SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
KONSEP DASAR
                                 BAYI BARU LAHIR NORMAL




A. Pengertian
   Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
   dengan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. (Mochtar, Rustam. 1998)


B. Ciri-ciri Bayi Normal
   Menurut Depkes RI. 1993. Ciri-ciri bayi normal adalah :
  1.   Berat-badan lahir 2500 - 4000 gram
  2.   Panjang badan lahir 48-52 cm
  3.   Lingkar dada 30-38 cm
  4.   Lingkar kepala 30-35 cm
  5.   Bunyi jantung pada menit-menit pertama kira-kira 180x/menit kemudian menurun sampai
       120-140 x/menit
  6.   Pernafasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80x/menit, kemudian turun setelah
       tenang kira-kira 40 x/menit
  7.   Kulit kemerah-merahan karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi vernix
       caseosa
  8.   Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala agak panjang dan lemah
  9.   Kuku telah panjang dan lemas
  10. Genetalia : labia mayora telah menutupi labia minora (pada perempuan), testis sudah
       turun (pada laki-laki).
  11. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
  12. Refleks morro sudah baik, bila bayi dikagetkan dan memperlihatkan gerakan seperti
       memeluk.
  13. Graff reflex sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak tangan, bayi akan
       menggenggam/adanya gerak refleks.
  14. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam
       kecoklatan.
C. Perubahan-perubahan Bayi Baru Lahir.
   Menurut Rusepno, Hasan, dkk. 2000. Perubahan-perubahan bayi baru lahir,yaitu :
   1. Metabolisme karbohidrat
     Oleh karena kadar gula darah tali pusat yang 65 mg/100 ml akan turun menjadi 50
     mg/100 ml dalam waktu 2 jam sesudah lahir. Energi yang diperlukan neonatus pada jam-
     jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak, sehingga kadar
     gula darah dapat mencapai 100 mg /100 ml.

  2. Perubahan suhu tubuh
     Sesaat setelah bayi lahir ia akan berada di tempat yang suhunya lebih rendah daripada di
     dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Bila bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25°C
     maka bayi akan kehilangan panas tubuh sebanyak 2°C dalam waktu 15 menit.

  3. Perubahan Sistem Pernafasan
     Pernafasan pertama bayi baru lahir normal terjadi 30 detik setelah kelahiran pernafasan
     timbul sebagai aktifitas normal dari susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh
     beberapa rangsangan lainnya. Paru-paru berkembang dan rongga dada kembali ke bentuk
     semula

  4. Perubahan sirkulasi
     Dengan berkembangnya paru-paru megakibatkan tekanan 02 meningkat dan tekanan CO2
     menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya resishensi pembuluh darah paru sehingga aliran
     darah ke alat tersebut meningkat. Hal ini meyebabkan darah dari arteri pulmonalis
     mengalir ke paru-paru dan ductus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena
     umbilikalis dan kemudian tali pusat dipotong aliran darah dari plasenta melalui vena kava
     inferior dan voramen ovale ke atrium kiri terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah
     menjadi sirkulasi bayi yang cukup hidup di luar badan ibu.

  5. Perubahan alat pencernaan, hati, ginjal, dan alat lainnya mulai berfungsi
D. Penilaian Bayi Baru Lahir
      Tampilan           0                       1                            2
     Appearence                                                     Seluruh       tubuh
                       Pucat            Ekstrimitas biru
    (Warna kulit)                                                        merah

     Pulse (Nadi)    Tidak ada            <100x/menit                > 1 00 x/menit

      Grimace        Tidak ada            Menyeringai                 Bersin/batuk
      (Refleks)
       Activity
                     Tidak ada      Ekstrimitas sedikit fleksi       Gerakan aktif
     (Tonus Otot)
      Respiration
                     Tidak ada        Lemah/tidak teratur            Menangis kuat
     (Pemafasan)


       Penilaian di atas disebut penilaian AFGAR Score. Penilaian ini dilakukan untuk
  menentukan kapan kita memulai tindakan tetapi lebih banyak kaitannya dalam memantau
  kondisi bayi dari waktu ke waktu. (Mochtar, Rustam. 1998)


E. Penatalaksanaan Awal pada bayi baru lahir normal yang bernafas spontan
   Menurut Depkes RI. 1993.
   1. Mencegah pelepasan panas berlebihan, yaitu dengan cara:
      a. Mengeringkan tubuh bayi
          Segera setelah bayi di letakkan pada perut ibu, keringkan kepala dan tubuh bayi dari
          cairan ketuban, darah, sebaiknya mengeringkan tubuh bayi dengan handuk atau kain
          yang hangat. Hal ini dapat memberikan dua keuntungan bagi bayi yaitu suhu tubuh
          bayi tetap terjaga dan memberikan rangsangan taktil pada tubuh bayi sehingga dapat
          memberi kan rangsangan timbulnya usaha nafas.

