SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
1. Martino Adhi S (4211415033)
2. Obi
Tahun 1830an Michael Faraday dan Josep Henry di AS
menemukan bahwa medan magnetik menginduksi arus
dalam kawat tetapi akan terjadi bila medan magnetiknya
berubah.
 Contoh Kasus 1, Ketika Anda mencabut steker dari
stopkontak terkadang kita melihat adanya lecutan kecil.
Sebelum kabel diputus, kabel tersebut menyalurkan arus
dan medan magnetik mengelilingi arus tersebut. Ketika
kabel diputus arus akan terhenti dan medan magnetik
disekelilingnya juga hilang.
Adalah kerapatan garis-garis gaya dalam medan magnet
Satuan internasional dari besaran fluks magnetik diukur dalam
Weber, disingkat Wb
Suatu medan magnet mempunyai fluks magnetik sebesar 1 weber bila
sebatang penghantar memotong garis-garis gaya magnetik selama
satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt
Fluks Magnetik
Medan magnetik yang tegak lurus terhadap luasannya (perhatikan
gambar 1) maka fluks magnetik didefinisikan sebagai perkalian
medan magnetik B dengan luasan A :
фm = B A
Karena medan magnetik sebanding dengan jumlah garis
medan magnetik per luas satuan, maka fluks magnetik sebanding
dengan jumlah garis yang melalui luasan
Jika medan magnetik tidak tegak lurus terhadap permukaan
(perhatikan gambar 2) maka,
фm = B ń A = B A cos =ɵ Bn A
Apabila fluks magnetik dengan permukaan lengkung
maka besar dan arah medan magnetik berubah dan
keduanya dapat membagi permukaan menjadi
sejumlah elemen luasan yang sangat kecil jadi
perubahan medan magnetik di seluruh elemen dapat
diabaikan. Berlaku rumus :
∆фmi= B ńi ∆Ai
Untuk kumparan yang terdiri atas N lilitan, fluks yang
melalui kumparan,
фm = N B A cos ɵ
Adapun percobaan lain yang dilakukan Faraday,
Henry jika fluks magnetik yang melalui suatu
rangkaian diubah maka suatu ggl sama besarnya
dengan laju perubahan fluks yang diinduksikan dalam
rangkaiannya.
Ggl bisa dideteksi dengan mengamati arus dalam
suatu rangkaian
GGL INDUKSI DAN HUKUM
FARADAY
Rangkaian kumparan putar
HUKUM LENZ
Hukum lenz “ggl induksi dan arus induksi memiliki
arah sedemikian rupa sehingga melawan muatan yang
menghasilkan ggl dan arus induksi tersebut.”
Menunjukkan magnet batang yang bergerak kearah
suatu simpal. Karena medan magnetik dari magnet
batang ke arah kanan gerak magnet ke arah simpal
tersebut cenderung meningkatkan fluks yang melalui
simpal.
Jika magnet dijauhkan dari simpal maka fluks
mengecil dan arus induksi akan berlawanan arah pada
gambar
Gambar diatas menunjukkan momen magnetik
induksi dalam simpal arus yang magnet bergerak
kearah berlawanan
Simpal itu bertindak sebagai magnet kecil dengan
kutub utaranya ke kiri dan kutub selatannya ke kanan.
Karena kutub yang berlawanan akan tarik menarik dan
kutub yang sama akan tolak menolak, momen
magnetik induksi simpal ini akan mengerahkan gaya
pada magnet batang ke kiri untuk melawan gerak ke
arah simpal.
Jika magnet batangnya digerakkan ke arah simpal, arus
induksi akan menghasilkan momen magnetik untuk
melawan perubahan ini
Jika arus dalam simpal berlawanan dengan arah yang
ditunjukkan, momen magnetik induksi simpalnya
akan menarik magnet saat magnetnya bergerak ke
arah simpal dan menyebabkan magnet tersebut
mengalami percepatan
Jika diawali dengan magnet yang berada pada jarak
yang jauh dari simpalnya dan memberi magnet
sedikit tolakan kearah simpul maka kecepatan
magnet akan meningkat dan laju perubahan fluks
juga akan meningkat.
GGL GERAK
Merupakan ggl yang diinduksi oleh gerak relatif
medan magnetik dan lintasan arus
