SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
APLIKASI SISTEM
KENGENDALI PNEUMATIS
Daniel Fransisco Silalahi
2018320008
TEKNOLOGI KELAUTAN
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
2020
Email : humas@unsada.ac.id
Jl.Raden Inten II (Terusan Casablanca) Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp. : (021) 8649051
Fax. : (021) 8649052
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan suka cita dan Anugrah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “APLIKASI SISTEM KENDALI
PNEUMATIS” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
MOHAMMAD DANIL ARIFIN pada Sistem Pengendalian. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang baling-baling atau propeller para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak MOHAMMAD DANIL ARIFIN ,
selaku dosen Sistem Pengendalian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
BEKASI, 14 JUNI 2020
Penulis
Penulis
Daniel Fransisco Silalahi
iii
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL …………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………….. ii
ISI ……………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1
 A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1
 B. Rumusan Masalah .…………………………………………………….. 1
 C. Tujuan …………………………………………………………………….. 1
 D. Manfaat …………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………… 2
 A. Pengertian Sistem pneumatis ……………………………………… 2
 B. Jenis Ciri-Ciri pneumatis …………………………………………….. 2
 C. Prinsip Dasar Kerja pneumatis ……………………………………. 3
 D. Komponen Sistem pneumatis …………………………………….. 4
 E. Kelebihan Sistem Pneumatis ……………………………………….. 6
 F. Kekurangan Sistem Pneumatis ……………………………………. 8
 G. Aplikasi Pneumatis Pada Ramp Door kapal …………………. 8
BAB III PENUTUP ………………………………………… 11
 A. Simpulan ………………………………………………………………………. 11
 B. Saran ……………………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem Pneumatis sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit
kita menemukan alat tersebut. Sistem ini mempunyai fungsi yang sangat berperan penting
bagi masyarakat terutama bagi. mereka yang memiliki kendaraan berat, karena apabila
mereka menggunakan Sistem ini akan terasa mudahdalam melakukan pekerjaannya.Selain itu
juga sistem ini banyak digunakan di tempat industry ( Dunia Perusahaan ). Maka dari itu saya
selaku penulis merasa termotivasi untuk membahas materi tentang Pneumatis di kapal yang
jarang di ketahui dan menambah ilmu di dunia perkapalan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui Apa Itu Sistem Pneumatis
2. Mengetahui Sistem perbedaan Pneumati dengan Hidroris
C. TUJUAN
Tujuan saya menyusun makalah ini yaitu supaya kami mengetahui pengertian Sistem Pneumatis dan
menyelesaikan tugas kuliah, Manfaat Sistem Pneunatis dan Komponen Sistem Pneumatis di kapal
serta kelebihan dan kekurangan.
D. MANFAAT
Menyelesaikan tugas matakuliah sistem pengendalian dan kita tahu apa saja Pneumatis di kapal dan
bermanfaat buat di dunia perkapalan maupun di dunia maritim
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pneumatis/Pneumatik
Pengendali pneumatis adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam
bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja. Udara yang dimampatkan adalah
udara yang diambil dari udara lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang
ukurannya relatif kecil.
Pneumatis dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri (dunia perusahaan) (dan
khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanis dimana udara
memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan. Dalam pengertian yang lebih sempit pneumatik dapat
diartikan sebagai teknik udara mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam pengertian
teknik pneumatik meliputi : alat-alat penggerakan, pengukur-an, pengaturan, pengendalian,
penghubungan dan perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Dalam
penggunaan sistem pneumatik semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara
mampat sebagai pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.
B. Jenis Ciri – Ciri Pneumatis
ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatis yang tidak dipunyai oleh sistem alat yang lain,
adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian dimampatkan
(dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang diinginkan). Dimana
selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya harus
didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan melakukan
kerja ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke atmosphere (dibuang).
3
C. Prinsip Dasar Kerja Pneumatis
Sistem pneumatik adalah suatu sistem yang menggunakan udara sebagai media kerjanya,
dimana untuk menghasilkan kerja tersebut udara dimampatkan terlebih dahulu. Sistem-sistem
pneumatik terutama terdiri dari suatu kompresor udara atau perapat udara (sumber udara mampat),
motor-motor udara mampat (pemakai-pemakai udara mampat) ditambah dengan bagian-bagian
pengatur dan pengendali. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar sistem pneumatik secara rinci.
Gambar Sistem Peumatik
1.) Kompresor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menghasilkan udara kempa, udara
akan diserap dan dimampatkan oleh kompresor yang digerakkan oleh motor listrik.
2.) After Cooler, salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan udara kempa dengan
menggunaka air atau media lain yang dapat berfungsi sebagaipendingin udara kempa.
3.) Main Line Air Filter, peralatan yang berfungsi untuk mengeleminir debu dan air serta
kandungan minyak pada udara kempa.
4.) Refrigerated Air Dryer,alat ini berfungsi untuk mengeringkan udara basah atau udara
yang masih mengandung embun atau titk air, sehingga dapat menghasilkan udara kempa yang
benar-benar kering.
5.) Air Filter, alat ini dipergunakan untuk menyaring debu yang terbawa oleh air.
6.) Air Pressure Reducing Valve, berfungsi untuk mereduksi udara kempa pada batas yang
dikehendaki dan menjaga agar tetap konstan pada saat digunakan.
7.) Air Lubricator, alat ini berfungsi untuk mensuplai pelumas kedalam udara kempa dengan
menggunakan aliran udara sehingga peralatan dapat bekerja dengan halus dan bisa digunakan
dalam jangka waktu yang panjang.
