SlideShare a Scribd company logo
1 of 96
MENGGALI POTENSI
DIRI
 MIMPI DAN CITA-CITA
 PRIBADI YANG BERHASIL
Disajikan Pada
BIMTEK PBJ BAGI GURU BK SLTA ANG.II
JABODETABEK
Th.2007
T.I.U:
Setelah mengikuti pelatihan ini
peserta diharapkan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dalam
mempersiapkan siswa menghadapi
dunia kerja dan pemilihan bidang
studi lanjutan yang sesuai.
T.I.K:
Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan memperoleh:
 Pengetahuan tentang permasalahan-permasalahan dalam
menetapkan/memilih pekerjaan atau karir.
 Pengetahuan tentang potensi diri melalui pengenalan terhadap
kemampuan, bakat dan kepribadian.
 Pengetahuan tentang pemilihan bidang studi lanjutan yang
sesuai dengan potensi yang dimiliki.
 Pengetahuan tentang meraih kesuksesan melalui pemahaman
sifat prestatif, kemandirian, swa-kendali dan sifat instrumental
 Pengetahuan untuk menetapkan dan mencapai tujuan.
 Pengetahuan merancang rencana tindak lanjut untuk
menghadapi pemilihan karir.
Latar Belakang
 PBJ merupakan sebuah program yang dilatar
belakangi oleh situasi dan kondisi ketenagakerjaan di
Indonesia yang masih jauh dari memadai (S : D).
 Masalah yang dihadapi oleh pencari kerja pada
umumnya adalah ketidak sesuaian antara kualifikasi
kompetensi tenaga kerja dengan persyaratan kerja
(jabatan) yang disebabkan antara lain karena pencari
kerja yang memasuki dunia kerja belum memiliki
informasi tentang dunia kerja maupun informasi pasar
kerja secara memadai ada “GAP” atau kesenjangan.
 Selain itu pencaker juga tidak mendapatkan
pembekalan untuk memahami kondisi potensi
dirinya baik kemampuan, minat, bakat dan
kepribadiannya sehingga mereka kurang dapat
mengarahkan dan mengembangkan potensi
yang dimiliki untuk dapat mengisi kesempatan
kerja sesuai dengan pekerjaan/jabatan yang
diminatinya
 Berkaitan dengan karir, Bandura (1997)
mengatakan bahwa dalam membuat
perencanaan dan pemilihan karir, individu
harus memiliki keyakinan untuk mengatasi
ketidakpastian mengenai kemampuan.
 Keyakinan ini biasanya muncul dalam bentuk
kepercayaan diri. Hurlock (1973)
mengungkapkan bahwa faktor keluarga, jenis
kelamin, sekolah, derajat realitas, stereotipe,
kemewahan, kepribadian dan informasi
vokasional akan mempengaruhi pemilihan
karir seseorang.
 Pada faktor yang disebut terakhir, banyak
pencaker yang tidak mempunyai informasi
cukup mengenai karir dan bahkan tidak tahu
bagaimana mencarinya (Santrock, 2003).
 Materi bimbingan karir di sekolah diharapkan
dapat membantu mengarahkan siswa untuk
menentukan pendidikan lanjutan dan karirnya,
Oleh karena itu, perlu diadakan semacam
intervensi untuk mereka melalui keterpaduan
program.
(Brainstorming)
KARIER
Pengertian :
 Rangkaian perkembangan
pengalaman kerja seseorang selama
hidupnya(Arthur,Hall,Lawrence,dalm
Seligman 1994).
 Terbentuknya dipengaruhi oleh
faktor-faktor psikologis, sosiologis,
pendidikan, fisik, ekonomi dan
kesempatan (Hoyt&Seligman,1994)
 KARIR
 Memiliki banyak fungsi bagi individu
maupun masyarakat sekitar, a.l.:
memenuhi 3 kebutuhan utama yaitu :
1. Kebutuhan akan hubungan manusia
2. Kebutuhan akan aktivitas
3. Kebutuhan mata pencaharian
Perkembangan Karir
Tahap Pertumbuhan (0 - 14 tahun)
 mengamati dunia sekitarnya, rasa ingin tahu
 mengembangkan minat dan membentuk kompetensi
 memahami kelebihan dan kekurangan
Tahap eksplorasi (15 – 24 tahun)
 sifat pengembangan sudah internal
 mulai melihat bidang pekerjaan yang ingin ditekuni
berdasarkan pendidikan yang dipilih
 menyelesaikan sekolah dan mulai bekerja 
komitmen masih rendah sehingga mudah pindah2
Perkembangan Karir
Tahap Penetapan (25 - 44 tahun)
 mulai membangun posisi dalam pekerjaan
dan berusaha menampilkan prestasi yang
baik
 mulai menapaki jenjang karir dan
memantapkan bidang pekerjaan yang
dipilihnya
Tahap Pemeliharaan (45 – 65 tahun)
 memutuskan untuk tetap bertahan pada
pekerjaan yang telah dijalani pada tahap-
tahap sebelumnya
 mulai meningkatkan karirnya dan biasanya
mereka mencapai puncak karirnya
Perkembangan Karir
Tahap Penurunan (di atas 65 tahun)
 mengalami penurunan enerji dan minat pada
pekerjaan
 mengurangi pekerjaannya dan menyerahkan
pada yang lebih muda
 menghadapi masa pensiun
Catatan :
Pengelompokan ini bukan hal yang mutlak, namun yang
jelas keberhasilan pada satu tahap tergantung pada
keberhasilannya di tahap sebelumnya. Misalnya individu
yang gagal pada tahap eksplorasi akan memilih pekerjaan
yang kurang sesuai dengan dirinya
Perencanaan Karir :
Tujuan yang ingin dicapai dalam
pekerjaaan yang dipilih dengan
pertimbangan matang.
Manfaat perencanaan karir :
1. Membantu individu untuk tetap fokus
dalam membuat keputusan hidup
2. Petunjuk individu dalam menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari agar tidak
berpindah-pindah pekerjaan
Langkah-langkah dalam
perencanaan karir :
1. Pemahaman diri akan faktor personal yang
dimiliki seperti: kemampuan,bakat, minat,
nilai, kepribadian.
2. Pengetahuan tentang pekerjaan
(vokasional). dipengaruhi oleh faktor :
keluarga, teman sebaya, sekolah, gender,
kemewahan dan gengsi, dsb.
3. Menghubungkan pemahaman diri dengan
pengetahuan mengenai pekerjaan untuk
membuat keputusan karir
(Brainstorming)
MIMPI
BUATLAH SUATU CERITA BERGAMBAR
YANG MERUPAKAN GAMBARAN
MIMPI SAUDARA UNTUK 2 ATAU 3
TAHUN KE DEPAN
 Ceritakan gambar yang telah saudara buat .
 Menurut saudara apa mimpi itu?
 Apa cita-cita saudara ?
 Apa beda antara mimpi dan cita-cita ?
 Perlukah seseorang mempunyai mimpi & cita-
cita ?
 Apa Manfaat mimpi & cita-cita yang ada
dalam diri seseorang yang berhubungan
dengan kehidupannya ?
Penjelasan
 Cita-cita : Sudah direncanakan dan masih dapat
berubah-ubah dan Sudah ada langkah-langkah
aktivitas
 Mimpi : Spontan masih berubah- ubah, Masih angan-
angan
 Cita-cita diawali dari mimpi dan Sudah ada
langkah/tahapan yang akan dicapai
 Mimpi mengarahkan prilaku kita untuk mencapai
cita-cita
KESUKSESAN
(brainstorming)
Diskusi:
1. Individu
2. Kelompok (dibagi 3 kelompok)
3. Presentasi masing-masing
kelompok
Bahan Diskusi
 Ketika Anda di sekolah dasar, bagaimana
Anda mendefinisikan kesuksesan?
 Ketika Anda di sekolah menengah atau kuliah,
bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan?
 Sekarang ketika Anda seperti ini, bagaimana
mengidentifikasikan kesuksesan?
Kesuksesan (SD) adalah:
Kesuksesan (SLP/A dan PT) adalah:
Kesuksesan Sekarang
 Mengapa arti kesuksesan bisa
berubah ?
 Faktor-faktor apa yang berpengaruh
dan berperan dalam perubahan
tersebut ?
Faktor yang berperan dalam
perubahan
 Internal :
 Tujuan hidup
 kebutuhan
 motivasi internal (dorongan untuk melakukan
sesuatu dari dalam diri)
 pengalaman
 pengetahuan
 Kesadaran….ilustrasi: 5 M Penasihat rohani
ttp kok mau bikin video mesum ?
 Eksternal :
 Lingkungan; keluarga, sekolah, masyarakat dll
Penetapan Tujuan dan
Sasaran
(GAME: Membangun Rumah Kokoh)
GAME: Membangun Rumah
( 1. individu 2. kelompok )
 Susunlah kartu-kartu yang ada menjadi sebuah
rumah yang kuat dan tinggi
 Syarat rumah : berdiri kokoh dalam waktu 3
menit tidak roboh, dan memiliki tinggi rumah
minimal 15 cm
Bahan Diskusi
 Apa yang harus dipersiapkan agar rumah tidak
roboh?
 Strategi apa yang digunakan dalam menyusun
rumah tersebut?
 Bagaimanakah Anda mengatur waktu?
 Mengapa pengaturan waktu menjadi penting
dalam mencapai tujuan-tujuan Anda?
 Apa yang dapat diaplikasikan dari permainan ini
ke dalam situasi kerja yang akan dihadapi?
Hasil Diskusi
 Hal yang harus dipersiapkan : fondasi kuat, lay-
out/design, kualitas bahan yang digunakan, biaya,
tenaga yang diperlukan, jadwal pelaksanaan
 Strategi yang digunakan : mempersiapkan
konstruksi, menggunakan bahan secara maksimal,
tenaga profesional, kontrol thd pelaksanaan,
berimajinasi
Hasil Diskusi
 Cara mengatur waktu : bertahap, dng skala
prioritas, atur waktu per unit, bertahap dng
memperhitungkan bahan
 Pengaturan waktu penting karena : agar
tidak mengulang pekerjaan, mengendalikan
pengeluaran, sesuai target, punya patokan
dalam penyelesaian tanpa mengurangi
kualitas
Hal yang dapat diaplikasikan dalam
dunia kerja
 Kesesuaian SDM dng tujuan yg ingin dicapai
dng melihat potensi/kemampuan yg dimiliki
 Pentingnya perencanaan untuk
mengendalikan tenaga, waktu dan biaya
 Pertimbangan kompetensi dengan peluang
kesempatan yg ada
 Pengendalian diri
Hal yang dapat diaplikasikan dalam
dunia kerja
 Perlunya ketelitian dan kesabaran
 Perlunya proses yang bertahap
 Butuh kepribadian yang kuat  ulet, kerja
keras, tekun, tanggung jawab (tuntas)
Swa Kendali
PRIBADI YANG BERHASIL
MEMILIKI SIFAT-SIFAT:
 Swa kendali
 Kemandirian
 Instrumental
 Prestatif
Dalam Swa-Kendali
 Tanggung
jawab
 Komitmen
Perlu adanya :
•Perencanaan
•Strategi
•Potensi  realistis
•Efisiensi
•Kematangan
•Kontrol
•Evaluasi
•Kreativitas
KOMITMEN ?
 Komitmen sebagai modal utama untuk mencapai
prestasi
 Komitmen  motivator, tekad/ kesepakatan,
norma, menjadi tujuan bersama
 Kendala : adanya perbedaan, latar belakang, tujuan
dari masing-masing pihak
 Cara : memberikan pemahaman akan tujuan, latar
belakang dari masing-masing pihak
Kesimpulan: Komitmen
 Komitmen  disiplin (berasal dari diri
sendiri)
