Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Javan gibbon
1. Analisis Spasial Fragmentasi Vegetasi pada Habitat
dan Keterkaitannya dengan
Populasi Owa Jawa (Hylobates moloch)
oleh :
Firman Hadi
35106003
Tim Promotor :
Prof. Dr. Ishak Hanafiah Ismullah, DEA
Prof. Dr. Ketut Wikantika
Prof. Dr. Erri Noviar Megantara
Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung
2011
Monday, October 31, 2011
2. Isi Presentasi
1. Pendahuluan
2. Implementasi
3. Hasil dan analisis
4. Kesimpulan dan saran
Monday, October 31, 2011
3. 1. Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Identifikasi masalah
3. Hipotesis
4. Tujuan
5. Manfaat
6. Asumsi
7. Posisi dan kerangka penelitian
8. Keterbaruan penelitian
Monday, October 31, 2011
4. 1.1. Latar belakang
• Hylobatidae, lesser apes
• Endemik
• Endangered
• Monogami
• Arboreal, true brachiator
• Spesies teritorial
• Penyebar biji
Hak cipta : Firman Hadi (2010)
Monday, October 31, 2011
6. 1.1. Latar belakang (lanjutan)
• Kelestarian Owa Jawa terancam oleh hilangnya
habitat, degradasi dan fragmentasi (Nijman 2004,
2006; Supriatna 2006, 2010)
• Informasi mengenai fragmentasi habitat Owa Jawa
umumnya bersifat deskriptif, belum ada
pengukuran kuantitatif
• Istilah fragmentasi habitat yang digunakan bersifat
ambigu
Monday, October 31, 2011
7. 1.1. Latar belakang (lanjutan)
• Kurangnya penelitian tentang hutan dan
fragmentasi hutan Jawa Barat
• Belum ada penelitian kuantitatif tentang
fragmentasi vegetasi pada habitat Owa Jawa
• Kurangnya penggunaan data inderaja dan
analisis spasial untuk mengkaji sebaran Owa
Jawa dan kualitas habitatnya
Monday, October 31, 2011
8. 1.2. Identifikasi masalah
• Apakah data penginderaan jauh dapat
digunakan untuk mendeskripsikan
fragmentasi vegetasi pada habitat Owa Jawa ?
• Apakah ada hubungan antara fragmentasi
vegetasi pada habitat dengan populasi Owa
Jawa ?
Monday, October 31, 2011
9. 1.3. Hipotesis
• Fragmentasi vegetasi pada habitat Owa Jawa
dapat dideskripsikan dengan analisis spasial
data penginderaan jauh.
• Ada hubungan antara tingkat fragmentasi
vegetasi pada habitat dengan populasi Owa
Jawa.
Monday, October 31, 2011
10. 1.4. Tujuan
• Menyusun algoritma ekstraksi variabel habitat
Owa Jawa dengan menggunakan data
inderaja
• Mengukur fragmentasi vegetasi pada habitat
Owa Jawa dengan analisis spasial
• Mengkaji keterkaitan antara fragmentasi
vegetasi pada habitat dengan populasi Owa
Jawa
Monday, October 31, 2011
11. 1.5. Manfaat
Manfaat praktis dari penelitian ini ada dua, yaitu :
(1) Informasi habitat Owa Jawa yang diperoleh dari
data inderaja bermanfaat dalam memperkirakan
wilayah yang sesuai bagi populasi Owa Jawa.
Informasi ini dapat digunakan dalam menentukan
lokasi reintroduksi Owa Jawa.
(2) Informasi fragmentasi vegetasi pada habitat dapat
digunakan sebagai alat pemantauan kondisi
habitat Owa Jawa.
Manfaat keilmuan dari penelitian ini adalah
memberikan kontribusi dalam penerapan ilmu
penginderaan jauh pada bidang ekologi lansekap.
