3. ii
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar...................................................................................................... i
2. Daftar Isi ................................................................................................................ii
A. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Pengertian Survey Mawas Diri ............................................................................. 1
C. Tujuan Survey Mawas Diri.................................................................................... 1
D. Pelaksanaan Survey Mawas Diri.......................................................................... 2
E. Lokasi................................................................................................................... 2
F. Waktu Pelaksanaan.............................................................................................. 2
G. Metode ................................................................................................................. 2
BAB II HASIL SURVEI MAWAS DIRI
B. Kriteria Hasil Survey Berdasarkan ............................................................................ 4
1. Tabel 1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 4
2. Tabel 2 Jumlah Responden Berdasarkan Umur ................................................. 4
3. Tabel 3 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................... 4
4. Tabel 4 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ................................ 5
5. Tabel 5 Hasil Survey Menggunakan Google Form............................................... 5
C. Identifikasi Masalah ................................................................................................... 6
D. Prioritas Masalah ...................................................................................................... 7
1. Tabel 6 Hasil USG (Urgency, Seriosness Growth) ........................................... 8
2. Tabel 7 Pemecahan Masalah............................................................................. 10
E. Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan ........................................................................ 13
BAB III PENUTUP
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Survei Mawas Diri merupakan suatu upaya bersama yang dilakukan oleh Puskesmas
dengan melibatkan peran serta masyarakat terutama kader untuk bersama-sama menganalisa
permasalahan kesehatan di masyarakat dan menggali potensi yang dimiliki untuk
memecahkan permasalahan tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber
daya, serta peluang yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh
masyarakat sendiri, agar selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif
memperkuat upaya - upaya perbaikannya sesuai batas kewenangannya. Dari hasil
pengumpulan data pencapaian indikator kegiatan baik essensial maupun pengembangan
serta pencapaian dari hasil pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Kuta II tahun 2022
banyak masih ditemukan indikator kinerja yang belum mencapai target sehingga perlu
dilaksanakan SMD sebagai cara untuk mengetahui penyebab dan menganalisanya,.SMD
dilaksanakan dengan menggunakan metode online survey dengan memakai google form
untuk mengefektifkan waktu dan mengurangi penggunaan kertas.
B. Pengertian Survei Mawas Diri
Survei Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas
kesehatan (Depkes RI, 2007). Metode mawas diri diciptakan oleh Yayasan Indonesia
Sejahtera, salah satu LSM yang banyak bergerak dibidang pembinaan kesehatan masyarakat
di daerah pedesaan. Mawas diri berarti melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara
sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi. Apabila seseorang telah sampai
pada tingkat mawas diri, maka dengan sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk
menanggulanginya dengan penuh kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang
dimilikinya.
C. Tujuan Survei Mawas Diri
1. Dilaksanakannya pengumpulan data mengenai masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku masyarakat
2. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling
menonjol di masyarakat
3. Menginventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi
masalah kesehatan
4. Diperolehnya dukungan Kepala Desa / Kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat.
5. 2
D. Pelaksanaan Survei Mawas Diri
a. Pelaksanaan Survei Mawas Diri dimulai dari tahapan pertemuan pra Survei Mawas
Diri yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader dalam
melakukan Survei Mawas Diri.
E. Lokasi
G. Metode
Menyebarkan kuisioner yang berisi daftar pertanyaan dan diisi sendiri oleh responden,
Kuisioner disusun berisi 20 pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda yang rinciannya
sebagai berikut:
1 Pertanyaan 1
Tentang manfaat penimbangan dan pengukuran TB dan BB ke
posyandu
2 Pertanyaan 2 & 3
Tentang pemantauan tumbuh kembang pada anak dan mendeteksi
terjadinya penyimpangan/kelainan pada anak
3 Pertanyaan 4 Tentang pemeriksaan kehamilan
4 Pertanyaan 5
Tentang pengetahuan informasi terkait kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir dan mitos-mitos yang ada
5 Pertanyaan 6 Tentang manfaat buku KIA
6 Pertanyaan 7
Tentang katagori ibu hamil beresiko tinggi
F. Waktu pelaksanaan
Kegiatan Survei Mawas Diri dilaksanakan pada bulan Januari 2023
f. Membahas hasil kuisioner bersama kader terlatih dan pemegang program untuk
memberi peringkat permasalahan yang ditemukan.serta menganalisa permasalahan
serta membuat prioritas pemecahan masalah.
