Perawat perlu memiliki kesadaran diri yang tinggi untuk dapat memberikan perawatan yang berkualitas kepada pasien. Beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran diri antara lain melalui proses introspeksi, aktivitas interaktif dengan orang lain, dan konseling. Pengungkapan diri pada orang lain juga dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
SELF AWARNESS (dady).ppt
1.
2. Perawat merupakan profesi yang menolong
manusia untuk beradaptasi secara positif
terhadap stress yang dialami.
Pertolongan yang dapat diberikan harus
bersifat terapeutik.
Instrument utama yang dipakai adalah diri
perawat sendiri.
Analisa diri sendiri merupakan dasar utama
untuk dapat memberikan asuhan keperawatan
yang berkualitas.
3. POIN PENTING DALAM ANALISA DIRI:
KESADARAN DIRI
KLARIFIKASI NILAI
EKSPLORASI PERASAAN
KEMAMPUAN MENJADI MODEL DAN
RASA TANGUNG JAWAB
ALTRUISM
ETIKA & TANGGUNG JAWAB
4. Perawat harus mampu mengkaji perasaan,
reaksi dan perilakunya secara pribadi maupun
sebagai pemberi perawatan.
Kesadaran diri membuat perawat menerima
perbedaan dan keunikan klien.
Kesadaran diri dapat ditingkatkan agar
penggunaan diri secara teapeutik dapat lebih
efektif.
5. Cara meningkatkan kesadaran diri:
Mempelajari diri sendiri
Mengeksplorasi diri sendiri tentang pikiran, perasan,
perilaku, termasuk pengalaman yang
menyenangkan, hubungan interpersonal dan
kebutuhan pribadi.
Belajar dari orang lain
Aspek yang negative memberi kesadaran bagi
individu untuk memperbaiki diri sehingga ia akan
berkembang.
Membuka diri
Keterbukaan pada orang yang dipercaya untuk
menceritakan hal yang bersifat rahasia.
6. 1
Orang lain tahu
Diri sendiri tahu
2
Orang lain
tahu
3
Diri sendiri tahu
4
Tidak ada
yang tahu
7. DAERAH BEBAS
Kuadran Pertama (kiri atas).
Kedua pihak bersifat terbuka.
Kedua pihak sama-sama tahu pihak lain.
Kedua pihak mengenali dan tahu keinginan masing-masing.
Semakin luas daerah ini semakin bebas orang atau kelomp
untuk: mengadakan interaksi/komunikasi, mengungkapkan
perasaan tanpa jaga jarak.
Dampak: Komunikasi menjadi lebih lugas dan efektif
8. DAERAH BINTIK BUTA
Kuadran kedua (kanan atas).
Seseorang/kelompok bersifat tertutup dan kurang menyadari
situasi dirinya/kelompok.
Seseorang/kelomp tidak menyadari latar belakng perilakunya
atau sengaja menutupi.
Acuh tak acuh terhadap keadaan sekeliling.
Orang/pihak lain tahu apa yg terjadi tetapi sukar memahami
latar belakangnya.
Dampak: * Timbul hub yg kurang realistis.
* Pandangan individu thd dirinya kurang realistis
9. DAERAH PRIBADI
Kuadran ketiga (kiri bawah).
Seseorang/kelompok bersifat tertutup.
Seseorang/kelompok tahu ltr belakang perilakunya atau
apa yang diinginkannya dan orang/kelomp lain tidak tahu.
Diri seseorang/kelompok sendiri yg tahu situasinya.
Dampak: * Komunikasi sulit terjalin.
* Kerjasama sukar berkembang.
10. DAERAH TIDAK DIKENAL
Kuadran keempat (kanan bawah).
Seseorang/kelompok bersifat sangat tertutup.
Seseorang/kelompok tidak tahu latar belakang perilakunya
dan orang/pihak lain tidak mengetahui
Merugikan diri sendiri/kelompok juga orang/pihak lain.
Contoh situasi: “ Masyarakat tidak mengetahui jenis yan kesh
yang diperoleh di Posyandu dan pihak
Puskesmas tidak mengetahui jenis yan kesh
yang dibutuhkan masy.
11. KUNCI UNTUK MENGEMBANGKAN
KOMUNIKASI YG POSITIF DAN DINAMIS
KETERBUKAAN
Melalui proses saling membuka diri berdampak:
1. Diketahuinya gambaran nyata tentang tingkah
laku
pelaku komunikasi.
2. Dipahaminya ltr belakang; emosi & motivasi
pelaku komunikasi
3. Berkembangnya komunikasi yg harmonis.
12. MENINGKATKAN KESADARAN DIRI
Kesadaran diri (Bernard):
Proses memperhatikan dan menggali aspek
aspek diri dari sudut perilaku, psikologi
atau fisik yg bertahap dan berlanjut dgn
tujuan mengembangkan pemahaman pribadi
dan interpersonal.
13. MENUMBUHKAN KESADARAN DIRI
5 cara MENUMBUHKAN KESADARAN DIRI:
1. Dialog dengan diri sendiri.
2. Mendengarkan.
“ Kita dpt mengenal diri sendiri dgn melihat diri sendiri
seperti yg dilakukan orang lain”.
3. Mengurangi daerah buta.
“ Secara aktif mencari informasi tentang diri sendiri yg
dari orang lain yang mengetahui diri kita”
(Mengurangi daerah buta).
4. Amatilah diri Anda yg berbeda-beda.
“ Lihatlah diri kita melalui kacamata orang lain”
“ Kita sebenarnya adalah semua pandangan mereka”.
5. Memperluas daerah terbuka.
14. Roger:
Pemahaman diri: prasyarat penting untuk
memahami orang lain.
