis Isi dan Kebahasaan Novel
Unsur-Unsur Pembangun Novel
Unsur Kebahasaan Novel
49. Gaya Bahasa Perbandingan
Gaya Bahasa Perulangan
Gaya Bahasa Pertautan
Gaya Bahasa Pertentangan
Gaya Bahasa Penegasan
50. Presentasi Hasil
Penulisan Novel
atau Novelet
Perancangan
Membuat
Novel atau
Novelet
Berikut adalah langkah-langkah menulis novel.
a. Menentukan tokoh dalam novel.
b. Mengurutkan alur cerita berdasarkan urutan
peristiwa sesuai dengan waktu dan tempat kejadian.
c. Mengembangkan ide-ide cerita yang sudah
diidentifikasi dengan memperhatikan teknik
penceritaan yang menarik.
d. Memperhatikan keterkaitan isi dan kebahasaan
dalam penyusunan cerita.
e. Memberi judul yang menarik.
51. BAB V
Gagasan (Fakta/Opini) dalam Artikel
A. Pengertian, Ciri-Ciri,
dan Jenis Artikel
E. Konstruksi Artikel
dengan Memperhatikan
Fakta dan Kebahasaan
D. Analisis
Kebahasaan Artikel
B. Evaluasi Informasi
baik Fakta maupun
Opini dalam Artikel
C. Penyusunan
Opini dalam Bentuk
Artikel
53. Pengertian dan Ciri-Ciri Artikel
Artikel merupakan tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas
tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual atau kontroversial
dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif) dan meyakinkan
(persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif).
Berikut adalah ciri-ciri artikel.
a. Ditulis berdasarkan fakta dan pandangan penulisnya.
b. Mengandung gagasan aktual.
c. Mengandung unsur intelektualitas atau pengetahuan.
d. Bukan merupakan hasil plagiasi.
e. Mengungkap masalah dan pemecahannya.
f. Topik yang dibahas menyangkut kepentingan publik.
g. Menampilkan identitas atau nama penulis.
54. Jenis-Jenis Artikel
Berdasarkan Isi Berdasarkan Sudut Pandang Penulis
Artikel Praktis
Artikel Ringan
Artikel Halaman Opini
Artikel Analisis Ahli
Artikel Religi
Artikel Deskripsi
Artikel Eksplanatif
Artikel Prediktif
Artikel Preskriptif
55. B. Evaluasi Informasi dalam Artikel
Menemukan
Informasi dalam
Artikel
Membedakan
Informasi (Fakta
dan Opini)
56. Menemukan Informasi dalam Artikel
Kalimat yang mengandung
fakta: Aroma yang pertama
dikenal sebagai petrichor
dan yang lain disebut ozone.
Kalimat yang mengandung
opini: Hujan di daerah
perdesaan aromanya seperti
rumput basah.
Informasi dalam Artikel
Fakta
Opini
57. Membedakan Informasi (Opini/Fakta)
1. Benar-benar terjadi dan nyata
2. Teruji Kebenarannya
3. Bukti Terpublikasi secara Luas
4. Bersifat Objektif
5. Keterangan Waktu dan Tempat
Jelas
Fakta
1. Berupa Pendapat
2. Tidak Terdapat Bukti yang Jelas
3. Bersifat Subjektif
4. Belum Teruji Kebenarannya
5. Peristiwa yang Belum Terjadi
Opini
58. C. Penyusunan Opini dalam Bentuk Artikel
Mengungkapkan
Opini
Pendekatan
Penyusunan Artikel
59. Aspek penting dalam menyusun opini:
Argumentasi
• harus didukung data aktual
• berisi analisis
• subjektif
• konstruktif
• memberikan solusi atas
masalah yang disampaikan
Bahasa yang Digunakan
• ilmiah populer
• sesuai sasaran pembacanya
• kalimat tidak terlalu panjang
• mudah dibaca dan dipahami
• komunikatif dan efektif
• tidak bertele-tele
60. 1. Menggunakan pendekatan deduktif
2. Menggunakan pendekatan induktif
3. Menggunakan pendekatan kronologis
4. Menggunakan pendekatan logis
5. Menggunakan pendekatan spasial
6. Menggunakan pendekatan topikal
Terdapat enam macam pendekatan menulis artikel di media massa
dalam buku Menulis di Media Massa oleh Paryati Sudirman.
