SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Dosen Pengampu : Nurul Badriyah S.E. M.Ak
ASUMSI & PELANGGARAN
PADA REGRESI BERGANDA,
VARIABEL KUALITATIF,
REGRESI LOGISTIK
ANGGOTA KELOMPOK 5
2102114000
HISMA RAHMAN
2102125052
INDAH FATMALA
2102124362
SHAFA ANNISA
SYALSABILLA
2102125047
NURIKHLAS
2102125044
YONNA INDRAWAN
2102114042
1
2
4
3
5
6
7
SANDRINA OKTAVIA
2102113225
VARIABEL KUALITATIF
01
REGRESI LOGISTIK
02
ASUMSI & PELANGGARAN
ASUMSI REGRESI
BERGANDA
03
KASUS
04
Tujuan Pembelajaran
ASUMSI DAN
PELANGGARAN ASUMSI
PADA REGRESI BERGANDA
01
Variabel terikat dan variabel bebas
memiliki hubungan yang linier atau
hubungan garis lurus.
Pengamatan-pengamatan untuk
variabel terikat dari satu
pengamatan ke pengamatan lain
harus bebas atau tidak
berkorelasi.
Variabel terikat haruslah
variabel yang bersifat
kontinu dan paling tidak
berskala selang.
Nilai keragaman atau residu, yaitu
selisih antara data pengamatan
dan data dugaan hasil regresi
harus sama untuk semua nilal Y.
ASUMSI REGRESI
BERGANDA
PELANGGARAN PADA ASUMSI BERGANDA
MULTIKOLINIERITAR
Terdapat hubungan
antara variabel terikat
HETEROSKEDASTISITAS
Nilai residu ternyata tidak bersifat
konstan untuk semua data Y
AUTOKORELASI
Adanya korelasi antara
data pengamatan
1
2
3
Multikolinieritas dikemukakan pertama kali oleh Ragner Frish dalam bukunya "Statistical
Confluence Analysis by Means of Complete Regression Systems" Frish menyatakan bahwa
multikolinier adalah adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna.
MULTIKOLINIERITAS
Teknik untuk Mengenali MULTIKOLINIER :
 Variabel bebas secara bersama-sama pengaruhnya nyata, atau Uji F-nya nyata,
namun ternyata setiap variabel bebasnya secara parsial pengaruhnya tidak nyata,
(uji-t-nya tidak nyata).
 Nilai koefisien determinasi R² sangat besar, namun ternyata variabel bebasnya
berpengaruh tidak nyata, (uji-t tidak nyata).
 Nilai koefisien korelasi parsial, yaitu ryx1.X2' ryx2 .x1' dan rx1x2.Y ada yang lebih
besar dari koefisien determinasinya.
 Nilai VIF (Variance Inflation Factor). Nilai VIF > 10 berarti telah terjadi
multikolinieritas yang serius di dalam model regresi kita.
Heteroskedastisitas dilakukan untuk
melihat nilai varian antar nilai Y, apakah
sama atau heterogen.
HETEROSKEDASTISITAS
Dampak terjadinya Heteroskedastisitas
Apabila kita menggunakan OLS, maka
uji t dan F tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, sehingga diperlukan
perubahan-perubahan.
Interval keyakinan untuk koefisien
regresi menjadi semakin lebar dan uji
signifikansi kurang kuat
walaupun terjadi heteroskedasilitas,
koefisien penduga (b, dan b₂) tetap
efisien, namun variannya atau kesalahan
baku penduganya menjadi lebar atau
tidak efisien
Metode grafik, menghubungkan antara Y dan e2, di mana apabila hubungan Y dan e2
tidak sistematis seperti makin membesar atau mengecil seiring bertambahnya Y, maka
tidak terjadi heteroskedasitisitas
Mendeteksi heteroskedastisitas
uji korelasi rank Spearman, digunakan untuk menguji
heteroskedasititas apabila nilai korelasi rank Spearman lebih
besar dari nilai t-tabel.
Mengatasi heteroskedastisitas
(a) Melakukan metode kuadrat terkecil tertimbang, nilai
