SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Air di alam mengalami proses (gerakan) yang dikenal dengan
SIKLUS HIDROLOGI, yang meliputi beberapa proses yaitu:
 Evaporasi
 Transpirasi
 kondensasi
 presipitasi
 infiltrasi
 perkolasi
Input dalam siklus ini adalah Curah Hujan yang didistribusikan
melalui through fall (air lolos tajuk tanaman), aliran batang
(stemflow) atau air hujan yang langsung ke tanah yang
kemudian menjadi aliran permukaan, evaporasi dan transpirasi
 Air tanah adalah air yang terdpt pada solum tanah di
daerah aerasi atau zona tidak jenuh.
 Ketersediaan Air Tanah sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman.
 Hal ini sangat dipengaruhi oleh beberapa sifat tanah al:
tekstur tanah, pori tanah, bahan organik dll
 Dari pendapat banyak pakar, status air dalam tanah
selalu berada pada titik keseimbangan.
Menurut Tood, (1960) diacu dlm Asdak, (2002), air tanah dapat
ditampung pada beberapa bagian wilayah (zona), yaitu:
 Zona air tanah: bermula dari permukaan tanah dan berkembang
ke dalam tanah melalui akar tanaman. Kedalaman yang dicapai
tergantung tipe tanah dan vegetasi. Zona ini dapat
diklasifikasikan menjadi zona air higroskopis, yaitu air yang
langsung diserap dari udara di atas permukaan tanah; air kapiler
dan air gravitasi, yaitu air yang bergerak ke dalam tanah karena
gaya gravitasi bumi.
 Zona pertengahan (intermediate zona): zona ini terletak antara
permukaan tanah dan permukaan air tanah dan merupakan
daerah infiltrasi.
 Zona kapiler (capillary zona): zona ini terbentang dari permukaan
air tanah ke atas sampai ketinggian yang dapat dicapai oleh
gerakan air kapiler.
 Zona jenuh (saturated zona): Zona yg terletak di atas lapisan
kedap air dan semua pori-pori tanahnya terisi oleh air.
Air gravitasi: air yang bergerak ke lapisan lebih dalam
karena gaya gravitasi atau bergerak pada
zona jenuh.
Air ini dibedakan:
1. Capillary gravitation water : yaitu air yang bergerak
karena pengaruh gaya berat dan kapiler
2. Downward gravitation water : yaitu air yang bergerak
melalui pori-pori non kapiler dan menuju ke air bawah
tanah
Uap air (water vapour): air dalam keadaan sebagai uap dalam
pori-pori tanah
Air tanah dapat diklasifikasikan dalam beberapa definisi, yaitu :
 Air osmotik: Air yang terpengaruh gaya osmotik dan
banyak terdapat dalam sel-sel jasad hidup.
 Air higroskopik: air yang terdapat pada permukaan partikel
tanah dan diikat kuat karena gaya permukaan.
 Air tersier: air yang terikat karena gaya kapiler pada pori-
pori tanah dan berhubungan dengan air bawah tanah.
 Held water: atau (half wasser) yaitu air yang berada pada
partikel tanah dengan tegangan permukaan tanah pada
tekanan normal dan dapat bergerak tidak bersatu dengan
air tanah lainnya atau air bawah tanah.
 ABT (ground water) adalah air yang mengisi pori
tanah dan/atau batuan serta bertekanan sama dengan
atmosfer atau dapat dikatakan semua air yang terdpt
di bawah permukaan ABT (groundwater table) dan
pada zona jenuh.
 Secara umum, 97% sumber air tawar yang berada di
bumi adalah air tanah.
 Air tanah ditemukan hampir di semua tempat di bumi,
walaupun di daerah paling kering seperti padang pasir
ataupun di bawah tanah yang membeku karena
tertutup lapisan salju atau es.
