SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
School In
Transition
Sekolah Dalam Transisi
Oleh: Failasuf Fadli/19703261045
S3 Ilmu Pendidikan/Teknologi Pembelajaran
Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
Tahun 2020
Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D
Chapter 3
Kajian Guru dan Pembelajar01
Kontradiksi Sekolah02
Organisasi
Sekolah Tua/Lama
03
Dasar Pedagogi Baru04
Mengajar Siswa menjadi
Pembelajar
05
Guru sebagai Master
Pembelajar
06
INFORMATION AND COMMUNICATION
TECHNOLOGIES IN SCHOOLS
A HANDBOOK FOR TEACHERS or
How ICT Can Create New,
Open Learning Environments
• Infographic Style
Guru dan
Pembelajar
Guru Pembelajar
Guru akan selalu
mencari
pembelajar
Kegiatan Pendidikan:
Suatu peristiwa terjadi antara seseorang yang mau me
ndidik, yaitu guru, dan yang lain, yang mau dididik, pel
ajar
Pembelajar akan
selalu mencari
guru
Hasil UKG TAHUN 2019
No.
Kode
Wilayah
Nama
Wilayah Propinsi SD SMP SMA SMK
PEDAGOGI
K
PROFESIO
NAL
RATA-
RATA
1 010000 Prov. D.K.I.
Jakarta
Prov. D.K.I.
Jakarta
60.64 63.37 70.00 60.06 56.74 65.09 62.58
8 020000 Prov. Jawa
Barat
Prov. Jawa
Barat
56.65 60.70 66.73 59.29 54.36 60.95 58.97
36 030000 Prov. Jawa
Tengah
Prov. Jawa
Tengah
61.88 66.14 70.10 61.91 57.25 65.89 63.30
72 040000 Prov. D.I.
Yogyakarta
Prov. D.I.
Yogyakarta
66.36 68.92 73.78 66.00 60.94 69.63 67.02
78 050000 Prov. Jawa
Timur
Prov. Jawa
Timur
58.90 63.07 67.31 60.53 55.22 63.12 60.75
117 060000 Prov. Aceh Prov. Aceh 46.23 48.12 51.05 51.88 46.37 49.17 48.33
382 210000 Prov.
Maluku
Prov.
Maluku
45.40 47.96 50.79 51.24 46.23 47.88 47.38
438 250000 Prov. Papua Prov. Papua 46.19 50.07 53.76 52.04 47.34 49.84 49.09
284 150000 Prov.
Kalimantan
Selatan
Prov.
Kalimantan
Selatan
54.57 58.54 63.09 59.84 52.29 58.92 56.93
309 170000 Prov.
Sulawesi
Utara
Prov.
Sulawesi
Utara
50.01 52.39 55.18 52.92 48.82 52.86 51.65
Sumber Kemendikbud: https://npd.kemdikbud.go.id/?appid=ukg
Encounters
3 Aspek Kegiatan
Pendidikan
Communication Interaction
Pertemuan
tatap muka
Situasi
dimana
seseorang
berhdapaan
dengan orang
lain
2019InteraksiKomunikasiPertemuan
Pertukaran
Pesan
Mengekspresi
kan pikiran,
perasaan,
niat satu
sama lain
dengan
harapan
timbal balik
Proses 2 orang
atau lebih
Mempengaruhi
tindakan dan
perilaku untuk
mencapai
tujuan dengan
melalukan
pekerjaan dan
tugas bersama
Aktifitas Dasar dalam belajar
Pengamatan, refleksi, imitasi
Pengamatan adalah proses lain yang terlibat dalam
pembelajaran. Pelajar adalah peserta aktif dalam
permainan di sini
refleksi - proses dan kemampuan untuk mengamati
diri sendiri dan aktivitas Anda dari luar
Imitasi - Mengamati manusia lain untuk menyalin,
meniru, dan melakukan hal yang sama
Pencarian dan pertanyaan informasi
Mencari informasi bukanlah kegiatan populer di
sekolah tradisional tetapi telah menjadi semakin
penting dalam kehidupan modern
Berkomunikasi dengan berbagai cara
Komunikasi dapat berjalan dalam satu arah seperti
dalam siaran radio dan TV, atau dalam dua arah
seperti dalam diskusi lisan atau percakapan telepon
Komunikasi tertulis
saluran visual, di mana teks didukung oleh ilustrasi
bergambar
Pembuatan objek
• objek informasi (pesan aktual atau potensial),
• proses informasi (menyusun dan mengedit),
• objek mental, batin (penalaran dan imajinasi), dan
• objek atau proses material.
Kontradiksi Sekolah
Pendidikan kontemporer penuh dengan tuntutan yang kontradiktif. Di sini kita menyentuh
beberapa di antaranya
Wajib lebih cenderung untuk memaksa memprovokasi, membujuk,
menggoda untuk aktif belajar sedangkan sukarela pengembangan
keterampilan tertentu didorong oleh rasa ingin tahu yang tulus, atau
dengan pertimbangan pragmatis
Wajib versus sukarela
pengetahuan adalah seperangkat perintah ilahi yang ditransmisikan dari
seorang guru kepada seorang siswa, yang diwajibkan untuk menerimanya
dengan penuh hormat dan patuh. Kemudian, Alam dan hukum-hukumnya
menggantikan Dewa, dan tugas guru adalah untuk memberikan para siswa
pengetahuan tentang hukum-hukum alam tersebut, yang ditemukan oleh
para ilmuwan, yang akan mengarahkan umat manusia lebih jauh di
sepanjang jalan kemajuan kehidupan
Hirarki pembelajaran klasik dan tanggung jawab pribadi
Memupuk pikiran yang ingin tahu dan kreatif yang ingin menjelajahi yang
tidak diketahui dan memecahkan masalah yang belum pernah terjadi
sebelumnya dan cenderung bebas sedangkan disatu sisi juga
mengajarkan disiplin yang cenderung dengan pembatasan
Kreativitas versus disiplin
Tiga asumsi pendidikan mendasar yang berasal d
ari Socrates dan kemudian Descartes hingga saat
ini dianggap tidak perlu dipertanyakan lagi:
Keterampilan sederhana yang membutuhkan sedikit
pemahaman adalah yang paling mudah dipelajari
dan oleh karena itu paling mudah untuk mengajar
yang termuda atau yang kurang mampu secara
mental.
Ada hierarki keterampilan dari yang sederhana ke
yang kompleks, dan hirarki kinerja dari yang
membutuhkan sedikit pemahaman hingga yang
membutuhkan pengetahuan abstrak. Untuk naik
tangga ini, anak tangga sebelumnya harus dikuasai.
Dengan kata lain, Pelajaran Satu harus dikuasai
sebelum siswa dapat berhasil melanjutkan ke
Pelajaran Dua
Ada kemajuan menuju kedewasaan yang harus
diikuti: orang yang sangat muda atau terbelakang
tidak dapat belajar melalui pemahaman abstrak dan
oleh karena itu harus diajarkan dengan rute
keterampilan sederhana dan sedikit informasi, yang
akhirnya mereka gabungkan menjadi unit-unit besar
Hirarki pembelajaran klasik
Di bawah sistem pendidikan ini, sebuah tim pekerja
atau agen mental harus mengelola kegiatan belajar,
masing-masing melakukan fungsi dasar tunggal.
Organisasi hierarkis ini seperti pohon di mana agen
pada setiap cabang secara eksklusif bertanggung
jawab atas agen pada ranting yang bercabang
darinya. Sangat mudah untuk membangun dan
memahami organisasi seperti itu karena setiap agen
hanya memiliki satu pekerjaan untuk dilakukan: ia
hanya perlu mencari instruksi dari atasannya,
kemudian melihat ke bawah untuk mendapatkan
bantuan dari bawahannya. Secara metaforis, agen-
agen ini membentuk sesuatu seperti mesin yang
dibuat dengan sengaja untuk memproduksi produk-
produk khusus yang khusus ini
Organisasi Sekolah Tua/Lama
sekolah merupakan organisasi sosial yang
paling menentang perubahan. Bahkan,
sebagian besar berusaha untuk menjaga
struktur dasar dan fungsinya tidak berubah,
termasuk sirkuit informasi, saluran, dan rute
Sekolah sebagai institusi sosial
Kegiatan Internal: kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di dalam
kelas dan kegiatan eksternal yang
berupa olah raga, klub, pekerjaan
rumah
Aktifitas
Pada abad 17n-18 sekolah dikaitkan dengan
teknologi informasi paling canggih.- percetakan
dengan karakter bergerak. Pikiran anak-anak
prasekolah dianggap sebagai selembar kertas
kosong tempat guru dapat menulis apa pun yang
mereka, atau otoritas yang lebih tinggi, anggap
pantas
Sekolah sebagai penemuan era industri
Guru menyampaikan materi sama
persis sesuai perangkat pembelajaran
dari otoritas pusat, tanpa menambah
sepatah katapun. Hanya ada sedikit
komunikasi antara guru dari berbagai
mata pelajaran tentang bagaimana
berkolaborasi dalam membuat proses
pendidikan benar-benar melibatkan
dan menyenangkan
Informasi rute dan arus
Konteks pembelajaran hany difokuskan di
kelas, sehingga siswa terbatasi
Konteks pembelajaran yang dipelajari
01
02
03
05
04
Kegiatan tidak fleksibel harus
sama persis periode jadwal
Waktu yang kaku
Ketika menerima informasi yang datang dari guru, siswa
diwajibkan untuk tetap diam dan tidak bergerak sampai guru
menghentikan pengiriman dan bertanya kepada mereka apakah
semua orang telah dengan jelas memahami apa yang
dikatakanTidak ada konsultasi dengan teman sekelas yang
diizinkan, dan setiap pelanggaran aturan ini sering dihukum
Kuliah monolog
Fokus Lembaga/Sekolah hanya pada
pengajaran
Institusi untuk pengajaran saja
06
02
04
03
01
Pembelajaran di
Sekolah Era Lama
kumpulan mata pelajaran yang terputus-putus, terisolasi dan tidak
terkait, berjuang untuk alokasi waktu dalam jadwal sekolah
Kurikulum: sejumlah mata pelajaran yang berbeda
Guru berbicara, peserta didik mendengarkan, siswa tidak
diharuskan melakukan apa pun selain mengikuti presentasi
dan instruksi guru yang diungkapkan dengan kata-kata (teks)
lisan dan tertulis
Berpusat Pada Guru
05
Institusi Sekolah, dengan rencana pelajaran harian, kurikulum tetap, tes standar, cenderung terus-menerus
mengurangi pembelajaran menjadi serangkaian tindakan teknis dan guru hingga peran teknisi
pembelajaran detechnicalized
Dasar Pedagogi Baru
Melalui Pendekatan:
1. Komponen, yang dinilai oleh banyak tes
tradisional yang digunakan saat ini;
2. kontekstual, yang merupakan sumber
wawasan kreatif, dan
3. pengalaman, yang merupakan
kecerdasan jalan. (Sternberg)
Mengeksploitasi fitur universal kepribadian
anak (dan orang dewasa) secara lebih luas
menggunakan satu atau lebih dari setidaknya
tujuh (lebih baru delapan dan bahkan
sembilan) kapasitas intelektual yang relatif
otonom, untuk mendekati masalah dan
menciptakan produk (Gadrner)
kecerdasan sebagai kekuatan melihat,
belajar, memahami dan mengetahui
Kekuatan mental
Kecerdasan & Kadarnya
Kecerdasan ganda
Kemampuan menguji
Cara & kondisi Belajar