 Komitmen dibuat untuk membantu
pelaksanaan kegiatan
 Komitmen bisa dilatih?  BISA!
 Perlunya memberikan pemahaman dan
penguat (hadiah, gambaran) agar komitmen
dapat terus dilaksanakan
Sifat Swa Kendali
 Sifat mengendalikan diri untuk mengarahkan
pada tujuan
 Mengontrol diri untuk mencapai tujuan
 Mengarahkan tindakan  dasar dari
perencanaan
 Punya strategi
(Sukardi)
Aspek apa saja yang berperan:
 Eksternal;
- dukungan pimpinan, fasilitas, peraturan yang jelas.
 Internal;
- Kemampuan memadai
 Memiliki Kemauan
 Motivasi
 Semangat belajar
 Kemauan berubah
SIFAT SWA-KENDALI
 Sukardi merumuskan sifat swa-kendali sebagai sifat
mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga kegiatan-
kegiatan yang dilakukannya mengarah ke pencapaian tujuan.
 McClellan menggambarkan salah satu perilaku yang
menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha mencapai
tujuan pribadi yang telah ditetapkan.
 Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku
berprestasi dan berwira usaha antara lain adalah keyakinan
bahwa dirinya dapat mengendalikan tingkah laku dan
berkonsentrasi untuk mencapai tujuan.
 Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak percaya
adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan
diluar dirinya yang secara langsung mempengaruhi keputusan-
keputusannya.
SIFAT SWA-KENDALI
 Swasono mengungkapkan rumusan serupa, yaitu sifat
mengendalikan diri, mengkonsentrasikan perbuatan untuk
mengarah pada pencapaian tujuan dalam berusaha.
 Vesper mengungkapkan bahwa pengusaha / pekerja mampu
mengendalikan tingkah laku dalam mencapai tujuan, serta
menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak
berguna karena tidak berkaitan langsung dengan perncapaian
tujuan.
 Dengan demikian sifat swa-kendali dapat digambarkan sebagai
sifat pengusaha/pekerja yang dalam berbagai situasi selalu
mengontrol diri atau mengkonsentrasikan segala perbuatannya
untuk menacapai tujuan usaha atau pekerjaan. Ia mengarahkan
tindakannya untuk mencapai tujuan dan
SIFAT INSTRUMENTAL
(Game)
 dari 9 titik. Peserta diberi waktu 2 menit untuk
menyambung titik tersebut dengan 4 buah
garis lurus yang dibuat tanpa terputus.
 Tugas berikut adalah diberikan 12 titik
dengan menyambungnya dengan 5 tarikan
garis lurus
 Tugas berikut berikan problem terakhir
dengan 16 titik dengan 6 tarikan garis lurus
bersambung
Sifat Instrumental
Memandang segala
sesuatu sebagai alat
untuk mencapai tujuan
Sifat Instrumental
 Memanfaatkan segala sesuatu yang ada di
lingkungan
 Peka dan tanggap terhadap peluang yang ada
SIFAT INSTRUMENTAL
 Sukardi merumuskan sifat instrumental sebagai sifat
memandang segala sesuatu yang ada di lingkungan (termasuk
keberadaan orang lain ) sebagai instrumen atau alat untuk
mencapai tujuannya. Gambaran ini serupa dengan gambaran
Mc Clelland mengenai salah satu ciri motif prestasi tinggi.
 Timmons mengungkapkan bahwa pengusaha atau karyawan
menyadari dirinya bukanlah sempurna, sehingga bila perlu ia
akan mencari dan memanfaatkan bantuan orang lain, walaupun
keputusan akhir ada ditangannya.
 Crossley menyatakan bahwa pengusaha atau karyawan selalu
menunjukan kepekaan dan tanggap terhadap sesuatu yang
terjadi pasar, kondisi ekonomi pada umumnya dan
perkembangan teknologi.
SIFAT INSTRUMENTAL
 Brockous juga mengungkapkan bahwa pengusaha atau
karyawan memiliki ketajaman terhadap peluang berusaha yang
ada dilingkungannya.
 Dengan demikian, sifat instrumental dapat digambarkan
sebagai sifat pengusaha/karyawan dalam berbagai situasi
untuk selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada di
lingkungan, untuk membantu tujuan pribadi dalam berusaha
atau bekerja.
 Ia peka dan tanggap terhadap lingkungan, khususnya melihat,
mengenali dan mengidentifikasi peluang usaha yang muncul di
lingkungan.
 Ia selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki kinerjanya.
Sifat Prestatif
 Motif prestatif  dalam individu
 McClelland
 Motivasi prestasi tinggi 
wiraswasta
 Motivasi prestasi rendah 
karyawan
Perilaku Prestatif
 Tanggung jawab
pribadi tinggi
 Resiko taraf sedang
 Cari umpan balik
Perilaku Prestatif
 Tidak pernah puas
 Melakukan evaluasi
 Berani menghadapi kegagalan
 Berusaha bekerja optimal dalam
segala situasi
 Realistis
 Proses lebih penting
(Sukardi)
Perilaku Sifat Prestatif
 Mc.Clelland meneliti kaitan antara motif prestasi
mahasiswa dengan tingkah laku pemilihan karir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa
dengan motif prestasi tinggi, 66% diantaranya
memilih pekerjaan sebagai wiraswastawan, setelah
selesai kuliah. 34% memilih pekerjaan di bidang lain
 Sementara mahasiswa dengan motif prestasi rendah,
hanya 10% diantaranya yang memilih menjadi
wiraswasta, sedangkan 90% lainnya memilih
pekerjaan non-wiraswasta (Iskandar,1976).
Perilaku Sifat Prestatif
• Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa
mahasiswa dengan motif berprestasi yang tinggi
melihat prestasi sebagai pencapaian usaha secara
swakarsa karena biasanya seorang wiraswastawan
harus memulai segala sesuatu dari nol dalam merintis
usahanya sehingga dibutuhkan motif berprestasi yang
tinggi sebagai wujud dari kerja dan usaha yang
dilakukannya untuk mencapai keberhasilan dalam
usahanya.
Berdasarkan penelitiannya, Mc.Clelland menyimpulkan
bahwa seseorang yang mempunyai motif berprestai
yang tinggi secara nyata akan menampilkan beberapa
perilaku berikut (Angelia,1999; Iskandar dkk,1976) :
 Memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi.
Bertanggung jawab dalam memecahkan masalah,
dengan menetapkan tujuan dan mencapai tujuan dengan
usahanya sendiri
 Cenderung mengambil resiko dengan taraf sedang,
yaitu risiko yang sesuai dengan level kemampuannya.
 Mencari umpan balik untuk mengetahui hasil dari
proses penyelesaian tugas dan keputusan yang
diambilnya.
Sifat Kemandirian
Sifat bertanggung jawab atas
tindakan maupun
konsekuensinya
Sifat Kemandirian
 Keberanian untuk mengambil
tanggung jawab pribadi
 Kegagalan dan keberhasilan adalah
milik pribadi
 Memenuhi kebutuhannya secara
mandiri
 Senang memegang kendali dalam
kerja kelompok
(Sukardi)
SIFAT KEMANDIRIAN
 Sukardi merumuskan sifat kemandirian
sebagai sifat bertanggung jawab atas tindakan
maupun konsekuensi tindakannya.
 McClelland mengungkapkan salah satu
perilaku yang menunjukkan motif prestasi
adalah rasa tanggung jawab pribadi yang
tinggi, yaitu tidak menggantungkan diri pada
orang lain untuk memecahkan masalah pribadi.
SIFAT KEMANDIRIAN
 Tions mengungkapkan karakteristik prilaku karyawan /
pengusaha antara lain adalah keberanian untuk mengambil
tanggung jawab pribadi atas segala perbuatannya, dimana
kegagalan dan keberhasilan diyakini sebagai tanggung jawab
pribadi bukan tanggung jawab lingkungan atau orang lain.
 Sifat kemandirian ini serupa dengan karakteristik swa-daya
yang diungkapkan Swasono, yang menyatakan bahwa segala
penampilan tingkah laku pengusaha atau karyawan dalam daur
kehidupannya merupakan upaya pribadi.
 Vesper menggambarkan kemandirian sebagai penentuan arah
perbuatan.
SIFAT KEMANDIRIAN
 Dengan demikian, sifat kemandirian dapat digambarkan
sebagai sifat pengusaha atau karyawan pada umumnya
yang dalam berbagai situasi selalu berusaha memenuhi
kebutuhannya secara mandiri.
 Ia merasa bertanggung jawab atas kehidupan pribadi,
atau atas keberhasilan dan kegagalan dari tindakannya.
 Ia lebih memilih bergantungan pada dirinya sendiri
dibandingkan pada orang lain.
 Ketergantungan pada orang lain merupakan sesuatu
yang bertentangan dengan kata hatinya.
SIFAT KEMANDIRIAN
 Meskipun demikian ia dapat saja bekerja dalam
kelompok selama mendapat kebebasan bertindak dan
mengambil keputusan.
 Artinya ia lebih senang memegang kendali dalam
kerja kelompok, menentukan tujuan kelompok, serta
memilih alternatif tindakan dalam pencapaian tujuan.
 Ia mementingkan otonomi dalam bertindak,
pengambilan keputusan, dan dalam pemilihan
berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
 Ia lebih senang bekerja sendiri, memilih cara kerja
yang sesuai dengan dirinya
SIFAT SWA-KENDALI
 Sukardi merumuskan sifat swa-kendali sebagai sifat
mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga
kegiatan-kegiatan yang dilakukannya mengarah ke
pencapaian tujuan.
 McClellan menggambarkan salah satu perilaku yang
menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha
mencapai tujuan pribadi yang telah ditetapkan.
 Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku
berprestasi dan berwira usaha antara lain adalah
keyakinan bahwa dirinya dapat mengendalikan
tingkah laku dan berkonsentrasi untuk mencapai
tujuan.
SIFAT SWA-KENDALI
 Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak percaya
adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan
diluar dirinya yang secara langsung mempengaruhi keputusan-
keputusannya.
 Swasono mengungkapkan rumusan serupa, yaitu sifat
mengendalikan diri, mengkonsentrasikan perbuatan untuk
mengarah pada pencapaian tujuan dalam berusaha.
 Vesper mengungkapkan bahwa pengusaha / pekerja mampu
mengendalikan tingkah laku dalam mencapai tujuan, serta
menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak
berguna karena tidak berkaitan langsung dengan perncapaian
tujuan.
SIFAT KEMANDIRIAN
 Dengan demikian sifat swa-kendali dapat digambarkan sebagai sifat
pengusaha/pekerja yang dalam berbagai situasi selalu mengontrol diri atau
mengkonsentrasikan segala perbuatannya untuk menacapai tujuan usaha
atau pekerjaan.
 Ia mengarahkan tindakannya untuk mencapai tujuan dan menghindari
tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak berguna karena tidak
berkaitan dengan pencapaian tujuan.
 Ia menjabarkan peluang usaha kedalam perencanaan kongkrit untuk
mewujudkannya.
 Ia memutuskan kapan perlu mengambil resiko, kapan harus bekerja lebih
keras, kapan berhenti untuk minta bantuan orang lain dan kapan harus
mengubah strategi dalam bekerja bila menghadapi hambatan.
 Ia juga memutuskan kapan harus mengalah, bernegoisasi, memutuskan
sepihak secara tegas ataupun kapan ia perlu membina relasi baru dengan
pihak lain. Segala keputusannya mengacu pada pencapaian tujuan.
Rumus keberhasilan kinerja
P = M x K x S x U
 P = Performance/Kinerja
 M = Motivasi
 K = Kemampuan, Pengetahuan
 S = Kesempatan
 U = Usaha
Penetapan Tujuan
 Spesifik
 Measurable
 Attainable/Achievable
 Relevant
 Time constraints
Hal yang perlu diingat
 Belajar dari
pengalaman
 Tanggung jawab
pribadi
Penjelasan SMART
 Spesifik  tujuan jelas
 Measurable  ada target yang bisa diukur
(mis: meningkat 10%)
 Attainable  dapat dicapai sesuai kondisi
(realistis)
 Relevant  sesuai atau tidak
 Time-bound  ada batasan waktu (mis: tahun
2010, 3 tahun lagi)
Karakteristik orang yang memiliki
hasrat berprestasi tinggi
 Berani mengambil risiko yang sifatnya moderat,
karena realistis menentukan sasaran yang dapat
tercapai.
 Menginginkan penyelesaian tugas yang sifatnya
individual, karena hasilnya dapat dilihat dan tidak
tergantung pada orang lain, kontrol ada ditangan diri
sendiri.
 Menginginkan umpan balik, mengenal diri sendiri.
Individu – Individu
 Adanya pengalaman mempengaruhi dalam
penentuan target
 Faktor eksternal juga mempengaruhi dalam
penentuan dan pencapaian target (tekanan,
dukungan)
 Keyakinan diri memegang peranan penting
dalam melakukan permainan
Hal yang dapat dilakukan ?
 Ciptakan kesempatan !
 Dengan :
 Buka wawasan
 Perluas jaringan
 Peka terhadap peluang
GAME:
 IDENTIFIKASI MASALAH
Mengidentifikasikan masalah yang dihadapinya berkaitan dengan topik utama
pelatihan (perencanaan karir)
Prosedur
 Bagi peserta kedalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang (jika jumlah peserta
25-30 orang bisa dengan menyebutkan A-I-U-E-O)
 Di dalam kelompok setiap peserta diminta untuk mengungkapkan masalah yang
dihadapinya berkaitan dengan perencanaan karir kepada anggota kelompok yang
lain.
 Bagikan kertas ke setiap kelompok untuk menuliskan rangkuman masalah yang
dihadapi.
 Setiap kelompok menyampaikan rangkuman masalah yang dihadapinya kepada
kelompok-kelompok lain.
 Kertas yang berisi rangkuman dikumpulkan kepada fasilitator. Rangkuman ini
berguna sebagai gambaran umum masalah yang dialami oleh para peserta.
 Fasilitator mengkaitkan masalah-masalah yang muncul dengan tujuan pelatihan
serta pentingnya memiliki mimpi dan cita-cita untuk mengantarkan kepada babak
selanjutnya.
KECERDASAN MAJEMUK
 Howard Gardner :
 Setiap orang memiliki jenis kecerdasan yang
berbeda pada berbagai bidang
 Ada 8 jenis kecerdasan yang telah diketahui
 Biasanya ada jenis kecerdasan yang lebih
berkembang dibandingkan yang lainnya
 Berkaitan dengan jenis stimulasi dan kesempatan
pengembangan dari keluarga dan lingkungan
8 JENIS KECERDASAN
1. Kecerdasan Visual/Keruangan
 Kemampuan mempersepsi secara visual
 Cenderung berpikir dengan gambar
 Senang memperhatikan peta, grafik, gambar,
film
 Ketrampilan yang dimiliki : menyusun
puzzle, membaca, menulis, membuat sketsa,
dsb.
 Bidang kerja : arsitek, desainer interior,
teknisi, mekanik, pematung, pemandu tur
2. Kecerdasan Verbal/Bahasa
 Kemampuan menggunakan bahasa
 Memiliki kemampuan auditori yang baik
 Ketrampilan yang dimiliki : berbicara,
menulis, mengajar, mengingat informasi
 Bidang kerja : jurnalis, penulis,
guru/dosen, pengacara, ahli politik,
penerjemah
3. Kecerdasan Kinestetik
 Kemampuan menggunakan semua atau
sebagian anggota gerak tubuh dengan
mengontrol pergerakan tubuh sambil
mengerjakan suatu hal secara terampil
 Ketrampilan yang dimiliki : koordinasi
fisik, olahraga, menari, membuat
kerajinan tangan
 Bidang kerja : atlit, artis, penari
4. Kecerdasan Musik/Ritmis
 Kemampuan menghasilkan dan
menghargai suatu karya musik
 Berpikir dengan suara
 Peka terhadap suara dari sekitarnya
 Ketrampilan yang dimiliki :
menyanyi, bersiul, memainkan alat
musik, mengingat melodi
 Bidang kerja : musisi, DJ, penyanyi,
komposer
5. Kecerdasan Natural
 Kemampuan melakukan pembedaan
terhadap makhluk hidup dan kepekaan
untuk mengenali karakteristik alam
 Ketrampilan yang dimiliki : melakukan
klasifikasi terhadap hewan dan tanaman,
melakukan kegiatan di alam bebas
 Bidang kerja : petani, pemburu, ahli
biologi, koki, ahli kehutanan
6. Kecerdasan Interpersonal
 Kemampuan refleksi diri dan
menyadari keadaan diri sendiri
 Ketrampilan yang dimiliki :
mengenali diri sendiri,
menyadari perannya
berhubungan dengan orang lain
 Bidang kerja : peneliti, filsuf
7. Kecerdasan Intrapersonal
 Kemampuan berhubungan dan memahami
orang lain
 Memiliki kepekaan untuk memahami
pikiran dan perasaan orang lain
 Ketrampilan yang dimiliki : melihat suatu
hal dari sudut pandang orang lain,
berempati, mendengarkan aktif
 Bidang kerja : konselor, tenaga penjualan,
pebisnis, politisi
8. Kecerdasan
Logika/Matematika
 Kemampuan menggunakan penalaran,
logika dan angka
 Senang membuat hubungan antara
potongan-potongan informasi
 Ketrampilan yang dimiliki :
pemecahan masalah, bekerja dengan
konsep, melakukan perhitungan
matematika
 Bidang kerja : ilmuwan, insinyur,
peneliti, akuntan
Minat
 J.L. Holland : ada 6 jenis atau orientasi
kepribadian yang mengarahkan karir manusia
 Disebut dengan istilah RIASEC :
 Realistic
 Investigative
 Artistic
 Social
 Enterpreneur
 Conventional
Penjelasan
MINAT
 Realistic
 kongkret, membutuhkan stamina fisik
 perburuhan, pertanian, konstruksi
 Investigative
 teoritis, konseptual
 peneliti, ilmuwan, ahli matematika
Penjelasan
MINAT
 Artistic
 ekspresi diri, tidak terstruktur
 musisi, seniman, penari, penulis
 Social
 kemampuan komunikasi,
berhubungan dengan orang lain
 guru, konselor, pekerja sosial,
pemandu tur
Penjelasan
MINAT
 Enterpreneur
 mengatur dan mengarahkan orang lain
 tenaga penjualan, manajer, politikus
 Conventional
 terstruktur, mengolah data dengan aturan
tertentu
 sekretaris, akuntan, pustakawan
Tipe Kepribadian
 Carl Jung :
 Setiap orang memiliki tipe kepribadian tertentu
 Mepengaruhi pikiran, perasaan dan interaksi
dengan lingkungan
 Ada 4 tipe :
 Extraversion – intraversion
 Sensing – intuition
 Thinking – feeling
 Judging – perceiving
 Hasil kombinasi : 16 tipe kepribadian
Asal Energi
Extraversion
 senang bergaul
dan berbicara
dengan orang lain
 terlibat dengan
banyak orang
 berbuat baru
berpikir
Intraversion
 melakukan kegiatan
sendiri
 banyak berpikir
 tidak suka interupsi
 menyadari perasaan dan
pikirannya
Cara Memperoleh Informasi
Sensing
 menyerap informasi
melalui panca indera
 Informasi yang diperoleh
biasanya kongkrit
Intuition
 memikirkan
kemungkinan-
kemungkinan lain dari
informasi
 Melihat sesuatu secara
makro
Membuat Keputusan
Thinking
 berdasarkan pemikiran
rasional
 Sesuai dengan kebutuhan
 Melakukan sesuai aturan,
tidak peduli orang lain
suka/tidak
Feeling
 berdasarkan
pertimbangan subyektif
 sesuai dengan perasaan
 memikirkan perasaan
orang lain
Sikap terhadap dunia
Judging
 menginginkan
keteraturan dan
kejelasan
 memiliki perencanaan
Perceiving
 mementingkan
fleksibilitas dan
spontanitas
 tidak menyukai
perencanaan
GAME: kepribadian
 Diambil dari JOB-JOB (bentuk dan karakter
manusia)
Kombinasi Tipe Kepribadian
 ISTJ
 ISTP
 ISFJ
 ISFP
 INFJ
 INFP
 INTJ
 INTP
 ESTP
 ESTJ
 ESFP
 ESFJ
 ENFP
 ENFJ
 ENTP
 ENTJ
Pernyataan 3 & 4
 Aku lebih senang bekerja bersama-sama teman-
teman daripada bekerja sendiri
SS S KS TS TM
Jumlah
 Aku mengambil jalan yang jarang dilalui orang
lain
SS S KS TS TM
Jumlah
Pernyataan 1 & 2
 Aku yakin bahwa kegagalanku adalah karena
kesalahan yang kubuat
SS S KS TS TM
Jumlah - -
 Aku selalu minta pertimbangan orang lain dalam
mengambil keputusan
SS S KS TS TM
Jumlah - -
Pernyataan 5 & 6
 Aku memilih tidak merokok daripada harus
berhutang di warung
SS S KS TS TM
Jumlah
 Aku kurang suka diinterupsi ketika sedang
mengerjakan sesuatu
SS S KS TS TM
Jumlah
Pernyataan 7 & 8
 Aku ingin cepat berpenghasilan agar dapat
membelanjakannya semauku
SS S KS TS TM
Jumlah - - -
 Aku mampu mempengaruhi orang lain untuk
mengikuti kemauanku
SS S KS TS TM
Jumlah - - -
Pernyataan 9 & 10
 Aku sering mengambil inisiatif untuk memulai
suatu kegiatan
SS S KS TS TM
Jumlah
 Petunjuk untuk mengerjakan tugas tersebut
harus detil dan jelas prosedurnya
SS S KS TS TM
Jumlah
Diskusi Pernyataan 1 s.d. 10
 Menggambarkan sifat
 Perbedaan karena
 Dipengaruhi oleh
 Menggambarkan diri/tidak?
TERIMA KASIH
atas
Perhatian Bapak dan Ibu

