SlideShare a Scribd company logo
1 of 94
KEBIJAKAN STANDAR AKREDITASI 
RS (VERSI 2012) 
DAN CARA PENILAIANNYA 
dr. Hj. Nina Sekartina, MHA 
(Surveior, Pembimbing, Konsilor KARS) 
Semilloka Peran Tehnik Perumasakitan DalamMemenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit di 
Bidang Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 
Ditjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, 20 Maret 2014
• NAMA:dr.Nina Sekartina ,MHA 
• PENDIDIKAN: 
-FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD 1971 
-MAGISTER OF HOSPITAL ADMINISTRATION UNIV. 
OF THE PHILLIPPINES ,MANILA ,1989. 
-SHORT COURSE HOSPITAL MANAGEMENT AUSTRALIA 
• RIWAYAT PEKERJAAN DI KARS: 
1.Surveior sejak 1995,standar versi 5,12,16 Pelayanan 
2.Akreditasi versi 2012 : 
- Surveior Angkatan Pertama , Maret 2012 
- Pembimbing Akreditasi , Desember 2012 
- Konsilor ,sejak Mei 2013 
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Lanjutan, 
• RIWAYAT PEKERJAAN: 
1.DIREKTUR RSUD GUNUNGJATI CIREBON (RS type B 
Pendidikan), 1996 s/d 2003 . 
2. WAKIL DIREKTUR UMUM KEUANGAN RSUP FATMAWATI 
JAKARTA( RS TYPE B PENDIDIKAN ) , Jan.1990 sd Des . 1995 
3. RSUD TANGERANG(RS TYPE C) , 1984 sd 1990. 
4. DIREKTUR RS CIBABAT CIMAHI (Type D-C plus ), 1975 sd 
1984 
5. Plh DIREKTUR CIBABAT CIMAHI (type D),(1972 sd 1975) 
6. Dokter Wilayah Bandung Barat,Dinkes.Kab.Bandung,1971 
sd 1972 
7.Konsultan Manajemen 2 RS Swasta 
Tangerang Tahun 1989 -1992 
Bekasi Tahun 1997-2001 
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
History of 
Hospital Accreditation 
Independent 
Organization 
1995 2005 2007 2012 
5 standards 
Revision of 
Version 2007 
16 standards + patient 
Safety standards 
2009 
Hospital Act 
No 44, year 2009 
Independent 
Organization 
legally bound 
Start with Standard 
Version 2012 (JCI 
based) 
Under MOH 
2011 2013 
2014 
Ministry of 
Health 
Decree 417 
and 418 
Year 2011 
Quasi 
Independe 
ntREDI 
Law 
MOH 
428, 
year 
2012 
Notary act 
98-01 
12 dan 16 standards
Nn STANDARD DEVELOP IMPLEMENTATION 
1. 5 SERVICES STANDARD 1995 1996 
2. 12 SERVICES STANDARD + 
CLINICAL INDICATOR 
1998 1999 
3. 16 SERVICES STANDARD + 
CLINICAL INDICATOR 
2001 2002 
4. 16 SERVICES STANDARD + Patient 
Safety 
2004 2005 
5. STANDARD VERSION 2007 2006 2007 
6. STANDARD VERSION 2012 ( JCI 
BASED ) 
2009 - 2012 2012 
7. STANDARD VERSION 2015 PROGRAM 
DEVELOPMENT 
2014 
PLANNED 2015 
(MID YEAR) 
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
STANDAR AKREDITASI RS 
VERSI 2012
1. International Principles for Healthcare Standards, 
A Framework of requirement for standards, 3rd 
Edition December 2007, International Society for 
Quality in Health Care / ISQua 
2. Joint Commission International Accreditation 
Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2011 
3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007, 
Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS 
4. Standar-standar spesifik lainnya. 
7 
SUMBER ACUAN AKREDITASI VERSI 2012
I. KELOMPOK STANDAR 
PELAYANAN BERFOKUS 
PADA PASIEN 
II. KELOMPOK STANDAR 
MANAJEMEN RS 
III. SASARAN 
KESELAMATAN PASIEN 
IV. SASARAN PROGRAM 
MDG’S 
STANDAR 
AKREDITASI 
VERSI 2012 
JCI 
EDISI 
IV 
TH 
2011 
8
9 
Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien 
Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) 
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) 
Bab 3. Asesmen Pasien (AP) 
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP) 
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO) 
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) 
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit 
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) 
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP) 
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) 
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
10 
Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit 
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien 
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif 
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai 
(high-alert) 
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien 
operasi 
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan 
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh 
IV. Sasaran Milenium Development Goals 
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan 
Kesehatan Ibu 
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS 
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
11 
Standar Akreditasi Rumah Sakit 
Versi 2012 
Standar 
Elemen 
Penilaian 
Kelompok I 161 436 
Kelompok II 153 569 
Kelompok III 6 24 
Kelompok IV 3 19 
Total : 323 1048
METODE PENILAIAN DAN TINGKAT 
KELULUSAN 
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
KARS
Dimensi 
telusur 
• Kecepatan (dispatch) 
• Transportasi (transportation) 
• Pelayanan Medis (medical care) 
• Risiko Potensial (potensial risk) 
FUNGSI 
PROSES 
KINERJA 
1. Pengendalian 
Infeksi(infection Control) 
2. Edukasi pasien (Patient 
Education) 
3. Asesmen Pasien (Patient 
Assessment 
4. Manajerial (Managerial) 
1. Ketepatan Waktu 
(Timelineness) 
2. Keselamatan (Safety) 
3. Rasa hormat (Respect) 
4. Kepantasan 
(Appropriateness)
15 
Metode Telusur terdiri dari: 
1. Telusur individual 
2. Telusur sistem 
1. penggunaan data 
2. manajemen obat 
3. pencegahan pengendalian infeksi 
3. Telusur program spesifik 
1. kelanjutan temuan pd telusur 
2. fokus pada masalah atau topik spesifik, terkait 
keselamatan 
3. integrasi laboratorium 
4. Telusur lingkungan : menilai kepatuhan melaksanakan 
standar manajemen lingkungan, manajemen kedaruratan
REGULASI : 
• Kebijakan/SK 
• Pedoman 
• SPO 
• Program 
ELEMEN 
PENILAIAN BUKTI 
IMPLEMENTASI: 
1. Wawancara 
pasien 
2. Wawancara staf 
3. Observasi 
4. Dokumen 
Pelaksanaan 
• SKOR = 10  
TERCAPAI 
PENUH 
• SKOR 5  
TERCAPAI 
SEBAGIAN 
• SKOR 0  
TIDAK 
TERCAPAI 
• TIDAK 
APLIKABEL 
16
PEDOMAN PENILAIAN 
Setiap Elemen Penilaian (EP) dari sebuah 
standar diberi skor 
1. TERCAPAI PENUH (TP) 
2. TERCAPAI SEBAGIAN (TS) 
3. TIDAK TERCAPAI (TT) 
4. TIDAK DAPAT DITERAPKAN (TDD) 
• Tujuan dari dokumen ini agar tercapai konsistensi pada waktu 
memberi nilai keseluruhan dan skor dari masing ELEMEN 
penilaian 
• * Nilai adalah persentase pencapaian DALAM STANDAR , BAB , GROUP = DALAM 
PERSEN (%) 
• ** Skor adalah angka nominal pencapaian pada tiap ELEMEN PENILAIAN ( 10, 5, 0)
Skor “Tercapai Penuh” (TP) 
NILAI 10 
• Sebuah standar dinilai “tercapai penuh” apabila 
jawabannya “ya” atau “selalu” dari persyaratan yang 
diminta di Elemen Penilaian. 
• Dengan ketentuan sbb: 
– Temuan tunggal negatif tidak menghalangi nilai “tercapai 
penuh” dari minimal 4 telusur pasien 
– Jika 90% atau lebih dari temuan atau yang dicatat dalam 
wawancara, observasi dan dokumen (misalnya, 9 dari 10) 
dipenuhi 
– Catatan balik (track record) “tercapai penuh” adalah 
sebagai berikut : 
• Untuk survei awal :selama 4 bulan ke belakang 
• Survei lanjutan: Selama 12 bulan kebelakang
Skor “Tercapai Sebagian” (TS) 
Nilai 5 
• Sebuah standar dinilai “tercapai sebagian” apabila jawabannya “tidak 
selalu ” atau “kadang-kadang” dari persyaratan yang diminta di EP. 
• Dengan ketentuan sebagai berikut : 
– Jika 50% sampai 89 % (misalnya , 5 sampai 8 dari 10) dari temuan atau 
yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen 
– Bukti dipenuhinya persyaratan hanya dapat ditemukan di sebagian 
daerah/unit kerja dimana persyaratan harus ada 
– Kebijakan/proses ditetapkan dan dilaksanakan tetapi tidak memuat 
catatan yang dibutuhkan untuk persyaratan “tercapai penuh” 
– kebijakan/proses ditetapkan dan dilaksanakan akan tetapi tidak dapat 
dipertahankan 
– Catatan balik (track record) “tercapai sebagian” adalah sbb ; 
– 1 sampai 3 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei awal 
– 5 sampai 11 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei 
lanjutan 
•
Skor “Tidak Tercapai” (TT) 
Nilai 0 
– Sebuah EP dinilai “tidak tercapai” jika jawabannya adalah 
“jarang” atau “tidak pernah” dari persyaratan dari EP. 
– Dengan ketentuan sebagai berikut : 
• Dengan ketentuan sebagai berikut : 
– Jika < = 49% dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan 
dokumen 
– Bukti dipenuhinya persyaratan tidak dapat ditemukan di daerah/unit kerja 
dimana persyaratan harus ada 
– Kebijakan/proses ditetapkan tetapi tidak dilaksanakan 
– Catatan balik (track record) “tercapai sebagian” adalah sbb ; 
– Kurang atau= 1 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei awal 
– Kurang dari 5 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari 3 tahun survei 
lanjutan
Skor “Tidak Dapat Diterapkan” (TDD) 
• Sebuah EP dinilai “tidak dapat diterapkan” 
jika persyaratan dari EP tidak ada di RS 
(contohnya, RS tidak melakukan riset, tidak 
ada donasi organ, tak melakukan pelayanan 
HIV/AID)
22
23 
Passing Criteria for Status Accreditation 
Status Criteria Chapter 
Basic 
(Dasar) 
4 Chapters @ > 
80% 
Other 11 Chapters 
@ > 20% 
1. Akses Ke Pelayanan dan Kontinuitas 
Pelayanan (APK) 
2. Hak pasien dan keluarga (HPK) 
3. Asesmen Pasien (AP) 
4. Pelayanan Pasien (PP) 
5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 
6. Manajemen Penggunaan Obat (MPO) 
7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) 
8. Peningkatan Mutu dan Keselamatan 
Pasien (PMKP) 
9. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 
(PPI) 
10. Tata Kelola, Kepemimpinan dan 
Pengarahan (TKP) 
11. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan 
(MFK) 
12. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) 
13. Manajemen Komunikasi dan Informasi 
(MKI) 
14. Sasaran Keselamatan Pasien RS 
15. Millenium Development Goal’s (MDG’s) 
Intermediate 
(Madya) 
8 Chapters @ > 
80% 
Other 7 Chapters 
@ > 20% 
Advance 
(Utama) 
12 Chapters @ > 
80% 
Other 3 Chapters 
@ > 20% 
Excellence 
(Paripurna) 
All Chapters @ > 
80%
24 
100% >80% >60% >20% 
 Remedial : 
*Hospital may proceed for remedial (re-survei) 3 – 6 
months, for Chapters that has minimal more than 60 % 
*Hospital may wave this process, than accreditation 
status will applied.
STANDAR MANAJEMEN FASILITAS 
DAN KESELAMATAN (MFK) 
SERTA ELEMEN PENILAIAN (E.P) 
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
KELOMPOK STANDAR 
PELAYANAN 
BERFOKUS KEPADA 
PASIEN 
KELOMPOK STANDAR 
PELAYANAN 
MANAJEMEN RS 
SASARAN 
KESELAMATAN 
PASIEN 
MDG’S 
MANAJEMEN 
FASILITAS DAN 
KESELAMATAN 
MFK
ENAM BIDANG MFK 
• Keselamatan 
dan Keamanan 
• Bahan 
Berbahaya 
• Disaster 
• Kebakaran 
• Sistem utilitas 
• Peralatan Medis 
• Rencana 
• Pendidikan/Eduka 
si ke Staf 
• Pelaksanaan 
• Respond 
• Monitor 
• Perbaikan
Kepemimpinan dan perencanaan MFK 1; 2; 3; 3.1 
Keselamatan dan keamanan MFK 4; 4.1; 4.2 
Bahan berbahaya MFK 5 
Kesiapan menghadapi bencana MFK 6; 6.1 
Pengamanan kebakaran MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3 
Peralatan medis MFK 8; 8.1; 8.2 
Sistem utilisasi (Sistem pendukung) MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2 
Pendidikan staf MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3
8 FOKUS AREA MFK TERKAIT DENGAN STANDAR BAB LAIN 
FOKUS AREA STANDAR MFK KETERKAITAN 
KEL STANDAR 
BERFOKUS KEPADA 
PASIEN 
KEL STANDAR 
PELAYANAN 
MANAJEMEN RS 
MDG’S 
KEPEMIMPINAN DAN 
PERENCANAAN 
MFK 1; 2; 3; 3.1 
KESELAMATAN DAN 
KEAMANAN 
MFK 4; 4.1; 4.2 AP.5.1, EP 2, AP.6.2, 
EP 1. 
SKP.6, EP 1) 
BAHAN BERBAHAYA MFK 5 AP5.5, EP 1, AP.6.6, 
EP 1, AP.5.1 EP 3, 
AP.5.5, EP 3, AP.6.2, 
EP 4, AP.6.6, EP 3 , 
AP.6.2, EP 4, AP.5.1, 
EP 4; AP.6.2, EP 5; 
AP.6.6, EP 5, AP.5.5, 
EP 5; AP.6.6, EP 5, 
PPI.7.2, EP 1- 2 
KESIAPAN MENGHADAPI 
BENCANA 
MFK 6; 6.1 
PENGAMANAN KEBAKARAN MFK 6; 6.1
Manajemen 
fasilitas fisik, 
medis, peralatan 
lainnya & SDM 
nya secara efektif 
mengurangi & 
mengendalikan 
bahaya & risiko 
mencegah 
kecelakaan & 
cedera 
memelihara 
kondisi yang 
aman 
Tersedia fasilitas 
yg aman, 
fungsional & 
supportif bagi 
pasien, 
keluarganya, staf 
& pengunjung 
Gambaran Umum
PERENCANAAN 
PENDIDIKAN 
PENGAWASAN 
MULTI DISIPLIN 
Pemimpin merencanakan ruang, peralatan 
& sumber daya yg dibutuhkan  
mendukung yan klinis yg aman & efektif 
Staf diberi penyuluhan mengenai fasilitas 
 bagaimana cara mengurangi risiko & 
cara utk memantau & melaporkan situasi- 
2 yg berisiko 
Ada kriteria kinerja  utk mengevaluasi 
sistem penting & mengidentifikasi 
perbaikan yg diperlukan
Gambaran Umum 
Siklus Manajemen Risiko 
RENCANA 
EDUKASI 
PELAKSA 
NAAN 
PERBAIKAN 
MONITO 
RING
Gambaran Umum 
Siklus Manajemen Risiko 
• Risiko lingkungan spesifik apa yang telah 
teridentifikasi oleh rumah sakit ? RENCANA 
• Bagaimana RS melakukan edukasi staf tentang peranan 
dan tanggung jawab terhadap MFK ? EDUKASI 
• Prosedur dan pengawasan (fisik dan manusia) apa 
yang dilaksanakan oleh rumah sakit untuk 
memperkecil dampak dari risiko terhadap pasien, 
pengunjung dan staf ? 
PELAKSANAAN 
• Prosedur apa yg dilaks. RS thd sebuah 
insiden/kegagalan MFK ? 
• Bgmn, kapan dan kepada siapa masalah, insiden, 
dan/atau kegagalan MFK dilaporkan di dalam rumah 
sakit ? 
RESPON 
• Bgmn kinerja MFK (keg. & komponen fisik) di monitor 
RS ? 
