SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
FENOMENA HUKUM
RESTORATIVE JUSTICE
PASCA PANDEMI
Adv. Fajar Rachmad DM., S.H., M.H.
Keadilan Restoratif
penyelesaian Tindak Pidana dengan melibatkan
pelaku, korban, keluarga pelaku, keluarga korban,
tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat atau
pemangku kepentingan untuk bersama-sama
mencari penyelesaian yang adil melalui
perdamaian dengan menekankan pemulihan
Kembali pada keadaan semula dan bukan
Pembalasan
KEPOLISIAN
Perkap No. 8 Tahun 2021 tentang
Penanganan Tindak Pidana
Berdasarkan Keadilan Restoratif
Persyaratan Materiil
a. Tidak menimbulkan keresahan dan/atau penolakan dari
masyarakat;
b. Tidak berdampak konflik social;
c. Tidak berpotensi memecah belah bangsa;
d. Tidak bersifat radikalisme dan separatism;
e. Bukan pelaku pengulangan tindak pidana berdasarkan
putusan pengadilan dan
f. Bukan tindak pidana TERORISME, tindak pidana KEAMANAN
NEGARA, tindak pidana KORUPSI dan tindak pidana terhadap
NYAWA ORANG.
Persyaratan Formil
a. Perdamaian dari kedua belah pihak kecuali untuk Tindak
Pidana NARKOBA;
- Dibuktikan dengan surat kesepakatan perdamaian
ditandatangani oleh para pihak;
b. Pemenuhan hak-hak korban dan tanggung jawab pelaku
kecuali untuk Tindak Pidana NARKOBA;
- Mengembalikan barang;
- Mengganti kerugian;
- Mengganti biaya yang ditimbulkan dari akibat Tindak
Pidana
- Mengganti kerusakan yang ditimbulkan akibat Tindak
Pidana;
KEJAKSAAN
Perja No. 15 Tahun 2020 tentang
Penghentian Penuntutan Berdasarkan
Keadilan Restoratif
Penghentian penuntutan
berdasarkan keadilan restoratif
dilaksanakan dengan berasaskan
a. Keadilan
b. Kepentingan umum
c. Proporsionalitas
d. Pidana sebagai jalan terakhir
e. Cepat, sederhana dan biaya ringan
Penutupan perkara demi kepentingan hukum
dilakukan dalam hal
a. Terdakwa meninggal dunia
b. Kadaluarsa penuntutan pidana
c. telah ada putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap
terhadap seseorang atas perkara yang sama (nebis in idem);
d. pengaduan untuk tindak pidana aduan dicabut atau ditarik Kembali
e. telah ada penyelesaian perkara di luar pengadilan (afdoening buiten
process).
- untuk tindak pidana tertentu, maksimum pidana denda dibayar dengan
sukarela sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- telah ada pemulihan kembali keadaan semula dengan menggunakan
pendekatan Keadilan Restoratif.
Penghentian penuntutan berdasarkan Keadilan
Restoratif dengan memperhatikan:
a. Kepentingan Korban dan kepentingan hukum lain yang
dilindungi
b. Penghindaran stigma negatif
c. Penghindaran pembalasan
d. Respon dan keharmonisan masyarakat
e. Kepatutan, kesusilaan, dan ketertiban umum
Pertimbangan Penghentian Penuntutan
berdasarkan keadilan restoratif
a. Subjek, objek, kategori dan ancaman tindak pidana
b. Latar belakang terjadinya/dilakukannya tindak pidana
c. Tingkat ketercelaan
d. Kerugian atau akibat yang ditimbulkan dari tindak pidana
e. Cost and benefit penanganan perkara
f. Pemulihan kembali pada keadaan semula
g. Adanya perdamaian antara Korban dan Tersangka
Syarat Penghentian Penuntutan berdasarkan
keadilan restoratif
a. tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana;
Latar belakang terjadinya/dilakukannya tindak pidana
b. tindak pidana hanya diancam dengan pidana denda atau
diancam dengan pidana penjara tidak lebih dari 5 (lima)
tahun; dan
c. tindak pidana dilakukan dengan nilai barang bukti atau nilai
kerugian yang ditimbulkan akibat dari tindak pidana tidak