More Related Content

Similar to menggali-potensi-diri.ppt

ANALISIS KONTEKS DAN MERANCANG VISI MISI.pptx
ANALISIS KONTEKS DAN MERANCANG VISI MISI.pptxANALISIS KONTEKS DAN MERANCANG VISI MISI.pptx
ANALISIS KONTEKS DAN MERANCANG VISI MISI.pptxAtikIndarini2
 
PRESENTASI_SUKSES_DENGAN_SOFT_SKILLS_ppt.ppt
PRESENTASI_SUKSES_DENGAN_SOFT_SKILLS_ppt.pptPRESENTASI_SUKSES_DENGAN_SOFT_SKILLS_ppt.ppt
PRESENTASI_SUKSES_DENGAN_SOFT_SKILLS_ppt.pptBargasPratama
 
Proposal kegiatan workshop_set_up_your_dream_for_student-smp50-above
Proposal kegiatan workshop_set_up_your_dream_for_student-smp50-aboveProposal kegiatan workshop_set_up_your_dream_for_student-smp50-above
Proposal kegiatan workshop_set_up_your_dream_for_student-smp50-aboveInsan Cemerlang Tujuh
 
Seminar & Bimtek "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa PURNABAKTI" Angg...
Seminar & Bimtek "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa PURNABAKTI" Angg...Seminar & Bimtek "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa PURNABAKTI" Angg...
Seminar & Bimtek "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa PURNABAKTI" Angg...Kanaidi ken
 
Training "PERSONAL PRESENTATION SKILL For LEADER"
Training  "PERSONAL PRESENTATION SKILL For LEADER"Training  "PERSONAL PRESENTATION SKILL For LEADER"
Training "PERSONAL PRESENTATION SKILL For LEADER"Kanaidi ken
 
Bab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjayaBab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjayamurugan muruga
 
378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar
378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar
378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajarTatakustara
 
