Tugas slide Desember Pengantar Ekonomi Mikro pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
Kelompok : 11
kelas : I
Universitas 17 Agustus 1945
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Jurusan Akuntansi
1. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
• Oleh Kel 11 kelas : I
1. Muh. Fikri Aminullah 2. Angelique Michella Neto 3. Stannley Noel Raharjaan
• Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
• FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
• Desember 2022
2. MATERI
• Pengertian dan ciri – ciri
• Penentuan jumlah barang dan
harga
• Kondisi perusahaan dalam
persaingan sempurna jangka
pendek dan panjang
• Kelebihan dan kekurangan
perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna
2
3. Pengertian pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang didalamnya terdapat berbagai
macam penjual dan pembeli. Masing – masing penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga pasar. Yang berarti, berapapun jumlah barang yang ada di
perjualbelikan, tidak memengaruhi harga dari barang tersebut.
3
4. Ciri – ciri dari pasar persaingan
sempurna
4
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
Hal ini disebabkan karena banyak nya permintaan dan penawaran yang dapat bergerak
secara leluasa.
2. Barang yang diperjualbelikan homogen/ indentik
Karena banyaknya jumlah barang yang ditawarkan dalam pasar tersebut, maka tidak
menutup kemungkinan kita bisa mendapatkan jenis barang yang sama di penjual yang lain.
3. Penjual dan pembeli bisa masuk pasar dengan mudah
Baik penjual maupun pembeli fleksibel untuk masuk dan keluar dari pasar. Hal ini
mengakibatkan percampuran antara penjual lama dan penjual baru.
4. Informasi terhadap pasar sempurna
Bebasnya situasi pada pasar menyebabkan konsumen dapat mencari harga yang lebih
mudah dan informasi tersebut akan menyebar ke konsumen yang lain. Begitupun penjual yang
dapat mencari informasi harga bahan baku yang lebih murah dan akan menyebar ke penjual
lain.
5. Penentuan jumlah dan produksi harga
Penentuan jumlah dan produksi harga terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Penentuan harga dan pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba
Harga dan jumlah produksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar .
P = 0P1 dan Q = 0Q1
2. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian yang
minimum
Harga dan jumlah produksi yang menjamin rugi maksimal adalah sebesar.
P = 0C dan Q = 0Q1
3. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh normal profit
Harga dan jumlah produksi yang menjamin laba normal adalah sebesar.
P = 0P1 dan Q = 0Q1
5
7. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang
yang dialami Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna
7
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jarak Pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila
terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan
produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan untuk menambah perusahaan yang
baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal,
yaitu :
a. Mendapat laba super normal
b. Mendapat laba normal
c. Menderita kerugian
8. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode jangka Panjang
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama dimana produsen memperbanyak
produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan baru untuk menaikkan
produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang.
Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja ( impas
atau break even ). Kesimpulannya dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan “selalu” hanya
akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC, pada saat AC minimum.
Perusahaan yang hanya menerima keuntungan normal ( normal profit ) dinamakan “Marginal
Firm/Marginal or Profitability”, artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan keluar
dari pasar.
8
9. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan
yang Berada dalam Pasar Persaingan
Sempurna
• Keburukan
1. Karena tidak adanya pembatasan dalam melakukan penawaran permintaan, maka
perusahaan harus bekerja keras untuk membuat inovasi terhadap suatu barang.
2. Barang-barang yang dihasilkan oleh produsen pada pasar persaingan sempurna identik
satu sama lain sehingga memiliki pilihan yang terbatas dalam menentukan barang yang
dikonsumsi.
• Kebaikan
1. Penjual dapat mengalokasikan sumberdaya yang efisien dan adanya kebebasan
bertindak.
2. Produsen bisa memproduksi barang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tanpa
khawatir adanya penurunan harga.
9
10. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
• Oleh Kel 11 kelas : I
1. Muh. Fikri Aminullah 2. Angelique Michella Neto 3. Stannley Noel Raharjaan
• Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
• FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
• Desember 2022
11. Pengertian
pasar
persaingan
tidak
sempurna
• yaitu sebuah pasar yang mana selisih penjual dan pembelinya
sangat banyak, tapi dengan barang atau produk yang sama atau
serupa. Dengan adanya hal itu, harga yang ditawarkan oleh para
penjual akan berpengaruh terhadap keseimbangan pasar itu
sendiri.
