Metode activity based costing (ABC) merupakan pendekatan penentuan biaya produk berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Biaya dialokasikan ke aktivitas berdasarkan cost driver, kemudian biaya aktivitas dialokasikan ke produk berdasarkan volume aktivitas yang dikonsumsinya."
Dokumen tersebut menjelaskan kasus perhitungan biaya produk menggunakan metode activity based costing (ABC) pada perusahaan PT Baju. PT Baju memproduksi dua jenis produk yaitu polos dan bercorak dengan jumlah yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan perhitungan biaya overhead untuk setiap aktivitas berdasarkan tarif overhead, kemudian menghitung total biaya dan biaya per unit untuk setiap produk menggunakan metode ABC.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya per unit menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC). ABC membagi biaya overhead menjadi kelompok tingkat batch dan kelompok tingkat unit berdasarkan aktivitasnya. Kemudian biaya overhead dialokasikan ke produk menggunakan penggerak aktivitas seperti proses produksi, jam mesin, dan jam tenaga kerja langsung. Metode ini menghasilkan perhitungan biaya per unit yang lebih akurat dibandingkan metode konvension
Activity Based Costing (ABC) adalah sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi aktivitas dan mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas untuk memproduksi barang agar perhitungan biaya menjadi lebih tepat dan akurat dibandingkan metode konvensional. ABC direkomendasikan untuk perusahaan di Indonesia.
Tes tengah semester mata kuliah akuntansi manajemen membahas konsep biaya produk, identifikasi biaya per unit, dan analisis biaya desain berdasarkan unit produksi untuk menentukan biaya variabel dan tetap serta fungsi biaya. Metode ABC juga digunakan untuk menghitung biaya overhead per unit produk.
Metode activity based costing (ABC) merupakan pendekatan penentuan biaya produk berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Biaya dialokasikan ke aktivitas berdasarkan cost driver, kemudian biaya aktivitas dialokasikan ke produk berdasarkan volume aktivitas yang dikonsumsinya."
Dokumen tersebut menjelaskan kasus perhitungan biaya produk menggunakan metode activity based costing (ABC) pada perusahaan PT Baju. PT Baju memproduksi dua jenis produk yaitu polos dan bercorak dengan jumlah yang berbeda. Dokumen ini menjelaskan perhitungan biaya overhead untuk setiap aktivitas berdasarkan tarif overhead, kemudian menghitung total biaya dan biaya per unit untuk setiap produk menggunakan metode ABC.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan biaya per unit menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC). ABC membagi biaya overhead menjadi kelompok tingkat batch dan kelompok tingkat unit berdasarkan aktivitasnya. Kemudian biaya overhead dialokasikan ke produk menggunakan penggerak aktivitas seperti proses produksi, jam mesin, dan jam tenaga kerja langsung. Metode ini menghasilkan perhitungan biaya per unit yang lebih akurat dibandingkan metode konvension
Activity Based Costing (ABC) adalah sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi aktivitas dan mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas untuk memproduksi barang agar perhitungan biaya menjadi lebih tepat dan akurat dibandingkan metode konvensional. ABC direkomendasikan untuk perusahaan di Indonesia.
Tes tengah semester mata kuliah akuntansi manajemen membahas konsep biaya produk, identifikasi biaya per unit, dan analisis biaya desain berdasarkan unit produksi untuk menentukan biaya variabel dan tetap serta fungsi biaya. Metode ABC juga digunakan untuk menghitung biaya overhead per unit produk.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya tenaga kerja yang mencakup pendefinisian biaya tenaga kerja, perhitungan upah kotor, penetapan tarif biaya overhead pabrik, distribusi biaya upah dan gaji, serta perhitungan harga pokok produksi.
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses untuk menghitung biaya produksi per satuan. Metode ini digunakan untuk perusahaan yang berproduksi massal melalui satu atau lebih departemen produksi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung harga pokok produk jadi dan persediaan serta pengaruh produk hilang terhadap perhitungan biaya produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang anggaran biaya overhead pabrik, yang merupakan biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan selama proses produksi. Dokumen menjelaskan pengertian, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik, serta rumus dan contoh perhitungan untuk menghitung biaya overhead netto setiap departemen dan menghitung tarif biaya overhead.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan harga pokok berdasarkan aktivitas dengan menjelaskan pendekatan biaya berdasarkan fungsi dan kelemahannya serta pendekatan biaya berdasarkan aktivitas yang lebih akurat dengan menggunakan rasio konsumsi aktivitas untuk mengalokasikan biaya overhead ke produk.