1. Kecerdasan linguistik
2. Kecerdasan logis-matematis
3. Kecerdasan musikal
4. Kecerdasan spasial
5. Kecerdasan kinestetik tubuh
6. Kecerdasan interpersonal
7. Kecerdasan intrapersonal
Lingkungan yang kaya, menstimulasi, menerima, hangat, dan
responsif. penting bagi siswa untuk mengerti konteks, makna,
dan gestalt topik juga
Menarik bagi kecerdasan sensorik dan simbolik
Visualisasi citra mental batin dan presentasi
grafis luar dari realitas dalam gambar,
gambar, diagram, daftar, dan bagan adalah
bagian mendasar dari kreativitas, penemuan,
penemuan, dan penyelesaian masalah
Kognisi visual dan pemikiran kreatif
Heierarki dan perubahan pedagogi
Konstruktivisme
Jean Piaget, menegaskan bahwa pengetahuan yang diperoleh
siswa tidak boleh diberikan oleh guru sebagai produk yang
sudah jadi. Anak-anak melakukan yang terbaik dengan
menciptakan bagi diri mereka sendiri pengetahuan khusus yang
mereka butuhkan, daripada diinstruksikan dalam apa yang harus
mereka ketahui
Konektivitas
Papert menegaskan bahwa hubungan konseptual antara gagasan atau
fenomena yang diberikan dan beragam gagasan dan fenomena lain sering
membantu dalam memperoleh pemahaman yang lebih substansial dari subjek
yang diteliti
Metode proyek: belajar dengan mendesain
keterampilan ini sebagai mode berpikir desain dan melihat hal-hal, pendekatan desainer untuk
memecahkan masalah, dan cara-cara mengetahui secara desainer. Menguasai dan melatih
keterampilan tersebut pada akhirnya akan mengarah pada pembentukan Budaya Desain (atau
Ketiga)
Pembelajar yang baik adalah seseorang yang selalu waspada, penuh perhatian,
tanggap, responsif, dan siap untuk proaktif dalam menangkap, mencerna, atau
mengasimilasi pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi
Mengajar Siswa
menjadi Pembelajar
Bagaimana Caranya ?
Strategi mendesain menjadi Pembelajar
Rancang serangkaian game yang lebih rumit dan berorientasi proyek
yang terkait dengan tema, topik, dan tugas yang konsekuen dalam
berbagai materi pelajaran dan menyiratkan pendekatan kolaboratif
daripada kompetitif untuk pemecahan masalah
Buat siswa sadar bahwa keberhasilan mereka dalam
memainkan permainan yang berorientasi pada tujuan ini
bergantung pada kemauan mereka, dan memperoleh
kemampuan untuk mengamati tidak rusak - aturan
konvensional yang mereka terima dengan kesepakatan
bersama
Perkenalkan beberapa permainan terstruktur
yang sederhana dan menarik dengan aturan
ketat dan tegas yang relevan dengan topik yang
dipelajari, dan undanglah siswa untuk bermain
untuk menang
Temukan setidaknya dua atau tiga (lebih baik
lima hingga tujuh) kolega di sekolah Anda atau
sekolah lain, yang berbagi upaya Anda dan
bersedia berkolaborasi baik dekat atau jauh
(mis. Melalui pertukaran email) untuk
mengembangkan proyek
Perlihatkan kepada siswa berbagai kegiatan opsional yang
darinya masing-masing diminta untuk memilih beberapa
yang menantang, memikat, dan cocok untuk mereka secara
pribadi
Berikan lingkungan, bahan, dan alat yang ramah yang dapat
digunakan siswa untuk bermain-main secara bebas
Dorong siswa melalui percakapan dan diskusi informal untuk melatih
keingintahuan eksploratif mereka, kecakapan, dan penemuan, ditambah dengan
mengembangkan kesadaran tentang apa yang mereka lakukan dalam konteks
budaya-pendidikan yang lebih luas
D
DDD
D
Guru sekolah harus merubah posisi mereka, meninggalkan status orang yang mahatahu yang
memiliki semua jawaban. Sebaliknya, guru menjadi penasihat dan fasilitator pembelajaran.
Pengaruh dan kredibilitas akan bertambah bagi mereka yang tidak hanya mengajar tetapi juga
membangun dan terhubung di depan kelas, yaitu, dengan terampil melakukan sesuatu yang
mereka mungkin benar-benar tertarik, mendorong siswa untuk belajar bagaimana melakukannya
dengan pikiran dan tangan mereka sendiri
GURU SEBAGAI
MASTER PEMBELAJAR
jenis penguasaan yang saling berhubungan yang harus dimiliki guru:
1. Penguasaan Melakukan - seseorang dapat melakukan banyak
hal, tetapi tidak semuanya, dan dapat melakukan lebih banyak
dalam kerja sama dengan orang lain.
2. Penguasaan Pembelajaran - seseorang bukan satu-satunya
sumber informasi tetapi dapat mengajarkan cara menemukan
sumber alternatif.
3. Penguasaan Kolaborasi - seseorang dapat melipatgandakan
hasil dengan kerja bersama dengan siswa dan guru lainnya.
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Penerapan tik yang membelajarkan seminar ki hajar -banten
Penerapan tik yang membelajarkan   seminar ki hajar -bantenPenerapan tik yang membelajarkan   seminar ki hajar -banten
Penerapan tik yang membelajarkan seminar ki hajar -bantenUwes Chaeruman
 