8.) Air Silincer, berfungsi untuk mereduksi nozel yang timbul sampai pada batas yang aman.
9.) Air Flow (Change Selenoide Valve), berfungsi untuk merubah(mengubah) aliran
lkangsung dari kompresor dengan cara membuka atau menutup katup yang menerima singnal
elektrik.
10.) Speed Control Valve, berfungsi mengontrol kecepatan silinder dengan mengatur valve
aliran dari udara kempa.
11.) Air Cylinder, berfungsi untuk merubah energi udara kempa menjadi gaya yang efektif
dan gerakan.
4
D. Komponen Sistem Pneumatis
1. Kompressor
Kompressor digunakan untuk menghisap udara di atmosfer dan menyimpannya kedalam tangki
penampung atau receiver. Kondisi udara dalam atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.
(Kompresor yang biasa digunakan ada 2 macam) ,yaitu :
a. Kompresor langkah positif (positive-displecement)
Pada kompresor langkah positif ada dua jenis :
1. Kompresor bolak-balik (reciprocating) input terbagi lagi jadi 2 yaitu : dengan mempergunakan
piston (piston compressor) dan dengan mengunakan diapragma (diaphragma compressor).
2. Kompressor berputar (rotary compressor) terbagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu : slinding
vane rotary compressor (baling-baling), two axial screw compresor (kompressor ulir) dan root
blower.
b. Kompressor turbo (turbo compressor)
Kompresor ini tidak cocok apabila digunakan sebagai sumber (pengolah) udara yang
dimampatkan untuk pneumatik, hal ini disebabkan kerena tekanan udara yang dihasilkan
terlalu besar.
5
2. Oil and Water Trap
Pneumatik, tetapi dapat menjadi penyebab serius dari tidak berfungsinya sistem. Fungsi dari Oil
and Water Trap adalah sebagaipemisah oli dan air dari udara yang masuk dari kompressor. Jumlah air
persentasenya sangat kecil dalam udara yang masuk kedalam sistem
3. Dehydrator
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap lembab yang mana
boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil and Water Trap.
4. The Air Filter
Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit Dehydrator,akhirnya
udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk memisahkan udara dari kemungkinan adanya debu
dan kotoran yang mana mungkin tedapat dalam udara.
6
5. Restrictor
Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem Pneumatik, Restrictor
yang biasa digunakan ada dua tipe yaitu : tipe Orifice dan Variable Restrictor.
6. Pressure Regulator.
Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan pada bilik dan
mendesak beban pada piston.
E. Kelebihan Sistem Pneumatis
Kelebihan dari alat penumatik yang sangat menonjol adalah karena udara dapat mengembang
dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit dalam waktu yang relatif singkat. Berdasarkan itu
maka peralatan pneumatik banyak digunakan di indistri-industri dan pabrik-pabrik. Juga karena
beberapa bukti yang nyata bahwa dalam berbagai masalah untuk otomatisasi tidak ada media lain yang
dapat dipakai secara lebih mudah dan ekonomis.
Selain dari kelebihan di atas, alat pneumatik juga mempunyai kelebihan-kelebihan lainnya
sehingga alat pneumatik seringkali diutamakan dibandingkan alat-alat yang lain. Kelebihan-kelebihan
itu antara lain bisa dilihat dari: (Thomas Krist, 1993 : 6-8) (Krist,T, 1993) :
1. Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer
a. Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
b. Saluran-saluran balik tidak diperlukan, karena udara bekas (udara yang telah memuai dan
telah menyerahkan energinya) dapat dibuang bebas.
7
2. Dapat disimpan dengan baik.
a. Sumber udara mampat (kompresor) hanya memproduksi udara mampat kalau udara itu
memang digunakan, jadi kompresor tidak selalu bekerja.
b. Pengangkutan dan penyimpanan dari tangki-tangki penampungan juga dimungkinkan.
3. Bersih dan kering.
a. Udara mampat adalah bersih, jadi kalau ada kebocoran pada saluran pipa benda-benda kerja
ataupun bahan-bahan tidak akan menjadi kotor.
b. Udara mampat adalah kering, jadi kalau ada kerusakan pipa-pipa tidak akan ada pengotoran-
pengotoran, bintik (stain) minyak dan sebagainya
4. Tidak peka terhadap suhu.
a. Udara bersih dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu tinggi dan pada nilai-nilai yang
rendah.
b. Udara mampat juga dapat digunakan di tempat-tempat yang sangat panas.
c. Peralatan-peralatanatausaluran-saluran pipa dapatdigunakan secara amandalam lingkungan
yang panas sekali.
5. Aman terhadap ledakan dan kebakaran.
a. Keamanan kerja serta produksi besar dari udara mampat tidak mengandung bahaya
kebakaran maupun ledakan.
b. Alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas.
6. Kesederhanaan (mudah dipelihara)
a. Karena kontruksinya sangat sederhana,peralatan-peralatan udara mampat hampir tidak peka
gangguan.
b. Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu motase (pemasangan) menjadi singkat,
kerusakan-kerusakan seringkali dapat diperbaiki sendiri.
c. Komponen-komponennya dengan mudah dipasang dan setelah dibuka dapat digunakan
kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
7. Konstruksi kokoh.
Pada umumnya komponen pneumatik kostruksinya kokoh sehingga tahan terhadap gangguan
dan perlakuan-perlakuan kasar. Namun demikian, udara bertekanan dan peralatan pneumatik masih
tetap juga mempunyai kelemahan-kelemahan.
8
F. Kekurangan Sistem Pneumatis
Kekurangan dari sistem pneumatik antara lain: (Thomas Krist, 1993 : 9-10)
1. Gangguan suara (bising).
Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama dalam ruang-ruang kerja
yang sangat mengganggu.
2. Mudah menguap (volatile).
Udara mampat mudah menguap (volatile). Terutama dalam jaringan udara-udara mampat yang
besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak dan menyebabkan udara
mampat mengalir keluar.
3. Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang berkaitan dengan
pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es.
4. Gaya tekan terbatas.
Udara mampat hanya dapat membangkitkan gaya yang terbatas. Untuk gaya-gaya yang besar
pada suatu tekanan bisa dalam jaringan, dan dibutuhkan diameter torak yang besar.
5. Biaya energi tinggi.
Biaya produksi udara mampat tinggi, oleh karena itu untuk produksi dan distribusi dibutuhkan
peralatan-peralatan khusus.
G. Aplikasi Pneumatis Pada Ramp Door Kapal
