[Ringkasan]
Teks tersebut membahas tentang jenis-jenis jaringan hewan, termasuk jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan khusus. Jaringan epitel terdiri atas jaringan epitel pipih, silindris, kubus, transisional, dan kelenjar. Jaringan ikat terdiri atas matriks dan sel-sel pendukung, serta jenisnya adalah ikat longgar, ikat padat, dan lemak. Jaringan khusus meliputi tulang rawan, tulang,
1. KELOMPOK 3:
KINANTI JATI KINASIH
DHEA IVANKA
NADYA NOORA
STRUKTUR DAN FUNGSI
JARINGAN HEWAN
KELAS XI IPA 4 - SMAN 53 JAKARTA
2. JARINGAN HEWAN
JENIS JARINGAN
PADA HEWAN
JARINGAN EPITEL
JARINGAN IKAT
JARINGAN OTOT
JARINGAN SARAF
Jaringan adalah
kumpulan sel
yang bersatu dan
bekerja sama
untuk melakukan
fungsi tertentu.
3. A. JARINGAN EPITEL
Jaringan Epitel merupakan jaringan yang melapisi
permukaan tubuh atau organ tubuh hewan baik
luar maupun dalam.
Berdasarkan asal perkembangan lapisan :
Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh
disebut epitelium.
Jaringan epitel yang membatasi rongga disebut
mesotelium.
Jaringan epitel yang membatasi organ dalam disebut
endotelium.
4. Ciri-ciri Jaringan Epitel:
terdiri atas sel-sel yang bersisi, bersudut banyak
(poligonal), dan terkadang bentuknya tidak teratur
sel-sel tersusun rapat, sehingga hampir tidak ada
ruang antarsel
Sel epitel memiliki daya regenerasi yang tinggi
tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh
limfa, sehingga nutrisi diperoleh secara difusi dari
cairan jaringan ikat dibawahnya.
beberapa jenis jaringan epitel memiliki tonjolan yang
disebut dengan mikrovili.
5. Fungsi Jaringan Epitel:
Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan
Transpor zat-zat antar jaringan atau rongga yang
dipisahkan
Absorpsi (penyerapan sari makanan), misalnya
pada usus halus
Sekresi, menghasilkan zat atau enzim dari epitel
membran maupun kelenjar
Ekskresi
Eksteroreseptor
6.
7. Jaringan epitel biasanya berikatan dengan jaringan ikat yang
dihubungkan oleh membran dasar yang terdiri dari lamina
basalis dan lamina retikularis.
9. Berdasarkan bentuk , jaringan epitel dibagi
menjadi 5, yaitu:
1 . Jaringan Epitel Pipih
berbentuk sangat tipis seperti lembaran, tingginya
lebih rendah daripada lebarnya. Jika dilihat dari
samping terlihat melebar di bagian inti selnya, inti
sel tampak seperti cakram. Berdasarkan
susunannya epitel pipih dibagi menjadi:
a) Jaringan Epitel Pipih Selapis
b) Jaringan Epitel Pipih Berlapis
10. a) Jaringan Epitel Pipih Selapis
Tersusun dari satu lapisan sel-sel. Semua sel terletak
diatas membran basal dan mencapai permukaan. Jika
dilihat dari permukaannya tampak seperti lantai ubin
dengan batas tepi sel yang tidak teratur.
Fungsi: difusi, osmosis, filtrasi, & sekresi
Terdapat pada:
- pembuluh limfa (getah bening)
- pembuluh darah kapiler
- selaput pembungkus jantung
- paru-paru
- ginjal
- selaput pembungkus perut
11. b) Jaringan Epitel Pipih Berlapis
Tersusun dari banyak sel pipih yang sangat rapat
Fungsi: sebagai pelindung jaringan yang ada di
dalamnya
Terletak pada:
- rongga mulut
- esofagus
- saluran anus
- vagina
12. 2. Jaringan Epitel Silindris
Tersusun dari sel-sel berbentuk heksagonal
memanjang (batang silindris). Sel-sel tampak tinggi
dengan inti berderet pada ketinggian yang sama dan
terletak lebih dekat dengan permukaan basal
daripada permukaan apikal. Berdasarkan
susunannya, terbagi menjadi:
a) Jaringan Epitel Silindris Selapis
b) Jaringan Epitel Silindris Berlapis
c) Jaringan Epitel Silindris Berlapis Semu
13. a) Jaringan Epitel Silindris Selapis
Tersusun dari satu lapis sel-sel berbentuk batang
silindris.