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Atifah Ruzana Abd Wahab
 
sosialisasi kurikulum 2013
sosialisasi kurikulum 2013sosialisasi kurikulum 2013
sosialisasi kurikulum 2013Mas Rauf
 
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2一世 一生
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sainsNurilza Salleh
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismethongsewkim
 
Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl slametwdt
 
hakikat pendidikan dan peserta didik sd
hakikat pendidikan dan peserta didik sdhakikat pendidikan dan peserta didik sd
hakikat pendidikan dan peserta didik sdFitri Yusmaniah
 

What's hot (11)

Penerapan tik yang membelajarkan seminar ki hajar -banten
Penerapan tik yang membelajarkan   seminar ki hajar -bantenPenerapan tik yang membelajarkan   seminar ki hajar -banten
Penerapan tik yang membelajarkan seminar ki hajar -banten
 
Ctl
Ctl Ctl
Ctl
 
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
 
sosialisasi kurikulum 2013
sosialisasi kurikulum 2013sosialisasi kurikulum 2013
sosialisasi kurikulum 2013
 
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2Unit 9  Modul 1  Konstruktivisme V2
Unit 9 Modul 1 Konstruktivisme V2
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl Pengembangan model pembelajaran ctl
Pengembangan model pembelajaran ctl
 
Kontruktivis
KontruktivisKontruktivis
Kontruktivis
 
hakikat pendidikan dan peserta didik sd
hakikat pendidikan dan peserta didik sdhakikat pendidikan dan peserta didik sd
hakikat pendidikan dan peserta didik sd
 

Similar to Chapter 3

Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIKPeningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIKSuedi Ahmad
 
perubahan pola pikir sd smp-sma-smk
perubahan pola pikir sd smp-sma-smkperubahan pola pikir sd smp-sma-smk
perubahan pola pikir sd smp-sma-smkFery Zahuri
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialAri Sanjaya
 
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013Dimas Prasetyo
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfDesiiRahmawatii1
 
03. penyesuaian pola pikir
03. penyesuaian pola pikir03. penyesuaian pola pikir
03. penyesuaian pola pikirJati Mulyahadi
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdfJamaalChannel
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfZakiCell1
 
Filosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptxFilosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptxmaszakki1
 
Belajar dalam lingkup luas
Belajar dalam lingkup luasBelajar dalam lingkup luas
Belajar dalam lingkup luasIyus Jatikusumah
 
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...dododdwi1
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikanTika Adhitya
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentationeuis maemunah
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentationeuis maemunah
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
[149] Pitoyo Yuliatmojo - UNJ_Strategi.pdf
[149] Pitoyo Yuliatmojo  - UNJ_Strategi.pdf[149] Pitoyo Yuliatmojo  - UNJ_Strategi.pdf
[149] Pitoyo Yuliatmojo - UNJ_Strategi.pdfHartoyo Mp
 
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaran
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaranPenyesuaian pola pikir dan pembelajaran
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaranNia Piliang
 

Similar to Chapter 3 (20)

Tugas ict 2
Tugas ict 2Tugas ict 2
Tugas ict 2
 
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIKPeningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
 
perubahan pola pikir sd smp-sma-smk
perubahan pola pikir sd smp-sma-smkperubahan pola pikir sd smp-sma-smk
perubahan pola pikir sd smp-sma-smk
 
