SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Kliping Patah Tulang / fraktur
Patah Tulang
(Rangkuman)
1.PENGERTIAN
Patah tulang atau Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma.
Fraktur digolongkan sesuai jenis dan arah garis fraktur.
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
Fraktur dapat terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat
diabsorbsi
2.Klasifikasifraktur :
Menurut Hardiyani (1998), fraktur dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan tempat (Frakturhumerus, tibia, clavicula, dancrurisdst).
2. Berdasarkan luas dan garis fraktur terdiri dari :
a. Frakturkomplit (garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui
kedua kortek stulang).
b. Fraktur tidak komplit (bila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang
tulang).
3. Berdasarkan bentuk dan jumlah garis patah :
a. Fraktur kominit (garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan).
b. Fraktur segmental (garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan).
c. Fraktur Multipel ( garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan
tempatnya, misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan sebagainya).
4. Berdasar kanposisifragmen :
a. Undisplaced (tidak bergeser) / garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak
bergeser.
b. Displaced (bergeser) / terjadi pergeseran fragmenfraktur
5. Berdasarkan hubungan fraktur dengan dunia luar :
a. Tertutup
Kliping Patah Tulang / fraktur
b. Terbuka (adanya perlukaan di kulit).
6. Berdasar bentuk garis fraktur dan hubungan dengan mekanisme trauma :
a. Garis patah melintang.
b. Oblik / miring.
c. Spiral / melingkari tulang.
d. Kompresi
e. Avulsi / trauma tarikan atau insersiotot pada insersinya. Missal pada patela.
7. Berdasarkan kedudukan tulangnya :
a. Tidak adanya dislokasi.
b. Adanya dislokasi
- At axim :membentuk sudut.
- At lotus :fragmen tulang berjauhan.
- At longitudinal :berjauhan memanjang.
- At lotus cum contractiosnum :berjauhan dan memendek..
3. Penyebab
Fraktur dapat disebabkan oleh
- Cedera dan benturan seperti pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir
mendadak, kontraksiotot ekstrim.
- Letih Karena otot tidak dapat mengabsorbsi energi seperti berjalan kaki terlalu jauh.
- Kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau osteoporosis pada frakturpatologis.
4. Jenispatahtulang (fraktur) :
-Fraktur komplit adalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya
mengalami pergeseran
-Fraktur inkomplit, patah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang.
-Fraktur tertutup (fraktur simple), tidak menyebabkan robekan kulit.
Kliping Patah Tulang / fraktur
-Fraktur terbuka (frakturkomplikata/kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada
kulit atau membran amukosa sampai kepatahan tulang. Fraktur terbuka digradasi
menjadi :
Grade I dengan luka bersih kurang dari 1 cm panjangnya dan sakit jelas,
Grade II luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif dan
Grade III, yang sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan lunak
ekstensi, merupakan yang paling berat.
5. Gejala
-Nyeri biasanya merupakan gejala yang sangat nyata.
-Nyeri bisa sangat hebat dan biasanya makin lama makin memburuk, apalagi jika tulang
yang terkena digerakkan. Menyentuh daerah di sekitar patah tulang juga bisa
menimbulkan nyeri.
-Alat gerak tidak dapat berfung sisebagaimana mestinya, sehingga penderita tidak
dapat menggerakkanlengannya, berdiri di atas satutungkai atau menggenggam dengan
tangannya.
-Darah bisa merembes dari tulang yang patah (kadang dalam jumlah yang cukup
banyak) dan masuk ke dalam jaringan di sekitarnya atau keluar dari luka akibat cedera.
6. Diagnosa
Foto rontgen biasanya bias menunjukkan adanya patah tulang.
Kadang perlu dilakukan CT scan atau MRI untuk bisa melihat dengan lebih jelas daerah
yang mengalami kerusakan.
Jika tulang mulai membaik, foto rontgen juga digunakan untuk memantau
penyembuhan.
Kliping Patah Tulang / fraktur
7. Penanganan dan pengobatan Patah tulang
Tujuan dari pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang
supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap
menempel sebagaimana mestinya.
Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4 minggu, tetapi pada usialanjut
biasanya memerlukan waktu yang lebih lama.
Setelah sembuh, tulang biasanya kuat dan kembali berfungsi.
Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan.
Dengan pengobatan ini biasanya patah tulangs elangka (terutama pada anak-anak),
tulang bahu, tulang iga, jari kaki dan jari tangan, akan sembuh sempurna.
a. Reduksi fraktur berarti mengembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya. Metode
dalam reduksi adalah reduksi tertutup, traksi dan reduksi terbuka,
-Reduksi tertutup dilakukan untuk mengembalikan fragmen tulang ke posisinya
(ujung-ujung saling behubungan) dengan manipulasi dan traksi manual. Traksi,
dapat digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dani mobili sasi. Beratnya
traksi disesuaikan dengan spasmeotot yang terjadi.
-Reduksi terbuka ,dengan pendekatan pembedahan, frag mentulang direduksi.
Alat fiksasiinternal dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat, paku atau batangan
logamd apatdigunakan untukm empertahankan fragmen tulang dalam posisinya
sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi.
b. Imobilisai fraktur, setelah fraktur di reduksi fragmen tulang harus di imobilisasi atau
dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan.
Immobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi eksternal atau internal.
-Fiksasi eksternal meliputi pembalutan, gips, bidai, traksikontinui, pin dan teknik
gips atau fiksator eksternal.
-Fiksasi internal dapat dilakukan implan logam yang berperan sebagai
bidaiinerna untuk mengimobilisasi fraktur.
Sumber Data / Materi:
http://indonesiaindonesia.com/f/9874-patah-tulang/
http://rido284.wordpress.com/2008/09/19/patah-tulang/
http://id.scribd.com/doc/51369902/23/KLASIFIKASI-OPEN-FRAKTUR-GUSTILLO-ANDERSON
http://id.wikipedia.org/wiki/Fraktur_tulang
Kliping Patah Tulang / fraktur
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/02/klasifikasi-patah-tulang.html