• Kegiatan monitor apa yang telah dilakukan dalam 
waktu 12 bulan terakhir ? 
MONITORING 
• Masalah MFK apa yang sekarang di analisis ? 
• Tindakan apa telah dilakukan sebagai hasil dari 
kegiatan monitoring MFK ? 
PERBAIKAN
REFERENSI 
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN 
(MFK) 
Referensi: 
1. Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja (KPM 1087 tahun 
2010) 
2. KMK 1075/Menkes/SK/2003 tentang Sistem Informasi 
Kesehatan dan Keselamatan Kerja 
3. KMK no 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan 
Kesehatan Lingkungan RS 
4. KMK 432/2007 tentang Pedoman Manajemen K-3 RS 
5. PMK 492/2010 ttg Persyaratan Kualitas air minum 
6. Pedoman perencanaan penyiagaan bencana bagi RS 
7. KMK 410/2010, perubahan KMK 1041/2008 tentang standar 
pelayanan diagnostik radiologi di sarana pelayanan 
kesehatan 
8. KMK 008/2009 tentang standar pelayanan kedokteran 
nuklir di sarana pelayanan kesehatan
Referensi: 
9. KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Medis 
Korban Masal akibat Bencana Kimia 
10. Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan Lingkungan bagi dokter 
Kesehatan Kerja, Depkes, 2009 
11. KMK 1087 th 2010 tentang standar kesehatan kerja 
dan keselamatan kerja 
12. Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter kes kerja, 
Depkes 2009 
REFERENSI 
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN 
(MFK)
PERATUTAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN STANDAR MFK 
STANDAR PERATURAN /PERUNDANGAN/PEDOMAN 
MFK 1 
MFK 2 -KMK 1087 th 2010 tentang standar kesehatan kerja dan 
keselamatan kerja 
- Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter 
kes kerja, Depkes 2009 
MFK3.1 Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan Lingkungan bagi 
dokter Kesehatan Kerja, Depkes, 2009 
MFK.4.2 -PMK NO 2306/MENKES/PER/XI/2011 Tentang 
persyaratan teknis prasarana instalasi elektrikal rumah 
sakit 
-Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter 
kesehatan kerja 
MFK.5 
EP5. 
Lihat : KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman 
Penanganan Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia
Kepemimpinan dan perencanaan MFK 1; 2; 3; 3.1 
Keselamatan dan keamanan MFK 4; 4.1; 4.2 
Bahan berbahaya MFK 5 
Kesiapan menghadapi bencana MFK 6; 6.1 
Pengamanan kebakaran MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3 
Peralatan medis MFK 8; 8.1; 8.2 
Sistem utilisasi (Sistem pendukung) MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2 
Pendidikan staf MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3
STANDAR 
KEPEMIMPINAN DAN 
PERENCANAAN 
(MFK 1; 2; 3; 3.1)
KEPEMIMPINAN DAN 
PERENCANAAN 
Standar MFK 1 
• RS mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan 
ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas 
Elemen penilaian MFK 1 
1. Pimpinan RS & mereka yg bertanggung jawab atas pengel fasilitas 
mengetahui peraturan perundang-2an & ketentuan lainnya yg 
berlaku terhadap fasilitas RS. 
2. Pimpinan menerapkan ketentuan yang berlaku atau ketentuan 
alternatif yang disetujui  Ijin2 
3. Pimpinan memastikan RS memenuhi kondisi seperti hasil lap. 
terhadap fasilitas atau catatan pemeriksaan yang dilakukan oleh 
otoritas setempat  respon thd pem fasilitas
Peraturan, perundangan 
& ketentuan-2 yg terkait 
dng sarana, prasarana & 
fasilitas di RS 
Pimpinan RS : 
• Mengetahui peraturan, 
perundangan & 
ketentuan 
• Menerapkan ketentuan 
tsb 
• Memenuhi kondisi sesuai 
keetntuan 
• Merespon hasil 
pemeriksaan
Nama 
Std 
P . P 
yang 
berlaku 
(Y/T) 
Jika Ya 
Nama Peraturan 
Perundangan (PP) 
Ringkasan P.P 
Bagaimana kaitannya 
dengan standar 
Apakah isi P.P 
Lebih ketat dari 
Standar 
( ya/tidak ) 
Apakah ada badan 
Regulator yang 
melakukan inspeksi 
on-site untuk menilai 
kepatuhan 
melaksanakan P.P 
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) 
MFK.1 
MFK.4.2 
MFK.5 
MFK.9.2
LEMBAR REKOMENDASI BADAN AUDIT EKSTERNAL (EXTERNAL 
AUDITING BODY) 
Nama Instansi 
Pemerintah, 
Badan 
Regulator, atau 
Evaluator yang 
melakukan 
Inspeksi/audit 
setempat 
(on-site) 
Tang 
gal 
Audi 
t 
Sete 
m- 
Pat 
Apakah 
ada 
Rekome 
ndasi 
Ya/Tidak 
Jika ya, Departemen 
mana yang 
teridentifikasi dalam 
laporan 
(Contoh, Dapur, 
Farmasi, Kamar , 
Operasi, 
Laboeratorium) 
Berapa lama 
dibutuhkan 
mencapai 
standar 
(contoh, 9 hari, 
6 bulan) 
Tanggal 
berapa 
standar 
dicapai ? 
Apakah 
auditor harus 
kembali 
untuk vali - 
dasi data 
Ya/Tidak
• Daftar peraturan yang terkait dng 
persyaratan fasilitas RS  peraturan 
bangunan, perijinan-2, pedoman 
bangunan RS, dll 
• Ijin yang masih berlaku  ijin RS, 
Petir, Genset, IPAL, incenerator, 
Radiologi, Lift, Boiler, dll 
• Rencana tindak lanjut terhadap hasil 
pemeriksaan fasilitas
KEPEMIMPINAN DAN 
PERENCANAAN 
Standar MFK 2 
RS menyusun dan menjaga rencana tertulis yang 
menggambarkan proses untuk mengelola risiko 
terhadap pasien, keluarga, pengunjung dan staf 
Renc utk mengelola risiko-2 di lingkungan 
pelayanan pasien & tempat kerja staf
RENCANA INDUK ATAU 
RENCANA TERPISAH MFK 
a. Keselamatan dan Keamanan 
1. Keselamatan---Suatu tingkatan keadaan tertentu dimana 
gedung, halaman/ground dan peralatan rumah sakit tidak 
menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan 
pengunjung 
2. Keamanan----Proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan 
kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka yang 
tidak berwenang 
b. Bahan berbahaya-----penanganan, penyimpanan dan penggunaan 
bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan 
dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.
RENCANA INDUK ATAU 
RENCANA TAHUNAN MFK 
c. Manajemen emergensi----tanggapan terhadap 
wabah, bencana dan keadaan emergensi 
direncanakan dan efektif 
d. Pengamanan kebakaran----Properti dan 
penghuninya dilindungi dari kebakaran dan asap. 
e. Peralatan medis---peralatan dipilih, dipelihara dan 
digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi risiko. 
f. Sistem utilitas- ---listrik, air dan sistem pendukung 
lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko 
kegagalan pengoperasian
PROGRAM PENGAWASAN 
MELIPUTI : 
a. merencanakan semua aspek dari program 
b. melaksanakan program; 
c. mendidik staf; 
d. memonitor dan melakukan uji coba program; 
e. melakukan evaluasi dan revisi program secara 
berkala; 
f. memberikan laporan tahunan ke badan pengelola 
tentang pencapaian program 
g. menyelenggarakan pengorganisasian dan 
pengeleloaan secara konsisten dan terus-menerus
KEPEMIMPINAN DAN 
PERENCANAAN 
Standar MFK 3 --Pengorganisasian 
Seorang atau lebih individu yang kompeten mengawasi 
perencanaan dan pelaksanaan program untuk mengelola 
risiko di lingkungan pelayanan 
Elemen Penilaian MFK 3 
1. Program pengawasan dan pengarahan dapat 
ditugaskan kepada satu orang atau lebih. 
2. Kompetensi petugas tersebut berdasarkan atas 
pengalaman atau pelatihan 
3. Petugas tersebut merencanakan dan melaksanakan 
program meliputi elemen a) sampai g) Maksud dan 
Tujuan.
KEPEMIMPINAN DAN 
PERENCANAAN 
Standar MFK 3.1 
• Program monitoring yang menyediakan data insiden, cidera dan 
kejadian lainnya yang mendukung perencanaan dan pengurangan 
risiko lebih lanjut. 
Elemen Penilaian MFK 3.1.  Program risk manajemen 
1. Ada program untuk memonitor semua aspek dari program 
manajemen risiko fasilitas/lingkungan 
2. Data monitoring digunakan untuk 
mengembangkan/meningkatkan program 
 Acuan Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan Lingkungan bagi 
dokter Kesehatan Kerja, Depkes, 2009
STANDAR 
KESELAMATAN DAN KEAMANAN 
(MFK 4; 4.1; 4.2)
KESELAMATAN DAN KEAMANAN 
Standar MFK 4 
• RS merencanakan & melaksanakan program utk mem-berikan 
keselamatan dan keamanan lingkungan fisik 
Elemen Penilaian MFK 4  Program Keselamatan & keamanan 
1. RS mempunyai progr utk memberikan keselamatan & keamanan bagi 
fasilitas fisik, termasuk memonitor & mengamankan area yg 
diidentifikasi sbg risiko keamanan.  identifikasi risiko 
2. Program tersebut memastikan bahwa semua staf, pengunjung dan 
pedagang/vendor dapat diidentifikasi, dan semua area yang berisiko 
keamanannya dimonitor dan dijaga keamanannya (lihat juga AP.5.1, 
EP 2, dan AP.6.2, EP 1)  Pemberian badge name pada staf, 
pengunjung, pedagang, dll
KESELAMATAN DAN KEAMANAN 
3. Program tersebut efektif untuk mencegah cidera dan 
mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan 
pengunjung. (lihat juga SKP.6, EP 1) 
4. Program meliputi keselamatan dan keamanan selama masa 
pembangunan dan renovasi 
5. Pimpinan memanfaatkan sumber daya sesuai rencana yang 
disetujui 
6. Bila terdapat badan independen dalam fasilitas pelayanan pasien 
akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa badan tersebut 
mematuhi program keselamatan.  Ketentuan Monitoring unit 
independen
KESELAMATAN DAN KEAMANAN 
Standar MFK 4.1. 
• RS melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien 
dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko yang nyata 
serta menyediakan fasilitas fisik yang aman bagi pasien, keluarga, 
staf dan penunjung 
Elemen Penilaian MFK 4.1. 
1. RS mempunyai hasil pemeriksaan fasilitas fisik terkini & akurat 
yang didokumentasikan  data hasil pem 
2. RS memp. rencana mengurangi risiko yang nyata berdasarkan 
pemeriksaan tersebut  action plan 
3. RS memperlihatkan kemajuan dalam melaksanakan 
rencananya.  progress nya
KESELAMATAN DAN KEAMANAN 
Standar MFK 4.2. 
RS merencanakan & menganggarkan utk meningkat kan atau 
mengganti sistem, bangunan atau komponen berdasarkan hasil 
inspeksi terhadap fasilitas dan tetap mematuhi peraturan 
perundangan 
Elemen Penilaian MFK 4.2. 
1. RS menyusun rencana & anggaran yang memenuhi peraturan 
perundangan & ketentuan lain  data anggaran 
2. RS menyusun rencana dan anggaran untuk meningkatkan atau 
mengganti sistem, bangunan, atau komponen yang diperlukan 
agar fasilitas tetap dapat beroperasi secara aman dan efektif.
• Pedoman Bangunan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit Kelas B 
• Pedoman Bangunan Rs : ● 
 Ruang operasi rumah sakit 
 Ruang perawatan intensif rumah sakit 
 Ruang rawat inap rumah sakit 
• PMK NO 2306/MENKES/PER/XI/2011 Tentang persyaratan 
teknis prasarana instalasi elektrikal rumah sakit 
• Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter 
kesehatan kerja
• PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS : 
 Sistem instalasi gas medik dan vakum medik rumah sakit 
 Instalasi tata udara pada bangunan rumah sakit 
 Bangunan rumah sakit yang aman dalam situasi darurat dan 
bencana 
 Sarana keselamatan jiwa pada bangunan rumah sakit 
 Sistem proteksi kebakaran aktif
STANDAR 
BAHAN BERBAHAYA 
(MFK 5)
BAHAN BERBAHAYA 
Standar MFK 5 
• RS memp. renc. tentang inventaris, penanganan, penyimpa nan dan 
penggunaan bahan berbahaya serta pengenda lian dan pembuangan 
bahan dan limbah berbahaya. 
Elemen Penilaian MFK 5 
1. RS mengidentifikasi bahan & limbah berbahaya & memp. daftar 
terbaru/mutakhir dari bahan berbahaya tsb di RS. (lihat juga AP5.5, EP 1 
 reagensia, & AP.6.6, EP 1 X-ray film & reagensia)  identifikasi bahan 
berbahaya & risikonya. 
2. Renc utk penanganan, penyimpanan & penggunaan yg aman disusun 
& diimplementasikan/diterapkan (lihat juga AP.5.1, Maksud & Tujuan, & EP 
3  Progarm safety lab; AP.5.5, EP 3  reagensia; AP.6.2, EP 4; dan AP.6.6, EP 
3  penyimpanan X ray & reagensia)
• PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS : 
 Sistem instalasi gas medik dan vakum medik rumah sakit 
 Instalasi tata udara pada bangunan rumah sakit 
 Bangunan rumah sakit yang aman dalam situasi darurat dan 
bencana 
 Sarana keselamatan jiwa pada bangunan rumah sakit 
 Sistem proteksi kebakaran aktif
BAHAN BERBAHAYA 
Standar MFK 5 
• RS memp. renc. tentang inventaris, penanganan, penyimpa nan dan 
penggunaan bahan berbahaya serta pengenda lian dan pembuangan 
bahan dan limbah berbahaya. 
Elemen Penilaian MFK 5 
1. RS mengidentifikasi bahan & limbah berbahaya & memp. daftar 
terbaru/mutakhir dari bahan berbahaya tsb di RS. (lihat juga AP5.5, EP 1 
 reagensia, & AP.6.6, EP 1 X-ray film & reagensia)  identifikasi bahan 
berbahaya & risikonya. 
2. Renc utk penanganan, penyimpanan & penggunaan yg aman disusun 
& diimplementasikan/diterapkan (lihat juga AP.5.1, Maksud & Tujuan, & EP 
3  Progarm safety lab; AP.5.5, EP 3  reagensia; AP.6.2, EP 4; dan AP.6.6, EP 
3  penyimpanan X ray & reagensia)
BAHAN BERBAHAYA 
3. Rencana untuk pelaporan dan investigasi dari tumpahan, 
paparan (exposure) dan insiden lainnya disusun dan diterapkan. 
4. Rencana untuk penanganan limbah yang benar di dalam rumah 
sakit dan pembuangan limbah berbahaya secara aman dan sesuai 
ketentuan hukum disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.6.2, EP 4 
 pembuangan bahan infeksius & berbahaya) 
5. Rencana untuk alat dan prosedur perlindungan yang benar dalam 
penggunaan, ada tumpahan dan paparan disusun dan diterapkan. 
(lihat juga AP.5.1, EP 4; AP.6.2, EP 5; dan AP.6.6, EP 5) 
 Lihat : KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan 
Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia
BAHAN BERBAHAYA 
6. Rencana untuk mendokumentasikan persyaratan, meliputi setiap 