tertimbang dapat dilakukan berdasarkan apriori atau
observasi
(b) Melakukan transformasi log, yaitu data diubah dalam
bentuk log atau data ditransformasi ke bentuk lainnya
seperti 1/X atau yang lainnya.
Autokorelasi dikenalkan oleh Maurice G. Kendall dan William
R. Buckland. Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota
observasi yang disusun menurut urutan waktu.
AUTOKORELASI
Penyebab AUTOKORELASI
Kelembaman Bentuk fungsi
yang digunakan
tidak tepat
Terjadi bias
dalam
spesifikasi
(a) metode grafik yang menghubungkan antara error (e) atau residu dengan waktu
(b) uji Durbin-Watson di mana rumus untuk uji DW adalah ∑(et-et-1 )2 / ∑e2.
Mendeteksi AUTOKORELASI
Deteksi AUTOKORELASI Positif:
 Jika d < dL maka terdapat autokorelasi positif,
 Jika d > dU maka tidak terdapat autokorelasi positif,
 Jika dL < d < dU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.
Deteksi AUTOKORELASI Negatif:
 Jika (4-d) < dL atau d> 4-dL maka terdapat autokorelasi negatif,
 Jika (4-d) > dU atau d < 4 - dU maka tidak terdapat autokorelasi negatif,
 Jika dL < (4-d) < dU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat
disimpulkan.
VARIABEL
KUALITATIF
02
Variabel dengan data kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu skala
ordinal dan nominal. Skala ordinal adalah suatu nilai yang menggambarkan
urutan seperti lebih tinggi atau lebih baik. Sebagai contoh skala ordinal adalah
tingkat pendidikan, tingkat pelayanan atau kelompok umur. Skala nominal tidak
mempunyai makna tertentu seperti urutan dan sebagainya, jadi pengkodean
hanya sekadar kode dan tidak mempunyai arti. Contoh skala nominal ini adalah
jenis kelamin, warna kulit, agama, dan lain-lain.
Variabel kualitatif yang hanya memiliki nilai 0 dan 1 disebut dengan dummy variabel.
Sebagai contoh untuk jenis kelamin, pria diberi kode = 1 dan wanita = nol, atau
variabel pendidikan misalnya 1 untuk sarjana dan 0 untuk non sarjana. Model
persamaan regresi kualitatif adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2D + £
Di mana :
Y : Variabel terikat
X1 : Variabel bebas kuantitatif
D : variabel bebas kuantitatif (dummy), nilai 0 dan 1
£ : Error
Pada persamaan di atas, variabel yang memengaruhi y adalah variabel kuantitatif dan
kualitatif, untuk persamaan demikian digunakan analysis of covariance model (ancova).
Misalnya y adalah besarnya konsumsi setiap bulan, X1 adalah besarnya pendapatan, dan d
adalah variabel jenis kelamin (laki-laki, perempuan) atau variabel lokasi rumah tangga
(kota,desa),dan sebagainya. Apabila seluruh variabel bebas adalah variabel kualitatif, maka
digunakan analysis of variance model (ANOVA).
Jawabannya tentunya tidak. Kategori dalam variabel kualitatif boleh lebih dari dua. Aturan
umum untuk menentukan berapa kategori adalah jumlah variabelnya. Apabila anda ingin
ada n kategori, maka anda harus membuat n-1 dummy variabel. Seperti pada pendidikan
apabila anda ingin mengategorikan bukan sarjana dan non sarjana saja tetapi diubah menjadi
pascasarjana, sarjana, dan nonsarjana, maka diperlukan 2 dummy variabel (3-1). Sehingga
persamaannya menjadi:
Y = a + b1X1 + b2D1 + b2D2 + £
Apakah dalam variabel kualitatif hanya diperbolehkan ada 2
kategori, yaitu 0 dan 1?