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Asuhan keperawatan pd klien fraktur
Asuhan keperawatan pd klien frakturAsuhan keperawatan pd klien fraktur
Asuhan keperawatan pd klien fraktur
 
Makalah fraktur
Makalah frakturMakalah fraktur
Makalah fraktur
 
Laporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurLaporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femur
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPARDEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
 
Fraktur lp
Fraktur lpFraktur lp
Fraktur lp
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Laporan pendahuluan frakt
Laporan pendahuluan fraktLaporan pendahuluan frakt
Laporan pendahuluan frakt
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
 
Askep power poin
Askep power poinAskep power poin
Askep power poin
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
 
Ppt kti
Ppt ktiPpt kti
Ppt kti
 
Power poin fraktur
Power poin frakturPower poin fraktur
Power poin fraktur
 
Rbd fraktur edit
Rbd fraktur editRbd fraktur edit
Rbd fraktur edit
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep fraktur
 
13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang
 
Tanda dan gejala fraktur
Tanda dan gejala frakturTanda dan gejala fraktur
Tanda dan gejala fraktur
 
Fraktur ASKEP FRAKTUR
Fraktur ASKEP FRAKTURFraktur ASKEP FRAKTUR
Fraktur ASKEP FRAKTUR
 
Fraktur tibia
Fraktur tibiaFraktur tibia
Fraktur tibia
 

Similar to PatahTulang

FRAKTUR.pptx
FRAKTUR.pptxFRAKTUR.pptx
FRAKTUR.pptxMugaMuga2
 
M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9ermawijaya
 
Lp Askep Fraktur Femur
Lp Askep Fraktur FemurLp Askep Fraktur Femur
Lp Askep Fraktur FemurYie Sufyan
 
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docxLAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docxYusindrawati
 
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptx
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptxType of Fracture MSK Radiology- Redo.pptx
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptxredo19
 
Laporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaLaporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaNurhikmaUmati
 
Bab xiv
Bab xivBab xiv
Bab xivdekcin
 
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System MuskuluskeletalAsuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletalpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletalpjj_kemenkes
 
Laporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurLaporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurPuji Astuti
 
Laporan pendahulan-fraktur-femur
Laporan pendahulan-fraktur-femurLaporan pendahulan-fraktur-femur
Laporan pendahulan-fraktur-femurEdju Joen
 
Tugas andi (patah tulang)
Tugas andi (patah tulang)Tugas andi (patah tulang)
Tugas andi (patah tulang)Canon Andi
 
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurBab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurafifub
 
Klasifikasi frajtur berdasarkan garis fraktur
Klasifikasi frajtur berdasarkan garis frakturKlasifikasi frajtur berdasarkan garis fraktur
Klasifikasi frajtur berdasarkan garis frakturYabniel Lit Jingga
 

Similar to PatahTulang (20)

FRAKTUR.pptx
FRAKTUR.pptxFRAKTUR.pptx
FRAKTUR.pptx
 
M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9M. pbl ( blok 14 ) s.9
M. pbl ( blok 14 ) s.9
 
Lp Askep Fraktur Femur
Lp Askep Fraktur FemurLp Askep Fraktur Femur
Lp Askep Fraktur Femur
 