Ggl gerak diinduksi dalam suatu batang atau kawat
konduktor yang bergerak dalam suatu medan
magnetik meskipun tidak ada rangkaian tertutup dan
tidak ada arus arus
 menunjukkan batang konduktor yang meluncur di
sepanjang rel konduktor
Medan Magnetik seragam B diarahkan kedalam
bidang. Karena batang konduktor bergerak ke kanan
maka luasan meningkat dan fluks magnetik yang
melalui rangkaian itu juga meningkat.
Menunjukkan suatu elektron dalam
batang konduktor yang bergerak
melalui medan magnetik seragam
yanb mengarah ke dalam bidang.
Karena elektron sedang bergerak
secara mendatar bersama batangnya ,
terdapat gaya magnetik pada elektron
yang memiliki komponen ke arah bawah dengan besar
qvB. Karena gaya magnetik ini, elektron akan bergerak
ke bawah (meninggalkan muatan positif di bagian
atas) hingga medan magnetik yang dihasilkan oleh
muatan yang terpisahkan mengerahkan gaya kearah
atas yang besarnya qE .
Pada kesetimbangan, medan listrik dalam batang
E = v B
Beda potensial pada batang
∆V = E ℓ = v B ℓ
Menunjukkan elektron dalam batang konduktor
bergerak ke kanan dalam suatu medan magnetik yang
diarahkan kedalam bidang
Kecepatan elektron (ve) membuat sudut ( ) makaɵ
kecepatan komponen yang mengarah kebawah vd= vecos ɵ
dan kecepatan mendatar v = ve sin . Gaya magnetikɵ
sebesar fm = ve B
Jika fmsatu-satunya gaya yang bekerja pada elektron maka
batang ini mengerahkan gaya mendatar fr pada elektron
untuk mengimbangi komponen
mendatar fm yang sama dengan
fmcos ɵ
Fmtidak melakukan kerja karena tegak lurus dengan gerak
elektronnya, gaya yang melakukan kerja fr.
Elektron bergerak kebawah kekanan dengan lintasan
diagonal yang panjangnya S = ℓ / cos .ɵ
Kerja yang dilakukan elektron selama bergerak kebawah
melintasi keseluruhan panjang batang
W = e B v ℓ
Arus Pusar / Arus Eddy
merupakan arus listrik yang diinduksikan kedalam
konduktor dengan mengubah medan magnet
konduktor tersebut. Sirkulasi pusaran arus ini
memiliki induktansi dan medan magnet. Medan ini
dapat menyebabkan tolakan, tarikan, dorongan, dan
efek pemanasan.
Arus eddy terbentuk ketika terjadi perubahan letak
konduktor dalam sebuah medan magnet. Konduktor
yang bergerak dalam sebuah medan magnet yang
tetap ataupun medan magnet yang berubah disekitar
konduktor yang diam, keduanya menyebabkan arus
eddy terbentuk dalam konduktor tersebut.
Arus eddy menghasilkan losses resistif yang dapat
mengubah beberapa bentuk energi, seperti energi
kinetik menjadi panas.
Disipasi Daya Arus Eddy
Dengan beberapa asumsi, daya yang hilang selama
ada arus eddy per unit massa untuk lapisan tipis atau
kabel dapat dihitung menggunakan rumus:
P = daya yang hilang per unit massa (W/kg)
Bp = puncak medan magnet (T)
d = ketebalan lapisan atau diameter kabel (m)
f = frekuensi (Hz)
k = konstanta, 1 untuk lapisan tipis dan 2 untuk kabel
ρ = resistifitas bahan (Ωm)
D = densitas bahan (kg/m3
)
Skin Effect
Skin Effect merupakan kecenderungan arus AC
menjadi terdistribusi kedalam sebuah konduktor
sehingga kepadatan arus terbesarnya terdapat didekat
permukaan konduktor, dan berkurang sebanding
dengan kedalaman konduktor.
Dalam perubahan medan yang sangat cepat, medan
magnet tidak sepenuhnya menembus bahan. Hal ini
mengakibatkan terjadinya skin effect.
Rumus menghitung Kedalaman
tembus
δ = kedalaman penetrasi (m)
f = frekuensi (Hz)
µ = permeabilitas magnet bahan (H/m)
σ = konduktivitas listrik bahan (S/m)
Generator dan Motor
Induktansiberimbas, ikut ikutan,
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1
Induktansi dan hukum faraday 1

