SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Tinjauan Umum Metalurgi
• Crude Material:
1. Solid Ore
adalah kumpulan atau agregasi dari mineral-
mineral baik senyawa oksida, sulfida maupun
karbonat dalam bentuk padat.
contoh: Bijih tembaga, timah, emas dsb.
2. Liquid ore
adalah suatu cairan yang dari padanya dapat
diambil metalnya, misalnya air laut
3. Scrab
adalah logam buangan yg awalnya pernah
diperdagangkan dalam bentuk industri. Karena
logam hasil ekstraksi ini berasal dari barang
rongsokan maka logam ini dinamakan logam
sekunder.
4. Residu
merupakan hasil sampingan atau sisa
pengolahan yang masih mengandung metal
berharga sehingga masih dapat diambil
metalnya walaupun dalam jumlah kecil.
Faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam mengolah crude material
1. Prosentase logam berharga dalam crude
material
2. Kondisi logam secara keseluruhan, misalnya
apakah bijih tersebut senywa oksida,
karbonat atau silika.
3. Meninjau apakah ada elemen logam
pengotor yang sulit di hilangkan dari logam
utamanya.
4. Mineral penganggu yang terkadang sulit
dipisahkan secara mekanis
5. Kondisi fisik dari bijih misalnya apakah
butirannya besar atau kecil, porous atau
masif.
6. Lokasi crude material terhadap pabrik
pengolahan, berikut bahan bakarnya.
7. Cadangan
8. Harga logam dari hasil pengolahan.
Tahapan Metalurgi
Ada beberapa tahapan untuk mendapatkan
metal dari crude material:
1. Tahap mineral dressing
• Mineral dressing adalah pengolahan mineral
secara fisik
• Tujuannya adalah meningkatkan kadar logam
berharga dengan cara membuang bagian-
bagian dari bijih yang tidak diinginkan.
• Secara umum, setelah proses mineral dressing
akan dihasilkan tiga kategori produk.
1. Konsentrat.
logam-logam berharga yang terkumpul dan
kadarnya menjadi tinggi.
2. Tailing, dimana bahan-bahan tidak berharga
(bahan ikutan, gangue mineral) terkumpul.
3. Middling, yang merupakan bahan
pertengahan antara konsentrat dan tailing.
• Teknik mineral dressing bermacam-macam
Pengaplikasiannya sangat tergantung pada
jenis bijih atau mineral yang akan ditingkatkan
konsentrasinya.
• Pemilihan teknik didasarkan pada perbedaan
sifat-sifat fisik dari mineral-mineral yang ada
dalam bijih tersebut. Teknik-teknik yang
digunakan dalam proses mineral dressing di
antaranya adalah:
Konsentrasi
• Yaitu Proses pemisahan antara mineral
berharga dengan mineral yang tak berharga,
sehingga di dapat kadar yg lebih tinggi dan
menguntungkan.
• Pemisahan ini ada beberapa cara yang
mendasarkan atas sifat fisik mineral
diantaranya adalah :
1. Warna ,kilap dan bentuk kristal
Konsentrasi yang dilakukan dengan tangan
biasa.
2. Spesific Gravity adalah konsentrasi berdasarkan berat
jenisnya. Cthnya :
- rake classifier, spiral classifier, vibrating table.
- Flowing Film Concentration
- Jigging
- Heavy Media Separation
- Heavy Liquid Separation
3. Magnetic Susceptibility.
setiap mineral mpy sifat kemagnetan yg berbeda ada
yg kuat, lemah dan bahkan ada yg tdk mpy sifat
magnet sama sekali. Berdasarkan sifat magnet yg
berbeda inilah mineral dpt di pisahkan dengan alat
Magnetic Separator
4. Conductivity
Mineral ada yg sifatnya konduktor dan non
konduktor. Untuk memisahkan mineral jenis ini di
gunakan alat HighTension Separator.
5. Sifat permukaan mineral.
permukaan mineral ada yg sifatnya seneng
terhadap udara dan ada yg seneng terhadap air.
Mineral yg senang terhadap udara akan menempel
pada gelembung udara sedangkan mineral yg
senang terhadap air tdk akan menempel pada
gelembung udara.
• Untuk mengubah mineral tersebut supaya
senang terhadap udara maka di perlukan suatu
reagen kimia, yg fungsinya hanya menyelimuti
permukaan mineral tanpa bereaksi dg
mineralnya, shg mineral bersangkutan dapat
diangkat oleh gelembung yang ditiupkan ke
permukaan untuk dipisahkan. Biasnya mineral-
