Dokumen tersebut membahas tentang social entrepreneur dan pemasaran melalui media sosial. Ringkasannya adalah bahwa social entrepreneur bertujuan untuk menciptakan perubahan sosial positif sambil mendatangkan keuntungan, dan media sosial merupakan salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan social entrepreneur melalui konten menarik dan konsisten serta interaksi dengan pengikut.
2. Yuda Mahendra Asmara
- People Development Specialist
- Trainer PresentasiKita.com
- CEO ClickWebhost.co
- IT-Designer
- Advisor for Program Socialpreneurship
Lenteraindonesia NET.
- @Bukuntukpapua Volunteer
E-Mail : yudasmara11@gmail.com
HP : 081211300400
BB : 76910C86
Socmed : tweet @yudasmara / IG @mahendrasmara
3. “Konsep social entrepreneurship dikenalkan oleh Robert
Owen yaitu pendiri koperasi pertama dan Florence pendiri
sekolah perawat pertama beberapa ratus tahun lalu”
Social Entrepreneur Concept
“Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank salah
satu social Entrepreneur yg mampu menunjukkan
bahwa pemberdayaan masyarakat tidak hanya
menghasilkan kesejahteraan dalam konteks sosial,
namun juga mampu mendatangkan keuntungan
finansial”
4. Social Entrepreneur VS
Commercial Enterpreneur
“Commercial Entrepreneur mengukur
keberhasilan lewat kinerja keuangan dan
profit dari produk/jasa yang dihasilkan”
“Social Entreprenur keberhasilannya diukur lewat profit
dari produk/jasa yang dihasilkan dan seberapa besar
manfaat yang dapat dirasakan dalam melakukan
perubahan sosial ke arah positif”
6. Menjadi Social Entrepreneur
Pada prinsipnya, seorang Social Entrepreneur
dituntut memiliki dua kompetensi inti agar mampu
menjadi motor penggerak Bisnis :
8. “Social Media Sebagai
Media Referensi dan
Interaktif Paling Efektif”
Sukses Berpromosi lewat Social Media
SOCIAL MEDIA
WOM “Word of Mouth”
POPULAR PROMOTION TECHNIQUE
VIDEO
Bagaimana Social
Media Merubah
paradigma
Marketing dalam
ber-Entrepreneur
12. Marketing Influence via Social Media
Mulai men-tweet tentang Kegiatan dan produk anda secara
terjadwal
Bangun image positif dan akan makin banyak pengikut (follower)
Melayani para pelanggan dan calon pelanggan di dunia maya.
Mention Tokoh / Celeb socmed untuk minta dukungan kegiatan
Berikan Feedback atas Postingan di Socmed, Jangan di Biarkan jika ada yg
respon
Pastikan target yang tepat dan sistem pengukur untuk memonitor
seberapa sukses Promosi di Socmed
Monitor rutin feedback, untuk menentukan seberapa jauh target dan apa
yang harus dilakukan, harus menambah frekuensi atau malah mengurangi
Promosi.
1. TIDAK ADA SUKSES DALAM SEHARI
2. PASANG TARGET FEEDBACK KONSUMEN
13. Marketing Influence via Social Media
Banyaknya “LIKE” bukan berarti mereka ingin dibanjiri dengan
postingan promosi anda setiap saat.
Jika komentar Facebook atau retweet sudah mulai lesu, ini bisa
berarti anda terlalu banyak berpromosi atau mungkin jenis
promosi yang adan lakukan sudah mulai membosankan.
Ingat!! Media jejaring sosial betujuan untuk meningkatkan penjualan,
promosi dan hubungan Masyarakat ( Relation)
Jangan sampai lupa untuk memperhatikan kelangsungan bisnis,
pastikan tidak ada proses yang terabaikan karena terlalu banyak
berselancar di dunia maya.
3. MENGATUR FREKUENSI PROMOSI
2. JANGAN ABAIKAN PROSES BISNIS
15. Social media is rapidly
turning into a vital part of the
modern marketing mix
16. CAN YOU IGNORE ?
665 Million Of Daily Active users on Facebook
500 Million Registered accounts on Twitter
17. Sukses Berpromosi lewat Social Media
Reza Nurhilman – Kripik Pedas “Maichi”
Menjalankan strategi pemasarannya dengan
berpromosi melalui social media Facebook dan
Twitter, hasilnya adalah beliau mengantungi
omzet hingga Rp.4 Miliar per bulan.