13. Pengertian pasar
monopolistik
• Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing – masing penjual
memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk.
Dimana deferensiasi produk adalah membedakan 2
barang yang sama sehingga menjadi beda, baik dari
segi iklan, merek, kualitas, harga, perbedaan warna
bungkus, pelayanan yang baik, dst.
13
14. Ciri – ciri pasar
monopolistik
• Memiliki jumlah produsen/ penjual yang sangat banyak
• Produsen yang ada di dalam pasar monopolistik sangatlah beragam dan berjumlah
banyak. Sehingga tiap penjual atau produsen harus merasa puas dengan pembagian
pasar ataupun market share yang relatif kecil. Tak hanya itu saja, penjual yang ada di
dalam pasar monopolistik tidak mempunyai kekuasaan secara penuh untuk menentukan
harga di pasaran.
• 2. Diferensiasi produk
• Diferensiasi produk yang dimaksud disini adalah produk yang serupa mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Kita bisa melihat perbedaan tersebut dari bentuk,
ukuran, corak, kualitas, dan lainnya. Setiap produsen akan memberikan ciri khas dan
sentuhan khusus pada produk yang dihasilkan.
• 3. Persaingan produsen/ penjual tidak berdasarkan harga
• Di dalam pasar persaingan monopolistik, produsen atau penjual cenderung tidak bisa
mempermainkan harga di pasaran. Kecuali ada suatu konsensus yang dilakukan secara
bersamaan dengan produsen lainnya. Oleh karena itu, persaingan yang terjadi di dalam
sistem pasar ini lebih mengarah kepada desain, kualitas, marketing, dan kelebihan dari
masing-masing produk.
14
15. Tiga kondisi yang bisa dialami persaingan
monopolistik
15
Dalam perusahaan persaingan monopolistik dapat mengalami 3 hal, yaitu :
1. Mendapat laba supernormal
Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar 0C
dan output yang dijual sebanyak 0A dan besarnya laba
FCGB
2. Mendapat laba normal
Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar 0P1
dan output yang dijual sebanyak 0Q* dan besarnya
TC = TR, yaitu 0P1AQ*.
3. Mendapat kerugian
Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan
rata-rata (AR).
16. Akibat persaingan
monopoli terhadap output
dan harga
• Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar
• Bentuk kurva demand – nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit
menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengangguran. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
• 2. Efisiensi masing – masing perusahaan
• Perusahaan tidak akan diransang untuk membangun skala optimum perusahaan atau
untuk menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output
maksimum. Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak lagi ada laba yang
diperoleh. Kerugian diderita bila kurva biaya rata – rata jangka Panjang terletak diatas
kurva permintaan untuk semua output.
• 3. Promosi penjualan
• Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam persaiangan
monopolistik. Usaha masing – masing perusahaan untuk memperluas pasarnya akan
diimbangi dengan penjual lainnya, dan sumber yang digunakan untuk usaha tersebut
hanyalah menambah biaya produksi.
• 4. Jenis produk yang tersedia
• Konsumen dapat memilih berbagai merek produk yang dapat dipilih dalam pasar
persaingan monopolistik.
16
17. Pengertian Pasar
Monopoli
• Pasar persaingan monopoli adalah suatu keadaan
dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual
sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Dimana
perusahaan tersebut berkuasa untuk menentukan
harga, dan tidak punya barang sejenis yang hampir
sama.
17
18. Ciri – ciri pasar
monopoli
• Pasar Monopili adalah indutri satu perusahaan
• Barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat
lain, sehingga pembeli tidak mempunyai pilihan lain.
• 2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
• Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang
seperti itu dan tidak terdapat barang mirip yang dapat
menggantikan barang tersebut.
• 3. Tidak terdpat kemungkinan untuk masuk dalam industri
• Keuntungan perusahaan monopili tidak akan menyebabkan
perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut.
• 4. Promosi kurang diperlukan
• Karena perusahaan monopili adalah satu-satunya perusahaan
dalam industri tersebut, ia tidak perlu mempromosikan barangnya
dengan menggunakan iklan.
18
19. Sebab Perusahaan
Monopoli bisa
Timbul
• Penguasaan Bahan Mentah
• Penguasaan bahan mentah dapat menyebabkan penguasaan
perusahaan monopoli untuk barang yang lain.
• 2. Hak Paten
• Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu
macam barang tertentu atau cara produksi tertentu.
