2. Ciri-ciri EKG normal
• Impuls listrik ke seluruh jantung
– Sebagian kecil tiba di permukaan tubuh
– Dapat direkam oleh elektroda di tempat yang
berhadapan dengan jantung
• Gelombang P – akibat potensial listrik saat
depolarisasi atrium (sebelum kontraksi mulai)
• Kompleks QRS (sering 3 gelombang, Q, R, S) –
potensial waktu depolarisasi ventrikel
• Gelombang T – timbul akibat repolarisasi
ventrikel, 0,25-0,35 detik setelah depolarisasi
3.
4. • Depolarisasi: red
– A: kanan positif
– B: semua negatif
– C: kanan negatif
– D: semua positif
5. • Action potential ventrikel 0,25-0,35 detik
– Di saat depolarisasi dan repolarisasi komplit, grafik
berada pada garis nol
– Rekaman di permukaan tubuh, gelombang
repolarisasi juga tercatat sebagai potensial, yaitu
di atas garis nol
• Depolarisasi ventrikel: kompleks QRS
• Repolarisasi ventrikel: gelombang T
6.
7. Hubungan EKG dan kontraksi
• Kontraksi atrium
– Gelombang P: awal kontraksi
– Repolarisasi atrium: setelah 0,15-0,20 detik
ditutup depolarisasi ventrikel
• Kontraksi ventrikel
– Komples QRS: awal kontraksi
– Gelombang T: akhir kontraksi, 0,25-0,35 detik
– Repolarisasi sudah dimulai 0,20 detik
8. Kalibrasi waktu dan voltage
• Setiap 10 baris ke atas-bawah: 1 millivolt
• Garis vertikal:
– 1 inch = 1 detik
– Dibagi atas 5 daerah garis tebal @ 0,2 detik
– Dibagi lagi atas 5 interval @ 0,04 detik
• Elektroda
– 1 jauh 1 di ventrikel: QRS 3-4 mV
– di kedua pergelangan atau tumit
QRS 1-1,5 mV, P 0,1-0,3 mV, T 0,2-0,3 mV
9. • Interval P-R atau P-Q: 0,16 detik
– Waktu antara awal P dan awal QRS
antara awal perangsangan atrium dan ventrikel
• Interval Q-T: 0,35 detik
– Kontrkasi ventrikel
– Awal Q sampai akhir T
• Penentuan kecepatan denyut jantung
– Interval R-R 0,83 detik; rate 1/0,83 = 72/menit
10. Cara pengukuran EKG
• Rekaman potensial listrik permukaan massa
otot jantung sinsitium
– Pre: semua interior negatif, luar positif
– Rangsang: bagian tengah depolarisasi
• Rekaman
– (+) pada polarisasi, (-) pada depolarisasi (+)
– (+) pada polarisasi, (-) pada polarisasi (0)
– (+) pada depolarisasi, (-) pada polarisasi (-)
11.
12. Arus listrik di dada
• Jantung berada di medium konduktif
– Depolarisasi, listrik dari (-) di jantung ke sekitarnya
• Arus mulai di septum ventrikel dekat Purkinje,
– Daerah endokardium lebih negatif
– Arus mengalir menurut ellips
– Secara matematik, (-) ke basis, (+) ke apex
– Sebelum depolarisasi, arus membali 0,01 detik
• Arus mengalir umumnya dari basis ke apex
– Basis negatif, apex positif
13.
14. Bipolar limb leads
• Rekaman dari dua elektroda
– I. Pergelangan kanan (-), pergelangan kiri (+)
• Rekaman akan (+) kalau pergelangan kiri lebih (+)
– II. Pergelangan kanan (-), tumit kiri (+)
• Rekaman akan (+) kalau kaki lebih (+)
– III. Pergelangan kiri (-), tumit (+)
• Rekaman akan (+) kalau kaki lebih (+)
• Ingat, negatif di daerah basis, positif di apex
15.
16. Einthoven’s triangle
• Dua pergelangan dan tumit kiri
– membentuk ujung segitiga pengurung jantung
– Sudut-sudut atas: titik kedua tangan berhubungan
dengan cairan di sekitar jantung
– Sudut bawah: titik kaki kiri berhubungan dengan
cairan sekitar jantung
• Hukum Einthoven:
– Kalau potensial listrik diketahui dari dua titik, titik
ketiga adalah jumlah keduanya (dengan
memperhitungkan tanda negatif dan positif)
17. • Misal:
– Tangan kanan -0,2 mV
– Tangan kiri +0,3 mV
– Kaki kiri +1 mV
• Rekaman
– Lead I: 0,5 mV (jarak -0,2 mV ke +0,3 mV)
– Lead II: 1,2 mV (jarak -0,2 mV ke +1 mV)
– Lead III: 0,7 mV (jarak +0,3 mV ke 1 mV)
18. EKG normal Bipolar Limb Leads
• EKG normal mirip satu sama lain
– Perbedaan pada voltage
– Tak banyak beda untuk diagnosa arrhythmia
– Sangat berbeda pada kerusakan konduksi impuls
atau kerusakan otot jantung
19.
20. Chest (Precordial) Leads
• Elektroda positif pada berbagai posisi di dada
• Elektroda negatif (‘indifference’) di
pergelangan kanan dan kiri, dan tumit kiri
• Enam standard chest leads
– dinding dada depan
– V1, V2, V3, V4, V5, V6
21.
22. • Permukaan jantung dekat dgn dinding dada
– Rekaman dari potensial listrik otot jantung tsb
– Sedikit perubahan ventrikel perubahan nyata
pada chest leads
• Lead V1 dan V2
– QRS umumnya negatif: elektroda dekat basis
– Basis adalah tempat elektronegatif pada hampir
semua proses depolarisasi ventrikel
23.
24. Augmented Unipolar Limb Leads
• Dua anggota dihubungkan melaluiresistensi
listrik ke terminal negatif EKG; anggota ketiga
dengan terminal positif
– Tangan kanan: aVR
– Tangan kiri: aVL
– Kaki kiri: aVF
• Mirip limb leads standard, kecuali aVR terbalik
– Why ?