SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
FILSAFAT GERAK
ERNA PUJI ARIYANA
16060484081 / 2016 IKOR C
ILMU KEOLAHRAGAAN
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Gerak adalah sebuah bentuk eksistensi,dari sini dapat dikatakan: pembahasan gerak, pada era ini merupakan salah satu
titiktemu antara fisika dan filsafat. Para ilmuwan kuno telahmelakukan pembahasan bab gerak ini dalam masalah
natural dan juga dalam maslaah theologi, dengan makna umum dan khusus.
Dengan kesemuanya ini haruslah dicermati adanya pembauran antara hukum-hukumfilosofi gerak dengan hukum-
hukum ilmiah (eksperimen)-nya, baik dalam pembaurankeduanya dengan sesamanya dan kesimpulan deduktif filosofis
dari prinsip ilmiahataupun sebaliknya, karena hal ini banyak diikuti oleh kerusakan yang merugikan –terutama untuk
kalangan para pemula dan mereka yang belum matang. Immunitidari bahaya pembauran ini berada pada lingkup
pengetahuan atas batasan fisika danfilsafat. Pada tempatnyalah, apabila para filosof ilahi mempunyai metodologi
yangmatang dalam pembahasan fisika tentang gerak ini.
Warna dari pembicaraan kita dalam tulisan ini lebih merupakan warna filosofidari pada eksperimen (ilmiah). Titik
perhatian kami adalah pada analisa teori penggerak awal (prime mover)
RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi gerak ?
2. Bagaimana hubungan antara filsafat dengan gerak ?
3. Apa yang dimaksud dengan gerak substansial ?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang definisi gerak.
2. Untuk mengetahui hubungan antara filsafat dengan gerak.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gerak substansial.
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI GERAK
Gerak merupakan fenomena esensial pada segala sesuatu yang mewaktu, dalam hal
ini apa pun yang termasuk dalam maujud material adalah identik dengan gerak itu
sendiri. Namun disini kita akan mendefenisikan apa yang dimaksud dengan gerak,
kemudian menguraikan apa saja yang merupakan kemestian dalam gerak.
Alam sebagai sebuah proses yang akan terus mengalami perubahan, pergerakan,
pembaharuan, tanpa henti dan begitupun pada diri kita. Tubuh manusia terdapat
darah yang berfungsi untuk mengangkut O2 dan CO2 dalam sirkulasinya demi
kehidupan sel untuk metabolisme sel. Darah memiliki masa 120 hari untuk hidup
dan setelah itu hancur kemudian dibentuk lagi dan setelah ia dibentuk ia pun kembali
bersirkulasi untuk melakukan tugas dan seterusnya
Ketika darah lama yang rusak dan diganti oleh darah baru maka darah yang baru
tersebut bergerak menuju sel untuk memberi nutrisi kepada sel, mengalirnya darah
menuju sel ini disebut proses menuju titik yang dimungkinkan. Sedangkan
pembentukan darah pada sum-sum tulang disebut titik kemungkinan. Dari contoh ini
maka gerak didefenisikan sebagai keluarnya sesuatu dari titk kemungkinan kepada
(menuju) titik yang dimungkinkan.
Pertanyaan yang akan muncul dari contoh diatas adalah mengapa
pembentukan darah pada sum-sum tulang disebut sebagai titik
kemungkinan? dan bagaimana sehingga sirkulasi darah dalam pembuluh
darah menuju sel disebut sebagai titik yang dimungkinkan?
Darah yang mengalami kehancuran sebelum masa 120 hari nampak
berubah warna menjadi merah kehitaman yang sebelumnya berwarna
warna merah, perubahan warna dalam hal ini disebut sebagai gerak
aksidental, tetapi apakah materi yang bergerak membutuhkan sebab
geraknya? tidak mungkin tiada sebab baginya hingga ia bergerak, karena
setiap akibat meniscayakan sebab, dan sebaliknya, tetapi hal ini berlaku
hanya pada maujud material, dan tidak mungkin akan ditolak karena ia
adalah keniscayaan akal.
Permasalahan paling mendasar di dalam filsafat gerak adalah Apakah
materi yang bergerak itu menjadi sebab geraknya? ataukah ada sesuatu
selainnya? Persoalan ini kemudian dijawab oleh filsafat sadra bahwa
perubahan aksidental terjadi karena adanya gerak substansial, itu berarti
bahwa gerak substansial adalah esensial gerak pada semua maujud
material.
Filsafat gerak
Setiap benda yang bergerak, sebenarnya setiap benda itu bergerak -
pasti, alias tidak bisa diingkari, menuju kearah atau ketitik tertentu.
Meskipun gerak itu tidak berhenti dan bisa berubah arah, dan walaupun
berubah arah bukan berarti bahwa gerak tidak memiliki tujuan gerak
yang pasti, melainkan perubahan arah tersebut tetap mengarah kepada