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas20ianpratama
Activity-based costing (ABC) membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini menggunakan dasar pemikiran bahwa produk atau jasa perusahaan diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas dan aktivitas tersebut membutuhkan biaya. Setelah sumber daya dibebankan ke aktivitas, aktivitas kemudian dibebankan ke obyek biaya sesuai dengan penggunaannya. ABC mengakui hubungan sebab akibat antara cost driver dengan aktivias.
Dokumen tersebut membahas tentang metode harga pokok proses. Metode ini digunakan untuk menghitung biaya produksi pada perusahaan manufaktur yang memproduksi barang homogen secara berkelanjutan. Metode ini mencatat biaya produksi setiap periode berdasarkan unit setara yang mempertimbangkan tingkat penyelesaian produk dalam proses.
Dokumen tersebut membahas metode perhitungan harga pokok pesanan, termasuk penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, metode pengumpulan biaya produksi, kartu harga pokok pesanan, dan contoh soal akuntansi untuk metode harga pokok pesanan."
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas20ianpratama
Sistem activity-based costing (ABC) mengalokasikan biaya ke produk berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi. ABC melibatkan identifikasi cost pool aktivitas dan pemicu aktivitas untuk mengalokasikan biaya ke produk secara lebih akurat. Contoh menunjukkan penggunaan ABC untuk menghitung biaya produk istimewa dan reguler lebih akurat daripada sistem konvensional.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian biaya produksi dan pengelompokannya, serta contoh perhitungan biaya produksi suatu perusahaan yang memproduksi barang dengan harga jual Rp20.425. Biaya produksi terdiri atas bahan langsung, buruh langsung, dan overhead pabrik dengan total Rp12.136. Dengan biaya pemasaran sebesar 25% dari biaya produksi, total biaya perusahaan adalah Rp15.170 sehingga laba yang diper
Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi per satuan bagi perusahaan yang memproduksi produk standar secara berkelanjutan. Biaya ditentukan berdasarkan total biaya yang dikeluarkan selama periode akuntansi dibagi jumlah produk yang dihasilkan. Metode ini menghitung harga pokok produk jadi dan persediaan dalam proses pada akhir periode.
Dokumen tersebut membahas tentang penganggaran biaya overhead pabrik perusahaan yang mencakup pengertian budget biaya overhead pabrik, jenis biaya overhead pabrik, bagian-bagian produksi perusahaan, metode alokasi biaya, satuan kegiatan bagian produksi dan pembantu, alokasi dan pembebanan biaya overhead pabrik.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya tenaga kerja yang mencakup pendefinisian biaya tenaga kerja, perhitungan upah kotor, penetapan tarif biaya overhead pabrik, distribusi biaya upah dan gaji, serta perhitungan harga pokok produksi.
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses untuk menghitung biaya produksi per satuan. Metode ini digunakan untuk perusahaan yang berproduksi massal melalui satu atau lebih departemen produksi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menghitung harga pokok produk jadi dan persediaan serta pengaruh produk hilang terhadap perhitungan biaya produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang anggaran biaya overhead pabrik, yang merupakan biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan perusahaan selama proses produksi. Dokumen menjelaskan pengertian, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya overhead pabrik, serta rumus dan contoh perhitungan untuk menghitung biaya overhead netto setiap departemen dan menghitung tarif biaya overhead.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan harga pokok berdasarkan aktivitas dengan menjelaskan pendekatan biaya berdasarkan fungsi dan kelemahannya serta pendekatan biaya berdasarkan aktivitas yang lebih akurat dengan menggunakan rasio konsumsi aktivitas untuk mengalokasikan biaya overhead ke produk.