Di mana :
Y : Variabel terikat
X1 : variabel bebas kuantitatif
D1 : variabel bebas kualitatif (dummy 1), Misalnya
D1 = 1 = sarjana
D1 = 0 = nonsarjana
D2 : variabel bebas kualitatif (dummy 2), Misalnya
D1 = 1 = Pascasarjana
D1 = 0 = nonsarjana
£ : Error
Oleh sebab itu, dapat ditekankan bahwa "jumlah variabel dummy" mempunyai hubungan
dengan "jumlah kategori" di mana jumlah variabel dummy adalah jumlah kategori dikurangi 1.
Untuk regresi tidak berbeda dengan
regresi sederhana atau berganda. Untuk
pengujian begitu juga, yaitu uji F untuk
keseluruhan variabel dan uji t untuk
menguji apakah setiap variabel
berpengaruh nyata.
Bagaimana proses regresi dan
pengujian hipotesis?
REGRESI
LOGISTIK
03
Regresi logistik
Regresi logistik adalah sebuah pendekatan untuk membuat model prediksi seperti halnya
regresi linear atau yang biasa disebut dengan istilah Ordinary Least Squares (OLS) regression.
Perbedaannya adalah pada regresi logistik, peneliti memprediksi variabel terikat yang berskala
dikotomi. Skala dikotomi yang dimaksud adalah skala data nominal dengan dua kategori,
misalnya: Ya dan Tidak, Baik dan Buruk atau Tinggi dan Rendah. Regresi logistik
menghubungkan antara satu atau beberapa variabel independen (variabel bebas) dengan
variabel dependen yang berupa kategori; biasanya 0 dan 1. Jenis variabel independen berupa
kategori inilah yang membedakan regresi logistik dengan regresi berganda atau regresi linear
lainnya.
Nilai kategori biasanya tertulis 0 dan 1, kebanyakan peneliti menggunakan regresi logistik untuk
memproses 2 kategori saja. 0 biasanya digunakan untuk kategori “tidak” atau “belum”.
Sedangkan angka 1 biasanya digunakan untuk mendeskripsikan responden yang bersesuaian
dengan maksud penelitian.
• Regresi logistik tidak membutuhkan
hubungan linier antara variabel
independen dengan variabel dependen
• Variabel independen tidak memerlukan
asumsi multivariate normality.
• Variabel dependen harus bersifat
dikotomi (2 kategori, misal: tinggi dan
rendah atau baik dan buruk)
• Variabel independen tidak harus memiliki
keragaman yang sama antar kelompok variabel
• Kategori dalam variabel independen
harus terpisah satu sama lain atau
bersifat eksklusif
• Asumsi homokedastisitas tidak
diperlukan
• Sampel yang diperlukan dalam jumlah relatif
besar, minimum dibutuhkan hingga 50 sampel
data untuk sebuah variabel prediktor
(independent)
• Dapat menyeleksi hubungan karena
menggunakan pendekatan non linier log
transformasi untuk memprediksi odds ratio.
Odd dalam regresi logistik sering dinyatakan
sebagai probabilitas
Asumsi Regresi Logistik
• Variabel bebas tidak perlu diubah ke
dalam bentuk metrik (interval atau skala
ratio).
Model persamaan aljabar OLS yang biasa kita
gunakan adalah berikut: Y = B0 + B1X +
e. Dimana e adalah error varians atau residual.
Dengan model regresi ini, tidak
menggunakan interpretasi yang sama seperti
halnya persamaan regresi OLS. Model
Persamaan yang terbentuk berbeda dengan
persamaan OLS.
Berikut persamaan Regresi Logistik
Dimana ;
● Ln: Logaritma Natural.
● B0 + B1X: Persamaan yang biasa
dikenal dalam OLS.
● P Aksen adalah probabilitas logistik
yang didapat rumus sebagai berikut:
Model Persamaan Regresi Logistik
Di mana:
exp atau ditulis “e” adalah fungsi exponen.
(Perlu diingat bahwa exponen merupakan kebalikan dari logaritma natural.
Sedangkan logaritma natural adalah bentuk logaritma namun dengan nilai
konstanta 2,71828182845904 atau biasa dibulatkan menjadi 2,72).
Dengan model persamaan di atas, tentunya akan sangat sulit untuk
menginterprestasikan koefisien regresinya. Oleh karena itu maka
diperkenalkanlah istilah Odds Ratio atau yang biasa disingkat Exp(B) atau OR.
Exp(B) merupakan exponen dari koefisien regresi. Jadi misalkan nilai slope dari
regresi adalah sebesar 0,80, maka Exp(B) dapat diperkirakan sebagai berikut:
1. Nilai Odds Ratio
Besarnya nilai Exp(B) dapat diartikan sebagai berikut:
Misalnya nilai Exp (B) pengaruh rokok terhadap terhadap kanker paru adalah
sebesar 2,23, maka disimpulkan bahwa orang yang merokok lebih beresiko
untuk mengalami kanker paru dibadningkan dengan orang yang tidak merokok.
Interprestasi ini diartikan apabila pengkodean kategori pada tiap variabel sebagai
berikut:
-Variabel bebas adalah Rokok: Kode 0 untuk tidak merokok, kode 1 untuk
merokok.
-Variabel terikat adalah kanker Paru: Kode 0 untuk tidak mengalami kanker paru,
kode 1 untuk mengalami kanker paru.
2. Pseudo R Square
Perbedaan lainnya yaitu pada regresi ini tidak ada nilai “R Square” untuk
mengukur besarnya pengaruh simultan beberapa variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dalam regresi logistik dikenal istilah Pseudo R Square, yaitu nilai
R Square Semu yang maksudnya sama atau identik dengan R Square pada
OLS.
Jika pada OLS menggunakan uji F Anova untuk mengukur tingkat signifikansi
dan seberapa baik model persamaan yang terbentuk, maka pada regresi ini
menggunakan Nilai Chi-Square. Perhitungan nilai Chi-Square ini berdasarkan
perhitungan Maximum Likelihood
KASUS
04
CONTENTS OF THIS TEMPLATE
Here’s what you’ll find in this Slidesgo template:
1. A slide structure based on a school center presentation, which you can easily adapt to your needs. For more info on how to edit
the template, please visit Slidesgo School or read our FAQs.
2. An assortment of graphic resources that are suitable for use in the presentation can be found in the alternative resources
slide.
3. A thanks slide, which you must keep so that proper credits for our design are given.
4. A resources slide, where you’ll find links to all the elements used in the template.
5. Instructions for use.
6. Final slides with:
● The fonts and colors used in the template.
● A selection of illustrations. You can also customize and animate them as you wish with the online editor. Visit Storyset
to find more.
● More infographic resources, whose size and color can be edited.
● Sets of customizable icons of the following themes: general, business, avatar, creative process, education, help &
support, medical, nature, performing arts, SEO & marketing, and teamwork.
You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
THANK
YOU!
ANY
QUESTION?
QUESTION
● Earth is the planet where we all live on
● Mercury is the closest planet to the Sun
● Venus is the second planet from the Sun
● Saturn is a gas giant and has several rings