lebih dari Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah).
Syarat Penghentian Penuntutan berdasarkan
keadilan restoratif
a. telah ada pemulihan kembali pada keadaan semula
yang dilakukan oleh Tersangka dengan cara:
1. mengembalikan barang yang diperoleh dari
tindak pidana kepada Korban;
2. mengganti kerugian Korban;
3. mengganti biaya yang ditimbulkan dari akibat
tindak pidana; dan/atau
4. memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan dari
akibat tindak pidana;
b. telah ada kesepakatan perdamaian antara Korban
dan Tersangka; dan
c. masyarakat merespon positif.
PENGECUALIAN Penghentian Penuntutan
berdasarkan keadilan restoratif
a. Tindak pidana terhadap keamanan negara, martabat presiden
dan wakil presiden, negara sahabat, kepala negara sahabat
dan wakilnya, ketertiban umum dan kesusilaan
b. Tindak pidana yang diancam dengan ancaman pidana
minimal;
c. Tindak pidana narkotika
d. Tindak pidana lingkungan hidup
e. Tindak pidana yang dilakukan oleh korporasi
Surat Keputusan Direktur Jenderal
Badan Peradilan Umum
Nomor: 1691/DJU/SK/PS.00/12/2020
Tanggal: 22 Desember 2020
Tentang Pedoman Penerapan
Restorative Justice Di lingkungan
Peradilan Umum
A. Keadilan Restoratif (Restorative Justice) pada Perkara Tindak Pidana
Ringan
B. Keadilan Restoratif (Restorative Justice) Pada Perkara Anak
C. Keadilan Restoratif (Restorative Justice) pada Perkara Perempuan
yang Berhadapan dengan Hukum
D. Keadilan Restoratif (Restorative Justice) pada Perkara Narkotika
Prinsip keadilan restorative (restorative justice) adalah
salah satu prinsip penegakan hukum dalam penyelesaian perkara
yang dapat dijadikan instrument pemulihan dan sudah
dilaksanakan oleh Mahkamah Agung dalam bentuk pemberlakuan
kebijakan (Peraturan Mahkamah Agung dan Surat Edaran
Mahkamah Agung), namun pelaksanaannya dalam sistem
peradilan pidana Indonesia masih belum optimal
Hukum yang adil di dalam keadilan restoratif (restorative justice) tentunya
- tidak berat sebelah,
- tidak memihak,
- tidak sewenang-wenang, dan
- hanya berpihak pada kebenaran sesuai aturan perundang-undangan yang
berlaku serta
- mempertimbangkan kesetaraan hak kompensasi dan keseimbangan dalam
setiap aspek kehidupan.
Perkara pidana yang dapat diselesaikan dengan keadilan restoratif
(restorative justice) adalah perkara tindak pidana ringan dengan
ancaman pidana sebagaimana diatur dalam pasal 364, 373, 379,
384, 407 dan pasal 482 KUHP dengan nilai kerugian tidak lebih dari
Rp2.500.000 (dua juta lima ratus ribu rupiah).
Penyelesaian perkara tindak pidana ringan melalui keadilan
restoratif (restorative justice) dapat dilakukan dengan ketentuan
telah dimulai dilaksanakan perdamaian antara pelaku, korban,
keluarga pelaku/korban, dan tokoh masyarakat terkait yang
berperkara dengan atau tanpa ganti kerugian.
Tujuan Restorative Justice
a. Meletakkan keputusan kepada pihak-pihak yang paling terlibat
dalam perkara pidana
b. Memfokuskan hukum lebih pada pemulihan, dan idealnya serta
lebih berkembangnya hukum
c. Mengurangi kemungkinan permusuhan atau masalah lain di masa
depan
d. Korban dilibatkan secara langsung dalam proses agar tercapai
hasil yang memuaskan;
e. Pelaku menyadari akibat dari perbuatannya terhadap orang lain dan
bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya
f. Perbaikan terhadap kerugian lebih cepat, dengan memerhatikan
kehendak korban dan pelaku
g. Korban dan pelaku mengakhiri secara langsung permasalahan yang
terjadi dan pengembalian kepada masyarakat dapat dilakukan lebih
efektif
