SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Analisis Regresi | 1 
ANALISIS REGRESI 
1. Pendahuluan 
Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada 
tahun 1886. Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai 
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel 
independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi 
dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen 
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003). 
Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel 
independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel 
dependen dengan suat persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan 
sekaligus: pertama, meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dengan 
nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada (Tabachnick, 1996). 
Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua 
variabel atau lebih juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen 
dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokastik, 
yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen/bebas 
diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang). 
2. Asumsi Ordinary Least Squares 
Teknik estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi disebut 
pangkat kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Squares). Metode Ordinary Least 
Squares (OLS) diperkenalkan pertama kali oleh Cari Friedrich Gauss, seorang 
ahli matematika dari Jerman. Inti metode OLS adalah mengestimasi suatu garis 
regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap 
observasi terhadap garis tersebut. Menurut Gujarati (2003) asumsi utama yang 
mendasari model regresi linear klasik dengan menggunakan model OLS adalah: 
a. Model regresi linear, artinya linear dalam parameter seperti dalam 
persamaan di bawah ini : 
Yi = b1+b2Xi + ui 
b. Nilai X diasumsikan non-stokastik, artinya nilai X dianggap tetap dalam 
sampel yang berulang. 
c. Nilai rata-rata kesalahan adalah nol, atau E(ui/Xi) = 0. 
d. Homoskedastisitas, artinya variasi kesalahan sama untuk setiap periode 
(Homo = sama, Skedastisitas = sebaran) dan dinyatakan dalam bentuk 
matematis Var (ui/Xi) = σ2. 
e. Tidak ada autokorelasi antar kesalahan (antara ui dan uj tidak ada korelasi) 
atau secara matematis Cov (ui,uj/Xi,Xj) = 0. 
f. Antara ui dan Xi saling bebas, sehingga Cov (ui/Xi) = 0. 
g. Jumlah observasi (n) harus lebih besar daripada jumlah parameter yang 
diestimasi (jumlah variabel bebas). 
h. Adanya variabilitas dalam nilai X, artinya nilai X harus berbeda.
i. Model regresi telah dispesifikasi secara benar. Dengan kata lain tidak ada 
bias (kesalahan) spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis 
empirik. 
j. Tidak ada multikolinearitas yang sempurna antar Variabel bebas. 
Analisis Regresi | 2 
3. Menilai Goodness of Fit Model 
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur 
dari goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai 
koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik 
disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam 
daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila 
nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. 
a. Koefisien Determinasi 
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh 
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai 
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti 
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel 
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel 
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk 
memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi 
untuk data silang (cross section) relatif rendah karena adanya variasi yang besar 
antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time 
series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. 
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias 
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap 
tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli 
apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel 
dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan 
nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak 
seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel 
independen ditambahkan ke dalam model. 
Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang 
dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati (2003) jika dalam uji 
empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap 
bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka adjusted R2 = R2 = 1 
sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R2= (1 - k)/(n - k). Jika k > 1, maka 
adjusted R2 akan bernilai negatif. 
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) 
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel 
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh 
secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (H0)
yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan 
nol, atau: 
Analisis Regresi | 3 
H0 : b1 = b2 = ...... = bk = 0 
Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang 
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (H1) tidak semua 
parameter secara simultan sama dengan nol, atau: 
H1 : b1 ≠ b2 ≠ ...... ≠ bk ≠ 0 
Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang 
signifikan terhadap variabel dependen. 
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria 
pengambilan keputusan sebagai berikut: 
 Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada 