mineral sulfida dipisahkan dengan cara ini.Proses
pemisahan ini di sebut dengan Flotasi.
Dewatering
Yaitu proses pemisahan antara cairan dengan
padatan, proses ini tdk dapat dilakukan sekaligus
tetapi harus dilakukan dengan bertahap, yaitu
dengan jalan :
1. Thickening yaitu proses pemisahan antara
padatan dengan cairan yg didasarkan atas
kecepatan pengendapan partikel atau mineral
tersebut dalam suatu pulp shg solid factor yg
didapat sama dengan 1
2. Filtrasi, yaitu proses pemisahan antara
padatan dengan cairan dengan cara
menyaring (filter) shg didapat solid factor
sama dengan 4.
3. Drying, proses penghilangan air dari padatan
dengan cara pemanasan, sehingga padatan
tersebut bebas dari cairan atau kering (%
solid=100%)
2. Tahap ekstraksi metal dari konsentrat menjadi
crude metal.
Pengolahan sifat fisik dan sifat kimia, sebelum
dilakukan ekstraksi metal terhadap konsentrat
pada umumnya diklakukan preparasi fisik
maupun kimia, baru kemudian dilakukan
proses peleburan ataupun pelarutan.
3. Tahap pemurnian crude metal.
Pada tahap ini crude metal dimurnikan untuk
mendapatkan metal murni sesuai dengan yang
diinginkan/persyaratan. Pada dasarnya
pemurnian dilakukan dalam 2 tahap:
1. Pembentukan fasa baru yang saling tidak
melarutkan dengan logam utama
2. Pemisahan fisik antara kedua fasa tersebut
Pemurnian dapat dicapai apabila unsur-unsur
logam pengotor terkonsentrasi dalam salah
satu fasa tersebut sehingga dapat
disingkirkan dari fasa logam utamanya. Untuk
melakukan pemurnian harus mengetahui
sifat logam utama maupun pengotornya.
4. Tahap alloyying (paduan)
Paduan logam merupakan salah satu tahap
dalam metalurgi yang sangat penting karena
paduan merupakan langkah awal dalam
mengendalikan sifat logam produk, tentunya
disesuaikan dengan keinginan konsumen
sehingga ada variasi jenis produk.
Unit Operation
Merupakan proses pengerjaan bijih untuk
mendapatkan mineral berharga berdasarkan
sifat fisik mineral.
Sebelum dilakukan pengolahan/unit operasi :
- Kominusi/preparasi bijih
- Sizing screening
classifying
- Feeding/pengumpanan
• Unit operation berdasarkan spesific grafity:
a. Flowing film concentration
b. Jigging
c. DMS (Dence medium separation)
Heavy liquid separation
Heavy Media separation
Unit Proceses
Merupakan proses untuk mendapatkan
metal berdasarkan sifat kimia maupun fisika.
pada umumnya umpan untuk unit processing
berupa konsentrat, yang ada
kemungkinannya metal berharga terkait
dalam reaksi kimia dengan oksigen, sulfida,
clorine dsbnya. Sehingga untuk
mimisahkannya harus dengan reaksi kimia
dengan temperatur panas dan diberi
tekanan. Metal yang terbentuk akan berupa
padat, cair maupun gas.
a. Reduction of metal oxides
Reduction agent adalah suatu agent yang
mempunyai afinitas sangat tinggi terhadap
oksigen dari pada mineral metal oksidanya
sendiri.
Jenis reduktor: C, CO, H2 dll
Cth: SnO2 + 2C Sn + 2 CO
3 FeSO2 + 4 CO 3 Fe + 4 CO2 + SO2
3MgO + Si Mg + SiO2
Reduksi terhadap metal oksida dilakukan pada
temperatur yang tinggi.
b. Blast Furnace smelting
Disebut tanur tiup yang tegak, biasanya dilapisi
dengan bata tahan api.
c. Retorting
Merupakan proses reduksi antara metal oksida
oleh reduktor padat dalam retort yang
dipanaskan secara tidak langsung shg
membentuk gas kemudian dikondensasikan
agar membentuk metal cair.
ZnO + C Zn + CO 2000 oC
Titik didih Zn = 1665 oF shg metal membentuk
gas.
Proses retoting ini lebih cocok untuk metal yang
volatile (Zn, Mg)
Extractive Metallurgy
Untuk menghasilkan logam dari bijihnya,
diperlukan suatu proses ekstraksi metalurgi. di
alam bijih logam umumnya dalam bentuk oksida
dan sulfida, maka untuk menghasilkan logam
diperlukan reaksi reduksi dan oksidasi.
Yang dimaksud dengan metoda ekstraktif adalah
setiap langkah-langkah dari ekstraksi metalurgi
yang menghasilkan logam-logam dengan
kemurnian tertentu.
Langkah metoda ekstraktif ini dapat dikatakan