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docxLAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
 
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptx
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptxType of Fracture MSK Radiology- Redo.pptx
Type of Fracture MSK Radiology- Redo.pptx
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Laporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibiaLaporan pendahuluan tibia
Laporan pendahuluan tibia
 
Bab xiv
Bab xivBab xiv
Bab xiv
 
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System MuskuluskeletalAsuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Trauma Pada System Muskuluskeletal
 
Laporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femurLaporan pendahuluan fraktur femur
Laporan pendahuluan fraktur femur
 
Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4 Sgd 1 lbm 4
Sgd 1 lbm 4
 
Ajkll
AjkllAjkll
Ajkll
 
Laporan pendahulan-fraktur-femur
Laporan pendahulan-fraktur-femurLaporan pendahulan-fraktur-femur
Laporan pendahulan-fraktur-femur
 
Askep biya nn
Askep biya nnAskep biya nn
Askep biya nn
 
Tugas andi (patah tulang)
Tugas andi (patah tulang)Tugas andi (patah tulang)
Tugas andi (patah tulang)
 
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurBab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
 
7. fraktur
7. fraktur7. fraktur
7. fraktur
 
Klasifikasi frajtur berdasarkan garis fraktur
Klasifikasi frajtur berdasarkan garis frakturKlasifikasi frajtur berdasarkan garis fraktur
Klasifikasi frajtur berdasarkan garis fraktur
 
fraktur_femur.pdf
fraktur_femur.pdffraktur_femur.pdf
fraktur_femur.pdf
 

More from Fahrizal Hari

Implementasi imtaq dalam kehidupam modern
Implementasi imtaq dalam kehidupam modernImplementasi imtaq dalam kehidupam modern
Implementasi imtaq dalam kehidupam modernFahrizal Hari
 
BIOLOGI Sistem reproduksi
BIOLOGI Sistem reproduksiBIOLOGI Sistem reproduksi
BIOLOGI Sistem reproduksiFahrizal Hari
 
Sel hewan dan tumbuhan
Sel hewan dan tumbuhanSel hewan dan tumbuhan
Sel hewan dan tumbuhanFahrizal Hari
 
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGANMakalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGANFahrizal Hari
 
Bahasa jawa - campursari
Bahasa jawa - campursariBahasa jawa - campursari
Bahasa jawa - campursariFahrizal Hari
 
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 Smanik
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 SmanikPkn perjanjian internasional XI IPA 1 Smanik
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 SmanikFahrizal Hari
 

More from Fahrizal Hari (7)

Implementasi imtaq dalam kehidupam modern
Implementasi imtaq dalam kehidupam modernImplementasi imtaq dalam kehidupam modern
Implementasi imtaq dalam kehidupam modern
 
Prestizious Logo
Prestizious LogoPrestizious Logo
Prestizious Logo
 
BIOLOGI Sistem reproduksi
BIOLOGI Sistem reproduksiBIOLOGI Sistem reproduksi
BIOLOGI Sistem reproduksi
 
Sel hewan dan tumbuhan
Sel hewan dan tumbuhanSel hewan dan tumbuhan
Sel hewan dan tumbuhan
 
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGANMakalah biologi ANALISIS  KULTUR JARINGAN
Makalah biologi ANALISIS KULTUR JARINGAN
 
Bahasa jawa - campursari
Bahasa jawa - campursariBahasa jawa - campursari
Bahasa jawa - campursari
 
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 Smanik
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 SmanikPkn perjanjian internasional XI IPA 1 Smanik
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 Smanik
 

