Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik perkembangan remaja, faktor-faktor yang melatarbelakangi konflik pornografi pada remaja, dan dampak perkembangan kognitif akibat adanya konflik pornografi. Dokumen ini menjelaskan bahwa pornografi saat ini menjadi penyebab masalah pada perkembangan kognitif dan perilaku remaja di Indonesia. Faktor-faktor yang mendorong pornografi pada remaja antara lain pengaruh tem
1. Pembahasan
Bagaimana Karakteristik perkembangan Remaja?
Faktor-faktor apa saja yang melatar belakangi
konflik pornografi?
Bagaimana dampak perkembangan kognitif yang
disebabkan dari adanya konflik pornografi?
2. Karakteristik Perkembangan Remaja
Harlock (1990) membagi masa
remaja menjadi dua, yaitu masa
remaja awal (11/12-16/17tahun) dan
remaja akhir (16/17-18 tahun).
Sarwono (2011) masa remaja
merupakan masa “ strum und
drang” ( topan dan badai), masa
penuh emosi dan ledakan emosi.
Krori (2011) perubahan sosial yang penting pada
masa remaja mencakup meningkatnya pengaruh
teman sebaya (peer group), pola perilaku sosial
yang lebih matang, pembuatan kelompok sosial
yang baru, dan munculnya nilai-nilai baru dalam
memilih teman dan pemimpin serta nilai dalam
penerimaan sosial.
Karakteristik remaja yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang
tinggi, menyukai tantangan dan cenderung berani menanggung
risiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan
yang matang. Sifat tersebut dihadapkan pada ketersediaan
sarana di sekitarnya yang dapat memenuhi keingintahuan
tersebut. Keadaan ini sering kali mengakibatkan konflik dalam diri
remaja. Apabila keputusan yang diambil dalam menghadapi
konflik tidak tepat maka berdampak pada perilaku berisiko
3. Pornografi saat ini menjadi penyebab masalah pada perkembangan kognitif dan prilaku anak, di
Indonesia saat ini remaja merupakan populasi terbesar yang menjadi sasaran pornografi.
Beberapa survei menunjukkan bahwa media pornografi yang sering diakses remaja adalah
media online (Yutifa, dewi, misrawati, 2015).
Film porno dapat mempengaruhi sikap dan perilaku remaja dimana sikap dan perilaku tersebut
dapat terjadi apabila terdapat dorongan dalam diri remaja untuk menyaksikan tayangan dan
mengimitasi hal-hal yang terdapat dalam film porno. Remaja yang menonton film porno akan
mengakibatkan remaja sulit berkonsetrasi dalam belajar, sehingga hasil belajarnya rendah.
Kemajuan teknologi memudahkan remaja untuk memperoleh informasi. Informasi seperti ini
cenderung menjerumuskan remaja pada permasalahan seksual dan tingkah laku seksual yang
tidak bertanggung jawab. Remaja yang terpapar pornografi mengalami perubahan pada
perilaku seksualnya dan ekpektasi terhadap seksualnya. Prilaku menyimpang dikalangan remaja
saat ini disebabkan karena mudahnya mengakses meteri pornografi dan pendidikan seksual.
4. Faktor-faktor yang melatar
belakangi Pornografi
pada Remaja
Teman Sebaya Teknologi Diri Sendiri Ketertarikan
Pengaruh Lingkungan Kebutuhan Seksual Adanya permintaan dari
Pasangan
Kurang memanfaatkan
waktu luang
Kurangnya kegiatan
Positif
Keluarga
5. DAMPAK PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan kognitif adalah peruba
han kemampuan mental seperti belaja
r, memori, menalar, berpikir, dan bah
asa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 20
01) mengemukakan bahwa pada mas
a remaja terjadi kematangan kognitif,
yaitu interaksi dari struktur otak yang
telah sempurna dan lingkungan sosial
yang semakin luas untuk eksperiment
asi memungkinkan remaja untuk berp
ikir abstrak.
Pada tahap ini, remaja juga sudah mu
lai mampu berspekulasi tentang sesua
tu, dimana mereka sudah mulai mem
bayangkan sesuatu yang diinginkan d
i masa depan. Perkembangan kognitif
yang terjadi pada remaja juga dapat d
ilihat dari kemampuan seorang remaj
a untuk berpikir lebih logis. Remaja s
udah mulai mempunyai pola berpikir
sebagai peneliti, dimana mereka mam
pu membuat suatu perencanaan untuk
mencapai suatu tujuan di masa depan
(Santrock, 2001).
6. Papalia dan Olds (2001) dengan mengutip
Elkind menjelaskan personal fable adalah
keyakinan remaja bahwa diri mereka unik
dan tidak terpengaruh oleh hukum alam.
Belief egosentrik ini mendorong perilaku
merusak diri (self-destructive) oleh remaj
a yang berpikir bahwa diri mereka secara
magis terlindung dari bahaya. Misalnya s
eorang remaja putri berpikir bahwa diriny
a tidak mungkin hamil (karena perilaku s
eksual yang dilakukannya), atau seorang r
emaja pria berpikir bahwa ia tidak akan s
ampai meninggal dunia di jalan raya [saat
mengendarai mobil), atau remaja yang m
encoba-coba obat terlarang (drugs) berpik
ir bahwa ia tidak akan mengalami kecand
uan. Remaja biasanya menganggap bahw
a hal-hal itu hanya terjadi pada orang lain
, bukan pada dirinya.
Pendapat Elkind bahwa remaja memiliki
semacam perasaan invulnerability yaitu k
eyakinan bahwa diri mereka tidak mungki
n mengalami kejadian yang membahayak
an diri, merupakan kutipan yang populer
dalam penjelasan berkaitan perilaku beris
iko yang dilakukan remaja (Beyth- Maro
m, dkk., 1993).Umumnya dikemukakan b
ahwa remaja biasanya dipandang memilik
i keyakinan yang tidak realistis yaitu bah
wa mereka dapat melakukan perilaku yan
g dipandang berbahaya tanpa kemungkin
an mengalami bahaya itu.
7. Pornografi memberikan dampak terhadap
perkembangan kognitif remaja sehingga re
maja akan melakukan penyimpangan seks
ual yang disebabkan oleh menonton video
pornografi atau melalui media lain. Hal itu
sangat berpengaruh pada kehidupannya re
maja. Donald (2004)
8. Perilaku Negatif Dampak dari Pornografi
Mendorong
remaja untuk
meniru
melakukan
tindakan
seksual
Membentuk
sikap, nilai dan
perilaku yang
negative.
Menyebabkan
sulit
konsentrasi
belajar hingga
terganggu jati
dirinya
Tertutup,
minder dan
tidak percaya
diri