konstruktif untuk menghasilkan logam
tertentu. Proses ekstrak logam ini juga dapat
dikatakan sebagai Kimia Metalurgi. Hal ini
disebabkan karena proses ekstraksi logam
selalu melibatkan reaksi kimia. Sedangkan
hasilnya yang berupa logam, dapat berubah
kembali menjadi senyawa kembali.
Langkah-langkah Metoda Ekstraksi :
1.Proses Ekstraksi Adalah rangkaian pekerjaan
untuk menghasilkan logam dari kumpulan
senyawa atau bijih.
2.Proses Pemurnian dengan tujuan untuk
mempertinggi kemurnian logam-logam mentah
atau untuk memperbaiki sifat-sifat logam.
3.Untuk menentukan proses ekstraksi yang akan
dikerjakan, maka harus dilihat keadaan-keadaan
sebagai berikut :
• Sifat-sifat fisik logam
• Produk yang akan dihasilkan
• Fasilitas yang ada
• Keadaan sumber endapan.
• Bahan baku lain yang diperlukan untuk ekstraksi
Proses ekstraksi metalurgi terbagi menjadi tiga
jalur, yaitu
1. proses hidrometalurgi,
2. Pirometalurgi
3. Elektrometalurgi.
Perbedaan utama proses hidrometalurgi dan
pirpmetalurgi terletak pada temperatur proses
yang menyertainya. Proses hidrometalurgi
terjadi pada temperatur rendah sedangkan
proses pirometalurgi pada temperatur tinggi.
Pada proses elektrometalurgi prinsip yg di
gunakan adalah elektrolisis dan elektrokimia
Proses Hidrometalurgi
Secara harfiah hidrometalurgi dapat diartikan
sebagai cara pengolahan logam dari batuan
atau bijihnya dengan menggunakan pelarut
berair (aqueous solution).
proses Hydrometalurgi adalah suatu proses
atau suatu pekerjaan dalam metalurgy,
dimana dilakukan pemakaian suatu zat kimia
yang cair untuk dapat melarutkan suatu
partikel tertentu.
• Reaksi kimia yang dipilih biasanya yang sangat
selektif. Artinya hanya metal yang diinginkan
saja yangakan bereaksi (larut) dan kemudian
dipisahkan dari material yang tak
diinginkan. Peralatan yang dipergunakan
adalah :
• Electrolysis / electrolytic cell.
• Bejana pelindian (leaching box).
Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai
proses ekstraksi metal dengan larutan reagen
encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100ºC
Proses ekstraksi logam yang biasanya
berlangsung pada temperatur kamar dan
melibatkan reaksi air.
Proses hidrometalurgi ini lebih mampu
untuk mengolah bijih-bijih yang berkadar
rendah. Proses yang terjadi
biasanya pelarutan.
Proses Pirometalurgi
merupakan suatu proses pengambilan logam
berharga dari bijihnya melalui temperatur
tinggi. dan sebagian besar berlangsung
sampai terjadi peleburan. Oleh karena itu
pada proses ini akan melibatkan pengetahuan
tentang bahan bakar, reaksi-reaksi eksotermik
dan perubahan fasa dari padat ke liquid. Sifat
dari proses pirometalurgi ini cepat (jam).
Proses Pirometalurgi
• Merupakan salah satu cara ekstraksi metal
yang menggunakan energi panas dari bahan
bakar menghasilkan temperatur tinggi,
sehingga terpisahlah antara metal berharga
dengan metal lain berdasarkan sifat kimia
maupun sifat fisik.
• Proses pirometalurgi ini didominasi dengan
proses peleburan yang umumnya pemisahan
logam dilakukan dengan jalan mereduksi bijih
dengan bahan reduktor (C, CO, H).
• Sedangkan untuk mengikat gangue metal
digunakan flux agar gangue metal tersebut
terikat menjadi slag. Dengan adanya panas
akan terjadi perubahan fase dari padat
menjadi cair ataupun gas. Karena adanya
perbedaan SG maka metal cair dengan slag
cair akan memisah. Slag cair mempunyai SG
lebih kecil dari metal cair
Proses Elektrometalurgi
Proses-proses ekstraksi dan pemurnian yang
melibatkan energi listrik sebagai dasar-dasar
ekstraksinya. Prinsip yang digunakan adalah
elektrolisis dan elektrokimia.
.Proses-proses hidrometalurgi umumnya
berhubungan dengan elektrometalurgi baik
secara fisik maupun kepada penggunaannya.
Sedangkan suatu proses pirometalurgi yang
pembangkit panasnya dari energi listrik disebut
proses elektrothermik.