Ptk agama kristen
Ptk agama kristenPtk agama kristen
Ptk agama kristen
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
 
03. penyesuaian pola pikir
03. penyesuaian pola pikir03. penyesuaian pola pikir
03. penyesuaian pola pikir
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
 
Filosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptxFilosofi K-13.pptx
Filosofi K-13.pptx
 
Belajar dalam lingkup luas
Belajar dalam lingkup luasBelajar dalam lingkup luas
Belajar dalam lingkup luas
 
penelitian
penelitianpenelitian
penelitian
 
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai sc...
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentation
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentation
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
[149] Pitoyo Yuliatmojo - UNJ_Strategi.pdf
[149] Pitoyo Yuliatmojo  - UNJ_Strategi.pdf[149] Pitoyo Yuliatmojo  - UNJ_Strategi.pdf
[149] Pitoyo Yuliatmojo - UNJ_Strategi.pdf
 
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaran
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaranPenyesuaian pola pikir dan pembelajaran
Penyesuaian pola pikir dan pembelajaran
 

More from Failasuf Fadli

E learning for student and teacher
E learning for student and teacherE learning for student and teacher
E learning for student and teacherFailasuf Fadli
 
ICT Transforming Education
ICT Transforming EducationICT Transforming Education
ICT Transforming EducationFailasuf Fadli
 
research_and_distance_education
research_and_distance_educationresearch_and_distance_education
research_and_distance_educationFailasuf Fadli
 
Foundation of distance education
Foundation of distance educationFoundation of distance education
Foundation of distance educationFailasuf Fadli
 
Paper persentasi ict bab 7 8
Paper persentasi ict bab 7 8Paper persentasi ict bab 7 8
Paper persentasi ict bab 7 8Failasuf Fadli
 
skl sk kd aqidah akhlaq vii
skl sk kd aqidah akhlaq viiskl sk kd aqidah akhlaq vii
skl sk kd aqidah akhlaq viiFailasuf Fadli
 
Dalil dali sifat allah
Dalil dali sifat allahDalil dali sifat allah
Dalil dali sifat allahFailasuf Fadli
 
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanTeknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanFailasuf Fadli
 
Perangkat pembelajaran bahasa arab 7 1314
Perangkat pembelajaran bahasa arab 7 1314Perangkat pembelajaran bahasa arab 7 1314
Perangkat pembelajaran bahasa arab 7 1314Failasuf Fadli
 

More from Failasuf Fadli (16)

E learning for student and teacher
E learning for student and teacherE learning for student and teacher
E learning for student and teacher
 
ICT Transforming Education
ICT Transforming EducationICT Transforming Education
ICT Transforming Education
 
research_and_distance_education
research_and_distance_educationresearch_and_distance_education
research_and_distance_education
 
Foundation of distance education
Foundation of distance educationFoundation of distance education
Foundation of distance education
 
Chapter 2
Chapter 2Chapter 2
Chapter 2
 
Chapter 5
Chapter 5Chapter 5
Chapter 5
 
Chapter 9 dan 10
Chapter 9 dan 10Chapter 9 dan 10
Chapter 9 dan 10
 
Paper persentasi ict bab 7 8
Paper persentasi ict bab 7 8Paper persentasi ict bab 7 8
Paper persentasi ict bab 7 8
 
skl sk kd aqidah akhlaq vii
skl sk kd aqidah akhlaq viiskl sk kd aqidah akhlaq vii
skl sk kd aqidah akhlaq vii
 
Dalil dali sifat allah
Dalil dali sifat allahDalil dali sifat allah
Dalil dali sifat allah
 
Sifat sifat allah
Sifat sifat allahSifat sifat allah
Sifat sifat allah
 
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanTeknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
 
Uu parpol
Uu parpolUu parpol
Uu parpol
 
Bab thaharah
Bab thaharahBab thaharah
Bab thaharah
 
Dzikir dan do'a
Dzikir dan do'aDzikir dan do'a
Dzikir dan do'a
 
Perangkat pembelajaran bahasa arab 7 1314
Perangkat pembelajaran bahasa arab 7 1314Perangkat pembelajaran bahasa arab 7 1314
Perangkat pembelajaran bahasa arab 7 1314
 