Fungsi: sekresi dan absorpsi(penyerapan zat)
Terdapat pada:
-Kelenjar pencernaan
-Jonjot usus
-Kantung empedu
-Lambung
-Usus
14. b) Jaringan Epitel Silindris Berlapis
Tersusun dari beberapa lapisan sel-sel berbentuk
silindris .
Fungsi: sebagai pelindung dan sekresi
Terdapat pada:
-laring
-faring
-trakea
-kelenjar ludah
-uretra
15. c) Jaringan Epitel Silindris Berlapis Semu
Fungsi: Proteksi, sekresi, pergerakan zat melalui
permukaan
Terdapat pada:
-Saluran reproduksi laki-laki
- Faring
- Laring
-Trakea
- Bronkus
bersilia
Tidak bersilia
16. 3. Jaringan Epitel Kubus (Kuboid)
Tersusun dari sel-sel berbentuk seperti kubus. Jika
dilihat dari permukaan, sel-selnya tampak berbentuk
seperti heksagonal/poligonal. Jika dilihat dari
samping tampak seperti kotak atau segi empat
pendek dengan inti berbentuk bulat dan berada
ditengah sel. Berdasarkan susunannya epitel kubus
dibagi menjadi:
a) Jaringan epitel kubus selapis
b) Jaringan epitel kubus berlapis
17. a) Jaringan epitel kubus selapis
Tersusun dari satu lapisan sel berbentuk kubus.
Fungsi: sebagai pelindung & sekresi
terdapat pada:
- permukaan ovarium
- kelenjar ludah
- tiroid
- nefron ginjal
18. b) Jaringan Epitel Kubus Berlapis
Tersusun dari beberapa lapis sel berbentuk seperti
kubus
Fungsi: untuk proteksi, absorpsi, dan sekresi
terdapat pada:
- Folikel ovarium
- Permukaan ovarium
- Testis
- Saluran kelenjar Minyak
- Kelenjar Keringat pada kulit
19. 4. Jaringan Epitel Transisional
Tersusun dari sel yang berlapis dan bentuknya dapat
berubah-ubah.
Fungsi: Mengatur pengeluaran cairan zat sisa (urine)
Terdapat pada: uretra, ureter, pelvis renalis, kandung
kemih.
Renggang
Relaksasi
21. 5. Jaringan Epitel Kelenjar
Merupakan jaringan epitel khusus yang berperan
dalam sekresi senyawa untuk membantu proses
fisiologis. Proses sintesis zat sekret memerlukan
kerja sama berbagai organel sel dan menggunakan
energi.
Kelenjar dapat dibedakan menjadi:
a) Kelenjar Eksokrin
b) Kelenjar Endokrin
22. a) Epitel Kelenjar Eksokrin
Ciri-ciri Lokasi
Memiliki saluran khusus
pengeluaran
Hasil sekresi disalurkan
melalui sistem saluran menuju
kepermukaan tubuh.
Saluran keluar berbentuk lurus,
bergelung atau bercabang.
Sekret yang dihasilkan berupa
cairan jernih seperti air yang
mengandung enzim atau musin.
Kelenjar lambung,
kelenjar pankreas,
kelenjar ludah dan
kelenjar keringat.
Fungsi
Menghasilkan
enzim
23.
24.
25. b) Epitel Kelenjar Endokrin
Ciri-ciri Lokasi
Tidak memiliki saluran pelepasan
Sekret langsung dicurahkan ke
Pembuluh Darah
Senyawa yang dihasilkan adalah
hormon
Kelenjar Tiroid,
kelenjar paratiroid,
kelenjar hipofisis,
kelenjar timus,
kelenjar adrenal.
