2. Dasar – dasar berpikir
dalam islam
Pemateri : Bang
Habib Rahman
Sembiring ‘13
Materi Pembahasan
Meraih kesempurnaan
Islam dengan berakhlakul
karimah
Pemateri : Dr. Eng Ir.
Listianti Nurul Huda,
M.T., IPM
Nilai – nilai
Kepemimpinan
dalam Islam
Pemateri : Bang
Faisal Apri Sirait, S.T
‘14
Islamic public
speaking
Pemateri : Bang
Achmad Tirmizi
Hutasuhut S.T M.M
3. 1. Dasar – dasar berpikir dalam islam
Berpikir merupakan suatu kegiatan
dimana seseorang menggunakan akal
yang dimilikinya untuk
mempertimbangkan suatu hal. Dalam
ajaran agama islam, berpikir bukanlah
hanya sekedar proses, melainkan
suatu anjuran akar kita dapat terus
berpikir.
4. Tujuan Berpikir :
1. Mendapatkan kebenaran
2. Memiliki akhlak yang
baik,
3. Memiliki hubungan yang
lebih dekat dengan Allah.
5. Manfaat Berpikir :
1. Diangkat derajatnya
2. terhindar dari nafsu
3. Memahami hikmah dari ciptaan
Allah
4. Mendapatkan pengetahuan
5. Terdorong untuk melakukan hal
baik
6. Mazhab merupakan sebuah
pola pikir yang ditempuh oleh
Imam Mujtahiid untuk
menetapkan hukum dari
sebuah peristiwa atau kejadian
اإلسالم
7. Hanafi
ulama ahli fikih yang
dikenal sebagai pendiri
Mazhab Hanafi. Mazhab
ini berkembang
dikalangan umat Muslim
Sunni
Beberapa Mazhab
Hambali
bernama asli Ahmad bin Hanbali
adalah ahli hadis yang
mengembangkan Mazhab
Hambali. berguru kepada Abu
Yusuf,murid dari Imam Hanafi
dan Imam Syafi'i.
Maliki
ulama yang cerdas dan pendiri
Mazhab Maliki, yang dianut
oleh sebagian besar umat
Muslim yang dominan tinggal di
kawasan Hijaz
Syafi’i
menentukan hukum fikih,
Imam Syafi'i melakukan
pendekatannya melalui Al
Quran, sunnah, jimak, dan
terkadang juga berpegang
pada qiyas.
8. Berpikir sangatlah
dimuliakan oleh Allah.
Dengan berpikir, kita akan
memiliki rahmat sehingga
kita dapat membedakan
hal baik dan buruk, serta
kita terhindar dari azab.
9. Berdasarkan Al-Quran kita diminta
berpikir dengan hati yang bersih, akal
yang benar, tidak berpikir sempit,
menggunakan cara yang sederhana
agar lebih mudah untuk dipahami
orang lain, serta terbuka kepada
pikiran orang lain.
10. 2.nilai – nilai Kepemimpinan
dalam Islam
Menurut Quraish Shihab, imam dan khalifah
dua istilah yang digunakan Alquran untuk
menunjuk pemimpin.Kata khalifah berakar dari
kata khalafa yang pada mulanya berarti “di
belakang”.Kata khalifah sering diartikan
“pengganti” karena yang menggantikan selalu
berada di belakang, atau datang sesudah
yang digantikannya.
11. Sifat yang dimiliki seorang
pemimpin
Bersikap sederhana
dan rendah hati
tidak bermewah-mewahan
dan menyombongkan diri.
Bersifat sebagai
murabbi ( pembina
)
sosok pembina dan
pendidik yang
mengajarkan bawahan
dan rakyat yang
dipimpinnya akan nilai-nilai
keimanan, ibadah dan
akhlak yang baik
Bersikap jujur,
amanah, dan adil
Mengatakan hal yang
sebenar benarnya ,
memiliki rasa
tanggung jawab atas
apa yang telah
dilakukan dan yang
telah menjadi
kewajibannya dan
tidak membeda
bedakan sesuatu.
Taqwa, Shalih dan
mushlih
pemimpin teladan yang
sukses dan ideal sifat
shalih atau taqwa yang
ada dalam dirinya
dibarengi dengan sifat
seorang mushlih
Adanya sinergi antara
ucapan dan
perbuatan
Perbuatannya
menggambarkan apa yg
telah dikatakannya dan
tidak bermanis kata
12. Syarat untuk menjadi seorang
pemimpin di dalam Islam
adalah:
1. Bergaul karib dengan
Allah
2. Tidak meninggalkan
ibadah shalat
3. Berilmu
4. Berakhlak
5. Berakal
13. Keteladanan Rasulullah yang perlu untuk
dicontoh untuk menjadi seorang
pemimpin adalah sebagai berikut ;
Siddiq ( benar )
Maka orang yang siddiq
ialah orang yang berkata
yang benar sesuai dengan
fakta dan jujur.