izin, lisensi, atau ketentuan persyaratan lainnya disusun dan 
diterapkan. 
7. Rencana untuk pemasangan label pada bahan dan limbah 
berbahaya disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.5.5, EP 5; dan 
AP.6.6, EP 5) 
8. Bila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien 
yang akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa unit tersebut 
mematuhi rencana penanganan bahan berbahaya. 
 Lihat : KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan 
Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia
STANDAR 
KESIAPAN MENGHADAPI 
BENCANA 
(MFK 6; 6.1)
KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA 
Standar MFK 6 
RS menyusun & memelihara renc manj kedaruratan & progr. 
menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas demikian, wabah 
& bencana alam/bencana lainnya. 
Elemen Penilaian MFK 6 
1. RS telah mengidenfikasi bencana internal & eksternal yg besar, 
spt kead darurat di masy, wabah & bencana alam/bencana 
lainnya, serta kejadian wabah besar yg bisa menyebabkan 
terjadinya risiko yg signifikan. 
2. RS merencanakan utk menanggapi kemungkinan terjadinya 
bencana, meliputi item a) sp g) Maksud dan Tujuan
RENCANA DAN PROGRAM 
PENANGANAN KEDARURATAN 
a. menetapkan jenis, kemungkinan & konsekuensi dari bahaya, ancaman dan 
kejadian; 
b. menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian tsb 
c. strategi komunikasi pada kejadian; 
d. pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumber daya 
alternatif; 
e. pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif tempat 
pelayanan; 
f. identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada waktu 
kejadian 
g. proses utk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi 
pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dng tanggung jawab 
RS dlm hal penugasan staf utk yan pasien
KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA 
Standar MFK 6.1. 
RS melakukan uji coba/simulasi penanganan/ menanggapi 
kedaruratan, wabah dan bencana. 
Elemen Penilaian MFK 6.1. 
1. Seluruh renc diujicoba secara tahunan atau sekurang-kurangnya 
elemen kritis dari c) sp g) dari rencana 
2. Pada akhir setiap uji coba, dilakukan tanya-jawab (debriefing) 
mengenai ujicoba yang dilakukan 
3. Bila terdapat badan independen dlm fasilitas yan pasien yg 
akan disurvei, RS memastikan bahwa unit tsb mematuhi renc. 
kesiapan menghadapi bencana.
STANDAR 
PENGAMANAN KEBAKARAN 
MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3
Standar MFK 7 
PENGAMANAN KEBAKARAN 
RS merenc. & melaks. Progr. utk memastikan bhw seluruh 
penghuni di RS aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan 
lainnya. 
Elemen Penilaian MFK 7 
1. RS merenc. progr utk memastikan seluruh penghuni RS aman 
dari kebakaran, asap atau kedaruratan lain yang bukan 
kebakaran. 
2. Program dilaksanakan secara terus-menerus & komprehensif utk 
memastikan bahwa seluruh ruang rawat pasien dan tempat 
kerja staf termasuk dalam program. 
3. Bila terdapat badan independen di fasilitas yan pasien yg akan 
disurvei, RS memastikan bahwa badan tsb mematuhi rencana 
pengamanan kebakaran.
PENGAMANAN KEBAKARAN 
Standar MFK 7.1. 
Perencanaan meliputi pencegahan, deteksi dini, 
penghentian/pemadaman (suppression), meredakan 
dan jalur evakuasi aman (safe exit) dari fasilitas 
sebagai respon terhadap kedaruratan akibat 
kebakaran atau bukan kebakaran. 
Elemen Penilaian MFK 7.1. 
1. Program termasuk pengurangan risiko kebakaran; 
2. Program termasuk asesmen risiko kebakaran saat ada 
pembangunan di atau berdekatan dengan fasilitas;
PENGAMANAN KEBAKARAN 
3. Program termasuk deteksi dini kebakaran 
dan asap; 
4. Program termasuk meredakan kebakaran 
dan pengendalian (containment) asap. 
5. Program termasuk evakuasi/ jalan keluar 
yang aman dari fasilitas bila terjadi 
kedaruratan akibat kebakaran dan 
kedaruratan bukan kebakaran.
PENGAMANAN KEBAKARAN 
Standar MFK 7.2. 
RS secara teratur melakukan uji coba rencana 
pengamanan kebakaran dan asap, meliputi setiap 
peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan 
penghentian (suppression) dan mendokumentasikan 
hasilnya. 
Elemen Penilaian MFK 7.2. 
1. Sistem deteksi kebakaran dan pemadaman diinspeksi 
dan diuji coba, serta dipelihara, yang frekuensinya 
ditetapkan oleh RS 
2. Staf dilatih utk berpartisipasi dlm perencanaan 
pengamanan kebakaran dan asap (lihat juga 
MFK.11.1, EP1)
PENGAMANAN KEBAKARAN 
3. Semua staf berpartisipasi sekurang-kurangnya 
setahun sekali dalam rencana pengamanan 
kebakaran dan asap. (Lihat juga MFK 11.1, EP 1). 
4. Staf dapat memeragakan cara membawa pasien 
ke tempat aman. 
5. Pemeriksaan, uji coba & pemeliharaan peralatan & 
sistem didokumentasikan.
PENGAMANAN KEBAKARAN 
Standar MFK 7.3. 
RS menyusun dan mengimplementasikan kebijakan 
pelarangan merokok. 
Elemen Penilaian MFK 7.3. 
1. RS membuat kebijakan dan/atau prosedur untuk 
melarang merokok. 
2. Kebijakan dan/atau prosedur tersebut berlaku bagi 
pasien, keluarga, pengunjung dan staf. 
3. Kebijakan dan/atau prosedur tersebut telah 
dimplementasikan
PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS : 
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF RS
STANDAR 
PERALATAN MEDIS 
(MFK 8; 8.1; 8.2) 
MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3
Standar MFK 8 
PERALATAN MEDIS 
RS merencanakan & mengimplementasikan 
program untuk pemeriksaan, uji coba dan 
pemeliharaan peralatan medis dan 
mendokumentasikan hasilnya. 
Elemen Penilaian MFK 8 
1. Peralatan medis di seluruh RS dikelola sesuai 
rencana. (lihat juga AP.5.4, EP 1, dan AP.6.5, EP 1) 
2. Ada daftar inventaris utk seluruh peralatan 
medis. (lihat juga AP.5.4, EP 3, dan AP.6.5, EP 4)
PERALATAN MEDIS 
3. Peralatan medis diinspeksi secara teratur. 
(lihat juga AP.5.4, EP 4, dan AP.6.5, EP 4) 
4. Peralatan medis diuji coba sejak baru & 
sesuai umur, penggunaan & rekomendasi 
pabrik (lihat juga AP.5.4, EP 5, dan AP.6.5, EP 
5) 
5. Ada program pemeliharaan preventif (lihat 
juga AP.5.4, EP 6, dan AP.6.5, EP 6)  
Kalibrasi 
6. Tenaga yang kompeten memberikan yan 
ini.  ten dr RS (min Atem) & outsourcing
PERALATAN MEDIS 
Standar MFK 8.1. 
• Rumah sakit mengumpulkan data hasil monitoring 
terhadap program manajemen peralatan medis. 
Data tersebut digunakan dalam menyusun rencana 
kebutuhan jangka panjang rumah sakit untuk 
peningkatan dan penggantian peralatan. 
Elemen Penilaian MFK 8.1. 
1. Data hasil monitoring dikumpulkan dan 
didokumentasikan untuk program manajemen 
peralatan medis. (lihat juga AP.5.4, EP 7, dan AP.6.5, 
EP 7) 
2. Data hasil monitoring digunakan untuk keperluan 
perencanaan dan perbaikan
PERALATAN MEDIS 
Standar MFK 8.2 
• Rumah sakit mempunyai sistem penarikan kembali 
produk/peralatan 
Elemen Penilaian MFK 8.2. 
1. Ada sistem penarikan kembali produk/peralatan di 
rumah sakit 
2. Kebijakan atau prosedur yang mengatur 
penggunaan setiap produk dan peralatan yang 
dalam proses penarikan kembali. 
3. Kebijakan dan prosedur tersebut diimplementasikan
STANDAR 
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) 
(MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2) 
MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) 
Standar MFK 9 
• Air minum dan listrik tersedia 24 jam sehari, 
tujuh hari seminggu, melalui sumber reguler 
atau alternatif, untuk memenuhi kebutuhan 
utama asuhan pasien. 
Elemen Penilaian MFK 9 
1. Air minum (bersih) tersedia 24 jam sehari, 
tujuh hari seminggu 
2. Listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari 
seminggu 
l
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) 
Standar MFK 9.1. 
• RS memiliki proses emergensi untuk melindungi 
penghuni rumah sakit dari kejadian terganggunya, 
terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air 
minum dan listrik 
Elemen Penilaian MFK 9.1. 
1. RS mengidentifikasi area & pelayanan yang berisiko 
paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air 
minum terkontaminasi atau terganggu. 
2. RS berusaha untuk mengurangi risiko bila hal itu terjadi. 
3. RS merencanakan sumber listrik dan air minum 
alternatif dalam keadaan emergensi.
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) 
Standar MFK 9.2. 
RS melakukan uji coba sistem emergensi dr air minum & listrik secara 
teratur sesuai dgn sistem & hasilnya didokumentasikan. 
Elemen Penilaian MFK 9.2. 
1. RS melakukan uji coba sumber air minum alternatif sekurangnya 
setahun sekali atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan 
perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber air 
2. RS mendokumentasi hasil uji coba tersebut 
3. RS melakukan uji coba sumber listrik alternatif sekurangnya 
setahun sekali atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan 
perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber listrik. 
4. RS mendokumentasi hasil uji coba tersebut
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) 
Standar MFK 10 
• Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem 
kunci lainnya secara teratur diperiksa, dipelihara, dan 
bila perlu ditingkatkan 
Elemen Penilaian MFK 10 
1. Rumah sakit mengidentifikasi sistem pendukung, gas 
medis, ventilisasi dan sistem kunci lainnya. 
2. Sistem kunci diperiksa secara teratur  Sistem 
penting/utama 
3. Sistem kunci diuji coba secara teratur 
4. Sistem kunci dipelihara secara teratur 
5. Sistem kunci ditingkatkan bila perlu
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) 
Standar MFK 10.1. 
• Petugas atau otoritas yang ditetapkan 
memonitor mutu air secara teratur. 
Elemen Penilaian MFK 10.1 
1. Kualitas air dimonitor secara teratur 
2. Air yang digunakan untuk 
hemodialisis/chronic renal dialysis diperiksa 
secara teratur.
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) 
Standar MFK 10.2. 
• Rumah sakit mengumpulkan data hasil monitoring 
program manajemen sistem utiliti/pendukung. Data 
tersebut digunakan untuk merencanakan kebutuhan 
jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan atau 
penggantian sistem utiliti/pendukung. 
Elemen Penilaian MFK 10.2. 
1. Data hasil monitoring dikumpulkan dan 
didokumentasikan untuk program manajemen 
pendukung/utiliti medis. 
2. Data hasil monitoring digunakan untuk tujuan 
perencanaan dan peningkatan.
STANDAR 
PENDIDIKAN STAF 
(MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3)
PENDIDIKAN STAF 
Standar MFK 11 
• RS menyelenggarakan diklat bagi seluruh staf tentang 
peran mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan 
pasien yang aman dan efektif. 
Elemen Penilaian MFK 11 
1. Untuk setiap komponen dari program manajemen 
fasilitas dan keselamatan RS, ada pendidikan yang 
direncanakan untuk memastikan staf dari semua shift 
dapat menjalankan tanggung jawab mereka secara 
efektif. (lihat juga AP.5.1, EP 5, dan AP.6.2, EP 6) 
2. Pendidikan meliputi pengunjung, pedagang/vendor, 
pekerja kontrak dan lainnya yang diidentifikasi rumah 
sakit serta stafnya yang bekerja dalam beberapa 
shift.
PENDIDIKAN STAF 
Standar MFK 11.1 
• Staf RS diberi pelatihan & pengetahuan ttg 
peran mrk dalam renc. RS untuk pengamanan 
kebakaran, keamanan, bahan berbahaya dan 
kedaruratan. 
Elemen Penilaian MFK 11.1. 
1. Staf dapat menjelaskan dan atau 
memperagakan peran mereka dalam 
menghadapi kebakaran.
PENDIDIKAN STAF 
2. Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan 
tindakan utk menghilangkan, 
mengurangi/meminimalisir atau melaporkan ttg 
keselamatan, keamanan & risiko lainnya 
3. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan 
tindakan, kewaspadaan, prosedur dan partisipasi 
dalam penyimpanan, penanganan dan 
pembuangan limbah gas medis, bahan dan limbah 
berbahaya dan yang berkaitan dengan 
kedaruratan. 
4. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan 
prosedur dan peran mereka dalam penanganan 
kedaruratan dan bencana internal atau ekternal 
(community).
PENDIDIKAN STAF 
Standar MFK 11.2. 
• Staf rumah sakit terlatih untuk 
mengoperasikan dan memelihara peralatan 
medis dan sistem utiliti 
Elemen Penilaian MFK 11.2. 
1. Staf dilatih untuk mengoperasikan peralatan 
medis dan sistem utiliti sesuai ketentuan 
pekerjaannya. 
2. Staf dilatih untuk memelihara peralatan 
medis & sistem utiliti sesuai ketentuan 
pekerjaannya.
PENDIDIKAN STAF 
Standar MFK 11.3. 
• Secara berkala rumah sakit melakukan tes 
pengetahuan staf melalui peragaan, simulasi dan 
metode lain nya yang cocok. Tes ini 
didokumentasikan. 
Elemen Penilaian MFK 11.3. 
1. Pengetahuan staf dites berdasarkan perannya 
dalam memelihara fasilitas yang aman dan efektif. 
2. Pelatihan dan testing staf didokumentasikan dengan 
mencatat siapa yang dilatih dan dites, serta 
hasilnya.
BUKU-2 YANG HARUS DIPUNYAI RS 
• Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja (KPM 1087 
tahun 2010) 
• KMK 1075/Menkes/SK/2003 tentang Sistem Informasi 
Kesehatan dan Keselamatan Kerja 
• KMK no 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan 
Kesehatan Lingkungan RS 
• KMK 432/2007 tentang Pedoman Manajemen K-3 RS 
• PMK 492/2010 ttg Persyaratan Kualitas air minum 
• Pedoman perencanaan penyiagaan bencana bagi 
RS
1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina

More Related Content

What's hot

Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PAB
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PABStandar akreditasi rumah sakit APK AP PP PAB
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PABJumpa Utama Amrannur
 
Standar mutu rs akreditasi kars 2012
Standar mutu rs akreditasi kars 2012Standar mutu rs akreditasi kars 2012
Standar mutu rs akreditasi kars 2012Jumpa Utama Amrannur
 
Menyusun Panitia Akreditasi Rumah Sakit Versi Baru
Menyusun Panitia Akreditasi Rumah Sakit Versi Baru Menyusun Panitia Akreditasi Rumah Sakit Versi Baru
Menyusun Panitia Akreditasi Rumah Sakit Versi Baru Robertus Arian Datusanantyo
 
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKPMateri bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKPMuhammad Kristyan
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Erwin santosa
 
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)Singgih Pudjirahardjo
 
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifaiAkreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifaiMuhamad Rifai
 
Indikator kinerja rs
Indikator kinerja rsIndikator kinerja rs
Indikator kinerja rsResdi Budaya
 
Presentation snars Sunnex
Presentation snars SunnexPresentation snars Sunnex
Presentation snars SunnexSun Siregar
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrskhusnuleza
 
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libreInstrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libreHousten de Costa
 
Presentasi pokja ukp sukamulya
Presentasi pokja ukp sukamulyaPresentasi pokja ukp sukamulya
Presentasi pokja ukp sukamulyaEmanSutaman2
 

What's hot (20)

Akreditasi Rumah Sakit
Akreditasi Rumah SakitAkreditasi Rumah Sakit
Akreditasi Rumah Sakit
 
Tata cara survey
Tata cara surveyTata cara survey
Tata cara survey
 
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PAB
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PABStandar akreditasi rumah sakit APK AP PP PAB
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PAB
 
Standar mutu rs akreditasi kars 2012
Standar mutu rs akreditasi kars 2012Standar mutu rs akreditasi kars 2012
Standar mutu rs akreditasi kars 2012
 
Menyusun Panitia Akreditasi Rumah Sakit Versi Baru
Menyusun Panitia Akreditasi Rumah Sakit Versi Baru Menyusun Panitia Akreditasi Rumah Sakit Versi Baru
Menyusun Panitia Akreditasi Rumah Sakit Versi Baru
 
Materi survey ark snars
Materi survey ark snarsMateri survey ark snars
Materi survey ark snars
 
Skp
SkpSkp
Skp
 
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKPMateri bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKP
Materi bimbingan Akreditasi RS SNARS Ed.1 Pokja PMKP
 
Bab I APK (Akreditasi RS)
Bab I APK (Akreditasi RS)Bab I APK (Akreditasi RS)
Bab I APK (Akreditasi RS)
 
Pokja AP SNARS Ed.1
Pokja AP SNARS Ed.1Pokja AP SNARS Ed.1
Pokja AP SNARS Ed.1
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )
 
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
Bab i pmkp (kelompok standart manajemen akreditasi rs)
 
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifaiAkreditasi rm disampaikan ahmad rifai
Akreditasi rm disampaikan ahmad rifai
 
Indikator kinerja rs
Indikator kinerja rsIndikator kinerja rs
Indikator kinerja rs
 
Presentation snars Sunnex
Presentation snars SunnexPresentation snars Sunnex
Presentation snars Sunnex
 
Bab pelayanan pasien
Bab pelayanan pasienBab pelayanan pasien
Bab pelayanan pasien
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrs
 
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libreInstrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
 