Fungsi
Menghasilkan
Hormon
26. B. JARINGAN IKAT
Jaringan ikat merupakan jaringan yang berkembang dari
lapisan embrional mesoderm dengan berbagai bentuk.
Jaringan ikat berfungsi sebagai:
- Pengikat dan penyambung antar jaringan
-Penyokong dan pembentuk struktur tubuh
-Pertahanan tubuhterhadap invasi bibit penyakit
-Penyimpanan energi
- Pelindung suatu organ
-Transpor cairan tubuh
Jaringan ikat tersusun bahan intersel (matriks) dan sel-
sel penyusun jaringan ikat.
27. Jaringan ikat tersusun atas bahan intersel
(matriks) dan sel-sel penyusun jaringan ikat.
1) Matriks Jaringan Ikat, terdiri atas substansi
intersel amorf (tidak berbentuk) dan substansi
intersel fibrosa (dibedakan menjadi serat kolegen,
serat retikular, dan serat elastik).
2) Sel-Sel Penyusun Jaringan Ikat, yaitu
fibroblas, makrofag (histiosit), sel lemak (adiposa),
mast cell (sel tiang), sel plasma, sel pigmen,
leukosit (sel darah putih), dan sel mesenkim.
28. Bahan Intersel (Matriks)
SUBSTANSI INTERSEL AMORF (tidak berbentuk)
Merupakan media cair homogen yang berbentuk sol, gel,
atau gel kaku.
Cairan berbentuk sol dan gel memudahkan terjadinya
difusi nutrisi dan zat-zat buangan antara kapiler dengan
sel. Sedangkan cairan yang berbentuk gel kaku
membantu menyokong jaringan.
komponen utama substansi amorf adalah
glikosaminoglikans atau asam mukopolisakarida
(polisakarida yang mengandung gula amino) dan
glikoprotein (protein dengan salah satu atau lebih rantai
heterosakarida)
29. Bahan Intersel (Matriks)
SUBSTANSI INTERSEL FIBRIOSA (SERAT)
berfunsi sebagai penyokong. Dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu: Serat Kolagen, Serat Retikular, Serat Elastik
1) Serat Kolagen
Serat ini tersusun dari protein kolagen, berwarna
putih bening dengan garis samar-samar yang
memanjang, berbentuk lurus atau sedikit
bergelombang, dan berdiameter 12μm(mikrometer).
Serat kolagen bersifat liat, lunak, mudah
dibengkokkan dan relatif tidak elastis. Serat kolagen
terdapat pada tendon, ligamen, tulang, dan kulit.
30. 2) Serat Retikular
Merupakan serat kolagen yang sangat halus, berukuran
kurang dari 1μm dan berbentuk jala (retikulum). Sifatnya
sama dengan serat kolagen (kuat, kurang lentur tapi daya
regang tinggi). Berperan untuk mengikat jaringan ikat.
Terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.
3) Serat Elastik
Serat ini berwarna kekuning-kuningan, berbentuk pita
pipih atau benang silindris panjang,tipis, berdiameter 1-
4μm,tetapi ada beberapa ligamen elastis berdiameter 10-
12μm. Serat ini bersifat sangat lentur (elastis), mudah
direntangkan dan dapat kembali kebentuk semula , tidak
terpengaruh oleh air panas maupun dingin. Serat elastik
terdapat disekitar pembuluh darah, antarruas tulang
belakang, dan selaput tulang rawan laring
32. Sel-sel Penyusun Jaringan Ikat
• Sel Fibroblas : sel berbentuk serat yang berfungsi untuk
sekresi protein.
• Sel Lemak (Sel Adiposa) : sel khusus untuk menyimpan
lemak.
• Sel Plasma : sel yang memproduksi antibodi untuk antigen
• Makrofag(histiosit): sel yang bentuknya berubah-ubah,
bersifat fagositosis (pemakan) zat-zat buangan, sel-sel
mati,& bakteri.