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas20ianpratama
Activity-based costing (ABC) membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini menggunakan dasar pemikiran bahwa produk atau jasa perusahaan diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas dan aktivitas tersebut membutuhkan biaya. Setelah sumber daya dibebankan ke aktivitas, aktivitas kemudian dibebankan ke obyek biaya sesuai dengan penggunaannya. ABC mengakui hubungan sebab akibat antara cost driver dengan aktivias.
Dokumen tersebut membahas tentang metode harga pokok proses. Metode ini digunakan untuk menghitung biaya produksi pada perusahaan manufaktur yang memproduksi barang homogen secara berkelanjutan. Metode ini mencatat biaya produksi setiap periode berdasarkan unit setara yang mempertimbangkan tingkat penyelesaian produk dalam proses.
Dokumen tersebut membahas metode perhitungan harga pokok pesanan, termasuk penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, metode pengumpulan biaya produksi, kartu harga pokok pesanan, dan contoh soal akuntansi untuk metode harga pokok pesanan."
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas20ianpratama
Sistem activity-based costing (ABC) mengalokasikan biaya ke produk berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi. ABC melibatkan identifikasi cost pool aktivitas dan pemicu aktivitas untuk mengalokasikan biaya ke produk secara lebih akurat. Contoh menunjukkan penggunaan ABC untuk menghitung biaya produk istimewa dan reguler lebih akurat daripada sistem konvensional.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian biaya produksi dan pengelompokannya, serta contoh perhitungan biaya produksi suatu perusahaan yang memproduksi barang dengan harga jual Rp20.425. Biaya produksi terdiri atas bahan langsung, buruh langsung, dan overhead pabrik dengan total Rp12.136. Dengan biaya pemasaran sebesar 25% dari biaya produksi, total biaya perusahaan adalah Rp15.170 sehingga laba yang diper
Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi per satuan bagi perusahaan yang memproduksi produk standar secara berkelanjutan. Biaya ditentukan berdasarkan total biaya yang dikeluarkan selama periode akuntansi dibagi jumlah produk yang dihasilkan. Metode ini menghitung harga pokok produk jadi dan persediaan dalam proses pada akhir periode.
Dokumen tersebut membahas tentang penganggaran biaya overhead pabrik perusahaan yang mencakup pengertian budget biaya overhead pabrik, jenis biaya overhead pabrik, bagian-bagian produksi perusahaan, metode alokasi biaya, satuan kegiatan bagian produksi dan pembantu, alokasi dan pembebanan biaya overhead pabrik.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
2. • Rahayu Widyaningsih (2106010264)
• Adelia Novita Sari (2206010070)
• Widia Yuningsih (2206010027)
• Hanna Vandhika A. (2206010079)
• Listi Puti Aura (2206010066)
3. 1. Identifikasi aktivitas
• Identifikasi sejumlah aktivitas
yang menimbulkan biaya.
Merancang produk,
pemrosesan oleh tenaga
kerja langsung,
penambahan bahan
langsung dan pengiriman
• Pemisahan kegiatan yang
menambah nilai (value added) dan
yang tidak menambah nilai (non-
added value).
Reparasi manajemen,
inspeksi, penyimpanan
produk
Continue…
4. 2. menentukan biaya yang terkait dengan masing-masing aktivitas (penyebab utamanya adalah cost driver).
Lanjutan
5. Menghitung tarif per kelompok aktivitas
4. Menggabungkan biaya aktivitas yang dikelompokkan
3. Mengelompokkan aktivitas yang beragam menjadi satu
5. 1. Aktivitas berlevel unit
(unit level activities)
Aktivitas yang dilakukan untuk
setiap unit produk yang
dihasilkan secara individu.
Berlaku untuk masing –masing
unit yang diproduksi
1. Bahan baku langsung
2. Tenaga kerja langsung
3. Biaya mesin, bila
teridentifikasi
2. Aktivitas berlevel batch
(batch level activities)
Aktivitas yang berkaitan dengan
sekelompok produk.
Berlaku untuk masing-masing
batch yang diproduksi
1. Pesanan pembelian
2. Perancangan
3. Pemeriksaan
4. Pergerakan
5. Unit-unit kecil, bila terkait
dengan kumpulan
Continue…
6. 3. Aktivitas berlevel produk
(product level activities)
Dilakukan untuk melayani
berbagai kegiatan pembuatan
produk yang berbeda satu
dengan yang lainnya.