b. Penyusunan kuisioner berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pencapaian
indikator kegiatan baik essensial maupun pengembangan di UPTD Puskesmas
Pugung Tampak, serta pencapaian dari pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas
Pugung Tampak.
d. MenyebarkanKuisionerSMDberupagoogle formke masyarakat melaluiWAkepala lingkungandi
kelurahanLegian.
c. Pendampingan untuk membahas serta berdiskusi dengan kader dan pemegang
program untuk bersama-sama membuat pertanyaan dan menyusun kuisioner
mengenai masalah kesehatan keluarga/masyarakat yang ada di Wilayah
Kecamatan Pesisir Utara
e. Mengumpulkan data SMD di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Pugung Tampak
dengan metode google form yang diisi oleh warga pesisir utara.
Kegiatan ini berlokasi di Pekon Walur, Padang Rindu, Kuripan, Negeri Ratu, Kerbang
Langgar, Kerbang Dalam, Balam, Waynarta, Kota Karang, Baturaja, Gedau, Pemancar
wilayah kerja UPTD Puskesmas Pugung Tampak dengan jumlah sampel 120 responden.
6. 3
7 Pertanyaan 8 Tentang pemeriksaan Laboratorium yang wajib untuk ibu hamil
8 Pertanyaan 9
Tentang penyakit/keadaan apa saja yang wajib untuk dilakukan Test
HIV
9 Pertanyaan 10 & 11
Tentang deteksi dini kanker serviks dan waktu yang tepat untuk
melakukan pemeriksaan SADARI
10 Pertanyaan 12, 13,14
Tentang tanda gejala TBC, Pencegahan TBC, dan lingkungan apa saja
yang memudahkan perkembangbiakan kuman TBC
11 Pertanyaan 15 & 16
Tentang cairan yang digunakan untuk fogging itu termasuk golongan
beracun, dan bila disekitar kita ada kasus DBD apakah yang akan
dilakukan
12 Pertanyaan 17, 18,19
Tentang maanfaat imunisasi, imunisasi dasar lengkap yang wajib
diberikan pada anak , tempat mendapatkan imunisasi untuk balita dan
anak
13 Pertanyaan 20 Tentang katagori rumah sehat
7. 4
BAB II
HASIL SURVEY MAWAS DIRI
1. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 : Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
NO Jenis Kelamin Jumlah Persentase
2 Perempuan 227 orang 89 %
Jumlah 255 orang 100 %
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa karakteristik responden menurut jenis
kelamin yang paling banyak adalah perempuan yaitu 89 %
2. Kelompok Umur
Karakteristik responden berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2 :Jumlah Responden Berdasarkan Kelompok Umur
NO Kelompok Umur Jumlah Persentase
1 18 – 20 tahun 2 orang 0,8 %
2 20 – 30 tahun 48 orang 18,8 %
3 30 – 40 tahun 86 orang 33,7 %
4 40 – 65 tahun 119 orang 46,7 %
Jumlah 255 orang 100%
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa karakteristik responden menurut umur.
Umur responden termuda 18 tahun dan responden tertua 65 tahun. Kelompok umur
terbanyak adalah 40-65 tahun yaitu 46,7 %.
