Dokumen tersebut membahas etika dalam teknologi sistem informasi untuk pengguna, pengelola, dan pembuat sistem tersebut. Bagi pengguna, etika meliputi penggunaan sistem secara bertanggung jawab dan tidak merugikan orang lain. Bagi pengelola, etika mencakup privasi data pengguna. Sedangkan bagi pembuat sistem, etika meliputi tanggung jawab manajerial dan tidak melakukan plagiarisme. Dokumen tersebut juga menj
2. Definisi ETIKA
Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah
sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar
dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika dimulai bila
manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat
spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antar lain
karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang
lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia.
3. Etika diperlukan dalam berbagai bidang termasuk bidang teknologi system
informasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan konsep yang sama
mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan
waktu tertentu.
Dalam membicarakan mengenai etika pada suatu bidang dalam hal ini
teknologi system informasi akan disinggung mengenai kode etik. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kode etik adalah norma dan asas
yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku. Dapat
diartikan secara lebih sederhana bahwa kode etik adalah pola aturan, tata
cara, atau pedoman perilaku yang sistematis dalam melakukan suatu
pekerjaan.
4. Jika dikaitkan dengan profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standar kerja anggota profesi yang menggambarkan nilai-nilai
profesionalisme dengan muatan utama yaitu itikad baik untuk memberikan
layanan dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk mencegah terjadinya
pelanggaran terhadap penyalahgunaan teknologi system informas, tentunya
tidak cukup hanya mengandalkan kode etik saja. Hal ini dikarenakan rasa
tanggung jawab setiap individu sebagai pelaku tidaklah sama, tergantung
pada kesadaran akan tanggung jawab tersebut. Untuk sebuah negara yang
masyarakatnya memanfaatkan teknologi system informasi, tentu harus
memiliki perundang-undangan yang mengatur hal tersebut. Seperti di
Indonesa yang dikenal dengan Undang-Undang ITE.
5.
6. Dalam Undang-undang ini yang dimaksud :
1. Informasi Elektronik
Adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbats
pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange
(EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy, atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, symbol, atauperforasi yang telah
diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya.
2. Transaksi Elektronik
Adalah perbuatan hokum yang dilakukan dengan menggunakan Komputer,
jaringa Komputer, dan/atau media elektronik lainnya.
7. 3. Teknologi Informasi
Adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimapan,
memproses, mengumumkan, meganalisis, dan/atau menyebarkan
informasi.
4. Dokumen Elektronik
Adalah setiap informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan,
diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik,
optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan /atau
didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak
terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, atau
sejenisnya, huruf, , tanda, angka, kode akses, symbol, atauperforasi yang
telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang
mampu memahaminya.
8. 5. Sistem Elektronik
serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan,
menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan
Informasi Elektronik.
6. Penyelenggaraan Sistem Elektronik
adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang,
Badan Usaha, dan/atau masyarakat
7. Penyelenggara Sistem Elektronik adalah setiap Orang, penyelenggara
negara, Badan Usaha, dan masyarakat yang menyediakan, mengelola,
dan/atau mengoperasikan Sistem Elektronik, baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama kepada pengguna Sistem Elektronik untuk keperluan
dirinya dan/atau keperluan pihak lain.
9. Pasal 27
Denda Rp 1 miliar dan enam tahun penjara bagi orang yang membuat,
mendistribusikan, metransmisikan, materi yang melanggar kesusilaan, judi,
menghina, dan mencemari nama baik, memeras dan mengancam.
Pasal 28
Denda Rp 1 miliar dan enam tahun penjara bagi orang yang menyebarkan
berita bohong dan menyesatkan, sehingga merugikan konsumen transaksi
elektronik dan menimbulkan kebencian dan permusuhan antar kelompok.
Seperti di negara kita Indonesia yang dikenal dengan undang-
undang ITE yang beberapa pasalnya adalah sebagai berikut:
10. Pasal 30
Denda Rp 800 juta dan penjara 10 tahun bagi orang yang menyadap
informasi elektronik dan dokumen elektronik di komputer atau system
elektronik mengubah maupun tidak dokumen itu.
Pasal 32
Denda Rp 2-5 miliar dan penjara sampai 8-10 tahun bagi orang yang
mengubah merusak, memindahkan, dan menyembunyikan informasi atau
dokumen elektronik.
Pasal 34
Denda Rp 10 miliar dan penjara 10 tahun bagi orang yang memproduksi,
menjual mengimport, medistribusikan, atau memiliki perangkat keras dan
lunak sebagaimana di pasal 27-34
11. Dalam bidang teknologi system informasi, tentunya etika menjadi sangat
penting khususnya di era informasi seperti sekarang ini. Para Pelaku dunia IT
harus mengetahui etika dalam penggunaan Teknologi Sistem Informasi. Para
pelaku dunia IT saat ini dikategorikan menjadi 3, yaitu :
1.Pengguna
Adalah orang yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu
menyelesaikan masalah dan mempermudah pekerjaan mereka.
12. Etika bagi pengguna antara lain :
Tidak menggunakan TSI untuk merugikan orang lain.
Tidak menggunakan TSI untuk mengganggu pekerjaan orang lain.
Tidak melakukan pengintaian di dalam file orang lain.
Tidak melakukan pencurian.
Tidak menggunakan TSI untuk menyebarkan informasi palsu atau saksi
dusta.
Tidak menggunakan atau menyalin perangkat lunak yang belum dibayar.
Tidak menggunakan sumber daya orang lain tanpa otorisasi.
Tidak menyalin output intelektual orang lain dan mengganti nama
dengan nama sendiri.
Memikirkan konsekuensi sosial atas konten yang dipunya.
Menunjukan pertimbangan dan rasa hormat untuk orang lain.
13. Sepuluh Perintah Etika Komputer adalah sarana untuk membangun satu set
peraturan untuk memandu pengguna individu untuk operasi komputer dasar
terkait pada nilai-nilai etika yang kuat. Perintah-perintah ini adalah cara
untuk membuat orang memahami etika yang terlibat dalam penggunaan
teknologi.
2. Pengelola
Pengelola Teknologi sistem informasi ini diperlukan adanya manajemen
khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang
khusus yaitu manajer informasi. Teknologi Informasi mempunyai pengaruh
yang besar dalam kehidupan manusia. Misalnya adalah provider
telekomunikasi dan pengelola media sosial, etika bagi pengelola adalah
merahasiakan data pribadi yang dimiliki oleh client mereka, selain itu juga
tidak melakukan pelanggaran perundang-undangan .
.
14. 3. Pembuat
Pembuat Teknologi sistem informasi adalah orang yang menciptakan
teknologi informasi, biasanya adalah lembaga besar dengan para ahli-ahli
teknologi di beberapa bidang namun tidak menutup kemungkinan dilakukan
secara individu. Dalam membuat teknologi informasi tentu harus
memperhatikan etika IT yaitu tidak menjiplak atau mengambil ide/info dari
orang lain secara ilegal. Para pembuat sistem informasi harus bisa
mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung
jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk
melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia
yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang
manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk
membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan
teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus
dipertimbangkan.