62. Adverbia
1. Adverbia Kualitatif
2. Adverbia Kuantitatif
3. Adverbia Limitatif
4. Adverbia Frekuentif
5. Adverbia Kewaktuan
6. Adverbia Kecaraan
5. Adverbia Kontrastrif
6. Adverbia Keniscayaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adverbia merupakan kata yang
memberikan keterangan pada verba, adjektiva, atau kalimat, misalnya
sangat, lebih, dan tidak. Adverbia disebut juga kata keterangan.
63. Konjungsi
Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua
satuan bahasa yang sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa dengan
frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat.
• selain itu, misalnya, padahal, justru
Konjungsi yang digunakan
untuk memperkuat
argumentasi
• sejak, sebelumnya
Konjungsi yang digunakan
untuk menyatakan
hubungan sebab akibat
• supaya, agar
Konjungsi yang digunakan
untuk menyatakan harapan
64. Kosakata
• untuk mempermudah pemahaman
pembaca
Istilah Umum
• mengandung peristiwa mutakhir (up to
date)
Aktual
• Kosakata yang sedang ramai dibicarakan
masyarakat
Fenomenal
• frasa yang menerangkan suatu subjek
maupun objek
Keterangan Oposisi
Kosakata adalah perbendaharaan kata. Penulis artikel memerlukan kosakata yang
menarik untuk meyakinkan pembaca atas opini yang disampaikannya.
65. E. Penyusunan Artikel dengan Memperhatikan Fakta
Menyajikan
Artikel
Menyusun Artikel
Sesuai Fakta
66. Penutup atau Simpulan
Isi
Pembuka
Judul
Konstruksi artikel
Langkah menyusun
artikel:
1. • Menentukan tema.
2. • Menetapkan tujuan penulisan.
3. • Menentukan fakta yang berkaitan dengan tema.
4. • Menentukan opini-opini berdasarkan fakta.
5. • Menyusun opini-opini dan fakta menjadi artikel padu.
6. • Membuat kalimat simpulan berdasarkan opini.
67. Penyajian Artikel
1. Menggunakan kutipan kata-kata seseorang, biasanya
ditandai dengan adanya tanda petik dua
(”. . .”).
2. Menggunakan sudut pandang penulis dalam bentuk
penafsiran terhadap fakta.
3. Menggunakan kata yang tidak pasti (mungkin,
rasanya).
4. Menggunakan kata yang bertujuan menyampaikan
sesuatu (sebaiknya, saran, pendapat).
68. BAB VI KRITIK DAN ESAI SASTRA
A. Pengertian, Jenis, dan Ciri Kritik serta Esai
B. Perbandingan Kritik dengan Esai Sastra
C. Penyusunan Kritik dan Esai dengan Memperhatikan
Aspek Pengetahuan dan Pandangan Penulis
D. Analisis Sistematika dan Kebahasaan Kritik
Sastra dan Esai
E. Penyusunan Kritik dan Esai dengan
Memperhatikan Sistematika dan Kebahasaan
69. Pengertian Kritik
Sastra dan Esai
Jenis Kritik Sastra
dan Esai
Ciri Kritik Sastra
dan Esai
Jenis Kritik Sastra
Jenis Esai
Ciri Esai
Ciri Kritik Sastra
70. Definisi Kritik Sastra dan Esai
Kritik sastra merupakan pertimbangan baik dan buruknya
karya sastra secara objektif.
Esai adalah karangan yang membahas suatu masalah secara
sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya.
73. Ciri-Ciri Kritik Sastra
Memberikan tanggapan terhadap
hasil karya sastra.
Memberikan pertimbangan baik
dan buruk sebuah karya sastra.
Menggunakan pertimbangan yang
bersifat objektif.
Memaparkan kesan pribadi kritikus
terhadap sebuah karya sastra.
Tidak berprasangka dan tidak
terpengaruh terhadap penulisnya.
Memberikan alternatif perbaikan
atau penyempurnaan.
83. Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai
Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.
