3. 1.
• Definisi Proses Costing
2.
• Manfaat Proses Costing
3.
• Prebedaan Proses Costing Dengan
Metode Lainnya
MATERI
Next
4. Proses costing(biaya proses) adalah metode costing yang digunakan jika tidak mungkin untuk
mengidentifikasi unit terpisah dari produksi, atau pekerjaan, biasanya karena sifat kontinyu
dari proses produksi yang terlibat. Proses costing mengikuti dan mengakumulasi biaya
langsung, dan mengalokasikan biaya tidak langsung yang terjadi selama proses manufaktur.
Back
5. 1. Menentukan berapa banyak produk yang
dimiliki perusahaan pada akhir periode pelaporan
akuntansi
2. Mengevaluasi tahap penyelesaian produk per
unit
3. Menetapkan biaya pada unit yang diproduksi
dan pada inventory.
Back
6. Perbedaan Proses Costing Dengan Metode Lainnya
a) Sifat kontinyu dari produksi dalam banyak proses berarti
bahwa akan ada work in progress yang harus dinilai. Dalam
proses costing tidak mungkin untuk membuat catatan biaya
biaya yang dikeluarkan pada unit individu output karena
produksi dalam penyelesaian merupakan massa homogen
yang sulit dibedakan .
b) Output dari satu proses menjadi input berikutnya, kecuali
itu adalah proses akhir, yang berpuncak pada produk jadi.
c) Kerugian sering terjadi selama proses karena
pembusukan, pemborosan, penguapan dan sebagainya.
d) Output dari produksi mungkin satu jenis produk, tapi
tergantung pada jenis industrinya juga, karena terkadang
ada produk sampingan dan produk bersama.
Back
7. Selama bulan Mei 2002 sebanyak 20.000 unit diproses
didepartemen produksi. Biaya bahan langsung yang
ditambahkan diawal proses sebesar Rp. 38 juta, Biaya
pekerja langsung Rp. 17 juta dan Biaya Overhead Rp. 8,5
juta. Pada akhir bulan terdapat 5000 unit barang. dalam
proses taraf penyelesaian 60% biaya pekerja dan biaya
overhead. 14.000 unit berhasil diselesaikan.
Hitunglah :
- Produksi Ekivalen
- Biaya Satuan
- Pertanggung jawaban Biaya
8. Proses Costing Tanpa Persediaan Awal
BDP Awal = 0
BDP Akhir = 5000
60% U
60% O
20.000
14.000
Hilang = 1000
B = Rp. 38 jt
U = Rp. 17 jt
O = Rp. 8,5 jt
10. Unit ekivalen dan Biaya satuan
BAHAN UPAH OVERHEAD
BDP 5.000 60% 5000 = 3000 60% 5000 = 3000
Unit Hilang 1000 60% 1000 = 600 60% 1000 = 600
Unit Selesai 14.000 14.000 14.000
Unit Ekivalen 20.000 17.600 17.600
Biaya Rp. 38.000.000 Rp. 17.000.000 Rp. 8.500.000
Biaya Satuan Rp. 1.900 Rp. 965.91 Rp. 482.95
- Total biaya yang harus dipertanggung jawabkan
= Rp. 38.000.000 + Rp. 17.000.000 + Rp. 8.500.000 = Rp. 63.500.000
- Total biaya satuan
= Rp. 1.900 + Rp. 965.91 + Rp. 482,95 = Rp. 3.348.85
11. Pertanggungjawaban biaya
• Biaya yang ditransfer ke Departemen berikut
14.000 x Rp. 3.348.85=Rp. 46.883.900
• BDP
B = 5000 x Rp. 1.900 = Rp. 9.500.000
U = 3000 x Rp. 965.91 = 2.897.000
O = 3000 x Rp. 482.95 = 1.448.850 +
13.846.550
• Unit Hilang
B = 1000 x Rp. 1.900 = Rp. 1.900.000
U = 600 x Rp. 965.91 = 579.540
O = 600 x Rp. 482.95 = 289.770 +
2.769.310 +
• Total Biaya yang di Pertanggungjawabkan Rp. 63.500.000
12. Resume 10 jurnal
No Nama Judul Metode Variabel
1. Barchelino,
Rivaldo.(2016)
Analisis penerapan PSAK
NO.14 terhadap metode
pencatatan dan penilaian,
persediaan barang dagangan
pada PT SURYA WENANG
INDAH MANADO.