suatu titik, yaitu titik yang dimungkinkan, dan titik yang dimungkinkan
disini adalah suatu keniscayaan.
Dalam pengertian umum seringkali kita menjumpai ”gerak yang kebetulan”,
dimana yang kebutulan ini tidak direncanakan maupun dikehendaki.
Namun diatas sudah disampaikan bahwa gerak itu memiliki tujuan menuju titik
yang dimungkinkan, maka tujuan tersebut membutuhkan keteraturan untuk menuju
pada titik yang dimungkinkan, oleh karenanya kebetulan mengalami kontradiksi
dengan tujuan yang menuju tersebut. Sebab sesuatu yang memiliki tujuan tidak
mungkin terjadi secara kebetulan.
Gerak Substansial
Setelah diurai secara singkat tentang gerak diatas maka kemudian kita
akan beralih pada gerak substansial yang merupakan suatu
fenomenologi maujud material. Sebelum membahas tentang gerak
substansial terlebih kita menyentuh sedikit tentang sejarah singkat gerak
substansial.
Para filosof meyakini bahwa salah satu pembagian primer atas maujud qua maujud
adalah pembagiannya menjadi ”yang berubah” dan ”yang tak berubah”. Maujud
”yang tak berubah” adalah maujud yang tidak melalui berbagai keadaan berbeda dan
tidak mengalami perubahan. Sebaliknnya, maujud ”yang berubah” adalah maujud
yang berpindah dari satu keadaan ke keadaan lain. Semua maujud alami dapat
berubah karena kodrat alam itu sendiri adalah poensi (quwwah) dan kesiapan
(isti’dad). Selain itu, ia merupakan alam pertentangan antara berbagai sebab dan
alat. Namun, sebaliknya, segenap maujud di alam supranatural terlepas dari semua
jenis perubahan lantaran mereka hampa potensial dan kesiapan.
Menurut pandangan Aristoteles
Gerakan terjadi pada tiga kuiditas, yang termasuk dalam himpunan tiga kategori kuntitas, kualitas,
dan tempat. Ibn Sina menambahkan satu katagori lain yaitu posisi. Dan sejak masa Ibn Sina, pendapat
umum menyatakan bahwa gerakan terjadi pada empat kategori dan tidak pada selainnya. Aristiteles
dan Ibn Sina serta sebagian besar filosof percaya bahwa substansi tidak mengalami gerakan karena
kategori substansi mewadahi semua kategori lainnya. Substansi menggambarkan esensi sesuatu
(dzat), sementara sembilan kategori lain adalah sifat atau predikat (shifah) dari sesuatu.Apabila kita
mengamati alam dengan sudut pandang tersebut, kita melihat segalanya memiliki esensi-esensi abadi
yang tak berubah dalam waktu dan perubahan hanya terjadi pada sebagian atribut mereka: kuantitas,
kualitas, tempat, dan posisi.
Argumen mereka tentang ketidakmungkinan adanya gerak dalam substansi adalah
bahwa mereka mempercayai gerak sebagai sebuah subjek dengan substansi yang
konstan. Jika substansi subjek tersebut mengalami fluks atau perubahan, kita tidak
punya lagi subjek yang kepadanya gerak tersebut dapat dinisbatkan. Dengan kata
lain mereka percaya bahwa, hipotesis gerak substansial adalah hipotesis tentang
’sebuah gerak tanpa objek yang bergerak’ atau ’sebuah karakteristik tanpa sebuah
objek yang dikarakteristikkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari paparan singkat dia atas dapat disimpulakn beberapa hal. Pertama, semesta ini,
menurut Sadra, bukan hanya ilusi tetapi benar-benar mempunyai eksistensi sama
seperti eksistensi Tuhan. Namun, ia tidak menyimpulkan sebagai wahdatul wujud,
tetapi mengajukan tasykik al-wujud sebagai solusinya, yakni bahwa eksistensi ini
mempunyai gradasi yang kontinu.
Kedua, berbeda dengan para filosof sebelumnya yang menganggap spesies sebagai
sesuatu yang tetap, dalam pandangan Sadra, justru terjadi perubahan terus-menerus,
sehingga sebuah batu dimungkinkan menjadi tanaman, tanaman menjadi hewan dan
seterusnya, yang sekarang dikenal dengan teori evolusionisme.
DAFTAR PUSTAKA
Andi anugerah wijaya, 2012 falsafah gerak,http://andi-anugrah-wijaya.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false-en-
us-x-none.html
Abu. Amar. Hasan., Rasionalisme dan Alam Pemikiran Filsafat dalam Islam, Jakarta Selatan: 2002
Mustamin: Editor, Menuju Kesempurnaan: Presepsi dalam Pemikiran Mulla Sadra, Makassar: Safinah, 2003
Muthahhari, Murtadha, Filsafat Hikmah: Pengantar Pemikiran Shadra, Bandung: Mizan, 2002
Rahman, Fazlur, Filsafat Shadra, Bandung: Penerbit PUSTAKA, 2000
AuthorBahauddinAmyasi, 2014GradasiWujuddanGerakSubstansi, http://bahauddin-amyasi.blogspot.com/2014/02/gradasi-
wujud-dan-gerak-substansi_23.html.