• 3. Terbatasnya Pasar
• Adanya luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan saja
sudah mampu memenuhi permintaan pasar. Akibatnya kalua ada
perusahaan baru yang berminat masuk ke dalam pasar tersebut
akan mengalami kesulitan dalam menjual barangnya.
• 4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah
• Diberikannya akses khusus oleh pemerintah untuk mengatur
industry tersebut. Contoh : Pelni pada jalur tertentu.
19
20. Posisi
Keseimbangan
• Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan
murni dan monopoli terlihat dalam bidang penjualan.
Penjual dalam persaingan murni dapat menjual semua
yang ingin dijualnya dengan harga pasar yang ada
karena harga sama dengan biaya marginalnya. Sang
monopolis menghadapi kurva permintaan atas
produknya. Oleh karna itu lebih banyak yang dijualnya
perunit waktu sehingga harganya harus lebih rendah.
Hal ini mempunyai akibat penting bagi pendapatan
marginal sang monopolis dalam hubungannya dengan
harga.
20
21. Tiga kondisi yang bisa dialami persaingan monopoli
21
Dalam perusahaan persaingan monopoli dapat mengalami 3
hal, yaitu :
1) Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan
Laba maksimal dicapai bila monopolis menjual produksinya
dengan tingkat harga sebesar OP dengan jumlah barang
dijual sebanyak OQ
2) Dalam Jangka Pendek Monopolis Mengalami Impas
Besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan
harga ( P ) sehingga TR = OPRQ dan TC = OQRP
22. 22
3) Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
Dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian
sebesar PCSR karena TR = OPRQ dan TC = OCSQ
23. Kerugian
dan
Pengaturan
Monopoli
• Output yang Lebih Kecil
• Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli
maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari
sebelumnya.
• 2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar
• Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk
masuk memungkinkan diperbolehnya laba jangka panjang. Bila
terdapat laba, konsumen membayar lebih mahal untuk produk
tersebut dari biaya produksinya. Artinya konsumen membayar lebih
banyak untuk produk tersebut dari yang diperlukan untuk menarik
berbagai sumber yang diperlukan untuk tetap dalam industri
tersebut.
• 3. Efisiensi Ekonomi
• Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-
sumber pada tingkat efisien puncaknya. Monopoli mempergunakan
sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-
baiknya. Berbeda dengan perusahaan dalam persaingan murni,
dalam ekuilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum
perusahaan pada tingkat output optimum.
23
24. Pengaturan
Monopoli oleh
Pemerintah
• Pengaturan Harga
• Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan
oleh perusahaan monopoli negara,seperti perusahaan gas dan listrik.
Persoalan ekonomi yang dihadapi adalah penentu harga yang akan
menarik Sang Monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-
banyaknya sesuaidengan permintaan konsumen. Sang Monopolis
memperoleh laba maksimal dimana biaya marginal sama dengan
pebdapat marginal. Dikarenakan tak ada perusahaan baru yang
masuk, maka laba maksimal ini akan dapat dipertahankan dalam
waktu yang lama. Keuntungan monopolis ini dianggap tidak wajar.
Untuk itu pemerintah dapat menentukan harga tertiggi dibawah harga
keseimbangan MR-MC, misalnya bahwa harga maksimum adalah
pada tingkat mana kurva biaya marginal.
• 2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan
Decrasing Cost
• Disebut kasus decreasing cost karena kita mengahadapi kasus
dimana luar pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan
yang ada di pasar, perusahaan monopoli hanya beroprasi pada
bagian kurva dimana AC menurun ( decreasing cost ).
24
25. 25
3. Perpajakan
• Pajak Lumpsum
Pajak Lumpsum ini tidak dipengaruhi oleh jumlah barang yang dihasilkan perusahaan. Dengan demikian,
berapa pun jumlah barang yang dihasilkan jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan tetap sama.
Oleh karena itu, pajak lumpsum ini sifatnya seperti biaya tetap sehingga tidakadak mempengaruhi biaya
besarnya marginal,tetapi hanya mempengaruhi besarnya biaya rata-rata.
b. Pajak Khusus ( Specifik )
Pajak khusus ini dikenakan atas dasar jumlah barang yang dihasilkan. Dengan kata lain, pajak khusus ini
dikenakan sebagai pajak per satuan ( per unit ) barang yang dihasilkan. Semakin banyak barang yang
dihasilkan, semakin besar pula jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau produsen tersebut.