h. Tujuan utama keadilan restoratif adalah pemulihan sedangkan
tujuan kedua adalah ganti rugi. Hal ini berarti bahwa proses
penanggulangan tindak pidana melalui pendekatan restoratif adalah
suatu proses penyelesaian tindak pidana
https://international.sindonews.com/read/793
783/41/penjara-penjara-di-belanda-yang-
ditutup-karena-kekurangan-narapidana-
1654815991/
Para terpidana di Belanda tak dibiarkan menghabiskan waktu di penjara sambil menghabiskan
biaya negara, mereka malah diberi kesempatan untuk memberi kontribusi bagi masyarakat.
Langkah-langkah ini ternyata secara memuaskan sanggup menurunkan jumlah narapidana di
negeri kecil tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kekurangan Penjahat, 24 Penjara di Belanda
Tutup Sejak 2013", Klik untuk baca:
https://internasional.kompas.com/read/2017/06/01/09330651/kekurangan.penjahat.24.penjara.di.be
landa.tutup.sejak.2013?page=all.
Jadi, Belanda melalui Reclassering Netherland telah menerapkan Probation (Pidana Bersyarat)
dalam menangani pelanggar hukum melalui alternatif pemidanaan seperti kerja sosial, denda, ganti
rugi, dan sebagainya. Probation ini berdampak pada menurunnya angka pemenjaraan. Jadi jangan
heran kalau penjara di sana banyak yang kosong.
Nah, Indonesia juga sedang berjuang untuk mengoptimalkan penerapan restorative justice
(keadilan restoratif) dalam penanganan tindak pidana. Fokusnya bukan lagi retributif/pembalasan,
melainkan restoratif/pemulihan hubungan antara pelaku, korban, keluarga korban, dan masyarakat
umum.
Polri Selesaikan 15.811 Perkara lewat Restorative Justice,
Cegah Lapas Overkapasitas
6 July 2022 - 18:58 WIB
Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Anjak Bidang Pidana Umum
Bareskrim Polri, Kombes Pitra A. Ratulangi menyampaikan bahwa
krpolidisn telah menyelesaikan 15.811 perkara melalui mekanisme
keadilan restoratif (restorative justice). Jumlah itu dihimpun sejak 2021
hingga 2022.
https://polri.go.id/berita-polri/239
Kejaksaan selesaikan 823 perkara dengan mekanisme
restorative justice
Rabu, 23 Maret 2022 18:10 WIB
Kejaksaan Agung RI telah menyelesaikan 823 perkara di seluruh Indonesia dengan mekanisme
keadilan restorativ atau restorative justice (RJ).
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Fadil Zumhana Kejaksaan Agung
menjelaskan penyelesaian perkara itu berdasarkan Peraturan Kejaksaan Nomor 15 tahun 2020
tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif.
https://www.antaranews.com/berita/2777741/kejaksaan-selesaikan-823-perkara-dengan-
mekanisme-restorative-justice
Jumlah perkara yang dapat diselesaikan dengan keadilan restoratif sebesar
64.483 dan yang diselesaikan dengan keadilan restoratif sebesar 746, sehingga
realisasinya sebesar 1,16% dengan capaian sebesar 28,92%. Capaian
persentase putusan yang menggunakan pendekatan keadilan restoratif di
Mahkamah Agung lebih rendah dari tahun lalu disebabkan pengukuran tahun
2021 hanya diambil dari perkara pidana anak, sedangkan pengukuran tahun
2022 turut mengukur pidana ringan dengan ancaman pidana sebagaimana diatur
dalam pasal 364, 373, 379, 384, 407 dan Pasal 482 KUHP dengan nilai kerugian
tidak lebih dari Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah), perkara pidana
anak, perkara perempuan berhadapan dengan hukum dan perkara Narkotika
(dapat diterapkan terhadap pecandu, penyalahgunaan, ketergantungan dan
pemakaian Narkotika satu hari)
MAHKAMAH AGUNG tahun 2022
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Fenomena hukum restorative justice.ppt