3. Tingkat Pendidikan
Karateristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3 :Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
1 Tidak Sekolah 0 orang 0 %
2 SD 7 orang 2,7 %
3 SMP 7 orang 2,7 %
4 SMA 124 orang 48,6 %
5 Akademi 30 orang 11,8 %
6 Sarjana 90 orang 35,3 %
Jumlah 255 orang 100%
Jumlah responden survei mawas diri yang dilaksanakan pada tahun 2023 adalah 120
responden yang tersebar di 12 Pekon Kecamatan Pesisir utara Kelurahan Legian Wilayah
kerja UPTD Puskesmas Pugung Tampak.
A. Kriteria Hasil Survei berdasarkan :
1 Laki- laki 28 orang 11 %
8. 5
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa karateristik responden menurut tingkat
pendidikan yaitu :pendidikan responden paling rendah Tidak Sekolah dan yang paling
tinggi Sarjana. Jumlah responden terbanyak berdasarkan pendidikan adalah SMA yaitu
49,3 %.
4. Jenis Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4 : Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
NO Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase
1 PNS 6 orang 2,4 %
2 Karyawan Swasta 81 orang 31,8%
3 Wiraswasta 66 orang 25,9 %
4 Ibu Rumah Tangga (IRT) 98 orang 38,9 %
5 Tidak Bekerja 4 orang 1,6 %
Jumlah 255 orang 100 %
Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa karateristik responden menurut jenis
pekerjaan yang paling banyak adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) (38,9 %) dan paling
sedikit adalah Tidak Bekerja (1,6%).
5. Hasil Survei menggunakan google form
Berdasarkan indikator pertanyaan, hasil survey dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5 : Hasil Survey Berdasarkan Indikator Pertanyaan
No Indikator
Jumlah
Responden
Tepat Tidak Tepat Target
(%)
Kesenjangan
(%)
JML % JML %
1
Manfaat penimbangan dan
pengukuran TB dan BB ke
Posyandu
255 248 97,3 6 2,7 100 2,7
2
Cara memantau tumbuh
kembang anak
255 241 94,5 14 5,5 100 5,5
3
Pemantauan tumbuh
kembang dapat mendeteksi
terjadinya
penyimpangan/kelainan
pada anak
255 226 88,6 29 11,4 100 11,4
4
Berapa kali ibu hamil
melakukan pemeriksaan
kebidan/dokter selama
kehamilan
255 238 93,3 17 6,7 100 6,7
5
Kegiatan yang perlu diikuti
oleh ibu hamil dan
keluarga
255 73 28,6 182 71,4 100 71,4
6 Manfaat buku KIA 255 196 76,9 59 23,1 100 23,1
7
Katagori ibu hamil
beresiko tinggi
255 202 79,2 53 20,8 100 20,8
8
Pemeriksaan laboratorium
yang wajib untuk ibu
hamil
255 204 80 51 20 100 20
9
Penyakit/keadaan apa saja
yang wajib untuk
dilakukan tes HIV
255 39 15,3 216 84,7 100 84,7
9. 6
10
Waktu yang tepat untuk
melakukan pemeriksaan
SADARI (Pemeriksaan
Payudara Sendiri)
255 44 17,3 211 82,7 100 82,7
11 Deteksi dini kanker serviks 255 64 25,1 186 74,9 100 74,9
12 Tanda gejala TBC 255 236 92,5 19 7,5 100 7,5
13
Pencegahan agar tidak
tertular TBC
255 198 77,6 57 22,4 100 22,4
14
Lingkungan yang
mempermudah
perkembangbiakan kuman
TBC
255 6 2,4 249 97,6 100 97,6
15
Bahaya cairan beracun
yang terkandung didalam
cairan fogging
255 119 46,7 136 53,3 100 53,3
16
Bila ditemukan kasus DBD
dilingkungan sekitar apa
yang akan dilakukan oleh
masyarakat
255 97 38 158 62 100 62
17
Manfaat Imunisasi pada
anak
255 250 98 5 2 100 2
18
Imunisasi dasar lengkap
yang wajib diberikan pada
anak/balita
255 211 82,7 44 17,3 100 17,3
19
Tempat yang tepat untuk
mendapat imunisasi untuk
anak/balita
255 134 52,5 121 47,5 100 47,5
20
Katagori lingkungan
rumah yang sehat
255 237 92,9 18 7,1 100 7,1
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil survei yang disajikan dalam tabel 5 di atas, dapat diidentifikasi
beberapa masalah yaitu :
1. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang lingkungan yang
