1. Untuk menghindari plagiasi dalam landasan teori dan literatur, penulis harus menyebutkan sumber rujukan teori dan pendapat orang lain dengan tepat.
2. Kutipan harus ditandai dengan tanda kutip dan disertai sumber referensi.
3. Penulis tidak boleh mengklaim kepemilikan atas karya orang lain.
1. Oleh KUSNADI
500630465
MATA KULIAH: METODE PENELITIAN BISNIS
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.
UPPBJ : PANGKALPINANG
FORUM 4, MINGGU 5
MENURUT SAUDARA SEMUA, LANDASAN TEORI DAN LITERATUR SEPERTI
APA YANG BISA TERHINDAR DARI PLAGIASI?
JAWABAN:
Untuk menyusun karya ilmiah agar terhindar dari kegiatan plagiasi, khusunya plagiasi
terhadap landasan teori dan literarur, kita harus mengetahui definisi dari landasan teori,
literarur, dan plagiat itu sendiri.
Definisi Landasan Teori
Landasan teori adalah rujukan teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan
tentang variabel yang akan diteliti, sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap
rumusan masalah yang diajukan (hipotesis) dan penyusunan instrument penelitian. Teori
yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang
benar-benar telah teruji kebenarannya.
Definisi Literatur
Literatur dapat diartikan sebagai sumber ataupun acuan yang digunakan dalam
berbagai macam aktivitas di dunia pendidikan ataupun aktivitas lainnya. Literatur juga dapat
diartikan sebagai rujukan yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu. Literatur
dapat berupa buku ataupun berbagai macam tulisan lainnya.
Melalui literatur, kita dapat:
1. menemukan masalah yang akan diteliti,
2. menyusun latar belakang penelitian,
3. mengidentifikasi masalah-masalah mengenai topik yang akan diteliti. Melalui
litetatur, kita dapat juga
4. mengetahui definisi tiap variabel yang diteliti,
2. 5. menjelaskan kaitan antara variabel-variabel maupun penelitian yang relevan mengenai
variabel-variabel yang terkait itu. Atas dasar itu, kita dapat menyusun kerangka
pemikiran untuk dijadikan sebagai dasar membuat kesimpulan berupa hipotesis yang
merupakan jawaban teoritis atau sementara atas masalah yang telah dirumuskan.
Melalui literatur, kita dapat juga mempelajari teknik-teknik untuk menguji secara
empiris jawaban teoritis atas masalah yang telah dirumuskan maupun cara mengukur
variabel penelitian.
Penggunaan literatur dalam penelitian diawali dengan penelaahan literatur
untuk mengidentifikasi, menilai dan memilih literatur-literatur yang relevan dengan
topik yang akan diteliti. Terkait dengan itu, kita perlu juga mengetahui sumber-
sumber literatur yang dapat ditelusuri.
Definisi Plagiat
Peraturan Menteri Pendidikan RI No. 17 Tahun 2010 dengan jelas dalam pasal 1 ayat
(1) disebutkan, “Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya,
tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai”.
Menghindari Landasan Teori dan Literatur dari Plagiasi
Untuk menghindari terjadinya plagiarisme perlu diketahui beberapa tindakan yang
masuk dalam kategori plagiat, adapun ruang lingkupnya yaitu,
1. Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip
dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya;
2. Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan
identitas sumbernya;
3. Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan
identitas sumbernya;
4. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri;
5. Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat
sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya;
3. 6. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, untuk menghindari landasan teori dan
literatur sebuah karya ilmiah dari tindakan plagiasi, maka:
1. Rujukan teori yang dijadikan penulis dalam landasan teori sebuah karya ilmiah,
penulis harus menyebutkan identitas sumbernya
2. Setiap pernyataan tentang suatu fakta, data, pemikiran, atau pendapat, yang bukan
milik penulis, harus disertai dengan menuliskan sumber referensi, kecuali tentang
sesuatu hal yang telah dianggap sebagai pengetahuan umum
3. Apabila kita ingin mengutip sebuah tulisan yang kita peroleh dari hasil browsing di
internet, kita harus mencantumkan alamat website dengan lengkap dan juga
mencantumkan tanggal, bulan, tahun serta waktu ketika kita mem-browsing situs
tersebut. dan mencantumkan sumber tersebut di dalam daftar pustaka.
