1. RESIKO KECELAKAAN
KERJA
pekerja industri yang memiliki resiko dan tingkat bahaya
yang lebih tinggi dikarenakan selalu berkutat dengan
peralatan berat, bahan-bahan kimia berbahaya
2. JENIS JENIS
KECELAKAAN KERJA
1. Bahaya jenis kimia
2. Bahaya jenis fisika
3. Bahaya jenis proyek/pekerjaan
4. Bahaya jenis aspek manusia
5. Melakukan kajian atau analisis
terhadap resiko
3. Presentation title 3
1. Bahaya jenis kimia
Bahaya ini sebabkan oleh bahan-bahan kimia yang apabila terhirup atau
bersentuhan dengan kulit dapat menimbulkan efek merugikan atau
membahayakan. Misalnya, asap pembakaran, bahan kimia cair ataupun gas
2. Bahaya jenis fisika
Jenis bahaya ini disebabkan oleh suhu yang kurang bersahabat yaitu terlalu
dingin atau terlalu panas, pencahayaan yang kurang atau berlebihan sehingga
dapat mengganggu penglihatan serta suara peralatan yang bising sehingga
mengganggu pendengaran.
3. Bahaya jenis proyek/pekerjaan
Bahaya ini ditimbulkan karena kurangnya alat penunjang pekerjaan yang
memadai sehingga dapat menimbulkan cidera bagi pekerja.
4. Bahaya jenis aspek manusia
Disebabkan oleh ketidaktahuan, keterampilan dan konsentrasi yang kurang,
atau tidak fokus saat bekerja, meremehkan bahaya, dan alasan lain yang datang
dari para pekerja itu sendiri.
5. Melakukan kajian atau analisis terhadap resiko
Ini dapat dilakukan dengan pembuatan Job Safety Analysis (JSA) yang
melibatkan orang-orang yang terjun secara langsung dalam pekerjaan tersebut,
kemudian di sosialisasikan kepada seluruh pekerja.
4. 7 Jenis Kecelakaan Kerja yang Sering Terjadi di Tempat Kerja
• Tertimpa Objek di Tempat Kerja.
• Terpeleset atau Terjatuh.
• Kecelakaan Lalu Lintas.
• Terkena Benda Tajam atau Mesin.
• Menghirup Gas Beracun.
• Cedera Otot.
• Polusi Suara yang Menyebabkan Gangguan Pendengaran.
5. Presentation title 5
penyebab kecelakaan kerja akibat ulah
manusia:
- Perilaku Manusia. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, perilaku manusia merupakan salah satu faktor
penyebab kecelakaan kerja.
- Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
- Penggunaan Alat Pelindung Diri.
- Prosedur atau SOP.
6. 6
Bahaya Kecelakaan Kerja (Health Hazard)
1. Physical hazard
Physical hazard dapat berupa radiasi, temperature
ekstrim, cuaca, pencahayaan, getaran dan tekanan udara.
2. Chemical hazard
3. Biological hazard
4. Bahaya ergonomi
7. Presentation title 7
Fungsi dan Tujuan K3
Dalam suatu perusahaan bahaya pekerjaan menjadi ancaman
yang sangat serius bagi karyawan maupun perusahaan itu sendiri.
Karena selalu ada kerugian yang ditimbulkan akibat adanya bahaya
pekerjaan ini. Dalam menanggulangi dan meminimalisir adanya
ancaman tersebut, pemerintah mewajibkan diterapkannya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam setiap perusahaan.
Aturan ini tercantum pada UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang
penerapan K3 di lingkungan perusahaan.
8. 8
fungsi K3 dalam menanggulangi dan meminimalisir risiko
bahaya pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Manajemen dalam pengelolaan bahaya pekerjaan ini menjadi pedoman dalam
menilai risiko dan bahaya di lingkungan kerja.
2. Dapat dilakukan dalam perencanaan, pengorganisasian dan desain dalam setiap
pekerjaan. Sehingga pekerja aman dalam melaksanakan tugasnya.
3. K3 juga berfungsi dalam memantau kesehatan sekaligus keselamatan pekerja.
4. K3 bisa menjadi pertimbangan dalam melakukan pendidikan dan pelatihan kepada
pekerja, agar bisa bekerja dengan aman.
5. Sebagai salah satu pedoman dalam menentukan desain pekerjaan di suatu
perusahaan.
6. Memberikan efektivitas dalam mengelola setiap pengendalian bahaya pekerjaan.
9. Presentation title 9
Bahaya-bahaya kecelakaan kerja
- 58,7% pekerja melihat tumpahan di tempat kerja
- 56,6% pekerja melihat kurangnya keamanan sekitar mesin
- 50,4% pekerja melihat kabel yang berantakan
- 43,5% pekerja melihat permukaan lantai yang tidak rata
- 37,8% pekerja melihat penyalahgunaan peralatan kerja
- 36,3% pekerja mengidentifikasi pekerja lain yang tidak
memakai peralatan keselamatan dan kesehatan dengan benar
- 29% pekerja melihat rekan kerjanya yang bekerja di
ketinggian tidak mengikuti persyaratan K3 yang diharuskan.