Silinder pneumatik penggerak ganda diletakkan di sisi dalam daun pintu bongkar muat.
Bagian pangkal silinder penggerak ganda diikatkan pada kapal melalui engsel, demikian pula
pada ujung batang torak silinder, sehingga gerakan maju mundur stangtorak akan memudahkan
Ramp Door membuka dan menutup dengan fleksibel.
9
Ramp Door akan menutup bila batang torak silinder pneumatik penggerakganda bergerak
maju (A+), sedangkan Ramp Door akan membuka bila batang torak silinder pneumatik penggerak
ganda tersebut bergerak mundur (A -).Agar dapat bekerja seperti uraian diatas di atas, maka
rangkaiannya adalah sebagai berikut:
Diagram Rangkaian Kontrol Pintu Ramp Door
Cara Kerja Rangkaian Ramp Door dengan Kontrol Pneumatik pada saat kapal sedang
melakukan bongkar muat di pelabuhan, maka pintu dikondisikan terbuka terus. Hal ini dimungkinkan
dengan mengoperasikan katup S4. Ketika katup S4 dioperasikan,saluran1 terbuka, saluran 3 tertutup,
aliran udara dari saluran 1 ke saluran 2 menujusaluran 1.2(X) pada katup V4 melalui katup V3. Aliran
udara pada katup V4 adalahudara masuk saluran 1 keluar saluran 2 menuju saluran silinder
bagian depan melaluikatup V6.Udara mendorong silinder ke belakang (A-).
Udara dalam silinder bagianbelakangdidorong keluar menuju saluran 4 dan keluar saluran 5
pada katup V4 melaluikatup V5.Dengan gerakan A-(silinder mundur) maka Ramp Door akan terbuka.
Padasaat kondisi Ramp Door terbuka maksimal, akan mengaktifkan katup S1. Sehingga aliranudara
padakatup S1 adalah saluran 1 terbuka, saluran 3 tertutup, udara mengalir darisaluran 1 kesaluran 2
dan selanjutnya diteruskan ke katup V1. Aliran udara ini akan mengaktifkan katup V1 sehingga udara
dari kompresor akan mengalir ke katup V4melalui saluran 1.4(Y). Pada saat yang bersamaan,pada
saluran 1.2 (X) masih terdapat udara mampat sehingga kondisi ini tidak akan mempengaruhi posisi
katup V4.Posisi silinder masih dalam kondisi awal dan posisi Ramp Door masih dalam keadaan
terbuka terus.
Pada saat kapalakan berangkat, Ramp Door terlebih dahulu ditutup. Untuk itu maka katup S4
harus dikembalikan ke posisi semula. Saluran1 tertutup dan saluran 3 terbuka. Udara mampat pada
saluran 1.2 (X) akan mengalir kekatup V3 menuju saluran 2 dan dibuang melalui saluran 3 pada katup
S4. Akibatnyaudara pada saluran 1.4 (Y) akan mendorong katup V4 sehingga aliran udara
padakatupV4 adalah udara dari kompresor masuk saluran 1 diteruskan ke saluran 4 menujukatupV5
dan kemudian masuk ke saluran silinder bagian belakang. Udara pada bagiandepanakan didorong ke
luar melewati katup V6 menuju saluran 2 dan dibuang melaluisaluran3 pada katup V4. Dengan
gerakan maju ini (A+), Ramp Door akan segera tertutup.Apabila di tengah perjalanan ada penumpang
yang akan turun, maka untuk membuka pintu, penumpang tinggal menekan katup S2. Pada waktu
katup S2 ditekanmaka saluran 1 terbuka dan saluran 3 tertutup. Aliran udara dari saluran 1
menujusaluran 2 untuk selanjutnya diteruskan ke V2 dan V3, kemudian menuju ke katup V4melalui
10
saluran 1.2 (X). Aliran udara pada katup V4 udara masuk saluran 1 menujusaluran 2 kemudian
diteruskan ke katup V6. Selanjutnya diteruskan ke silinder melaluisaluran bagian depan. Udara
mendorong silinder ke belakang. Udara pada bagian belakang silinder akan didorong ke luar melalui
katup V5 menuju saluran 4 dan dibuang melalui saluran 5. Silinder bergerak mundur (A-) dan Ramp
Door terbuka Pada waktu pintu terbuka maksimal maka akan mengaktifkan katup S1.
Dengan terbukanya katup S1, maka katup V1 akan mengalirkan udara dari kompresor menuju
katup V4 melalui saluran 1.4 (Y). Pada saat udara masuk ke saluran 1.4 (Y), pada saluran 1.2 (X)
tidak ada udara mampat karena pada saat katup S2 dilepas maka posisi akan kembali ke posisi awal.
Sehingga udara pada saluran 1.2 (X) akan segeradibuangke udara bebas melalui saluran 3 pada
katup S2. Akibatnya silinder akanbergerak maju(A+) dan Ramp Door akan segera menutup
kembaliApabila akan menaikkan penumpang di tengah perjalanan, maka untuk membuka Ramp Door,
dilakukan oleh sopir atau kondektur bus tersebut yaitu dengancaramenekan katup S3. Ketika katup
ditekan, maka saluran 1 terbuka, saluran 3tertutup,udara mengalir darisaluran 1 ke saluran 2
untuk selanjutnya diteruskan kesaluran 1.2(X) pada katup V4 melalui katup V2 dan katup V3.
Aliran udara ini akanmengubaharah aliran pada katup V4 yaitu udara masuk dari saluran 1 ke
saluran 2menuju katupV6. Selanjutnya masuk ke silinder melalui saluran bagian depan.
Silinderbergerak mundur (A-) dan Ramp Door akan terbuka Pada saat pintu terbuka maksimal maka
akan mengaktifkan katup S1 sehinggaudara dari kompresor akan mengalir dari saluran 1 ke saluran 2
menuju katup V1. Dengan terbukanya katup V1, maka udara dari kompresor akan masuk ke katup
V4melalui saluran 1.4 (Y).
Akibatnya udara dari kompresor akan mengalir dari saluran 1ke saluran 4 menuju katup V5
menuju silinder bagian belakang. Maka silinder akan bergerak maju (A+) dan pintu akan tertutup
kembaliFungsi-fungsi katup V5 dan V6 adalah untuk mengatur kecepatan gerak Ramp Door pada saat
membuka dan menutup. Katup V1 merupakan katup tunda waktu. Katupini berfungsi
untuk memberikan selang waktu Ramp Door menutup kembalisetelah Ramp Door terbuka.
Sedangkan katup V2 dan V3 merupakan katup balik fungsi “ATAU” yangmemungkinkan Ramp Door
dapat dioperasikan dengan menggunakan beberapa jenis katup pneumatik menurut situasi dan kondisi
pada saat Ramp Door tersebut dioperasikan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Jadi dari makalah yang saya buat saya jadi paham definisi sebuah sistem Pneumatis
dan sangan membatu buat saya mengerti sebuat tujuan sebuah sistem Pneumatis yang ada di
kapal.
B. Saran
1. Lebih detail lagi tentang pengertian
2. kalimat jangan haru mudah di mengerti
3. Contohgambar di perjelas lagi dan di perbanyak menggunakan gambar
Atau ilustrasi buat memperkuat penjelasan makalah tersebut
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ondyx.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-fungsi-pneumatik.html
2. http://www.academia.edu/attachments/36676106/download_file?ct=MTU5MjEyNjA
1MywxNTkyMTI2MDUzLDYzMTM2NjM1&s=swp-sticky-header&iid=4bef95c8-
f533-4ae1-8ba3-31e695057f2e