More Related Content

What's hot

energi potensial dan potensial listrik
energi potensial dan potensial listrikenergi potensial dan potensial listrik
energi potensial dan potensial listrikVieRgo NaYa
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCSri Rahayu
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstoneumammuhammad27
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioTifa Fauziah
 
Penjumlahan dan pengurangan vektor
Penjumlahan dan pengurangan vektorPenjumlahan dan pengurangan vektor
Penjumlahan dan pengurangan vektorNaflah Ariqah
 
PPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptxPPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptxWildanAngelou
 
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)Khoirul Ummah
 
081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.Fakhrun Nisa
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Proyek usaha & energi
Proyek usaha & energiProyek usaha & energi
Proyek usaha & energiZikri Andhika
 
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model IntiIPA 2014
 
Gelombang mekanik kelompok 8
Gelombang mekanik  kelompok 8Gelombang mekanik  kelompok 8
Gelombang mekanik kelompok 8Rahfiqa
 

What's hot (20)

Peluruhan Radioaktif
Peluruhan RadioaktifPeluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
 
medan listrik
medan listrikmedan listrik
medan listrik
 
energi potensial dan potensial listrik
energi potensial dan potensial listrikenergi potensial dan potensial listrik
energi potensial dan potensial listrik
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DC
 
Spektrum atom hidrogen
Spektrum atom hidrogenSpektrum atom hidrogen
Spektrum atom hidrogen
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Penjumlahan dan pengurangan vektor
Penjumlahan dan pengurangan vektorPenjumlahan dan pengurangan vektor
Penjumlahan dan pengurangan vektor
 
PPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptxPPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptx
 
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
Medan & Gaya Magnet (FisikaDasar 2)
 
081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Proyek usaha & energi
Proyek usaha & energiProyek usaha & energi
Proyek usaha & energi
 
Usaha, energi dan daya
Usaha, energi dan dayaUsaha, energi dan daya
Usaha, energi dan daya
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
 
Gelombang mekanik kelompok 8
Gelombang mekanik  kelompok 8Gelombang mekanik  kelompok 8
Gelombang mekanik kelompok 8
 

Viewers also liked

Resume Hukum Faraday
Resume Hukum FaradayResume Hukum Faraday
Resume Hukum Faradaysilvi novrian
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganMuhammad Ridlo
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganMuhammad Ridlo
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahRumah Belajar
 
Cara Kerja Internet
Cara Kerja Internet Cara Kerja Internet
Cara Kerja Internet ekahartanti
 
FEA analysis of carbon fiber failure
FEA analysis of carbon fiber failureFEA analysis of carbon fiber failure
FEA analysis of carbon fiber failureCARD_G6
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Rumah Belajar
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-dirighabug
 
Laporan Kerja Proyek Akhir "Pemancar Wifi Wajan Bolic"
Laporan Kerja Proyek Akhir "Pemancar Wifi Wajan Bolic"Laporan Kerja Proyek Akhir "Pemancar Wifi Wajan Bolic"
Laporan Kerja Proyek Akhir "Pemancar Wifi Wajan Bolic"Yoollan MW
 
Lu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diri
Lu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diriLu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diri
Lu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diriSMA Negeri 9 KERINCI
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmMuhammad Ridlo
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawabanKumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawabanHarisman Nizar
 