More Related Content

What's hot

POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIikasaputri
 
Rpp fisika glb dan glbb
Rpp fisika glb dan glbb Rpp fisika glb dan glbb
Rpp fisika glb dan glbb Widodo Lumajang
 
Gerak melingkar beraturan
Gerak melingkar beraturan Gerak melingkar beraturan
Gerak melingkar beraturan Edric Zalukhu
 
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaMateri Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaReguler B Akuntansi
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKcandraabdillah1
 
Ppt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threadedPpt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threadedrizka_pratiwi
 
Buku Fisika Kelas X-bab 4
Buku Fisika Kelas X-bab 4Buku Fisika Kelas X-bab 4
Buku Fisika Kelas X-bab 4Arif Wicaksono
 
Energi potensial dan konservasi energi
Energi potensial dan konservasi energiEnergi potensial dan konservasi energi
Energi potensial dan konservasi energiYusup Sp
 
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakKosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakRizal Fahmi
 
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloomTaksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloompurdiyanto -
 
Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)Allo Martins
 
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKARbadri rahmatulloh
 

What's hot (20)

RPP KD 3.6 GMB
RPP KD 3.6 GMBRPP KD 3.6 GMB
RPP KD 3.6 GMB
 
Gerak anguler
Gerak angulerGerak anguler
Gerak anguler
 
Idealisme ppt
Idealisme pptIdealisme ppt
Idealisme ppt
 
Gaya Dan Penerapannya
Gaya Dan PenerapannyaGaya Dan Penerapannya
Gaya Dan Penerapannya
 
Tehnik tehnik eduksi
Tehnik tehnik eduksiTehnik tehnik eduksi
Tehnik tehnik eduksi
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
 
Rpp fisika glb dan glbb
Rpp fisika glb dan glbb Rpp fisika glb dan glbb
Rpp fisika glb dan glbb
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 
Gerak melingkar beraturan
Gerak melingkar beraturan Gerak melingkar beraturan
Gerak melingkar beraturan
 
2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx
 
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan PancasilaMateri Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Ppt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threadedPpt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threaded
 
Buku Fisika Kelas X-bab 4
Buku Fisika Kelas X-bab 4Buku Fisika Kelas X-bab 4
Buku Fisika Kelas X-bab 4
 
Energi potensial dan konservasi energi
Energi potensial dan konservasi energiEnergi potensial dan konservasi energi
Energi potensial dan konservasi energi
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakKosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerak
 
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloomTaksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
 
Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)
 
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
 

Viewers also liked

Case Review #6: 57 year old female with severe spinal cord compression
Case Review #6:  57 year old female with severe spinal cord compressionCase Review #6:  57 year old female with severe spinal cord compression
Case Review #6: 57 year old female with severe spinal cord compressionRobert Pashman
 