More Related Content

What's hot

kecelakaan kerja
kecelakaan kerjakecelakaan kerja
kecelakaan kerjaHadik27
 
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 UmumContoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 UmumSafetyInspectorDaop7
 
instalasi penerangan di bandara
instalasi penerangan di bandara instalasi penerangan di bandara
instalasi penerangan di bandara Alex Fernandez
 
Materi lock out & tag out khoirul huda
Materi lock out & tag out   khoirul hudaMateri lock out & tag out   khoirul huda
Materi lock out & tag out khoirul hudahandiv
 
Moda Transportasi Udara by @hafiz_hrp
Moda Transportasi Udara  by @hafiz_hrpModa Transportasi Udara  by @hafiz_hrp
Moda Transportasi Udara by @hafiz_hrpHafiz Llah Hrp
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
Presentasi kerja praktek teknik elektro
Presentasi kerja praktek teknik elektroPresentasi kerja praktek teknik elektro
Presentasi kerja praktek teknik elektroSusanto -
 
Permen 9 tahun 2016.ppt
Permen 9 tahun 2016.pptPermen 9 tahun 2016.ppt
Permen 9 tahun 2016.pptpubgbokisSSM
 
Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1Arjuna Ahmadi
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanHerry SR
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasimuhammad hasan
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutAl Marson
 
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingDwi Andriyanto
 
Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapaltanalialayubi
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaSyaifi Al-Mahfudzi
 

What's hot (20)

kecelakaan kerja
kecelakaan kerjakecelakaan kerja
kecelakaan kerja
 
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 UmumContoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Essay Ahli K3 Umum
 
4. LOTO.pptx
4. LOTO.pptx4. LOTO.pptx
4. LOTO.pptx
 
instalasi penerangan di bandara
instalasi penerangan di bandara instalasi penerangan di bandara
instalasi penerangan di bandara
 
Materi lock out & tag out khoirul huda
Materi lock out & tag out   khoirul hudaMateri lock out & tag out   khoirul huda
Materi lock out & tag out khoirul huda
 
Moda Transportasi Udara by @hafiz_hrp
Moda Transportasi Udara  by @hafiz_hrpModa Transportasi Udara  by @hafiz_hrp
Moda Transportasi Udara by @hafiz_hrp
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
Presentasi kerja praktek teknik elektro
Presentasi kerja praktek teknik elektroPresentasi kerja praktek teknik elektro
Presentasi kerja praktek teknik elektro
 
Working at height
Working at heightWorking at height
Working at height
 
Permen 9 tahun 2016.ppt
Permen 9 tahun 2016.pptPermen 9 tahun 2016.ppt
Permen 9 tahun 2016.ppt
 
P3k
P3kP3k
P3k
 
Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasi
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
 
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
 
Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapal
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
Laporan Ptlf
Laporan PtlfLaporan Ptlf
Laporan Ptlf
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
 

Similar to Makalah aplikasi sistem kengendali pneumatis by daniel fransisco silalahi

Sistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N HidrolikSistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N HidrolikMOHD SHUKRI
 
Sistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikSistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikIndo Permana
 
Sistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikSistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikIrwan Dony
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatikArya Shandy
 
Sistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikSistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikDYA_25
 
sistempneumatiknhidrolik-141024223821-conversion-gate02.pdf
sistempneumatiknhidrolik-141024223821-conversion-gate02.pdfsistempneumatiknhidrolik-141024223821-conversion-gate02.pdf
sistempneumatiknhidrolik-141024223821-conversion-gate02.pdfTriHutagalung2
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatikWahyu Pram
 
Sistim pneumatik dan hidrolik
Sistim pneumatik dan hidrolikSistim pneumatik dan hidrolik
Sistim pneumatik dan hidrolikmacyie9897
 
Pneumatik pertemua 1.pdf
Pneumatik pertemua 1.pdfPneumatik pertemua 1.pdf
Pneumatik pertemua 1.pdfTulusArdiyanto
 
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docxCamboyDJablez
 
JOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docxJOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docxAnjarKoeswara1
 
Jobshet1 instalasi kompresor udara
Jobshet1 instalasi kompresor udaraJobshet1 instalasi kompresor udara
Jobshet1 instalasi kompresor udaraBambang Haryono
 
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolikBahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolikherdwihascaryo
 
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfModul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfssuserae7ca8
 

Similar to Makalah aplikasi sistem kengendali pneumatis by daniel fransisco silalahi (20)

Pneumatik
PneumatikPneumatik
Pneumatik
 
Sistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N HidrolikSistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N Hidrolik
 
Sistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikSistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolik
 
Sistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikSistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolik
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatik
 
Sistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikSistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & Hidrolik
 
sistempneumatiknhidrolik-141024223821-conversion-gate02.pdf
sistempneumatiknhidrolik-141024223821-conversion-gate02.pdfsistempneumatiknhidrolik-141024223821-conversion-gate02.pdf
sistempneumatiknhidrolik-141024223821-conversion-gate02.pdf
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatik
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatik
 
Isi pneumatik
Isi pneumatikIsi pneumatik
Isi pneumatik
 
Sistim pneumatik dan hidrolik
Sistim pneumatik dan hidrolikSistim pneumatik dan hidrolik
Sistim pneumatik dan hidrolik
 
Kp4a
Kp4aKp4a
Kp4a
 
Pneumatik pertemua 1.pdf
Pneumatik pertemua 1.pdfPneumatik pertemua 1.pdf
Pneumatik pertemua 1.pdf
 
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
255706954-Sistem-Tata-Udara.docx
 
JOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docxJOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docx
 
Jobshet1 instalasi kompresor udara
Jobshet1 instalasi kompresor udaraJobshet1 instalasi kompresor udara
Jobshet1 instalasi kompresor udara
 
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolikBahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
Bahan ajar-tmd218-pneumatik-hidrolik
 
Pneumatik
PneumatikPneumatik
Pneumatik
 
kursus asas pneumatik
kursus asas pneumatikkursus asas pneumatik
kursus asas pneumatik
 
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfModul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 