      b. Selimuti bayi terutama bagian kepala dengan kain kering.
          Hal ini diletakkan karena permukaan yang paling luas dari tubuh bayi adalah kepala,
          sehingga apabila kepala tidak ditutupi bayi akan kehilangan panas dengan cepat.
      c. Ganti handuk atau selimut yang basah.
d. Jangan menimbang bayi dalam keadaan tidak berpakaian
  e. Jangan memandikan bayi setidak-tidaknya 6 jam setelah persalinan
  f. Letakkan bayi pada lingkungan yang hangat (diberi selimut dan pakaian)
  Catatan:
  Hilangnya panas dari tubuh dapat melalui:
   -   Konduksi yaitu proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung dengan
       benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah.
   -   Konveksi yaitu proses hilangnya panas tubuh melalui kontak udara yang ada dingin
       sekitamya.
   -   Evaporasi yaitu proses hilangnya panas tubuh bayi bila bayi berada dalam keadaan
       basah.
   -   Radiasi proses hilangnya panas tubuh bayi bila diletakkan dekat dengan benda-benda
       yang lebih rendah suhunya dari suhu tubuh bayi tersebut.
2. Bebaskan/ bersihkan jalan nafas
    Jalan nafas dibersihkan dengan cara mengusap mukanya dengan kain/kasa yang bersih
    dari darah dan lendir segera setelah kepala bayi lahir. Apabila bayi baru lahir segera
    dapat menangis jangan dilakukan pengisapan secara rutin pada jalan nafasnya.
3. Rangsangan taktil
    Mengeringkan tubuh bayi pada dasarnya adalah tindakan rangsangan untuk bayi yang
    sehat, prosedur tersebut sudah cukup untuk merangsang usaha nafas.
4. Laktasi
    Setelah ibu dibersihkan pakaian kering dan bersih, maka bayi yang sudah diselimuti,
    diberikan pada ibunya untuk mulai mendapatkan ASI.
    Pemberian ASI yang pertama ini bertujuan untuk :
    a. Melatih refleks isap bayi
    b. Membina hubungan psikologis ibu dan bayi
    c. Membantu kontraksi uterus melalui rangsangan putting susu
    d. Memberi ketenangan pada ibu dan perlindungan bagi bayinya
    e. Mencegah kehilangan panas yang berlebihan pada bayi
    f. Memberi kesempatan pada suami/keluarga untuk mengetahui keadaan ibu dan
       bayinya
DAFTAR PUSTAKA


Depkes RI. 1993. Asuhan Keperawatan Anak Dalam Konteks Keluarga. PUSDIKNAKES:
    Jakarta.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. EGC: Jakarta.

Rusepno, Hasan, dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 3. Jakarta.

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasiJoni Iswanto
 
Ppt riwayat kebidanan komunitas
Ppt riwayat kebidanan komunitasPpt riwayat kebidanan komunitas
Ppt riwayat kebidanan komunitasyessipriskila
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirChaicha Ceria
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 
Kohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalinKohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalinIrma Delima
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)Chiyapuri
 
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiaProgram kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiazrago
 
Power point seminar BBL
Power point seminar BBLPower point seminar BBL
Power point seminar BBL021112
 
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifas
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifasSistem endokrin pada saat hamil dan masa nifas
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifaspowerpoint2910
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS (MUNTAH dan GUMOH)
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS (MUNTAH dan GUMOH)ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS (MUNTAH dan GUMOH)
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS (MUNTAH dan GUMOH)Rofiqoh Damayanti
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLChiyapuri
 
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURKESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURAnnisa Nabila
 

What's hot (20)

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasi
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Ppt riwayat kebidanan komunitas
Ppt riwayat kebidanan komunitasPpt riwayat kebidanan komunitas
Ppt riwayat kebidanan komunitas
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahir
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Kohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalinKohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalin
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Soal soal ukom
Soal   soal ukomSoal   soal ukom
Soal soal ukom
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
 
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiaProgram kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
 
Power point seminar BBL
Power point seminar BBLPower point seminar BBL
Power point seminar BBL
 
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifas
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifasSistem endokrin pada saat hamil dan masa nifas
Sistem endokrin pada saat hamil dan masa nifas
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS (MUNTAH dan GUMOH)
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS (MUNTAH dan GUMOH)ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS (MUNTAH dan GUMOH)
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS (MUNTAH dan GUMOH)
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBL
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURKESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
 

Similar to BAYI BARU LAHIR

Similar to BAYI BARU LAHIR (20)

Femeriksaan fisik pada bayi
Femeriksaan fisik pada bayiFemeriksaan fisik pada bayi
Femeriksaan fisik pada bayi
 
Asuhan bbl
Asuhan bblAsuhan bbl
Asuhan bbl
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
 