Mendukung jenis atau proses
produk
1. Teknik mengganti pesanan
2. Pemeliharaan peralatan
3. Pengembangan produk
4. Unit-unit kecil, bila terkait
dengan desain produk
4. Aktivitas berlevel fasilitas
(facility level activities)
Disebut juga sebagai biaya
umum karena tidak berkaitan
dengan jenis produk tertentu.
Mendukung keseluruhan proses
produksi atau pelayanan
1. Penyusutan gedung
2. Pekerja atau gaji manajer
divisi
3. Periklanan organisasi
Lanjutan
7. Keterangan
Metode Penentuan HPP
Tradisional
Activity Based Costing
Tujuan Tingkat persediaan Pembebanan biaya
produksi
Lingkup Tahap produksi Tahap desain, produksi,
pengembangan
Fokus Biaya bahan baku, tenaga
kerja langsung
Biaya overhead
Periode Periode akuntansi Daur hidup produk
Teknologi yang digunakan Metode manual Komputerisasi
8. Perbandingan sistem akuntansi
biaya tradisional dengan sistem
akuntansi biaya berdasarkan
aktivitas
PT Himawan menghasilkan beberapa jenis produk. Salah
satu jenis produk yang dihasilkan adalah jenis A. Dalam
bulan januari 2019, telah dihasilkan 1.000 unit produk A.
Produk ini menikmati biaya bahan Rp 120.000 dan biaya
tenaga kerja langsung (BTKL) Rp 80.000.
9. Sistem akuntansi biaya berdasarkan biaya tradisional: biaya
overhead produk (BOP) dibebankan atas dasar jam mesin,
yaitu 500 jam mesin, yang didasarkan pada tarif yang
ditentukan di muka dengan anggaran sebagai berikut:
Element aktivitas Jumlah biaya (Rp)
Set-up Mesin (SM) 2.000.000
Penanganan Bahan (PB) 1.000.000
Pengendalian Limbah (PL) 500.000
Pengendalian Mutu (PM) 750.000
BOP lain-lain (BL) 2.000.000
JUMLAH ANGGARAN BOP 6.250.000
Anggaran Jam Mesin 20.000/ Jam
Tarif BOP/ jam 312,50 -> 6.250.000/20.000
Produk A menikmati 500 jam mesin, sehingga BOP
yang dibebankan sebesar Rp 156.250. Jadi jumlah
biaya produksi total produk A:
Biaya bahan = Rp 120.000
BTKL = Rp 80.000
BOP = Rp 156.250 -> 500 jam × 312,50
Jumlah bi prod= Rp 356.250
Kuantitas 1000
HPP/ unit = Rp 356.25 -> 356.250/1000
10. Sistem Akuntansi
Biaya berdasarkan
aktivitas
Jenis akt Jml biaya (Rp) Driver Biaya
(DB)
Taksiran DB Tarif BOP per
DB
SM 2.000.000 Jumlah set – up 100 kali 20.000
PB 1.000.000 Berat bahan 5.000 kg 200
PL 500.000 Berat limbah 100 kg 5.000
PM 750.000 Jml periksa 100 kali 7.500
BL 2.000.000 Jam mesin 20.000 jam 100
Jumlah 6.250.000
Cost driver= pemicu biaya
11. Produk A menikmati SM 4 kali, PB 1000 kg, PL 20 kg, PM 1
kali, dan jam mesin 500.
Pembebanan BOP untuk produk A adalah sebagai berikut:
Jenis akt Driver Biaya
(DB)
DB
sesungguhnya
Tarif BOP Pembebanan
BOP
SM Jumlah set – up 4 20.000 80.000
PB Berat bahan 1.000 200 200.000
PL Berat limbah 20 5.000 100.000
PM Jml periksa 1 7.500 7.500
BL Jam mesin 500 100 50.000
Jumlah BOP dibebankan 437.500
Jumlah biaya produksi total
produk A:
Biaya bahan = Rp 120.000
BTKL = Rp 80.000
BOP = Rp 437.500
Jml biaya produksi= Rp 637.500
Kuantitas 1000
HPP/unit = Rp 637,50
12. PT Bochler memproduksi dan menjual printer dalam 2
jenis kualitas:
Canggih Reguler
Volume Produksi 5,000 pcs 15,000 pcs
Harga jual $ 400,000 $ 200,000
Bahan langsung dan
upah langsung
$ 200,000 $ 80,000
Jam kerja
langsung
25,000 jam 75,000 jam
13. Identifikasi aktivitas, Cost Pool yang dianggarkan
dan Driver aktivitas.