Angga Kusuma Aribowo – Ubi “Ubiyabi
Melakukan promosi di social media Twitter. Salah satu strategi
promosi yang dijalankan adalah bagi tiap follower baru, akan
mendapatkan diskon 10%, begitu pun bagi yang me-mention
juga akan mendapatkan harga khusus.
Yayat Hidayat – Sandal Gunung “Sabertooth”
Model pemasaran yang menggunakan media social media dan
website berhasil mebuat produknya tersebut mendapat
pesanan 6500 memasuki negara tetangga yaitu Malaysia
20. KUALITAS, BUKAN KUANTITAS
“Cara termudah untuk kehilangan followers dan calon customer adalah dengan
menjelali mereka dengan postingan yang terlalu banyak”
21. KEPRIBADIAN SOSIAL
“Akun yang disegani harus memiliki kepribadian
social yang baik. Disinilah peranan strategi
membangun branding berlaku”
22. JADI YANG TERDEPAN
“Sebuah respon kepada seorang
customer tidak hanya akan
berimbas baik. Tetapi kepada
semua yang menjadi follower atau
customer anda”
24. JADI YANG PALING MENARIK
Dari berbagi penelitian, konten gambar dan video memiliki daya Tarik cukup t
menarik anda harus unik pikirkan konten berkualitas, bermanfaat, menghibur
unik dan juga bisa membawa user kepada ketertarikan akan produk
Wirausaha sosial, atau sering disebut Social Entreprenur menjadi fenomena sangat menarik saat ini. Dibandingkan dengan kewirausahaan tradisional yang fokus terhadap keuntungan materi dan kepuasan pelanggan semata, social entrepreneur memiliki peran sosial yang sangat signifikan terasa dalam kehidupan sosial masyarakat.
Dalam kewirausahaan sosial terdapat beberapa hal yang menjadi pegangan bisnisnya, yaitu: misi sosial, misi apa yang ia bawa seiring bisnis yang dijalankan; produk atau servis yang ditukar, bentuk usaha yang dijalankan; dan keuntungan yang diperoleh, pemanfaatan keuntungan yang tidak hanya digunakan untuk kepentingan pribadi semata.
Seorang social entrepreneur melihat masalah sekitar sebagai peluang untuk bisnis baru yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, tujuan kewirausahaan sosial bukanlah untuk menjadi kaya. Sejatinya, social entrepreneurship adalah untuk melatih kepedulian terhadap sesama.
Rhenald Kasali, Ketua Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI) mengatakan bahwa banyak orang bicara tentang wirausaha, namun mereka belum tentu paham mengenai wirausaha. Saat ini banyak mentor bisnis yang mengajarkan kewirausahaan tentang bagaimana cara cepat menjadi kaya.
"Dalam kewirausahaan sosial, tidak hanya orang kaya yang bisa berbagi. Disini, orang miskin pun bisa berbagi." ujarnya. J
adi, jika ingin menjadi seorang Social Entrepreneur, pastikanlah bahwa “kaya” secara materi bukanlah tujuan utama Anda, melainkan tercapainya peningkatan kesejahteraan sesam
Pada Awalnya Konsep social entrepreneurship tidak menekankan pada usaha untuk menghasilkan laba atau non-profit dimana inti pemberdayaan masyarakat bersifat sukarela,misalnya panti asuhan.
Hingga akhirnya Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank di Bangladesh sekaligus berhasil meraih Nobel Perdamaian pada tahun 2006, sebagai salah satu social entrepreneur mampu menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat kurang mampu tidak hanya menghasilkan kesejahteraan dalam konteks sosial, namun juga mampu mendatangkan keuntungan finansial. Contoh konkretnya adalah 6 juta wanita terserap sebagai tenaga kerja dimana beralih dari ‘pengemis’ menjadi ‘pelaku UMKM’.
Kewirausahaan sosial sangat berbeda dengan kewirausahaan yang sering kita jumpai, yaitu commercial entrepreneurship. Kecenderungan dari commercial entrepreneurship ialah mengukur keberhasilan lewat kinerja keuangan dan materi-materi tertentu, sedangkan C
Perbedaan lainnya terletak pada mekanisme kerja yang digunakan. Pada commercial entrepreneurship, mekanisme kerjanya adalah berusaha untuk memahami pasar agar dapat menghasilkan produk dan jasa sekaligus profit bagi sang pengusaha. Sedangkan mekanisme pada kewirausahaan sosial adalah memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung agar berkesempatan mencapai tingkat kesejahteraan.