Restorative Justice,menyelamatkan masa depan anak yang berkonflik dengan hukum
Restorative Justice,menyelamatkan masa depan anak yang berkonflik dengan hukumRestorative Justice,menyelamatkan masa depan anak yang berkonflik dengan hukum
Restorative Justice,menyelamatkan masa depan anak yang berkonflik dengan hukumJurnalis
 
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidanaGradeAlfonso
 
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdf
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdfSE 8 TH 2018 TTG RJ.pdf
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdfMetall46sped
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaIca Diennissa
 
(Bp. Y Ambeg) Pidana dan Pemidanaan 2023[1][1].pptx.pdf
(Bp. Y Ambeg) Pidana dan Pemidanaan 2023[1][1].pptx.pdf(Bp. Y Ambeg) Pidana dan Pemidanaan 2023[1][1].pptx.pdf
(Bp. Y Ambeg) Pidana dan Pemidanaan 2023[1][1].pptx.pdfYovanIristian
 
Uu no 8 th 2014 ttg perjanjian ant ri dan republik korea ttg bantuan hukum ti...
Uu no 8 th 2014 ttg perjanjian ant ri dan republik korea ttg bantuan hukum ti...Uu no 8 th 2014 ttg perjanjian ant ri dan republik korea ttg bantuan hukum ti...
Uu no 8 th 2014 ttg perjanjian ant ri dan republik korea ttg bantuan hukum ti...Winarto Winartoap
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaAgung Vixon
 
2, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
2, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20192, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
2, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019riskiariyani2976
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKsayidmuhfaldy
 
BAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptxBAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptxnurulfatima4
 
PAPARAN RESTORATIVE JUSTICE.pptx
PAPARAN RESTORATIVE JUSTICE.pptxPAPARAN RESTORATIVE JUSTICE.pptx
PAPARAN RESTORATIVE JUSTICE.pptxRayanaDewa
 
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptx
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptxPerlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptx
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptxsatreskrimresbolmut
 
GAMBARAN UMUM UU SPPA.pptx
GAMBARAN UMUM UU SPPA.pptxGAMBARAN UMUM UU SPPA.pptx
GAMBARAN UMUM UU SPPA.pptxwarjani
 

Similar to Fenomena hukum restorative justice.ppt (20)

Uu 27 2004 Pjls
Uu 27 2004 PjlsUu 27 2004 Pjls
Uu 27 2004 Pjls
 
Restorative Justice,menyelamatkan masa depan anak yang berkonflik dengan hukum
Restorative Justice,menyelamatkan masa depan anak yang berkonflik dengan hukumRestorative Justice,menyelamatkan masa depan anak yang berkonflik dengan hukum
Restorative Justice,menyelamatkan masa depan anak yang berkonflik dengan hukum
 
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
 
Bahan paparan diversi
Bahan paparan diversiBahan paparan diversi
Bahan paparan diversi
 
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdf
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdfSE 8 TH 2018 TTG RJ.pdf
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdf
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
 
(Bp. Y Ambeg) Pidana dan Pemidanaan 2023[1][1].pptx.pdf
(Bp. Y Ambeg) Pidana dan Pemidanaan 2023[1][1].pptx.pdf(Bp. Y Ambeg) Pidana dan Pemidanaan 2023[1][1].pptx.pdf
(Bp. Y Ambeg) Pidana dan Pemidanaan 2023[1][1].pptx.pdf
 
Uu no 8 th 2014 ttg perjanjian ant ri dan republik korea ttg bantuan hukum ti...
Uu no 8 th 2014 ttg perjanjian ant ri dan republik korea ttg bantuan hukum ti...Uu no 8 th 2014 ttg perjanjian ant ri dan republik korea ttg bantuan hukum ti...
Uu no 8 th 2014 ttg perjanjian ant ri dan republik korea ttg bantuan hukum ti...
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
 
2, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
2, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20192, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
2, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAKSISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
 
Uu 26 2000 Pjls
Uu 26 2000 PjlsUu 26 2000 Pjls
Uu 26 2000 Pjls
 
BAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptxBAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptx
 
Advokasi ham
Advokasi hamAdvokasi ham
Advokasi ham
 
PAPARAN RESTORATIVE JUSTICE.pptx
PAPARAN RESTORATIVE JUSTICE.pptxPAPARAN RESTORATIVE JUSTICE.pptx
PAPARAN RESTORATIVE JUSTICE.pptx
 