derajat kepercayaan 5%., Dengan kata lain kita menerima hipotesis 
alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara 
serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 
 Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila 
nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. 
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) 
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu 
variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi 
variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu 
parameter (bi) sama dengan nol, atau : 
H0 : bi = 0 
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang 
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (H1) parameter 
suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: 
HA : bi≠ 0 
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel 
dependen. 
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut: 
 Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan 
derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat 
ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain 
kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel 
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 
 Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila 
nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita
menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel 
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 
Kasus: 
Seorang peneliti ingin meneliti apakah Kinerja Karyawan (Y) dipengaruhi oleh 
variabel Struktur Organisasi (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kepemimpinan 
(X3). Hubungan antar variabel dapat digambarkan dalam model berikut: 
X2 
Analisis Regresi | 4 
X1 
X2 
X3 
Kasus tersebut secara matematis dapat ditulis: 
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e 
Langkah-Langkah: 
1. Masukkan data X1, X2, X3 dan Y yang terdapat pada lampiran. 
2. Pilih menu Analize kemudian submenu Regression, lalu pilih Linear.
1 ,710a ,504 ,474 1,319 
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 
Analisis Regresi | 5 
3. Tampak di layar menu Linear Regression 
 Pada kotak Dependent isikan variabel Y 
 Pada kotak Independent isikan variabel X1, X2 dan X3 
 Pada kotak Method pilih Enter 
 Abaikan yang lain lalu pilih Ok 
4. Hasil output 
Regression 
Variables Entered/Removedb 
Model Variables 
Entered 
Variables 
Removed Method 
d 
i 
1 X3, X1, X2a . Enter 
a. All requested variables entered. 
b. Dependent Variable: Y 
me 
ns 
i 
o 
n0 
Dari tabel Variables Entered/Removed diketahui bahwa semua variabel 
masuk dalam penghitungan, tidak ada variabel yang dikeluarkan atau tidak 
dimasukkan dalam penghitungan 
Model Summary 
Model 
R R Square 
Adjusted R 
Square 
Std. Error of the 
Estimate 
di 
me 
ns 
i 
o 
n0
Dari tabel Model Summary besarnya adjusted R2 adalah 0,474. Hal ini 
berarti 47,4% variasi variabel dependen (Y) dapat dijelaskan oleh variasi 
dari ketiga variabel independen (X1,X2,X3) sedangkan sisanya dijelaskan 
oleh sebab-sebab lain di luar model. 
Analisis Regresi | 6 
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) 
ANOVAb 
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 
1 Regression 88,275 3 29,425 16,925 ,000a 
Residual 86,929 50 1,739 
Total 175,204 53 
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 
b. Dependent Variable: Y 
Dari uji ANOVA atau Uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 16,925 dengan 
signifikansi 0,000. Nilai signifikansi yang dipersyaratkan diterima adalah 
lebih kecil dari 0,05. Karena 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa 
variabel X1, X2 dan X3 secara bersama-sama (simultan) berpengaruh 
terhadap variabel Y. 
Uji Signifikansi Parsial (Uji t) 
Coefficientsa 
Model 
Unstandardized Coefficients 
Standardized 
Coefficients 
B Std. Error Beta t Sig. 
1 (Constant) 8,910 2,218 4,017 ,000 
X1 ,016 ,202 ,015 ,080 ,937 
X2 ,498 ,196 ,505 2,537 ,014 
X3 ,342 ,143 ,284 2,387 ,021 
a. Dependent Variable: Y 
Pada tabel Coefficients dapat dilihat apakah hasil penghitungan 
memberikan nilai yang signifikan atau tidak signifikan dengan persyaratan 
nilai signifikansi yang diterima adalah lebih kecil dari 0,05. Dari kolom 
signifikansi dapat diperoleh informasi bahwa variabel X1 memberikan hasil 
yang tidak signifikan (0,937 > 0,05), variabel X2 memberikan hasil yang 
signifikan (0,014 < 0,05) dan variabel X3 memberikan hasil yang signifikan 
(0,021 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja 
karyawan (Y) dipengaruhi oleh budaya organisasi (X2) dan kepemimpinan 
(X3). 
Untuk menginterpretasikan koefisien variabel bebas (independen) dapat 
menggunakan unstandardized coefficients maupun standardized coefficients.
Standardized Beta Coefficients 
Apabila masing-masing koefisien variabel independen distandarisasi 
terlebih dahulu, maka akan diperoleh koefisien yang tidak ada konstantanya 
karena garis regresi melewati titik pusat (titik origin). Standardized beta 
dapat digunakan untuk mengeliminasi ukuran unit (kg, cm, liter, dsb.) yang 
berbeda dari masing-masing variabel independen. dengan persamaan 
matematis: 
Y = 0,15X1 + 0,505X3 + 0,284X3 
Unstandardized Beta Coefficients 
Unstandardized beta dapat digunakan bila data yang digunakan adalah 
berskala rasio murni, dan memiliki nilai nol mutlak. Selain itu 
Unstandardized beta dapat digunakan bila satuan pengukuran adalah sama, 
misalnya semua dalam Rupiah (Rp), liter, cm dan berbagai satuan lainnya. 
Analisis Regresi | 7