mempermudah perkembangbiakan kuman TBC(97,6%)
2. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang penyakit/keadaan apa saja yang
wajib untuk dilakukan test HIV (84,7%)
3. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang waktu yang tepat untuk
melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) (82,7%)
4. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang deteksi dini kanker serviks
(74,9%)
5. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang kegiatan yang perlu diikuti oleh
ibu hamil dan keluarga (71,4%)
6. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang penemuan kasus DBD
dilingkungan sekitar apa yang harus dilakukan masyarakat (62%)
7. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang bahaya cairan beracun yang
terkandung di cairan fogging (53,3%)
8. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang tempat yang tepat untuk
mendapat imunisasi untuk anak/balita (47,5%)
9. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang manfaat buku KIA (23,1%)
10. 7
10.Masih adanya masyarakt yang tidak mengerti tentang pencegahan agar tidak tertular
TBC (22,4%)
11.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang katagori ibu hamil beresiko
tinggi (20,8%)
12.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang pemeriksaan laboratorium yang
wajib untu ibu hamil(20%)
13.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang imunisasi dasar lengkap yang
wajib diberikan pada anak/balita (17,3%)
14.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang pemantauan tumbuh kembang
yang dapat mendeteksi terjadinya penyimpangan/kelainan pada anak/balita(11,4%)
15.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang tanda gejala TBC(7,5%)
16.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang katagori lingkungan rumah
yang sehat(7,1%)
17.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang berapa kali ibu hamil wajib
memeriksakan kebidan/dokter selama kehamilan (6,7%)
18.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang cara untuk memantau tumbuh
kembang anak/balita (5,5%)
19.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang manfaat penimbangan dan
pengukuran TB dan BB ke Posyandu (2,7%)
20.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang manfaat imunisasi pada anak
(2%)
C. Prioritas Masalah
Dari hasil Identifikasi masalah, dipilih indikator yang persentase kesenjangannya 20%
keatas dengan pertimbangan bahwa jika kesenjangan 20% ke atas menunjukkan bahwa
sebagian besar masyarakat belum mengetahui dan memahami dengan baik tentang
permasalahan kesehatan ataupun hal yang harus dilaksanakan apabila mengalami
permasalahan kesehatan. Ada sebanyak 12 Indikator dengan kesenjangan 20% ke atas,
indikator tersebut adalah:
1. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang lingkungan yang
mempermudah perkembangbiakan kuman TBC (97,6%)
2. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang penyakit/keadaan apa saja yang
wajib untuk dilakukan test HIV (84,7%)
3. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang waktu yang tepat untuk
melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) (82,7%)
4. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang deteksi dini kanker serviks
(74,9%)
5. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang kegiatan yang perlu diikuti oleh
ibu hamil dan keluarga (71,4%)
11. 8
6. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang penemuan kasus DBD
dilingkungan sekitar apa yang harus dilakukan masyarakat (62%)
7. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang bahaya cairan beracun yang