187.construcción del ecoes y remodelación del área
187.construcción del ecoes y remodelación del área187.construcción del ecoes y remodelación del área
187.construcción del ecoes y remodelación del áreadec-admin
 
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp028sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02Agus Salim
 
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)Marlinda
 
perpindahan panas
perpindahan panasperpindahan panas
perpindahan panasRSA1C314014
 
sifat-sifat-zat-murni
sifat-sifat-zat-murnisifat-sifat-zat-murni
sifat-sifat-zat-murniiduykuy
 
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan UdaraLaporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan UdaraAnida Nurafifah
 
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatifKelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatifLisnaWati8
 
Diagram fase-cair
Diagram fase-cairDiagram fase-cair
Diagram fase-cairbollengk
 
Angin siklon dan antisiklon
Angin siklon dan antisiklonAngin siklon dan antisiklon
Angin siklon dan antisiklonLutfia Fitri
 
Pathology of Skeletal Muscle
Pathology of Skeletal MusclePathology of Skeletal Muscle
Pathology of Skeletal MuscleML Cohen
 
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)dini fitriani
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHDadang DjokoKaryanto
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaAbelia Hasanah
 

Viewers also liked (20)

Case Review #6: 57 year old female with severe spinal cord compression
Case Review #6:  57 year old female with severe spinal cord compressionCase Review #6:  57 year old female with severe spinal cord compression
Case Review #6: 57 year old female with severe spinal cord compression
 
Chapter 12
Chapter 12Chapter 12
Chapter 12
 
187.construcción del ecoes y remodelación del área
187.construcción del ecoes y remodelación del área187.construcción del ecoes y remodelación del área
187.construcción del ecoes y remodelación del área
 
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp028sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
8sifatfisikatanah23juli07 111115203713-phpapp02
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
Lingkungan Fisik Kantor (TATA UDARA)
 
perpindahan panas
perpindahan panasperpindahan panas
perpindahan panas
 
sifat-sifat-zat-murni
sifat-sifat-zat-murnisifat-sifat-zat-murni
sifat-sifat-zat-murni
 
Bangun ruang kubus
Bangun ruang kubusBangun ruang kubus
Bangun ruang kubus
 
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan UdaraLaporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
Laporan projek ict_Percobaan Perbedaan Tekanan Udara
 
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatifKelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
Kelompok 1 pengukuran temperatur dan kelembaban relatif
 
Diagram fase-cair
Diagram fase-cairDiagram fase-cair
Diagram fase-cair
 
Pullet Ayam
Pullet AyamPullet Ayam
Pullet Ayam
 
Angin siklon dan antisiklon
Angin siklon dan antisiklonAngin siklon dan antisiklon
Angin siklon dan antisiklon
 
Bab ii perpindahan panas
Bab ii perpindahan panasBab ii perpindahan panas
Bab ii perpindahan panas
 
Pathology of Skeletal Muscle
Pathology of Skeletal MusclePathology of Skeletal Muscle
Pathology of Skeletal Muscle
 
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)
Analisis vektor (FPMIPA universitas pendidikan indonesia)
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesia
 
Getaran mekanik 7
Getaran mekanik 7Getaran mekanik 7
Getaran mekanik 7
 

Similar to FILSAFAT GERAK

Biodiversiti & Adaptasi ( Tugasan individu b)
Biodiversiti & Adaptasi ( Tugasan individu b)Biodiversiti & Adaptasi ( Tugasan individu b)
Biodiversiti & Adaptasi ( Tugasan individu b)Rosdi Ramli
 
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)Henry Kurniawan
 
Kelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmuKelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmuNandanPrasetyo
 
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docxFKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docxMuhamad Zaki Ainul Yakin
 
Bagaimana hubungan teori evolusi dengan iman katolik
Bagaimana hubungan teori evolusi dengan iman katolikBagaimana hubungan teori evolusi dengan iman katolik
Bagaimana hubungan teori evolusi dengan iman katolikbuditulus75
 
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayanti
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayantiRangkuman kelompok 10 fenny aldamayanti
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayantiNabilahMaharani1
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatnewskiem
 
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdf
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdfMAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdf
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdfdesakapur54
 
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdf
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdfMAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdf
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdfdesakapur54
 