• Sel Tiang (Mast cell) : adalah sel yang memproduksi
a. Heparin : antikoagulan yang berperan dalam pembekuan
darah.
b. Histamin : zat akibat reaksi sel tiang terhadap antigen
yang sesuai, berperan dalam meningkatkan permeabilitas
darah.
34. Jaringan Ikat Sejati
1. Jaringan Ikat Longgar
2. Jaringan Ikat Padat
a. Jaringan Ikat Padat Teratur
b. Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur
3. Jaringan Lemak
Jaringan ikat Khusus
1Jaringan Tulang Rawan/Kartilago.
2. Jaringan Tulang Sejati
3. Jaringan Darah dan Limfa
B. JARINGAN IKAT
35. Jaringan Ikat Sejati
1) Jaringan Ikat Longgar
Ciri-ciri: - susunan matriks longgar
-terdiri dari serat-serat kolagen, retikuler, elastin.
-Serat dan sel penyusun letaknya berjauhan.
- terdiri dari sel makrofag, sel plasma, sel tiang,
dan sel lemak
Fungsi: Membungkus organ-organ tubuh dan pembuluh
darah, Saraf. Menghubungkan bagian jaringan lain,
menyokong organ tubuh dan menghubungkan jaringan
satu dengan jaringan lain.
Terdapat di selaput perut, saluran pencernaan,
pembungkus pembuluh darah, akson saraf dan kulit.
36. Jarigan yang termasuk jaringan ikat longgar:
• Jaringan Mukosamerupakan jaringan embrional
yang muncul untuk sementara pada pembentukkan
jaringan ikat. Jaringan mukosa terdapat pada tali
pusar bayi
• Jaringan Areolar bersifat fleksibel dengan
substansi dasar yang relatif cair. Jaringan ini
terdapat ini terdapat antara kulit dan otot.
38. 2. Jaringan Ikat Padat
ciri-ciri:
- tersusun dari serat-serat yang berhimpitan padat
dengan sedikit sel dan substansi dasar
- didominasi oleh serat kolagen
- bersifat tidak elastis
jaringan ikat padat dibedakan menjadi:
a) Jaringan ikat padat teratur
Tersusun dari serat serat kolagen yang berhimpitan
secara paralel dan sangat kuat. Diantara serat-serat
tersebut terdapat sel fibroblas.
Lokasi:Ligamen (penghubung tulang dengan tulang)
Tendon ( penghubung otot dengan tulang).
39. b) Jaringan ikat padat tidak teratur
Berbentuk seperti lembaran-lembaran dengan serat-serat
membentuk anyaman kasar yang kuat. Jaringan ini
mengandung banyak serat kasar serta sedikit serat elastin
dan retikular.
Lokasi: pembungkus tulang dan lapisan dermis kulit.
a) Jaringan ikat
padat teratur
pada tendon
b) Jaringan ikat
padat tidak
teratur pada
lapisan dermis
kulit
a)
b)
40. 3. Jaringan Lemak (adiposa)
Jaringan lemak tersusun dari sel-sel lemak yang
dibungkus oleh anyaman serat retikulin yang halus,
dengan celah-celah berisi fibroblas, limfosit,
eosinofil, dan sejumlah sel tiang.
Sel lemak dapat menyintesis lemak dari karbohidrat
dan asam lemak di bawah pengaruh hormon insulin.
Jaringan lemak berfungsi sebagai bantalan yang
melindungi organ-organ, cadangan makanan, dan
isolator penjaga suhu tubuh.
Lokasi: Jaringan ini terdapat pada seluruh bagian
tubuh, di bawah kulit, sekitar persendian, disekitar
organ-organ dalam.
42. Jaringan Ikat Khusus
1) Jaringan tulang rawan (Kartialgo)
Ciri – ciri :
- Tersusun dari bahan dasar yang disebut kondromukoid
yaitu bahan dasar yang mengandung protein, dan
karbohidrat.
-Tersusun dari sel tulang rawan (Kondrosit) yang berfungsi
sebagai penyusun matriks.