Monday, October 31, 2011
12. 1.6. Posisi dan kerangka penelitian
Populasi Model Habitat Analisis spasial
Bentuk
Owa Jawa Maxent (Hall dkk. 1997; fragmentasi
(McGarigal dan
(Nijman, 2004; (Phillips dkk. Lindenmayer dan Model spasial Kelas habitat dan vegetasi pada
Marks, 1995; Fahrig,
Nursal, 2006; 2004) Fischer, 2007; Arroyo- habitat Owa Jawa nonhabitat habitat Owa Jawa
2003)
Iskandar, 2007; Rodriguez dan (Hadi, 2011)
Atmoko, 2008) Mandujano 2009) Konfigurasi
(McGarigal dan
Marks, 1995; Fahrig,
2003)
Konektivitas
Abiotik Biotik (McGarigal dan
Marks, 1995; Fahrig,
2003)
Analisis lanskap
Jarak
Jarak Jarak dari
dari Elevasi Pengukuran
dari jalan permukiman
sungai (Kim dkk. Vegetasi vegetasi di
(Iskandar, (Iskandar,
(Nursal, 2011) lapangan
2007) 2007)
2006)
Analisis geospasial
Struktur Komposisi
(Iskandar, 2007; Arroyo-Rodriguez dan (Iskandar, 2007; Arroyo-Rodriguez dan
Mandujano, 2009; Hamard dkk. 2010) Mandujano, 2009; Hamard dkk. 2010)
Keragaman Tutupan tajuk Tinggi Diameter Jenis pohon Jenis pohon
ukuran pohon (Sussman dkk. pohon batang pakan tidur
(Ozdemir dkk, 2006; Arroyo- (Iskandar, 2007; (Iskandar, 2007)
2008) Rodriguez dan (Iskandar, (Iskandar, Kim dkk. 2011)
Mandujano, 2009) 2007) 2007)
Pengolahan data inderaja
Monday, October 31, 2011
13. 1.7. Asumsi
• Tidak ada perubahan sebaran Owa Jawa di setiap
titik perjumpaan berdasarkan hasil yang diperoleh
Iskandar (2007), Nursal (2006) dan Atmoko dkk.
(2008).
• Tidak ada perbedaan antara pohon pakan dan
pohon tidur, keduanya didefinisikan sebagai
pohon dominan dalam habitat Owa Jawa.
Monday, October 31, 2011
14. 1.8. Keterbaruan
• Penggunaan data inderaja dan analisis spasial
untuk mendefinisikan variabel habitat Owa
Jawa.
• Kuantifikasi fragmentasi hutan dan
fragmentasi vegetasi pada habitat Owa Jawa
pada beragam skala
Monday, October 31, 2011
15. 2. Implementasi
1. Wilayah studi
2. Data
3. Pendekatan
Monday, October 31, 2011
16. 2.1. Wilayah studi
Skala regional : Skala petak dan lanskap :
Jawa Barat Cagar Alam Tangkuban Parahu
Bogor
Cianjur Bandung
Garut
Monday, October 31, 2011
17. 2.2 Data
• Sebaran Owa Jawa : data sekunder (Nursal, 2006;
Iskandar, 2007 dan Atmoko dkk. 2008), DEM, Landsat
ETM+, jarak dari jalan, jarak dari sungai
• Ekstraksi variabel habitat dan model habitat Owa
Jawa: hasil pengukuran vegetasi (TH, DBH, CC, GC),
citra SPOT 5, citra Landsat ETM+
• Analisis fragmentasi hutan dan habitat : citra Landsat
MSS/TM/ETM+, citra SPOT 5
Monday, October 31, 2011
18. 2.3 Pendekatan yang digunakan
• Sebaran Owa Jawa : kompilasi dan pemetaan
kelompok OwaJawa dari data sekunder serta
pemodelan distribusi spesies
• Ekstraksi variabel habitat Owa Jawa : pengukuran
vegetasi di lapangan, analisis data citra satelit dan
pemodelan habitat
• Fragmentasi hutan dan habitat : analisis metrik lanskap
• Keterkaitan antara fragmentasi vegetasi pada habitat
dengan populasi Owa Jawa : analisis data secara visual
dan statistik
Monday, October 31, 2011
19. 2.3 Pendekatan yang digunakan
Data Landsat MSS Landsat TM Landsat ETM+ Landsat ETM+
SPOT 5
sekunder 1976 1991 2001 2009
Analisis
Sebaran Owa Jawa Forest Canopy
Analisis tekstur
(Nijman 2004; Nursal Density
2006; Iskandar 2007; Dinamika Hutan
Wedana et al. 2008) Analisis data inderaja
Jawa Barat
Kondisi hutan
Jawa Barat
saat ini
Struktur vegetasi (Iskandar, Habitat Pengukuran
2007; Sartika 2008) Owa Jawa di lapangan
Karakteristik Vegetasi
pada Habitat Owa Jawa
Model hubungan data
inderaja dan vegetasi
pada habitat Owa Jawa
Tidak
Valid ?