Aplikasi survei
Aplikasi surveiAplikasi survei
Aplikasi survei
 
Presentasi pokja ukp sukamulya
Presentasi pokja ukp sukamulyaPresentasi pokja ukp sukamulya
Presentasi pokja ukp sukamulya
 

Viewers also liked

11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana
11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana
11.sop pemeliharaan sarana dan prasaranaAylla123
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Kmk 369 bidan
Kmk 369 bidanKmk 369 bidan
Kmk 369 bidanTuti Arly
 
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_danPedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_danyuli anggraeni
 
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanPermenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanAgung Oktavianto
 
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitPerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitTyo SBS
 
Format prosposal teknis dak kebakaran (1)
Format prosposal teknis dak kebakaran (1)Format prosposal teknis dak kebakaran (1)
Format prosposal teknis dak kebakaran (1)MazRio Sekayu
 

Viewers also liked (10)

11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana
11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana
11.sop pemeliharaan sarana dan prasarana
 
pedoman-pelayanan-k3 rs
pedoman-pelayanan-k3 rspedoman-pelayanan-k3 rs
pedoman-pelayanan-k3 rs
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Kmk 369 bidan
Kmk 369 bidanKmk 369 bidan
Kmk 369 bidan
 
Akreditasi ppt
Akreditasi pptAkreditasi ppt
Akreditasi ppt
 
Panduan tentang b3 dan apd
Panduan tentang b3 dan apdPanduan tentang b3 dan apd
Panduan tentang b3 dan apd
 
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_danPedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
Pedoman survey akreditasi_puskesmas_dan
 
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanPermenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
 
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah SakitPerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PerMenKes No. 1691 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
 
Format prosposal teknis dak kebakaran (1)
Format prosposal teknis dak kebakaran (1)Format prosposal teknis dak kebakaran (1)
Format prosposal teknis dak kebakaran (1)
 

Similar to 1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina

PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxPENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxMYusufFikri
 
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptxDoc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptxDewaTidur1
 
INSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT - Standar Akreditasi 2012 - KARS Des' 2012.pdf
INSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT - Standar Akreditasi 2012 - KARS Des' 2012.pdfINSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT - Standar Akreditasi 2012 - KARS Des' 2012.pdf
INSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT - Standar Akreditasi 2012 - KARS Des' 2012.pdfAhmad Fauzi
 
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptxBtiarAshariImanuddin
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.pptlilik85
 
Presentation snars
Presentation snars Presentation snars
Presentation snars Sun Siregar
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal pjj_kemenkes
 
Materi 1 (dr. yahya) 1
Materi 1 (dr. yahya) 1Materi 1 (dr. yahya) 1
Materi 1 (dr. yahya) 1rahmadefi
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan MinimalStandar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimalpjj_kemenkes
 
Standar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedureStandar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedureCome Bali
 
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptxityarsipanti
 
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSu
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSukebijakan penyelenggaraan akreditasi RSu
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSussuser4b5b18
 
Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakit
Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakitInstrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakit
Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakitrestika asta amalia
 
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew eQUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew earjunasantoso
 
Tahap-tahap Pelaksanaan Jaminan Mutu
Tahap-tahap Pelaksanaan Jaminan MutuTahap-tahap Pelaksanaan Jaminan Mutu
Tahap-tahap Pelaksanaan Jaminan Mutupjj_kemenkes
 
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptxDiahAnjarini2
 
ASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docxASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docxkayen7
 
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...Benny Herlambang
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatanpjj_kemenkes
 

Similar to 1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina (20)

PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxPENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
 
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptxDoc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
 
INSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT - Standar Akreditasi 2012 - KARS Des' 2012.pdf
INSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT - Standar Akreditasi 2012 - KARS Des' 2012.pdfINSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT - Standar Akreditasi 2012 - KARS Des' 2012.pdf
INSTRUMEN AKREDITASI RUMAH SAKIT - Standar Akreditasi 2012 - KARS Des' 2012.pdf
 
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
 
Presentation snars
Presentation snars Presentation snars
Presentation snars
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
 
Materi 1 (dr. yahya) 1
Materi 1 (dr. yahya) 1Materi 1 (dr. yahya) 1
Materi 1 (dr. yahya) 1
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan MinimalStandar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
 
Standar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedureStandar dan standard operating procedure
Standar dan standard operating procedure
 
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
 
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSu
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSukebijakan penyelenggaraan akreditasi RSu
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSu
 
Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakit
Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakitInstrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakit
Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakit
 
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew eQUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
 
Tahap-tahap Pelaksanaan Jaminan Mutu
Tahap-tahap Pelaksanaan Jaminan MutuTahap-tahap Pelaksanaan Jaminan Mutu
Tahap-tahap Pelaksanaan Jaminan Mutu
 
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docxASUHAN KEPERAWATAN.docx
ASUHAN KEPERAWATAN.docx
 
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...
ANALISIS KEPATUHAN PETUGAS TERHADAP PROSEDUR MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO 170...
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatan
 

More from Familiantoro Maun

Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docxPendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docxFamiliantoro Maun
 
TKRS STANDAR AKREDITASI RS.pdf
TKRS STANDAR AKREDITASI RS.pdfTKRS STANDAR AKREDITASI RS.pdf
TKRS STANDAR AKREDITASI RS.pdfFamiliantoro Maun
 
Khutbah tidur ala rasulullah
Khutbah tidur ala rasulullahKhutbah tidur ala rasulullah
Khutbah tidur ala rasulullahFamiliantoro Maun
 
Khutbah tidur ala rasulullah
Khutbah tidur ala rasulullahKhutbah tidur ala rasulullah
Khutbah tidur ala rasulullahFamiliantoro Maun
 
Kmk no. 410 ttg perubahan kmk no. 1014 th 2008
Kmk no. 410 ttg perubahan kmk no. 1014 th 2008Kmk no. 410 ttg perubahan kmk no. 1014 th 2008
Kmk no. 410 ttg perubahan kmk no. 1014 th 2008Familiantoro Maun
 
pmk no. 1249 thn 2009 ttg penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklir
pmk no. 1249 thn 2009  ttg penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklirpmk no. 1249 thn 2009  ttg penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklir
pmk no. 1249 thn 2009 ttg penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklirFamiliantoro Maun
 
Atorwin rtd 2014 dr sukartono
Atorwin   rtd 2014 dr sukartonoAtorwin   rtd 2014 dr sukartono
Atorwin rtd 2014 dr sukartonoFamiliantoro Maun
 
1 sodikin presentasi_hospital_engineering
1 sodikin presentasi_hospital_engineering1 sodikin presentasi_hospital_engineering
1 sodikin presentasi_hospital_engineeringFamiliantoro Maun
 
Praktik menejemen berbasis alqur'an
Praktik menejemen berbasis alqur'anPraktik menejemen berbasis alqur'an
Praktik menejemen berbasis alqur'anFamiliantoro Maun
 

More from Familiantoro Maun (17)

Contoh Analisa JSA.pdf
Contoh Analisa JSA.pdfContoh Analisa JSA.pdf
Contoh Analisa JSA.pdf
 
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docxPendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
Pendekatan Personal Mastery, Mental Model dan Berfikir Sistem.docx
 
TKRS STANDAR AKREDITASI RS.pdf
TKRS STANDAR AKREDITASI RS.pdfTKRS STANDAR AKREDITASI RS.pdf
TKRS STANDAR AKREDITASI RS.pdf
 
PROFIL PAK 2022.ppt
PROFIL PAK 2022.pptPROFIL PAK 2022.ppt
PROFIL PAK 2022.ppt
 
Materi ASPAK.pptx
Materi ASPAK.pptxMateri ASPAK.pptx
Materi ASPAK.pptx
 
Permendagri 13 2006
Permendagri 13 2006Permendagri 13 2006
Permendagri 13 2006
 
Khutbah tidur ala rasulullah
Khutbah tidur ala rasulullahKhutbah tidur ala rasulullah
Khutbah tidur ala rasulullah
 
Khutbah tidur ala rasulullah
Khutbah tidur ala rasulullahKhutbah tidur ala rasulullah
Khutbah tidur ala rasulullah
 
Kmk no. 410 ttg perubahan kmk no. 1014 th 2008
Kmk no. 410 ttg perubahan kmk no. 1014 th 2008Kmk no. 410 ttg perubahan kmk no. 1014 th 2008
Kmk no. 410 ttg perubahan kmk no. 1014 th 2008
 
pmk no. 1249 thn 2009 ttg penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklir
pmk no. 1249 thn 2009  ttg penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklirpmk no. 1249 thn 2009  ttg penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklir
pmk no. 1249 thn 2009 ttg penyelenggaraan pelayanan kedokteran nuklir
 
Atorwin rtd 2014 dr sukartono
Atorwin   rtd 2014 dr sukartonoAtorwin   rtd 2014 dr sukartono
Atorwin rtd 2014 dr sukartono
 
1 sodikin presentasi_hospital_engineering
1 sodikin presentasi_hospital_engineering1 sodikin presentasi_hospital_engineering
1 sodikin presentasi_hospital_engineering
 
Perubahan
PerubahanPerubahan
Perubahan
 
Kawan
KawanKawan
Kawan
 
Pantaiku
PantaikuPantaiku
Pantaiku
 
Praktik menejemen berbasis alqur'an
Praktik menejemen berbasis alqur'anPraktik menejemen berbasis alqur'an
Praktik menejemen berbasis alqur'an
 