Pengembangan Karir
Pengembangan KarirPengembangan Karir
Pengembangan KarirAbu Tholib
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangDwi Budiwiwaramulja
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangGulmah Sugiharti
 
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk SuksesPentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk SuksesAjeng Pipit
 
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptxLayanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptxIrfanAuliaBudianto
 
Presentensi Kurikulum Jurnalis
Presentensi Kurikulum JurnalisPresentensi Kurikulum Jurnalis
Presentensi Kurikulum JurnalisAulia Andri
 
Program pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptkProgram pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptkayu hutria
 
Pengenalan diri
Pengenalan diri Pengenalan diri
Pengenalan diri Lapang Ari
 

Similar to menggali-potensi-diri.ppt (20)

JURNAL KARIER (REFERENSI)
JURNAL KARIER (REFERENSI)JURNAL KARIER (REFERENSI)
JURNAL KARIER (REFERENSI)
 
Softskills
SoftskillsSoftskills
Softskills
 
ANALISIS KONTEKS DAN MERANCANG VISI MISI.pptx
ANALISIS KONTEKS DAN MERANCANG VISI MISI.pptxANALISIS KONTEKS DAN MERANCANG VISI MISI.pptx
ANALISIS KONTEKS DAN MERANCANG VISI MISI.pptx
 
PRESENTASI_SUKSES_DENGAN_SOFT_SKILLS_ppt.ppt
PRESENTASI_SUKSES_DENGAN_SOFT_SKILLS_ppt.pptPRESENTASI_SUKSES_DENGAN_SOFT_SKILLS_ppt.ppt
PRESENTASI_SUKSES_DENGAN_SOFT_SKILLS_ppt.ppt
 
Proposal kegiatan workshop_set_up_your_dream_for_student-smp50-above
Proposal kegiatan workshop_set_up_your_dream_for_student-smp50-aboveProposal kegiatan workshop_set_up_your_dream_for_student-smp50-above
Proposal kegiatan workshop_set_up_your_dream_for_student-smp50-above
 
Seminar & Bimtek "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa PURNABAKTI" Angg...
Seminar & Bimtek "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa PURNABAKTI" Angg...Seminar & Bimtek "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa PURNABAKTI" Angg...
Seminar & Bimtek "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa PURNABAKTI" Angg...
 
Training "PERSONAL PRESENTATION SKILL For LEADER"
Training  "PERSONAL PRESENTATION SKILL For LEADER"Training  "PERSONAL PRESENTATION SKILL For LEADER"
Training "PERSONAL PRESENTATION SKILL For LEADER"
 
Career planning
Career planningCareer planning
Career planning
 
Program Kemahiran Kejayaan
Program Kemahiran KejayaanProgram Kemahiran Kejayaan
Program Kemahiran Kejayaan
 
Bab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjayaBab 1 pengurusan_kerjaya
Bab 1 pengurusan_kerjaya
 
378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar
378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar
378423703 rpl-bidang-bimbingan-belajar
 
Pengembangan Karir
Pengembangan KarirPengembangan Karir
Pengembangan Karir
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk SuksesPentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
Pentingnya Pengembangan Diri dan Syarat untuk Sukses
 
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptxLayanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
 
Presentensi Kurikulum Jurnalis
Presentensi Kurikulum JurnalisPresentensi Kurikulum Jurnalis
Presentensi Kurikulum Jurnalis
 
visi presentasi.pptx
visi presentasi.pptxvisi presentasi.pptx
visi presentasi.pptx
 
Program pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptkProgram pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptk
 
