Setelah melakukan perjanjian kerjasama MIO (Media Independen Online) Provinsi Bali dan Yayasan WOW Bali beberapa bulan yang lalu, MIO dan WOW akan menyelenggarakan Workshop untuk kebangkitan bangsa paska pandemi.
Tujuan Workshop adalah untuk mengembangkan “Program Regenerative Digital” berdasarkan “Ecosystem Design Thinking” untuk memaksimalkan hasil bagi perusahaan-perusahaan media online yang berada dalam naungan MIO.
Profil Prof. Hai Dai pendiri WOW Bali:
Prof. Hai Dai adalah seorang visioner, sejak awal munculnya media digital (online-red), berpengalaman sebagai desainer Sun Microsystem Laboratory yang bekera sama dengan original Java Soft Team (Tim yang mebuat program Java-red), setelah 30 tahun dia mengintegrasikan hubungan sosial emosional, pengalaman menggunakan teknologi kedalam transformasi manusia; Social Emotional Learning (SEL).
“Social Emotional Learning framework” sangat penting untuk Industry 4.0, disampaikan oleh Keynote Speaker, Dr. Hee Joh Liang, Deputy Principal and Chairman of Singapore Polytechnics International, memberikan alasannya mendukung penelitian Prof. Hai Dai yang dipresentasikan pada International Higher Education Research Forum. (lihat di youtube: https://youtu.be/biabDkHfq9M).
Pada tanggal 28 Desember 2020 ditengah pandemi, Prof. Hai Dai membagikan penelitiannya tentang regenerative developments kepada UNICEF pada konferensi online UNICEF.
Penelitian Prof. Hai Dai tentang Kepemimpinan Regeneratif melalui Transformasi Digital” diterima dengan baik di Digital Literacy and Transferable Skills: Pathway to Sustainable Future Across ASEAN theme; yang diselenggarakan oleh Vietnam Institute of Educational Sciences.
Menurut Prof. Hai Dai pengembangan berbasis komunitas menggunakan Digital Regeneration dan Budaya akan menghasilkan teknologi kekinian bagi optimalisasi UMKM dengan cara online.
Singkatnya, melalui kecerdasan dan keahlian digital, kita dapat menghubungkan siswa dengan Social Emotional Learning (SEL)/ Pembelajaran Emosional Sosial dan pengembangan pembangunan karakter.
Menurut penelitian World Economic Forum, kecerdasan emosional dan ketrampilan digital adalah dua ketrampilan terbaik yang dapat diandalkan menghadapi masa depan yang masih tidak jelas.
Penggabungan kedua ketrampilan tersebut akan meningkatkan perusahaan medi online menjadi influencer sebagai penghubung dan regenerasi UMK dengan kearifan lokal, layanan dan produk yang bagus.
MIO melihat bahwa Program Regenerative Digital melalui ketrampilan digital WOW SEL dapat mendukung perusahaan media online dan membuka peluang digital bagi UMKM; bisa menjadi solusi alternatif untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi.
Selain itu Workshop Online dapat meningkatkan ketrampilan yang akan membantu dalam kehidupan, termasuk mempersiapkan diri untuk peluang yang akan datang.
Workshop studi kasus MIO dan WOW akan dimulai oleh MIO Yogyakarta dibawah komando Chandra Novrita Supriyati, selaku Ketua MIO Prov. Yogyakarta.
“Yogyakarta memiliki jaringan kreat
1. PRESS RELEASE: FOR IMMEDIATE RELEASE
Bramono Sitanggang
Chairman of MIO Bali District
Tel: +62 813-2506-9203
Setelah melakukan perjanjian kerjasama MIO (Media Independen Online) Provinsi Bali dan
Yayasan WOW Bali beberapa bulan yang lalu, MIO dan WOW akan menyelenggarakan
Workshop untuk kebangkitan bangsa paska pandemi.
Tujuan Workshop adalah untuk mengembangkan “Program Regenerative Digital” berdasarkan
“Ecosystem Design Thinking” untuk memaksimalkan hasil bagi perusahaan-perusahaan media
online yang berada dalam naungan MIO.
Profil Prof. Hai Dai pendiri WOW Bali:
Prof. Hai Dai adalah seorang visioner, sejak awal munculnya media digital (online-red),
berpengalaman sebagai desainer Sun Microsystem Laboratory yang bekera sama dengan
original Java Soft Team (Tim yang mebuat program Java-red), setelah 30 tahun dia
mengintegrasikan hubungan sosial emosional, pengalaman menggunakan teknologi kedalam
transformasi manusia; Social Emotional Learning (SEL).
“Social Emotional Learning framework” sangat penting untuk Industry 4.0, disampaikan oleh
Keynote Speaker, Dr. Hee Joh Liang, Deputy Principal and Chairman of Singapore
Polytechnics International, memberikan alasannya mendukung penelitian Prof. Hai Dai yang
dipresentasikan pada International Higher Education Research Forum. (lihat di youtube:
https://youtu.be/biabDkHfq9M).
Pada tanggal 28 Desember 2020 ditengah pandemi, Prof. Hai Dai membagikan penelitiannya
tentang regenerative developments kepada UNICEF pada konferensi online UNICEF.
Penelitian Prof. Hai Dai tentang Kepemimpinan Regeneratif melalui Transformasi Digital”
diterima dengan baik di Digital Literacy and Transferable Skills: Pathway to Sustainable Future
Across ASEAN theme; yang diselenggarakan oleh Vietnam Institute of Educational Sciences.
Menurut Prof. Hai Dai pengembangan berbasis komunitas menggunakan Digital Regeneration
dan Budaya akan menghasilkan teknologi kekinian bagi optimalisasi UMKM dengan cara
online.
Singkatnya, melalui kecerdasan dan keahlian digital, kita dapat menghubungkan siswa dengan
Social Emotional Learning (SEL)/ Pembelajaran Emosional Sosial dan pengembangan
pembangunan karakter.
2. Menurut penelitian World Economic Forum, kecerdasan emosional dan ketrampilan digital
adalah dua ketrampilan terbaik yang dapat diandalkan menghadapi masa depan yang masih
tidak jelas.
Penggabungan kedua ketrampilan tersebut akan meningkatkan perusahaan medi online
menjadi influencer sebagai penghubung dan regenerasi UMK dengan kearifan lokal, layanan
dan produk yang bagus.
MIO melihat bahwa Program Regenerative Digital melalui ketrampilan digital WOW SEL dapat
mendukung perusahaan media online dan membuka peluang digital bagi UMKM; bisa menjadi
solusi alternatif untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi.
Selain itu Workshop Online dapat meningkatkan ketrampilan yang akan membantu dalam
kehidupan, termasuk mempersiapkan diri untuk peluang yang akan datang.
Workshop studi kasus MIO dan WOW akan dimulai oleh MIO Yogyakarta dibawah komando
Chandra Novrita Supriyati, selaku Ketua MIO Prov. Yogyakarta.
“Yogyakarta memiliki jaringan kreatif budaya yang kuat, juga merupakan bagian dari kerajaan
tua, nantinya kita dapat berbagi model Regeneratif yang lebih efektif diseluruh Indonesia”, ujar
Novrita. Setelah studi kasus di Yogya selesai, maka Bramono; Ketua MIO Bali akan mencari
mitra baru.