Viewers also liked (20)

Resume Hukum Faraday
Resume Hukum FaradayResume Hukum Faraday
Resume Hukum Faraday
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
 
Teori dasar electric
Teori dasar electricTeori dasar electric
Teori dasar electric
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
Seshasai
SeshasaiSeshasai
Seshasai
 
Cara Kerja Internet
Cara Kerja Internet Cara Kerja Internet
Cara Kerja Internet
 
Induksi faraday FISIKA UNNES
Induksi faraday FISIKA UNNESInduksi faraday FISIKA UNNES
Induksi faraday FISIKA UNNES
 
FEA analysis of carbon fiber failure
FEA analysis of carbon fiber failureFEA analysis of carbon fiber failure
FEA analysis of carbon fiber failure
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
 
Hukum faraday
Hukum faraday Hukum faraday
Hukum faraday
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
 
Laporan Kerja Proyek Akhir "Pemancar Wifi Wajan Bolic"
Laporan Kerja Proyek Akhir "Pemancar Wifi Wajan Bolic"Laporan Kerja Proyek Akhir "Pemancar Wifi Wajan Bolic"
Laporan Kerja Proyek Akhir "Pemancar Wifi Wajan Bolic"
 
Lu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diri
Lu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diriLu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diri
Lu 11 gaya gerak listrik (ggl) induksi diri
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Wireless Networking
Wireless NetworkingWireless Networking
Wireless Networking
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawabanKumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
Kumpulan solal listrik dan magnet beserta jawaban
 

Similar to Induktansi dan hukum faraday 1

Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vMarianaRohi
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdfPrimatamaDiskiBahrum
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetsilvi novrian
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetHendri saputra
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaanasrul ah
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnetAnnis Kenny
 
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertamaHandout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertamaNispi Hariyani
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetHeny Suvita
 
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxInduksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxSmakMakedonia7
 
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Sukmawandi Rahmat
 
P12 0809 magnet
P12 0809 magnetP12 0809 magnet
P12 0809 magnetStudent
 
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.ppt
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.pptPERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.ppt
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.pptLasmaenitaSiahaan
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmuliani7
 

Similar to Induktansi dan hukum faraday 1 (20)

8. faraday
8. faraday8. faraday
8. faraday
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. v
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
Gaya Magnet
Gaya MagnetGaya Magnet
Gaya Magnet
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaa
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertamaHandout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
Handout Induksi Elektromagnetik pertemuan pertama
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnet
 
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxInduksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
 
Rpp 3.14 jun
Rpp 3.14 junRpp 3.14 jun
Rpp 3.14 jun
 
GAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsxGAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsx
 
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
 
Induksi magnet
Induksi  magnetInduksi  magnet
Induksi magnet
 
P12 0809 magnet
P12 0809 magnetP12 0809 magnet
P12 0809 magnet
 
KEMAGNETAN.pdf
KEMAGNETAN.pdfKEMAGNETAN.pdf
KEMAGNETAN.pdf
 
induksi elektromagnetik
induksi elektromagnetikinduksi elektromagnetik
induksi elektromagnetik
 
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.ppt
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.pptPERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.ppt
PERTEMUAN-5-MEDAN-MAGNET-INDUKSI.ppt
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.ppt
 

Recently uploaded

miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxfais1231
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steriljoey552517
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfMarisaRintania
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxIPutuSuwitra1
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikajoey552517
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxfais1231
 