Pengenalan diri
Pengenalan diri Pengenalan diri
Pengenalan diri
 

Recently uploaded

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

menggali-potensi-diri.ppt

  • 1. MENGGALI POTENSI DIRI  MIMPI DAN CITA-CITA  PRIBADI YANG BERHASIL Disajikan Pada BIMTEK PBJ BAGI GURU BK SLTA ANG.II JABODETABEK Th.2007
  • 2. T.I.U: Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja dan pemilihan bidang studi lanjutan yang sesuai.
  • 3. T.I.K: Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan memperoleh:  Pengetahuan tentang permasalahan-permasalahan dalam menetapkan/memilih pekerjaan atau karir.  Pengetahuan tentang potensi diri melalui pengenalan terhadap kemampuan, bakat dan kepribadian.  Pengetahuan tentang pemilihan bidang studi lanjutan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki.  Pengetahuan tentang meraih kesuksesan melalui pemahaman sifat prestatif, kemandirian, swa-kendali dan sifat instrumental  Pengetahuan untuk menetapkan dan mencapai tujuan.  Pengetahuan merancang rencana tindak lanjut untuk menghadapi pemilihan karir.
  • 4. Latar Belakang  PBJ merupakan sebuah program yang dilatar belakangi oleh situasi dan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih jauh dari memadai (S : D).  Masalah yang dihadapi oleh pencari kerja pada umumnya adalah ketidak sesuaian antara kualifikasi kompetensi tenaga kerja dengan persyaratan kerja (jabatan) yang disebabkan antara lain karena pencari kerja yang memasuki dunia kerja belum memiliki informasi tentang dunia kerja maupun informasi pasar kerja secara memadai ada “GAP” atau kesenjangan.
  • 5.  Selain itu pencaker juga tidak mendapatkan pembekalan untuk memahami kondisi potensi dirinya baik kemampuan, minat, bakat dan kepribadiannya sehingga mereka kurang dapat mengarahkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki untuk dapat mengisi kesempatan kerja sesuai dengan pekerjaan/jabatan yang diminatinya
  • 6.  Berkaitan dengan karir, Bandura (1997) mengatakan bahwa dalam membuat perencanaan dan pemilihan karir, individu harus memiliki keyakinan untuk mengatasi ketidakpastian mengenai kemampuan.  Keyakinan ini biasanya muncul dalam bentuk kepercayaan diri. Hurlock (1973) mengungkapkan bahwa faktor keluarga, jenis kelamin, sekolah, derajat realitas, stereotipe, kemewahan, kepribadian dan informasi vokasional akan mempengaruhi pemilihan karir seseorang.
  • 7.  Pada faktor yang disebut terakhir, banyak pencaker yang tidak mempunyai informasi cukup mengenai karir dan bahkan tidak tahu bagaimana mencarinya (Santrock, 2003).  Materi bimbingan karir di sekolah diharapkan dapat membantu mengarahkan siswa untuk menentukan pendidikan lanjutan dan karirnya, Oleh karena itu, perlu diadakan semacam intervensi untuk mereka melalui keterpaduan program.
  • 9. KARIER Pengertian :  Rangkaian perkembangan pengalaman kerja seseorang selama hidupnya(Arthur,Hall,Lawrence,dalm Seligman 1994).  Terbentuknya dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, fisik, ekonomi dan kesempatan (Hoyt&Seligman,1994)
  • 10.  KARIR  Memiliki banyak fungsi bagi individu maupun masyarakat sekitar, a.l.: memenuhi 3 kebutuhan utama yaitu : 1. Kebutuhan akan hubungan manusia 2. Kebutuhan akan aktivitas 3. Kebutuhan mata pencaharian
  • 11. Perkembangan Karir Tahap Pertumbuhan (0 - 14 tahun)  mengamati dunia sekitarnya, rasa ingin tahu  mengembangkan minat dan membentuk kompetensi  memahami kelebihan dan kekurangan Tahap eksplorasi (15 – 24 tahun)  sifat pengembangan sudah internal  mulai melihat bidang pekerjaan yang ingin ditekuni berdasarkan pendidikan yang dipilih  menyelesaikan sekolah dan mulai bekerja  komitmen masih rendah sehingga mudah pindah2
  • 12. Perkembangan Karir Tahap Penetapan (25 - 44 tahun)  mulai membangun posisi dalam pekerjaan dan berusaha menampilkan prestasi yang baik  mulai menapaki jenjang karir dan memantapkan bidang pekerjaan yang dipilihnya Tahap Pemeliharaan (45 – 65 tahun)  memutuskan untuk tetap bertahan pada pekerjaan yang telah dijalani pada tahap- tahap sebelumnya  mulai meningkatkan karirnya dan biasanya mereka mencapai puncak karirnya
  • 13. Perkembangan Karir Tahap Penurunan (di atas 65 tahun)  mengalami penurunan enerji dan minat pada pekerjaan  mengurangi pekerjaannya dan menyerahkan pada yang lebih muda  menghadapi masa pensiun Catatan : Pengelompokan ini bukan hal yang mutlak, namun yang jelas keberhasilan pada satu tahap tergantung pada keberhasilannya di tahap sebelumnya. Misalnya individu yang gagal pada tahap eksplorasi akan memilih pekerjaan yang kurang sesuai dengan dirinya
  • 14. Perencanaan Karir : Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaaan yang dipilih dengan pertimbangan matang. Manfaat perencanaan karir : 1. Membantu individu untuk tetap fokus dalam membuat keputusan hidup 2. Petunjuk individu dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari agar tidak berpindah-pindah pekerjaan
  • 15. Langkah-langkah dalam perencanaan karir : 1. Pemahaman diri akan faktor personal yang dimiliki seperti: kemampuan,bakat, minat, nilai, kepribadian. 2. Pengetahuan tentang pekerjaan (vokasional). dipengaruhi oleh faktor : keluarga, teman sebaya, sekolah, gender, kemewahan dan gengsi, dsb. 3. Menghubungkan pemahaman diri dengan pengetahuan mengenai pekerjaan untuk membuat keputusan karir
  • 17. MIMPI BUATLAH SUATU CERITA BERGAMBAR YANG MERUPAKAN GAMBARAN MIMPI SAUDARA UNTUK 2 ATAU 3 TAHUN KE DEPAN
  • 18.  Ceritakan gambar yang telah saudara buat .  Menurut saudara apa mimpi itu?  Apa cita-cita saudara ?  Apa beda antara mimpi dan cita-cita ?  Perlukah seseorang mempunyai mimpi & cita- cita ?  Apa Manfaat mimpi & cita-cita yang ada dalam diri seseorang yang berhubungan dengan kehidupannya ?
  • 19. Penjelasan  Cita-cita : Sudah direncanakan dan masih dapat berubah-ubah dan Sudah ada langkah-langkah aktivitas  Mimpi : Spontan masih berubah- ubah, Masih angan- angan  Cita-cita diawali dari mimpi dan Sudah ada langkah/tahapan yang akan dicapai  Mimpi mengarahkan prilaku kita untuk mencapai cita-cita
  • 20. KESUKSESAN (brainstorming) Diskusi: 1. Individu 2. Kelompok (dibagi 3 kelompok) 3. Presentasi masing-masing kelompok
  • 21. Bahan Diskusi  Ketika Anda di sekolah dasar, bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan?  Ketika Anda di sekolah menengah atau kuliah, bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan?  Sekarang ketika Anda seperti ini, bagaimana mengidentifikasikan kesuksesan?
  • 23. Kesuksesan (SLP/A dan PT) adalah:
  • 25.  Mengapa arti kesuksesan bisa berubah ?  Faktor-faktor apa yang berpengaruh dan berperan dalam perubahan tersebut ?
  • 26. Faktor yang berperan dalam perubahan  Internal :  Tujuan hidup  kebutuhan  motivasi internal (dorongan untuk melakukan sesuatu dari dalam diri)  pengalaman  pengetahuan  Kesadaran….ilustrasi: 5 M Penasihat rohani ttp kok mau bikin video mesum ?  Eksternal :  Lingkungan; keluarga, sekolah, masyarakat dll
  • 27. Penetapan Tujuan dan Sasaran (GAME: Membangun Rumah Kokoh)
  • 28. GAME: Membangun Rumah ( 1. individu 2. kelompok )  Susunlah kartu-kartu yang ada menjadi sebuah rumah yang kuat dan tinggi  Syarat rumah : berdiri kokoh dalam waktu 3 menit tidak roboh, dan memiliki tinggi rumah minimal 15 cm
  • 29. Bahan Diskusi  Apa yang harus dipersiapkan agar rumah tidak roboh?  Strategi apa yang digunakan dalam menyusun rumah tersebut?  Bagaimanakah Anda mengatur waktu?  Mengapa pengaturan waktu menjadi penting dalam mencapai tujuan-tujuan Anda?  Apa yang dapat diaplikasikan dari permainan ini ke dalam situasi kerja yang akan dihadapi?
  • 30. Hasil Diskusi  Hal yang harus dipersiapkan : fondasi kuat, lay- out/design, kualitas bahan yang digunakan, biaya, tenaga yang diperlukan, jadwal pelaksanaan  Strategi yang digunakan : mempersiapkan konstruksi, menggunakan bahan secara maksimal, tenaga profesional, kontrol thd pelaksanaan, berimajinasi
  • 31. Hasil Diskusi  Cara mengatur waktu : bertahap, dng skala prioritas, atur waktu per unit, bertahap dng memperhitungkan bahan  Pengaturan waktu penting karena : agar tidak mengulang pekerjaan, mengendalikan pengeluaran, sesuai target, punya patokan dalam penyelesaian tanpa mengurangi kualitas
  • 32. Hal yang dapat diaplikasikan dalam dunia kerja  Kesesuaian SDM dng tujuan yg ingin dicapai dng melihat potensi/kemampuan yg dimiliki  Pentingnya perencanaan untuk mengendalikan tenaga, waktu dan biaya  Pertimbangan kompetensi dengan peluang kesempatan yg ada  Pengendalian diri
  • 33. Hal yang dapat diaplikasikan dalam dunia kerja  Perlunya ketelitian dan kesabaran  Perlunya proses yang bertahap  Butuh kepribadian yang kuat  ulet, kerja keras, tekun, tanggung jawab (tuntas) Swa Kendali
  • 34. PRIBADI YANG BERHASIL MEMILIKI SIFAT-SIFAT:  Swa kendali  Kemandirian  Instrumental  Prestatif
  • 35. Dalam Swa-Kendali  Tanggung jawab  Komitmen Perlu adanya : •Perencanaan •Strategi •Potensi  realistis •Efisiensi •Kematangan •Kontrol •Evaluasi •Kreativitas
  • 36. KOMITMEN ?  Komitmen sebagai modal utama untuk mencapai prestasi  Komitmen  motivator, tekad/ kesepakatan, norma, menjadi tujuan bersama  Kendala : adanya perbedaan, latar belakang, tujuan dari masing-masing pihak  Cara : memberikan pemahaman akan tujuan, latar belakang dari masing-masing pihak
