Kewirausahaan sosial melibatkan 3 sektor utama (sektor swasta, publik, dan sukarelawan) dengan berbagai model bisnis seperti nirlaba, hibrida, atau bisnis sosial. Kewirausahaan sosial bertujuan untuk menyelesaikan masalah sosial dengan melibatkan teknologi, mobilisasi sumber daya, dan pengukuran kinerja yang tepat untuk menghadapi berbagai tantangan. Contoh keberhasilan kewira
15. 1.Apa ukuran keberhasilan (kinerja) dari Grameen Bank?
1.Apa tujuan utama Muhammad Yunus mengembangkan Grameen Bank?
1.Hal-hal apa saja yang dibangun dalam mencapai tujuan tersebut?
1.Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan tersebut?
1.Bagaimana memobilisasi kegiatan?
6.Tantangan apa saja yang dihadapi?
6.Darimana sumber dana pengembangan Grameen Bank?
16. 1.Apa nilai–nilai kewirusahaan sosial yang sudah
diterapkan dalam organisasi/lembaga masing-masing?
1.Apa nilai–nilai kewirusahaan sosial yang belum
diterapkan?
1.Bagaimana cara untuk menerapkan nilai-nilai
kewirausahaan sosial dalam organisasi/lembaga?
Orang : Memungkinkan keterlibatan semua usia dan kontribusi seumur hiduo
Tempat : pemberdayaan dan investasi untuk masyarakat lokal
Sektor Sosial :mendukung badan amal dan perusahaan sosial
Swasta :: mempromosikan bisnis, keuangan, dan teknologi untuk kebaikan
Sektor Publik :memastikan koloborasi antar setiap komponen
masyarakat yang kaya akan sumberdaya dan saling terhubung
Masyarakat yang penuh rasa bertanggung jawab
peluang bagi kaum muda
Pemberdayaan
Investasi
Suara Masyarakat
pendanaan dan pembiayaan sektor social
kepemimpinan, dukungan dan regulasi
sektor sosial yang percaya diri dengan digital
bisnis yang bertanggung jawab
Finansial yang berkelanjutan
Peran Teknolgi
Membuat kerangka kerja kolaboratif
Memastikan pendanaan masa depan layanan publik
Memastikan keterpaduan ini memiliki nilai sosial
Wirausaha :
Termotivasi oleh keuntungan finansial
mencari keuntungan pribadi atau pemegang saham
Level Kepentingan Pribadi Tinggi
Tingkat Pengetahuan Sosial yang rendah
Tingkat kontrol dan kepastian yang yang tinggi
Wirausaha Sosial :
Termotivasi oleh keuntungan sosial
Sangat kreatif dan inovatif
Level Kepentingan Pribadi rendah
Tingkat Pengetahuan Sosial yang tinggi
Tingkat pengambilan resiko tinggi
Mengadopsi misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai sosial (tidak hanya nilai pribadi),
Mengenali dan terus-menerus mengejar peluang baru untuk melayani misi sosial tersebut.
Terlibat dalam proses inovasi yang berkelanjutan, adaptasi, dan belajar.
Bertindak berani tanpa dibatasi oleh sumber daya yang dimiliki saat ini
Voluntary Sector bersifat suka rela.
Public Sector menyangkut kepentingan publik bersama.
Private Sector adalah unsur pribadi atau individual yang bersangkutan, bisa termasuk unsur kepentingan profit.
Model bisnis ini menggantungkan keberlangsungan pendanaan pada kedermawanan orang lain, yang biasanya datang dari inidividu, yayasan atau pemerintah
Model bisnis ini mengalami eksperimentasi paling besar yang merupakan penggabungan strategi nirlaba dan pendapatan yang dihasilkan dalam satu kesatuan dan membentuk kekuatan hibrida.
Tujuan utamanya memaksimalkan pengembalian finansial bagi pemegang saham melainkan untuk memberi keuntungan secara finansial kepada kelompok berpenghasilan rendah serta menumbuhkan usaha sosial dengan investasi ulang.
Tantangannya bagaimana mendorong para entrepreneur yang sudah ada dan menciptakan entrepreneur baru agar menggunakan pendekatan kewirausahaan sosial, tidak semata-mata bisnis tetapi juga mempunyai kepedulian sosial untuk perubahan sosial.
Dinamika Permasalahan
Perkembangan penduduk.
Sumberdaya Alam
Kebutuhan semakin tinggi
Kesenjangan sosial ekonomi
Perkembangan teknologi informasi mempengaruhi perubahan cara-cara pemasaran yang selama ini dilakukan, dan pada saat ini merebak pemasaran yang menggunakan jasa internet.
Kewirausahaan sosial sering menemui kesulitan dalam memberikan kompensasi terhadap para pekerja secara kompetitif sebagaimana terjadi pada pasar komersial
Tantangan untuk mengukur perubahan sosial, mengingat adanya aspek non-kuantitatif, multi-kausal, dimensi temporal, dan perbedaan perseptif dari dampak sosial yang ditimbulkannya.