Keluaran
Ya
Analisis Fragmentasi Vegetasi
pada Habitat Owa Jawa
Alat monitoring vegetasi
pada habitat Owa Jawa
Dampak dari keluaran (outcome)
Monday, October 31, 2011
20. 3. Hasil dan analisis
1. Model prediksi sebaran Owa Jawa
2. Struktur vegetasi pada habitat
3. Fragmentasi hutan
4. Model habitat Owa Jawa
5. Fragmentasi vegetasi pada habitat
6. Keterkaitan fragmentasi vegetasi pada habitat
dengan populasi Owa Jawa
7. Sintesis
Monday, October 31, 2011
21. 3.1. Model prediksi sebaran Owa Jawa
Sumber :
Nursal, 2006; Iskandar, 2007;
Atmoko, dkk. 2008, Ade Rahmat, kom.pri. 2011
Monday, October 31, 2011
22. 3.1. Model prediksi sebaran Owa Jawa (lanjutan)
• Model Maximum Entropy
• Menggunakan 93 titik kelompok Owa Jawa
• Variabel yang digunakan :
• Elevasi
• Slope-aspect
• Kemiringan lereng
• Forest Canopy Density
• Jarak dari jalan
• Jarak dari sungai
• Temperatur
• Kurangnya penggunaan data inderaja dan analisis spasial untuk mengkaji sebaran
Owa Jawa dan kualitas habitatnya
Monday, October 31, 2011
28. 3.3.1 Metrik lanskap
400000
• Luas hutan semakin
berkurang dari tahun 1976,
300000
Luas hutan (hektar)
1990 dan 2001
200000
• Jumlah petak hutan
berkurang dari tahun 1976 ke
100000
1970 1980 1990 2000 2010
tahun 1990 dan bertambah
Tahun
dalam periode tahun 1990 -
2001
500
• Pada periode tahun 1976 -
Jumlah petak (Number of patch)
400
1990 cenderung terjadi
300
hilangnya hutan (perubahan
200
tagun), sedangkan pada periode
1990 - 2001 terjadi fragmentasi
100
1970 1980 1990 2000 2010 hutan
Tahun
Monday, October 31, 2011
29. 1000 3.3.1 Metrik lanskap (lanjutan)
10000
Rerata luas petak (hektar)
800
Panjang tepi total (km.)