terkandung di cairan fogging (53,3%)
8. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang tempat yang tepat untuk
mendapat imunisasi untuk anak/balita (47,5%)
9. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang manfaat buku KIA (23,1%)
10.Masih adanya masyarakt yang tidak mengerti tentang pencegahan agar tidak tertular
TBC (22,4%)
11.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang katagori ibu hamil beresiko
tinggi (20,8%)
12.Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang pemeriksaan laboratorium yang
wajib untu ibu hamil (20%)
Dari 12 indikator tersebut dilakukan pemilihan prioritas masalah dengan metode USG
(Urgency, Seriosness Growth), sebagai berikut
Hasil pemilihan prioritas masalah berdasarkan USG dapat dilihat pada tabel 6 berikut :
Tabel 6. Penentuan Prioritas Masalah Berdasarkan Metoda USG
No Masalah
Kriteria
Jumlah
Prioritas
U S G Masalah
1 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang lingkungan yang
mempermudah perkembangbiakan
kuman TBC
5 4 5 14 1
2 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang penyakit/keadaan apa
saja yang wajib untuk dilakukan test
HIV
3 3 3 9 6
3 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang waktu yang tepat
untuk melakukan pemeriksaan
SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri)
2 3 3 8 10
4 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang deteksi dini kanker
serviks
3 3 4 10 5
5 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang kegiatan yang perlu
diikuti oleh ibu hamil dan keluarga
2 2 2 6 12
12. 9
6 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang penemuan kasus
DBD dilingkungan sekitar apa yang
harus dilakukan masyarakat
4 3 2 9 8
7 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang bahaya cairan
beracun yang terkandung di cairan
fogging
4 4 3 11 4
8 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang tempat yang tepat
untuk mendapat imunisasi untuk
anak/balita
3 3 3 9 7
9 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang manfaat buku KIA
2 3 2 7 11
10 Masih adanya masyarakt yang tidak
mengerti tentang pencegahan agar
tidak tertular TBC
4 5 4 13 2
11 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang katagori ibu hamil
beresiko tinggi
4 4 4 12 3
12 Masih adanya masyarakat yang tidak
mengerti tentang pemeriksaan
laboratorium yang wajib untu ibu hamil
2 3 3 8 9
Keterangan :
U = Urgency
S = Seriousness
G = Growth
Skor :
5 = Sangat gawat/serius/mendesak
4 = Gawat/serius/mendesak
3 = Cukup gawat/serius/mendesak
2 = Kurang gawat/seerius/mendesak
1 = tidak gawat/serius/mendesak
Dari hasil USG dipilih 5 besar yang diprioritaskan untuk dilakukan tindak lanjut untuk
masalah tersebut :
1. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang lingkungan yang
mempermudah perkembangbiakan kuman TBC
2. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang pencegahan agar tidak tertular
TBC
3. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang katagori ibu hamil beresiko
tinggi
4. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang bahaya cairan beracun yang
terkandung di cairan fogging
5. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang deteksi dini kanker serviks
13. 10
No Masalah Analisa Masalah Pemecahan masalah
Prioritas pemecahan
masalah
Rencana Tindak
Lanjut
1 Masih adanya masyarakat
yang tidak mengerti
tentang lingkungan yang
mempermudah
perkembangbiakan kuman
TBC
1) Pengetahuan tentang PHBS
di masyarakat masih kurang.
2) Lingkungan yang kotor dan
kurang terawat.
3) Penduduk yang sangat
heterogen (penduduk
pendatang).