Adapun konsep awal dari kewirausahaan sosial lebih diarahkan pada pemberdayaan dalam bidang kemasyarakatan yang bersifat voluntary (sukarela). Prakteknya seringkali dilakukan dalam bentuk lembaga-lembaga sosial, seperti yayasan, panti asuhan, donasi pendidikan atau paguyuban lainnya. Sehingga, kewirausahaan sosial tidak menekankan pada usaha untuk menghasilkan profit melainkan nirlaba. Apabila ada profit, bukan menjadi tujuan utama dari kewirausahaan sosial, karena utamanya ialah pemberdayaan untuk kepentingan sosial.
social entrepreneurship merupakan bentuk dari community development yang fokus pada sosial-ekonomi. Dibagi menjadi dua, yaitu memiliki keuntungan dimana keuntungan tersebut yang digunakan untuk community development dan tidak memiliki keuntungan dimana produknya yang digunakan untukcommunity development. Dalam kerangka ini, social entrepreneurship merupakan bagian dari bisnis dan bisnis seolah tidak akan berjalan tanpa profit. Contoh dari social entrepreneurship yang menghasilkan keuntungan adalah The Loving Company (TLC). Karyawan TLC diberikan gaji dimana setelah penghasilan atau keuntungan perusahaan dikurangi dengan gaji karyawan dan modal operasional usaha maka sisanya digunakan penuh untuk community development.
Alkisah ada seorang wanita kaya raya dan berhati mulia, hartanya yang melimpah tak membuat ia sombong dan lupa diri. Dari hasil usahanya dalam bidang tekstil dan peternakan ia mampu memberdayaan ribuan orang. Terhitung bidang-bidang usaha lainpun muncul sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar, dari mulai produksi pakaian, aneka asesoris, jilbab hingga pakan ternak untuk mensuplai makanan teknaknya dan tumbuh usaha aneka olahan ternak.
Niat tulusnya dalam membuka lapangan pekerjaan dan mensuport para dhuafa untuk memiliki usaha berbuah manis, dengan system bagi hasil memberikan keberkahan dan kebaikan yang melimpah pada semua usahanya. Masyarakat sekitar yang dulunya lebih banyak mengemis dan bermaksiat kini sedikit demi sedikit teratasi dengan kiprahnya membuka lembaga sosial yang memberikan bimbingan agar masyarakat bisa hidup mandiri dan lebih bermartabat. Sedikit banyak kebiasaan buruk berjudi dan pencurian di masyarakat mulai ditinggalkan.
Dalam keseharian aktivitasnya. Ia menyempatkan silaturahmi keberbagai tetangga dan aktif diberbagai organisasi bak lebah ia selalu memberi manfaat dan kebaikan. Ia lupakan keuntungan uang sebagai tujuan, ia telah dinikmati dalam segala bentuk kegiatan sosial dari berbagai aspek program. Kenikmatan dalam kegiatan sosialnya inilah yang ia katakan sebagai investasi dunia akherat dan jika diakumulasikan dengan rupiah jumlahnya tak terhingga.
Dalam kisah lain, diera zaman serba modern seperti sekarang ini banyak tumbuhnya para pengusaha-pengusaha yang motivasinya meng-kayakan diri sendiri, segala bentuk dilakukan dalam meraup keuntungan sebesar-besarnya dan memburuhkan pekerja dengan upah minim yang membuat para buruh’beku’ tak bisa berkembang. Selain itu timbul dampak sosial seperti tidak mengindahkan limbah yang dihasilkan dapat merugikan warga sekitar. Dari berbagai kisah diatas tadi kita dapat menyimpulkan kegiatan bisnis manakah yang lebih barakah ?
Banyak sekali bentuk riil Social-Entrepreneur yang bisa dilakukan di tingkatan praktis. Ada seorang Sarjana Ekonomi yang demi kemajuan desanya rela menjadi seorang peternak puyuh. Ada seorang Sarjana Teknik rela menjadi seorang pengepul sampah di sebuah TPA. Seorang Social-Entrepreneur tidak harus seorang yang berpendidikan tinggi. Ada seorang tamatan SMP membuka usaha penghancur batu kali dan memperkerjakan orang-orang miskin di desanya. Ada seorang tamatan SMA yang membuka usaha mie ayam keliling yang memperkerjakan pemuda-pemuda di sekitarnya. Ada seorang tamatan pondok pesantren yang membuka usaha penyembelihan sapi dan memperkerjakan banyak pemuda di desanya. Ada banyak sekali contohnya, tinggal kreativitas kita saja untuk berkreasi serta tekad kita untuk memulai usaha dan memperkerjakan banyak orang di usaha kita.