More Related Content

What's hot (20)

Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
 
Materi kuliah tentang creep 012
Materi kuliah tentang creep 012Materi kuliah tentang creep 012
Materi kuliah tentang creep 012
 
Dasar2 Elektroplating
Dasar2 ElektroplatingDasar2 Elektroplating
Dasar2 Elektroplating
 
Entropi dan kespontanan
Entropi dan kespontananEntropi dan kespontanan
Entropi dan kespontanan
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
 
Sintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppingan
Sintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppinganSintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppingan
Sintesis TiO2 melalui metoda sol gel dan pendoppingan
 
Elektrokimia dan Thermokimia
Elektrokimia dan ThermokimiaElektrokimia dan Thermokimia
Elektrokimia dan Thermokimia
 
ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimia
 
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot working
 
Pertanyaan.docx
Pertanyaan.docxPertanyaan.docx
Pertanyaan.docx
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
 
Dapur kupola
Dapur kupolaDapur kupola
Dapur kupola
 
Logam Alkali
Logam AlkaliLogam Alkali
Logam Alkali
 
Teori Tumbukan dan Laju Reaksi
Teori Tumbukan dan Laju ReaksiTeori Tumbukan dan Laju Reaksi
Teori Tumbukan dan Laju Reaksi
 
Klasifikasi paduan aluminium
Klasifikasi paduan aluminiumKlasifikasi paduan aluminium
Klasifikasi paduan aluminium
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Ikatan pada logam
Ikatan pada logamIkatan pada logam
Ikatan pada logam
 
Oil storakge tank
Oil storakge tankOil storakge tank
Oil storakge tank
 

Similar to OPTIMASI METALURGI

Abdulkader samal (11.2015.1.00548)
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)Abdulkader samal (11.2015.1.00548)
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)abdulkadersamal
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
 
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxTeori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxLiusfernando2
 
bab 2 bahan dan bahan luak.pptx
bab 2 bahan dan bahan luak.pptxbab 2 bahan dan bahan luak.pptx
bab 2 bahan dan bahan luak.pptxNor Azmi Ani
 
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPeningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPERMATA UNHAS
 
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdfKelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdfIqbalNoviansyah2
 