Makalah aplikasi sistem kengendali pneumatis by daniel fransisco silalahi

  • 1. APLIKASI SISTEM KENGENDALI PNEUMATIS Daniel Fransisco Silalahi 2018320008 TEKNOLOGI KELAUTAN UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2020 Email : humas@unsada.ac.id Jl.Raden Inten II (Terusan Casablanca) Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp. : (021) 8649051 Fax. : (021) 8649052
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan suka cita dan Anugrah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “APLIKASI SISTEM KENDALI PNEUMATIS” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen MOHAMMAD DANIL ARIFIN pada Sistem Pengendalian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang baling-baling atau propeller para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak MOHAMMAD DANIL ARIFIN , selaku dosen Sistem Pengendalian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. BEKASI, 14 JUNI 2020 Penulis Penulis Daniel Fransisco Silalahi
  • 3. iii Daftar Isi HALAMAN JUDUL …………………………………………. i KATA PENGANTAR ……………………………………….. ii ISI ……………………………………………………………. iii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… 1  A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1  B. Rumusan Masalah .…………………………………………………….. 1  C. Tujuan …………………………………………………………………….. 1  D. Manfaat …………………………………………………………………….. 1 BAB II PEMBAHASAN ………………………………………… 2  A. Pengertian Sistem pneumatis ……………………………………… 2  B. Jenis Ciri-Ciri pneumatis …………………………………………….. 2  C. Prinsip Dasar Kerja pneumatis ……………………………………. 3  D. Komponen Sistem pneumatis …………………………………….. 4  E. Kelebihan Sistem Pneumatis ……………………………………….. 6  F. Kekurangan Sistem Pneumatis ……………………………………. 8  G. Aplikasi Pneumatis Pada Ramp Door kapal …………………. 8 BAB III PENUTUP ………………………………………… 11  A. Simpulan ………………………………………………………………………. 11  B. Saran ……………………………………………………………………………. 11 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 11
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Pneumatis sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita menemukan alat tersebut. Sistem ini mempunyai fungsi yang sangat berperan penting bagi masyarakat terutama bagi. mereka yang memiliki kendaraan berat, karena apabila mereka menggunakan Sistem ini akan terasa mudahdalam melakukan pekerjaannya.Selain itu juga sistem ini banyak digunakan di tempat industry ( Dunia Perusahaan ). Maka dari itu saya selaku penulis merasa termotivasi untuk membahas materi tentang Pneumatis di kapal yang jarang di ketahui dan menambah ilmu di dunia perkapalan. B. RUMUSAN MASALAH 1. Mengetahui Apa Itu Sistem Pneumatis 2. Mengetahui Sistem perbedaan Pneumati dengan Hidroris C. TUJUAN Tujuan saya menyusun makalah ini yaitu supaya kami mengetahui pengertian Sistem Pneumatis dan menyelesaikan tugas kuliah, Manfaat Sistem Pneunatis dan Komponen Sistem Pneumatis di kapal serta kelebihan dan kekurangan. D. MANFAAT Menyelesaikan tugas matakuliah sistem pengendalian dan kita tahu apa saja Pneumatis di kapal dan bermanfaat buat di dunia perkapalan maupun di dunia maritim
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem Pneumatis/Pneumatik Pengendali pneumatis adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja. Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil dari udara lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang ukurannya relatif kecil. Pneumatis dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri (dunia perusahaan) (dan khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan. Dalam pengertian yang lebih sempit pneumatik dapat diartikan sebagai teknik udara mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik meliputi : alat-alat penggerakan, pengukur-an, pengaturan, pengendalian, penghubungan dan perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat sebagai pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga. B. Jenis Ciri – Ciri Pneumatis ciri-ciri dari para perangkat sistem pneumatis yang tidak dipunyai oleh sistem alat yang lain, adalah sebagai berikut : 1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik. 2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang diperlukan. 3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan melakukan kerja ketika diperlukan. 4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke atmosphere (dibuang).
  • 6. 3 C. Prinsip Dasar Kerja Pneumatis Sistem pneumatik adalah suatu sistem yang menggunakan udara sebagai media kerjanya, dimana untuk menghasilkan kerja tersebut udara dimampatkan terlebih dahulu. Sistem-sistem pneumatik terutama terdiri dari suatu kompresor udara atau perapat udara (sumber udara mampat), motor-motor udara mampat (pemakai-pemakai udara mampat) ditambah dengan bagian-bagian pengatur dan pengendali. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar sistem pneumatik secara rinci. Gambar Sistem Peumatik 1.) Kompresor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menghasilkan udara kempa, udara akan diserap dan dimampatkan oleh kompresor yang digerakkan oleh motor listrik. 2.) After Cooler, salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan udara kempa dengan menggunaka air atau media lain yang dapat berfungsi sebagaipendingin udara kempa. 3.) Main Line Air Filter, peralatan yang berfungsi untuk mengeleminir debu dan air serta kandungan minyak pada udara kempa. 4.) Refrigerated Air Dryer,alat ini berfungsi untuk mengeringkan udara basah atau udara yang masih mengandung embun atau titk air, sehingga dapat menghasilkan udara kempa yang benar-benar kering. 5.) Air Filter, alat ini dipergunakan untuk menyaring debu yang terbawa oleh air. 6.) Air Pressure Reducing Valve, berfungsi untuk mereduksi udara kempa pada batas yang dikehendaki dan menjaga agar tetap konstan pada saat digunakan. 7.) Air Lubricator, alat ini berfungsi untuk mensuplai pelumas kedalam udara kempa dengan menggunakan aliran udara sehingga peralatan dapat bekerja dengan halus dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang. 8.) Air Silincer, berfungsi untuk mereduksi nozel yang timbul sampai pada batas yang aman. 9.) Air Flow (Change Selenoide Valve), berfungsi untuk merubah(mengubah) aliran lkangsung dari kompresor dengan cara membuka atau menutup katup yang menerima singnal elektrik. 10.) Speed Control Valve, berfungsi mengontrol kecepatan silinder dengan mengatur valve aliran dari udara kempa. 11.) Air Cylinder, berfungsi untuk merubah energi udara kempa menjadi gaya yang efektif dan gerakan.
