2. PENGERTIAN
Zat atau materi adalah
sesuatu yang menempati
ruang dan memiliki massa.
Dua zat tidak dapat
menempati ruang yang sama
dalam waktu bersamaan.
Setiap zat / materi terdiri dari
partikel-partikel / molekul-
molekul yang menyusun zat
tersebut.
Zat penyusun Klorofil
3. PENGELOMPOKKAN ZAT
Sifat zat dibagi dalam dua, yaitu (1) sifat fisika
dan sifat kimia.
Sifat fisika berhubungan dengan fisik zat
tersebut, misalnya wujud zat.
Sifat kimia berhubungan dengan kimiawi zat
tersebut, misal asam, basa, dan garam.
4.
5. A. ASAM
Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa Latin acetum yang berarti
cuka. Seperti diketahui, zat utama
dalam cuka adalah asam asetat.
Secara kimia, asam adalah zat
yang dalam air dapat
menghasilkan ion hidrogen (H+).
Asam akan terionisasi menjadi
ion hidrogen dan ion sisa asam
yang bermuatan negatif.
6. SIFAT ASAM
Senyawa asam bersifat korosif.
Sebagian besar reaksi dengan logam
menghasilkan H2.
Senyawa asam memiliki rasa asam.
Dapat mengubah warna zat yang dimiliki oleh
zat lain (dapat dijadikan indikator asam atau
basa).
Menghasilkan ion H+ dalam air.
Ph < 7
Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
7. B. BASA
Basa (alkali) berasal dari
bahasa Arab yang berarti
abu.
Basa adalah zat yang dalam
air dapat menghasilkan ion
hidroksida (OH–).
Ion hidroksida terbentuk
karena senyawa hidroksida
dapat mengikat satu elektron
pada saat dimasukkan ke
dalam air.
8. SIFAT BASA
Senyawa basa bersifat merusak kulit (kaustik
).
Terasa licin di tangan, seperti sabun.
Senyawa basa terasa pahit.
Dapat mengubah warna zat lain. (warna yang
dihasilkan berbeda dengan asam).
Menghasilkan ion OH- dalam air.
pH > 7
Kertas lakmus merah jadi biru
9. C. GARAM
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari
reaksi asam dan basa (REAKSI NETRALISASI)
Terdapat beberapa contoh garam, antara lain:
NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain.
HCl + NaOH NaCl +
H2O
Asam + Basa Garam +
Air
10. REAKSI GARAM
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam,
antara lain:
Asam + basa menghasilkan garam + air
Basa + oksida asam menghasilkan garam +
air
Asam + oksida basa menghasilkan garam +
air
Oksida asam + oksida basa menghasilkan
garam
Logam + asam menghasilkan garam + H2
11. IDENTIFIKASI
Untuk melakukan identifikasi adanya asam-
basa dalam suatu zat dapat dilakukan dengan
menggunakan:
Indikator Alami, indikator alami diperoleh dari
bagian tumbuhan berwarna dapat berupa
bunga, daun, buah, biji, atau akarnya.
Contohnya : kunyit, bunga sepatu merah, kulit
manggis, dan kubis ungu.
Indikator Buatan
a. Menguji dengan kertas lakmus, yaitu
menggunakan lakmus merah dan lakmus
biru.
b. Larutan indikator (Metil Jingga, Metil
Merah atau Fenolftalein (PP)).