8000
600
400
6000
200
4000
1970 1980 1990 2000 2010 1970 1980 1990 2000 2010
Tahun Tahun
2.3
• Grafik rerata luas petak, panjang
2.2
tepi dan rerata bentuk petak
Rerata indeks bentuk petak
menunjukkan hilangnya petak hutan kecil
2.1
lebih dominan dibandingkan terjadinya
2.0
fragmentasi antara tahun 1976 - 1991
1.9
• Pada periode antara tahun 1991 - 2001,
1.8
proses fragmentasi hutan lebih dominan
dibandingkan hilangnya hutan
1970 1980 1990 2000 2010
Tahun
Monday, October 31, 2011
31. 3.4 Model habitat Owa Jawa
CC = 45.041 × Band12 − 9.683
R2 :0.4191, p : 0.003679
T H = 21.07 × Band12 − 27
R2 :0.4352, p : 0.002893)
Band12 = 0.006578×CC+0.014972×TH+1.154886
R2 =0.6117, p = 0.0008288
AUC = 0,932, simpangan baku 0,0036
Band12=0.004603×CC+0.012431×TH+0.577452×GC+0.974947
R2 =0.7721, p = 8.977e−05)
Monday, October 31, 2011
33. 3.6 Keterkaitan fragmentasi vegetasi
pada habitat dengan populasi Owa
Nilai tutupan tajuk dari FCD (Landsat ETM+)
dapat menjadi pengganti nilai tutupan tajuk dari citra SPOT 5
Monday, October 31, 2011
35. 3.6 Keterkaitan fragmentasi vegetasi
pada habitat dengan populasi Owa
Area FCD_min AREA_AM SHAPE_AM PLADJ
Populasi 0.729 -0.311 0.662 0.439 -0.160
Kepadatan -0.505 0.628 -0.353 -0.499 -0.422
Monday, October 31, 2011
36. 3.7 Sintesis
• Ecological population density dari Owa Jawa yang
diperkirakan dalam penelitian ini adalah 567 individu
dengan asumsi kepadatan Owa Jawa adalah 2,7 individu/
km2 dan wilayah yang berpotensi menjadi habitat adalah
seluas 21.800 hektar
• Yang mengancam kelestarian Owa Jawa adalah
hilangnya hutan dalam skala regional dan
fragmentasi vegetasi di dalam habitat Owa Jawa.
• Terbukti adanya hubungan antara tingkat fragmentasi
vegetasi dengan populasi Owa Jawa, walaupun Laurance
dkk. (2008) menyatakan bahwa mungkin pengaruh
fragmentasi baru akan terlihat setelah rentang waktu 20
-50 tahun.
Monday, October 31, 2011
37. 3.7 Sintesis
Landsat TM/ Forest Canopy Peta kelas Metrik Lanskap Peta kondisi
ETM+ Density habitat (SHAPE_AM) habitat Owa Jawa
Alat pemantauan kondisi habitat Owa Jawa
Monday, October 31, 2011
38. 4. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
2. Saran
Monday, October 31, 2011
39. 4.1 Kesimpulan
• Data penginderaan jauh dapat digunakan untuk melakukan
ekstraksi satu atau lebih variabel habitat Owa Jawa.
• Analisis metrik lanskap memperlihatkan terjadinya proses
fragmentasi di wilayah hutan Jawa Barat. Berdasarkan nilai
metrik rerata luas petak, kepadatan petak dan nilai
konektivitasnya, terjadi fragmentasi vegetasi pada
habitat Owa Jawa di Tangkuban Parahu.
• Berdasarkan analisis fragmentasi vegetasi pada habitat
terpilih, terbukti adanya keterkaitan antara tingkat
fragmentasi vegetasi pada habitat dengan populasi Owa
Jawa.
Monday, October 31, 2011
40. 4.2 Saran
• Apabila model prediksi Maxent divalidasi dengan
melakukan survey akan dihasilkan model dengan prediksi
yang lebih akurat.
• Apabila jumlah plot pengukuran diletakkan di lokasi lain
mungkin akan memberikan model yang lebih baik dalam
menggambarkan hubungan antara data penginderaan jauh
dengan variabel habitat Owa Jawa.
Monday, October 31, 2011
41. Ucapan terima kasih
• Penelitian ini dapat terlaksana atas bantuan dana dan data dari :
• Made Wedana, Ajat Sutarja (Yayasan Konservasi Alam Nusantara)
• Wim Ikbal Nursal (CIFOR)
• Reno Febrianto
• KK Inderaja dan SIG
• Pusat Penginderaan Jauh - ITB
• P3SWOT Beasiswa Unggulan
• JAXA
• LAPAN
• Dr. Satoru Okubo, University of Tokyo
• Prof. Kunio Watanabe, University of Kyoto
• Prof. Mikihiko Watanabe, Nagoya University
• Dr. Parikesit, Susanti Withaningsih dan Dendi Muhammad
• Pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Monday, October 31, 2011