1. Kimia Unsur, Kelimpahan Unsur di Alam.pptx
1. Kimia Unsur, Kelimpahan Unsur di Alam.pptx1. Kimia Unsur, Kelimpahan Unsur di Alam.pptx
1. Kimia Unsur, Kelimpahan Unsur di Alam.pptx011082
 
33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolityassir24
 
this is material
this is materialthis is material
this is materiallathifnurul
 
PR 1 engolahan-bahan-galian-5699ea4a43e4c.pptx
PR 1 engolahan-bahan-galian-5699ea4a43e4c.pptxPR 1 engolahan-bahan-galian-5699ea4a43e4c.pptx
PR 1 engolahan-bahan-galian-5699ea4a43e4c.pptxFitriRahma24
 

Similar to OPTIMASI METALURGI (20)

Metallurgi 2
Metallurgi 2Metallurgi 2
Metallurgi 2
 
Metallurgi 2
Metallurgi 2Metallurgi 2
Metallurgi 2
 
Metallurgi 1
Metallurgi 1Metallurgi 1
Metallurgi 1
 
Metallurgi 1
Metallurgi 1Metallurgi 1
Metallurgi 1
 
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)Abdulkader samal (11.2015.1.00548)
Abdulkader samal (11.2015.1.00548)
 
2
22
2
 
Presentasi mineral (2)
Presentasi mineral (2)Presentasi mineral (2)
Presentasi mineral (2)
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxTeori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
 
bab 2 bahan dan bahan luak.pptx
bab 2 bahan dan bahan luak.pptxbab 2 bahan dan bahan luak.pptx
bab 2 bahan dan bahan luak.pptx
 
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewateringPeningkatan kadar konsentrasi n dewatering
Peningkatan kadar konsentrasi n dewatering
 
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdfKelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
Kelimpahan dan Sifat Unsur Golongan Alkali.pdf
 
Elektrolisis dan pemisahan lainnya..
Elektrolisis dan pemisahan lainnya..Elektrolisis dan pemisahan lainnya..
Elektrolisis dan pemisahan lainnya..
 
1. Kimia Unsur, Kelimpahan Unsur di Alam.pptx
1. Kimia Unsur, Kelimpahan Unsur di Alam.pptx1. Kimia Unsur, Kelimpahan Unsur di Alam.pptx
1. Kimia Unsur, Kelimpahan Unsur di Alam.pptx
 
Per
PerPer
Per
 
33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit
 
Pengolahan Bahan Galian
Pengolahan Bahan GalianPengolahan Bahan Galian
Pengolahan Bahan Galian
 
this is material
this is materialthis is material
this is material
 
PR 1 engolahan-bahan-galian-5699ea4a43e4c.pptx
PR 1 engolahan-bahan-galian-5699ea4a43e4c.pptxPR 1 engolahan-bahan-galian-5699ea4a43e4c.pptx
PR 1 engolahan-bahan-galian-5699ea4a43e4c.pptx
 