 Air bawah tanah berasal dari air hujan, air tersekap
(connate water) dan air magma.
• Teori Infiltrasi : ABT berasal dari air hujan yang jatuh
ke tanah (air tanah) terus masuk sebagai air infiltrasi
setelah jenuh atau pori terisi air maka air terus meresap
ke bawah sebagai air perkolasi untuk kemudian
menjadi air bawah tanah.
• Teori Air Juvenil : air bawah tanah yang terbentuk
berasal dari magma yang telah mengalami berbagai
proses yang belum dapat diterangkan secara jelas. ABT
dibagi dua, air magmatik dan air vulkanik.
 Teori Connate Water : ABT berasal dari formasi batuan
endapan di bawah laut yang lambat laun terangkat ke
permukaan air laut. Air yang tersimpan dan terbawa
dalam formasi batuan tersebut akan menjadi ABT.
 Teori Kondensasi : ABT sebagian besar berasal dari
uap air di udara yang berkondesasi dan beredar
melalui rongga atau retakan batuan. Awan yang
terbawa udara dalam memasuki rongga atau retakan
dapat mengalami pengembunan dan akan mencair
yang kemudian menjadi ABT.
Aliran Bawah Tanah dapat berada dalam beberapa
kondisi sebagai berikut:
 Lapisan permeabel dan lapisan impermeabel.
Lapisan yang dapat dilalui dengan mudah oleh
Aliran Bawah Tanah seperti pasir/ kerikil disebut
lapisan PERMEABEL. Lapisan yang sulit dilalui
Aliran Bawah Tanah seperti lapisan liat atau debu
lapisan kedap air (aquiclude) dan lapisan yang
menahan air seperti batuan disebut lapisan kedap
air (aquifuge). Keduanyadisebut IMPERMEABEL.
Lapisan permeabel yang jenuh dengan Aliran
Bawah Tanah di atasnya disebut juga Aquifer.
 Air bebas dan air terkekang (free water dan confined
water)
Aliran Bawah Tanah dalam aquifer yang tertutup
dengan lapisan impermeabel mendapat tekanan
disebut air terkekang. Aliran Bawah Tanah dalam
aquifer yang tidak tertutup dengan lapisan
impermeabel disebut Aliran Bawah Tanah bebas atau
air tidak terkekang.
Permukaan Aliran Bawah Tanah di dalam sumur dari
ABT dari akuifer adalah Permukaan air terkekang. Jadi
permukaan air bebas adalah Batas antara zona jenuh
(ABT) dan zona aerasi (zona tidak Jenuh/air tanah).
 ABT tumpang (Perched groundwater).
Lapisan impermeabel dapat terbentuk dalam zona aerasi
dan ABT yang terbentuk di atasnya disebut ABT
TUMPANG. Air tumpang tidak dapat dijadikam sebagai
sumber usaha pengembangan air tanah karena
mempunyai permukaan air yang bervariasi dan volume
yang tidak besar.
Beberapa keadaan yang menyebabkan tekanan pada
ABT akan mengakibatkan variasi kedalaman ABT,
seperti faktor musiman seperti perubahan pada aliran
sungai, ET, perubahan tekanan atmosfer, angin, pasang
surut, penampungan/rembesan, serta gempa bumi.
 Aliran ABT adl air bawah tanah yg bergerak menuju
saluran secara lateral dan lambat melalui daerah yg
jenuh air. Air ini dpt mencapai saluran setelah bbrp
hari, minggu atau bulan.
 Aliran ABT didasari oleh hukum DARCY dan
Konduktivitas Hidraulik serta Kompresibilitas dan
Tegangan Efektif.
 Pemanfaatan ABT umumnya dilakukan dengan
membuat sumur, baik sumur biasa maupun sumur
artetis.
 Ketersediaan air sumur tidak akan cepat habis apabila
sumur dibuat pada ABT bebas dan debit
pemanfaatannya tidak melebihi debit sumur yang
dibuat.
 Debit sumur dapat dihitung sesuai dengan ketebalan
aquifer.