Sabar
SabarSabar
Sabar
 

1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina

  • 1. KEBIJAKAN STANDAR AKREDITASI RS (VERSI 2012) DAN CARA PENILAIANNYA dr. Hj. Nina Sekartina, MHA (Surveior, Pembimbing, Konsilor KARS) Semilloka Peran Tehnik Perumasakitan DalamMemenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit di Bidang Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Ditjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, 20 Maret 2014
  • 2. • NAMA:dr.Nina Sekartina ,MHA • PENDIDIKAN: -FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD 1971 -MAGISTER OF HOSPITAL ADMINISTRATION UNIV. OF THE PHILLIPPINES ,MANILA ,1989. -SHORT COURSE HOSPITAL MANAGEMENT AUSTRALIA • RIWAYAT PEKERJAAN DI KARS: 1.Surveior sejak 1995,standar versi 5,12,16 Pelayanan 2.Akreditasi versi 2012 : - Surveior Angkatan Pertama , Maret 2012 - Pembimbing Akreditasi , Desember 2012 - Konsilor ,sejak Mei 2013 Komisi Akreditasi Rumah Sakit
  • 3. Lanjutan, • RIWAYAT PEKERJAAN: 1.DIREKTUR RSUD GUNUNGJATI CIREBON (RS type B Pendidikan), 1996 s/d 2003 . 2. WAKIL DIREKTUR UMUM KEUANGAN RSUP FATMAWATI JAKARTA( RS TYPE B PENDIDIKAN ) , Jan.1990 sd Des . 1995 3. RSUD TANGERANG(RS TYPE C) , 1984 sd 1990. 4. DIREKTUR RS CIBABAT CIMAHI (Type D-C plus ), 1975 sd 1984 5. Plh DIREKTUR CIBABAT CIMAHI (type D),(1972 sd 1975) 6. Dokter Wilayah Bandung Barat,Dinkes.Kab.Bandung,1971 sd 1972 7.Konsultan Manajemen 2 RS Swasta Tangerang Tahun 1989 -1992 Bekasi Tahun 1997-2001 Komisi Akreditasi Rumah Sakit
  • 4. History of Hospital Accreditation Independent Organization 1995 2005 2007 2012 5 standards Revision of Version 2007 16 standards + patient Safety standards 2009 Hospital Act No 44, year 2009 Independent Organization legally bound Start with Standard Version 2012 (JCI based) Under MOH 2011 2013 2014 Ministry of Health Decree 417 and 418 Year 2011 Quasi Independe ntREDI Law MOH 428, year 2012 Notary act 98-01 12 dan 16 standards
  • 5. Nn STANDARD DEVELOP IMPLEMENTATION 1. 5 SERVICES STANDARD 1995 1996 2. 12 SERVICES STANDARD + CLINICAL INDICATOR 1998 1999 3. 16 SERVICES STANDARD + CLINICAL INDICATOR 2001 2002 4. 16 SERVICES STANDARD + Patient Safety 2004 2005 5. STANDARD VERSION 2007 2006 2007 6. STANDARD VERSION 2012 ( JCI BASED ) 2009 - 2012 2012 7. STANDARD VERSION 2015 PROGRAM DEVELOPMENT 2014 PLANNED 2015 (MID YEAR) Komisi Akreditasi Rumah Sakit
  • 7. 1. International Principles for Healthcare Standards, A Framework of requirement for standards, 3rd Edition December 2007, International Society for Quality in Health Care / ISQua 2. Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2011 3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007, Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS 4. Standar-standar spesifik lainnya. 7 SUMBER ACUAN AKREDITASI VERSI 2012
  • 8. I. KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN II. KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN RS III. SASARAN KESELAMATAN PASIEN IV. SASARAN PROGRAM MDG’S STANDAR AKREDITASI VERSI 2012 JCI EDISI IV TH 2011 8
  • 9. 9 Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) Bab 3. Asesmen Pasien (AP) Bab 4. Pelayanan Pasien (PP) Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO) Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP) Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
  • 10. 10 Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert) Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh IV. Sasaran Milenium Development Goals Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan Ibu Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
  • 11. 11 Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 Standar Elemen Penilaian Kelompok I 161 436 Kelompok II 153 569 Kelompok III 6 24 Kelompok IV 3 19 Total : 323 1048
  • 12. METODE PENILAIAN DAN TINGKAT KELULUSAN Komisi Akreditasi Rumah Sakit
  • 13. KARS
  • 14. Dimensi telusur • Kecepatan (dispatch) • Transportasi (transportation) • Pelayanan Medis (medical care) • Risiko Potensial (potensial risk) FUNGSI PROSES KINERJA 1. Pengendalian Infeksi(infection Control) 2. Edukasi pasien (Patient Education) 3. Asesmen Pasien (Patient Assessment 4. Manajerial (Managerial) 1. Ketepatan Waktu (Timelineness) 2. Keselamatan (Safety) 3. Rasa hormat (Respect) 4. Kepantasan (Appropriateness)
  • 15. 15 Metode Telusur terdiri dari: 1. Telusur individual 2. Telusur sistem 1. penggunaan data 2. manajemen obat 3. pencegahan pengendalian infeksi 3. Telusur program spesifik 1. kelanjutan temuan pd telusur 2. fokus pada masalah atau topik spesifik, terkait keselamatan 3. integrasi laboratorium 4. Telusur lingkungan : menilai kepatuhan melaksanakan standar manajemen lingkungan, manajemen kedaruratan
  • 16. REGULASI : • Kebijakan/SK • Pedoman • SPO • Program ELEMEN PENILAIAN BUKTI IMPLEMENTASI: 1. Wawancara pasien 2. Wawancara staf 3. Observasi 4. Dokumen Pelaksanaan • SKOR = 10  TERCAPAI PENUH • SKOR 5  TERCAPAI SEBAGIAN • SKOR 0  TIDAK TERCAPAI • TIDAK APLIKABEL 16
  • 17. PEDOMAN PENILAIAN Setiap Elemen Penilaian (EP) dari sebuah standar diberi skor 1. TERCAPAI PENUH (TP) 2. TERCAPAI SEBAGIAN (TS) 3. TIDAK TERCAPAI (TT) 4. TIDAK DAPAT DITERAPKAN (TDD) • Tujuan dari dokumen ini agar tercapai konsistensi pada waktu memberi nilai keseluruhan dan skor dari masing ELEMEN penilaian • * Nilai adalah persentase pencapaian DALAM STANDAR , BAB , GROUP = DALAM PERSEN (%) • ** Skor adalah angka nominal pencapaian pada tiap ELEMEN PENILAIAN ( 10, 5, 0)
  • 18. Skor “Tercapai Penuh” (TP) NILAI 10 • Sebuah standar dinilai “tercapai penuh” apabila jawabannya “ya” atau “selalu” dari persyaratan yang diminta di Elemen Penilaian. • Dengan ketentuan sbb: – Temuan tunggal negatif tidak menghalangi nilai “tercapai penuh” dari minimal 4 telusur pasien – Jika 90% atau lebih dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen (misalnya, 9 dari 10) dipenuhi – Catatan balik (track record) “tercapai penuh” adalah sebagai berikut : • Untuk survei awal :selama 4 bulan ke belakang • Survei lanjutan: Selama 12 bulan kebelakang
  • 19. Skor “Tercapai Sebagian” (TS) Nilai 5 • Sebuah standar dinilai “tercapai sebagian” apabila jawabannya “tidak selalu ” atau “kadang-kadang” dari persyaratan yang diminta di EP. • Dengan ketentuan sebagai berikut : – Jika 50% sampai 89 % (misalnya , 5 sampai 8 dari 10) dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen – Bukti dipenuhinya persyaratan hanya dapat ditemukan di sebagian daerah/unit kerja dimana persyaratan harus ada – Kebijakan/proses ditetapkan dan dilaksanakan tetapi tidak memuat catatan yang dibutuhkan untuk persyaratan “tercapai penuh” – kebijakan/proses ditetapkan dan dilaksanakan akan tetapi tidak dapat dipertahankan – Catatan balik (track record) “tercapai sebagian” adalah sbb ; – 1 sampai 3 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei awal – 5 sampai 11 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei lanjutan •
  • 20. Skor “Tidak Tercapai” (TT) Nilai 0 – Sebuah EP dinilai “tidak tercapai” jika jawabannya adalah “jarang” atau “tidak pernah” dari persyaratan dari EP. – Dengan ketentuan sebagai berikut : • Dengan ketentuan sebagai berikut : – Jika < = 49% dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen – Bukti dipenuhinya persyaratan tidak dapat ditemukan di daerah/unit kerja dimana persyaratan harus ada – Kebijakan/proses ditetapkan tetapi tidak dilaksanakan – Catatan balik (track record) “tercapai sebagian” adalah sbb ; – Kurang atau= 1 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei awal – Kurang dari 5 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari 3 tahun survei lanjutan
  • 21. Skor “Tidak Dapat Diterapkan” (TDD) • Sebuah EP dinilai “tidak dapat diterapkan” jika persyaratan dari EP tidak ada di RS (contohnya, RS tidak melakukan riset, tidak ada donasi organ, tak melakukan pelayanan HIV/AID)
  • 22. 22
  • 23. 23 Passing Criteria for Status Accreditation Status Criteria Chapter Basic (Dasar) 4 Chapters @ > 80% Other 11 Chapters @ > 20% 1. Akses Ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) 2. Hak pasien dan keluarga (HPK) 3. Asesmen Pasien (AP) 4. Pelayanan Pasien (PP) 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 6. Manajemen Penggunaan Obat (MPO) 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) 8. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) 9. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 10. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP) 11. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 12. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) 13. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 14. Sasaran Keselamatan Pasien RS 15. Millenium Development Goal’s (MDG’s) Intermediate (Madya) 8 Chapters @ > 80% Other 7 Chapters @ > 20% Advance (Utama) 12 Chapters @ > 80% Other 3 Chapters @ > 20% Excellence (Paripurna) All Chapters @ > 80%
  • 24. 24 100% >80% >60% >20%  Remedial : *Hospital may proceed for remedial (re-survei) 3 – 6 months, for Chapters that has minimal more than 60 % *Hospital may wave this process, than accreditation status will applied.
  • 25. STANDAR MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) SERTA ELEMEN PENILAIAN (E.P) Komisi Akreditasi Rumah Sakit
  • 26. KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS KEPADA PASIEN KELOMPOK STANDAR PELAYANAN MANAJEMEN RS SASARAN KESELAMATAN PASIEN MDG’S MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN MFK
  • 27. ENAM BIDANG MFK • Keselamatan dan Keamanan • Bahan Berbahaya • Disaster • Kebakaran • Sistem utilitas • Peralatan Medis • Rencana • Pendidikan/Eduka si ke Staf • Pelaksanaan • Respond • Monitor • Perbaikan
  • 28. Kepemimpinan dan perencanaan MFK 1; 2; 3; 3.1 Keselamatan dan keamanan MFK 4; 4.1; 4.2 Bahan berbahaya MFK 5 Kesiapan menghadapi bencana MFK 6; 6.1 Pengamanan kebakaran MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3 Peralatan medis MFK 8; 8.1; 8.2 Sistem utilisasi (Sistem pendukung) MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2 Pendidikan staf MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3
  • 29. 8 FOKUS AREA MFK TERKAIT DENGAN STANDAR BAB LAIN FOKUS AREA STANDAR MFK KETERKAITAN KEL STANDAR BERFOKUS KEPADA PASIEN KEL STANDAR PELAYANAN MANAJEMEN RS MDG’S KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN MFK 1; 2; 3; 3.1 KESELAMATAN DAN KEAMANAN MFK 4; 4.1; 4.2 AP.5.1, EP 2, AP.6.2, EP 1. SKP.6, EP 1) BAHAN BERBAHAYA MFK 5 AP5.5, EP 1, AP.6.6, EP 1, AP.5.1 EP 3, AP.5.5, EP 3, AP.6.2, EP 4, AP.6.6, EP 3 , AP.6.2, EP 4, AP.5.1, EP 4; AP.6.2, EP 5; AP.6.6, EP 5, AP.5.5, EP 5; AP.6.6, EP 5, PPI.7.2, EP 1- 2 KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA MFK 6; 6.1 PENGAMANAN KEBAKARAN MFK 6; 6.1
  • 30. Manajemen fasilitas fisik, medis, peralatan lainnya & SDM nya secara efektif mengurangi & mengendalikan bahaya & risiko mencegah kecelakaan & cedera memelihara kondisi yang aman Tersedia fasilitas yg aman, fungsional & supportif bagi pasien, keluarganya, staf & pengunjung Gambaran Umum
  • 31. PERENCANAAN PENDIDIKAN PENGAWASAN MULTI DISIPLIN Pemimpin merencanakan ruang, peralatan & sumber daya yg dibutuhkan  mendukung yan klinis yg aman & efektif Staf diberi penyuluhan mengenai fasilitas  bagaimana cara mengurangi risiko & cara utk memantau & melaporkan situasi- 2 yg berisiko Ada kriteria kinerja  utk mengevaluasi sistem penting & mengidentifikasi perbaikan yg diperlukan
  • 32. Gambaran Umum Siklus Manajemen Risiko RENCANA EDUKASI PELAKSA NAAN PERBAIKAN MONITO RING
  • 33. Gambaran Umum Siklus Manajemen Risiko • Risiko lingkungan spesifik apa yang telah teridentifikasi oleh rumah sakit ? RENCANA • Bagaimana RS melakukan edukasi staf tentang peranan dan tanggung jawab terhadap MFK ? EDUKASI • Prosedur dan pengawasan (fisik dan manusia) apa yang dilaksanakan oleh rumah sakit untuk memperkecil dampak dari risiko terhadap pasien, pengunjung dan staf ? PELAKSANAAN • Prosedur apa yg dilaks. RS thd sebuah insiden/kegagalan MFK ? • Bgmn, kapan dan kepada siapa masalah, insiden, dan/atau kegagalan MFK dilaporkan di dalam rumah sakit ? RESPON • Bgmn kinerja MFK (keg. & komponen fisik) di monitor RS ? • Kegiatan monitor apa yang telah dilakukan dalam waktu 12 bulan terakhir ? MONITORING • Masalah MFK apa yang sekarang di analisis ? • Tindakan apa telah dilakukan sebagai hasil dari kegiatan monitoring MFK ? PERBAIKAN