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 

OPTIMASI METALURGI

  • 1. Tinjauan Umum Metalurgi • Crude Material: 1. Solid Ore adalah kumpulan atau agregasi dari mineral- mineral baik senyawa oksida, sulfida maupun karbonat dalam bentuk padat. contoh: Bijih tembaga, timah, emas dsb. 2. Liquid ore adalah suatu cairan yang dari padanya dapat diambil metalnya, misalnya air laut
  • 2. 3. Scrab adalah logam buangan yg awalnya pernah diperdagangkan dalam bentuk industri. Karena logam hasil ekstraksi ini berasal dari barang rongsokan maka logam ini dinamakan logam sekunder. 4. Residu merupakan hasil sampingan atau sisa pengolahan yang masih mengandung metal berharga sehingga masih dapat diambil metalnya walaupun dalam jumlah kecil.
  • 3. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengolah crude material 1. Prosentase logam berharga dalam crude material 2. Kondisi logam secara keseluruhan, misalnya apakah bijih tersebut senywa oksida, karbonat atau silika. 3. Meninjau apakah ada elemen logam pengotor yang sulit di hilangkan dari logam utamanya. 4. Mineral penganggu yang terkadang sulit dipisahkan secara mekanis
  • 4. 5. Kondisi fisik dari bijih misalnya apakah butirannya besar atau kecil, porous atau masif. 6. Lokasi crude material terhadap pabrik pengolahan, berikut bahan bakarnya. 7. Cadangan 8. Harga logam dari hasil pengolahan.
  • 5. Tahapan Metalurgi Ada beberapa tahapan untuk mendapatkan metal dari crude material: 1. Tahap mineral dressing • Mineral dressing adalah pengolahan mineral secara fisik • Tujuannya adalah meningkatkan kadar logam berharga dengan cara membuang bagian- bagian dari bijih yang tidak diinginkan. • Secara umum, setelah proses mineral dressing akan dihasilkan tiga kategori produk.
  • 6. 1. Konsentrat. logam-logam berharga yang terkumpul dan kadarnya menjadi tinggi. 2. Tailing, dimana bahan-bahan tidak berharga (bahan ikutan, gangue mineral) terkumpul. 3. Middling, yang merupakan bahan pertengahan antara konsentrat dan tailing.
  • 7. • Teknik mineral dressing bermacam-macam Pengaplikasiannya sangat tergantung pada jenis bijih atau mineral yang akan ditingkatkan konsentrasinya. • Pemilihan teknik didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisik dari mineral-mineral yang ada dalam bijih tersebut. Teknik-teknik yang digunakan dalam proses mineral dressing di antaranya adalah:
  • 8. Konsentrasi • Yaitu Proses pemisahan antara mineral berharga dengan mineral yang tak berharga, sehingga di dapat kadar yg lebih tinggi dan menguntungkan. • Pemisahan ini ada beberapa cara yang mendasarkan atas sifat fisik mineral diantaranya adalah : 1. Warna ,kilap dan bentuk kristal Konsentrasi yang dilakukan dengan tangan biasa.
  • 9. 2. Spesific Gravity adalah konsentrasi berdasarkan berat jenisnya. Cthnya : - rake classifier, spiral classifier, vibrating table. - Flowing Film Concentration - Jigging - Heavy Media Separation - Heavy Liquid Separation 3. Magnetic Susceptibility. setiap mineral mpy sifat kemagnetan yg berbeda ada yg kuat, lemah dan bahkan ada yg tdk mpy sifat magnet sama sekali. Berdasarkan sifat magnet yg berbeda inilah mineral dpt di pisahkan dengan alat Magnetic Separator
  • 10. 4. Conductivity Mineral ada yg sifatnya konduktor dan non konduktor. Untuk memisahkan mineral jenis ini di gunakan alat HighTension Separator. 5. Sifat permukaan mineral. permukaan mineral ada yg sifatnya seneng terhadap udara dan ada yg seneng terhadap air. Mineral yg senang terhadap udara akan menempel pada gelembung udara sedangkan mineral yg senang terhadap air tdk akan menempel pada gelembung udara.
  • 11. • Untuk mengubah mineral tersebut supaya senang terhadap udara maka di perlukan suatu reagen kimia, yg fungsinya hanya menyelimuti permukaan mineral tanpa bereaksi dg mineralnya, shg mineral bersangkutan dapat diangkat oleh gelembung yang ditiupkan ke permukaan untuk dipisahkan. Biasnya mineral- mineral sulfida dipisahkan dengan cara ini.Proses pemisahan ini di sebut dengan Flotasi.