4. Apabila kita ingin mengutip perkataan, ide, atau pendapat orang lain di dalam sebuah
buku kita harus menuliskan nama penulis, judul buku dan tahun pembuatan pada
kalimat yang kita kutip tersebut. dan mencantumkan buku tersebut di dalam daftar
pustaka.
Cara Menutip Kutipan Langsung
a. Kutipan kurang dari 4 baris
Kutipan yang berisi kurang dari 4 baris di tulis di antara tanda kutip (“.....”) sebagai
bagain yang terpadu dalam teks utama, diketik dengan sepasi ganda, dan nomor
halaman sumber yang di kutip harus disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis
secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di
dalam kurung.
Contoh:
contoh kutipan dengan nama pengarang dalam teks secara terpadu
Soebroto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antar faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar”.
contoh nama pengarang di sebut bersama tahun penerbit dan no halaman
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antar faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto, 1990: 123).
4. contoh kutipan yang didalam kutipan tertapat tanda kutip maka digunakan
tanda kutip tunggal (‘...’)
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat kecendrungan semakin banyak
„campur tangan‟ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan
didaerah perkotaan” (suwignyo, 1990: 101)
b. Kutipan 4 baris atau lebih
Kutipan yang berisi empat baris atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah
dari teks yang mendahului, dimulai setelah ketukan ke-7 dari garis tepi sebelah
kiri, dan diketik dengan sepasi tunggal.
Contoh:
Ary (1982 :382) menarik kesimpulan sebagai berikut :
Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variable
bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena
variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi.
Jika dalam kutipan terdapat pargraf baru lagi, baris barunya dimulai dengan tujuh
ketukan lagi dari tepi garis teks kutipan
2. Cara Mengutip Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa
penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip, ditulis dengan sepasi ganda, dan terpadu
dalam teks. Nama pengarang bahan kutipan dapat dapat disebut terpadu dalam
teks, atau disebut dalam tanda kurung beserta tahun terbit. No halaman tidak harus
disebutkan.
Contoh:
Nama pengarang disebut terpadu dalam teks :
Salimin (1990) tidak menduga mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada
mahasiswa tahun keempat.
Nama pengarang ditulis terpadu dalam teks :
mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin
1990).
5. 3. Cara Mengutip Kutipan Yang Telah Dikutip Di Suatu Sumber
Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber lain,
baik secara langsung maupun tidak langsung, di kutip dengan menyebutkan nama
penulis asli dan nama pengutip pertamaserta tahun dikutipnya.cara mengutip
seperti ini hanya dibolehkan jika benar-benar sumber asli tidak di dapatkan,dan
harus dianggap sebagai keadaan darurat.
Contoh:
Kerlinger (dalam Ary. 1982:382) memberikan batasan penelitian ex post facto
sebagai :
Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variable
bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena
variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi.
Menurut kerlinger dalam Ary (1982:382) penelitian ex post facto sebagai :
Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variable
bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena
variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi.
5. Untuk menghindari plagiarisme dalam literatur penulis tidak boleh mengaku atau
memberi kesan bahwa ia adalah penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau
mengambil mentah-mentah dari tulisan atau karya orang lain atau karya sendiri secara
keseluruhan atau sebagian, tanpa memberi sumber.
6. DAFTAR PUSTAKA
Admin Perpusku. 2016. “Pengertian, Fungsi, & Ciri-ciri Landasan Teori yang Baik dalam
Penelitian” diambil dari: http://www.perpusku.com/2016/06/landasan-
teori-penelitian.html, pada tanggal 1 Maret 2017.
Deepublish. 2016. “ Tips Teknik Menulis Menghindari Plagiarisme dalam Karya Ilmiah”
diambil dari: https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-
buku-g045/, pada tanggal 1 Maret 2017.
Dzikra Ibrahim. 2013. “Pengertian Literatur dan Jenis-jenisnya” diambil dari:
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-literatur-dan-jenis-jenisnya/,
pada tanggal 1 Maret 2017.
Gorby W Situmorang, dkk. (2014).”Research Writing Skills And Plagiarisme” diambil dari:
http://cumilangit-binus.blogspot.co.id/2014/03/research-writing-skills-and-
plagiarisme.html, pada tanggal 1 Maret 2017.