- Pada anak-anak tulang rawan terbentuk dari sel-sel
mesenkim(jaringan ikat embrional). Pada orang dewasa
tulang rawan terbentuk dari selaput tulang rawan
(perikondrium).
43. Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu:
a) Tulang Rawan Hialin
Berwarna putih kebiruan, transparan, daya elastisitas
tinggi, terbanyak di dalam tubuh, tetapi paling lemah.
Pada tahap embrio berupa rangka sementara, pada
orang dewasa ditemukan pada persendian, ujung
tulang rusuk dan saluran pernafasan.
Jaringan tulang rawan hialin pada trakea
44. b) Tulang rawan elastik
Tersusun dari serat elastin, berwarna kuning,
dibungkus oleh perikondrium, bersifat lentur. Terdapat
pada daun telinga, laring, epiglotis.
c) Tulang rawan fibroblas
Tersusun dari serat kolagen yang tersusun rapat,
berwarna gelap dan keruh, tidak memiliki
perikondrium. Terdapat pada antarruas tulang
belakang, tulang kemaluan, persendian tulang bahu
dan paha, serta tempat lekat tendon dan ligamen.
45. Jaringan tulang rawan fibroblas pada tendon
Jaringan tulang rawan elastik pada daun telinga
46. 2)Jaringan tulang sejati/tulang keras (Osteon)
Ciri-ciri:
- Tersusun dari sel-sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit
dibentuk oleh Osteoblast (sel yang berasal dari fibroblas)
-Berfungsi melindungi organ-organ tubuh, sebagai tempat
melekatnya otot dan juga sebagai penyokong tubuh.
-Unit dasar tulang disebut Sistem Havers yang terdiri dari:
•Lamela: Lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam
mineral (membuat tulang jadi keras) dan serat kolagen
(membuat tulang jadi kuat).
•Lakuna: Ruang kecil di antara lamela dan mengandung sel
tulang (osteosit)
•Kanalikuli: Saluran yang berfungsi menyalurkan makanan
dan mengeluarkan zat sisa
•Saluran Havers: Berisi pembuluh darah dan saraf
47. -Berdasarkan strukturnya tulang keras dibedakan
menjadi :
a) Tulang spons (tulang spongiosa)
tulang spons memiliki rongga-rongga, tersusun dari
trabekula (lamela-lamela dengan lakuna yang
mengandung osteosit) dan lempeng-lempeng yang
saling berhubungan. Tulang spons terletak pada
bagian dalam tulang dan langsung berhubungan
dengan sumsum tulang.
b) Tulang kompak
tulang kompak tidak memiliki rongga, terletak
dibagian luar tulang spons. Tulang kompak terdiri
atas berjuta-juta sistem havers yang tersusun
menurut sumbu panjang tulang.
49. 3) Jaringan Darah dan Limfa
a) Jaringan darah
Ciri-ciri :
Tersusun dari sel-sel bebas dan matriks cair
(plasma).
Terdiri dari :
Eritrosit (sel darah merah), berfungsi mengangkut
oksigen.
Leukosit (sel darah putih), berfungsi sebagai
antibodi.
Trombosit (keping darah), berfungsi membantu
pembekuan darah.
Plasma darah, berfungsi mengangkut sari-sari
makanan, hormon, dan zat sisa metabolisme.
51. b) Jaringan Limfa (getah bening)
Limfa merupakan cairan yang dikumpulkan dari
jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah.
Antibodi (immunoglobulin) dan sel-sel yang sebagian
besar limfosit akan ditambahkan pada saat limfa
melewati nodus limfa. Nodus limfa terdapat di dalam
tonsil,limpa, timus, dan sepanjang saluran pencernan.
52. C. JARINGAN OTOT
Tersusun dari sel-sel atau serat otot (miofibril) yang
tergabung dalam berkas-berkas. Berfungsi melakukan
gerak pada berbagai bagian tubuh.
Sel otot memiliki membran plasma yang disebut
sarkolema dan berisi sitoplasma yang disebut
sarkoplasma.