More Related Content

Similar to Metode Kuantitatif

2 . analisis regresi linier sederhana
2 .  analisis regresi linier sederhana2 .  analisis regresi linier sederhana
2 . analisis regresi linier sederhana
Brian Pamukti
 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DepriZon1
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
fitriunissula
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptx
DepriZon1
 

Similar to Metode Kuantitatif (20)

Modul linear-ganda
Modul linear-gandaModul linear-ganda
Modul linear-ganda
 
Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi KlasikUji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik
 
2 . analisis regresi linier sederhana
2 .  analisis regresi linier sederhana2 .  analisis regresi linier sederhana
2 . analisis regresi linier sederhana
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
 
Teknik Analisis Data.pptx
Teknik Analisis Data.pptxTeknik Analisis Data.pptx
Teknik Analisis Data.pptx
 
UTS STATISTIK.ppt
UTS STATISTIK.pptUTS STATISTIK.ppt
UTS STATISTIK.ppt
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docx
 
Pertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptxPertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptx
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
 
Regresi Berganda (Yayan Udianto)
Regresi Berganda (Yayan Udianto)Regresi Berganda (Yayan Udianto)
Regresi Berganda (Yayan Udianto)
 
AS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptx
AS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptxAS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptx
AS P6 Regresi Berganda analisis Regresi Berganda .pptx
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
REGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANAREGRESI_SEDERHANA
REGRESI_SEDERHANA
 
Panduan aplikasi spss
Panduan aplikasi spssPanduan aplikasi spss
Panduan aplikasi spss
 
defrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptxdefrijon korelasi product moment.pptx
defrijon korelasi product moment.pptx
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 

Recently uploaded

Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 

Recently uploaded (20)

Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 

Metode Kuantitatif

  • 1. Dosen Pengampu : Nurul Badriyah S.E. M.Ak ASUMSI & PELANGGARAN PADA REGRESI BERGANDA, VARIABEL KUALITATIF, REGRESI LOGISTIK
  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 5 2102114000 HISMA RAHMAN 2102125052 INDAH FATMALA 2102124362 SHAFA ANNISA SYALSABILLA 2102125047 NURIKHLAS 2102125044 YONNA INDRAWAN 2102114042 1 2 4 3 5 6 7 SANDRINA OKTAVIA 2102113225
  • 3. VARIABEL KUALITATIF 01 REGRESI LOGISTIK 02 ASUMSI & PELANGGARAN ASUMSI REGRESI BERGANDA 03 KASUS 04 Tujuan Pembelajaran
  • 5. Variabel terikat dan variabel bebas memiliki hubungan yang linier atau hubungan garis lurus. Pengamatan-pengamatan untuk variabel terikat dari satu pengamatan ke pengamatan lain harus bebas atau tidak berkorelasi. Variabel terikat haruslah variabel yang bersifat kontinu dan paling tidak berskala selang. Nilai keragaman atau residu, yaitu selisih antara data pengamatan dan data dugaan hasil regresi harus sama untuk semua nilal Y. ASUMSI REGRESI BERGANDA
  • 6. PELANGGARAN PADA ASUMSI BERGANDA MULTIKOLINIERITAR Terdapat hubungan antara variabel terikat HETEROSKEDASTISITAS Nilai residu ternyata tidak bersifat konstan untuk semua data Y AUTOKORELASI Adanya korelasi antara data pengamatan 1 2 3
  • 7. Multikolinieritas dikemukakan pertama kali oleh Ragner Frish dalam bukunya "Statistical Confluence Analysis by Means of Complete Regression Systems" Frish menyatakan bahwa multikolinier adalah adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. MULTIKOLINIERITAS Teknik untuk Mengenali MULTIKOLINIER :  Variabel bebas secara bersama-sama pengaruhnya nyata, atau Uji F-nya nyata, namun ternyata setiap variabel bebasnya secara parsial pengaruhnya tidak nyata, (uji-t-nya tidak nyata).  Nilai koefisien determinasi R² sangat besar, namun ternyata variabel bebasnya berpengaruh tidak nyata, (uji-t tidak nyata).  Nilai koefisien korelasi parsial, yaitu ryx1.X2' ryx2 .x1' dan rx1x2.Y ada yang lebih besar dari koefisien determinasinya.  Nilai VIF (Variance Inflation Factor). Nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinieritas yang serius di dalam model regresi kita.
  • 8. Heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat nilai varian antar nilai Y, apakah sama atau heterogen. HETEROSKEDASTISITAS Dampak terjadinya Heteroskedastisitas Apabila kita menggunakan OLS, maka uji t dan F tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga diperlukan perubahan-perubahan. Interval keyakinan untuk koefisien regresi menjadi semakin lebar dan uji signifikansi kurang kuat walaupun terjadi heteroskedasilitas, koefisien penduga (b, dan b₂) tetap efisien, namun variannya atau kesalahan baku penduganya menjadi lebar atau tidak efisien
  • 9. Metode grafik, menghubungkan antara Y dan e2, di mana apabila hubungan Y dan e2 tidak sistematis seperti makin membesar atau mengecil seiring bertambahnya Y, maka tidak terjadi heteroskedasitisitas Mendeteksi heteroskedastisitas uji korelasi rank Spearman, digunakan untuk menguji heteroskedasititas apabila nilai korelasi rank Spearman lebih besar dari nilai t-tabel. Mengatasi heteroskedastisitas (a) Melakukan metode kuadrat terkecil tertimbang, nilai tertimbang dapat dilakukan berdasarkan apriori atau observasi (b) Melakukan transformasi log, yaitu data diubah dalam bentuk log atau data ditransformasi ke bentuk lainnya seperti 1/X atau yang lainnya.
  • 10. Autokorelasi dikenalkan oleh Maurice G. Kendall dan William R. Buckland. Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut urutan waktu. AUTOKORELASI Penyebab AUTOKORELASI Kelembaman Bentuk fungsi yang digunakan tidak tepat Terjadi bias dalam spesifikasi
  • 11. (a) metode grafik yang menghubungkan antara error (e) atau residu dengan waktu (b) uji Durbin-Watson di mana rumus untuk uji DW adalah ∑(et-et-1 )2 / ∑e2. Mendeteksi AUTOKORELASI Deteksi AUTOKORELASI Positif:  Jika d < dL maka terdapat autokorelasi positif,  Jika d > dU maka tidak terdapat autokorelasi positif,  Jika dL < d < dU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan. Deteksi AUTOKORELASI Negatif:  Jika (4-d) < dL atau d> 4-dL maka terdapat autokorelasi negatif,  Jika (4-d) > dU atau d < 4 - dU maka tidak terdapat autokorelasi negatif,  Jika dL < (4-d) < dU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.