Recently uploaded

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

Chapter 3

  • 1. School In Transition Sekolah Dalam Transisi Oleh: Failasuf Fadli/19703261045 S3 Ilmu Pendidikan/Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2020 Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D Chapter 3
  • 2. Kajian Guru dan Pembelajar01 Kontradiksi Sekolah02 Organisasi Sekolah Tua/Lama 03 Dasar Pedagogi Baru04 Mengajar Siswa menjadi Pembelajar 05 Guru sebagai Master Pembelajar 06 INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGIES IN SCHOOLS A HANDBOOK FOR TEACHERS or How ICT Can Create New, Open Learning Environments
  • 3. • Infographic Style Guru dan Pembelajar Guru Pembelajar Guru akan selalu mencari pembelajar Kegiatan Pendidikan: Suatu peristiwa terjadi antara seseorang yang mau me ndidik, yaitu guru, dan yang lain, yang mau dididik, pel ajar Pembelajar akan selalu mencari guru
  • 4.
  • 5. Hasil UKG TAHUN 2019 No. Kode Wilayah Nama Wilayah Propinsi SD SMP SMA SMK PEDAGOGI K PROFESIO NAL RATA- RATA 1 010000 Prov. D.K.I. Jakarta Prov. D.K.I. Jakarta 60.64 63.37 70.00 60.06 56.74 65.09 62.58 8 020000 Prov. Jawa Barat Prov. Jawa Barat 56.65 60.70 66.73 59.29 54.36 60.95 58.97 36 030000 Prov. Jawa Tengah Prov. Jawa Tengah 61.88 66.14 70.10 61.91 57.25 65.89 63.30 72 040000 Prov. D.I. Yogyakarta Prov. D.I. Yogyakarta 66.36 68.92 73.78 66.00 60.94 69.63 67.02 78 050000 Prov. Jawa Timur Prov. Jawa Timur 58.90 63.07 67.31 60.53 55.22 63.12 60.75 117 060000 Prov. Aceh Prov. Aceh 46.23 48.12 51.05 51.88 46.37 49.17 48.33 382 210000 Prov. Maluku Prov. Maluku 45.40 47.96 50.79 51.24 46.23 47.88 47.38 438 250000 Prov. Papua Prov. Papua 46.19 50.07 53.76 52.04 47.34 49.84 49.09 284 150000 Prov. Kalimantan Selatan Prov. Kalimantan Selatan 54.57 58.54 63.09 59.84 52.29 58.92 56.93 309 170000 Prov. Sulawesi Utara Prov. Sulawesi Utara 50.01 52.39 55.18 52.92 48.82 52.86 51.65 Sumber Kemendikbud: https://npd.kemdikbud.go.id/?appid=ukg
  • 6.
  • 7. Encounters 3 Aspek Kegiatan Pendidikan Communication Interaction Pertemuan tatap muka Situasi dimana seseorang berhdapaan dengan orang lain 2019InteraksiKomunikasiPertemuan Pertukaran Pesan Mengekspresi kan pikiran, perasaan, niat satu sama lain dengan harapan timbal balik Proses 2 orang atau lebih Mempengaruhi tindakan dan perilaku untuk mencapai tujuan dengan melalukan pekerjaan dan tugas bersama
  • 8. Aktifitas Dasar dalam belajar Pengamatan, refleksi, imitasi Pengamatan adalah proses lain yang terlibat dalam pembelajaran. Pelajar adalah peserta aktif dalam permainan di sini refleksi - proses dan kemampuan untuk mengamati diri sendiri dan aktivitas Anda dari luar Imitasi - Mengamati manusia lain untuk menyalin, meniru, dan melakukan hal yang sama Pencarian dan pertanyaan informasi Mencari informasi bukanlah kegiatan populer di sekolah tradisional tetapi telah menjadi semakin penting dalam kehidupan modern Berkomunikasi dengan berbagai cara Komunikasi dapat berjalan dalam satu arah seperti dalam siaran radio dan TV, atau dalam dua arah seperti dalam diskusi lisan atau percakapan telepon Komunikasi tertulis saluran visual, di mana teks didukung oleh ilustrasi bergambar Pembuatan objek • objek informasi (pesan aktual atau potensial), • proses informasi (menyusun dan mengedit), • objek mental, batin (penalaran dan imajinasi), dan • objek atau proses material.
  • 9. Kontradiksi Sekolah Pendidikan kontemporer penuh dengan tuntutan yang kontradiktif. Di sini kita menyentuh beberapa di antaranya Wajib lebih cenderung untuk memaksa memprovokasi, membujuk, menggoda untuk aktif belajar sedangkan sukarela pengembangan keterampilan tertentu didorong oleh rasa ingin tahu yang tulus, atau dengan pertimbangan pragmatis Wajib versus sukarela pengetahuan adalah seperangkat perintah ilahi yang ditransmisikan dari seorang guru kepada seorang siswa, yang diwajibkan untuk menerimanya dengan penuh hormat dan patuh. Kemudian, Alam dan hukum-hukumnya menggantikan Dewa, dan tugas guru adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan tentang hukum-hukum alam tersebut, yang ditemukan oleh para ilmuwan, yang akan mengarahkan umat manusia lebih jauh di sepanjang jalan kemajuan kehidupan Hirarki pembelajaran klasik dan tanggung jawab pribadi Memupuk pikiran yang ingin tahu dan kreatif yang ingin menjelajahi yang tidak diketahui dan memecahkan masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan cenderung bebas sedangkan disatu sisi juga mengajarkan disiplin yang cenderung dengan pembatasan Kreativitas versus disiplin