  • 34. REFERENSI MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) Referensi: 1. Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja (KPM 1087 tahun 2010) 2. KMK 1075/Menkes/SK/2003 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja 3. KMK no 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS 4. KMK 432/2007 tentang Pedoman Manajemen K-3 RS 5. PMK 492/2010 ttg Persyaratan Kualitas air minum 6. Pedoman perencanaan penyiagaan bencana bagi RS 7. KMK 410/2010, perubahan KMK 1041/2008 tentang standar pelayanan diagnostik radiologi di sarana pelayanan kesehatan 8. KMK 008/2009 tentang standar pelayanan kedokteran nuklir di sarana pelayanan kesehatan
  • 35. Referensi: 9. KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia 10. Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan Lingkungan bagi dokter Kesehatan Kerja, Depkes, 2009 11. KMK 1087 th 2010 tentang standar kesehatan kerja dan keselamatan kerja 12. Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter kes kerja, Depkes 2009 REFERENSI MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
  • 36. PERATUTAN PERUNDANGAN TERKAIT DENGAN STANDAR MFK STANDAR PERATURAN /PERUNDANGAN/PEDOMAN MFK 1 MFK 2 -KMK 1087 th 2010 tentang standar kesehatan kerja dan keselamatan kerja - Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter kes kerja, Depkes 2009 MFK3.1 Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan Lingkungan bagi dokter Kesehatan Kerja, Depkes, 2009 MFK.4.2 -PMK NO 2306/MENKES/PER/XI/2011 Tentang persyaratan teknis prasarana instalasi elektrikal rumah sakit -Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter kesehatan kerja MFK.5 EP5. Lihat : KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia
  • 37. Kepemimpinan dan perencanaan MFK 1; 2; 3; 3.1 Keselamatan dan keamanan MFK 4; 4.1; 4.2 Bahan berbahaya MFK 5 Kesiapan menghadapi bencana MFK 6; 6.1 Pengamanan kebakaran MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3 Peralatan medis MFK 8; 8.1; 8.2 Sistem utilisasi (Sistem pendukung) MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2 Pendidikan staf MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3
  • 38. STANDAR KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN (MFK 1; 2; 3; 3.1)
  • 39. KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN Standar MFK 1 • RS mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas Elemen penilaian MFK 1 1. Pimpinan RS & mereka yg bertanggung jawab atas pengel fasilitas mengetahui peraturan perundang-2an & ketentuan lainnya yg berlaku terhadap fasilitas RS. 2. Pimpinan menerapkan ketentuan yang berlaku atau ketentuan alternatif yang disetujui  Ijin2 3. Pimpinan memastikan RS memenuhi kondisi seperti hasil lap. terhadap fasilitas atau catatan pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas setempat  respon thd pem fasilitas
  • 40. Peraturan, perundangan & ketentuan-2 yg terkait dng sarana, prasarana & fasilitas di RS Pimpinan RS : • Mengetahui peraturan, perundangan & ketentuan • Menerapkan ketentuan tsb • Memenuhi kondisi sesuai keetntuan • Merespon hasil pemeriksaan
  • 41. Nama Std P . P yang berlaku (Y/T) Jika Ya Nama Peraturan Perundangan (PP) Ringkasan P.P Bagaimana kaitannya dengan standar Apakah isi P.P Lebih ketat dari Standar ( ya/tidak ) Apakah ada badan Regulator yang melakukan inspeksi on-site untuk menilai kepatuhan melaksanakan P.P MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) MFK.1 MFK.4.2 MFK.5 MFK.9.2
  • 42. LEMBAR REKOMENDASI BADAN AUDIT EKSTERNAL (EXTERNAL AUDITING BODY) Nama Instansi Pemerintah, Badan Regulator, atau Evaluator yang melakukan Inspeksi/audit setempat (on-site) Tang gal Audi t Sete m- Pat Apakah ada Rekome ndasi Ya/Tidak Jika ya, Departemen mana yang teridentifikasi dalam laporan (Contoh, Dapur, Farmasi, Kamar , Operasi, Laboeratorium) Berapa lama dibutuhkan mencapai standar (contoh, 9 hari, 6 bulan) Tanggal berapa standar dicapai ? Apakah auditor harus kembali untuk vali - dasi data Ya/Tidak
  • 43. • Daftar peraturan yang terkait dng persyaratan fasilitas RS  peraturan bangunan, perijinan-2, pedoman bangunan RS, dll • Ijin yang masih berlaku  ijin RS, Petir, Genset, IPAL, incenerator, Radiologi, Lift, Boiler, dll • Rencana tindak lanjut terhadap hasil pemeriksaan fasilitas
  • 44. KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN Standar MFK 2 RS menyusun dan menjaga rencana tertulis yang menggambarkan proses untuk mengelola risiko terhadap pasien, keluarga, pengunjung dan staf Renc utk mengelola risiko-2 di lingkungan pelayanan pasien & tempat kerja staf
  • 45. RENCANA INDUK ATAU RENCANA TERPISAH MFK a. Keselamatan dan Keamanan 1. Keselamatan---Suatu tingkatan keadaan tertentu dimana gedung, halaman/ground dan peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan pengunjung 2. Keamanan----Proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang b. Bahan berbahaya-----penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.
  • 46. RENCANA INDUK ATAU RENCANA TAHUNAN MFK c. Manajemen emergensi----tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif d. Pengamanan kebakaran----Properti dan penghuninya dilindungi dari kebakaran dan asap. e. Peralatan medis---peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi risiko. f. Sistem utilitas- ---listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian
  • 47. PROGRAM PENGAWASAN MELIPUTI : a. merencanakan semua aspek dari program b. melaksanakan program; c. mendidik staf; d. memonitor dan melakukan uji coba program; e. melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala; f. memberikan laporan tahunan ke badan pengelola tentang pencapaian program g. menyelenggarakan pengorganisasian dan pengeleloaan secara konsisten dan terus-menerus
  • 48. KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN Standar MFK 3 --Pengorganisasian Seorang atau lebih individu yang kompeten mengawasi perencanaan dan pelaksanaan program untuk mengelola risiko di lingkungan pelayanan Elemen Penilaian MFK 3 1. Program pengawasan dan pengarahan dapat ditugaskan kepada satu orang atau lebih. 2. Kompetensi petugas tersebut berdasarkan atas pengalaman atau pelatihan 3. Petugas tersebut merencanakan dan melaksanakan program meliputi elemen a) sampai g) Maksud dan Tujuan.
  • 49. KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN Standar MFK 3.1 • Program monitoring yang menyediakan data insiden, cidera dan kejadian lainnya yang mendukung perencanaan dan pengurangan risiko lebih lanjut. Elemen Penilaian MFK 3.1.  Program risk manajemen 1. Ada program untuk memonitor semua aspek dari program manajemen risiko fasilitas/lingkungan 2. Data monitoring digunakan untuk mengembangkan/meningkatkan program  Acuan Pedoman Manajemen Risiko Kesehatan Lingkungan bagi dokter Kesehatan Kerja, Depkes, 2009
  • 50. STANDAR KESELAMATAN DAN KEAMANAN (MFK 4; 4.1; 4.2)
  • 51. KESELAMATAN DAN KEAMANAN Standar MFK 4 • RS merencanakan & melaksanakan program utk mem-berikan keselamatan dan keamanan lingkungan fisik Elemen Penilaian MFK 4  Program Keselamatan & keamanan 1. RS mempunyai progr utk memberikan keselamatan & keamanan bagi fasilitas fisik, termasuk memonitor & mengamankan area yg diidentifikasi sbg risiko keamanan.  identifikasi risiko 2. Program tersebut memastikan bahwa semua staf, pengunjung dan pedagang/vendor dapat diidentifikasi, dan semua area yang berisiko keamanannya dimonitor dan dijaga keamanannya (lihat juga AP.5.1, EP 2, dan AP.6.2, EP 1)  Pemberian badge name pada staf, pengunjung, pedagang, dll
  • 52. KESELAMATAN DAN KEAMANAN 3. Program tersebut efektif untuk mencegah cidera dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. (lihat juga SKP.6, EP 1) 4. Program meliputi keselamatan dan keamanan selama masa pembangunan dan renovasi 5. Pimpinan memanfaatkan sumber daya sesuai rencana yang disetujui 6. Bila terdapat badan independen dalam fasilitas pelayanan pasien akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa badan tersebut mematuhi program keselamatan.  Ketentuan Monitoring unit independen
  • 53. KESELAMATAN DAN KEAMANAN Standar MFK 4.1. • RS melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko yang nyata serta menyediakan fasilitas fisik yang aman bagi pasien, keluarga, staf dan penunjung Elemen Penilaian MFK 4.1. 1. RS mempunyai hasil pemeriksaan fasilitas fisik terkini & akurat yang didokumentasikan  data hasil pem 2. RS memp. rencana mengurangi risiko yang nyata berdasarkan pemeriksaan tersebut  action plan 3. RS memperlihatkan kemajuan dalam melaksanakan rencananya.  progress nya
  • 54. KESELAMATAN DAN KEAMANAN Standar MFK 4.2. RS merencanakan & menganggarkan utk meningkat kan atau mengganti sistem, bangunan atau komponen berdasarkan hasil inspeksi terhadap fasilitas dan tetap mematuhi peraturan perundangan Elemen Penilaian MFK 4.2. 1. RS menyusun rencana & anggaran yang memenuhi peraturan perundangan & ketentuan lain  data anggaran 2. RS menyusun rencana dan anggaran untuk meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan, atau komponen yang diperlukan agar fasilitas tetap dapat beroperasi secara aman dan efektif.
  • 55. • Pedoman Bangunan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit Kelas B • Pedoman Bangunan Rs : ●  Ruang operasi rumah sakit  Ruang perawatan intensif rumah sakit  Ruang rawat inap rumah sakit • PMK NO 2306/MENKES/PER/XI/2011 Tentang persyaratan teknis prasarana instalasi elektrikal rumah sakit • Pedoman manj risiko kesehatan lingkungan bagi dokter kesehatan kerja
  • 56. • PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS :  Sistem instalasi gas medik dan vakum medik rumah sakit  Instalasi tata udara pada bangunan rumah sakit  Bangunan rumah sakit yang aman dalam situasi darurat dan bencana  Sarana keselamatan jiwa pada bangunan rumah sakit  Sistem proteksi kebakaran aktif
  • 58. BAHAN BERBAHAYA Standar MFK 5 • RS memp. renc. tentang inventaris, penanganan, penyimpa nan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengenda lian dan pembuangan bahan dan limbah berbahaya. Elemen Penilaian MFK 5 1. RS mengidentifikasi bahan & limbah berbahaya & memp. daftar terbaru/mutakhir dari bahan berbahaya tsb di RS. (lihat juga AP5.5, EP 1  reagensia, & AP.6.6, EP 1 X-ray film & reagensia)  identifikasi bahan berbahaya & risikonya. 2. Renc utk penanganan, penyimpanan & penggunaan yg aman disusun & diimplementasikan/diterapkan (lihat juga AP.5.1, Maksud & Tujuan, & EP 3  Progarm safety lab; AP.5.5, EP 3  reagensia; AP.6.2, EP 4; dan AP.6.6, EP 3  penyimpanan X ray & reagensia)
  • 59. • PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS :  Sistem instalasi gas medik dan vakum medik rumah sakit  Instalasi tata udara pada bangunan rumah sakit  Bangunan rumah sakit yang aman dalam situasi darurat dan bencana  Sarana keselamatan jiwa pada bangunan rumah sakit  Sistem proteksi kebakaran aktif
  • 60. BAHAN BERBAHAYA Standar MFK 5 • RS memp. renc. tentang inventaris, penanganan, penyimpa nan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengenda lian dan pembuangan bahan dan limbah berbahaya. Elemen Penilaian MFK 5 1. RS mengidentifikasi bahan & limbah berbahaya & memp. daftar terbaru/mutakhir dari bahan berbahaya tsb di RS. (lihat juga AP5.5, EP 1  reagensia, & AP.6.6, EP 1 X-ray film & reagensia)  identifikasi bahan berbahaya & risikonya. 2. Renc utk penanganan, penyimpanan & penggunaan yg aman disusun & diimplementasikan/diterapkan (lihat juga AP.5.1, Maksud & Tujuan, & EP 3  Progarm safety lab; AP.5.5, EP 3  reagensia; AP.6.2, EP 4; dan AP.6.6, EP 3  penyimpanan X ray & reagensia)
  • 61. BAHAN BERBAHAYA 3. Rencana untuk pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan insiden lainnya disusun dan diterapkan. 4. Rencana untuk penanganan limbah yang benar di dalam rumah sakit dan pembuangan limbah berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan hukum disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.6.2, EP 4  pembuangan bahan infeksius & berbahaya) 5. Rencana untuk alat dan prosedur perlindungan yang benar dalam penggunaan, ada tumpahan dan paparan disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.5.1, EP 4; AP.6.2, EP 5; dan AP.6.6, EP 5)  Lihat : KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia
  • 62. BAHAN BERBAHAYA 6. Rencana untuk mendokumentasikan persyaratan, meliputi setiap izin, lisensi, atau ketentuan persyaratan lainnya disusun dan diterapkan. 7. Rencana untuk pemasangan label pada bahan dan limbah berbahaya disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.5.5, EP 5; dan AP.6.6, EP 5) 8. Bila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa unit tersebut mematuhi rencana penanganan bahan berbahaya.  Lihat : KMK 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Medis Korban Masal akibat Bencana Kimia