Miofibril terdiri atas satuan-satuan lebih kecil yang disebut
miofilamen.
Miofilamen tebal mengandung miosin, miofilamen tipis
mengandung aktin.
Setiap miofibril memiliki pita gelap dan pita terang yang
disebut sarkomer.
54. Perbedaan Otot Polos Otot Rangka Otot Jantung
Bentuk sel Gelendong Silindris panjang Silindris, bagian
ujung bercabang dua
atau lebih
Ukuran sel Panjang 3-200 µm
Diameter 5-10 µm
Panjang 1-40 mm
Diameter 10-100 µm
Panjang 50-100 µm
Diameter 10-20 µm
Inti sel Bentuk oval, satu di
tengah
Bentuk lonjong,
banyak di tepi serat
Lonjong panjang,
satu di tengah serat
Pita gelap-
terang
Tidak ada Ada Ada
aktivitas Kontraksi lambat,
tidak mudah lelah
Kontraksi cepat, kuat,
mudah lelah
Kontraksi cukup
kuat, otomatis, tidak
mudah lelah
Perbedaan antara otot polos, otot
rangka (lurik), dan otot jantung
55. Perbedaan Otot Polos Otot Rangka Otot Jantung
Pengaruh
saraf
Saraf tak sadar (saraf
otonom), otot involunter
(otot tak sadar)
Saraf sadar, otot
volunter (otot
sadar)
Saraf otonom,
otot involunter
(otot tak sadar)
Letak Saluran pencernaan,
dinding pembuluh darah,
pembuluh limfa, saluran
pernapasan, saluran
reproduksi, kandung kemih,
dermis, iris, dan korpus
siliaris mata.
Melekat pada
tulang rangka
Jantung
Perbedaan antara otot polos, otot rangka
(lurik), dan otot jantung
56. D. JARINGAN SARAF
Tersebar di dalam tubuh, paling banyak (98%) pada
susunan saraf pusat otak dan medula spinalis (sumsum
tulang belakang).
Berfungsi menerima dan meneruskan rangsang serta
mengatur segala aktivitas otot dan organ tubuh.
Tersusun dari sel saraf (neuron) berbentuk serabut
panjang, dan sel penyokong (neuroglia) yang
berukuran kecil. Antara neuron satu dengan neuron
lain terdapat celah sinapsis. Pada celah ini terdapat
neurotransmitter yang bertugas mengirimkan sinyal
dari satu neuron ke neuron lain.
Neuroglia menghasilkan mielin sebagai penyokong
neuron dan menyatukan jaringan pada susunan saraf
pusat.
57. • Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
Neuron Sensorik:
menerima rangsang dari lingkungan dan
mengirimkannya ke saraf pusat.
Neuron Motorik :
mengirimkan rangsang dari saraf pusat ke efektor
Neuron Asosiasi (neuron konektor)
penghubung antara neuron sensorik dan motorik.
58.
59. ORGAN HEWAN
Organ merupakan sekumpulan beberapa jaringan
yang melakukan fungsi tertentu.
Organ pada hewan terdiri atas:
organ luar (misal mata, telinga, mulut, hidung dan
kulit)
organ dalam (misal paru-paru, jantung,
lambung,usus dan ginjal).
61. SISTEM ORGAN
• Definisi
▫ Gabungan dari berbagai organ untuk melakukan fungsi
tertentu di dalam tubuh.