More Related Content

What's hot

MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spssAnalisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spssojan88
 
Modul metode regresi
Modul metode regresiModul metode regresi
Modul metode regresigiyantilinda
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda Agung Handoko
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
 
Analisis Regresi Upload
Analisis Regresi UploadAnalisis Regresi Upload
Analisis Regresi Uploadguestb59a8c8
 
Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)Rani Nooraeni
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAyah Irawan
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAArning Susilawati
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaArning Susilawati
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaTARSUDINN
 

What's hot (20)

MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Modul linear-ganda
Modul linear-gandaModul linear-ganda
Modul linear-ganda
 
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spssAnalisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
Analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan spss
 
Analisis Regresi
Analisis RegresiAnalisis Regresi
Analisis Regresi
 
Modul metode regresi
Modul metode regresiModul metode regresi
Modul metode regresi
 
statistika
statistikastatistika
statistika
 
Uji normalitas chi square
Uji normalitas chi square Uji normalitas chi square
Uji normalitas chi square
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 
linear regresi
linear regresi linear regresi
linear regresi
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
29 model regresi copy
29 model  regresi   copy29 model  regresi   copy
29 model regresi copy
 
Analisis Regresi Upload
Analisis Regresi UploadAnalisis Regresi Upload
Analisis Regresi Upload
 
Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)Analisis Korelasi Kanonik (1)
Analisis Korelasi Kanonik (1)
 
Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier bergandaAnalisis regresi linier berganda
Analisis regresi linier berganda
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDAANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
 
Pertemuan 12 13
Pertemuan 12 13Pertemuan 12 13
Pertemuan 12 13
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier Sederhana
 

Similar to Analisis regresi

Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdffitriunissula
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxZudan2
 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDepriZon1
 
Regresi linear
Regresi linearRegresi linear
Regresi linearmery gita
 
5. regersi linear berganda, hpz new
5. regersi linear berganda, hpz new5. regersi linear berganda, hpz new
5. regersi linear berganda, hpz newHapzi Ali
 
Teknik Analisis Data.pptx
Teknik Analisis Data.pptxTeknik Analisis Data.pptx
Teknik Analisis Data.pptxNaufalArib1
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxIndraZainun1
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rsRizkisetiawan13
 
regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasiRatu Bilqis
 
REGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANAREGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANANoviDavinya
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungangalih
 
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...Riza473971
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxAkmalRijLdi
 

Similar to Analisis regresi (20)

Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
 
Regresi linear
Regresi linearRegresi linear
Regresi linear
 
5. regersi linear berganda, hpz new
5. regersi linear berganda, hpz new5. regersi linear berganda, hpz new
5. regersi linear berganda, hpz new
 
Regresi Berganda (Yayan Udianto)
Regresi Berganda (Yayan Udianto)Regresi Berganda (Yayan Udianto)
Regresi Berganda (Yayan Udianto)
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
 
Teknik Analisis Data.pptx
Teknik Analisis Data.pptxTeknik Analisis Data.pptx
Teknik Analisis Data.pptx
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
 
104587 (1)
104587 (1)104587 (1)
104587 (1)
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
regresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdfregresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdf
 
regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasi
 
REGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANAREGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANA
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungan
 
M7 2
M7 2M7 2
M7 2
 
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...
ppt-statistik-pertemuan-minggu-ke-11-pengujian-hipotesis-regresi-linier-seder...
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier Sederhana
 