  • 37. Kesimpulan: Komitmen  Komitmen  disiplin (berasal dari diri sendiri)  Komitmen dibuat untuk membantu pelaksanaan kegiatan  Komitmen bisa dilatih?  BISA!  Perlunya memberikan pemahaman dan penguat (hadiah, gambaran) agar komitmen dapat terus dilaksanakan
  • 38. Sifat Swa Kendali  Sifat mengendalikan diri untuk mengarahkan pada tujuan  Mengontrol diri untuk mencapai tujuan  Mengarahkan tindakan  dasar dari perencanaan  Punya strategi (Sukardi)
  • 39. Aspek apa saja yang berperan:  Eksternal; - dukungan pimpinan, fasilitas, peraturan yang jelas.  Internal; - Kemampuan memadai  Memiliki Kemauan  Motivasi  Semangat belajar  Kemauan berubah
  • 40. SIFAT SWA-KENDALI  Sukardi merumuskan sifat swa-kendali sebagai sifat mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga kegiatan- kegiatan yang dilakukannya mengarah ke pencapaian tujuan.  McClellan menggambarkan salah satu perilaku yang menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha mencapai tujuan pribadi yang telah ditetapkan.  Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku berprestasi dan berwira usaha antara lain adalah keyakinan bahwa dirinya dapat mengendalikan tingkah laku dan berkonsentrasi untuk mencapai tujuan.  Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak percaya adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan diluar dirinya yang secara langsung mempengaruhi keputusan- keputusannya.
  • 41. SIFAT SWA-KENDALI  Swasono mengungkapkan rumusan serupa, yaitu sifat mengendalikan diri, mengkonsentrasikan perbuatan untuk mengarah pada pencapaian tujuan dalam berusaha.  Vesper mengungkapkan bahwa pengusaha / pekerja mampu mengendalikan tingkah laku dalam mencapai tujuan, serta menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak berguna karena tidak berkaitan langsung dengan perncapaian tujuan.  Dengan demikian sifat swa-kendali dapat digambarkan sebagai sifat pengusaha/pekerja yang dalam berbagai situasi selalu mengontrol diri atau mengkonsentrasikan segala perbuatannya untuk menacapai tujuan usaha atau pekerjaan. Ia mengarahkan tindakannya untuk mencapai tujuan dan
  • 42. SIFAT INSTRUMENTAL (Game)  dari 9 titik. Peserta diberi waktu 2 menit untuk menyambung titik tersebut dengan 4 buah garis lurus yang dibuat tanpa terputus.  Tugas berikut adalah diberikan 12 titik dengan menyambungnya dengan 5 tarikan garis lurus  Tugas berikut berikan problem terakhir dengan 16 titik dengan 6 tarikan garis lurus bersambung
  • 43. Sifat Instrumental Memandang segala sesuatu sebagai alat untuk mencapai tujuan
  • 44. Sifat Instrumental  Memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan  Peka dan tanggap terhadap peluang yang ada
  • 45. SIFAT INSTRUMENTAL  Sukardi merumuskan sifat instrumental sebagai sifat memandang segala sesuatu yang ada di lingkungan (termasuk keberadaan orang lain ) sebagai instrumen atau alat untuk mencapai tujuannya. Gambaran ini serupa dengan gambaran Mc Clelland mengenai salah satu ciri motif prestasi tinggi.  Timmons mengungkapkan bahwa pengusaha atau karyawan menyadari dirinya bukanlah sempurna, sehingga bila perlu ia akan mencari dan memanfaatkan bantuan orang lain, walaupun keputusan akhir ada ditangannya.  Crossley menyatakan bahwa pengusaha atau karyawan selalu menunjukan kepekaan dan tanggap terhadap sesuatu yang terjadi pasar, kondisi ekonomi pada umumnya dan perkembangan teknologi.
  • 46. SIFAT INSTRUMENTAL  Brockous juga mengungkapkan bahwa pengusaha atau karyawan memiliki ketajaman terhadap peluang berusaha yang ada dilingkungannya.  Dengan demikian, sifat instrumental dapat digambarkan sebagai sifat pengusaha/karyawan dalam berbagai situasi untuk selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan, untuk membantu tujuan pribadi dalam berusaha atau bekerja.  Ia peka dan tanggap terhadap lingkungan, khususnya melihat, mengenali dan mengidentifikasi peluang usaha yang muncul di lingkungan.  Ia selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerjanya.
  • 47. Sifat Prestatif  Motif prestatif  dalam individu  McClelland  Motivasi prestasi tinggi  wiraswasta  Motivasi prestasi rendah  karyawan
  • 48. Perilaku Prestatif  Tanggung jawab pribadi tinggi  Resiko taraf sedang  Cari umpan balik
  • 49. Perilaku Prestatif  Tidak pernah puas  Melakukan evaluasi  Berani menghadapi kegagalan  Berusaha bekerja optimal dalam segala situasi  Realistis  Proses lebih penting (Sukardi)
  • 50. Perilaku Sifat Prestatif  Mc.Clelland meneliti kaitan antara motif prestasi mahasiswa dengan tingkah laku pemilihan karir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan motif prestasi tinggi, 66% diantaranya memilih pekerjaan sebagai wiraswastawan, setelah selesai kuliah. 34% memilih pekerjaan di bidang lain  Sementara mahasiswa dengan motif prestasi rendah, hanya 10% diantaranya yang memilih menjadi wiraswasta, sedangkan 90% lainnya memilih pekerjaan non-wiraswasta (Iskandar,1976).
  • 51. Perilaku Sifat Prestatif • Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa mahasiswa dengan motif berprestasi yang tinggi melihat prestasi sebagai pencapaian usaha secara swakarsa karena biasanya seorang wiraswastawan harus memulai segala sesuatu dari nol dalam merintis usahanya sehingga dibutuhkan motif berprestasi yang tinggi sebagai wujud dari kerja dan usaha yang dilakukannya untuk mencapai keberhasilan dalam usahanya.
  • 52. Berdasarkan penelitiannya, Mc.Clelland menyimpulkan bahwa seseorang yang mempunyai motif berprestai yang tinggi secara nyata akan menampilkan beberapa perilaku berikut (Angelia,1999; Iskandar dkk,1976) :  Memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi. Bertanggung jawab dalam memecahkan masalah, dengan menetapkan tujuan dan mencapai tujuan dengan usahanya sendiri  Cenderung mengambil resiko dengan taraf sedang, yaitu risiko yang sesuai dengan level kemampuannya.  Mencari umpan balik untuk mengetahui hasil dari proses penyelesaian tugas dan keputusan yang diambilnya.
  • 53. Sifat Kemandirian Sifat bertanggung jawab atas tindakan maupun konsekuensinya
  • 54. Sifat Kemandirian  Keberanian untuk mengambil tanggung jawab pribadi  Kegagalan dan keberhasilan adalah milik pribadi  Memenuhi kebutuhannya secara mandiri  Senang memegang kendali dalam kerja kelompok (Sukardi)
  • 55. SIFAT KEMANDIRIAN  Sukardi merumuskan sifat kemandirian sebagai sifat bertanggung jawab atas tindakan maupun konsekuensi tindakannya.  McClelland mengungkapkan salah satu perilaku yang menunjukkan motif prestasi adalah rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi, yaitu tidak menggantungkan diri pada orang lain untuk memecahkan masalah pribadi.
  • 56. SIFAT KEMANDIRIAN  Tions mengungkapkan karakteristik prilaku karyawan / pengusaha antara lain adalah keberanian untuk mengambil tanggung jawab pribadi atas segala perbuatannya, dimana kegagalan dan keberhasilan diyakini sebagai tanggung jawab pribadi bukan tanggung jawab lingkungan atau orang lain.  Sifat kemandirian ini serupa dengan karakteristik swa-daya yang diungkapkan Swasono, yang menyatakan bahwa segala penampilan tingkah laku pengusaha atau karyawan dalam daur kehidupannya merupakan upaya pribadi.  Vesper menggambarkan kemandirian sebagai penentuan arah perbuatan.
  • 57. SIFAT KEMANDIRIAN  Dengan demikian, sifat kemandirian dapat digambarkan sebagai sifat pengusaha atau karyawan pada umumnya yang dalam berbagai situasi selalu berusaha memenuhi kebutuhannya secara mandiri.  Ia merasa bertanggung jawab atas kehidupan pribadi, atau atas keberhasilan dan kegagalan dari tindakannya.  Ia lebih memilih bergantungan pada dirinya sendiri dibandingkan pada orang lain.  Ketergantungan pada orang lain merupakan sesuatu yang bertentangan dengan kata hatinya.
  • 58. SIFAT KEMANDIRIAN  Meskipun demikian ia dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapat kebebasan bertindak dan mengambil keputusan.  Artinya ia lebih senang memegang kendali dalam kerja kelompok, menentukan tujuan kelompok, serta memilih alternatif tindakan dalam pencapaian tujuan.  Ia mementingkan otonomi dalam bertindak, pengambilan keputusan, dan dalam pemilihan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.  Ia lebih senang bekerja sendiri, memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya
  • 59. SIFAT SWA-KENDALI  Sukardi merumuskan sifat swa-kendali sebagai sifat mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukannya mengarah ke pencapaian tujuan.  McClellan menggambarkan salah satu perilaku yang menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha mencapai tujuan pribadi yang telah ditetapkan.  Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku berprestasi dan berwira usaha antara lain adalah keyakinan bahwa dirinya dapat mengendalikan tingkah laku dan berkonsentrasi untuk mencapai tujuan.
  • 60. SIFAT SWA-KENDALI  Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak percaya adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan diluar dirinya yang secara langsung mempengaruhi keputusan- keputusannya.  Swasono mengungkapkan rumusan serupa, yaitu sifat mengendalikan diri, mengkonsentrasikan perbuatan untuk mengarah pada pencapaian tujuan dalam berusaha.  Vesper mengungkapkan bahwa pengusaha / pekerja mampu mengendalikan tingkah laku dalam mencapai tujuan, serta menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak berguna karena tidak berkaitan langsung dengan perncapaian tujuan.