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok FebriyantiTugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok FebriyantiFebriyantiDwiningrum
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Apa itu hidup dan kehidupan bahagian pertama
Apa itu hidup dan kehidupan   bahagian pertamaApa itu hidup dan kehidupan   bahagian pertama
Apa itu hidup dan kehidupan bahagian pertamaYagi Mohamad
 
FILSAFAT ILMU Ontologi.pptx
FILSAFAT ILMU Ontologi.pptxFILSAFAT ILMU Ontologi.pptx
FILSAFAT ILMU Ontologi.pptxBagusDS2
 
Teori evolusi individu
Teori evolusi individuTeori evolusi individu
Teori evolusi individuizardiismail
 

Similar to FILSAFAT GERAK (20)

Biodiversiti & Adaptasi ( Tugasan individu b)
Biodiversiti & Adaptasi ( Tugasan individu b)Biodiversiti & Adaptasi ( Tugasan individu b)
Biodiversiti & Adaptasi ( Tugasan individu b)
 
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
 
Kelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmuKelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmu
 
UAS FILSAFAT 2015
UAS FILSAFAT 2015UAS FILSAFAT 2015
UAS FILSAFAT 2015
 
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docxFKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
 
Bagaimana hubungan teori evolusi dengan iman katolik
Bagaimana hubungan teori evolusi dengan iman katolikBagaimana hubungan teori evolusi dengan iman katolik
Bagaimana hubungan teori evolusi dengan iman katolik
 
corak sistem filsafat.pptx
corak sistem filsafat.pptxcorak sistem filsafat.pptx
corak sistem filsafat.pptx
 
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayanti
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayantiRangkuman kelompok 10 fenny aldamayanti
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayanti
 
Makalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafatMakalah pengantar filsafat
Makalah pengantar filsafat
 
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdf
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdfMAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdf
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdf
 
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdf
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdfMAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdf
MAKALAH FILSAFAT UMUM Rev.pdf
 
hakekat hidup.pptx
hakekat hidup.pptxhakekat hidup.pptx
hakekat hidup.pptx
 
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok FebriyantiTugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Apa itu hidup dan kehidupan bahagian pertama
Apa itu hidup dan kehidupan   bahagian pertamaApa itu hidup dan kehidupan   bahagian pertama
Apa itu hidup dan kehidupan bahagian pertama
 
FILSAFAT ILMU Ontologi.pptx
FILSAFAT ILMU Ontologi.pptxFILSAFAT ILMU Ontologi.pptx
FILSAFAT ILMU Ontologi.pptx
 
Teori evolusi individu
Teori evolusi individuTeori evolusi individu
Teori evolusi individu
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
Makalah Teori evolusi
 Makalah Teori evolusi Makalah Teori evolusi
Makalah Teori evolusi
 

FILSAFAT GERAK

  • 1. FILSAFAT GERAK ERNA PUJI ARIYANA 16060484081 / 2016 IKOR C ILMU KEOLAHRAGAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • 3. LATAR BELAKANG Gerak adalah sebuah bentuk eksistensi,dari sini dapat dikatakan: pembahasan gerak, pada era ini merupakan salah satu titiktemu antara fisika dan filsafat. Para ilmuwan kuno telahmelakukan pembahasan bab gerak ini dalam masalah natural dan juga dalam maslaah theologi, dengan makna umum dan khusus. Dengan kesemuanya ini haruslah dicermati adanya pembauran antara hukum-hukumfilosofi gerak dengan hukum- hukum ilmiah (eksperimen)-nya, baik dalam pembaurankeduanya dengan sesamanya dan kesimpulan deduktif filosofis dari prinsip ilmiahataupun sebaliknya, karena hal ini banyak diikuti oleh kerusakan yang merugikan –terutama untuk kalangan para pemula dan mereka yang belum matang. Immunitidari bahaya pembauran ini berada pada lingkup pengetahuan atas batasan fisika danfilsafat. Pada tempatnyalah, apabila para filosof ilahi mempunyai metodologi yangmatang dalam pembahasan fisika tentang gerak ini. Warna dari pembicaraan kita dalam tulisan ini lebih merupakan warna filosofidari pada eksperimen (ilmiah). Titik perhatian kami adalah pada analisa teori penggerak awal (prime mover)
  • 4. RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi gerak ? 2. Bagaimana hubungan antara filsafat dengan gerak ? 3. Apa yang dimaksud dengan gerak substansial ?
  • 5. TUJUAN 1. Untuk mengetahui tentang definisi gerak. 2. Untuk mengetahui hubungan antara filsafat dengan gerak. 3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gerak substansial.
  • 7. DEFINISI GERAK Gerak merupakan fenomena esensial pada segala sesuatu yang mewaktu, dalam hal ini apa pun yang termasuk dalam maujud material adalah identik dengan gerak itu sendiri. Namun disini kita akan mendefenisikan apa yang dimaksud dengan gerak, kemudian menguraikan apa saja yang merupakan kemestian dalam gerak.
  • 8. Alam sebagai sebuah proses yang akan terus mengalami perubahan, pergerakan, pembaharuan, tanpa henti dan begitupun pada diri kita. Tubuh manusia terdapat darah yang berfungsi untuk mengangkut O2 dan CO2 dalam sirkulasinya demi kehidupan sel untuk metabolisme sel. Darah memiliki masa 120 hari untuk hidup dan setelah itu hancur kemudian dibentuk lagi dan setelah ia dibentuk ia pun kembali bersirkulasi untuk melakukan tugas dan seterusnya
  • 9. Ketika darah lama yang rusak dan diganti oleh darah baru maka darah yang baru tersebut bergerak menuju sel untuk memberi nutrisi kepada sel, mengalirnya darah menuju sel ini disebut proses menuju titik yang dimungkinkan. Sedangkan pembentukan darah pada sum-sum tulang disebut titik kemungkinan. Dari contoh ini maka gerak didefenisikan sebagai keluarnya sesuatu dari titk kemungkinan kepada (menuju) titik yang dimungkinkan.
  • 10. Pertanyaan yang akan muncul dari contoh diatas adalah mengapa pembentukan darah pada sum-sum tulang disebut sebagai titik kemungkinan? dan bagaimana sehingga sirkulasi darah dalam pembuluh darah menuju sel disebut sebagai titik yang dimungkinkan?
  • 11. Darah yang mengalami kehancuran sebelum masa 120 hari nampak berubah warna menjadi merah kehitaman yang sebelumnya berwarna warna merah, perubahan warna dalam hal ini disebut sebagai gerak aksidental, tetapi apakah materi yang bergerak membutuhkan sebab geraknya? tidak mungkin tiada sebab baginya hingga ia bergerak, karena setiap akibat meniscayakan sebab, dan sebaliknya, tetapi hal ini berlaku hanya pada maujud material, dan tidak mungkin akan ditolak karena ia adalah keniscayaan akal.
  • 12. Permasalahan paling mendasar di dalam filsafat gerak adalah Apakah materi yang bergerak itu menjadi sebab geraknya? ataukah ada sesuatu selainnya? Persoalan ini kemudian dijawab oleh filsafat sadra bahwa perubahan aksidental terjadi karena adanya gerak substansial, itu berarti bahwa gerak substansial adalah esensial gerak pada semua maujud material.
  • 13. Filsafat gerak Setiap benda yang bergerak, sebenarnya setiap benda itu bergerak - pasti, alias tidak bisa diingkari, menuju kearah atau ketitik tertentu. Meskipun gerak itu tidak berhenti dan bisa berubah arah, dan walaupun berubah arah bukan berarti bahwa gerak tidak memiliki tujuan gerak yang pasti, melainkan perubahan arah tersebut tetap mengarah kepada suatu titik, yaitu titik yang dimungkinkan, dan titik yang dimungkinkan disini adalah suatu keniscayaan.
  • 14. Dalam pengertian umum seringkali kita menjumpai ”gerak yang kebetulan”, dimana yang kebutulan ini tidak direncanakan maupun dikehendaki. Namun diatas sudah disampaikan bahwa gerak itu memiliki tujuan menuju titik yang dimungkinkan, maka tujuan tersebut membutuhkan keteraturan untuk menuju pada titik yang dimungkinkan, oleh karenanya kebetulan mengalami kontradiksi dengan tujuan yang menuju tersebut. Sebab sesuatu yang memiliki tujuan tidak mungkin terjadi secara kebetulan.
  • 15. Gerak Substansial Setelah diurai secara singkat tentang gerak diatas maka kemudian kita akan beralih pada gerak substansial yang merupakan suatu fenomenologi maujud material. Sebelum membahas tentang gerak substansial terlebih kita menyentuh sedikit tentang sejarah singkat gerak substansial.
  • 16. Para filosof meyakini bahwa salah satu pembagian primer atas maujud qua maujud adalah pembagiannya menjadi ”yang berubah” dan ”yang tak berubah”. Maujud ”yang tak berubah” adalah maujud yang tidak melalui berbagai keadaan berbeda dan tidak mengalami perubahan. Sebaliknnya, maujud ”yang berubah” adalah maujud yang berpindah dari satu keadaan ke keadaan lain. Semua maujud alami dapat berubah karena kodrat alam itu sendiri adalah poensi (quwwah) dan kesiapan (isti’dad). Selain itu, ia merupakan alam pertentangan antara berbagai sebab dan alat. Namun, sebaliknya, segenap maujud di alam supranatural terlepas dari semua jenis perubahan lantaran mereka hampa potensial dan kesiapan.
  • 17. Menurut pandangan Aristoteles Gerakan terjadi pada tiga kuiditas, yang termasuk dalam himpunan tiga kategori kuntitas, kualitas, dan tempat. Ibn Sina menambahkan satu katagori lain yaitu posisi. Dan sejak masa Ibn Sina, pendapat umum menyatakan bahwa gerakan terjadi pada empat kategori dan tidak pada selainnya. Aristiteles dan Ibn Sina serta sebagian besar filosof percaya bahwa substansi tidak mengalami gerakan karena kategori substansi mewadahi semua kategori lainnya. Substansi menggambarkan esensi sesuatu (dzat), sementara sembilan kategori lain adalah sifat atau predikat (shifah) dari sesuatu.Apabila kita mengamati alam dengan sudut pandang tersebut, kita melihat segalanya memiliki esensi-esensi abadi yang tak berubah dalam waktu dan perubahan hanya terjadi pada sebagian atribut mereka: kuantitas, kualitas, tempat, dan posisi.
  • 18. Argumen mereka tentang ketidakmungkinan adanya gerak dalam substansi adalah bahwa mereka mempercayai gerak sebagai sebuah subjek dengan substansi yang konstan. Jika substansi subjek tersebut mengalami fluks atau perubahan, kita tidak punya lagi subjek yang kepadanya gerak tersebut dapat dinisbatkan. Dengan kata lain mereka percaya bahwa, hipotesis gerak substansial adalah hipotesis tentang ’sebuah gerak tanpa objek yang bergerak’ atau ’sebuah karakteristik tanpa sebuah objek yang dikarakteristikkan.
  • 20. KESIMPULAN Dari paparan singkat dia atas dapat disimpulakn beberapa hal. Pertama, semesta ini, menurut Sadra, bukan hanya ilusi tetapi benar-benar mempunyai eksistensi sama seperti eksistensi Tuhan. Namun, ia tidak menyimpulkan sebagai wahdatul wujud, tetapi mengajukan tasykik al-wujud sebagai solusinya, yakni bahwa eksistensi ini mempunyai gradasi yang kontinu. Kedua, berbeda dengan para filosof sebelumnya yang menganggap spesies sebagai sesuatu yang tetap, dalam pandangan Sadra, justru terjadi perubahan terus-menerus, sehingga sebuah batu dimungkinkan menjadi tanaman, tanaman menjadi hewan dan seterusnya, yang sekarang dikenal dengan teori evolusionisme.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Andi anugerah wijaya, 2012 falsafah gerak,http://andi-anugrah-wijaya.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false-en- us-x-none.html Abu. Amar. Hasan., Rasionalisme dan Alam Pemikiran Filsafat dalam Islam, Jakarta Selatan: 2002 Mustamin: Editor, Menuju Kesempurnaan: Presepsi dalam Pemikiran Mulla Sadra, Makassar: Safinah, 2003 Muthahhari, Murtadha, Filsafat Hikmah: Pengantar Pemikiran Shadra, Bandung: Mizan, 2002 Rahman, Fazlur, Filsafat Shadra, Bandung: Penerbit PUSTAKA, 2000 AuthorBahauddinAmyasi, 2014GradasiWujuddanGerakSubstansi, http://bahauddin-amyasi.blogspot.com/2014/02/gradasi- wujud-dan-gerak-substansi_23.html.