  • 7. 4 D. Komponen Sistem Pneumatis 1. Kompressor Kompressor digunakan untuk menghisap udara di atmosfer dan menyimpannya kedalam tangki penampung atau receiver. Kondisi udara dalam atmosfer dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. (Kompresor yang biasa digunakan ada 2 macam) ,yaitu : a. Kompresor langkah positif (positive-displecement) Pada kompresor langkah positif ada dua jenis : 1. Kompresor bolak-balik (reciprocating) input terbagi lagi jadi 2 yaitu : dengan mempergunakan piston (piston compressor) dan dengan mengunakan diapragma (diaphragma compressor). 2. Kompressor berputar (rotary compressor) terbagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu : slinding vane rotary compressor (baling-baling), two axial screw compresor (kompressor ulir) dan root blower. b. Kompressor turbo (turbo compressor) Kompresor ini tidak cocok apabila digunakan sebagai sumber (pengolah) udara yang dimampatkan untuk pneumatik, hal ini disebabkan kerena tekanan udara yang dihasilkan terlalu besar.
  • 8. 5 2. Oil and Water Trap Pneumatik, tetapi dapat menjadi penyebab serius dari tidak berfungsinya sistem. Fungsi dari Oil and Water Trap adalah sebagaipemisah oli dan air dari udara yang masuk dari kompressor. Jumlah air persentasenya sangat kecil dalam udara yang masuk kedalam sistem 3. Dehydrator Fungsi unit ini adalah sebagai pemisah kimia untuk memisahkan sisa uap lembab yang mana boleh jadi tertinggal waktu udara melewati unit Oil and Water Trap. 4. The Air Filter Setelah udara yang dikompresi melewati unit Oil and Water Trap dan unit Dehydrator,akhirnya udara yang dikompresi akan melewati Filter untuk memisahkan udara dari kemungkinan adanya debu dan kotoran yang mana mungkin tedapat dalam udara.
  • 9. 6 5. Restrictor Restrictor adalah tipe dari pengontrol klep yang digunakan dalam sistem Pneumatik, Restrictor yang biasa digunakan ada dua tipe yaitu : tipe Orifice dan Variable Restrictor. 6. Pressure Regulator. Sistem tekanan udara siap masuk pada tekanan tinggi menambah tekanan pada bilik dan mendesak beban pada piston. E. Kelebihan Sistem Pneumatis Kelebihan dari alat penumatik yang sangat menonjol adalah karena udara dapat mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit dalam waktu yang relatif singkat. Berdasarkan itu maka peralatan pneumatik banyak digunakan di indistri-industri dan pabrik-pabrik. Juga karena beberapa bukti yang nyata bahwa dalam berbagai masalah untuk otomatisasi tidak ada media lain yang dapat dipakai secara lebih mudah dan ekonomis. Selain dari kelebihan di atas, alat pneumatik juga mempunyai kelebihan-kelebihan lainnya sehingga alat pneumatik seringkali diutamakan dibandingkan alat-alat yang lain. Kelebihan-kelebihan itu antara lain bisa dilihat dari: (Thomas Krist, 1993 : 6-8) (Krist,T, 1993) : 1. Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer a. Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga. b. Saluran-saluran balik tidak diperlukan, karena udara bekas (udara yang telah memuai dan telah menyerahkan energinya) dapat dibuang bebas.
  • 10. 7 2. Dapat disimpan dengan baik. a. Sumber udara mampat (kompresor) hanya memproduksi udara mampat kalau udara itu memang digunakan, jadi kompresor tidak selalu bekerja. b. Pengangkutan dan penyimpanan dari tangki-tangki penampungan juga dimungkinkan. 3. Bersih dan kering. a. Udara mampat adalah bersih, jadi kalau ada kebocoran pada saluran pipa benda-benda kerja ataupun bahan-bahan tidak akan menjadi kotor. b. Udara mampat adalah kering, jadi kalau ada kerusakan pipa-pipa tidak akan ada pengotoran- pengotoran, bintik (stain) minyak dan sebagainya 4. Tidak peka terhadap suhu. a. Udara bersih dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu tinggi dan pada nilai-nilai yang rendah. b. Udara mampat juga dapat digunakan di tempat-tempat yang sangat panas. c. Peralatan-peralatanatausaluran-saluran pipa dapatdigunakan secara amandalam lingkungan yang panas sekali. 5. Aman terhadap ledakan dan kebakaran. a. Keamanan kerja serta produksi besar dari udara mampat tidak mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan. b. Alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas. 6. Kesederhanaan (mudah dipelihara) a. Karena kontruksinya sangat sederhana,peralatan-peralatan udara mampat hampir tidak peka gangguan. b. Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu motase (pemasangan) menjadi singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat diperbaiki sendiri. c. Komponen-komponennya dengan mudah dipasang dan setelah dibuka dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya. 7. Konstruksi kokoh. Pada umumnya komponen pneumatik kostruksinya kokoh sehingga tahan terhadap gangguan dan perlakuan-perlakuan kasar. Namun demikian, udara bertekanan dan peralatan pneumatik masih tetap juga mempunyai kelemahan-kelemahan.
  • 11. 8 F. Kekurangan Sistem Pneumatis Kekurangan dari sistem pneumatik antara lain: (Thomas Krist, 1993 : 9-10) 1. Gangguan suara (bising). Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama dalam ruang-ruang kerja yang sangat mengganggu. 2. Mudah menguap (volatile). Udara mampat mudah menguap (volatile). Terutama dalam jaringan udara-udara mampat yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak dan menyebabkan udara mampat mengalir keluar. 3. Bahaya pembekuan. Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang berkaitan dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es. 4. Gaya tekan terbatas. Udara mampat hanya dapat membangkitkan gaya yang terbatas. Untuk gaya-gaya yang besar pada suatu tekanan bisa dalam jaringan, dan dibutuhkan diameter torak yang besar. 5. Biaya energi tinggi. Biaya produksi udara mampat tinggi, oleh karena itu untuk produksi dan distribusi dibutuhkan peralatan-peralatan khusus. G. Aplikasi Pneumatis Pada Ramp Door Kapal Silinder pneumatik penggerak ganda diletakkan di sisi dalam daun pintu bongkar muat. Bagian pangkal silinder penggerak ganda diikatkan pada kapal melalui engsel, demikian pula pada ujung batang torak silinder, sehingga gerakan maju mundur stangtorak akan memudahkan Ramp Door membuka dan menutup dengan fleksibel.