More Related Content

Similar to Slide-CIV-304-PSDA-P5-Air-Tanah.pptx (20)

Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Airtanah
AirtanahAirtanah
Airtanah
 
Pertemuan Kuliah ke 3 - Hidrologi - OK.ppt
Pertemuan Kuliah ke 3 - Hidrologi - OK.pptPertemuan Kuliah ke 3 - Hidrologi - OK.ppt
Pertemuan Kuliah ke 3 - Hidrologi - OK.ppt
 
Air Tanah
Air TanahAir Tanah
Air Tanah
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
Novi
NoviNovi
Novi
 
Dinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan HidrosferDinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan Hidrosfer
 
Hidrosefer
HidroseferHidrosefer
Hidrosefer
 
siklus hidrologi
siklus hidrologisiklus hidrologi
siklus hidrologi
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.pptMATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
MATERI 1 SIKLUS HIDROLOGI.ppt
 
Akuifer
AkuiferAkuifer
Akuifer
 

Recently uploaded

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

Slide-CIV-304-PSDA-P5-Air-Tanah.pptx

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. Air di alam mengalami proses (gerakan) yang dikenal dengan SIKLUS HIDROLOGI, yang meliputi beberapa proses yaitu:  Evaporasi  Transpirasi  kondensasi  presipitasi  infiltrasi  perkolasi Input dalam siklus ini adalah Curah Hujan yang didistribusikan melalui through fall (air lolos tajuk tanaman), aliran batang (stemflow) atau air hujan yang langsung ke tanah yang kemudian menjadi aliran permukaan, evaporasi dan transpirasi
  • 5.  Air tanah adalah air yang terdpt pada solum tanah di daerah aerasi atau zona tidak jenuh.  Ketersediaan Air Tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.  Hal ini sangat dipengaruhi oleh beberapa sifat tanah al: tekstur tanah, pori tanah, bahan organik dll  Dari pendapat banyak pakar, status air dalam tanah selalu berada pada titik keseimbangan.
  • 6. Menurut Tood, (1960) diacu dlm Asdak, (2002), air tanah dapat ditampung pada beberapa bagian wilayah (zona), yaitu:  Zona air tanah: bermula dari permukaan tanah dan berkembang ke dalam tanah melalui akar tanaman. Kedalaman yang dicapai tergantung tipe tanah dan vegetasi. Zona ini dapat diklasifikasikan menjadi zona air higroskopis, yaitu air yang langsung diserap dari udara di atas permukaan tanah; air kapiler dan air gravitasi, yaitu air yang bergerak ke dalam tanah karena gaya gravitasi bumi.  Zona pertengahan (intermediate zona): zona ini terletak antara permukaan tanah dan permukaan air tanah dan merupakan daerah infiltrasi.  Zona kapiler (capillary zona): zona ini terbentang dari permukaan air tanah ke atas sampai ketinggian yang dapat dicapai oleh gerakan air kapiler.  Zona jenuh (saturated zona): Zona yg terletak di atas lapisan kedap air dan semua pori-pori tanahnya terisi oleh air.
  • 7. Air gravitasi: air yang bergerak ke lapisan lebih dalam karena gaya gravitasi atau bergerak pada zona jenuh. Air ini dibedakan: 1. Capillary gravitation water : yaitu air yang bergerak karena pengaruh gaya berat dan kapiler 2. Downward gravitation water : yaitu air yang bergerak melalui pori-pori non kapiler dan menuju ke air bawah tanah
  • 8. Uap air (water vapour): air dalam keadaan sebagai uap dalam pori-pori tanah Air tanah dapat diklasifikasikan dalam beberapa definisi, yaitu :  Air osmotik: Air yang terpengaruh gaya osmotik dan banyak terdapat dalam sel-sel jasad hidup.  Air higroskopik: air yang terdapat pada permukaan partikel tanah dan diikat kuat karena gaya permukaan.  Air tersier: air yang terikat karena gaya kapiler pada pori- pori tanah dan berhubungan dengan air bawah tanah.  Held water: atau (half wasser) yaitu air yang berada pada partikel tanah dengan tegangan permukaan tanah pada tekanan normal dan dapat bergerak tidak bersatu dengan air tanah lainnya atau air bawah tanah.
