Dokumen tersebut membahas tentang ikatan logam, termasuk pengertian ikatan logam, pembentukan ikatan logam, sifat-sifat logam seperti titik leleh dan didih, konduktivitas listrik dan panas, serta pembentukan aloi. Ikatan logam terbentuk ketika elektron valensi logam berbagi untuk membentuk awan elektron yang mengikat ion-ion logam positif.
1. KELOMPOK KIMIA
IKATAN PADA LOGAM
Citra Anestasha (41613010049)
Rizky Khaeril Amin (41613010043)
Muhammad Zulfikar Sulistyo
(41613010050)
2. Ikatan Logam
• Pengertian
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama
elektron-elektron valensi antar atom-atom logam. Senyawa yang terbentuk hasil
dari ikatan logam dinamakan logam (jika semua atom adalah sama).
Misalnya: Dalam logam tembaga, atom tembaga dikelilingi 12 atom tembaga
(yang berikatan) atau aloi (jika terdapat atom-atom yang berbeda) misalnya atom
logam Be dan Cu membentuk baja
Logam Aloi
3. Pembentukan Ikatan Logam
• Logam memiliki sedikit elektron valensi dan memiliki elektronegativitas
yang rendah. Semua jenis logam cenderung melepaskan elektron
terluarnya sehingga membentuk ion-ion positif/atom-atom positif/kation
logam.
• Kulit terluar unsur logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong)
sehingga elektron terdelokalisasi, yaitu suatu keadaan dimana elektron
valensi tidak tetap posisinya pada suatu atom, tetapi senantiasa
berpindah pindah dari satu atom ke atom lainnya.
• Elektron valensi logam bergerak dengan sangat cepat mengitari intinya
dan berbaur dengan elektron valensi yang lain dalam ikatan logam
tersebut sehingga menyerupai “awan” atau “lautan” yang membungkus
ion-ion positif di dalamnya. Elektron bebas dalam orbit ini bertindak
sebagai perekat atau lem. Kation logam yang berdekatan satu sama lain
saling tarik menarik dengan adanya elektron bebas sebagai ”lemnya”
4.
5. Ikatan logam Beberapa Unsur
Ikatan Logam Natrium
Logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi sehingga
memberikan kesan kuatnya ikatan yang terjadi antara atom-atomnya. Secara rata-
rata logam seperti natrium (titik leleh 97.8°C) meleleh pada suhu yang sangat jauh
lebih tinggi dibanding unsur (neon) yang mendahuluinya pada tabel periodik.
6. Ikatan Logam Pada Leburan logam
• Pada leburan logam, ikatan logam tetap ada, meskipun susunan strukturnya telah rusak.
Ikatan logam tidak sepernuhnya putus sampai logam mendidih. Hal ini berarti bahwa titik
didih merupakan penunjuk kekuatan ikatan logam dibandingkan dengan titik leleh. Pada saat
meleleh, ikatan menjadi longgar tetapi tidak putus
• Logam dapat dapat ditempa, direntangkan, tidak rapuh dan dapat dibengkokkan, karena
atom-atom logam tersusun secara teratur dan rapat sehingga ketika diberi tekanan atom-
atom tersebut dapat tergelincir di atas lapisan atom yang lain seperti yang ditunjukan pada
Gambar.
7. Dari gambar menjelaskan mengapa logam dapat ditempa
ataupun direntangkan, karena pada logam semua atom sejenis
sehingga atom-atom yang bergeser saat diberi tekanan seolah-
olah tetap pada kedudukan yang sama.
Keadaan ini berbeda dengan ikatan ionik. Dalam kristal ionik,
gaya pengikatnya adalah gaya tarik antar ion yang bermuatan
positif dengan ion yang bermuatan negatif. Sehingga ketika
kristal ionik diberi tekanan akan terjadi pergeseran ion positif
dan negatif yang dapat menyebabkan ion positif berdekatan
dengan ion positif dan ion negatif dengan ion negatif. Keadaan
ini mengakibatkan terjadi gaya tolak antar ion-ion sejenis
sehingga kristal ionik menjadi retak kemudian pecah
8. Titik didih dan Titik lebur logam
• Titik didih dan titik lebur logam berkaitan langsung dengan kekuatan
ikatan logamnya.Titik didih dan titik lebur logam makin tinggi bila ikatan
logam yang dimiliki makin kuat. Dalam sistem periodik unsur, pada satu
golongan dari atas kebawah, ukuran kation logam dan jari-jari atom logam
makin besar.