1. Metode
deksriptif
kualitatif
1. Pencatatan dan
penilaian persediaan
2. biaya pembelian,
biaya konversi dan
biaya lain- lain.
2. Pratiwi,
Cahyanti
Hana.(2018)
Penerapan akuntansi
persediaan basis SAK EMKM
pada UD andika jaya jember.
1. Metode
deskriptif
kualitatif
1. pendapatan
utama perusahaan
2. penerapan akun
tabel.
3. perbaikan
penyediaan
3. Pratama,
Fidya Arie,
Dan Fitri
Marshela.
(2018)
Sistem penentuan harga
pokok produksi melalui
pendekatan variabel coasting
pada MEGA ALUMINIUM.
1. Metode
variabel
coasting
1. penentuan harga
pokok produksi
2. penentuan harga
jual / pokok.
13. 4. Sutoni,
Akhmad.
(2018)
Analisis persediaan
menggunakan metode
periodic order
quantity(POQ) study kasus
di B.B. BAROKAH
CIANJUR.
1. metode
periodic order
quality (POQ)
1. persediaan suku
cadang.
2. periode pemesanan
3. ongkos pemasaran
5. Mangopa,
Sulistian,
Hartati Tuli
Dan Mulyani
Mahmud.
(2020)
Analisis penerapan SAK –
EMKM persediaan pada
usaha mikro dan kecil
sektor ritel barang harian
1. metode
deskriptif
1. penerapan standar
akuntansi keuangan
entitas kecil menengah
(SAK-EMKM).
2.pengendalian
persediaan.
6. Timothy,
Tinangon
Joshua, Jacky
Sumarauw,
(2020)
Analisis pengendalian
persediaan bahan baku
kemasan plastik pada PT
ASEGAR MURNI JAYA,
DESA TUMALUNTUNG,
KAB. MINAHASA
UTARA
1. metode
penelitian
deksriptif
2. metode
economic
order
quality(EOQ)
1. pengendalian
persediaan.
2. biaya persediaan.
3. meminimalkan
biaya persediaan.
14. 7. Siahaan,
Monica
Krisalda (2021)
Penyusunan bahan ajar
digital praktikum akuntansi
perusahaan manufaktur.
1. Metode
wawancara
observasi.
2. Study
dokumen
1. percepatan
proses belajar
mengajar
disekolah.
2. bahan ajar yang
lebih efektif dan
efesien .
3. harga pokok
proses
8. Rina, Ahcmad
Syamsudin Dan
Dedy Rachmad
Hidayat. (2021)
Analisis implementasi sistem
just in time (JIT) pada
persediaan bahan baku untuk
memenuhi kebutuhan
produksi pada ZIDANE
MEUBEL PALANG
KARAYA.
1. Metode
deksriptif
kualitatif
1. persediaan
bahan baku.
2. total biaya
kesediaan.
3. penghematan
biaya.
9. Simanjuntak,
Westry Andri.
(2017)
Penerapan sistem informasi
akuntansi persediaan dalam
pengelolaan, persediaan
yang optimal pada PT
COLA-COLAAMATIL
INDONESIA
DISTRIBUTION MEDAN.
1. metode
deksriptif
dedukatif
1. Harga pokok
penjualan
2. Penentuan
jumlah
pesanan yang
optimal
15. 10. Swasono,
micahael adi,
agung tri
prastowo
(2021)
Analisi dan perancangan
sistem informasi pengendalian
persedian barang
1.metode
waterfall
2.metode oop
1.jumlah data
stok barang
2.harga pokok
penjualan
3.pembangunan
sistem inventory