1. INTEGRASI PEMIKIRAN ISLAM
DAN TEORI PENGETAHUAN
KONSEP
1. Arung Bahtiar Donom (0301520053)
2. Rania zahra (0301520025)
3. Rayyan Dunur Putra (0301520039)
4. Tasya Anjali M (0301520047)
5.Muhammad Fajriansyah Malik (0301520037)
6. Nubina Azka Ayyufi (0301520058)
7. M. Daffa Ramadhan (0301520043)
2. Kedudukan Ilmu Pengetahuan
dan Pemikiran Islam
Peran agama secara teologis sebagai petunjuk bagi umat manusia
dalam dalam mengharungi kehidupan supaya selamat dunia dan
akhirat (philosophy and way of life), secara sosiologis, antropologis dan
historis sudah sangat beragam sejalan dengan persepsi dan
kepentingan masing-masing kelompok, sekadar simbol dan pelipur
lara di kala duka sampai kepada untuk mendapatkan kemukjizatan dan
pertolongan Tuhan. Tak urung pula ada yang menggunakan agama
untuk melakukan terorisme.
3. Dengan ilmu dan agama serta kedua-duanya penting
didudukkan dan harus jelas bagaimana hubungan
tersebut. Menurut Bustanuddin Agus, terdapat tiga pola
hubungan itu di kalangan ilmuwan Muslim, yaitu:
1.Pertama, kalangan dikotomis mengatakan keduanya
tidak ada hubungan, masing masing jalan sendiri-sendiri.
2.Kedua, kaum sinkronis berpendapat bahwa keduanya
sejalan. Bukankah menuntut ilmu diperintahkan oleh
agama?
3.Ketiga, kaum idealis adalah yang berpendapat bahwa
ketiga aspek dari iptek tersebut (ontologis, epistemologis,
dan aksiologis) harus disesuaikan dengan ajaran Islam.
4. ALUR DAN KONSEP INTEGASI PEMIKIRAN
ISLAM DAN TEORI ILMU PENGETAHUAN
Integrasi pemikiran Islam dan teori Ilmu pengetahuan modern
merupakan langkah akademik keilmuan bagi pencarian titik temu
kebenaran pesan wahyu dalam al-Quran dan Sunnah Rasul dengan bukti-
bukti empirik teori ilmu pengetahuan modern. Dasar integrasi menurut
pemikiran Islam bertolak dari pandangan bahwa baik wahyu al-Quran
(ayat quraniyah) sebagai kalam Allah maupun fenomena di alam semesta
dengan segala keteraturannya berdasarkan mekanisme hukum alam
(sunnatullah) yang merupakan ketetapan Allah. Allah sebagai sumber
yang sama wahyu, Kalam Allah dan alam semesta ciptaan-Nya dipandang
sebagai basis titik temu antara kebenaran pesan wahyu al Quran dengan
bukti-bukti saintifik ilmu pengetahuan tentang ciptaan Allah di alam
semesta.
5. Titik temu dua jalur pengetahuan dari pesan wahyu Allah
dan bukti-bukti saintifik ilmiah dengan karakteristik alur
logika masing-masing yang memiliki perbedaan di samping
persamaan, terutama menyangkut aspek bagaimana ilmu
pengetahuan tersebut diperoleh dan dipahami.
Titik temu dua jalur pengetahuan dari pesan wahyu Allah dan bukti-bukti saintifik ilmiah
dengan karakteristik alur logika masing-masing yang memiliki perbedaan di samping
persamaan, terutama menyangkut aspek bagaimana ilmu pengetahuan tersebut
diperoleh dan dipahami. Karena itu, fokus dari pendekatan integrasi yaitu memahami
kedua alur logika epistemologis yang bersumber dari wahyu dan hasil eksplorasi akal
dan pengalaman empirik tentang beragam fakta dan fenomena di alam semesta,
sehingga menghasilkan integrated knowledges.
6. Teori Integrasi Ilmu
Pengetahuan
Kata integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh. Dalam konteks
pendidikan, integrasi bisa bermakna menyatukan bentuk-bentuk yang bersifat dikotomis
(berlawanan atau terpisah) menjadi satu kesatuan yang melebur.
Integrasi merupakan jawaban terhadap gejala sekularisme dalam bidang
pendidikan yang memisahkan ilmu pengetahuan umum dan ilmu
pengetahuan agama.
Makna leksikal dari kata integrasi ini dapat diartikan sebagai
penggabungan atau penyatuan beberapa hal menjadi satu
kesatuan yang solid dan utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Menurut KAMUS BESAR BAHSA INDONESIA (KBBI)
Sosio-Historis
7. PENDEKATAN INTEGRASI PEMIKIRAN
ISLAM DENGAN PENDEKATAN
PENGETAHUAN
Menggali dan menemukan persamaan dan perbedaan sudut pandang pemikiran
keilmuan dalam perspektif Islam dan pemikiran keilmuan modern kontempoer yang
dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan terutama bersumber dari pemikiran
di dunia Barat, yaitu dalam konstruksi pemahaman aspek ontologi, epsitemologi dan
aksiologi.
Menemukan persamaan basis keilmuan dari kutub pemikiran Islam dan pemikiran
modern kontemporer, dalam aspek ontologi, epsitemologi dan aksiologi.
Menggali pesan dan nilai-nilai dalam al-Quran (ayat qauliyah) terkait berbagai bidang
disiplin keilmuan sebagai sumber inspirasi dan pedoman dalam menggali,
mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan.
8. Melakukan integrasi nilai Islam dan ilmu pengetahuan (kebenaran dan wahyu) melalui
penemuan bukti-bukti empirik pesan wahyu al-Quran pada disiplin ilmu pengetahuan
kealaman, sosial dan humaniora dari hasil-hasil temuan yang bersifat ilmiah (scientific).
Mengintegrasikan nilai, kaidah hukum dan rambu-rambu moral yang bersumber dari
wahyu (ayat qauliyah) ke dalam temuan teoritik ilmu pengetahuan, terutama di bidang
sosial dan humaniora. Selain itu, menjadikan patokan nilai dan ramburambu moral dari
wahyu Allah Swt (ayat qauliyah) sebagai patokan tindakan dalam pencarian, penemuan,
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan (aksiologi).
Melakukan verifikasi terhadap hasil temuan ilmu pengetahuan modern dan
kontemporer yang tidak sejalan atau bertentangan dengan prinsip, kaidah nilai dan
moral ajaran Islam yang berlandaskan prinsip tauhid.