Aktivitas Cost Pool
dianggarkan
DriverAktivitas
Rekayasa $ 125,000 Jam rekayasa
Set up $ 300,000 Jumlah set up
Perputaran
Mesin
$ 1,500,000 Jam mesin
Pengepakan $ 75,000 Jumlah
pengepakan
Jumlah $ 2,000,000
Aktivitas Konsumsi Aktivitas Total
Canggih Reguler
Jam rekayasa 5,000 7,500 12,500
Jumlah set-up 200 100 300
Jam mesin 50,000 100,000 150,000
Jumlah
pengepakan
5,000 10,000 15,000
Data unit aktivitas atau transaksi sesungguhnya:
Jumlah Cost Pool ($ 2,000,000) digunakan untuk
menghitung tarif overhead/JKL (jam kerja langsung)
dalam sistem tradisional
14. Penentuan Overhead Tradisional:
Overhead dialokasikan berdasarkan jam kerja langsung
Total Jam Kerja
Langsung
25,000 x 75,000 100,000 JKL
Tarif Overhead/JKL $ 2,000,000/100,000 $ 20/JKL
Overhead dibebankan
ke Canggih
$ 20 x 25,000 $ 500,000
BOP/unit Canggih $ 500,000/5,000 $ 100
Overhead dibebankan
ke Reguler
$ 20 x 75,000 $ 1,500,000
BOP/unit Reguler $ 1,500,000/15,000 $ 100
BOP/unit = Overhead dibebankan/volume produksi
Jam kerja langsung:
Canggih : 25,000
Reguler : 75,000
Volume produksi:
Canggih : 5,000
Reguler : 15,000
15. Analisis Activity Based Costing/ sistem
akuntansi berdasarkan aktivitas
Driver
Aktivitas
Biaya Konsumsi
Aktivitas
Tarif
Aktivitas
(1) (2) (3) (4) = 2/3
Jam
Rekayasa
$ 125,000 12,500 $ 10
Jumlah Set up $ 300,000 300 $ 1,000
Jam Mesin $ 1,500,000 150,000 $ 10
Jumlah
Pengepakan
$ 75,000 15,000 $ 5
$ 2,000,000
Pertama tentukan tarif
aktivitas (besar tarif per 1
kali aktivitas) dengan cara:
Besar biaya dianggarkan/
total konsumsi aktivitas
sesungguhnya.
16. Printer “Canggih”
Dasar
Aktivitas
Tarif
Aktivitas
Jumlah
Aktivitas
Overhead
Total
Overhead/Unit
(1) (2) (3) (4) = 2x3 (5)
Jam
Rekayasa
$ 10 5,000 $ 50,000 $ 10 -> 50,000/5,000
Jumlah Set
up
$ 1,000 200 $ 200,000 $ 40 -> 200,000/5,000
Jam Mesin $ 10 50,000 $ 500,000 $ 100 -> 50,0000/5,000
Jumlah
Pengepakan
$ 5 5,000 $ 25,000 $ 5 -> 25,000/5,000
Overhead/unit = overhead total/ volume produksi
Volume produksi “Canggih”: 5,000
17. Printer “Reguler”
Overhead/unit = overhead total/ volume produksi
Volume produksi “Reguler”: 15,000
Dasar
Aktivitas
Tarif
Aktivitas
Jumlah
Aktivitas
Overhead
Total
Overhead/Unit
(1) (2) (3) (4) = 2x3 (5)
Jam
Rekayasa
$ 10 7,500 $ 75,000 $ 5
Jumlah Set
up
$ 1,000 100 $ 100,000 $ 6,67
Jam Mesin $ 10 100,000 $ 1,000,000 $ 66,67
Jumlah
Pengepakan
$ 5 10,000 $ 50,000 $ 3,33