  • 63. STANDAR KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA (MFK 6; 6.1)
  • 64. KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA Standar MFK 6 RS menyusun & memelihara renc manj kedaruratan & progr. menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas demikian, wabah & bencana alam/bencana lainnya. Elemen Penilaian MFK 6 1. RS telah mengidenfikasi bencana internal & eksternal yg besar, spt kead darurat di masy, wabah & bencana alam/bencana lainnya, serta kejadian wabah besar yg bisa menyebabkan terjadinya risiko yg signifikan. 2. RS merencanakan utk menanggapi kemungkinan terjadinya bencana, meliputi item a) sp g) Maksud dan Tujuan
  • 65. RENCANA DAN PROGRAM PENANGANAN KEDARURATAN a. menetapkan jenis, kemungkinan & konsekuensi dari bahaya, ancaman dan kejadian; b. menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian tsb c. strategi komunikasi pada kejadian; d. pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumber daya alternatif; e. pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif tempat pelayanan; f. identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada waktu kejadian g. proses utk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dng tanggung jawab RS dlm hal penugasan staf utk yan pasien
  • 66. KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA Standar MFK 6.1. RS melakukan uji coba/simulasi penanganan/ menanggapi kedaruratan, wabah dan bencana. Elemen Penilaian MFK 6.1. 1. Seluruh renc diujicoba secara tahunan atau sekurang-kurangnya elemen kritis dari c) sp g) dari rencana 2. Pada akhir setiap uji coba, dilakukan tanya-jawab (debriefing) mengenai ujicoba yang dilakukan 3. Bila terdapat badan independen dlm fasilitas yan pasien yg akan disurvei, RS memastikan bahwa unit tsb mematuhi renc. kesiapan menghadapi bencana.
  • 67. STANDAR PENGAMANAN KEBAKARAN MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3
  • 68. Standar MFK 7 PENGAMANAN KEBAKARAN RS merenc. & melaks. Progr. utk memastikan bhw seluruh penghuni di RS aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya. Elemen Penilaian MFK 7 1. RS merenc. progr utk memastikan seluruh penghuni RS aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan lain yang bukan kebakaran. 2. Program dilaksanakan secara terus-menerus & komprehensif utk memastikan bahwa seluruh ruang rawat pasien dan tempat kerja staf termasuk dalam program. 3. Bila terdapat badan independen di fasilitas yan pasien yg akan disurvei, RS memastikan bahwa badan tsb mematuhi rencana pengamanan kebakaran.
  • 69. PENGAMANAN KEBAKARAN Standar MFK 7.1. Perencanaan meliputi pencegahan, deteksi dini, penghentian/pemadaman (suppression), meredakan dan jalur evakuasi aman (safe exit) dari fasilitas sebagai respon terhadap kedaruratan akibat kebakaran atau bukan kebakaran. Elemen Penilaian MFK 7.1. 1. Program termasuk pengurangan risiko kebakaran; 2. Program termasuk asesmen risiko kebakaran saat ada pembangunan di atau berdekatan dengan fasilitas;
  • 70. PENGAMANAN KEBAKARAN 3. Program termasuk deteksi dini kebakaran dan asap; 4. Program termasuk meredakan kebakaran dan pengendalian (containment) asap. 5. Program termasuk evakuasi/ jalan keluar yang aman dari fasilitas bila terjadi kedaruratan akibat kebakaran dan kedaruratan bukan kebakaran.
  • 71. PENGAMANAN KEBAKARAN Standar MFK 7.2. RS secara teratur melakukan uji coba rencana pengamanan kebakaran dan asap, meliputi setiap peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan penghentian (suppression) dan mendokumentasikan hasilnya. Elemen Penilaian MFK 7.2. 1. Sistem deteksi kebakaran dan pemadaman diinspeksi dan diuji coba, serta dipelihara, yang frekuensinya ditetapkan oleh RS 2. Staf dilatih utk berpartisipasi dlm perencanaan pengamanan kebakaran dan asap (lihat juga MFK.11.1, EP1)
  • 72. PENGAMANAN KEBAKARAN 3. Semua staf berpartisipasi sekurang-kurangnya setahun sekali dalam rencana pengamanan kebakaran dan asap. (Lihat juga MFK 11.1, EP 1). 4. Staf dapat memeragakan cara membawa pasien ke tempat aman. 5. Pemeriksaan, uji coba & pemeliharaan peralatan & sistem didokumentasikan.
  • 73. PENGAMANAN KEBAKARAN Standar MFK 7.3. RS menyusun dan mengimplementasikan kebijakan pelarangan merokok. Elemen Penilaian MFK 7.3. 1. RS membuat kebijakan dan/atau prosedur untuk melarang merokok. 2. Kebijakan dan/atau prosedur tersebut berlaku bagi pasien, keluarga, pengunjung dan staf. 3. Kebijakan dan/atau prosedur tersebut telah dimplementasikan
  • 74. PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RS : SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF RS
  • 75. STANDAR PERALATAN MEDIS (MFK 8; 8.1; 8.2) MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3
  • 76. Standar MFK 8 PERALATAN MEDIS RS merencanakan & mengimplementasikan program untuk pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan medis dan mendokumentasikan hasilnya. Elemen Penilaian MFK 8 1. Peralatan medis di seluruh RS dikelola sesuai rencana. (lihat juga AP.5.4, EP 1, dan AP.6.5, EP 1) 2. Ada daftar inventaris utk seluruh peralatan medis. (lihat juga AP.5.4, EP 3, dan AP.6.5, EP 4)
  • 77. PERALATAN MEDIS 3. Peralatan medis diinspeksi secara teratur. (lihat juga AP.5.4, EP 4, dan AP.6.5, EP 4) 4. Peralatan medis diuji coba sejak baru & sesuai umur, penggunaan & rekomendasi pabrik (lihat juga AP.5.4, EP 5, dan AP.6.5, EP 5) 5. Ada program pemeliharaan preventif (lihat juga AP.5.4, EP 6, dan AP.6.5, EP 6)  Kalibrasi 6. Tenaga yang kompeten memberikan yan ini.  ten dr RS (min Atem) & outsourcing
  • 78. PERALATAN MEDIS Standar MFK 8.1. • Rumah sakit mengumpulkan data hasil monitoring terhadap program manajemen peralatan medis. Data tersebut digunakan dalam menyusun rencana kebutuhan jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan dan penggantian peralatan. Elemen Penilaian MFK 8.1. 1. Data hasil monitoring dikumpulkan dan didokumentasikan untuk program manajemen peralatan medis. (lihat juga AP.5.4, EP 7, dan AP.6.5, EP 7) 2. Data hasil monitoring digunakan untuk keperluan perencanaan dan perbaikan
  • 79. PERALATAN MEDIS Standar MFK 8.2 • Rumah sakit mempunyai sistem penarikan kembali produk/peralatan Elemen Penilaian MFK 8.2. 1. Ada sistem penarikan kembali produk/peralatan di rumah sakit 2. Kebijakan atau prosedur yang mengatur penggunaan setiap produk dan peralatan yang dalam proses penarikan kembali. 3. Kebijakan dan prosedur tersebut diimplementasikan
  • 80. STANDAR SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) (MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2) MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3
  • 81. SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) Standar MFK 9 • Air minum dan listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, melalui sumber reguler atau alternatif, untuk memenuhi kebutuhan utama asuhan pasien. Elemen Penilaian MFK 9 1. Air minum (bersih) tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu 2. Listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu l
  • 82. SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) Standar MFK 9.1. • RS memiliki proses emergensi untuk melindungi penghuni rumah sakit dari kejadian terganggunya, terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air minum dan listrik Elemen Penilaian MFK 9.1. 1. RS mengidentifikasi area & pelayanan yang berisiko paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air minum terkontaminasi atau terganggu. 2. RS berusaha untuk mengurangi risiko bila hal itu terjadi. 3. RS merencanakan sumber listrik dan air minum alternatif dalam keadaan emergensi.
  • 83. SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) Standar MFK 9.2. RS melakukan uji coba sistem emergensi dr air minum & listrik secara teratur sesuai dgn sistem & hasilnya didokumentasikan. Elemen Penilaian MFK 9.2. 1. RS melakukan uji coba sumber air minum alternatif sekurangnya setahun sekali atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber air 2. RS mendokumentasi hasil uji coba tersebut 3. RS melakukan uji coba sumber listrik alternatif sekurangnya setahun sekali atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber listrik. 4. RS mendokumentasi hasil uji coba tersebut
  • 84. SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) Standar MFK 10 • Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya secara teratur diperiksa, dipelihara, dan bila perlu ditingkatkan Elemen Penilaian MFK 10 1. Rumah sakit mengidentifikasi sistem pendukung, gas medis, ventilisasi dan sistem kunci lainnya. 2. Sistem kunci diperiksa secara teratur  Sistem penting/utama 3. Sistem kunci diuji coba secara teratur 4. Sistem kunci dipelihara secara teratur 5. Sistem kunci ditingkatkan bila perlu
  • 85. SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) Standar MFK 10.1. • Petugas atau otoritas yang ditetapkan memonitor mutu air secara teratur. Elemen Penilaian MFK 10.1 1. Kualitas air dimonitor secara teratur 2. Air yang digunakan untuk hemodialisis/chronic renal dialysis diperiksa secara teratur.
  • 86. SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG) Standar MFK 10.2. • Rumah sakit mengumpulkan data hasil monitoring program manajemen sistem utiliti/pendukung. Data tersebut digunakan untuk merencanakan kebutuhan jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan atau penggantian sistem utiliti/pendukung. Elemen Penilaian MFK 10.2. 1. Data hasil monitoring dikumpulkan dan didokumentasikan untuk program manajemen pendukung/utiliti medis. 2. Data hasil monitoring digunakan untuk tujuan perencanaan dan peningkatan.
  • 87. STANDAR PENDIDIKAN STAF (MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3)
  • 88. PENDIDIKAN STAF Standar MFK 11 • RS menyelenggarakan diklat bagi seluruh staf tentang peran mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman dan efektif. Elemen Penilaian MFK 11 1. Untuk setiap komponen dari program manajemen fasilitas dan keselamatan RS, ada pendidikan yang direncanakan untuk memastikan staf dari semua shift dapat menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. (lihat juga AP.5.1, EP 5, dan AP.6.2, EP 6) 2. Pendidikan meliputi pengunjung, pedagang/vendor, pekerja kontrak dan lainnya yang diidentifikasi rumah sakit serta stafnya yang bekerja dalam beberapa shift.
  • 89. PENDIDIKAN STAF Standar MFK 11.1 • Staf RS diberi pelatihan & pengetahuan ttg peran mrk dalam renc. RS untuk pengamanan kebakaran, keamanan, bahan berbahaya dan kedaruratan. Elemen Penilaian MFK 11.1. 1. Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan peran mereka dalam menghadapi kebakaran.
  • 90. PENDIDIKAN STAF 2. Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan tindakan utk menghilangkan, mengurangi/meminimalisir atau melaporkan ttg keselamatan, keamanan & risiko lainnya 3. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan tindakan, kewaspadaan, prosedur dan partisipasi dalam penyimpanan, penanganan dan pembuangan limbah gas medis, bahan dan limbah berbahaya dan yang berkaitan dengan kedaruratan. 4. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan prosedur dan peran mereka dalam penanganan kedaruratan dan bencana internal atau ekternal (community).
  • 91. PENDIDIKAN STAF Standar MFK 11.2. • Staf rumah sakit terlatih untuk mengoperasikan dan memelihara peralatan medis dan sistem utiliti Elemen Penilaian MFK 11.2. 1. Staf dilatih untuk mengoperasikan peralatan medis dan sistem utiliti sesuai ketentuan pekerjaannya. 2. Staf dilatih untuk memelihara peralatan medis & sistem utiliti sesuai ketentuan pekerjaannya.
  • 92. PENDIDIKAN STAF Standar MFK 11.3. • Secara berkala rumah sakit melakukan tes pengetahuan staf melalui peragaan, simulasi dan metode lain nya yang cocok. Tes ini didokumentasikan. Elemen Penilaian MFK 11.3. 1. Pengetahuan staf dites berdasarkan perannya dalam memelihara fasilitas yang aman dan efektif. 2. Pelatihan dan testing staf didokumentasikan dengan mencatat siapa yang dilatih dan dites, serta hasilnya.
  • 93. BUKU-2 YANG HARUS DIPUNYAI RS • Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja (KPM 1087 tahun 2010) • KMK 1075/Menkes/SK/2003 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja • KMK no 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS • KMK 432/2007 tentang Pedoman Manajemen K-3 RS • PMK 492/2010 ttg Persyaratan Kualitas air minum • Pedoman perencanaan penyiagaan bencana bagi RS

Editor's Notes

  1. Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed.
  2. Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed.
  3. Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed.