2. Materi Sekolah Pasar Modal Level 2
Memilih Produk
Pasar Modal
-
Analisa
Fundamental vs
Teknikal
Mengenal Obligasi,
Sukuk, Reksadana,
dan ETF
-
Mengenal Produk
Derivatif
Sekilas
Pasar Modal
Syariah
Istilah-istilah
di Pasar
Modal
4. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 4
Analisa Fundamental VS Teknikal
TEKNIKAL
Current
- Harga Historis
- Pola
- Indikator
- Trading System
- Short Term
FUNDAMENTAL
Hope
- Kinerja Saham
(Ekspektasi)
- Industri
- Makro Ekonomi
- Mikro Ekonomi
- Long Term
VS
5. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 5
Mengapa Diperlukan Analisa Fundamental?
Masing-masing sektor industri memiliki karakteristik sendiri mengenai siklus
bisnisnya yang dapat menentukan kinerja dari Perusahaan Tercatat.
Sebagai contoh, ada Perusahaan Tercatat yang memiliki arus kas yang lancar setiap
harinya dan memiliki utang jangka pendek berupa utang bahan mentah dalam
jumlah besar, namun memiliki kinerja yang sehat.
Beberapa Perusahaan Tercatat memiliki pendapatan tergantung kelanjutan dan
pembayaran dari proyek yang dimilikinya di akhir tahun sehingga kinerja per
kuartalnya seperti “kurang sehat” padahal memiliki kinerja yang sangat positif. Setiap
perusahaan memiliki keunikan kinerja bisnis dan keuangan nya sendiri.
Untuk itu sebaiknya calon investor perlu
memahami analisa fundamental sebelum
berinvestasi saham Perusahaan Tercatat
6. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 6
Definisi Analisa Fundamental
Analisa fundamental adalah suatu analisa yang mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk
mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan
publik.
Analisa fundamental minimal mencakup analisa:
1. Analisa Ekonomi
2. Analisa Industri/Sektor
3. Analisa Perusahaan (Rasio Keuangan)
Tujuan: Melakukan ekspektasi kinerja perusahaan di masa datang
7. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 7
Definisi Analisa Ekonomi
Analisa ekonomi adalah suatu analisa yang mempelajari potensi perekonomian
suatu negara di masa datang dengan menggunakan data historis maupun data
saat ini.
Variabel minimal dalam analisa ekonomi:
PDB (Produk Domestik Bruto): Agregat barang dan jasa yang telah diproduksi
oleh ekonomi nasional dalam suatu periode tertentu.
Inflasi: Indikator kenaikan harga barang dan jasa yang diproduksi oleh sistem
ekonomi dalam periode tertentu.
Tingkat Bunga: Indikator biaya modal dalam suatu sistem ekonomi sebagai
data pembanding untuk mengukur tingkat keuntungan investasi.
Fluktuasi Nilai Tukar: Indikator nilai rupiah dibandingkan dengan mata uang
negara lain.
8. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 8
Definisi Analisa Industri
Analisa industri analisa yang mempelajari keadaan kompetitif dari
suatu sektor industri dalam hubungannya dengan yang lain serta
mengidentifikasi perusahaan-perusahan yang mempunyai potensi
pada suatu sektor industri tertentu.
Beberapa indikator penting dalam Analisa Industri: Penjualan, Laba,
Dividen, Struktur Modal, Regulasi dan Inovasi.
Tujuan: untuk menilai prospek industri di masa datang
Kelompok analisa industri:
1. Growth Industry
2. Defensive Industry
3. Cyclical Industry
9. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 9
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
Analisa (rasio) keuangan perusahaan dapat dilakukan salah satunya
melalui penerbitan laporan keuangan Perusahaan Tercatat.
Perusahaan Tercatat setiap tahunnya selalu menerbitkan laporan
keuangannya kepada publik sebanyak 4 kali dengan 1 kali diantaranya
merupakan laporan keuangan auditan.
Analisa rasio keuangan perusahaan, minimal terdiri dari:
Rasio Likuiditas (Liquidity ratios)
Rasio Aktivitas (Activity ratios)
Rasio Rentabilitas (Profitability ratios)
Rasio Solvabilitas (Solvability ratios)
Rasio Pasar (Market ratios)
10. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 10
Rasio Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek:
Current Ratio =
Current Assets
Current Liabilities
Rasio Aktifitas adalah kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam
memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya:
Total Assets Turnover =
Net Sales
Averaged Total Assets
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
11. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 11
Rasio Rentabilitas. Rasio ini menunjukkan seberapa besar tingkat
keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan:
Net Profit Margin =
EAT
Net Sales
Rasio Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya, biasa disebut juga rasio leverage:
Debt Ratio =
Total Debts
Total Assets
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
12. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 12
Rasio Pasar menunjukkan informasi penting dari perusahaan yang
diungkapkan dalam bentuk kinerja saham.
PBV =
Price
Book Value per Share
PER =
Price
Earning per Share
EPS =
Laba Bersih
Jumlah Saham Beredar
Analisa (Rasio) Keuangan Perusahaan
13. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 13
Prinsip Dasar Analisa Teknikal
Price Discounts Everything
Berdasarkan analisa fundamental, harga akan dipengaruhi berita-berita
mengenai laporan keuangan, nilai penjualan ataupun harga komoditi yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tetapi, berdasarkan analisa teknikal harga
justru akan mendiskon semua berita tersebut, sehingga kadang-kadang harga
bergerak melewati nilai harga teoritis secara fundamental (bisa naik atau turun).
Price Fluctuates in Trends
Menurut analisa teknikal, harga saham biasanya akan bergerak mengikuti suatu
tren tertentu.
History Repeats Itself
Menurut analisa teknikal, pola pergerakan harga di masa lalu akan berulang
kembali di masa datang.
14. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 14
Metode Analisa Teknikal
Chart
• Line Chart
• Bar Chart
• Volume
Trend Lines
• Up Trend
• Down Trend
• Side Lines/Accumulation
15. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 15
Line Chart
Line Chart hanya
menampilkan garis
yang
menghubungkan
penutupan harga
saham pada periode
tertentu.
16. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 16
Bar Chart dan Volume
Bar Chart menggambarkan
pergerakan harga dalam
suatu periode tertentu
(harga pembukaan,
tertinggi, terendah serta
penutupan).
Contoh di kiri adalah Bar
Chart pada saham AALI
Volume adalah jumlah
saham atau kontrak pada
sebuah saham atau pada
semua saham dalam satu
bursa yang diperdagangkan
dalam periode tertentu.
17. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 17
Channel
Harga bergerak
dalam trend, dan
trend ini bisa naik,
turun atau mendatar
saja, garis yang
dibuat untuk melihat
trend yang sedang
terjadi di pasar inilah
yang dikenal sebagai
channel.
18. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 18
Resistance vs Support
Support Level adalah batasan suatu harga dimana analisa teknikal
mempercayai bahwa di level harga tersebut permintaan akan saham
akan dibeli. Biasanya pemilihan support dilakukan dengan menarik
garis horizontal pada titik harga saham terendah, lalu harga kembali
naik.
Resistance Level merupakan kebalikan dari support yaitu batasan
dimana analisa teknikal mempercayai bahwa jika harga mencapai level
tersebut maka investor akan menjual sahamnya (garis horizontal
dibuat saat saham mencapai harga tertinggi lalu kemudian berbalik
turun).
20. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 20
Overbought vs Oversold
Overbought adalah kondisi ketika harga dinilai terlalu tinggi dan
sebaiknya investor yang telah memiliki saham dibawah harga ini dapat
merealisasi keuntungannya.
Oversold merupakan kebalikan dari overbought yaitu kondisi ketika
harga dianalisa secara teknikal cukup murah.
(Biasanya kondisi ini dilihat berdasarkan indikator teknikal)
21. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 21
Price Pattern
Analisa teknikal tidak mempercayai harga bergerak secara acak, namun
bergerak dengan pola (pattern) tertentu, biasanya analisa teknikal
membagi kelompok pola sbb:
Reversal (Pola Pembalikan Arah)
• Head and Shoulder vs Inverted
• Double Top vs Double Bottom
Continuation
• Triangle: Ascending vs Descending
• Flag
• Wedges
22. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 22
Head and Shoulder
Head & Shoulder
merupakan pola
pembalikan arah
(reversal) yang acap
kali terjadi, pola ini jika
dilihat sepintas tampak
seperti bahu dan
kepala, pola ini dapat
terjadi saat harga
berada diatas dan
biasanya harga
berbalik turun dengan
neckline sebagai
support nya.
23. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 23
Double Top
Pola ini biasa timbul
saat harga bergerak
naik, kemudian
turun dan kembali
naik mendekati,
sama atau lebih
rendah dari kenaikan
sebelumnya lalu
kembali turun.
24. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 24
Double Bottom
Merupakan
kebalikan dari
double top, terjadi
pada saat harga
turun, dan
merupakan tanda
reversal
(pembalikan arah)
25. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 25
Triangle Pattern
Pola ini biasanya terbagi 3 yaitu symetrical triangles, ascending triangles
dan descending triangles.
Ascending dan descending merupakan pola continues dari pergerakan
saham, symetrical bisa menjadi pola pembalikan arah atau continues.
Ketiga pola ini dapat dipergunakan dalam melakukan analisa teknikal
untuk memperkirakan kelanjutan arah pergerakan harga saham, komoditi
atau memprediksi pergerakan mata uang (Cross Currencies) terhadap
mata uang lainnya.
26. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 26
Symetrical Triangle
Ciri dari timbulnya
pola ini ialah
pergerakan harga
yang semakin
menyempit.
27. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 27
Ascending Triangle
Ciri dari timbulnya
pola ini ialah
pergerakan harga
yang semakin
menyempit, dengan
resistance di level
harga tertentu yang
jika kita tarik garis
membentuk
horizontal lines
28. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 28
Descending Triangle
Ciri dari terjadinya
pola descending
triangles ini adalah
support di harga
tertentu dan jika
ditarik garis
membentuk garis
horizontal, dan
harga tidak dapat
menembus level
tertinggi baru.
29. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 29
Wedges
Wedges adalah pola
yang membentuk
formasi hampir
sama dengan
triangles, tetapi pola
ini berbeda karena
batasan yang terjadi
tidak berupa garis
horizontal (di atas
atau di bawah)
melainkan bergerak
beriringan dan
menyempit
30. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 30
Moving Average
Merupakan garis yang
dibuat menghubungkan
harga rata-rata harian,
teknikal analis bisa
menggunakan garis ini
sebagai indikator,
biasanya teknikal analis
mengkombinasikan
beberapa moving
average, dimana signal
jual atau beli terlihat
dari perpotongan garis
ini (Crossover).
32. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 32
Stochastic Oscilator
Untuk sebagian besar pelaku pasar meyakini bahwa pola trading jangka
pendek bisa dilakukan melihat gejala kenaikan maupun penurunan yang
terjadi pada indikator stochastic.
Velocity yang lebih cepat dibanding sebagian indikator oscilator
menyebabkan indikator ini memiliki signal yang lebih cepat namun
demikian false signal yang lebih banyak juga tak bisa dihindari.
34. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 34
Relative Strengh Index (RSI)
RSI merupakan salah satu indikator yang banyak dipergunakan oleh analis
teknikal untuk menentukan titik balik suatu saham. Tanda yang bisa didapat dari
RSI adalah apabila pergerakkan saham tidak dalam suatu tren. RSI pada
umumnya ditentukan pada level 30 – 70 poin. Terkadang analis akan melakukan
penyesuaian apabila level tersebut ditembus keatas.
Bila RSI berada di level 30 indikasi oversold.
Bila RSI dilevel 70 indikasi overbought.
Pada level 45 – 50 dapat dijadikan range perdagangan jangka pendek.
Bisa untuk melihat support & resistance demikian juga Divergenc
positif/negatif.
38. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 38
Cara Investasi Obligasi
Sebelum berinvestasi obligasi baik di pasar perdana maupun di pasar
sekunder, investor terlebih dahulu harus ketahui informasi lengkap mengenai
obligasi tersebut.
Di Pasar Perdana
Informasi penawaran obligasi diketahui
melalui prospektus singkat yang diiklankan
minimal di 2 surat kabar skala nasional, public
expose, maupun di dalam prospektus.
39. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 39
Informasi Penting di dalam Prospektus Obligasi
1. Penawaran Umum
2. Penggunaan Dana yang diperoleh dari
Penawaran Umum
3. Pernyataan Hutang
4. Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen
5. Risiko Usaha
6. Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan
Auditor Independen
7. Keterangan Tentang Perseroan
8. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan
9. Ikhtisar Data Keuangan Penting
10. Ekuitas
11. Perpajakan
12. Penjaminan Emisi Obligasi
13. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar
Modal Dalam Rangka Emisi Obligasi.
14. Pendapat Dari Segi Hukum
15. Laporan Auditor Independen dan Laporan
Keuangan Perseroan
16. Keterangan Tentang Obligasi
17. Keterangan Mengenai Pemeringkatan Efek
18. Anggaran Dasar Perseroan
19. Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi
20. Keterangan Tentang Wali Amanat
21. Agen Pembayaran
22. Penyebarluasan Prospektur dan Formulir
Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO
40. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 40
Cara Investasi Obligasi
Parameter Pemilihan Obligasi:
1. Undersubscribed.
2. Fullysubscribed.
3. Oversubscribed.
Beberapa Kondisi Yang Terjadi Saat Emiten Menjual Obligasinya untuk Pertama
Kalinya ke Masyarakat:
1. Tingkat Bunga yang Ditawarkan.
2. Hasil Pemeringkatan Obligasi yang Dilakukan oleh Lembaga Pemeringkat
Efek.
41. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 41
Cara Perhitungan Obligasi
1. Par (Nilai Pari) : Harga Obligasi Sama Dengan Nilai Nominal.
2. At Premium (Dengan Premi): Harga Obligasi Lebih Besar dari Nilai Nominal.
3. At Discount (Dengan Discount): Harga Obligasi Lebih Kecil dari Nilai Nominal.
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Tiga Kemungkinan Harga Pasar dari Obligasi yang Ditawarkan:
Pendapatan/ imbal hasil/ return yang akan diperoleh dari investasi obligasi
dinyatakan sebagai Yield, yakni hasil yang akan diperoleh investor apabila
menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi.
42. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 42
Cara Perhitungan Obligasi
Dua Istilah Penentuan Yield:
• Current Yield adalah yield yang dihitung berdasarkan jumlah kupon yang
diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.
Current Yield =
Bunga tahunan
harga obligasi
Current Yield =
Rp170.000.000
Rp980.000.000
Contoh:
Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per
tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal
Rp1.000.000.000, maka:
17%
98%
atau
= 17,34%
43. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 43
Cara Perhitungan Obligasi
Dua Istilah Penentuan Yield:
• Yield to Maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang
akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo.
Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM
approximation atau pendekatan nilai YTM adalah sebagai berikut:
YTM approximation = C +
R - P
n
R + P
n
X 100%
Keterangan:
C = kupon
N = periode waktu yang tersisa (tahun)
R = redemption value
P = harga pembelian (purchase value)
44. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 44
Cara Perhitungan Obligasi
Contoh Yield to Maturity:
Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94,25% memiliki kupon
sebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 Juli 2017.
Berapakah besar YTM approximationnya?
YTM approximation = 16 +
100 – 94,25
3,853
=
2
X 100%
C = 16%
n = 3 tahun 10 bulan
7 hari = 3,853 tahun
R = 100%
P = 94,25%
100 + 94.25
18,01%
46. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 46
Cara Pembelian Sukuk
Cara membeli sukuk tidak berbeda jauh dengan obligasi. Sukuk juga bisa
diterbitkan baik oleh perusahaan maupun pemerintah.
Ada 2 cara untuk mendapatkan sukuk ritel, yakni:
1. Melalui Mekanisme Pasar Perdana
2. Melalui Mekanisme Pasar Sekunder
47. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 47
Perhitungan Sukuk
Berikut ilustrasi perhitungan sukuk dengan pembelian sebesar Rp10.000.000,
imbal hasil sebesar 8%, dan jangka waktu 3 tahun.
Pembelian Sampai Jatuh Tempo (Hold To Maturity)
Imbal hasil per bulan
(sebelum Pph 15%)
8% x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp 66.667
Imbal hasil per bulan
(setelah Pph 15%)
Rp66.667 – (Rp66.667 x
15%)
= Rp 56.667
Imbal hasil sampai dengan
jatuh tempo (3 tahun)
Rp56.667 x 36 = Rp 2.040.012
Pokok pembiayaan diterima Rp10.000.000 x 100% = Rp 10.000.000
Total pendapatan yang
diterima
Rp2.040.012 +
Rp10.000.000
= Rp 12.040.012
48. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 48
Perhitungan Sukuk
Berikut ilustrasi perhitungan sukuk dengan pembelian sebesar
Rp10.000.000, imbal hasil sebesar 8%, dan jangka waktu 3 tahun.
Penjualan di Pasar Sekunder (Over The Counter)
Imbal hasil periode berjalan 10 hari (sebelum
Pph 15%)
10/30 x 8% x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp 22.222
Imbal hasil periode berjalan 10 hari (setelah
Pph 15%)
Rp22.222 – (Rp22.222 x 15%) = Rp 18.889
Imbal hasil perbulan (sebelum Pph 15%) 8% x Rp10.000.000 x 1/12 = Rp 66.667
Imbal hasil perbulan (setelah Pph 15%) Rp66.667 – (Rp66.667 x 15%) = Rp 56.667
Imbal hasil selama 1 tahun + 10 hari Rp22.222 + (Rp56.667 x 12) Rp702.226
Pokok pembiayaan Rp10.000.000 x 100% Rp10.000.000
Total pendapatan yang diterima Rp702.226 + Rp10.000.000 Rp10.702.226
50. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 50
Jenis Reksa Dana
Reksa Dana Saham
Equity funds
Berisi sekurang-
kurangnya 80% efek
bersifat ekuitas atau
saham.
Keempat jenis reksa dana di atas merupakan jenis reksa dana konvensional.
Reksa Dana Campuran
Discretionary Funds
Berisi campuran efek
bersifat ekuitas, utang, dan
pasar uang.
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Fixed Income Funds
Berisi sekurang-
kurangnya 80% efek
bersifat utang.
Reksa Dana Pasar Uang
Money Market Funds
Berisi sekurang-kurangnya
80% efek bersifat utang
dengan jatuh tempo
kurang dari 1 (satu) tahun,
seperti pada deposito dan
obligasi jangka pendek.
Berdasarkan portfolio investasinya, reksa dana dapat dibedakan menjadi:
51. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 51
Jenis Reksa Dana
Pasar modal juga mengenal beberapa reksa dana jenis lainnya yang dikenal sebagai
reksa dana non-konvensional sebagai berikut:
Reksa Dana
Terstruktur
Efek
Beragun
Aset
(EBA)
Reksa Dana
Syariah
ETF
Exchange
Traded Fund
Dana Investasi
Real Estat (DIRE)
atau
Real Estate
Investment
Trusts (REITS)
Reksa Dana
Penyertaan
Terbatas
52. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 52
Jenis Reksa Dana - 1
Pasar modal juga mengenal reksa dana lainnya yang dikenal sebagai reksa dana non konvensional
yang dapat dibedakan menjadi enam jenis yakni:
Disebut terstruktur karena dibuat
dengan struktur khusus. Reksa dana
terstruktur dibedakan lagi menjadi
tiga jenis, yaitu:
a. Reksa Dana Terproteksi
b. Reksa Dana Dengan Penjaminan
c. Reksadana Indeks
Digunakan untuk menghimpun dana
dari Pemodal Profesional, yang
selanjutnya diinvestasikan oleh
Manajer Investasi pada portofolio
efek atau portofolio yang berkaitan
langsung dengan proyek, misalnya
sektor riil, sektor infrastruktur dan
lain-lain.
Reksa Dana
Terstruktur
Reksa Dana
Penyertaan
Terbatas
DIRE atau
REITS
Dana Investasi Real Estat (DIRE)
atau Real Estate Investment Trusts
(REITS)
DIRE adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan pada asset real estat, aset
yang berkaitan dengan real estat,
dan/atau kas dan setara kas.
53. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 53
Jenis Reksa Dana - 2
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
(KIK-EBA)
KIK-EBA diterbitkan berdasarkan kontrak antara Manajer
Investasi (MI) dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang
Efek Beragun Aset. MI diberi wewenang untuk mengelola
portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi
wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif.
Portofolio KIK-EBA terdiri dari aset keuangan, yang antara
lain tagihan yang timbul dari surat berharga komersial,
tagihan kartu kredit, atau tagihan yang timbul di kemudian
hari (future receivables), Efek bersifat utang yang dijamin
oleh Pemerintah, Sarana Peningkatan Kredit (Credit
Enhancement) atau Arus Kas (Cash Flow), aset keuangan
setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan asset
keuangan tersebut.
Saat ini investasi minimal KIK-EBA di Pasar Modal Indonesia
adalah Rp10.000.000 per unit penyertaan.
Efek Beragun Aset
(EBA)
Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP)
EBA-SP diterbitkan dengan portofolio berupa
kumpulan piutang dan merupakan bukti kepemilikan
secara proporsional atas kumpulan piutang yang
dimiliki bersama oleh sekumpulan pemegang EBA-SP.
Saat ini kumpulan piutang dibatasi hanya piutang
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau fasilitas kredit yang
diterbitkan oleh kreditur asal kepada debitur untuk
membeli rumah siap huni, yang telah dibeli oleh
penerbit dari kreditur asal dan dijual kepada pemegang
EBA-SP melalui penerbitan EBA-SP, atau dari hasil
penerbitan EBA-SP.
Saat ini hanya ada satu perusahaan pembiayaan
sekunder perumahan yang menerbitkan produk EBA-
SP, yakni PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau
SMF.
Saat ini investasi EBA-SP bisa dimiliki oleh investor
retail dengan minimal pembelian
hanya Rp100.000.
54. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 54
Jenis Reksa Dana - 3
Reksa Dana Syariah adalah reksa dana yang portofolionya tidak bertentangan dengan
prinsip syariah di pasar modal, yaitu saham syariah, sukuk, dan efek syariah lainnya, serta
diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah untuk memastikan pelaksanaan pengelolaan
berbasis syariah.
Seperti halnya reksa dana yang kita kenal, reksa dana Syariah juga beragam:
Reksa Dana Syariah Pasar Uang, Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap, Reksa Dana
Syariah Saham, Reksa Dana Syariah Campuran, Reksa Dana Syariah Terproteksi, Reksa
Dana Syariah Indeks, Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri, Reksa Dana
Syariah Berbasis Sukuk, Reksa Dana Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa, Reksa Dana Syariah Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas, dan DIRE Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Reksa Dana
Syariah
ETF
Exchange
Traded Fund
Dijelaskan lebih lanjut dalam bagian berikutnya.
55. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 55
Perhitungan Reksa Dana
Perhitungan reksa dana berbeda dengan produk pasar modal lainnya karena merupakan penggabungan
dari beberapa instrumen keuangan yang menjadi underlying asset (asset yang mendasari
pembentukan) reksa dana tersebut.
Setelah berakhirnya sesi perdagangan di bursa, nilai reksa dana akan dihitung ulang oleh Manajer
Investai untuk disebarluaskan informasinya melalui media.
HARGA ACUAN
pada reksa dana adalah
NAB/UP atau NAV
Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan
atau Net Asset Value
Total Aktiva Bersih Seluruh Dana
dalam Reksa Dana
Jumlah Unit Beredar
Pada awal penawaran, sesuai dengan regulasi OJK, NAB/UP ditetapkan sebesar
Rp1.000, dan selanjutnya akan berubah sesuai dengan pergerakan nilai underlying
asset-nya.
Rp1000
NAV =
56. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 56
Perhitungan Reksa Dana
Total aktiva bersih berasal dari nilai pasar setiap jenis underlying asset diantaranya deposito, surat berharga
Bank Indonesia, obligasi, serta saham; selain itu terdapat komponen dividen dan kupon obligasi, kemudian
nilai pasar tersebut dikurangi biaya Manajer Investasi, biaya Bank Kustodian, dan lain-lain.
NAB/UP juga dapat berubah pada saat Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan ditingkatkan
atau dikurangi oleh Manajer Investasi.
Contoh:
Tuan A ingin berinvestasi Rp10.000.000 pada reksa dana XYZ dengan NAB/UP awal seharga
Rp1.000. Jumlah unit yang akan dimiliki akan dikurangi dengan biaya operasional pada
manajer investasi bersangkutan kemudian dibagi dengan NAB/UP awal. Misalkan, fee-nya
0,5%, jadi nilai investasi bersih Tuan A setelah dikurangi fee sebesar Rp9.950.000.
Jadi, total investasi Tuan A pada reksa dana XYZ sebesar 9.950 unit (Rp9.950.000 dibagi
Rp1.000).
Rp
10.000.000
0.5%
Fee
Rp
9.950.000
9.950 unit
@Rp1000
58. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 58
Perhitungan Exchange Traded Fund
Nilai Aktiva Bersih (NAB) ETF diperoleh dengan:
- menghitung nilai seluruh aset yang menjadi underlying ETF/reksa dana pada harga penutupan harian
sebagaimana reksa dana umumnya
- dikurangi dengan biaya pengelolaan EF (MI fee, custody fee, dll).
Maka tingkat return Tuan X adalah :
ETF pun mengenal keuntungan capital gain sebagaimana contoh perhitungan berikut:
Misalkan Tuan X ingin berinvestasi pada ETF A. NAB per unit ETF A adalah Rp1.000 dan Tuan X membeli
100 unit (1 lot = 100 unit penyertaan) di pasar dengan total biaya Rp100.000 (Rp1.000 x 100). Jika tiga
bulan kemudian NAB per unit Rp1.150, maka 100 unit penyertaan Tuan X sekarang bernilai Rp115.000
(Rp1.150 x 100) dengan keuntungan Rp15.000 (Rp115.000 – Rp100.000).
Rp115.000 – Rp100.000
Rp100.000
= 15%
Nilai Aktiva Bersih ETF
Jumlah Unit ETF Beredar
NAB/UP atau NAV =
59. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 59
Perhitungan Exchange Traded Fund
Komponen biaya transaksi ETF di pasar sekunder sama dengan biaya transaksi saham pada umumnya.
Kinerja yang ditampilkan dalam laporan perusahaan Manajer Investasi atas ETF yang tersimpan dalam
portolio investor mungkin sedikit berbeda dari perhitungan yang dibuat investor dari NAB. Ini dikarenakan
biaya-biaya terkait pengelolaan dana oleh pihak-pihak terkait (manajer investasi, dealer partisipan, bank
kustodian, dll) sudah tercermin dalam harga ETF di pasar sekunder). Sebab itu nilai pasar mungkin sedikit
berbeda dibanding NAB.
Komponen biaya Jumlah (%)
Biaya Transaksi (IDX) 0.018
Biaya Kliring (KPEI) 0.019
Biaya Penyelesaian (KSEI) 0.003
0.030
PPN 10% 0.003
Guarantee Fund *(KPEI) 0.010
Total 0.043
Tabel Transaksi Beli ETF
Komponen biaya Jumlah (%)
Biaya Transaksi (IDX) 0.018
Biaya Kliring (KPEI) 0.019
Biaya Penyelesaian (KSEI) 0.003
0.030
PPN 10% 0.003
Guarantee Fund *(KPEI) 0.01
Pph 0.1% Final 0.100
Total 0.143
Tabel Transaksi Jual ETF
61. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 61
Jenis Produk Derivatif di BEI
Produk
Derivatif BEI
Futures
Index
Futures
Bond
Futures
Options
Kontrak Opsi
Saham
62. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 62
Apa Itu Kontrak Futures?
FUTURES
CONTRACT
Perjanjian
hukum
Untuk membeli
dan dan menjual
produk investasi
pada harga dan waktu
yang telah ditentukan
di masa depan
63. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 63
Perbandingan Saham dengan Futures
Saham Futures
Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat Bursa Efek
Tipe Saham Kontrak
Kepemilikan Ya Tidak
Perdagangan Hanya Beli (Long) Beli (Long) atau Jual (Short)
Cara Pembelian Dibayar Penuh Margin / Leverage
Tipe Pembelian Langsung Langsung + Mark to Market
Imbal hasil Keuntungan penjualan
kembali + Dividen
Keuntungan penjualan
kembali
Fundamental Kinerja dari
Perusahaan Tercatat
Aset Dasar Saham / Indeks
Level dari Imbal Hasil Sedang Sedang – Tinggi
Level dari Risiko Sedang Sedang – Tinggi
Penyedia Likuiditas Tidak Ada Ada
64. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 64
Alasan Investasi di LQ45 Futures
• Instrumen Lindung Nilai
Kompensasi kerugian di pasar saham dengan mendapatkan keuntungan di pasar
Futures
Posisi short di pasar LQ45 Futures melindungi investor dari penurunan harga
saham di pasar saham
Memberikan korelasi positif dengan saham konstituen berbasis Indeks LQ-45.