Upaya meningkatkan kesadaran diri:
1. Proses introspeksi: refleksi, eksplorasi
diri dan penilaian diri.
2. Aktifitas interaktif: pembukaan diri,
diskusi dan umpan balik.
3. Konseling (psikoterapi).
15. Klien harus selalu diutamakan dalam hubungan
interpersonal perawat-klien walaupun
hubungan ini bersifat timbal balik.
Perawat sebaiknya mempunyai rasa aman yang
cukup sehingga tidak menggunakan klien
untuk kepuasan dan keamanannya.
16. Perawat perlu terbuka dan
sadar terhadap perasaannya
agar ia dapat menggunakan
dirinya secara terapeutik
(Stuart&Sundeen, 1987).
Ketika berbicara dengan klien
perawat harus menyadari
responnya dan mengontrol
penampilannya
17. Perawat yang mempunyai masalah pribadi
akan mempengaruhi hubungannya dengan
klien (Stuart&Sundeen, 1987).
18. Yaitu mengerti kebutuhan orang lain. Seorang
perawat harus mengetahui mengapa ia ingin
menolong orang lain dan mempunyai
keinginan untuk menolong klien.
19. Perawat mempunyai batsan dalam kode etik
keperawatan untuk menolong orang lain.
Perawat juga bertanggung jawab kepada klien
dengan menggunakan kelebihan atau ilmu
yang dimiliki untuk menolong klien.
20. PENGUNGKAPANDIRI
Pengungkapan diri (Jourard, 1971): proses pengungkapan informasi dari
daerah tertutup (daerah rahasia) kita.
HAKEKAT PENGUNGKAPAN DIRI
Pengungkapan diri: jenis komunikasi dimana kita mengungkapkan informasi
diri kita sendiri yang biasanya disembunyikan.
1. Jenis komunikasi.
2. Informasi (pengetahuan baru).
3. Infromasi tentang diri sendiri.
(Pikiran, perasaan, perilaku seseorang & orang yg sangat
dekat dipikirkan).
4. Informasi yg biasanya dan secara aktif disembunyikan.
5. Melibatkan sedikitnya satu orang lain.
21. FAKTOR-FAKTORYGMEMPENGARUHIPENGUNGKAPANDIRI
1. Besar kelompok.
“Pengungkapan diri lebih banyak terjadi dlm kelompok kecil daripada
kelompok besar”.
2. Perasaan menyukai.
* Darlega (1987): “Kita membuka diri kpd orang yang kita sukai/cintai
dan kita tidak akan membuka diri kepada orang yg tidak kita sukai”.
* John Berg & Richard Archer (1983): “Tidak saja kita membuka diri pd
orang yg kita sukai, kita juga tampaknya menjadi suka kpd mereka
terhadap siapa kita membuka diri”.
* Wheeles & Grots (1977): “Kita juga membuka diri lebih banyak kepada
orang yang kita percayai”.
22. 3. Efek Diadik: proses dimana kita melakukan pengungkapan
diri bila orang yg bersama kita juga melakukan pengungkapan diri.
Berg & Archer (1983): “Pengungkapan diri menjadi lebih
akrab bila itu dilakukan sebagai tanggapan atas pengung-
kapan diri orang lain”.
4. Kompetensi.
“Orang yg kompeten lebih banyak melakukan dlm
pengungkapan diri ketimbang orang yang kurang kompeten”.
(James McCroskey & Lawrence Wheeless 1976).
FAKTOR-FAKTORYGMEMPENGARUHIPENGUNGKAPANDIRI
23. 5. Kepribadian.
“Orang yg pandai bergaul (sociable) & ekstrovert lebih
banyak melakukan pengungkapan diri dibanding orang yg
kurang pandai bergaul & introvert”.
6. Topik.
“ Makin pribadi dan makin negatif suatu topik, makin kecil
kemungkinan kita untuk mengungkapkannya”.
7. Jenis kelamin.
Judy Pearson : “Peran seks-lah (sex role) & bukan
jenis kelamin dlm arti biologis yg menyebabkan perbedaan
dalam hal pengungkapan diri”.
FAKTOR-FAKTORYGMEMPENGARUHIPENGUNGKAPANDIRI
24. IMBALANPENGUNGKAPANDIRI
1. Pengetahuan-Diri.
“Mendapatkan perspektif baru tentang diri sendiri dan
pemahaman mendalam tentang perilaku diri sendiri”.
2. Kemampuan mengatasi kesulitan
3. Efisiensi komunikasi
4. Kedalaman hubungan
“Pengungkapan diri perlu untuk membina
hubungan yang bermakna”
26. PEDOMANPENGUNGKAPANDIRI
1. Motivasi pengungkapan diri.
“Pengungkapan diri hendaknya bermanfaat dan produktif
bagi semua pihak yang terlibat”.
2. Kepatutan pengungkapan diri.
“Sebaiknya kita tidak mengungkapkan sesuatu yg bersifat
terlalu pribadi kpd orang yg tidak terlalu akrab, kepada
kenalan biasa atau pd tahap awal suatu hubungan”.
3. Perhatikan respon dan bagi kesempatan unt pengungkapan
diri bagi orang lain.
4. Pertimbangkan dengan cermat beban dan kesulitan yang
mungkin timbul akibat pengungkapan diri.
27. PEDOMANMENANGGAPI PENGUNGKAPANDIRI ORANGLAIN
1. Manfaatkan ketrampilan mendengar efektif & aktif.
2. Dukung dan kukuhkan Pengungkap.
3. Menjaga kerahasiaan.
4. Jangan manfaatkan pengungkapan diri orang lain untuk
merugikannya.