2. ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku
menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku
dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang
berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah
karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep
perilaku menyimpangMasa remaja secara umum merupakan peralihan
transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Sebenarnya kenakalan
remaja itu timbul akibat dari ketidak mampuan anak dalam menghadapi
tugas perkembangan remaja yang harus dipenuhi.
Pada masa remaja banyak sekali perubahan yang terjadi pada diri
anak, baik segi psikis maupun fisiknya. Dalam segi psikis bayak teori-teori
perkembangan yang memaparkan ketidakselarasan, gangguan emosi dan
gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja
karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat
perubahan pada lingkungan. Jika tidak diwaspadai, perubahan-perubahan
psikis yang terjadi sebagai tugas perkembangan remaja itu akan berdampak
negatif pada remaja.
Kenakalan remaja dapat dikategorikan secara tersirat mengandung
makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak
melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
3. Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu
membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan
yang disengaja, diantaranya karena pelaku kurang memahami aturan-
aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang disengaja,
memang sengaja dilakukan, bukan karena si pelaku tidak mengetahui
aturan, mungkin karena ingin diperhatikan, cari sensasi atau latar
belakang masalah lainnya.
Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah
mengapa seseorang melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa
yang dilakukan melanggar aturan.
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti
mengalami dorongan untuk melanggar pada situasi tertentu, tetapi
mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi kenyataan yang
berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat
menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang.
4. Berikut ini adalah beberapa contoh atau jenis – jenis kenakalan
remaja yang sering timbul di masyarakat :
• Membolos sekolah
• Kebut-kebutan di jalanan
• Geng motor
• Penyalahgunaan narkotika
• Perilaku seksual pranikah
• Perkelahian antar pelajar
• Melawan orang tua dan guru
• Malas beribadah
• Merusak fasilitas umum
• Tawuran
• Berkelahi dengan teman
• Nonton majalah atau video porno
• Main game berlebihan
5. Penyebab Terjadinya KenakalanRemaja Perilaku ‘nakal’ remaja bisa
disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor
dari luar (eksternal).
Faktor internal:
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
2. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku
yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada
perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan
dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri
untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
6. Faktor eksternal:
1. Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu
perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun,
seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan
agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat tinggal yang kurang baik.
7. Dampak
Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut.
Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok
dengan bekepribadian buruk. Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan
tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang.
Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang yang
tidak berguna. Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja
tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud gangguan
kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal
sosialisai, merasa sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang
sekitarnya.
Tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini tentu
sangat merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan
remaja tidak akan menyadari tentang beban keluarganya. Masa depan yang
suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan
kenakalan. Bayangkan bila ada seorang remaja yang kemudian terpengaruh
pergaulan bebas, hampir bisa dipastikan dia tidak akan memiliki masa depan
cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dan tidak sempat memperbaikinya.
8. Masalah yang timbul apabila tidak memenuhi tugas perkembangan
remaja
Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami
remaja dalam memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu :
1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan
situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan,
emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
2. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang
tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian,
kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru,
adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban
dibebankan oleh orangtua.
9. Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang
sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan
remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman
yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan
faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya,
mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang
tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja
di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara
terarah, sehat dan bahagia.
10. Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara
khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada
1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.
Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat
dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa
krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa
kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan;
pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan
dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan. Untuk menanggulanginya Remaja
harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki
diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah
tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja
diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan
rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan
tanah air.
11. Saran
Dari kesimpulan di atas menyarankan, sebaiknya para remaja
lebih pandai lagi dalam hal bergaul serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. Lalu dalam
sekolah adanya motivasi yang di berikan oleh guru tersebut
dan Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman buat remaja
agar dapat berkembang sesuai dengan tahap perkembangan remaja.