Krisis kemanusiaan selama pandemi covid-19 membutuhkan tanggapan kebijakan yang terkoordinasi dan inovatif dari negara-negara maju serta dukungan finansial dan teknis untuk negara-negara miskin. Sekretaris Jenderal PBB membentuk Dana Respons dan Pemulihan COVID-19 untuk mendukung upaya negara berpenghasilan rendah dan menengah serta mengimbau negara-negara mengikuti pedoman WHO dalam tanggapan kesehatan.
2. Krisis kemanusiaan ini menuntut tindakan kebijakan yang
terkoordinasi, tegas, inklusif, dan inovatif dari ekonomi terkemuka
dunia, dan dukungan finansial dan teknis maksimum untuk
masyarakat dan negara-negara yang paling miskin dan paling rentan,"
kata Antonio Guterres dalam konferensi pers virtual.
Laporan tersebut muncul setelah IMF mengumumkan bahwa dunia
telah memasuki resesi yang buruk atau lebih buruk dari pada tahun
2009. Laporan ini menyerukan tanggapan multilateral skala besar,
terkoordinasi dan komprehensif berjumlah setidaknya 10 persen dari
PDB global.
3. Untuk itu, Sekretaris Jenderal telah membentuk sebuah Dana
Respons dan Pemulihan COVID-19 khusus untuk mendukung
upaya-upaya di negara-negara berpenghasilan rendah dan
menengah. Pendekatannya menopang PBB yang direformasi
dengan respons multi-lembaga, multi-sektoral yang terkoordinasi
untuk tindakan nasional dan lokal yang diprioritaskan untuk
mengatasi dampak sosial ekonomi dari krisis COVID-19. Ini akan
mengandalkan kepemimpinan negara Koordinator Penduduk dan
Tim Negara PBB dalam mendukung dan memungkinkan
pemerintah dengan cepat dalam krisis ini, dan pemulihan.
Menurut data Organisasi Buruh Internasional (ILO) sekitar 25 juta
pekerjaan hilang, US$ 3,4 triliun (Rp 56.243 triliun) kerugian dalam
pendapatan tenaga kerja, hingga 1,5 miliar siswa putus sekolah
menurut data UNESCO.
4. Laporan AS mengimbau negara-negara untuk mengikuti pedoman
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan untuk tanggapan kesehatan
segera untuk menghentikan penyebaran virus, termasuk
meningkatkan pengujian, karantina, dan perawatan."Kami masih
sangat jauh dari tempat kami harus secara efektif memerangi
COVID-19 di seluruh dunia dan untuk dapat mengatasi dampak
negatif," kata Guterres.Guterres mengatakan dia sangat peduli
terhadap Afrika dan mendesak negara-negara maju untuk berbuat
lebih banyak bagi negara-negara yang kurang siap.Laporan itu juga
menyerukan tanggapan multilateral yang sekurang-kurangnya 10%
dari produk domestik bruto global.Lebih dari 878.000 orang di
seluruh dunia telah terinfeksi virus Corona dan lebih dari 43.000
orang telah meninggal, menurut data Reuters pada 2 April 2020.