Recently uploaded (13)

miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
 

Induktansi dan hukum faraday 1

  • 1. 1. Martino Adhi S (4211415033) 2. Obi
  • 2. Tahun 1830an Michael Faraday dan Josep Henry di AS menemukan bahwa medan magnetik menginduksi arus dalam kawat tetapi akan terjadi bila medan magnetiknya berubah.  Contoh Kasus 1, Ketika Anda mencabut steker dari stopkontak terkadang kita melihat adanya lecutan kecil. Sebelum kabel diputus, kabel tersebut menyalurkan arus dan medan magnetik mengelilingi arus tersebut. Ketika kabel diputus arus akan terhenti dan medan magnetik disekelilingnya juga hilang.
  • 3. Adalah kerapatan garis-garis gaya dalam medan magnet Satuan internasional dari besaran fluks magnetik diukur dalam Weber, disingkat Wb Suatu medan magnet mempunyai fluks magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar memotong garis-garis gaya magnetik selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt Fluks Magnetik
  • 4. Medan magnetik yang tegak lurus terhadap luasannya (perhatikan gambar 1) maka fluks magnetik didefinisikan sebagai perkalian medan magnetik B dengan luasan A : фm = B A Karena medan magnetik sebanding dengan jumlah garis medan magnetik per luas satuan, maka fluks magnetik sebanding dengan jumlah garis yang melalui luasan Jika medan magnetik tidak tegak lurus terhadap permukaan (perhatikan gambar 2) maka, фm = B ń A = B A cos =ɵ Bn A
  • 5. Apabila fluks magnetik dengan permukaan lengkung maka besar dan arah medan magnetik berubah dan keduanya dapat membagi permukaan menjadi sejumlah elemen luasan yang sangat kecil jadi perubahan medan magnetik di seluruh elemen dapat diabaikan. Berlaku rumus : ∆фmi= B ńi ∆Ai
  • 6. Untuk kumparan yang terdiri atas N lilitan, fluks yang melalui kumparan, фm = N B A cos ɵ
  • 7. Adapun percobaan lain yang dilakukan Faraday, Henry jika fluks magnetik yang melalui suatu rangkaian diubah maka suatu ggl sama besarnya dengan laju perubahan fluks yang diinduksikan dalam rangkaiannya. Ggl bisa dideteksi dengan mengamati arus dalam suatu rangkaian GGL INDUKSI DAN HUKUM FARADAY
  • 8.
  • 9.
  • 11. HUKUM LENZ Hukum lenz “ggl induksi dan arus induksi memiliki arah sedemikian rupa sehingga melawan muatan yang menghasilkan ggl dan arus induksi tersebut.”
  • 12. Menunjukkan magnet batang yang bergerak kearah suatu simpal. Karena medan magnetik dari magnet batang ke arah kanan gerak magnet ke arah simpal tersebut cenderung meningkatkan fluks yang melalui simpal. Jika magnet dijauhkan dari simpal maka fluks mengecil dan arus induksi akan berlawanan arah pada gambar
  • 13. Gambar diatas menunjukkan momen magnetik induksi dalam simpal arus yang magnet bergerak kearah berlawanan Simpal itu bertindak sebagai magnet kecil dengan kutub utaranya ke kiri dan kutub selatannya ke kanan. Karena kutub yang berlawanan akan tarik menarik dan kutub yang sama akan tolak menolak, momen magnetik induksi simpal ini akan mengerahkan gaya pada magnet batang ke kiri untuk melawan gerak ke arah simpal. Jika magnet batangnya digerakkan ke arah simpal, arus induksi akan menghasilkan momen magnetik untuk melawan perubahan ini
  • 14. Jika arus dalam simpal berlawanan dengan arah yang ditunjukkan, momen magnetik induksi simpalnya akan menarik magnet saat magnetnya bergerak ke arah simpal dan menyebabkan magnet tersebut mengalami percepatan Jika diawali dengan magnet yang berada pada jarak yang jauh dari simpalnya dan memberi magnet sedikit tolakan kearah simpul maka kecepatan magnet akan meningkat dan laju perubahan fluks juga akan meningkat.
