Materi tentang implementasi sikap kolaboratif dan multikultural dalam kepemimpinan pada integrasi dan penataan transportasi umum jok lingko di DKI jakarta
Tugas Pertemuan 10 Kepemimpinan Gama Dehilio Saputra 21042147.pptx
1. Implementasi Sikap Kolaboratif dan Multikultural
dalam Kepemimpinan pada Integrasi dan Penataan
Transportasi Umum “Jak Lingko” DKI Jakarta
Gama Dehilio Saputra
21042147
2. Jakarta adalah salah satu kota besar di Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan
dan ekonomi negara. Masalah klasik sejak dahulu yaitu banjir, kesenjangan ekonomi,
pengelolaan sampah sampai dengan kemacetan lalu lintas ada di Jakarta. Peran
kepemimpinan tentu tidak lepas dari proses mengurai benang kusut ini. Salah satu cara
untuk memecahkan solusi adalah dengan gaya kepemimpinan kolaborasi dalam
multikulturalisme. Gaya ini dilakukan oleh Anies Baswedan selaku gubernur DKI Jakarta
dalam rangka penyelesaian masalah transportasi dengan nama Jak Lingko. Jak Lingko
mengintegrasikan berbagai moda transportasi dengan cara pemerintah berkolaborasi
dengan penyedia layanan transportasi yang ada di Jakarta.
PENDAHULUAN
4. (Koppenjan, 2012)
Kepemimpinan kolaboratif merupakan sebuah usaha bersama dimana berbagai
individu secara kolektif terlibat dalam interaksi yang berorientasi pada tujuan
bersama dan mampu menciptakan sesuatu yang sinergis melalui proses
tersebut. Pimpinan harus menjadi katalisator dalam membangun kolaborasi satu
dengan yang lainnya, membangun sebuah sistem saling ketergantungan dan
tidak otoriter.
5. Kepemimpinan kolaboratif ini juga harus bisa memahami perbedaan. Pada dasarnya
kolaborasi membutuhkan pemahaman multikulturalisme. Pemahaman ini menekankan pada
perbedaan dalam kesederajatan, penghargaan dan penilaian atas budaya seseorang, dan
akan mendorong interaksi sosial dalam bentuk kolaborasi. Dengan paradigma tersebut
diharapkan mampu membentuk konsep kepemimpinan yang dapat memenuhi kebutuhan
kelompok masyarakat yang berbeda dan tidak takut untuk menyatakan bahwa masing-
masing budaya dapat bertumbuh bersama dengan kekhasan masing-masing. Pemimpin
harus menunjukan sikap yang adil bagi anggota atau pengikutnya dalam sebuah organisasi.
Suatu keberhasilan dalam membangun kolaborasi dalam multikulturalisme adalah
pembagian tugas yang jelas sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Lanjutan
7. Kepemimpinan
Kolaboratif
Kepemimpinan memiliki peranan penting karena
kepemimpinan merupakan manajemen yang akan
mempengaruhi pengikutnya dalam pekerjaan untuk dapat
mencapai tujuan organisasi (Rad & Yarmohammadian,
2006). Salah satu tipe kepemimpinan yang cocok untuk
menghadapi situasi yang tidak menentu seperti sekarang
ini adalah kepemimpinan kolaboratif.
8. Multikultural di masyarakat maupun di dunia kerja tentunya
mengandung potensi konflik. Konflik terjadi karena individu-individu
tersebut memiliki berbagai kepentingan, lembaga, organisasi, dan kelas
sosial sendiri-sendiri. Perbedaan dan budaya yang menjadi identitas
setiap individu sangat besar tetapi ketika terjadi kolaborasi, perbedaan
tersebut terlihat lebih kecil dan individu menjadi lebih dekat satu sama
lain.
Lanjutan
9. Peran pemimpin bersifat membangun
dan menyakinkan para pengikutnya.