  • 10. Tiga asumsi pendidikan mendasar yang berasal d ari Socrates dan kemudian Descartes hingga saat ini dianggap tidak perlu dipertanyakan lagi: Keterampilan sederhana yang membutuhkan sedikit pemahaman adalah yang paling mudah dipelajari dan oleh karena itu paling mudah untuk mengajar yang termuda atau yang kurang mampu secara mental. Ada hierarki keterampilan dari yang sederhana ke yang kompleks, dan hirarki kinerja dari yang membutuhkan sedikit pemahaman hingga yang membutuhkan pengetahuan abstrak. Untuk naik tangga ini, anak tangga sebelumnya harus dikuasai. Dengan kata lain, Pelajaran Satu harus dikuasai sebelum siswa dapat berhasil melanjutkan ke Pelajaran Dua Ada kemajuan menuju kedewasaan yang harus diikuti: orang yang sangat muda atau terbelakang tidak dapat belajar melalui pemahaman abstrak dan oleh karena itu harus diajarkan dengan rute keterampilan sederhana dan sedikit informasi, yang akhirnya mereka gabungkan menjadi unit-unit besar
  • 11. Hirarki pembelajaran klasik Di bawah sistem pendidikan ini, sebuah tim pekerja atau agen mental harus mengelola kegiatan belajar, masing-masing melakukan fungsi dasar tunggal. Organisasi hierarkis ini seperti pohon di mana agen pada setiap cabang secara eksklusif bertanggung jawab atas agen pada ranting yang bercabang darinya. Sangat mudah untuk membangun dan memahami organisasi seperti itu karena setiap agen hanya memiliki satu pekerjaan untuk dilakukan: ia hanya perlu mencari instruksi dari atasannya, kemudian melihat ke bawah untuk mendapatkan bantuan dari bawahannya. Secara metaforis, agen- agen ini membentuk sesuatu seperti mesin yang dibuat dengan sengaja untuk memproduksi produk- produk khusus yang khusus ini
  • 12. Organisasi Sekolah Tua/Lama sekolah merupakan organisasi sosial yang paling menentang perubahan. Bahkan, sebagian besar berusaha untuk menjaga struktur dasar dan fungsinya tidak berubah, termasuk sirkuit informasi, saluran, dan rute Sekolah sebagai institusi sosial Kegiatan Internal: kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dan kegiatan eksternal yang berupa olah raga, klub, pekerjaan rumah Aktifitas Pada abad 17n-18 sekolah dikaitkan dengan teknologi informasi paling canggih.- percetakan dengan karakter bergerak. Pikiran anak-anak prasekolah dianggap sebagai selembar kertas kosong tempat guru dapat menulis apa pun yang mereka, atau otoritas yang lebih tinggi, anggap pantas Sekolah sebagai penemuan era industri Guru menyampaikan materi sama persis sesuai perangkat pembelajaran dari otoritas pusat, tanpa menambah sepatah katapun. Hanya ada sedikit komunikasi antara guru dari berbagai mata pelajaran tentang bagaimana berkolaborasi dalam membuat proses pendidikan benar-benar melibatkan dan menyenangkan Informasi rute dan arus Konteks pembelajaran hany difokuskan di kelas, sehingga siswa terbatasi Konteks pembelajaran yang dipelajari 01 02 03 05 04
  • 13. Kegiatan tidak fleksibel harus sama persis periode jadwal Waktu yang kaku Ketika menerima informasi yang datang dari guru, siswa diwajibkan untuk tetap diam dan tidak bergerak sampai guru menghentikan pengiriman dan bertanya kepada mereka apakah semua orang telah dengan jelas memahami apa yang dikatakanTidak ada konsultasi dengan teman sekelas yang diizinkan, dan setiap pelanggaran aturan ini sering dihukum Kuliah monolog Fokus Lembaga/Sekolah hanya pada pengajaran Institusi untuk pengajaran saja 06 02 04 03 01 Pembelajaran di Sekolah Era Lama kumpulan mata pelajaran yang terputus-putus, terisolasi dan tidak terkait, berjuang untuk alokasi waktu dalam jadwal sekolah Kurikulum: sejumlah mata pelajaran yang berbeda Guru berbicara, peserta didik mendengarkan, siswa tidak diharuskan melakukan apa pun selain mengikuti presentasi dan instruksi guru yang diungkapkan dengan kata-kata (teks) lisan dan tertulis Berpusat Pada Guru 05 Institusi Sekolah, dengan rencana pelajaran harian, kurikulum tetap, tes standar, cenderung terus-menerus mengurangi pembelajaran menjadi serangkaian tindakan teknis dan guru hingga peran teknisi pembelajaran detechnicalized