Menjadi seorang Social-Entrepreneur tidak harus berhenti bekerja sebagai karyawan. Kita bisa saja tetap bekerja sebagai karyawan dan menyisihkan sebagian uang kita untuk usaha kecil-kecilan dan memperkerjakan orang lain. Ini bukti bahwa Social-Entrepreneurship lebih bermakna community development daripada sekedar carity atau philantrophy biasa
Pertama : Kreatifitas, yaitu kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan mencari tahu cara-cara baru dalam melihat suatu permasalahan serta peluang-peluang yang muncul di masyarakat
Kedua : inovasi, yaitu kemampuan untuk menerapkan solusi yang kreatif terhadap suatu permasalahan berikut memanfaatkan kesempatan yang ada. Maka, seorang wirausahawan sosial harus menjadi inovator, bukan follower. Bahkan tidak hanya berhenti sampai pada proses penciptaan atau penemuan ide, tetapi melanjutkannya dengan merealisasikannya ke dalam bentuk inovasi.
Menjadi seorang Social-Entrepreneur tidak harus berhenti bekerja sebagai karyawan. Kita bisa saja tetap bekerja sebagai karyawan dan menyisihkan sebagian uang kita untuk usaha kecil-kecilan dan memperkerjakan orang lain. Ini bukti bahwa Social-Entrepreneurship lebih bermakna community development daripada sekedar carity atau philantrophy biasa
Pertama : Kreatifitas, yaitu kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan mencari tahu cara-cara baru dalam melihat suatu permasalahan serta peluang-peluang yang muncul di masyarakat
Kedua : inovasi, yaitu kemampuan untuk menerapkan solusi yang kreatif terhadap suatu permasalahan berikut memanfaatkan kesempatan yang ada. Maka, seorang wirausahawan sosial harus menjadi inovator, bukan follower. Bahkan tidak hanya berhenti sampai pada proses penciptaan atau penemuan ide, tetapi melanjutkannya dengan merealisasikannya ke dalam bentuk inovasi.
Salah satu kunci kesuksesan suatu usaha adalah bagaimana kita bisa mempromosikan produk barang atau jasa yang kita jual / tawarkan. Hal ini tentu berlaku untuk semua jenis usaha, mulai dari UKM, usaha menengah hingga industri besar. Tanpa promosi, produk pun akan sulit terjual dan bisnis otomatis akan merugi bahkan terancam bankrut.
Tentu kita pernah mendengar isitlah WOM atau Words Of Mouth. WOM atau referensi hingga kini masih menjadi salah satu teknik promosi yang paling efektif dan paling terpercaya. Namun, dengan perkembangan teknologi saat ini yaitu social media, penyebaran referensi pun semakin mudah.
Dengan adanya social media, produk yang ingin kita promosikan akan semakin mudah. Mengapa? karena peluang untuk berbagi informasi (istilahnya “share”)teman – teman, rekan ataupun keluarga yang telah terkoneksi dengan akun social media kita semakin besar.
Dengan social media, walaupun secara fisik tidak ada namun sesungguhnya kita telah berada di suatu perkumpulan maya. Jadi, ketika kita ingin mengkomunikasikan suatu informasi, dalam hal ini produk kita, akan menjadi lebih efektif.
Sebenarnya masih banyak lagi media promosi yang bisa kita pilih, namun tentu saja memerlukan dana yang tidak sedikit juga. Oleh karena itu, Social Media bisa jadi merupakan salah satu media promosi yang cocok digunakan untuk UKM.
Kesimpulan
Strategi promosi lewat media sosial yang efektif lebih kepada kualitas dan konsistensi ketimbang kuantitas. Promosi seperti ini juga butuh masukan dan hubungan dengan konsumen, yang sebenarnya butuh waktu cukup lama untuk membentuk konsumen yang loyal.