  • 12. Dewatering Yaitu proses pemisahan antara cairan dengan padatan, proses ini tdk dapat dilakukan sekaligus tetapi harus dilakukan dengan bertahap, yaitu dengan jalan : 1. Thickening yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan yg didasarkan atas kecepatan pengendapan partikel atau mineral tersebut dalam suatu pulp shg solid factor yg didapat sama dengan 1
  • 13. 2. Filtrasi, yaitu proses pemisahan antara padatan dengan cairan dengan cara menyaring (filter) shg didapat solid factor sama dengan 4. 3. Drying, proses penghilangan air dari padatan dengan cara pemanasan, sehingga padatan tersebut bebas dari cairan atau kering (% solid=100%)
  • 14. 2. Tahap ekstraksi metal dari konsentrat menjadi crude metal. Pengolahan sifat fisik dan sifat kimia, sebelum dilakukan ekstraksi metal terhadap konsentrat pada umumnya diklakukan preparasi fisik maupun kimia, baru kemudian dilakukan proses peleburan ataupun pelarutan. 3. Tahap pemurnian crude metal. Pada tahap ini crude metal dimurnikan untuk mendapatkan metal murni sesuai dengan yang diinginkan/persyaratan. Pada dasarnya pemurnian dilakukan dalam 2 tahap:
  • 15. 1. Pembentukan fasa baru yang saling tidak melarutkan dengan logam utama 2. Pemisahan fisik antara kedua fasa tersebut Pemurnian dapat dicapai apabila unsur-unsur logam pengotor terkonsentrasi dalam salah satu fasa tersebut sehingga dapat disingkirkan dari fasa logam utamanya. Untuk melakukan pemurnian harus mengetahui sifat logam utama maupun pengotornya.
  • 16. 4. Tahap alloyying (paduan) Paduan logam merupakan salah satu tahap dalam metalurgi yang sangat penting karena paduan merupakan langkah awal dalam mengendalikan sifat logam produk, tentunya disesuaikan dengan keinginan konsumen sehingga ada variasi jenis produk.
  • 17. Unit Operation Merupakan proses pengerjaan bijih untuk mendapatkan mineral berharga berdasarkan sifat fisik mineral. Sebelum dilakukan pengolahan/unit operasi : - Kominusi/preparasi bijih - Sizing screening classifying - Feeding/pengumpanan
  • 18. • Unit operation berdasarkan spesific grafity: a. Flowing film concentration b. Jigging c. DMS (Dence medium separation) Heavy liquid separation Heavy Media separation
  • 19. Unit Proceses Merupakan proses untuk mendapatkan metal berdasarkan sifat kimia maupun fisika. pada umumnya umpan untuk unit processing berupa konsentrat, yang ada kemungkinannya metal berharga terkait dalam reaksi kimia dengan oksigen, sulfida, clorine dsbnya. Sehingga untuk mimisahkannya harus dengan reaksi kimia dengan temperatur panas dan diberi tekanan. Metal yang terbentuk akan berupa padat, cair maupun gas.
  • 20. a. Reduction of metal oxides Reduction agent adalah suatu agent yang mempunyai afinitas sangat tinggi terhadap oksigen dari pada mineral metal oksidanya sendiri. Jenis reduktor: C, CO, H2 dll Cth: SnO2 + 2C Sn + 2 CO 3 FeSO2 + 4 CO 3 Fe + 4 CO2 + SO2 3MgO + Si Mg + SiO2 Reduksi terhadap metal oksida dilakukan pada temperatur yang tinggi.
  • 21. b. Blast Furnace smelting Disebut tanur tiup yang tegak, biasanya dilapisi dengan bata tahan api.
  • 22. c. Retorting Merupakan proses reduksi antara metal oksida oleh reduktor padat dalam retort yang dipanaskan secara tidak langsung shg membentuk gas kemudian dikondensasikan agar membentuk metal cair. ZnO + C Zn + CO 2000 oC Titik didih Zn = 1665 oF shg metal membentuk gas. Proses retoting ini lebih cocok untuk metal yang volatile (Zn, Mg)
  • 23. Extractive Metallurgy Untuk menghasilkan logam dari bijihnya, diperlukan suatu proses ekstraksi metalurgi. di alam bijih logam umumnya dalam bentuk oksida dan sulfida, maka untuk menghasilkan logam diperlukan reaksi reduksi dan oksidasi. Yang dimaksud dengan metoda ekstraktif adalah setiap langkah-langkah dari ekstraksi metalurgi yang menghasilkan logam-logam dengan kemurnian tertentu.