Hal ini berarti pengenaan pajak khusus akan memengaruhi, baik biaya rata-rata maupun biaya marjinal
karena pajak tersebut sama artinya dengan menambah biaya variabel.
26. Diskriminasi Harga
• Sifat Dasar Diskriminasi Harga
• Tujuan menetapkan harga adalah agar dicapai
keuntungan yang lebih Diskriminasi harga produsen
monopolis berusaha untuk memperluas pasar dengan
cara menjual barang yang dihasilkannya di pasar yang
berbeda. Dua pasar yang berbeda berarti bahwa dua
pasar itu memiliki elastisitas permintaan yang
berlainan dan tidak ada kemungkinan bahwa barang
yang sudah dijual di pasar yang satu dijual kembali di
pasar yang lain oleh pembeli di salah satu pasar
tersebut.
26
27. Kondisi Terjadinya
Diskriminasi Harga
• Tiga kondisi sebagai awal dapat terjadinya
diskriminasi harga :
• Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas
permintaan yang berbeda-beda secara tajam.
• Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini
dan dapat menggolongkan pembeli dalam
kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang
berbeda-beda.
• Para penjual dapat mencegah pembeli untuk
menjual kembali barang-barang yang dibeli.
27
28. Diskriminasi Harga dapat
dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
• Diskriminasi Harga Derajat Pertama
• Diskriminasi harga derajat pertama merupakan keadaan
dimana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya
mengambil surplus konsumen. Cara yang ditempuh ialah
produsen monopolis menentukan harga yang berbeda untuk
setiap jumlah barang yang berbeda.
• b. Diskriminasi Harga Kedua
• Diskriminasi derajat dua adalah versi yang lebih sederhana,
dimana penjual hanya dapat menetap harga dengan
menurunkan kelompok-kelompok harga.
• c. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
• Untuk diskriminasi harga derajat ketiga ini produsen betul-
betul menjual barang di pasar yang berbeda, yaitu dengan
elastisitas permintaan yang berbeda. Diskriminasi tingkat tiga
adalah pengelompokan pembeli secara fungsional. Seperti
pembeli yang dikelompokkan berdasarkan daerah geografis.
28
29. Pembagian Pasar
Penjualan yang
Berbeda
• Dalam beberapa hal Sang Monopolis dapat dan lebih
menguntungkan untuk memecah pasar prodaknya menjadi dua
atau lebih pasar. Dalam keadaaan seperti itu dia akan
mengenakan harga yang berbeda untuk produknya dalam
masing-masing pasar. Dua syarat harus dipenuhi untuk dapat
membuat pasar seperti itu. Pertama, dia harus sanggup
memisahkan pasar tersebut, kalau tidak produknya akan dibeli
dari pasar dengan harga yang lebih rendah untuk dijual kembali
di pasar dengan harga yang lebih mahal. Hal ini akan
menghapuskan perbedaan harga yang ingin dipertahankan Sang
Monopolis. Kedua, elastisitas permintaan pada masing-masing
tingkat harga harus berbeda di antara pasar-pasar tersebut. Jika
mempunyai elastisitas yang sama maka penetapan diskriminasi
harga tidak akan berhasil Elastisitas permintaan bisa dilihat dari
kecondongan dari kurva demand-nya. Semakin condong
semakin elastis. Kedua pasar atau lebih bila dilihat kurva
demand-nya harus mempunyai kecondongan yang berbeda.
29
30. Penetapan Harga
Diskriminasi secara Grafik
dan Numerik
• Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik
• Sebagaimana di atas telah ditulis bahwa diskriminasi harga
adalah kebijakan yang dilakukan oleh penjual dengan membeda-
bedakan harga jual berdasarkan pasar dan kemampuan pembeli.
Produk yang dijual dengan harga berbeda tersebut mempunyai
struktur biaya yang sama. Biaya marginal ini konstan dan sama
untuk dua kelompok pembeli. Produk yang dijual mempunyai
biaya produksi yang sama. Setiapkurva permintaan mempunyai
kurva pendapatan marginal, yaitu Mra dan MRb. Perusahaan
berusaha memaksimumkan keuntungan total dengan
menawarkan output kepada setiap kelompok harga dimana MC =
MR
• 2. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Numerik
• Penetapan harga diskrimanasi secara numerik lebih
ditekankan untuk mengukur kebijakan tersebut dengan cara
perhitungan dengan melibatkan beberapa rumus dan angka.