Anda juga harus bisa membagi waktu antara berpromosi di dunia maya dan mengurus seluruh proses bisnis anda secara utuh, ini hal yang tidak mudah. Namun demikian, dengan rencana yang matang sistem yang teratur, semua ini bisa dilakukan.
media sosial dengan cepat berubah menjadi bagian penting dari gaya pemasaran modern
Bisa kamu abaikan
Reza Nurhilman – Kripik Pedas “Maichi”
Berawal dari modal Rp.15 Juta, Reza Nurhilman kemudian menjalankan strategi pemasarannya dengan berpromosi melalui social media Facebook dan Twitter, hasilnya adalah beliau mengantungi omzet hingga Rp.4 Miliar per bulan.
Awal kesuksesan produk Maichi ini berawal dari teman – teman Reza Nurhilman yang memberikan testimoni di social media twitter. Dari situlah brand Maichi semakin dikenal yang hanya berawal dari testimoni pengguna twitter.
Selain dari testimoni, salah satu strategi yang dijalankan adalah dengan merancang lokasi penjualan berpindah – pindah setiap hari. Untuk mengetahui lokasi penjualan, calon pembeli hanya bisa mendapatkan informasinya melalui Facebook dan twitter.
Angga Kusuma Aribowo – Ubi “Ubiyabi”
Bagi yang tinggal di Jogja dan sekitarnya dan pengguna twitter, mungkin tahu yang namanya Ubiyabi.
Angga Kusuma Aribowo sebagian besar melakukan promosi di social media Twitter. Salah satau strategi atau program promosi yang dijalankan adalah bagi tiap follower baru, akan mendapatkan diskon 10%, begitu pun bagi yang me-mention juga akan mendapatkan harga khusus. Selain itu, Angga melakukan kuis – kuis atau permainan melalui twitter.
Yayat Hidayat – Sandal Gunung “Sabertooth”
Bagi Anda yang sudah lama tinggal di kota Bandung dan sekitarnya tentu tahu produk ini. Produk sandal yang dulu bernama Sandal Dody ini pernah mengalami pasang surut penjualan. Hingga akhirnya Yayat melakukan inovasi produk serta memperluas jaringan pemasarannya yaitu dengan menggunakan jejaring atau social media dan membuat website.
Model pemasaran yang menggunakan jalur dunia maya seperti media social media dan website tersebut berhasil mebuat produknya tersebut telah memasuki negara tetangga yaitu Malaysia. Yayat mendapatkan pesanan sebanyak 6500 pasang sandal outdoor merek Sabertooth tersebut.
Agusti Salman Farizi (Bojes) – Kripik Pedas “Krib0”
Satu lagi kesuksesan pengusaha UKM dari Bandung bernama Agusti Salman Farizi atau biasa di panggil Bojez dengan produknya kripik pedas Krib0.
Dalam menjalankan usahanya, Bojes mengatakan bahwa untuk pemasaran dan promosi, ia menggunakan social media seperti twitter, facebook, instagram dan media lainnya.
Hingga kini, produk Krib0 telah menyebar ke kota Aceh, Riau, Bengkulu, Balikpapan, Tangerang, Samarinda, Bogor, Bekasi, Bali, Cirebon, Cilegon, Pandeglang, Serang, Surabaya, Jombang, Malang, dan Bojonegoro.
J.R Cohen – Kedai Kopi “Coffee Groundz”
Kisah sukses yang ke lima ini merupakan kisah sukses yang ada di negara Houston, Amerika Serikat. Penulis sengaja memasuki kisah sukses ini untuk menyampaikan bahwa di negara yang maju pun, berpromosi sosial media juga menjadi andalan pelaku bisnis, khususnya UKM, untuk memasarkan produk mereka.
Sejak mulai aktif menggunakan twitter selama 3 tahun, kedai kopi Coffee Groundz telah sukses meraup peningkatan penjualan sebesar 30%. Selain mempromosikan acara, J.R Cohen juga melakukan penjualan produk dan menangani transaksi dari para pelanggan melalui twitter.
PENGUATAN BRAND SECARA DIGITAL ITU HARUS MENJADI BAGIAN KEGIATAN DIGITAL MARKETING ANDA, INI SALAH SATU ALASAN MENGAPA DIGITAL MARKETING ITU PENTING DILAKUKAN OLEH PARA PEMILIK BISNIS.