  • 12. 9 Ramp Door akan menutup bila batang torak silinder pneumatik penggerakganda bergerak maju (A+), sedangkan Ramp Door akan membuka bila batang torak silinder pneumatik penggerak ganda tersebut bergerak mundur (A -).Agar dapat bekerja seperti uraian diatas di atas, maka rangkaiannya adalah sebagai berikut: Diagram Rangkaian Kontrol Pintu Ramp Door Cara Kerja Rangkaian Ramp Door dengan Kontrol Pneumatik pada saat kapal sedang melakukan bongkar muat di pelabuhan, maka pintu dikondisikan terbuka terus. Hal ini dimungkinkan dengan mengoperasikan katup S4. Ketika katup S4 dioperasikan,saluran1 terbuka, saluran 3 tertutup, aliran udara dari saluran 1 ke saluran 2 menujusaluran 1.2(X) pada katup V4 melalui katup V3. Aliran udara pada katup V4 adalahudara masuk saluran 1 keluar saluran 2 menuju saluran silinder bagian depan melaluikatup V6.Udara mendorong silinder ke belakang (A-). Udara dalam silinder bagianbelakangdidorong keluar menuju saluran 4 dan keluar saluran 5 pada katup V4 melaluikatup V5.Dengan gerakan A-(silinder mundur) maka Ramp Door akan terbuka. Padasaat kondisi Ramp Door terbuka maksimal, akan mengaktifkan katup S1. Sehingga aliranudara padakatup S1 adalah saluran 1 terbuka, saluran 3 tertutup, udara mengalir darisaluran 1 kesaluran 2 dan selanjutnya diteruskan ke katup V1. Aliran udara ini akan mengaktifkan katup V1 sehingga udara dari kompresor akan mengalir ke katup V4melalui saluran 1.4(Y). Pada saat yang bersamaan,pada saluran 1.2 (X) masih terdapat udara mampat sehingga kondisi ini tidak akan mempengaruhi posisi katup V4.Posisi silinder masih dalam kondisi awal dan posisi Ramp Door masih dalam keadaan terbuka terus. Pada saat kapalakan berangkat, Ramp Door terlebih dahulu ditutup. Untuk itu maka katup S4 harus dikembalikan ke posisi semula. Saluran1 tertutup dan saluran 3 terbuka. Udara mampat pada saluran 1.2 (X) akan mengalir kekatup V3 menuju saluran 2 dan dibuang melalui saluran 3 pada katup S4. Akibatnyaudara pada saluran 1.4 (Y) akan mendorong katup V4 sehingga aliran udara padakatupV4 adalah udara dari kompresor masuk saluran 1 diteruskan ke saluran 4 menujukatupV5 dan kemudian masuk ke saluran silinder bagian belakang. Udara pada bagiandepanakan didorong ke luar melewati katup V6 menuju saluran 2 dan dibuang melaluisaluran3 pada katup V4. Dengan gerakan maju ini (A+), Ramp Door akan segera tertutup.Apabila di tengah perjalanan ada penumpang yang akan turun, maka untuk membuka pintu, penumpang tinggal menekan katup S2. Pada waktu katup S2 ditekanmaka saluran 1 terbuka dan saluran 3 tertutup. Aliran udara dari saluran 1 menujusaluran 2 untuk selanjutnya diteruskan ke V2 dan V3, kemudian menuju ke katup V4melalui
  • 13. 10 saluran 1.2 (X). Aliran udara pada katup V4 udara masuk saluran 1 menujusaluran 2 kemudian diteruskan ke katup V6. Selanjutnya diteruskan ke silinder melaluisaluran bagian depan. Udara mendorong silinder ke belakang. Udara pada bagian belakang silinder akan didorong ke luar melalui katup V5 menuju saluran 4 dan dibuang melalui saluran 5. Silinder bergerak mundur (A-) dan Ramp Door terbuka Pada waktu pintu terbuka maksimal maka akan mengaktifkan katup S1. Dengan terbukanya katup S1, maka katup V1 akan mengalirkan udara dari kompresor menuju katup V4 melalui saluran 1.4 (Y). Pada saat udara masuk ke saluran 1.4 (Y), pada saluran 1.2 (X) tidak ada udara mampat karena pada saat katup S2 dilepas maka posisi akan kembali ke posisi awal. Sehingga udara pada saluran 1.2 (X) akan segeradibuangke udara bebas melalui saluran 3 pada katup S2. Akibatnya silinder akanbergerak maju(A+) dan Ramp Door akan segera menutup kembaliApabila akan menaikkan penumpang di tengah perjalanan, maka untuk membuka Ramp Door, dilakukan oleh sopir atau kondektur bus tersebut yaitu dengancaramenekan katup S3. Ketika katup ditekan, maka saluran 1 terbuka, saluran 3tertutup,udara mengalir darisaluran 1 ke saluran 2 untuk selanjutnya diteruskan kesaluran 1.2(X) pada katup V4 melalui katup V2 dan katup V3. Aliran udara ini akanmengubaharah aliran pada katup V4 yaitu udara masuk dari saluran 1 ke saluran 2menuju katupV6. Selanjutnya masuk ke silinder melalui saluran bagian depan. Silinderbergerak mundur (A-) dan Ramp Door akan terbuka Pada saat pintu terbuka maksimal maka akan mengaktifkan katup S1 sehinggaudara dari kompresor akan mengalir dari saluran 1 ke saluran 2 menuju katup V1. Dengan terbukanya katup V1, maka udara dari kompresor akan masuk ke katup V4melalui saluran 1.4 (Y). Akibatnya udara dari kompresor akan mengalir dari saluran 1ke saluran 4 menuju katup V5 menuju silinder bagian belakang. Maka silinder akan bergerak maju (A+) dan pintu akan tertutup kembaliFungsi-fungsi katup V5 dan V6 adalah untuk mengatur kecepatan gerak Ramp Door pada saat membuka dan menutup. Katup V1 merupakan katup tunda waktu. Katupini berfungsi untuk memberikan selang waktu Ramp Door menutup kembalisetelah Ramp Door terbuka. Sedangkan katup V2 dan V3 merupakan katup balik fungsi “ATAU” yangmemungkinkan Ramp Door dapat dioperasikan dengan menggunakan beberapa jenis katup pneumatik menurut situasi dan kondisi pada saat Ramp Door tersebut dioperasikan.
  • 14. 11 BAB III PENUTUP A. Simpulan Jadi dari makalah yang saya buat saya jadi paham definisi sebuah sistem Pneumatis dan sangan membatu buat saya mengerti sebuat tujuan sebuah sistem Pneumatis yang ada di kapal. B. Saran 1. Lebih detail lagi tentang pengertian 2. kalimat jangan haru mudah di mengerti 3. Contohgambar di perjelas lagi dan di perbanyak menggunakan gambar Atau ilustrasi buat memperkuat penjelasan makalah tersebut DAFTAR PUSTAKA 1. http://ondyx.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-fungsi-pneumatik.html 2. http://www.academia.edu/attachments/36676106/download_file?ct=MTU5MjEyNjA 1MywxNTkyMTI2MDUzLDYzMTM2NjM1&s=swp-sticky-header&iid=4bef95c8- f533-4ae1-8ba3-31e695057f2e