30
31. Pengertian pasar
oligopoli
• Pasar persaingan oligopoli adalah keadaan dimana
dalam suatu industry terdapat hanya sedikit penjual
sehingga Tindakan seorang produsen/ penjual akan
mendorong produsen lain untuk bereaksi. Karena
ketidakseimbangan antara produsen dan konsumen
maka masing – masing penjual dapat memengaruhi
pasar.
31
32. Ciri – ciri pasar
oligopoli
• Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang yang
berbeda
• Contoh perusahaan yang menjual barang standar adalah
perusahaan yang bergerak dibidang baja dan alumunium. Sedangkan
barang berbeda seperti mobil, motor, sepeda, dan sebagainya.
• 2. Kekuatan dalam menentukan harga tidak bisa ditebak (kadang –
kadang kuat/ lemah)
• Tanpa adanya kerja sama, kekuatan untuk menentukan harga
sangat terbatas. Suatu perusahaan menurunkan standar harga, maka
perusahaan pesaing juga akan menurunkan bahkan sampai 2 kali
lipat dari standar harga perusahaan pertama sehingga keduanya akan
kehilangan pelanggan.
• 3. Promosi masih diperlukan
• Hal ini diutamakan pada perusahaan barang yang berbeda dengan
tujuan mencari pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang
lama.
32
33. Model pasar
oligopoli
• Model Cournot
• Merupakan model pasar duopoli ( 2 penjual ). Model ini
beranggapan bahwa barang yang dihasilkan 2 penjual
tersebut adalah sama dan bersifat subtitut sempurna
serta struktur ongkos produksi per unit sama.
• Kelebihan dari model ini adalah dalam jangka Panjang,
harga dan output cenderung stabil sehingga mampu
membuat perusahaan menjadi lebih baik.
• Sedangkan kekurangan dari model tersebut adalah
pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama
proses penyesuaian untuk menuju ke posisi
keseimbangan.
33
34. 34
2. Model Bertrand
Bertrand menyatakan bahwa masing – masing perusahaan dalam duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh perusahaan. Masing – masing perusahaan dihadapkan pada kurva
permintaan pasar yang sama dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengambil keuntungan dengan asumsi bahwa harga yang
ditetapkan oleh pesainganya adalah tetap.
3. Model Chamberlin ( model untuk pasar kelompok kecil )
Menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar yang ditetapkan 1 harga. Tingkat harga tersebut merupakan hasil
kesepakatan Bersama dari beberapa perusahaan dalam industri yang sama. Model ini juga beranggapan bahwa masing – masing
perusahaan tidak bebas ( terikat ) satu sama lain dalam suatu pasar.
35. 35
4. Model kurva permintaan patah ( the kinked – demand Model )
mengasumsikan bahwa jika satu perusahaan di industri memotong harga, perusahaan lain
akan melakukan hal yang sama, tetapi jika menaikkan harga, perusahaan lain tidak akan
mengikuti.
5. Model Stackelberg
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat
dan mendominasi untuk menjadi leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat
berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan oleh model Cournot. Akan tetapi,
apabila dalam suatu pasar terdapat 2 perusahaan yang sama kuatnya dan keduanya
berharap menjadi leader, maka keseimbangan pasar yang bersifat stabil tidak akan tercapai.
36. Pengaruh pasar
oligopoli terhadap
kesejahteraan
• Adanya keuntungan yang terlalu besar yang
dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam
jangka Panjang.
• Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap
produsen tidak beroperasi pada biaya rata – rata
yang minimal.
• Adanya kemungkinan eksploitasi terhadap
konsumen maupun buruh.
• Ketegaran harag asering dikatakan menunjang
adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat.
36
37. Langkah – Langkah untuk
mencegah efek negatif dalam
pasar oligopoli
• Pemerintah dapat menekan persaingan dalam
pasar agar perusahaan baru tidak dapat
bergabung. Hal ini bertujuan untuk menguatkan
persaingan potensial dari perusahaan yang ada
agar dapat lebih berperilaku kompetitif terhadap
sesame pesaing.
• 2. Mengadakan undang – undang yang mengatur
tentang persaingan dalam pasar dan dibentuknya
sebuah badan yang bertugas untuk mengawasi
persaingan dalam pasar tersebut.
37