Mengapa Bisnis Anda Harus Go Online
1. Memperluas Jangkauan Pasar
2. Mudahnya Mendapat Pelanggan Baru Dari Internet
3. Usaha Nampak Lebih Profesional
Jangan sekedar bergabung dengan sebuah jaringan social pesaing anda ada disana, Demografi dalam platform social media berbeda beda, tergantung trand masing-masing, pilihlah social media yang sesuai dengan target audiens atau user yang diinginkan
Lebih baik memaksimalkan satu atau dua akun social media daripada memaksimalkan sekian banyak akun social media ( saya yakin justru akan membuang-buang waktu kecuali jika menggunakan agensi social media dengan tenaga dan keahlian yang luar biasa) , semua bertahap pilih yang paling sesuai di awal
Jangan BOM followers social media dengan pesan marketing secara bertubi-tubi!!
cara termudah untuk kehilangan followers dan calon customer adalah dengan menjelali mereka dengan postingan yang terlalu banyak dan tanpa value sama sekali
Sebuah pesan marketing yang dibuat kehati-hatian dengan mempelajari kegemaran followers, dan tidak semata berbahasa marketing akan jauh lebih effektif dan memberikan hasil signifikan
Social media dibangun dengan akun, entah personal atau bisnis , dan akun disegani harus memiliki kepribadian social yang baik. Disinilah peranan strategi membangun branding berlaku. Jangan takut menunjukkan wajah sebab social media berbasis pada personalitis
Di sosial media anda bertanggung jawab membangun brand melalui pembentukan kepribadian. Ini tidak hanya membantu menciptakan kepercayaan tapi juga ikatan emosional dengan user
Social media memberikan peluang untuk berinteraksi dengan customer/calon customer secara unik. Tunjukkan etika yang baik saat bersentuhan dengan meraka. Sebuah respon kepada seorang customer tidak hanya akan berimbas kepadanya. Tetapi kepada semua yang menjadi follower atau customer anda
Menjadi bersahabat dan bersikap membantu dalam memecahkan masalah akan meningkatkan kepercayaan semua follower anda. Berlombalah bersama pesaing bisnis dengan cara yang elegan, yaitu dengan menunjukkan kemampuan untuk melayani pelanggan dengan sebaik baiknya.
Anda bisa menggunakan puluhan bahkan ratusan admin ( Menyewa agen) untuk menghandle masing-masing akun social media. Tapi berhati-hatilah Konsistensi dibutuhkan untuk menunjukkan “Nada Bicara” yang sama, artinya setiap admin harus dibekali dengan aturan aturan yang anda buat. Baik dalam menciptakan konten maupun melakukan interaksi. Jangan sampai kepercayaan turun lancaran salah satu admin berbicara dengan gaya yang berbeda. Kasar misalnya beretika buruk’
Konsistensi dalam menangani akun social media tidak hanya terletak pada “Nada Bicara” dan konten. Tetapi juga upaya menanganinya dalam janga panjang. Masing-masing social media adelah kelompok masyarakat kecil yang kehidupannya dinamis dan terus berjalan. Anda harus mampu dan mau menjadi bagian dari masyara
Konsistensi pada tema content
‘Suara’ Anda di Twitter adalah hal yang paling penting yang Anda miliki. Itu suara Anda, gaya dan sikap Anda bisa dilihat disana. Tidak ada seorangpun yang bisa mengambilnya dari Anda. Kebanyakan orang ingin sesuatu yang bisa dipertahankan dan Anda perlu konsistensi dalam menyampaikan suara Anda untuk membuat profil Anda menarik bagi pembaca. Jika tidak, maka akan terlalu mudah bagi orang lain pergi dari tweet – tweet Anda.
Konsistensi pada waktu tweet
Anda juga perlu konsisten pada waktu dan jumlah saat melakukan tweet. Apakah Anda akan melakukan tweet 10 kali dalam sehari ataupun 2 dalam sehari. Dengan konsistensi waktu dan jumlah, maka follower Anda akan lebih loyal. Sebagai contohnya: Headline news pada media televisi, media pertelevisian menyiarkan setidaknya 1 kali headline pada satu jam sekali, dan untuk para penonton yang menantikannya, mereka hanya perlu melihat jam dan melihat headline yang ada saat itu.
Mempublikasikan konten (posting) variatif akan membuat akun social media anda tetap segar. Pastikan secara mayoritas konten anda sesuai dengan topic inti yang dikembangkan (sesuai bisnis) tapi jangan takut untuk sesekali mempublikasikan post off topic
Variasikan juga jenis content agar user tidak bosan. Dari berbagi penelitian, konten gambar dan video memiliki daya Tarik cukup tinggi. Untuk menarik anda harus unik pikirkan konten berkualitas, bermanfaat, menghibur, sekaligus unik dan juga bisa membawa user kepada ketertarikan akan produk