1. PERHITUNGAN
CARDIOTHORACIK RATIO
• Buat garis lurus dari Pertengahan Thorax
(medaistinum) mulai dari atas sampai ke bawah thorax
• Tentukan titik terluar dari kontur jantung sebelah
kanan dan namakan sebagai titik A.
• Tentukan titik terluar dari kontur jantung sebelah kiri
dan namakan sebagai titik B.
• Buat garis lurus yang menghubungkan antara titik A
dan B.
2. Lanjutan…..
• Tentukan titik terluar bayangan Paru kanan dan
namakan sebagai titik C.
• Buat garis lurus yang menghubungkan antara titik C
dengan garis mediastinum.
• Perpotongan antara titik C dengan garis mediastinum
namakan sebagai titik D.
3. Jika foto thorax di gambar dengan menggunakan aturan
di atas maka akan di dapatkan foto thorax yang sudah di
beri garis seperti di bawah ini:
4. Setelah di buat garis–garis seperti di atas pd FotoThorax,
selanjutnya m’hitung dgn m’gunakan rumus p’bandingan
sebagai berikut :
Ketentuan : Jika nilai perbandingan di atas nilainya
50% (lebih dari / sama dengan 50% maka dapat di
katakan telah terjadi pembesaran jantung
(cardiomegally)
5. contoh :
Pada sebuah Foto Thorax, setelah di buat garis untuk m’hitung
cardithoracik ratio, di dapat nilai-nilai sebagai berikut :
Panjang garis A ke B = 10
Panjang garis C ke D = 15
Dari nilai-nilai di atas , apakah jantung pada pasien tersebut dapat di
katagorikan sebagai Cardimegally atau tidak ?
Jawab :
Sesuai dengan Rumus P’bandingan yg tlah di jelaskan, maka kita
masukan nilai-nilai tersebut di atas.
Karena nilai ratio nya melebihi 50% , maka jantung pasien tersebut
dapat dfi katagorikan CARDIOMEGALLY (Pembesaran Jantung).