Menggunakan pernyataan atau ungkapan yang
bersifat menilai atau mengomentari.
Menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan
topik yang dibahasnya.
Menggunakan kata kerja mental karena bersifat
argumentatif dan bertujuan mengemukakan pendapat.
84. Mengonstruksi Kritik Sastra
dengan Memperhatikan
Sistematika dan
Kebahasaannya
Mengonstruksi Esai dengan
Memperhatikan Sistematika
dan Kebahasaannya
85. BAB VII BUKU FIKSI DAN NONFIKSI
A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Buku Fiksi
(Kumpulan Cerpen dan Puisi) dan Nonfiksi
B. Penilaian Buku Fiksi (Kumpulan Cerpen dan Puisi) serta
Nonfiksi
C. Laporan Hasil Diskusi Buku Fiksi dan Nonfiksi
D. Nilai-Nilai dalam Buku Fiksi (Drama)
E. Refleksi Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Buku Nonfiksi
dan Fiksi (Drama)
86. A. Pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis , butir-butir penting buku fiksi , dan nilai-nilai
buku fiksi (kumpulan cerpen dan puisi) serta nonfiksi
Pengertian buku
fiksi dan nonfiksi
Ciri-ciri buku fiksi
dan nonfiksi
Jenis-jenis buku
fiksi dan nonfiksi
Unsur-unsur dalam
buku fiksi
Unsur-unsur dalam
buku nonfiksi
87. Pengertian Buku Fiksi dan Nonfiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita dan bersifat imajinatif. Buku fiksi tidak
membutuhkan pengamatan dalam pembuatannya dan terkadang isinya tidak
perlu dipertanggungjawabkan secara faktual. Sementara itu, buku nonfiksi adalah
buku yang berisi kejadian sebenarnya. Buku nonfiksi berisi informasi yang
bermanfaat bagi pembaca.
88. Ciri-ciri buku fiksi:
• 1. Menggunakan gaya bahasa.
• 2. Menggunakan kata-kata
bersifat konotatif.
• 3. Berdasarkan imajinasi atau
khayalan.
Ciri-ciri buku nonfiksi :
• 1. Menggunakan gaya bahasa formal.
• 2. Menggunakan kata-kata bersifat
denotatif.
• 3. Berdasarkan fakta.
• 4. Berbentuk tulisan ilmiah populer.
• 5. Berupa ide baru atau
menyempurnakan ide yang pernah
ditulis sebelumnya.
Ciri-Ciri Buku Fiksi dan Nonfiksi
89. Jenis-Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi
Buku Fiksi
Novel
Roman
Kumpulan
cerpen
Kumpulan
puisi
Drama
Buku
Nonfiksi
Buku nonfiksi
pengetahuan
Buku pengayaan
keterampilan
Buku pengayaan
kepribadian
90. Kover buku atau sampul buku
Kata pengantar
Daftar isi
Isi buku
Daftar pustaka
Glosarium
Indeks
Unsur-Unsur dalam Buku Nonfiksi
91. Unsur Intrinsik
Buku Fiksi
• Tema
• Amanat
• Tokoh/Penokohan
• Sudut Pandang
• Latar
Unsur Ekstrinsik
Buku Fiksi
• Bahasa
• Latar Belakang
Pengarang
• Nilai-Nilai dalam
Karya Sastra
Unsur-Unsur Buku Fiksi
92. B. Penilaian Buku Fiksi (Kumpulan Cerpen dan Puisi) serta Nonfiksi
Nilai-nilai dalam
buku fiksi
Nilai-nilai dalam
buku nonfiksi
Langkah-langkah
menilai buku fiksi
(kumpulan
cerpen)
Langkah-langkah
menilai buku puisi
Langkah-
langkah menilai
buku nonfiksi
93. Nilai-Nilai dalam Buku Fiksi (Kumpulan Cerpen dan Puisi)
Nilai Moral
Nilai Sosial
Nilai Budaya
Nilai Religi
Nilai Politik
94. Nilai-Nilai dalam Buku Nonfiksi
Nilai-Nilai dalam
Buku Pengayaan
Pengetahuan
• Mengembangkan
nilai-nilai moral dan
budaya
• Tidak bertentangan
dengan nilai-nilai
moral bangsa
• Tidak bertentangan
dengan nilai-nilai
budaya bangsa
Nilai-Nilai dalam
Buku Pengayaan
Keterampilan
• Memiliki manfaat
bagi kehidupan
• Mengembangkan
kecakapan hidup
Nilai-Nilai dalam
Buku Pengayaan
Kepribadian
• Membangun
mental dan emosi
• Membangun
pribadi arif dan
berwibawa
• Mendorong sikap
empati dan
apresiasi
96. 1.