  • 14. Dasar Pedagogi Baru Melalui Pendekatan: 1. Komponen, yang dinilai oleh banyak tes tradisional yang digunakan saat ini; 2. kontekstual, yang merupakan sumber wawasan kreatif, dan 3. pengalaman, yang merupakan kecerdasan jalan. (Sternberg) Mengeksploitasi fitur universal kepribadian anak (dan orang dewasa) secara lebih luas menggunakan satu atau lebih dari setidaknya tujuh (lebih baru delapan dan bahkan sembilan) kapasitas intelektual yang relatif otonom, untuk mendekati masalah dan menciptakan produk (Gadrner) kecerdasan sebagai kekuatan melihat, belajar, memahami dan mengetahui Kekuatan mental Kecerdasan & Kadarnya Kecerdasan ganda Kemampuan menguji Cara & kondisi Belajar 1. Kecerdasan linguistik 2. Kecerdasan logis-matematis 3. Kecerdasan musikal 4. Kecerdasan spasial 5. Kecerdasan kinestetik tubuh 6. Kecerdasan interpersonal 7. Kecerdasan intrapersonal Lingkungan yang kaya, menstimulasi, menerima, hangat, dan responsif. penting bagi siswa untuk mengerti konteks, makna, dan gestalt topik juga Menarik bagi kecerdasan sensorik dan simbolik Visualisasi citra mental batin dan presentasi grafis luar dari realitas dalam gambar, gambar, diagram, daftar, dan bagan adalah bagian mendasar dari kreativitas, penemuan, penemuan, dan penyelesaian masalah Kognisi visual dan pemikiran kreatif
  • 15. Heierarki dan perubahan pedagogi Konstruktivisme Jean Piaget, menegaskan bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa tidak boleh diberikan oleh guru sebagai produk yang sudah jadi. Anak-anak melakukan yang terbaik dengan menciptakan bagi diri mereka sendiri pengetahuan khusus yang mereka butuhkan, daripada diinstruksikan dalam apa yang harus mereka ketahui Konektivitas Papert menegaskan bahwa hubungan konseptual antara gagasan atau fenomena yang diberikan dan beragam gagasan dan fenomena lain sering membantu dalam memperoleh pemahaman yang lebih substansial dari subjek yang diteliti Metode proyek: belajar dengan mendesain keterampilan ini sebagai mode berpikir desain dan melihat hal-hal, pendekatan desainer untuk memecahkan masalah, dan cara-cara mengetahui secara desainer. Menguasai dan melatih keterampilan tersebut pada akhirnya akan mengarah pada pembentukan Budaya Desain (atau Ketiga)
  • 16. Pembelajar yang baik adalah seseorang yang selalu waspada, penuh perhatian, tanggap, responsif, dan siap untuk proaktif dalam menangkap, mencerna, atau mengasimilasi pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi Mengajar Siswa menjadi Pembelajar Bagaimana Caranya ?
  • 17. Strategi mendesain menjadi Pembelajar Rancang serangkaian game yang lebih rumit dan berorientasi proyek yang terkait dengan tema, topik, dan tugas yang konsekuen dalam berbagai materi pelajaran dan menyiratkan pendekatan kolaboratif daripada kompetitif untuk pemecahan masalah Buat siswa sadar bahwa keberhasilan mereka dalam memainkan permainan yang berorientasi pada tujuan ini bergantung pada kemauan mereka, dan memperoleh kemampuan untuk mengamati tidak rusak - aturan konvensional yang mereka terima dengan kesepakatan bersama Perkenalkan beberapa permainan terstruktur yang sederhana dan menarik dengan aturan ketat dan tegas yang relevan dengan topik yang dipelajari, dan undanglah siswa untuk bermain untuk menang Temukan setidaknya dua atau tiga (lebih baik lima hingga tujuh) kolega di sekolah Anda atau sekolah lain, yang berbagi upaya Anda dan bersedia berkolaborasi baik dekat atau jauh (mis. Melalui pertukaran email) untuk mengembangkan proyek Perlihatkan kepada siswa berbagai kegiatan opsional yang darinya masing-masing diminta untuk memilih beberapa yang menantang, memikat, dan cocok untuk mereka secara pribadi Berikan lingkungan, bahan, dan alat yang ramah yang dapat digunakan siswa untuk bermain-main secara bebas Dorong siswa melalui percakapan dan diskusi informal untuk melatih keingintahuan eksploratif mereka, kecakapan, dan penemuan, ditambah dengan mengembangkan kesadaran tentang apa yang mereka lakukan dalam konteks budaya-pendidikan yang lebih luas
  • 18. D DDD D Guru sekolah harus merubah posisi mereka, meninggalkan status orang yang mahatahu yang memiliki semua jawaban. Sebaliknya, guru menjadi penasihat dan fasilitator pembelajaran. Pengaruh dan kredibilitas akan bertambah bagi mereka yang tidak hanya mengajar tetapi juga membangun dan terhubung di depan kelas, yaitu, dengan terampil melakukan sesuatu yang mereka mungkin benar-benar tertarik, mendorong siswa untuk belajar bagaimana melakukannya dengan pikiran dan tangan mereka sendiri GURU SEBAGAI MASTER PEMBELAJAR jenis penguasaan yang saling berhubungan yang harus dimiliki guru: 1. Penguasaan Melakukan - seseorang dapat melakukan banyak hal, tetapi tidak semuanya, dan dapat melakukan lebih banyak dalam kerja sama dengan orang lain. 2. Penguasaan Pembelajaran - seseorang bukan satu-satunya sumber informasi tetapi dapat mengajarkan cara menemukan sumber alternatif. 3. Penguasaan Kolaborasi - seseorang dapat melipatgandakan hasil dengan kerja bersama dengan siswa dan guru lainnya.