  • 15. GGL GERAK Merupakan ggl yang diinduksi oleh gerak relatif medan magnetik dan lintasan arus Ggl gerak diinduksi dalam suatu batang atau kawat konduktor yang bergerak dalam suatu medan magnetik meskipun tidak ada rangkaian tertutup dan tidak ada arus arus
  • 16.  menunjukkan batang konduktor yang meluncur di sepanjang rel konduktor Medan Magnetik seragam B diarahkan kedalam bidang. Karena batang konduktor bergerak ke kanan maka luasan meningkat dan fluks magnetik yang melalui rangkaian itu juga meningkat.
  • 17. Menunjukkan suatu elektron dalam batang konduktor yang bergerak melalui medan magnetik seragam yanb mengarah ke dalam bidang. Karena elektron sedang bergerak secara mendatar bersama batangnya , terdapat gaya magnetik pada elektron yang memiliki komponen ke arah bawah dengan besar qvB. Karena gaya magnetik ini, elektron akan bergerak ke bawah (meninggalkan muatan positif di bagian atas) hingga medan magnetik yang dihasilkan oleh muatan yang terpisahkan mengerahkan gaya kearah atas yang besarnya qE .
  • 18. Pada kesetimbangan, medan listrik dalam batang E = v B Beda potensial pada batang ∆V = E ℓ = v B ℓ
  • 19. Menunjukkan elektron dalam batang konduktor bergerak ke kanan dalam suatu medan magnetik yang diarahkan kedalam bidang Kecepatan elektron (ve) membuat sudut ( ) makaɵ kecepatan komponen yang mengarah kebawah vd= vecos ɵ dan kecepatan mendatar v = ve sin . Gaya magnetikɵ sebesar fm = ve B Jika fmsatu-satunya gaya yang bekerja pada elektron maka batang ini mengerahkan gaya mendatar fr pada elektron untuk mengimbangi komponen mendatar fm yang sama dengan fmcos ɵ
  • 20. Fmtidak melakukan kerja karena tegak lurus dengan gerak elektronnya, gaya yang melakukan kerja fr. Elektron bergerak kebawah kekanan dengan lintasan diagonal yang panjangnya S = ℓ / cos .ɵ Kerja yang dilakukan elektron selama bergerak kebawah melintasi keseluruhan panjang batang W = e B v ℓ
  • 21. Arus Pusar / Arus Eddy merupakan arus listrik yang diinduksikan kedalam konduktor dengan mengubah medan magnet konduktor tersebut. Sirkulasi pusaran arus ini memiliki induktansi dan medan magnet. Medan ini dapat menyebabkan tolakan, tarikan, dorongan, dan efek pemanasan.
  • 22. Arus eddy terbentuk ketika terjadi perubahan letak konduktor dalam sebuah medan magnet. Konduktor yang bergerak dalam sebuah medan magnet yang tetap ataupun medan magnet yang berubah disekitar konduktor yang diam, keduanya menyebabkan arus eddy terbentuk dalam konduktor tersebut. Arus eddy menghasilkan losses resistif yang dapat mengubah beberapa bentuk energi, seperti energi kinetik menjadi panas.
  • 23. Disipasi Daya Arus Eddy Dengan beberapa asumsi, daya yang hilang selama ada arus eddy per unit massa untuk lapisan tipis atau kabel dapat dihitung menggunakan rumus:
  • 24. P = daya yang hilang per unit massa (W/kg) Bp = puncak medan magnet (T) d = ketebalan lapisan atau diameter kabel (m) f = frekuensi (Hz) k = konstanta, 1 untuk lapisan tipis dan 2 untuk kabel ρ = resistifitas bahan (Ωm) D = densitas bahan (kg/m3 )
  • 25. Skin Effect Skin Effect merupakan kecenderungan arus AC menjadi terdistribusi kedalam sebuah konduktor sehingga kepadatan arus terbesarnya terdapat didekat permukaan konduktor, dan berkurang sebanding dengan kedalaman konduktor. Dalam perubahan medan yang sangat cepat, medan magnet tidak sepenuhnya menembus bahan. Hal ini mengakibatkan terjadinya skin effect.
  • 26. Rumus menghitung Kedalaman tembus δ = kedalaman penetrasi (m) f = frekuensi (Hz) µ = permeabilitas magnet bahan (H/m) σ = konduktivitas listrik bahan (S/m)
  • 28.