Metode Kuantitatif
Metode KuantitatifMetode Kuantitatif
Metode Kuantitatif
 

Analisis regresi

  • 1. Analisis Regresi | 1 ANALISIS REGRESI 1. Pendahuluan Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886. Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003). Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suat persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan sekaligus: pertama, meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dengan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada (Tabachnick, 1996). Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen/bebas diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang). 2. Asumsi Ordinary Least Squares Teknik estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi disebut pangkat kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Squares). Metode Ordinary Least Squares (OLS) diperkenalkan pertama kali oleh Cari Friedrich Gauss, seorang ahli matematika dari Jerman. Inti metode OLS adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut. Menurut Gujarati (2003) asumsi utama yang mendasari model regresi linear klasik dengan menggunakan model OLS adalah: a. Model regresi linear, artinya linear dalam parameter seperti dalam persamaan di bawah ini : Yi = b1+b2Xi + ui b. Nilai X diasumsikan non-stokastik, artinya nilai X dianggap tetap dalam sampel yang berulang. c. Nilai rata-rata kesalahan adalah nol, atau E(ui/Xi) = 0. d. Homoskedastisitas, artinya variasi kesalahan sama untuk setiap periode (Homo = sama, Skedastisitas = sebaran) dan dinyatakan dalam bentuk matematis Var (ui/Xi) = σ2. e. Tidak ada autokorelasi antar kesalahan (antara ui dan uj tidak ada korelasi) atau secara matematis Cov (ui,uj/Xi,Xj) = 0. f. Antara ui dan Xi saling bebas, sehingga Cov (ui/Xi) = 0. g. Jumlah observasi (n) harus lebih besar daripada jumlah parameter yang diestimasi (jumlah variabel bebas). h. Adanya variabilitas dalam nilai X, artinya nilai X harus berbeda.
  • 2. i. Model regresi telah dispesifikasi secara benar. Dengan kata lain tidak ada bias (kesalahan) spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empirik. j. Tidak ada multikolinearitas yang sempurna antar Variabel bebas. Analisis Regresi | 2 3. Menilai Goodness of Fit Model Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati (2003) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R2= (1 - k)/(n - k). Jika k > 1, maka adjusted R2 akan bernilai negatif. b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (H0)
  • 3. yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: Analisis Regresi | 3 H0 : b1 = b2 = ...... = bk = 0 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (H1) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau: H1 : b1 ≠ b2 ≠ ...... ≠ bk ≠ 0 Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:  Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%., Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.  Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau : H0 : bi = 0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (H1) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: HA : bi≠ 0 Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:  Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.  Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita
  • 4. menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Kasus: Seorang peneliti ingin meneliti apakah Kinerja Karyawan (Y) dipengaruhi oleh variabel Struktur Organisasi (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kepemimpinan (X3). Hubungan antar variabel dapat digambarkan dalam model berikut: X2 Analisis Regresi | 4 X1 X2 X3 Kasus tersebut secara matematis dapat ditulis: Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Langkah-Langkah: 1. Masukkan data X1, X2, X3 dan Y yang terdapat pada lampiran. 2. Pilih menu Analize kemudian submenu Regression, lalu pilih Linear.
  • 5. 1 ,710a ,504 ,474 1,319 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 Analisis Regresi | 5 3. Tampak di layar menu Linear Regression  Pada kotak Dependent isikan variabel Y  Pada kotak Independent isikan variabel X1, X2 dan X3  Pada kotak Method pilih Enter  Abaikan yang lain lalu pilih Ok 4. Hasil output Regression Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method d i 1 X3, X1, X2a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y me ns i o n0 Dari tabel Variables Entered/Removed diketahui bahwa semua variabel masuk dalam penghitungan, tidak ada variabel yang dikeluarkan atau tidak dimasukkan dalam penghitungan Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate di me ns i o n0
  • 6. Dari tabel Model Summary besarnya adjusted R2 adalah 0,474. Hal ini berarti 47,4% variasi variabel dependen (Y) dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen (X1,X2,X3) sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Analisis Regresi | 6 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 88,275 3 29,425 16,925 ,000a Residual 86,929 50 1,739 Total 175,204 53 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Dari uji ANOVA atau Uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 16,925 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi yang dipersyaratkan diterima adalah lebih kecil dari 0,05. Karena 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel X1, X2 dan X3 secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel Y. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 8,910 2,218 4,017 ,000 X1 ,016 ,202 ,015 ,080 ,937 X2 ,498 ,196 ,505 2,537 ,014 X3 ,342 ,143 ,284 2,387 ,021 a. Dependent Variable: Y Pada tabel Coefficients dapat dilihat apakah hasil penghitungan memberikan nilai yang signifikan atau tidak signifikan dengan persyaratan nilai signifikansi yang diterima adalah lebih kecil dari 0,05. Dari kolom signifikansi dapat diperoleh informasi bahwa variabel X1 memberikan hasil yang tidak signifikan (0,937 > 0,05), variabel X2 memberikan hasil yang signifikan (0,014 < 0,05) dan variabel X3 memberikan hasil yang signifikan (0,021 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan (Y) dipengaruhi oleh budaya organisasi (X2) dan kepemimpinan (X3). Untuk menginterpretasikan koefisien variabel bebas (independen) dapat menggunakan unstandardized coefficients maupun standardized coefficients.
  • 7. Standardized Beta Coefficients Apabila masing-masing koefisien variabel independen distandarisasi terlebih dahulu, maka akan diperoleh koefisien yang tidak ada konstantanya karena garis regresi melewati titik pusat (titik origin). Standardized beta dapat digunakan untuk mengeliminasi ukuran unit (kg, cm, liter, dsb.) yang berbeda dari masing-masing variabel independen. dengan persamaan matematis: Y = 0,15X1 + 0,505X3 + 0,284X3 Unstandardized Beta Coefficients Unstandardized beta dapat digunakan bila data yang digunakan adalah berskala rasio murni, dan memiliki nilai nol mutlak. Selain itu Unstandardized beta dapat digunakan bila satuan pengukuran adalah sama, misalnya semua dalam Rupiah (Rp), liter, cm dan berbagai satuan lainnya. Analisis Regresi | 7