Teori perkembangan Erikson, Piaget, dan Kohlberg tentang moralitas manusia telah mendapat kritik karena dianggap kurang mempertimbangkan faktor-faktor kultural, gender, agama, dan lingkungan sosial. Pandangan Islam menekankan pentingnya konteks agama dan peran lingkungan sosial dalam membentuk moral seseorang sesuai dengan ajaran Islam.
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
zidny psikologi belajar.pptx
1. Kritik Pandangan Barat Yang Tidak Sesuai Dengan Paradigma Islam,
Beserta Tawaran Pandangan Islam
• Teori Perkembangan Erikson
Seperti tahap-tahap piaget, tidak semua orang mengalami krisi-krisis Erikson dengan kadar yang
sama atau pada waktu yang sama. Rentang usia yang disebutkan disini mungkin melambangkan
waktu terbaik bagi suatu krisis untuk diselesaikan,tetapi bukan itu satu-satunya waktu yang
memungkinkan. Misalnya, anak yang terlahir dalam keluarga berantakan yang tidak berhasil
memberikannya rasa aman yang memadai mungkin saja mengembangkan kepercayaan setelah
diadopsi atau dibawa ke lingkungan yang lebih stabil.
Teori Erikson menjelaskan masalah-masalah dasar yang dihadapi orang ketika dia menjalani
kehidupan. Namun, teorinya telah dikritik karena teori tersebut tidak menjelaskan bagaiman atau
mengapa orang melangkah dari satu tahap ke tahap lain dan karena teori itu sulit dipastikan melalui
riset (Green,1989; Miller,1993)
2. • Pandangan Islam
menurut pandangan islam teori erikson kurang memperhatikan kejadian-kejadian yang dialami
beberapa orang di luar sana, yang menjadikan teorinya tidak atau kurang sesuai dengan beberapa
orang, sedangkan konsep ilmu atau pandangan dalam islam bersifat universal dan mempermudah bagi
orang lain. ِل َو َةهدِعْال واُلِمْكُتِل َو َرْسُعْال ُمُكِب ُدي ِ
رُي َ
َل َو َرْسُيْال ُمُكِب ُ ه
َّللا ُدي ِ
رُي
َدَه اَم ٰ
ىَلَع َ ه
َّللا واُرِبَكُت
ََوُرُكََْْ ْمُكهلَعَل َو ْمُُا Dan ia juga
tidak menjelaskan sebab-sebab yang membuat seseorang melangkah dari satu tahap ke tahap yang
lainnya.
3. • Teori Perkembangan Moral Menurut Piaget dan Kohlburg
Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg telah mendapat banyak kritik dari berbagai sudut pandang.
Beberapa kritik terhadap teori ini meliputi:
1. Aspek Kultural: Kritik utama terhadap teori Kohlberg adalah kurangnya pengakuan terhadap perbedaan
budaya dalam perkembangan moral. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa terdapat urutan universal
dalam perkembangan moral yang harus diikuti oleh individu dari berbagai budaya. Namun, penelitian
menunjukkan bahwa pandangan etika dan moralitas dapat bervariasi secara signifikan di antara budaya-
budaya yang berbeda. Oleh karena itu, teori ini tidak mempertimbangkan peran budaya dalam membentuk
moralitas individu.
2. Aspek Gender: Teori Kohlberg tidak memperhatikan perbedaan gender dalam perkembangan moral.
Penelitian telah menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki dapat memiliki pendekatan moral yang
berbeda. Perempuan cenderung lebih fokus pada etika perawatan (care ethics) yang menekankan nilai-nilai
seperti kepedulian, empati, dan hubungan interpersonal, sementara laki-laki cenderung lebih mementingkan
prinsip-prinsip etis yang berfokus pada keadilan dan hak-hak individu.
4. Teori perkembangan moral Jean Piaget juga telah mendapatkan kritik dari berbagai perspektif.
Beberapa kritik terhadap teori ini meliputi:
1. Kurangnya Akuntabilitas Sosial: Teori Piaget cenderung mengabaikan pentingnya konteks sosial dalam
perkembangan moral. Piaget menganggap perkembangan moral terutama sebagai hasil dari
perkembangan kognitif dan konstruksi individu. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa interaksi
sosial dan pengaruh dari lingkungan sosial sangat penting dalam membentuk moralitas individu. Oleh
karena itu, teori Piaget dianggap kurang akuntabel terhadap faktor sosial dalam perkembangan moral.
2. Tidak Menggambarkan Perkembangan Moral Secara Menyeluruh: Kritik lain terhadap teori Piaget
adalah kurangnya gambaran yang komprehensif tentang perkembangan moral. Piaget hanya
memfokuskan pada tahapan-tahapan kognitif yang berkaitan dengan moralitas, seperti moralitas
heteronim dan otonom. Namun, teori ini tidak menggambarkan aspek-aspek emosional, motivasional, dan
sosial yang juga penting dalam perkembangan moral individu.
5. • Pandangan Islam
1. Pentingnya Konteks Agama: Dalam pandangan Islam, moralitas dan perkembangan moral tidak
dapat dipisahkan dari konteks agama. Islam mengajarkan sistem nilai dan prinsip-prinsip etis yang
menjadi landasan bagi perilaku moral individu. Dalam konteks ini, teori perkembangan moral
Piaget dan Kohlberg perlu dievaluasi dalam kaitannya dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam.
2. Peran Lingkungan dan Pendidikan: Islam mengakui peran penting lingkungan dan pendidikan
dalam membentuk moralitas individu. Teori Piaget dan Kohlberg dapat diinterpretasikan sebagai
upaya untuk memahami bagaimana individu berkembang moral secara kognitif melalui interaksi
dengan lingkungan sosial. Islam mendorong upaya yang aktif dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung dan mempromosikan perkembangan moral yang sesuai dengan ajaran Islam.