• Leverage
Perdagangan Futures lebih efisien dengan adanya leverage
Leverage 1:25
• Manajemen Keuntungan
Investor dapat memperoleh keuntungan ketika tren pasar sedang meningkat
maupun koreksi
• Diversifikasi Portofolio Investasi
65. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 65
Perhitungan Produk Derivatif
Membeli produk derivatif memiliki peluang keuntungan cukup besar karena
investor hanya mengeluarkan sejumlah kecil dana untuk mendapatkan
keutnungan yang setara dengan apabila melakukan pembelian seluruh
saham secara langsung.
Salah satu produk derivatif di BEI yang akan dibahas sebagai contoh
perhitungan derivatif adalah LQ45 Futures.
GAMBAR 1. PERBANDINGAN PEMBELIAN LQ45 SPOT DAN LQ45 FUTURES
66. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 66
Spesifikasi Bisnis
Kriteria Spesifikasi
Aset Dasar Indeks LQ45
Multiplier Rp 500.000 per poin indeks
Tick Size 0,05 (nol koma nol lima) poin indeks
Periode Kontrak 1 Bulan, 2 bulan, 3 bulan
Pre-Order Intial
Margin
4% X Poin Indeks X Jumlah Kontrak X Multiplier
Post-Order Initial
Margin
SPAN®
Auto Rejection 10%
Jam Perdagangan
Sesi I
Senin – Kamis : 09.00 – 12.00
Jum’at : 09.00 – 11.30
Sesi II
Senin – Kamis : 13.30 – 16.15
Jum’at : 14.00 – 16.15
Untuk bulan kontrak yang jatuh tempo maka pada akhir hari perdagangannya akan
berakhir pada pukul 16.00 waktu JATS
Settlement Cash, T + 1
67. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 67
Perhitungan Produk Derivatif
Grafik di bawah ini menunjukkan korelasi yang kuat antara tingkat return
LQ45 dengan LQ45 futures.
TINGKAT RETURN LQ45 VS LQ45 FUTURES
68. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 68
Perhitungan Produk Derivatif
Berikut contoh perhitungan untuk posisi jual maupun posisi beli LQ45 Futures
Contoh Perhitungan Pembelian LQ45 Futures
70. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 70
Prinsip Syariah di Pasar Modal Indonesia
Pasar Modal Syariah adalah seluruh kegiatan di pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsip Islam. Pasar modal syariah Indonesia merupakan bagian dari industri keuangan syariah yang
diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya direktorat pasar modal syariah.
Fatwa dan Peraturan terkait Pasar Modal Syariah
Lembaga yang mengatur tentang penerapan prinsip syariah di pasar modal Indonesia adalah Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam bentuk penerbitan fatwa yang berhubungan
dengan kegiatan investasi di pasar modal syariah Indonesia.
Fatwa pertama tentang pasar modal syariah yang diterbitkan DSN-MUI:
1. Fatwa DSN-MUI No. 20 Tahun 2001 tentang penerbitan reksa dana syariah.
2. Fatwa No. 40 Tahun 2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di
Bidang Pasar Modal.
3. Fatwa No. 80 Tahun 2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek
Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.
OJK mengonversi prinsip-prinsip syariah di pasar modal Indonesia ke dalam peraturan OJK
No. 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
71. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 71
Pasar Modal Syariah
Akad dalam penerbitan efek syariah di Pasar Modal Indonesia:
OJK telah mengatur tentang akad-akad yang dapat digunakan dalam setiap
penerbitan efek syariah di pasar modal Indonesia melalui peraturan OJK No.
53/POJK.04/2015. Meskipun demikian, pada dasarnya semua akad yang
memenuhi prinsip syariah dapat digunakan dalam penerbitan efek syariah
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan OJK yang berlaku.
Akad-akad yang dapat digunakan dalam penerbitan efek syariah di pasar
modal Indonesia menurut peraturan tersebut adalah akad ijarah, istishna,
kafalah, mudharabah, musyarakah dan wakalah.
72. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 72
Produk-produk Pasar Modal Syariah
Saham Syariah
Saham syariah merupakan efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar
Modal.
Sukuk
Sukuk adalah Efek berbentuk sekuritisasi aset yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal.
Reksa Dana Syariah
Reksa dana syariah adalah reksa dana yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah di
Pasar Modal. Setiap jenis reksa dana dapat diterbitkan sebagai reksa dana syariah sepanjang memenuhi
prinsip-prinsip syariah, termasuk aset yang mendasari penerbitannya.
ETF Syariah
ETF syariah adalah salah satu bentuk dari reksa dana yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal
dimana unit penyertaannya dicatatkan dan ditransaksikan seperti saham syariah di Bursa Efek. Agar pada
saat transaksi memenuhi prinsip-prinsip syariah maka investor yang akan melakukan jual beli ETF syariah
harus melalui anggota bursa yang memiliki Syariah Online Trading System (SOTS).
73. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 73
Produk-produk Pasar Modal Syariah
Efek Beragun Aset (EBA) Syariah
Efek beragun aset syariah (EBA syariah) yang diterbitkan di pasar modal Indonesia terdiri dari dua jenis,
yaitu:
• EBA syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara manajer investasi dan bank kustodian (KIK-
EBAS) adalah Efek Beragun Aset yang portofolio (terdiri dari aset keuangan berupa piutang, pembiayaan
atau aset keuangan lainnya), akad dan cara pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah di pasar modal.
• EBA syariah berbentuk surat partisipasi (EBAS-SP) adalah Efek Beragun Aset Syariah yang diterbitkan
oleh penerbit yang akad dan portofolionya (berupa kumpulan piutang atau pembiayaan pemilikan
rumah) tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal serta merupakan bukti kepemilikan
secara proporsional yang dimiliki bersama oleh sekumpulan pemegang EBAS-SP.
Dana Investasi Real Estat Syariah
Dana Investasi Real Estat Syariah (DIRE Syariah) adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada aset real estat, aset yang berkaitan dengan
real estat, dan/atau kas dan setara kas yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
74. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 74
Pasar Modal Syariah
Indeks Saham Syariah
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada tanggal 12 Mei
2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI.
ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia.
Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk
ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK.
Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun, setiap
bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES.
Metode perhitungan ISSI mengikuti metode perhitungan indeks saham BEI
lainnya, yaitu rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar dengan
menggunakan Desember 2007 sebagai tahun dasar perhitungan ISSI.
75. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 75
Pasar Modal Syariah
Indeks Saham Syariah
Jakarta Islamic Index (JII)
Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham syariah kedua yang diluncurkan
oleh BEI pada tanggal 3 Juli 2000.
Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham syariah paling likuid yang tercatat di
BEI.
Review saham syariah yang menjadi konstituen JII dilakukan sebanyak 2 kali
dalam setahun, Mei dan November, mengikuti jadwal review DES oleh OJK.
BEI menentukan dan melakukan seleksi saham syariah yang menjadi konstituen
JII. Kriteria likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Saham syariah yang termasuk ke dalam DES yang diterbitkan oleh OJK
2. Dipilih 60 saham berdasarkan urutan kapitalisasi pasar terbesar selama 1
tahun terakhir.
3. Dari 60 saham yang memiliki kapitalisasi terbesar tersebut, kemudian dipilih
30 saham berdasarkan tingkat likuditas (urutan nilai transaksi terbesar di
pasar regular selama 1 tahun terakhir.
76. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 76
Pasar Modal Syariah
Indeks Saham Syariah
Jakarta Islamic Index (JII) 70
Jakarta Islamic Index (JII) 70 adalah indeks saham syariah ke-3 yang diluncurkan
oleh BEI pada tanggal 17 Mei 2018.
JII 70 diluncurkan agar dapat menjadi acuan baru bagi investor syariah yang
membutuhkan pilihan saham syariah dengan jumlah yang lebih banyak.
Kriteria seleksi yang digunakan dalam menyeleksi 70 saham syariah yang menjadi
konstituen JII70 hampir sama dengan JII namun dengan jumlah yang lebih
banyak. Adapun Indeks JII70 yang bertahun dasar 29 Mei 2009 ini memiliki
kriteria seleksi sebagai berikut:
1. Saham syariah yang masuk dalam konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI).
2. Dipilih 150 saham berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi
selama 1 tahun terakhir.
3. Dari 150 saham tersebut, kemudian dipilih 70 saham berdasarkan rata-rata
nilai transaksi harian di pasar regular tertinggi.
77. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 77
Transaksi Sesuai Syariah
Shariah Online Trading System (SOTS) adalah sistem transaksi saham syariah
secara online yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal. SOTS
dikembangkan oleh anggota bursa sebagai fasilitas atau alat bantu bagi
investor yang ingin melakukan transaksi saham secara syariah. SOTS
disertifikasi oleh DSN-MUI karena merupakan penjabaran dari fatwa DSN-
MUI No. 80 tahun 2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah Dalam
Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Di Pasar Reguler Bursa Efek.
78. Bursa Efek Indonesia
Sekolah Pasar Modal | Level 2 78
Transaksi Sesuai Syariah
Fitur utama SOTS adalah sebagai berikut:
Sistem Perdagangan Saham Syariah Secara Online
Dilarang
Margin Trading
Dilarang
Short Selling
Cash Basis
Transaction
Portofolio saham
syariah terpisah
Dilarang transaksi
saham yang tidak
syariah
Hanya berisi saham
syariah
Informasi lebih lanjut
terkait Anggota Bursa
yang memiliki sistem
SOTS dapat dilihat di
website BEI :
www.idx.co.id