•Memberi makna setiap kata dalam puisi.
2.
•Memaknai kata-kata kunci dalam puisi.
3.
•Mengetahui unsur-unsur intrinsik puisi.
4.
•Memberi tanda jeda.
Langkah Menilai Buku Puisi
97. Langkah Menilai Buku Nonfiksi
Sementara itu, nilai-nilai dalam buku pengayaan dapat dicari dengan
meresensi buku. Seorang ahli bahasa, Gorys Keraf, mendefinisikan
resensi sebagai tulisan yang berisi tentang ulasan atau penilaian
terhadap suatu karya tulis atau buku. Oleh karena itu, resensi lebih
dikenal dengan istilah ulasan atau bedah buku.
98. C. Laporan Hasil Diskusi Mengenai Buku Fiksi
dan Nonfiksi
Unsur-unsur dalam
laporan hasil diskusi
buku
Ulasan yang
dideskripsikan
dalam laporan
hasil diskusi
Penyusunan
laporan hasil
diskusi buku
99. Unsur-Unsur dalam Laporan Hasil Diskusi Buku
Topik masalah yang menjadi bahan diskusi
Tujuan pelaksanaan diskusi
Pelaksanaan diskusi
Peserta diskusi
100. Ulasan yang Dideskripsikan dalam Laporan Hasil Diskusi
1.
• Narasumber yang menyampaikan isi buku.
2.
• Moderator yang memimpin diskusi.
3.
• Notulis (terkadang moderator diskusi juga merangkap
tugas moderator).
4.
• Editor buku atau pihak penerbit buku.
5.
• Peserta diskusi.
101. Penyusunan Laporan Hasil Diskusi Buku
• Latar belakang pelaksanaan diskusi buku
• Tujuan diskusi buku
• Topik buku
• Tempat, waktu, dan peserta diskusi buku
Pendahuluan
• Uraian diskusi buku berisi ramu pendapat atau gagasan
mengenai buku yang didiskusikan dan pokok pikiran dari
panelis serta tanggapan peserta diskusi.
Uraian
Diskusi Buku
• Bagian ini berisi simpulan hasil diskusi buku yang diolah
berdasarkan pokok-pokok pemikiran dalam diskusi buku.
Simpulan
102. D. Nilai-Nilai dalam Buku Fiksi (Drama)
• Pendidikan watak
• Pendidikan sikap hidup
• Pendidikan moral
Nilai
Didaktis
• Nilai sosial dalam drama merupakan petunjuk
umum dan pengarah tingkah laku serta kepuasan
dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai
Sosial
• Bahasa
• Sistem pengetahuan
• Sistem peralatan
• Sistem religi
Nilai
Budaya
103. E. Refleksi Nilai-Nilai yang Terkandung dalam
Buku Nonfiksi dan Fiksi (Drama)
Pengertian tulisan
reflektif
Langkah-langkah menulis
tulisan reflektif tentang
sebuah buku
104. Pengertian Tulisan Reflektif
Penulisan reflektif merupakan tulisan yang merespons sesuatu tanpa
sengaja, tanpa perencanaan. Ciri-ciri tulisan reflektif adalah tanpa
perencanaan, tanpa kerangka tulisan, cepat, dan instan. Refleksi
bersifat personal, subjektif, dan ringkas.
105. 1. Membaca
buku dengan
intensif dan
cermat.
2. Refleksikan
nilai-nilai
dalam buku
dengan
pengalaman
atau sudut
pandang Anda.
3. Susunlah
refleksi Anda
terhadap buku
tersebut.
4. Gunakan
kata-kata
santun.
Langkah-Langkah Menulis Tulisan Reflektif tentang Sebuah Buku