Termogulasi
TermogulasiTermogulasi
Termogulasi
 
ADAPTASI BBL.ppt
ADAPTASI BBL.pptADAPTASI BBL.ppt
ADAPTASI BBL.ppt
 
Adaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahirAdaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahir
 
Bab i bbl.normal
Bab  i bbl.normalBab  i bbl.normal
Bab i bbl.normal
 
Konsep bayi baru lahir normal
Konsep bayi baru lahir normalKonsep bayi baru lahir normal
Konsep bayi baru lahir normal
 
Konsep bayi baru lahir normal
Konsep bayi baru lahir normalKonsep bayi baru lahir normal
Konsep bayi baru lahir normal
 
Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA
Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA
Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA
 
Perkembangan prakelahiran dan kelahiran
Perkembangan prakelahiran dan kelahiranPerkembangan prakelahiran dan kelahiran
Perkembangan prakelahiran dan kelahiran
 
Pdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikPdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovik
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
 
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptxSISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
SISTEM PERNAFASAN KELOMPOK 1.pptx
 
periode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdfperiode reaktivity pertama BBL.pdf
periode reaktivity pertama BBL.pdf
 
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
 
Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA
Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA
Masa nifas AKBID PARAMATA RAHA
 
bayi-baru-lahir-normal-ppt.pdf
bayi-baru-lahir-normal-ppt.pdfbayi-baru-lahir-normal-ppt.pdf
bayi-baru-lahir-normal-ppt.pdf
 
Bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normalBayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normal
 
Resusitasi neonatus
Resusitasi neonatusResusitasi neonatus
Resusitasi neonatus
 

More from neng elis

Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uterineng elis
 
Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganneng elis
 
Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilneng elis
 
Fisiologi kala iii
Fisiologi kala iiiFisiologi kala iii
Fisiologi kala iiineng elis
 
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinanneng elis
 
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisAsuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisneng elis
 
Alat genetalia interna (tgs bu jati)
Alat genetalia interna (tgs bu jati)Alat genetalia interna (tgs bu jati)
Alat genetalia interna (tgs bu jati)neng elis
 
Lp nifas fisiologis
Lp nifas fisiologisLp nifas fisiologis
Lp nifas fisiologisneng elis
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lamaneng elis
 

More from neng elis (10)

Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandungan
 
Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamil
 
Fisiologi kala iii
Fisiologi kala iiiFisiologi kala iii
Fisiologi kala iii
 
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
 
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisAsuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
 
Alat genetalia interna (tgs bu jati)
Alat genetalia interna (tgs bu jati)Alat genetalia interna (tgs bu jati)
Alat genetalia interna (tgs bu jati)
 
Lp nifas fisiologis
Lp nifas fisiologisLp nifas fisiologis
Lp nifas fisiologis
 
Lp campak
Lp campakLp campak
Lp campak
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lama
 