Keterkaitan sikap Multikultural dan Kolaboratif dalam
pembentukan kepemimpinan adalah sebagai berikut:
Kepemimpinan Multikultural
merupakan cara penanaman sikap
yang menaungi berbagai macam ras,
agama, budaya dan yang lainnya
11. Jakarta sebagai pusat perekonomian dan pemerintahan tentu memiliki pergerakan atau
mobilisasi masyarakat yang tinggi sehingga jika transportasi pribadi menjadi pilihan
masyarakat akan menjadi masalah yang pelik. Bagaimana tidak, pertumbuhan jalan
tidak akan sanggup mengimbangi pertumbuhan kendaraan. Permasalahan ini tentunya
harus segera dicarikan solusi. Masalah ini perlu adanya perimbangan, agar dapat cepat
dicapai langkah yang perlu dilaksanakan adalah melalui transportasi antar moda yang
terintegrasi satu dengan lainnya (Arubusman, 2014). Integrasi antar moda transportasi
menciptakan keterpaduan antar transportasi umum satu dengan lainnya, bukan hanya
jalur/jurusan namun juga sampai dengan pembayarannya Jika hal ini dipadukan
sedemikian rupa maka akan membuat masyarakat akan melirik transportasi umum
sebagai pilihan untuk mobilisasi sehari-hari.
Kebijakan
12. 04. JAK LINGKO Solusi
Integrasi dan Penataan
Transportasi Umum berbasis
Kolaborasi dalam
Multikulturalisme
13. Jakarta sebagai kota yang mendeklarasikan dirinya dengan slogan “ Jakarta Kota Kolaboratif “
harus mampu membuktikan diri. Perumusan kebijakan tidak terkecuali
terkecuali dengan perumusan kebijakan di bidang transportasi harus melibatkan peran serta
berbagai pihak. Pihak-pihak yang terlibat antara lain para pengusaha transportasi yang sebelumnya
sudah beroperasi di Jakarta, masyarakat sebagai pengguna dan pemerintah sebagai regulator.
Sehingga pada implementasinya nanti kebijakan yang diambil dengan memperhatikan aspek-aspek
sosial kemasyarakatan dapat meminimalisir konflik-konflik yang tidak perlu.
Jakarta Kota
Kolaboratif
14. Jak Lingko
Jak Lingko adalah kristalisasi kebijakan kolaboratif yang coba
diimplementasikan di bawah kepemimpinan Anies Baswedan. Jak
lingko merupakan program kebijakan di Jakarta dalam hal
transportasi yaitu integrasi antar moda transportasi. Integrasi antar
moda ini mencangkup berbagai jenis layanan dari angkot/microbus,
transjakarta dan juga transportasi berbasis rel seperti LRT dan MRT.
Uniknya penamaan Jak Lingko ini diambil dari Kabupaten Manggarai
di Nusa Tenggara Timur. Lingko yang bermakna jejaring atau
integrasi. Nama ini dipilih karena mencerminkan makna sistem
transportasi terintegrasi yang sedang dibangun di Ibu Kota.
(Pemerintah DKI Jakarta, 2021).
16. Transportasi
“Kolaborasi peningkatan layanan transportasi umum di dalam keberagaman latar
belakang ini tentunya bisa saling menguntungkan semua pihak. Penyedia
transportasi umum dapat berkonsentrasi bagaimana melayani masyarakat
dengan baik dan merawat kendaraannya. Karena penghasilan yang diperoleh
bukan lagi seberapa banyak penumpang diangkut, namun jarak yang ditempuh
per kilometer. Dari sisi pengemudi gaji dan jaminan hidup juga terjamin sehingga
tidak ada lagi kebut-kebutan kejar setoran.
17. Manfaat dari
Jak Lingko
Sisi pemerintah juga dapat memenuhi kewajibannya untuk
menyediakan layanan transportasi yang baik untuk
warganya. Selain itu juga sebagai langkah nyata mengurai
kemacetan di Jakarta. Dari sisi masyarakat juga
diuntungkan, karena layanan ini murah. Selain murah
fasilitas infrastruktur transportasi umum juga meningkat
dari infrastruktur transportasi umum itu sendiri dan dengan
pelayanannya.
18. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
THANKS!
Do you have any questions?
Please keep this slide for attribution.
19. Adinegoro, K. R. R. Implementasi Sikap Kolaboratif dan
Multikultural dalam Kepemimpinan pada Integrasi dan Penataan
Transportasi Umum. Spirit Publik: Jurnal Administrasi Publik, 17(1).
Referensi