• Sistem organ pada manusia ada 9:
1. Rangka
2. Otot
3. Pencernaan
4. Pernapasan
5. Sirkulasi
6. Saraf
7. Reproduksi
8. Endokrin
9. Ekskresi
62. 1. Sistem Rangka
Fungsi:
Memberi bentuk tubuh
Melindungi organ lunak
dalam tubuh
Menyimpan cadangan
mineral
Tempat pembentukan
sel darah
Tempat melekatnya otot
63. 2. Sistem Otot
Fungsi:
Membantu pergerakan
tubuh
Menentukan postur
tubuh
Menyimpan glikogen
64. 3. Sistem Pencernaan
Fungsi:
Mencerna dan
menyerap sari-sari
makanan serta
memanfaatkannya
dalam proses fisiologis
sistem organ
65. 4. Sistem Pernapasan
Fungsi:
Mengambil O2 dari luar
dan mengeluarkan CO2
dari dalam tubuh
Menghasilkan energi
dari hasil metabolisme
66. 5. Sistem Sirkulasi
Fungsi:
Mengangkut O2 dan
sari makanan ke seluruh
tubuh
Mengekskresikan sisa
metabolisme yang tidak
berguna ke ginjal dan
paru-paru untuk
dikeluarkan dari tubuh
Menlindungi tubuh dari
bibit penyakit
67. 6. Sistem Saraf
Fungsi:
Menerima dan
menanggapi sinyal-
sinyal atau rangsangan
dari berbagai organ
serta mengatur alat-alat
kerja tubuh.
68. 7. Sistem Reproduksi
Fungsi:
Mempertahankan
kelangsungan hidup
suatu jenis mahluk
hidup melalui proses
perkembangbiakkan
69. 8. Sistem Endokrin
Fungsi:
Memproduksi hormon
yang diperlukan untuk
menjaga kelancaran
proses metabolisme
tubuh
70. 9. Sistem Ekskresi
Fungsi:
Mengeluarkan sisa-sisa
metabolisme yang tidak
digunakan lagi oleh
tubuh
Menjaga keseimbangan
cairan sel dengan
lingkungannya
(homeostasis)
71. Sel Punca (StemCell)
Sel punca adalah sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan
sel lain yang menyusun keseluruhan tubuh organisme
A. Karakteristik sel punca:
Belum berdiferensiasi, sehingga belum memiliki bentuk dan
fungsi yang spesifik.
Mampu memperbanyak diri dengan cara bereplikasi
menghasilkan sel-sel dengan karakteristik sama dengan
induknya.
Dapat berdiferensiasi menjasi lebih dari satu jenis sel. Sel
punca dapat bersifat pluripoten, yaitu kemampuan untuk
berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun yang berasal dari
ketiga lapisan embional (ektoderm, mesoderm, dan
endoderm), atau bersifat multipoten, yaitu kemampuan untuk
berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang
biasanya berada dalam suatu golongan.
72. 1) Sel punca embrionik
Adalah sel punca yang terdapat pada perkembangan
individu yang masih berada dalam tahap embrio.
Terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari.
Bersifat pluripoten.
2) Sel punca Dewasa
Adalah sel punca yang ditemukan di antara sel-sel
lainnya yang telah berdiferensiasi dalam suatu
jaringan biasa.
Bersifat multipoten.
Contoh: sel punca hematopoteik, sel punca jaringan
saraf, sel punca jaringan kulit, sel punca mesenkimal,
dan sel punca jantung.
B. Jenis Sel Punca
74. Potensi Sel Punca dalam Aplikasi Klinis
Berbagai macam penyakit degeneratif, yaitu penyakit
akibat kerusakan sel-sel dalam jaringan atau
organ,bersifat irreversible.
Contoh penyakit degeneratif: stroke (gangguan
pasokan darah ke otak), diabetes mellitus (gangguan
metabolisme insulin), aterosklerosis (peradangan
pembuluh darah), dll.
Terapi menggunakan sel punca bersifat permanen.
75. Tumor adalah benjolan atau pembengkakan akibat
pertumbuhan sel-sel abnormal yang tumbuh tidak terkontrol.
Dibedakan menjadi 2 jenis: tumor jinak (benign) dan tumor
ganas (malignant).
Tumor yang bersifat ganas disebut kanker.
Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol disebabkan oleh
mutasi DNA atau gen yang mengontrol pembelahan sel.
Faktor penyebab tumor/kanker:
Tumor dan Kanker
Infeksi
Gangguan keseimbangan hormonal
Faktor kejiwaan dan emosional
Radikal bebas
Faktor keturunan
Faktor lingkungan
Makanan yang mengandung
bahan kimia
virus