Amanah ( dapat
dipercaya )
selalu menjaga kepercayaan
yang telah diberikan oleh
orang lain, dan kita tidak
berbuat curang ataupun
ingkar
Fathonah ( pandai )
senantiasa semangat
dalam menimba ilmu
Tabligh
(menyampaikan
)
sifat tersebut dengan senantiasa
menyampaikan hal-hal baik kepada umat
manusia lainnya
14. Akhlakul Karimah merupakan
akhlak ataupun perbuatan
baik yang terpuji, atau
dikatakan juga sebagai aturan
atau norma yang mengatur
hubungan manusia dengan
penciptanya. Adapun contoh
macam akhlak tersebut
diantarannya sikap rela
berkorban, jujur, sopan,
santun, tawakal, adil, sabar
3.Meraih
Kesempurnaan Islam
dengan
Berakhlakul Karimah
15. Santun adalah halus dan baik
budi (budi bahasanya,
tingkah lakunya), sabar, dan
tenang, sopan, penuh rasa
belas kasih, suka menolong.
Sopan santun diterapkan
sebagai salah satu upaya
terpeliharanya hubungan
persaudaraan.
16. Sebab meraih
kesantunan
1. Mengasihi orang-orang bodoh
2. Kemampuan untuk membalas
3. Mengabaikan hinaan
4. Meremehkan pelaku keburukan
5. Malu terhadap balasan jawaban yang setimpal
6. Memperbaiki celaan
7. Menghentikan pencela dan memutuskan celan
8. Takut terhadap hukuman karena jawaban
9. Memperhatikan jasa lama dan kehormatan yang harus
dijalani
10. Taktik dan menunggu peluang yang samar
17. Manfaat menerapkan
sikap santun
كلمات
1. Menghargai orang kain
2. Mengangkat martabat
3. Membangun hubungan harmonis
4. Menciptakan kedamaian
5. Disukai Allah
6. Dihargai orang lain
7. Menghindari perselisihan
8. Menghindari perpecahan
18. 4. Islamic Public speaking
Public speaking adalah kegiatan
komunikasi lisan yang dilakukan
secara langsung di muka umum
atau di hadapan sekelompok orang.
proses penyampaian
informasi/pesan kepada kelompok.
Kemampuan public speaking ialah
kemampuan berkomunikasi.
19. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat akan melakukan
public speaking antara lain
1. Materi harus disampaikan secara jujur
2. Terpercaya
3. Cara penyampaian yang sesuai untuk
audiens
4. Cerdas
20. Elemen dasar Public speaking
a. Speaker
b. Message
c. Audience (pendengar atau khalayak)
d. Medium
e. Effect
f. Channel
g. Result
21. Etika umum Public speaking
1. Intent, atau kesungguhan dalam
melakukan public speaking
2. Sarana, yaitu alat yang diterapkan untuk
mencapai keinginan
3. Hasil.
22. Etika public speaking dalam Islam
A. Qawlan Maysura (Perkataan
ringan)
Surat Al-Isra ayat 28 : "Dan
jika engkau berpaling dari
mereka untuk memperoleh
rahmat dari Tuhanmu yang
engkau harapkan, maka
katakanlah kepada mereka
ucapan yang lemah lembut"
B.Qawlan Layyinan (Perkataan
lembut)
Surah Thata ayat 44: "maka
berbicaralah kamu berdua
kepadanya (Fir'aun) dengan
kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan dia sadar
atau takut."
التاريخ
23. C. Qawlan Kariman (Perkataan Mulia)
Surat Al-Isra ayat 23: "Dan Tuhanmu telah
memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau
membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik."
24. D. Qawlan Ma’rufan (Perkataan baik)
Surat An-Nisa ayat 5: "Dan janganlah kamu serahkan
kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta
(mereka yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan
Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan
pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang baik."
25. Tuntunan Rasulullah SAW
dalam menerapkan public
speaking
1. Berbicaralah Dengan Jelas dan Mudah Dipah
2. Menyisipkan Sedikit Unsur Humor
3. Berpenampilan Menarik
4. Selalu Bersemangat
5. Ringkas namun penuh makna
6. Ceria dan Menatap Wajah Lawan
26. Tujuan
1. Menyampaikan
informasi
2. Memberikan motivasi
3. Meyakinkan audiens
4. Menghibur audiens
5. Mengendalikan suasana
Manfaat
1. Meningkatkan kepercayaan diri
2. Mudah bergaul
3. Membangun relasi dan menjalin
silahturahmi
4. Berpikir kritis
5. Bekal menjadi pemimpin
6. Mengembangkan diri
7. Mudah mendapatkan pekerjaan