1. TUGAS M. Pembelajaran mandiri
Modul 1.2
Pembelajaran 1. Mulai dari diri
Oleh : Fitrina Susanti (CGP angkatan 8 SMP Negeri 1 Mapat Tunggul, Pasaman-Sumatera Barat)
DIAGRAM TRAPESIUM USIA SAYA
SDN 01 Pala Tinggi
(12 tahun)
SMPN 4 Bonjol
(16 tahun)
SMAN 1 Lubuk
Sikaping
(19 tahun)
Lulus S1
(23 tahun)
Guru SMP Negeri 1 Mapat Tunggul
(45 tahun)
Usia 10 tahun. Disuruh guru pegang telinga karena membawa
banyak buah-buahan kesekolah dan tidak buang sampah pada
tempatnya
Usia 12 tahun. Dipercaya oleh wali kelas lomba matematika
se kecamatan dan lomba tilawah tingkat SD
Pensiun
(60 tahun)
2. Refleksi.
1. Peristiwa positif yang saya tuliskan pada trapesium usia adalah pada saat saya kelas 6 usia 12 tahun.
Saya dipercaya oleh wali kelas sebagai perwakilan kelas dalam lomba matematika. Waktu itu ada
acaralomba olimpiade tingkat sekolah dasar. Pusat gugus didaerah saya mengadakan acara lomba
olimpiade mtk, ipa, ips dan bahasa. Waktu itu ada 5 sekolah yang bersaing. Saya tampil berani dan
percaya diri dalam kegiatan tersebut. Saya tidak ada berpikiran akan juara, karena saya waktu itu masih
kelas anak-anak dan bapak/Ibu guru sebagai dewan juri tidak ada satupun yang saya kenal. Waktu itu
saya hanya berpikir untuk menghargai kepercayaan yang di berikan oleh wali kelas kepada saya, maka
saya harus tampil maksimal. Ketika wali kelas mempercayakan saya sebagai perwakilan kelas, saya
merasa dianggap lebih oleh wali kelas.
Peristiwa negatif yang saya tuliskan pada trapesium usia adalah saat saya berumur 10 tahun kelas 4 SD.
Waktu itu dirumah saya banyak terdapat buah kepundung ( rasanya asam ) saya membawanya
kesekolah sebanyak satu kantong besar dan saya membagikannya kepada kawan-kawan disekolah, saat
pelajaran berlangsung kawan-kawan sibuk memakan buak kepundung yang saya bawa dari rumah tadi
dan melemparkan sampahnya dipada kawan kawan yang lain, guru kelas saya melihatnya dan marah
sama kami se isi kelas, dan beliau bertanya siapa yang membawa kepundung itu dan saya langsung
angkat tangan, guru menyuruh saya berdiri didepan sambil memegang telinga saya memprotes guru
saya karena bukan saya yang melakukan kesalahan tetapi guru saya tetap tidak menerima dan tetap
menghukum saya. Pada peristiwa positif yang saya ceritakan, yang terlibat dalam peristiwa tersebut
adalah wali kelas (Bapak Lukman Almr), bapak/ibuk guru dewan juri dan teman teman SD 01 palak
Tinggi tamatan tahun 1991)
Pada periatiwa negatif yang saya ceritakan, yang terlibat adalah guru kelas 4 SD ( ibuk darhana almhm)
2. Dampak Emosi yang saya rasakan hingga sekarang pada peristiwa positif adalah optimis dan gembira.
Emosi yang saya rasakan hingga sekarang pada peristiwa negatif adalah khawatir
3. Momen yang terjadi dimasa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat mempengaruhi dirii
saya di masa sekarang karena momen tersebut berkesan.
4. Pelajaran hidup yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan rada emosi terkait peran saya
sebagai guru terhadap peserta didik saya adalah bahwa saya bisa menjadi guru bagi murid saya setelah
melewati proses yang cukup panjang. Saya akan berusaha menerima alasan murid saya melakukan
kesalahan dan tidak langsung menjatuhkan hukuman, pendekatan dengan murid sering saya lakukan
untuk menggali informasi yang terjadi terhadap murid saya dan saya mengajarkan murid saya untuk
menerima konsekwensi dari sikap salahnya. Saya juga sering memotivasi murid saya supaya percaya
diri dan optimis dalam belajar. Sebagai wali kelas, saya melibatkan siswa saya secara bergantian pada
kegiatan di sekolah . Saya menghargai kemampuan yang dimiliki murid saya
5. Makna belajar saya sebagai murid pada massa lampau masih terasa hingga saat sekarang ketika peran
saya sudah berubah menjadi seorang guru.
3. TUGAS MD2. Nilai dan Peran guru penggerak menurut saya
Modul 1.2
Pembelajaran 1. Mulai dari diri
Oleh : Fitrina Susanti (CGP Angkatan 8 SMP Negeri 1 Mapat Tunggul, Pasaman-Sumatera Barat)
1. Nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru dan komunitas sekolah
saya adalah saya suka memotivasi dan berusaha memunculkan sifat optimis pada murid, rekan guru
dan komunitas sekolah saya
2. Peran yang saya mainkan dalam menggerakkan murid adalah sebagai guru Matemaika sering
melakukan kegiatan dengan memanfaatkan lingkungan belajar yang dekat dengan murid dalam
pembelajaran. Peran saya dalam menggerakkan rekan guru adalah sebagai Ketua MGMP matematika
dan sebagai Guru inti di kelompok kerja matematika, Saya sering menggerakkan rekan guru disekolah
terutama pada awal pelajaran baru, dan menggerakkan rekan guru untuk ikut pada kegiatan yang
dilaksanakan di kelompok kerja dan mengisi pelatihan mandiri di PMM