4) Kurangnya kader TBC untuk
memberikan penyuluhan ke
masyarakat
1. melakukan sosialisasi tentang
PHBS ke masyarakat
2. melakukan penyuluhan tentang
pentingnya menjaga lingkungan
yang bersih dan sehat
3. bekerja sama dengan lintas
sektor untuk melakuan pendataan
penduduk pendatang
4. mengusulkan ke kepala
lingkungan untuk menambah
kader TBC di masing – masing
lingkungan yang ada di wilayah
legian
1. melakukan sosialisasi
tentang PHBS ke
masyarakat
2. melakukan penyuluhan
tentang pentingnya
menjaga lingkungan yang
bersih dan sehat
3. bekerja sama dengan
lintas sektor untuk
melakukan pendataan
penduduk pendatang
4. mengusulkan ke kepala
lingkungan untuk
menambah kader TBC di
masing – masing
lingkungan yang ada di
wilayah legian
Memasukkan prioritas
pemecahan masalah ke
dalam RUK 2023 sesuai
dengan program terkait agar
dapat dilaksanakan pada
tahun 2023
2 Masih adanya masyarakat
yang tidak mengerti
tentang pencegahan agar
tidak tertular TBC
1) Adanya sebagian masyarakat
yang acuh tak acuh terhadap
penyakit TBC
2) Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang
pencegahan kuman TBC
agar tidak tertular penyakit
TBC
1. melakukan penyuluhan secara
berkala tentang pencegahan dan
penularan kuman TBC di
masyarakat
1. melakukan penyuluhan
secara berkala tentang
pencegahan dan
penularan kuman TBC di
masyarakat
Memasukkan prioritas
pemecahan masalah ke
dalam RUK 2023 sesuai
dengan program terkait agar
dapat dilaksanakan pada
tahun 2023
14. 11
3 Masih adanya masyarakat
yang tidak mengerti
tentang katagori ibu hamil
beresiko tinggi
1) Penyuluhan bumil resti ke
posyandu 1x dalam setahun
2) Belum adanya SOP
penyuluhan tentang ibu
hamil resti
3) Masyarakat terlalu sibuk
tidak bisa datang ke
posyandu
4) Belum dianggarkan
pembuatan leaflet
5) Penganggaran dana
penyuluhan ibu hamil resiko
tinggi di Posyandu 1x dalam
setahun melalui dana BOK
1. Akan dilaksanakan penyuluhan
ke posyandu dan diselipkan
materi ibu hamil resiko tinggi
saat posyandu
2. Akan membuat SOP penyuluhan
tentang ibu hamil resti
3. Melakukan penyuluhan tentang
bumil resti saat arisan/kegiatan
PKK berkoordinasi dengan ibu
Kaling/Ketua PKK Banjar.
4. Mengusulkan anggaran
pembuatan leaflet lewat dana
BOK/BLUD
5. Penganggaran kembali melalui
dana BOK untuk penyuluhan
bumil resti ke posyandu dan
kegiatan PKK banjar.
1. Akan membuat SOP
penyuluhan tentang ibu
hamil resti
2. Mengusulkan anggaran
pembuatan leaflet lewat
dana BOK/BLUD
3. Penganggaran kembali
melalui dana BOK untuk
penyuluhan bumil resti
ke posyandu dan kegiatan
PKK Banjar
4. Melakukan penyuluhan
tentang bumil resti saat
arisan/kegiatan PKK
berkoordinasi dengan ibu
Kaling/Ketua PKK
Banjar
5. Akan dilaksanakan
penyuluhan ke posyandu
dan diselipkan materi
ibu hamil resiko tinggi
saat posyandu
Memasukkan prioritas
pemecahan masalah ke
dalam RUK 2023 sesuai
dengan program terkait
agar dapat dilaksanakan
pada tahun 2023
4 Masih adanya masyarakat
yang tidak mengerti
tentang bahaya cairan
beracun yang
terkandung di cairan
fogging
1) Kurangnya sosialisasi
tentang bahaya cairan
fogging
2) Adanya persepsi masyarakat
tentang tindakan penanganan
kasus DBD hanya dengan
fogging
1. Akan melakukan sosialisasi
kembali tentang bahaya fogging
2. Berkoordinasi dengan kepala
lingkungan dan kader dalam
sosialisasi bahaya cairaan
fogging.
1. Berkoordinasi dengan
kepala lingkungan dan
kader dalam sosialisasi
bahaya cairan fogging.