  • 61. SIFAT KEMANDIRIAN  Dengan demikian sifat swa-kendali dapat digambarkan sebagai sifat pengusaha/pekerja yang dalam berbagai situasi selalu mengontrol diri atau mengkonsentrasikan segala perbuatannya untuk menacapai tujuan usaha atau pekerjaan.  Ia mengarahkan tindakannya untuk mencapai tujuan dan menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak berguna karena tidak berkaitan dengan pencapaian tujuan.  Ia menjabarkan peluang usaha kedalam perencanaan kongkrit untuk mewujudkannya.  Ia memutuskan kapan perlu mengambil resiko, kapan harus bekerja lebih keras, kapan berhenti untuk minta bantuan orang lain dan kapan harus mengubah strategi dalam bekerja bila menghadapi hambatan.  Ia juga memutuskan kapan harus mengalah, bernegoisasi, memutuskan sepihak secara tegas ataupun kapan ia perlu membina relasi baru dengan pihak lain. Segala keputusannya mengacu pada pencapaian tujuan.
  • 62. Rumus keberhasilan kinerja P = M x K x S x U  P = Performance/Kinerja  M = Motivasi  K = Kemampuan, Pengetahuan  S = Kesempatan  U = Usaha
  • 63. Penetapan Tujuan  Spesifik  Measurable  Attainable/Achievable  Relevant  Time constraints
  • 64. Hal yang perlu diingat  Belajar dari pengalaman  Tanggung jawab pribadi
  • 65. Penjelasan SMART  Spesifik  tujuan jelas  Measurable  ada target yang bisa diukur (mis: meningkat 10%)  Attainable  dapat dicapai sesuai kondisi (realistis)  Relevant  sesuai atau tidak  Time-bound  ada batasan waktu (mis: tahun 2010, 3 tahun lagi)
  • 66. Karakteristik orang yang memiliki hasrat berprestasi tinggi  Berani mengambil risiko yang sifatnya moderat, karena realistis menentukan sasaran yang dapat tercapai.  Menginginkan penyelesaian tugas yang sifatnya individual, karena hasilnya dapat dilihat dan tidak tergantung pada orang lain, kontrol ada ditangan diri sendiri.  Menginginkan umpan balik, mengenal diri sendiri.
  • 67. Individu – Individu  Adanya pengalaman mempengaruhi dalam penentuan target  Faktor eksternal juga mempengaruhi dalam penentuan dan pencapaian target (tekanan, dukungan)  Keyakinan diri memegang peranan penting dalam melakukan permainan
  • 68. Hal yang dapat dilakukan ?  Ciptakan kesempatan !  Dengan :  Buka wawasan  Perluas jaringan  Peka terhadap peluang
  • 69. GAME:  IDENTIFIKASI MASALAH Mengidentifikasikan masalah yang dihadapinya berkaitan dengan topik utama pelatihan (perencanaan karir) Prosedur  Bagi peserta kedalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang (jika jumlah peserta 25-30 orang bisa dengan menyebutkan A-I-U-E-O)  Di dalam kelompok setiap peserta diminta untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya berkaitan dengan perencanaan karir kepada anggota kelompok yang lain.  Bagikan kertas ke setiap kelompok untuk menuliskan rangkuman masalah yang dihadapi.  Setiap kelompok menyampaikan rangkuman masalah yang dihadapinya kepada kelompok-kelompok lain.  Kertas yang berisi rangkuman dikumpulkan kepada fasilitator. Rangkuman ini berguna sebagai gambaran umum masalah yang dialami oleh para peserta.  Fasilitator mengkaitkan masalah-masalah yang muncul dengan tujuan pelatihan serta pentingnya memiliki mimpi dan cita-cita untuk mengantarkan kepada babak selanjutnya.
  • 70. KECERDASAN MAJEMUK  Howard Gardner :  Setiap orang memiliki jenis kecerdasan yang berbeda pada berbagai bidang  Ada 8 jenis kecerdasan yang telah diketahui  Biasanya ada jenis kecerdasan yang lebih berkembang dibandingkan yang lainnya  Berkaitan dengan jenis stimulasi dan kesempatan pengembangan dari keluarga dan lingkungan
  • 71. 8 JENIS KECERDASAN 1. Kecerdasan Visual/Keruangan  Kemampuan mempersepsi secara visual  Cenderung berpikir dengan gambar  Senang memperhatikan peta, grafik, gambar, film  Ketrampilan yang dimiliki : menyusun puzzle, membaca, menulis, membuat sketsa, dsb.  Bidang kerja : arsitek, desainer interior, teknisi, mekanik, pematung, pemandu tur
  • 72. 2. Kecerdasan Verbal/Bahasa  Kemampuan menggunakan bahasa  Memiliki kemampuan auditori yang baik  Ketrampilan yang dimiliki : berbicara, menulis, mengajar, mengingat informasi  Bidang kerja : jurnalis, penulis, guru/dosen, pengacara, ahli politik, penerjemah
  • 73. 3. Kecerdasan Kinestetik  Kemampuan menggunakan semua atau sebagian anggota gerak tubuh dengan mengontrol pergerakan tubuh sambil mengerjakan suatu hal secara terampil  Ketrampilan yang dimiliki : koordinasi fisik, olahraga, menari, membuat kerajinan tangan  Bidang kerja : atlit, artis, penari
  • 74. 4. Kecerdasan Musik/Ritmis  Kemampuan menghasilkan dan menghargai suatu karya musik  Berpikir dengan suara  Peka terhadap suara dari sekitarnya  Ketrampilan yang dimiliki : menyanyi, bersiul, memainkan alat musik, mengingat melodi  Bidang kerja : musisi, DJ, penyanyi, komposer
  • 75. 5. Kecerdasan Natural  Kemampuan melakukan pembedaan terhadap makhluk hidup dan kepekaan untuk mengenali karakteristik alam  Ketrampilan yang dimiliki : melakukan klasifikasi terhadap hewan dan tanaman, melakukan kegiatan di alam bebas  Bidang kerja : petani, pemburu, ahli biologi, koki, ahli kehutanan
  • 76. 6. Kecerdasan Interpersonal  Kemampuan refleksi diri dan menyadari keadaan diri sendiri  Ketrampilan yang dimiliki : mengenali diri sendiri, menyadari perannya berhubungan dengan orang lain  Bidang kerja : peneliti, filsuf
  • 77. 7. Kecerdasan Intrapersonal  Kemampuan berhubungan dan memahami orang lain  Memiliki kepekaan untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain  Ketrampilan yang dimiliki : melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain, berempati, mendengarkan aktif  Bidang kerja : konselor, tenaga penjualan, pebisnis, politisi
  • 78. 8. Kecerdasan Logika/Matematika  Kemampuan menggunakan penalaran, logika dan angka  Senang membuat hubungan antara potongan-potongan informasi  Ketrampilan yang dimiliki : pemecahan masalah, bekerja dengan konsep, melakukan perhitungan matematika  Bidang kerja : ilmuwan, insinyur, peneliti, akuntan
  • 79. Minat  J.L. Holland : ada 6 jenis atau orientasi kepribadian yang mengarahkan karir manusia  Disebut dengan istilah RIASEC :  Realistic  Investigative  Artistic  Social  Enterpreneur  Conventional
  • 80. Penjelasan MINAT  Realistic  kongkret, membutuhkan stamina fisik  perburuhan, pertanian, konstruksi  Investigative  teoritis, konseptual  peneliti, ilmuwan, ahli matematika
  • 81. Penjelasan MINAT  Artistic  ekspresi diri, tidak terstruktur  musisi, seniman, penari, penulis  Social  kemampuan komunikasi, berhubungan dengan orang lain  guru, konselor, pekerja sosial, pemandu tur
  • 82. Penjelasan MINAT  Enterpreneur  mengatur dan mengarahkan orang lain  tenaga penjualan, manajer, politikus  Conventional  terstruktur, mengolah data dengan aturan tertentu  sekretaris, akuntan, pustakawan
  • 83. Tipe Kepribadian  Carl Jung :  Setiap orang memiliki tipe kepribadian tertentu  Mepengaruhi pikiran, perasaan dan interaksi dengan lingkungan  Ada 4 tipe :  Extraversion – intraversion  Sensing – intuition  Thinking – feeling  Judging – perceiving  Hasil kombinasi : 16 tipe kepribadian
  • 84. Asal Energi Extraversion  senang bergaul dan berbicara dengan orang lain  terlibat dengan banyak orang  berbuat baru berpikir Intraversion  melakukan kegiatan sendiri  banyak berpikir  tidak suka interupsi  menyadari perasaan dan pikirannya
  • 85. Cara Memperoleh Informasi Sensing  menyerap informasi melalui panca indera  Informasi yang diperoleh biasanya kongkrit Intuition  memikirkan kemungkinan- kemungkinan lain dari informasi  Melihat sesuatu secara makro
  • 86. Membuat Keputusan Thinking  berdasarkan pemikiran rasional  Sesuai dengan kebutuhan  Melakukan sesuai aturan, tidak peduli orang lain suka/tidak Feeling  berdasarkan pertimbangan subyektif  sesuai dengan perasaan  memikirkan perasaan orang lain
  • 87. Sikap terhadap dunia Judging  menginginkan keteraturan dan kejelasan  memiliki perencanaan Perceiving  mementingkan fleksibilitas dan spontanitas  tidak menyukai perencanaan
  • 88. GAME: kepribadian  Diambil dari JOB-JOB (bentuk dan karakter manusia)
  • 89. Kombinasi Tipe Kepribadian  ISTJ  ISTP  ISFJ  ISFP  INFJ  INFP  INTJ  INTP  ESTP  ESTJ  ESFP  ESFJ  ENFP  ENFJ  ENTP  ENTJ
  • 90. Pernyataan 3 & 4  Aku lebih senang bekerja bersama-sama teman- teman daripada bekerja sendiri SS S KS TS TM Jumlah  Aku mengambil jalan yang jarang dilalui orang lain SS S KS TS TM Jumlah
  • 91. Pernyataan 1 & 2  Aku yakin bahwa kegagalanku adalah karena kesalahan yang kubuat SS S KS TS TM Jumlah - -  Aku selalu minta pertimbangan orang lain dalam mengambil keputusan SS S KS TS TM Jumlah - -
  • 92. Pernyataan 5 & 6  Aku memilih tidak merokok daripada harus berhutang di warung SS S KS TS TM Jumlah  Aku kurang suka diinterupsi ketika sedang mengerjakan sesuatu SS S KS TS TM Jumlah
  • 93. Pernyataan 7 & 8  Aku ingin cepat berpenghasilan agar dapat membelanjakannya semauku SS S KS TS TM Jumlah - - -  Aku mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kemauanku SS S KS TS TM Jumlah - - -
  • 94. Pernyataan 9 & 10  Aku sering mengambil inisiatif untuk memulai suatu kegiatan SS S KS TS TM Jumlah  Petunjuk untuk mengerjakan tugas tersebut harus detil dan jelas prosedurnya SS S KS TS TM Jumlah
  • 95. Diskusi Pernyataan 1 s.d. 10  Menggambarkan sifat  Perbedaan karena  Dipengaruhi oleh  Menggambarkan diri/tidak?