  • 13. Variabel dengan data kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu skala ordinal dan nominal. Skala ordinal adalah suatu nilai yang menggambarkan urutan seperti lebih tinggi atau lebih baik. Sebagai contoh skala ordinal adalah tingkat pendidikan, tingkat pelayanan atau kelompok umur. Skala nominal tidak mempunyai makna tertentu seperti urutan dan sebagainya, jadi pengkodean hanya sekadar kode dan tidak mempunyai arti. Contoh skala nominal ini adalah jenis kelamin, warna kulit, agama, dan lain-lain. Variabel kualitatif yang hanya memiliki nilai 0 dan 1 disebut dengan dummy variabel. Sebagai contoh untuk jenis kelamin, pria diberi kode = 1 dan wanita = nol, atau variabel pendidikan misalnya 1 untuk sarjana dan 0 untuk non sarjana. Model persamaan regresi kualitatif adalah sebagai berikut:
  • 14. Y = a + b1X1 + b2D + £ Di mana : Y : Variabel terikat X1 : Variabel bebas kuantitatif D : variabel bebas kuantitatif (dummy), nilai 0 dan 1 £ : Error Pada persamaan di atas, variabel yang memengaruhi y adalah variabel kuantitatif dan kualitatif, untuk persamaan demikian digunakan analysis of covariance model (ancova). Misalnya y adalah besarnya konsumsi setiap bulan, X1 adalah besarnya pendapatan, dan d adalah variabel jenis kelamin (laki-laki, perempuan) atau variabel lokasi rumah tangga (kota,desa),dan sebagainya. Apabila seluruh variabel bebas adalah variabel kualitatif, maka digunakan analysis of variance model (ANOVA).
  • 15. Jawabannya tentunya tidak. Kategori dalam variabel kualitatif boleh lebih dari dua. Aturan umum untuk menentukan berapa kategori adalah jumlah variabelnya. Apabila anda ingin ada n kategori, maka anda harus membuat n-1 dummy variabel. Seperti pada pendidikan apabila anda ingin mengategorikan bukan sarjana dan non sarjana saja tetapi diubah menjadi pascasarjana, sarjana, dan nonsarjana, maka diperlukan 2 dummy variabel (3-1). Sehingga persamaannya menjadi: Y = a + b1X1 + b2D1 + b2D2 + £ Apakah dalam variabel kualitatif hanya diperbolehkan ada 2 kategori, yaitu 0 dan 1? Di mana : Y : Variabel terikat X1 : variabel bebas kuantitatif D1 : variabel bebas kualitatif (dummy 1), Misalnya D1 = 1 = sarjana D1 = 0 = nonsarjana D2 : variabel bebas kualitatif (dummy 2), Misalnya D1 = 1 = Pascasarjana D1 = 0 = nonsarjana £ : Error Oleh sebab itu, dapat ditekankan bahwa "jumlah variabel dummy" mempunyai hubungan dengan "jumlah kategori" di mana jumlah variabel dummy adalah jumlah kategori dikurangi 1.
  • 16. Untuk regresi tidak berbeda dengan regresi sederhana atau berganda. Untuk pengujian begitu juga, yaitu uji F untuk keseluruhan variabel dan uji t untuk menguji apakah setiap variabel berpengaruh nyata. Bagaimana proses regresi dan pengujian hipotesis?
  • 18. Regresi logistik Regresi logistik adalah sebuah pendekatan untuk membuat model prediksi seperti halnya regresi linear atau yang biasa disebut dengan istilah Ordinary Least Squares (OLS) regression. Perbedaannya adalah pada regresi logistik, peneliti memprediksi variabel terikat yang berskala dikotomi. Skala dikotomi yang dimaksud adalah skala data nominal dengan dua kategori, misalnya: Ya dan Tidak, Baik dan Buruk atau Tinggi dan Rendah. Regresi logistik menghubungkan antara satu atau beberapa variabel independen (variabel bebas) dengan variabel dependen yang berupa kategori; biasanya 0 dan 1. Jenis variabel independen berupa kategori inilah yang membedakan regresi logistik dengan regresi berganda atau regresi linear lainnya. Nilai kategori biasanya tertulis 0 dan 1, kebanyakan peneliti menggunakan regresi logistik untuk memproses 2 kategori saja. 0 biasanya digunakan untuk kategori “tidak” atau “belum”. Sedangkan angka 1 biasanya digunakan untuk mendeskripsikan responden yang bersesuaian dengan maksud penelitian.