BAYI BARU LAHIR

  • 1. KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR NORMAL A. Pengertian Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. (Mochtar, Rustam. 1998) B. Ciri-ciri Bayi Normal Menurut Depkes RI. 1993. Ciri-ciri bayi normal adalah : 1. Berat-badan lahir 2500 - 4000 gram 2. Panjang badan lahir 48-52 cm 3. Lingkar dada 30-38 cm 4. Lingkar kepala 30-35 cm 5. Bunyi jantung pada menit-menit pertama kira-kira 180x/menit kemudian menurun sampai 120-140 x/menit 6. Pernafasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80x/menit, kemudian turun setelah tenang kira-kira 40 x/menit 7. Kulit kemerah-merahan karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa 8. Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala agak panjang dan lemah 9. Kuku telah panjang dan lemas 10. Genetalia : labia mayora telah menutupi labia minora (pada perempuan), testis sudah turun (pada laki-laki). 11. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik 12. Refleks morro sudah baik, bila bayi dikagetkan dan memperlihatkan gerakan seperti memeluk. 13. Graff reflex sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak tangan, bayi akan menggenggam/adanya gerak refleks. 14. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan.
  • 2. C. Perubahan-perubahan Bayi Baru Lahir. Menurut Rusepno, Hasan, dkk. 2000. Perubahan-perubahan bayi baru lahir,yaitu : 1. Metabolisme karbohidrat Oleh karena kadar gula darah tali pusat yang 65 mg/100 ml akan turun menjadi 50 mg/100 ml dalam waktu 2 jam sesudah lahir. Energi yang diperlukan neonatus pada jam- jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak, sehingga kadar gula darah dapat mencapai 100 mg /100 ml. 2. Perubahan suhu tubuh Sesaat setelah bayi lahir ia akan berada di tempat yang suhunya lebih rendah daripada di dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Bila bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25°C maka bayi akan kehilangan panas tubuh sebanyak 2°C dalam waktu 15 menit. 3. Perubahan Sistem Pernafasan Pernafasan pertama bayi baru lahir normal terjadi 30 detik setelah kelahiran pernafasan timbul sebagai aktifitas normal dari susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya. Paru-paru berkembang dan rongga dada kembali ke bentuk semula 4. Perubahan sirkulasi Dengan berkembangnya paru-paru megakibatkan tekanan 02 meningkat dan tekanan CO2 menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya resishensi pembuluh darah paru sehingga aliran darah ke alat tersebut meningkat. Hal ini meyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan ductus arteriosus menutup. Dengan menciutnya arteri dan vena umbilikalis dan kemudian tali pusat dipotong aliran darah dari plasenta melalui vena kava inferior dan voramen ovale ke atrium kiri terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang cukup hidup di luar badan ibu. 5. Perubahan alat pencernaan, hati, ginjal, dan alat lainnya mulai berfungsi
  • 3. D. Penilaian Bayi Baru Lahir Tampilan 0 1 2 Appearence Seluruh tubuh Pucat Ekstrimitas biru (Warna kulit) merah Pulse (Nadi) Tidak ada <100x/menit > 1 00 x/menit Grimace Tidak ada Menyeringai Bersin/batuk (Refleks) Activity Tidak ada Ekstrimitas sedikit fleksi Gerakan aktif (Tonus Otot) Respiration Tidak ada Lemah/tidak teratur Menangis kuat (Pemafasan) Penilaian di atas disebut penilaian AFGAR Score. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan kapan kita memulai tindakan tetapi lebih banyak kaitannya dalam memantau kondisi bayi dari waktu ke waktu. (Mochtar, Rustam. 1998) E. Penatalaksanaan Awal pada bayi baru lahir normal yang bernafas spontan Menurut Depkes RI. 1993. 1. Mencegah pelepasan panas berlebihan, yaitu dengan cara: a. Mengeringkan tubuh bayi Segera setelah bayi di letakkan pada perut ibu, keringkan kepala dan tubuh bayi dari cairan ketuban, darah, sebaiknya mengeringkan tubuh bayi dengan handuk atau kain yang hangat. Hal ini dapat memberikan dua keuntungan bagi bayi yaitu suhu tubuh bayi tetap terjaga dan memberikan rangsangan taktil pada tubuh bayi sehingga dapat memberi kan rangsangan timbulnya usaha nafas. b. Selimuti bayi terutama bagian kepala dengan kain kering. Hal ini diletakkan karena permukaan yang paling luas dari tubuh bayi adalah kepala, sehingga apabila kepala tidak ditutupi bayi akan kehilangan panas dengan cepat. c. Ganti handuk atau selimut yang basah.
  • 4. d. Jangan menimbang bayi dalam keadaan tidak berpakaian e. Jangan memandikan bayi setidak-tidaknya 6 jam setelah persalinan f. Letakkan bayi pada lingkungan yang hangat (diberi selimut dan pakaian) Catatan: Hilangnya panas dari tubuh dapat melalui: - Konduksi yaitu proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung dengan benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah. - Konveksi yaitu proses hilangnya panas tubuh melalui kontak udara yang ada dingin sekitamya. - Evaporasi yaitu proses hilangnya panas tubuh bayi bila bayi berada dalam keadaan basah. - Radiasi proses hilangnya panas tubuh bayi bila diletakkan dekat dengan benda-benda yang lebih rendah suhunya dari suhu tubuh bayi tersebut. 2. Bebaskan/ bersihkan jalan nafas Jalan nafas dibersihkan dengan cara mengusap mukanya dengan kain/kasa yang bersih dari darah dan lendir segera setelah kepala bayi lahir. Apabila bayi baru lahir segera dapat menangis jangan dilakukan pengisapan secara rutin pada jalan nafasnya. 3. Rangsangan taktil Mengeringkan tubuh bayi pada dasarnya adalah tindakan rangsangan untuk bayi yang sehat, prosedur tersebut sudah cukup untuk merangsang usaha nafas. 4. Laktasi Setelah ibu dibersihkan pakaian kering dan bersih, maka bayi yang sudah diselimuti, diberikan pada ibunya untuk mulai mendapatkan ASI. Pemberian ASI yang pertama ini bertujuan untuk : a. Melatih refleks isap bayi b. Membina hubungan psikologis ibu dan bayi c. Membantu kontraksi uterus melalui rangsangan putting susu d. Memberi ketenangan pada ibu dan perlindungan bagi bayinya e. Mencegah kehilangan panas yang berlebihan pada bayi f. Memberi kesempatan pada suami/keluarga untuk mengetahui keadaan ibu dan bayinya
  • 5. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 1993. Asuhan Keperawatan Anak Dalam Konteks Keluarga. PUSDIKNAKES: Jakarta. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. EGC: Jakarta. Rusepno, Hasan, dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 3. Jakarta.