PatahTulang

  • 1. Kliping Patah Tulang / fraktur Patah Tulang (Rangkuman) 1.PENGERTIAN Patah tulang atau Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma. Fraktur digolongkan sesuai jenis dan arah garis fraktur. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur dapat terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsi 2.Klasifikasifraktur : Menurut Hardiyani (1998), fraktur dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Berdasarkan tempat (Frakturhumerus, tibia, clavicula, dancrurisdst). 2. Berdasarkan luas dan garis fraktur terdiri dari : a. Frakturkomplit (garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua kortek stulang). b. Fraktur tidak komplit (bila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang tulang). 3. Berdasarkan bentuk dan jumlah garis patah : a. Fraktur kominit (garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan). b. Fraktur segmental (garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan). c. Fraktur Multipel ( garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan tempatnya, misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan sebagainya). 4. Berdasar kanposisifragmen : a. Undisplaced (tidak bergeser) / garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser. b. Displaced (bergeser) / terjadi pergeseran fragmenfraktur 5. Berdasarkan hubungan fraktur dengan dunia luar : a. Tertutup
  • 2. Kliping Patah Tulang / fraktur b. Terbuka (adanya perlukaan di kulit). 6. Berdasar bentuk garis fraktur dan hubungan dengan mekanisme trauma : a. Garis patah melintang. b. Oblik / miring. c. Spiral / melingkari tulang. d. Kompresi e. Avulsi / trauma tarikan atau insersiotot pada insersinya. Missal pada patela. 7. Berdasarkan kedudukan tulangnya : a. Tidak adanya dislokasi. b. Adanya dislokasi - At axim :membentuk sudut. - At lotus :fragmen tulang berjauhan. - At longitudinal :berjauhan memanjang. - At lotus cum contractiosnum :berjauhan dan memendek.. 3. Penyebab Fraktur dapat disebabkan oleh - Cedera dan benturan seperti pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak, kontraksiotot ekstrim. - Letih Karena otot tidak dapat mengabsorbsi energi seperti berjalan kaki terlalu jauh. - Kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau osteoporosis pada frakturpatologis. 4. Jenispatahtulang (fraktur) : -Fraktur komplit adalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran -Fraktur inkomplit, patah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang. -Fraktur tertutup (fraktur simple), tidak menyebabkan robekan kulit.
  • 3. Kliping Patah Tulang / fraktur -Fraktur terbuka (frakturkomplikata/kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit atau membran amukosa sampai kepatahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi : Grade I dengan luka bersih kurang dari 1 cm panjangnya dan sakit jelas, Grade II luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif dan Grade III, yang sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensi, merupakan yang paling berat. 5. Gejala -Nyeri biasanya merupakan gejala yang sangat nyata. -Nyeri bisa sangat hebat dan biasanya makin lama makin memburuk, apalagi jika tulang yang terkena digerakkan. Menyentuh daerah di sekitar patah tulang juga bisa menimbulkan nyeri. -Alat gerak tidak dapat berfung sisebagaimana mestinya, sehingga penderita tidak dapat menggerakkanlengannya, berdiri di atas satutungkai atau menggenggam dengan tangannya. -Darah bisa merembes dari tulang yang patah (kadang dalam jumlah yang cukup banyak) dan masuk ke dalam jaringan di sekitarnya atau keluar dari luka akibat cedera. 6. Diagnosa Foto rontgen biasanya bias menunjukkan adanya patah tulang. Kadang perlu dilakukan CT scan atau MRI untuk bisa melihat dengan lebih jelas daerah yang mengalami kerusakan. Jika tulang mulai membaik, foto rontgen juga digunakan untuk memantau penyembuhan.
  • 4. Kliping Patah Tulang / fraktur 7. Penanganan dan pengobatan Patah tulang Tujuan dari pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagaimana mestinya. Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4 minggu, tetapi pada usialanjut biasanya memerlukan waktu yang lebih lama. Setelah sembuh, tulang biasanya kuat dan kembali berfungsi. Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan. Dengan pengobatan ini biasanya patah tulangs elangka (terutama pada anak-anak), tulang bahu, tulang iga, jari kaki dan jari tangan, akan sembuh sempurna. a. Reduksi fraktur berarti mengembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya. Metode dalam reduksi adalah reduksi tertutup, traksi dan reduksi terbuka, -Reduksi tertutup dilakukan untuk mengembalikan fragmen tulang ke posisinya (ujung-ujung saling behubungan) dengan manipulasi dan traksi manual. Traksi, dapat digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dani mobili sasi. Beratnya traksi disesuaikan dengan spasmeotot yang terjadi. -Reduksi terbuka ,dengan pendekatan pembedahan, frag mentulang direduksi. Alat fiksasiinternal dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat, paku atau batangan logamd apatdigunakan untukm empertahankan fragmen tulang dalam posisinya sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi. b. Imobilisai fraktur, setelah fraktur di reduksi fragmen tulang harus di imobilisasi atau dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan. Immobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi eksternal atau internal. -Fiksasi eksternal meliputi pembalutan, gips, bidai, traksikontinui, pin dan teknik gips atau fiksator eksternal. -Fiksasi internal dapat dilakukan implan logam yang berperan sebagai bidaiinerna untuk mengimobilisasi fraktur. Sumber Data / Materi: http://indonesiaindonesia.com/f/9874-patah-tulang/ http://rido284.wordpress.com/2008/09/19/patah-tulang/ http://id.scribd.com/doc/51369902/23/KLASIFIKASI-OPEN-FRAKTUR-GUSTILLO-ANDERSON http://id.wikipedia.org/wiki/Fraktur_tulang
  • 5. Kliping Patah Tulang / fraktur http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/02/klasifikasi-patah-tulang.html