Analisis uu
Analisis uu Analisis uu
Analisis uu
 
Makalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasionalMakalah mahkama internasional
Makalah mahkama internasional
 
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptx
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptxPerlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptx
Perlindungan_Hukum_Terhadap_Anak_Sebagai.pptx
 
GAMBARAN UMUM UU SPPA.pptx
GAMBARAN UMUM UU SPPA.pptxGAMBARAN UMUM UU SPPA.pptx
GAMBARAN UMUM UU SPPA.pptx
 
Disertasi hukum
Disertasi hukum Disertasi hukum
Disertasi hukum
 

Recently uploaded

Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDPermendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDSumardi Arahbani
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxmuhammadrezza14
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfSumardi Arahbani
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaastrinovianti699
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggissuser8b8170
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanDIVISIPENCEGAHAN
 

Recently uploaded (9)

Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDPermendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
 

Fenomena hukum restorative justice.ppt

  • 1. FENOMENA HUKUM RESTORATIVE JUSTICE PASCA PANDEMI Adv. Fajar Rachmad DM., S.H., M.H.
  • 2.
  • 3. Keadilan Restoratif penyelesaian Tindak Pidana dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku, keluarga korban, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat atau pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil melalui perdamaian dengan menekankan pemulihan Kembali pada keadaan semula dan bukan Pembalasan
  • 4. KEPOLISIAN Perkap No. 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif
  • 5. Persyaratan Materiil a. Tidak menimbulkan keresahan dan/atau penolakan dari masyarakat; b. Tidak berdampak konflik social; c. Tidak berpotensi memecah belah bangsa; d. Tidak bersifat radikalisme dan separatism; e. Bukan pelaku pengulangan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan dan f. Bukan tindak pidana TERORISME, tindak pidana KEAMANAN NEGARA, tindak pidana KORUPSI dan tindak pidana terhadap NYAWA ORANG.
  • 6. Persyaratan Formil a. Perdamaian dari kedua belah pihak kecuali untuk Tindak Pidana NARKOBA; - Dibuktikan dengan surat kesepakatan perdamaian ditandatangani oleh para pihak; b. Pemenuhan hak-hak korban dan tanggung jawab pelaku kecuali untuk Tindak Pidana NARKOBA; - Mengembalikan barang; - Mengganti kerugian; - Mengganti biaya yang ditimbulkan dari akibat Tindak Pidana - Mengganti kerusakan yang ditimbulkan akibat Tindak Pidana;
  • 7. KEJAKSAAN Perja No. 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif
  • 8. Penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif dilaksanakan dengan berasaskan a. Keadilan b. Kepentingan umum c. Proporsionalitas d. Pidana sebagai jalan terakhir e. Cepat, sederhana dan biaya ringan
  • 9. Penutupan perkara demi kepentingan hukum dilakukan dalam hal a. Terdakwa meninggal dunia b. Kadaluarsa penuntutan pidana c. telah ada putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap seseorang atas perkara yang sama (nebis in idem); d. pengaduan untuk tindak pidana aduan dicabut atau ditarik Kembali e. telah ada penyelesaian perkara di luar pengadilan (afdoening buiten process). - untuk tindak pidana tertentu, maksimum pidana denda dibayar dengan sukarela sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; - telah ada pemulihan kembali keadaan semula dengan menggunakan pendekatan Keadilan Restoratif.
  • 10. Penghentian penuntutan berdasarkan Keadilan Restoratif dengan memperhatikan: a. Kepentingan Korban dan kepentingan hukum lain yang dilindungi b. Penghindaran stigma negatif c. Penghindaran pembalasan d. Respon dan keharmonisan masyarakat e. Kepatutan, kesusilaan, dan ketertiban umum
