2. IPTEKS adalah bidang kegiatan yang terus berkembang dalam peradaban Islam. Penemuan-penemuan
ilmu pengetahuan dan teknologi seperti telekomunikasi, transportasi, informasi dan lain-lain yang telah
membuat kehidupan lebih mudah.
Manusia selalu dituntun untuk berpikir dengan menggunakan akalnya. Dalam pengertian Islam, akal
bukanlah otak tetapi daya pikir yang bersemayam dalam jiwa manusia yang memperoleh
pengetahuan melalui lingkungan sekitarnya.
Sebagai manusia kita harus menjadikan etika Islam sebagai landasan utama penerapan ilmu
pengetahuan, khususnya menghargai nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan fitrah ciptaan
manusia. Adanya etika dalam penerapan ilmu dan teknologi untuktujuan melindungi kepentingan
umat manusia untuk menciptakan kondisi aman, tenteram, dan saling melindungi tanpa
merugikan kepentingan orang lain, serta penerapan ilmu dan teknologi tidak bertentangan dengan
prinsip umum hidup sebagai hak asasi manusia
3. Islam sangat mementingkan pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjadi
sarana ibadah umat Islam kepada Allah SWT dan mengembang amanat Khalifatullah di bumi
untuk melayani umat manusia dan menyebarkan rahmat ke seluruh dunia (Rahmatan lil 'Alami).
Ajaran Islam tidak pernah memisahkan antara ilmu pengetahuan, iman, dan amal sholeh. Hal ini dapat
ditelusuri pada awalAl-Qur’an diturunkan, yang mana disanaAl Qur’an memerintahkan kepada umat Islam
untuk belajar dengan kata iqra’dari kata tersebut dapat dipahami bahwa integrasi dan kesatuan antara iman,
amal sholeh dan ilmu pengetahuan adalah ajaran Islam yang paling fundamental.
Misalnya perintah melakukan ketaatan beragama dengan keharusan menggunakan akal pikiran, manusia yang
paling tinggi derajatnya di sisiAllah adalah manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, penyesalan
manusia di akhirat nanti ketika di dunia tidak mau menggunakan akalnya, dan masih banyak sekali ayat-
ayat yang menyerukan kepada manusia untuk mempelajari dan menguasai ilmu pengetahuan.
QS.Al-Mujadilah ayat 1
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ (Al Mujadilah : 11)
Jadi manusia tidak hanya dapat mengandalkan kecerdasan sebagai pembuktian potensi manusia
dalam eksplorasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi kecerdasan spiritual/ agama yang membantu
membimbing manusia ke arah yang benar dan itu juga merupakan faktor yang sangat penting.
4. Hakikat mempelajari ilmu pengetahuan tentang hasil penciptaan Tuhan bagi seorang muslim adalah
upaya untuk mengetahui penciptanya, selama ilmu pengetahuan itu didasarkan pada iman, karena
tanpa iman maka tidak akan terjadi.
Sebagaimana terdapat dari hadist yaitu.
“Barangsiapa yang ingin sukses di dunia maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang ingin
sukses di akhirat maka hendaklah dengan ilmu, dan barangsiapa yang ingin sukses pada keduanya
(dunia dan akhirat) maka hendaklah dengan ilmu (pula)” –Imam Syafi’i
5. Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dunia yang kini dipimpin oleh perdaban barat satu
abad terakhir ini mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan
kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan ipteks modern membuat orang
lalu mengagumi dan meniru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap
segala dampak negatif yang diakibatkanya.
Padahal Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam
kehidupanumat manusia. Martabat manusia disamping ditentukan oleh peribadahannya kepadaAllah,
juga ditentukan oleh kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan bereksperimen dalam hal apapun,
termasuk dalam IPTEKS. Bagi Islam, sains dan teknologi termasuk dalam ayat-ayatAllah yang harus
ditemukan dan dipelajari keberadaannya.
Sebagaimana dijelaskan pada Q.S Yunus ayat 101
Katakanlah, “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!” Tidaklah bermanfaat
tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak
beriman.
6. Peran utama Islam dalam sains dan teknologi adalah bahwa keyakinan Islam harus menjadi dasar bagi
semua konsep dan aplikasi sains dan teknologi. Inilah model Islam yang dikemukakan oleh Nabi
Muhammad. Model Islam ini harus diadopsi oleh umat Islam saat ini. Bukan paradigma sekuler seperti
yang ada sekarang. Diakui atau tidak kini umat Islam telah terjerumus dalam sikap mengikut-ikuti
Barat dalam segala-galanya; dalam pandangan hidup, gaya hidup,termasuk dalam konsep
ilmu pengetahuan.
Terbentuknya paradigma sekuler inilah yang bisa menjelaskan, mengapa di dalam sistem
pendidikan yang diikuti orang Islam diajarkan sistem ekonomi kapitalis yang pragmatis serta
tidak kenal halal haram.Adanya paradigma sekuler juga menjelaskan mengapa konsep ilmu masih
diajarkan yang bertentangan dengan keyakinan dan keimanan umat Islam. Misalnya, teori
Darwin yang dusta dan sekaligus bertentangan dengan akidah Islam.
7. Peran kedua Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar
pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolak ukur
dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya Teknologi yang dapat digunakan adalah
yang telah dihalalkan oleh Syariat Islam. Sedangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak dapat
digunakan adalah yang dilarang oleh syariat Islam. Kebutuhan untuk mengukur Syariah ini
berdasarkan banyak ayat dan juga mitos memaksa umat Islam untuk menyesuaikan tindakan mereka
(termasuk penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi) agar sesuai dengan norma-norma hukum
Allah dan Rasul-Nya.
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai
pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. Dijelaskan juga melalui hadist dari Muslim
yaitu "barangsiapa yang melakukan perbuatan yang tidak ada perintah kami atasnya, maka
perbuatan itu tertolak." [HR.Muslim].
8. Ada beberapa etika Islam yang perlu diterapkan dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern, antara lain:
1. Menunjukkan rasa tanggung jawab kepadaAllah.
Sesungguhnya Ilmu adalah milik Allah yang diciptakan untuk digunakan manusia untuk
mencapai kebahagiaan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penggunaan pengetahuan mautidak mau akan
di pertanggung jawabkan nantinya. Karena memang begitulah seharusnya mereka yang menerima
karunia pengetahuan adalah seperti mereka yang menerima kekayaan dan harta benda yang tak
terhitung banyaknya yang nantinya harus mempertanggungjawabkan apa yang telah diberikan
Tuhan kepada mereka.
9. 2. Jujur.
Kejujuran adalah karakter yang dimiliki dan diamalkan oleh kepada Nabi dan para
ulama, merekalah orang-orang yang diberi pengetahuan. Tentang keutamaan kejujuran
ini, IbnAbbas berkata, "Empat hal jika dia memilikinya" maka dia beruntung, yaitu jujur,
pemalu, perilaku yang baik, dan bersyukur." Muhammad bin Ali al-Kinani berkata,
"Menurut saya" Islam dibangun di atas tiga landasan, yaitu kebenaran, keadilan,
dan kejujuran pikiran.” Jadi, dalam Islam, seseorang yang berilmu harus jujur
dengan ilmunya, bukan dapat menerapkan pengetahuan dengan cara yang tidak benar, atau
menggunakan pengetahuannya untuk menipu dan merugikan orang lain.
10. 3. Jangan sembunyikan ilmu yang dia miliki.
Berhubungan dengan hal ini,Allah mengutuk orang-orang yang dengan sengaja menyembunyikan
ilmunya dan tidak mengajarkannya kepada orang lain. Yang mana sudah dijelaskan dalam
Q.SAl-Baqarah ayat 146
Yang artinya “Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal
mereka mengetahui(nya).”
4. Tawadhu’.
Mereka yang tahu harus rendah hati terhadap orang lain, serta dalam menerapkan ilmu yang telah
dikuasainya. Terkait dengan iniAllah mengingatkan orang yang sombong karena ilmunya
11. Islam sangat mementingkan pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
menjadi sarana ibadah umat Islam kepadaAllah SWT. Manusia tidak hanya dapat mengandalkan
kecerdasan sebagai pembuktian potensi dirinya dalam eksplorasi ilmu pengetahuan dan teknologi,
tetapi kecerdasan spiritual/ agama yang membantu membimbing manusia ke arah yang benar.
Ajaran islam tidak diragukan lagi dalam memberikan dorongan bagi pengikutnya untuk
menguasai ekonomi, mewarnai politik, budaya dan ilmu serta teknologi, seperti yang telah
diisyaratkan dalam firmanAllah dan Hadist. Ilmu bukan hanya sarana untuk membantu
manusia mencapai tujuan hidupnya, tetapi juga cara untuk memfungsikan kehidupan
manusia di bumi. Paradigma ilmu terbagi menjadi 2 yaitu tidak bebas nilai (value bound) dan bebas
nilai (value free). Paradigma ilmu bebas nilai menyatakan bahwa ilmu dan teknologi adalah bersifat
otonom, bebas atau independen. Bebas nilai berarti bahwa setiap kegiatan ilmiah harus didasarkan
pada hakikat ilmu itu sendiri. Sedangkan paradigm ilmu tidak bebas nilai menunjukkan bahwa ilmu
selalu berkaitan dengan nilai dan harus dikembangkan dengan memperhatikan aspek nilai.Ada
beberapa etika Islam yang perlu diterapkan dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern, antara lain: menunjukkan rasa tanggung jawabkepadaAllah, jujur, jangan menyembunyikan
ilmu yang dimiliki, tawadhu', ilmu harus diamalkan, dan tidak boleh melupakan kehidupan akhirat