2. Akan melakukan
sosialisasi kembali
tentang bahaya fogging
Memasukkan prioritas
pemecahan masalah ke
dalam RUK 2023 sesuai
dengan program terkait
agar dapat dilaksanakan
pada tahun 2023
15. 12
5 Masih adanya masyarakat
yang tidak mengerti
tentang deteksi dini
kanker serviks
1) Belum dibuatnya SOP
penyuluhan deteksi dini
kanker serviks
2) Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang penyakit
kanker serviks
3) Belum dianggarkan di dana
BOK untuk penyuluhan
kanker serviks
1. dibuatkan SOP penyuluhan
deteksi dini tentang kanker
serviks
2. melakukan penyuluhan ke
posyandu, posbindu mengenai
deteksi dini kanker serviks
3. Mengusulkan anggaran dana
BOK untuk penyuluhan kanker
serviks
1. Dibuatkan SOP
penyuluhan deteksi dini
tentang kanker serviks
2. Mengusulkan anggaran
dana BOK untuk
penyuluhan kanker
serviks
3. Melakukan penyuluhan
ke posyandu, posbindu
mengenai deteksi dini
kanker serviks
16. 13
D. Kegiatan yang akan dilaksanakan :
1. Akan melakukan sosialisasi tentang PHBS ke masyarakat
2. Akan melakukan penyuluhan tentang pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat
3. Akan bekerja sama dengan lintas sektor untuk melakuan pendataan penduduk pendatang
4. Akan mengusulkan ke kepala lingkungan untuk menambah kader TBC di masing – masing
lingkungan yang ada di wilayah Legian
5. Akan dilaksanakan penyuluhan ke posyandu dan akan diselipkan materi ibu hamil resiko tinggi
saat posyandu
6. Akan melakuka penyuluhan tentang pencegahan dan penularan kuman TBC di masyarakat
7. Akan dilaksanakan penyuluhan ke posyandu dan akan diselipkan materi ibu hamil resiko tinggi
saat posyandu
8. Akan membuat SOP penyuluhan tentang ibu hamil resti
9. Bekerja sama dengan lintas sector untuk mengaktifkan kader ke posyandu agar lebih bisa
memahami tentang ibu hamil resti agar bias disebar luaskan ke masyarakat
10. . Mengusulkan anggaran pembuatan leaflet lewat dana BOK/BLUD tentang KIA
11. Penganggaran kembali ke BOK untuk penyuluhan ke posyandu
12. Akan melakukan sosialisasi kembali tentang bahaya fogging
13. Berkoordinasi dengan kepala lingkungan dan kader dalam sosialisasi bahaya cairaan fogging.
14. Akan dibuatkan SOP penyuluhan deteksi dini tentang kanker serviks
15. Akan melakukan penyuluhan ke posyandu, posbindu mengenai deteksi dini kanker serviks
16. Mengusulkan anggaran dana BOK untuk penyuluhan kanker serviks
17. 14
BAB III
PENUTUP
1. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang lingkungan yang mempermudah
perkembangbiakan kuman TBC
2. Masih adanya masyarakt yang tidak mengerti tentang pencegahan agar tidak tertular TBC
3. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang katagori ibu hamil beresiko tinggi
4. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang bahaya cairan beracun yang
terkandung di cairan fogging
5. Masih adanya masyarakat yang tidak mengerti tentang deteksi dini kanker serviks
Survei Mawas Diri telah dilaksanakan oleh kader terlatih di 12 Pekon di Kecamatan Pesisir
Utara. SMD diawali dengan pertemuan pra SMD, pelaksanaan SMD/pengumpulan data,
pengolahan data, dan analisa data. Pengumpulan data menggunakan Google form dengan
Jumlah responden 120 kk. Data dianalisa secara deskriptif dan di sajikan dalam bentuk tabel.
Dari survey SMD di didapatkan 5 prioritas permasalahan di kelurahan Legian yaitu :
Demikianlah hasil SMD di kelurahan Legian yang dilakukan pada bulan Januari tahun 2023
semoga dapat memberikan manfaat dan dapat meningkatkat derajad kesehatan masyarakat
terutama di kecamatan Pesisir Utara