  • 19. • Regresi logistik tidak membutuhkan hubungan linier antara variabel independen dengan variabel dependen • Variabel independen tidak memerlukan asumsi multivariate normality. • Variabel dependen harus bersifat dikotomi (2 kategori, misal: tinggi dan rendah atau baik dan buruk) • Variabel independen tidak harus memiliki keragaman yang sama antar kelompok variabel • Kategori dalam variabel independen harus terpisah satu sama lain atau bersifat eksklusif • Asumsi homokedastisitas tidak diperlukan • Sampel yang diperlukan dalam jumlah relatif besar, minimum dibutuhkan hingga 50 sampel data untuk sebuah variabel prediktor (independent) • Dapat menyeleksi hubungan karena menggunakan pendekatan non linier log transformasi untuk memprediksi odds ratio. Odd dalam regresi logistik sering dinyatakan sebagai probabilitas Asumsi Regresi Logistik • Variabel bebas tidak perlu diubah ke dalam bentuk metrik (interval atau skala ratio).
  • 20. Model persamaan aljabar OLS yang biasa kita gunakan adalah berikut: Y = B0 + B1X + e. Dimana e adalah error varians atau residual. Dengan model regresi ini, tidak menggunakan interpretasi yang sama seperti halnya persamaan regresi OLS. Model Persamaan yang terbentuk berbeda dengan persamaan OLS. Berikut persamaan Regresi Logistik Dimana ; ● Ln: Logaritma Natural. ● B0 + B1X: Persamaan yang biasa dikenal dalam OLS. ● P Aksen adalah probabilitas logistik yang didapat rumus sebagai berikut: Model Persamaan Regresi Logistik
  • 21. Di mana: exp atau ditulis “e” adalah fungsi exponen. (Perlu diingat bahwa exponen merupakan kebalikan dari logaritma natural. Sedangkan logaritma natural adalah bentuk logaritma namun dengan nilai konstanta 2,71828182845904 atau biasa dibulatkan menjadi 2,72). Dengan model persamaan di atas, tentunya akan sangat sulit untuk menginterprestasikan koefisien regresinya. Oleh karena itu maka diperkenalkanlah istilah Odds Ratio atau yang biasa disingkat Exp(B) atau OR. Exp(B) merupakan exponen dari koefisien regresi. Jadi misalkan nilai slope dari regresi adalah sebesar 0,80, maka Exp(B) dapat diperkirakan sebagai berikut:
  • 22. 1. Nilai Odds Ratio Besarnya nilai Exp(B) dapat diartikan sebagai berikut: Misalnya nilai Exp (B) pengaruh rokok terhadap terhadap kanker paru adalah sebesar 2,23, maka disimpulkan bahwa orang yang merokok lebih beresiko untuk mengalami kanker paru dibadningkan dengan orang yang tidak merokok. Interprestasi ini diartikan apabila pengkodean kategori pada tiap variabel sebagai berikut: -Variabel bebas adalah Rokok: Kode 0 untuk tidak merokok, kode 1 untuk merokok. -Variabel terikat adalah kanker Paru: Kode 0 untuk tidak mengalami kanker paru, kode 1 untuk mengalami kanker paru.
  • 23. 2. Pseudo R Square Perbedaan lainnya yaitu pada regresi ini tidak ada nilai “R Square” untuk mengukur besarnya pengaruh simultan beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam regresi logistik dikenal istilah Pseudo R Square, yaitu nilai R Square Semu yang maksudnya sama atau identik dengan R Square pada OLS. Jika pada OLS menggunakan uji F Anova untuk mengukur tingkat signifikansi dan seberapa baik model persamaan yang terbentuk, maka pada regresi ini menggunakan Nilai Chi-Square. Perhitungan nilai Chi-Square ini berdasarkan perhitungan Maximum Likelihood
  • 25. CONTENTS OF THIS TEMPLATE Here’s what you’ll find in this Slidesgo template: 1. A slide structure based on a school center presentation, which you can easily adapt to your needs. For more info on how to edit the template, please visit Slidesgo School or read our FAQs. 2. An assortment of graphic resources that are suitable for use in the presentation can be found in the alternative resources slide. 3. A thanks slide, which you must keep so that proper credits for our design are given. 4. A resources slide, where you’ll find links to all the elements used in the template. 5. Instructions for use. 6. Final slides with: ● The fonts and colors used in the template. ● A selection of illustrations. You can also customize and animate them as you wish with the online editor. Visit Storyset to find more. ● More infographic resources, whose size and color can be edited. ● Sets of customizable icons of the following themes: general, business, avatar, creative process, education, help & support, medical, nature, performing arts, SEO & marketing, and teamwork. You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
  • 27. QUESTION ● Earth is the planet where we all live on ● Mercury is the closest planet to the Sun ● Venus is the second planet from the Sun ● Saturn is a gas giant and has several rings