  • 24. Langkah metoda ekstraktif ini dapat dikatakan konstruktif untuk menghasilkan logam tertentu. Proses ekstrak logam ini juga dapat dikatakan sebagai Kimia Metalurgi. Hal ini disebabkan karena proses ekstraksi logam selalu melibatkan reaksi kimia. Sedangkan hasilnya yang berupa logam, dapat berubah kembali menjadi senyawa kembali. Langkah-langkah Metoda Ekstraksi : 1.Proses Ekstraksi Adalah rangkaian pekerjaan untuk menghasilkan logam dari kumpulan senyawa atau bijih.
  • 25. 2.Proses Pemurnian dengan tujuan untuk mempertinggi kemurnian logam-logam mentah atau untuk memperbaiki sifat-sifat logam. 3.Untuk menentukan proses ekstraksi yang akan dikerjakan, maka harus dilihat keadaan-keadaan sebagai berikut : • Sifat-sifat fisik logam • Produk yang akan dihasilkan • Fasilitas yang ada • Keadaan sumber endapan. • Bahan baku lain yang diperlukan untuk ekstraksi
  • 26. Proses ekstraksi metalurgi terbagi menjadi tiga jalur, yaitu 1. proses hidrometalurgi, 2. Pirometalurgi 3. Elektrometalurgi. Perbedaan utama proses hidrometalurgi dan pirpmetalurgi terletak pada temperatur proses yang menyertainya. Proses hidrometalurgi terjadi pada temperatur rendah sedangkan proses pirometalurgi pada temperatur tinggi. Pada proses elektrometalurgi prinsip yg di gunakan adalah elektrolisis dan elektrokimia
  • 27. Proses Hidrometalurgi Secara harfiah hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari batuan atau bijihnya dengan menggunakan pelarut berair (aqueous solution). proses Hydrometalurgi adalah suatu proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy, dimana dilakukan pemakaian suatu zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu partikel tertentu.
  • 28. • Reaksi kimia yang dipilih biasanya yang sangat selektif. Artinya hanya metal yang diinginkan saja yangakan bereaksi (larut) dan kemudian dipisahkan dari material yang tak diinginkan. Peralatan yang dipergunakan adalah : • Electrolysis / electrolytic cell. • Bejana pelindian (leaching box).
  • 29. Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal dengan larutan reagen encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100ºC Proses ekstraksi logam yang biasanya berlangsung pada temperatur kamar dan melibatkan reaksi air. Proses hidrometalurgi ini lebih mampu untuk mengolah bijih-bijih yang berkadar rendah. Proses yang terjadi biasanya pelarutan.
  • 30. Proses Pirometalurgi merupakan suatu proses pengambilan logam berharga dari bijihnya melalui temperatur tinggi. dan sebagian besar berlangsung sampai terjadi peleburan. Oleh karena itu pada proses ini akan melibatkan pengetahuan tentang bahan bakar, reaksi-reaksi eksotermik dan perubahan fasa dari padat ke liquid. Sifat dari proses pirometalurgi ini cepat (jam).
  • 31. Proses Pirometalurgi • Merupakan salah satu cara ekstraksi metal yang menggunakan energi panas dari bahan bakar menghasilkan temperatur tinggi, sehingga terpisahlah antara metal berharga dengan metal lain berdasarkan sifat kimia maupun sifat fisik. • Proses pirometalurgi ini didominasi dengan proses peleburan yang umumnya pemisahan logam dilakukan dengan jalan mereduksi bijih dengan bahan reduktor (C, CO, H).
  • 32. • Sedangkan untuk mengikat gangue metal digunakan flux agar gangue metal tersebut terikat menjadi slag. Dengan adanya panas akan terjadi perubahan fase dari padat menjadi cair ataupun gas. Karena adanya perbedaan SG maka metal cair dengan slag cair akan memisah. Slag cair mempunyai SG lebih kecil dari metal cair
  • 33. Proses Elektrometalurgi Proses-proses ekstraksi dan pemurnian yang melibatkan energi listrik sebagai dasar-dasar ekstraksinya. Prinsip yang digunakan adalah elektrolisis dan elektrokimia. .Proses-proses hidrometalurgi umumnya berhubungan dengan elektrometalurgi baik secara fisik maupun kepada penggunaannya. Sedangkan suatu proses pirometalurgi yang pembangkit panasnya dari energi listrik disebut proses elektrothermik.