  • 9.  ABT (ground water) adalah air yang mengisi pori tanah dan/atau batuan serta bertekanan sama dengan atmosfer atau dapat dikatakan semua air yang terdpt di bawah permukaan ABT (groundwater table) dan pada zona jenuh.  Secara umum, 97% sumber air tawar yang berada di bumi adalah air tanah.  Air tanah ditemukan hampir di semua tempat di bumi, walaupun di daerah paling kering seperti padang pasir ataupun di bawah tanah yang membeku karena tertutup lapisan salju atau es.  Air bawah tanah berasal dari air hujan, air tersekap (connate water) dan air magma.
  • 10. • Teori Infiltrasi : ABT berasal dari air hujan yang jatuh ke tanah (air tanah) terus masuk sebagai air infiltrasi setelah jenuh atau pori terisi air maka air terus meresap ke bawah sebagai air perkolasi untuk kemudian menjadi air bawah tanah. • Teori Air Juvenil : air bawah tanah yang terbentuk berasal dari magma yang telah mengalami berbagai proses yang belum dapat diterangkan secara jelas. ABT dibagi dua, air magmatik dan air vulkanik.
  • 11.  Teori Connate Water : ABT berasal dari formasi batuan endapan di bawah laut yang lambat laun terangkat ke permukaan air laut. Air yang tersimpan dan terbawa dalam formasi batuan tersebut akan menjadi ABT.  Teori Kondensasi : ABT sebagian besar berasal dari uap air di udara yang berkondesasi dan beredar melalui rongga atau retakan batuan. Awan yang terbawa udara dalam memasuki rongga atau retakan dapat mengalami pengembunan dan akan mencair yang kemudian menjadi ABT.
  • 12. Aliran Bawah Tanah dapat berada dalam beberapa kondisi sebagai berikut:  Lapisan permeabel dan lapisan impermeabel. Lapisan yang dapat dilalui dengan mudah oleh Aliran Bawah Tanah seperti pasir/ kerikil disebut lapisan PERMEABEL. Lapisan yang sulit dilalui Aliran Bawah Tanah seperti lapisan liat atau debu lapisan kedap air (aquiclude) dan lapisan yang menahan air seperti batuan disebut lapisan kedap air (aquifuge). Keduanyadisebut IMPERMEABEL. Lapisan permeabel yang jenuh dengan Aliran Bawah Tanah di atasnya disebut juga Aquifer.
  • 13.  Air bebas dan air terkekang (free water dan confined water) Aliran Bawah Tanah dalam aquifer yang tertutup dengan lapisan impermeabel mendapat tekanan disebut air terkekang. Aliran Bawah Tanah dalam aquifer yang tidak tertutup dengan lapisan impermeabel disebut Aliran Bawah Tanah bebas atau air tidak terkekang. Permukaan Aliran Bawah Tanah di dalam sumur dari ABT dari akuifer adalah Permukaan air terkekang. Jadi permukaan air bebas adalah Batas antara zona jenuh (ABT) dan zona aerasi (zona tidak Jenuh/air tanah).
  • 14.
  • 15.  ABT tumpang (Perched groundwater). Lapisan impermeabel dapat terbentuk dalam zona aerasi dan ABT yang terbentuk di atasnya disebut ABT TUMPANG. Air tumpang tidak dapat dijadikam sebagai sumber usaha pengembangan air tanah karena mempunyai permukaan air yang bervariasi dan volume yang tidak besar. Beberapa keadaan yang menyebabkan tekanan pada ABT akan mengakibatkan variasi kedalaman ABT, seperti faktor musiman seperti perubahan pada aliran sungai, ET, perubahan tekanan atmosfer, angin, pasang surut, penampungan/rembesan, serta gempa bumi.
  • 16.  Aliran ABT adl air bawah tanah yg bergerak menuju saluran secara lateral dan lambat melalui daerah yg jenuh air. Air ini dpt mencapai saluran setelah bbrp hari, minggu atau bulan.  Aliran ABT didasari oleh hukum DARCY dan Konduktivitas Hidraulik serta Kompresibilitas dan Tegangan Efektif.
  • 17.  Pemanfaatan ABT umumnya dilakukan dengan membuat sumur, baik sumur biasa maupun sumur artetis.  Ketersediaan air sumur tidak akan cepat habis apabila sumur dibuat pada ABT bebas dan debit pemanfaatannya tidak melebihi debit sumur yang dibuat.  Debit sumur dapat dihitung sesuai dengan ketebalan aquifer.