  • 11. Pertimbangan Penghentian Penuntutan berdasarkan keadilan restoratif a. Subjek, objek, kategori dan ancaman tindak pidana b. Latar belakang terjadinya/dilakukannya tindak pidana c. Tingkat ketercelaan d. Kerugian atau akibat yang ditimbulkan dari tindak pidana e. Cost and benefit penanganan perkara f. Pemulihan kembali pada keadaan semula g. Adanya perdamaian antara Korban dan Tersangka
  • 12. Syarat Penghentian Penuntutan berdasarkan keadilan restoratif a. tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana; Latar belakang terjadinya/dilakukannya tindak pidana b. tindak pidana hanya diancam dengan pidana denda atau diancam dengan pidana penjara tidak lebih dari 5 (lima) tahun; dan c. tindak pidana dilakukan dengan nilai barang bukti atau nilai kerugian yang ditimbulkan akibat dari tindak pidana tidak lebih dari Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah).
  • 13. Syarat Penghentian Penuntutan berdasarkan keadilan restoratif a. telah ada pemulihan kembali pada keadaan semula yang dilakukan oleh Tersangka dengan cara: 1. mengembalikan barang yang diperoleh dari tindak pidana kepada Korban; 2. mengganti kerugian Korban; 3. mengganti biaya yang ditimbulkan dari akibat tindak pidana; dan/atau 4. memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan dari akibat tindak pidana; b. telah ada kesepakatan perdamaian antara Korban dan Tersangka; dan c. masyarakat merespon positif.
  • 14. PENGECUALIAN Penghentian Penuntutan berdasarkan keadilan restoratif a. Tindak pidana terhadap keamanan negara, martabat presiden dan wakil presiden, negara sahabat, kepala negara sahabat dan wakilnya, ketertiban umum dan kesusilaan b. Tindak pidana yang diancam dengan ancaman pidana minimal; c. Tindak pidana narkotika d. Tindak pidana lingkungan hidup e. Tindak pidana yang dilakukan oleh korporasi
  • 15. Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor: 1691/DJU/SK/PS.00/12/2020 Tanggal: 22 Desember 2020 Tentang Pedoman Penerapan Restorative Justice Di lingkungan Peradilan Umum
  • 16. A. Keadilan Restoratif (Restorative Justice) pada Perkara Tindak Pidana Ringan B. Keadilan Restoratif (Restorative Justice) Pada Perkara Anak C. Keadilan Restoratif (Restorative Justice) pada Perkara Perempuan yang Berhadapan dengan Hukum D. Keadilan Restoratif (Restorative Justice) pada Perkara Narkotika
  • 17. Prinsip keadilan restorative (restorative justice) adalah salah satu prinsip penegakan hukum dalam penyelesaian perkara yang dapat dijadikan instrument pemulihan dan sudah dilaksanakan oleh Mahkamah Agung dalam bentuk pemberlakuan kebijakan (Peraturan Mahkamah Agung dan Surat Edaran Mahkamah Agung), namun pelaksanaannya dalam sistem peradilan pidana Indonesia masih belum optimal
  • 18. Hukum yang adil di dalam keadilan restoratif (restorative justice) tentunya - tidak berat sebelah, - tidak memihak, - tidak sewenang-wenang, dan - hanya berpihak pada kebenaran sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku serta - mempertimbangkan kesetaraan hak kompensasi dan keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan.
  • 19. Perkara pidana yang dapat diselesaikan dengan keadilan restoratif (restorative justice) adalah perkara tindak pidana ringan dengan ancaman pidana sebagaimana diatur dalam pasal 364, 373, 379, 384, 407 dan pasal 482 KUHP dengan nilai kerugian tidak lebih dari Rp2.500.000 (dua juta lima ratus ribu rupiah). Penyelesaian perkara tindak pidana ringan melalui keadilan restoratif (restorative justice) dapat dilakukan dengan ketentuan telah dimulai dilaksanakan perdamaian antara pelaku, korban, keluarga pelaku/korban, dan tokoh masyarakat terkait yang berperkara dengan atau tanpa ganti kerugian.