• Hal ini menyebabkan jarak antara pusat kation-kation logam dengan awan
elektronnya semakin jauh, sehingga gaya tarik elektrostatik antara kation-
kation logam dengan awan elektronnya semakin lemah. Hal ini dapat
dilihat pada titik didih dan titik lebur logam alkali.
10. • Daya Hantar Listrik Logam
Sebelum logam diberi beda potensial, elektron valensi yang membentuk awan elektron bergerak ke
segala arah dengan jumlah yang sama banyak. Apabila pada logam diberi beda potensial, dengan salah
satu ujung logam ditempatkan elektroda positif (anoda) dan pada ujung yang lain ditempatkan ujung
negatif (katoda), maka jumlah elektron yang bergerak ke anoda lebih banyak dibandingkan jumlah
elektron yang bergerak ke katoda sehingga terjadi hantaran listrik.
• Daya Hantar Panas Logam
Berdasarkan model awan elektron, apabila salah satu ujung dari logam dipanaskan maka awan elektron
ditempat tersebut mendapat tambahan energi termal. Karena awan elektron bersifat mobil, maka energi
termal tersebut dapat ditransmisikan ke bagian-bagian lain dari logam yang memiliki temperatur lebih
rendah sehingga bagian tersebut menjadi panas.
• Kilap Logam
Permukaan logam yang bersih dan halus akan memberikan kilap atau kilau (luster) tertentu. Kilau logam
berbeda dengan kilau unsur nonlogam. Kilau logam dapat dipandang dari segala sudut sedangkan kilau
nonlogam hanya dipandang dari sudut tertentu.
Logam akan tampak berkilau apabila sinar tampak mengenai permukaannya. Hal ini disebabkan sinar
tampak akan menyebabkan terjadinya eksitasi elektron-elektron bebas pada permukaan logam.
Eksitasi elektron yaitu perpindahan elektron dari keadaan dasar (tingkat energi terendah) menuju ke
keadaan yang lebih tinggi (tingkat energi lebih tinggi). Elektron yang tereksitasi dapat kembali ke
keadaan dasar dengan memantulkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Energi yang
dipancarkan inilah yang menyebabkan logam tampak berkilau.
11. • Aloi atau Alloy
• Logam-logam selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya rangka
jendela, peralatan-peralatan rumuh tangga, rangka pesawat maupun maupun
bahan lain yang menggunakan logam. Bahan-bahan logam tersebut bukan hanya
dibuat dari satu jenis unsur logam tetapi telah dicampur atau ditambah dengan
unsur-unsur lain yang disebutaloi atau sering disebut lakur atau paduan.
• Aloi terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan
suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam dan campuran tersebut tidak
saling bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.
• Aloi dibagi menjadi dua macam yaitu aloi selitan dan aloi substitusi. Disebut aloi
selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari
atom logam.Sedangkan aloi substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yang
dipadukan lebih besar dari jari-jari atom logam.
12. • Sifat fisis logam
Sifat fisis logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang kuat, strukturnya yang
rapat, dan keberadaan elektron-elektron bebas. Beberapa sifat fisis logam yang
penting:
Berupa padatan pada suhu ruang
Atom-atom logam bergabung oleh ikatan logam yang sangat kuat membentuk
struktur kristal yang rapat. Hal ini menyebabkan atom-atom tidak memiliki
kebebasan bergerak seperti halnya pada zat cair (pengecualiannya adalah Hg).
Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempa
13. • Menghantarkan listrik dengan baik
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas yang dapat
membawa muatan listrik. Jika diberi suatu beda tegangan, maka elektron-
elektron ini akan bergerak dari kutub negatif menjadi kutub positif.
14. • Menghantarkan panas dengan baik
Elektron-elektron yang bergerak bebas di dalam kristal logam memiliki energi kinetik.
Jika dipanaskan, elektron-elektron akan memperoleh energi kinetik yang cukup untuk
dapat bergerak/bervibrasi dengan cepat. Dalam pergerakannya, elektron-elektron
tersebut akan bertumbukkan dengan elektron-elektron lainnya. Hal ini menyebabkan
terjadinya transfer energi dari bagian bersuhu tingi ke bagian bersuhu rendah.
15. • Memberikan efek fotolistrik dan efek termionik
Apabila elektron bebas pada ikatan logam memperoleh energi yang cukup dari
luar, maka elektron tersebut dapat lepas dari logam. Elektron tersebut dapat
ditarik keluar oleh suatu beda potensial positif. Jika energi yang diperoleh elektron
bebas berasal dari berkas cahaya, maka fenomena pelepasan elektron dari logam
disebut efek fotolistrik. Sedangkan jika energi tersebut berasal dari pemanasan,
maka disebut efek termionik.Contoh gambar ikatan logam.