  • 20. Tujuan Restorative Justice a. Meletakkan keputusan kepada pihak-pihak yang paling terlibat dalam perkara pidana b. Memfokuskan hukum lebih pada pemulihan, dan idealnya serta lebih berkembangnya hukum c. Mengurangi kemungkinan permusuhan atau masalah lain di masa depan d. Korban dilibatkan secara langsung dalam proses agar tercapai hasil yang memuaskan;
  • 21. e. Pelaku menyadari akibat dari perbuatannya terhadap orang lain dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya f. Perbaikan terhadap kerugian lebih cepat, dengan memerhatikan kehendak korban dan pelaku g. Korban dan pelaku mengakhiri secara langsung permasalahan yang terjadi dan pengembalian kepada masyarakat dapat dilakukan lebih efektif h. Tujuan utama keadilan restoratif adalah pemulihan sedangkan tujuan kedua adalah ganti rugi. Hal ini berarti bahwa proses penanggulangan tindak pidana melalui pendekatan restoratif adalah suatu proses penyelesaian tindak pidana
  • 23. Para terpidana di Belanda tak dibiarkan menghabiskan waktu di penjara sambil menghabiskan biaya negara, mereka malah diberi kesempatan untuk memberi kontribusi bagi masyarakat. Langkah-langkah ini ternyata secara memuaskan sanggup menurunkan jumlah narapidana di negeri kecil tersebut. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kekurangan Penjahat, 24 Penjara di Belanda Tutup Sejak 2013", Klik untuk baca: https://internasional.kompas.com/read/2017/06/01/09330651/kekurangan.penjahat.24.penjara.di.be landa.tutup.sejak.2013?page=all. Jadi, Belanda melalui Reclassering Netherland telah menerapkan Probation (Pidana Bersyarat) dalam menangani pelanggar hukum melalui alternatif pemidanaan seperti kerja sosial, denda, ganti rugi, dan sebagainya. Probation ini berdampak pada menurunnya angka pemenjaraan. Jadi jangan heran kalau penjara di sana banyak yang kosong. Nah, Indonesia juga sedang berjuang untuk mengoptimalkan penerapan restorative justice (keadilan restoratif) dalam penanganan tindak pidana. Fokusnya bukan lagi retributif/pembalasan, melainkan restoratif/pemulihan hubungan antara pelaku, korban, keluarga korban, dan masyarakat umum.
  • 24. Polri Selesaikan 15.811 Perkara lewat Restorative Justice, Cegah Lapas Overkapasitas 6 July 2022 - 18:58 WIB Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Anjak Bidang Pidana Umum Bareskrim Polri, Kombes Pitra A. Ratulangi menyampaikan bahwa krpolidisn telah menyelesaikan 15.811 perkara melalui mekanisme keadilan restoratif (restorative justice). Jumlah itu dihimpun sejak 2021 hingga 2022. https://polri.go.id/berita-polri/239
  • 25. Kejaksaan selesaikan 823 perkara dengan mekanisme restorative justice Rabu, 23 Maret 2022 18:10 WIB Kejaksaan Agung RI telah menyelesaikan 823 perkara di seluruh Indonesia dengan mekanisme keadilan restorativ atau restorative justice (RJ). Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Fadil Zumhana Kejaksaan Agung menjelaskan penyelesaian perkara itu berdasarkan Peraturan Kejaksaan Nomor 15 tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif. https://www.antaranews.com/berita/2777741/kejaksaan-selesaikan-823-perkara-dengan- mekanisme-restorative-justice
  • 26. Jumlah perkara yang dapat diselesaikan dengan keadilan restoratif sebesar 64.483 dan yang diselesaikan dengan keadilan restoratif sebesar 746, sehingga realisasinya sebesar 1,16% dengan capaian sebesar 28,92%. Capaian persentase putusan yang menggunakan pendekatan keadilan restoratif di Mahkamah Agung lebih rendah dari tahun lalu disebabkan pengukuran tahun 2021 hanya diambil dari perkara pidana anak, sedangkan pengukuran tahun 2022 turut mengukur pidana ringan dengan ancaman pidana sebagaimana diatur dalam pasal 364, 373, 379, 384, 407 dan Pasal 482 KUHP dengan nilai kerugian tidak lebih dari Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah), perkara pidana anak, perkara perempuan berhadapan dengan hukum dan perkara Narkotika (dapat diterapkan terhadap pecandu, penyalahgunaan, ketergantungan dan pemakaian Narkotika satu hari) MAHKAMAH AGUNG tahun 2022
  • 27.
  • 28.