SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
ALAT GENETALIA INTERNA




1. Vagina
           Merupakan suatu penghubung antara introitus dan uterus. Arahnya sejajar
   dengan arah dari pinggir atas simfisis ke promontoriom.arah ini penting diketahui
   pada waktu memasukkan jari ke dalam vagina ketika mengadakan pemeriksaan
   ginekologi. Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lain,
   masing-masing panjangnya 6,5 cm dan 9 cm. bentuk vagina sebelah dalam yang
   berlipat-lipat disebut rugae, di tengah-tengahnya ada bagian yang lebih keras
   disebut kolumna rugarum. Lipatan-lipatan ini memungkinkan vagina pada
   persalinan melebar, sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir. Di
   vagina tidak didapatkan kelenjar-kelenjar bersekresi. Epitel vagina terdiri dari
   epitel gepeng tidak bertanduk, di bawahnya terdapat jaringan ikat yang
   mengandung pembuluh darah. Pada kehamilan terdapat hipervaskularisasi lapisan
   jaringan tersebut, sehingga dinding vagina kelihatan kebiru-biruan yang disebut
   livide.
Di sebelah depan dinding vagina depan bagian bawah terdapat uretra,
   sedangkan bagian atasnya berbatasan dengan kandung kencing sampai ke forniks
   anterior vagina.
           Dinding kanan dan kiri vagina berhubungan dengan muskulus levator ani.
   Di sebelah atas vagina membentuk fornises laterales sinistra et dekstra; 1,5 cm di
   atas forniks lateralis dalam parametrium terletak ureter, dan pada tempat itu ureter
   melintasi arteria uterine. Hal ini penting diketahui jika harus menjahit kembali
   robekan pada serviks uteri yang lebar, dan dekat pada tempat arteria uterina serta
   ureter berada.
           Vagina mendapat darah dari : 1). Arteria uterina, yang melalui cabangnya
   ke serviks dan vagina memberikan darah ke bagian 1/3 atas vagina. 2). Arteria
   vesikalis inferior, yang melalui cabangnya memberikan darah ke vagina bagian
   1/3 tengah. 3). Arteria hemoroidalis mediana dan arteria pudendus interna, yang
   memberikan darah ke bagian 1/3 bawah vagina

2. Uterus
           Uterus berbentuk seperti buah alvokat atau buah peer yang sedikit gepeng
   kearah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai
   rongga.Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus 7-7,5 cm,
   lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm. letak uterus dalam
   keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio (servik ke dalam dan membentuk
   sudut dengan vagina, demikian pula korpus uteri ke depan dan membentuk sudut
   dengan servik uteri). Uterus terdiri atas :
   1) Fundus uteri
      Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal,di situ kedua tuba falopii masuk
      ke uterus. Di dalam klinik penting untuk diketahui sampai dimana fundus uteri
      berada oleh karena tuanya kehamilan dapat diperkirakan dengan perabaan pada
      fundus uteri.


   2) Korpus uteri
      Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan ini
      mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang
      terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri (rongga rahim). Korpus uteri
      berbentuk segitiga.
   3) Servik uteri.
      Servik uteri berbentuk silindri. Servik uteri terdiri atas :
               a. pars vaginalis servisis uteri yang disebut porsio
               b. pars supravaginalis servisis uteri adalah bagian servik yang berada
                   di atas vagina.
      Saluran yang terdapat pada servik disebut kanalis servikalis berbentuk sebagai
      saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm
Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran uterus
pada anak-anak 2-3 cm, nulipara 6-8 cm dan multipara 8-9 cm. Dinding uterus
terdiri dari 3 lapisan
a. Peritoneum
          Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe
     dan urat saraf. Peritoneum meliputi dinding rahim bagian luar,tuba, mencapai
     dinding abdomen dan menutupi bagian luar uterus.
b. Lapisan otot
     Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
          Lapisan luar
              Seperti “ kap” melengkung dari fundus uteri menuju ligamentum.
          Lapisan dalam
              Berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri internum.
          Lapisan tengah
              Terletak di antara kedua lapisan tersebut, membentuk lapisan tebal
              anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh
              darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka
              8 sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat,
              dengan demikian perdarahan dapat terhenti.
     Makin ke arah serviks otot rahim makin berkurang dan jaringan ikatnya
     bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum
     anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis
     dengan osteum uteri histologikum (di mana terjadi perubahan selaput lendir
     kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini
     akan menjadi segmen bawah rahim san meregang saat persalinan.
c.   Selaput lendir kavum uteri (endometrium)
     Pada endometrium terdapat lubang kecil, yang merupakan muara dari
     kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya dan fase pengeluaran lendir
     endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi.
     Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan menjadi desidua,
     sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).
     Lapian epitel serviks berbentuk silindris dan bersifat mengeluarkan cairan
     secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Pengaruh hormonal
     dalam pengeluaran cairan serviks tidak begitu kentara.


        Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim
sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot dasar panggul.
Ligamentum yang penyangga uterus, yaitu :
a) Ligamentum latum
   Merupakan lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus meluas sampai ke dinding
   panggul. Ruang antara kedua lipatan berisi jaringan ikat longgar dan
   mengandung pembuluh darah, limfe, dan ureter. Ligamentum latum seolah-
   olah tergantng pada tuba fallopii.
b) Ligamentum rotundum (teres uteri)
   Terbentang mulai sedikit kaudal dari insersi tuba menuju kanalis inguinalis dan
   mencapai labium mayus. Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Fungsinya
   menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c) Ligamentum infudibulopelvikum (suspensorium ovarii)
   Terbentang dari infudibulum dan ovarium menuju dinding panggul. Fungsinya
   menggantung uterus ke dinding panggul dan menahan tuba fallopii. Antara
   ruba fallopii dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium.
d) Ligamentum kardinale Machenrod
   Terbentang dari serviks setinggi osteum uteri internum menuju panggul.
   Ligamentum ini merupakan tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
   Fungsinya menghalangi pergerakan uterus ke kanan dan ke kiri dan mencegah
   supaya uterus tidak turun.
e) Ligamentum sacro-uterinum
   Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os
   sacrum. Fungsinya menahan uterus supaya tidak banyak bergerak.
f) Ligamentum vesiko-uterinum
   Merupakan jaringan ikat yang agak longgar sehingga dapat mengikuti
   perkembangan uterus saat hamil dan persalinan. Terbentang dari uterus menuju
   kandung kemih.

Pembuluh darah uterus

      Pembuluh darah uterus berasal dari arteri uterina dan arteri ovarika. Arteri
uterina merupakan cabang dari arteri hipogastrika melalui ligamentum latum,
menuju uterus sehingga osteum uteri internum. Arteri uterina bercabang dua,
   yaitu : 1) arteri uterina assenden yang menuju korpus uteri sepanjang dinding
               lateral dan memberikan cabangnya menuju uterus dan di dasar
               endometrium membentuk arteri spiralis uteri.
           2) di bagian atas mengadakan anatomis dengan arteri ovarika untuk
               memberikan darah pada tuba fallopii dan ovarium melalui ramus
               tubarius dan ramus ovarika.
   Arteri ovarika merupakan cabang dari aorta, menuju uterus melalui ligamentum
   infundibulopelvikum memberikan darahnya pada tuba fallopii,ovarium dan
   fundus uteri.
   Pembuluh darah venanya masuk menuju vena cava inferior, kecuali vena ovarika
   kiri menuju vena renalis. Pembuluh limfe serviks menuju ke kelenjar limfe
   hipogastrika sedangkan aliran limfe yang berasal dari fundus uteri menuju
   kelenjar limfe yang terdapat di kelenjar-kelenjar lumbal. Aliran limfe ini penting
   diketahui untuk menentukan metastase keganasan serviks atau korpus uteri.

   Susunan saraf uterus

        Kontraksi otot rahim bersifat otonom dan dikendalikan oleh saraf simpatis
   dan parasimpatis melalui ganglion servikalis Frankenhauser yang terletak pada
   pertemuan ligamentum sacro-uterineum. Tekanan pada ganglion ini dapat
   mempengaruhi his dan terjadinya refles mengejan. Saraf pusat hanya melakukan
   koordinasi dari kontraksi otot rahim.

3. Tuba Fallopii
      Tuba fallopii terdapat di tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral,
   mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim. Tuba fallopii merupakan
   tubulo-muskuler, dengan panjang sekitar 12 cm dan diameternya antara 3 sampai
   8 mm.
   Tuba fallopii terbagi menjadi 4 bagian.
      • Pars interstitialis (intramuralis), terletak diantara otot rahim, mulai dari
          osteum internum tubae.
      • Pars isthmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan
          bagian yang paling sempit.
      • Pars ampularis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S.
      • Pars infundibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang
          disebut fimbriae tubae.

          Fungsi tubae sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang
   dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
   konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan
   hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula, yang siap mengadakan
   implantasi.

4. Ovarium (Indung telur)
Ovarium merupakan kelenjar berbentuk buah kenari yang terletak di
   dalam pelvis kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah
   belakang oleh ligamentum-ligamentum uterus. Di dalam ovarium terdapat
   jaringan bulbus dan jaringan tubulus yang menghasilkan telur (ovum) dan
   ovarium ini hanya terdapat pada wanita, membentuk, mengembangkan serta
   melepaskan ovum dan menimbulkan sifat-sifat kewanitaan. Misalnya : pelvis
   yang membesar, timbulnya siklus menstruasi.
   Ovarium berbentuk bulat telur,yang berukuran kurang lebih sebesar ibu jari
   tangan dengan ukuran panjang 4 cm , lebar dan tebalnya 1,5 cm dengan berat 5-6
   gram.
   Struktur ovarium terdiri atas :
1. Korteks

   Merupakan bagian luar dari ovarium yang terdiri dari folikel-folikel yaitu
   kantong-kantong kecil yang berdinding epithelium dan berisi ovum.

2. Medulla

   Merupakan bagian di sebelah dalam korteks yang dibuat dari jaringan ikat tempat
   terdapatnya stroma dengan pembuluh-pembuluh darah , serabut-serabut saraf dan
   sedikit otot polos.




Fungsi ovarium :
1. Memproduksi ovum

2. Memproduksi hormon estrogen
3. Memproduksi hormone progesterone


    Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Setiap bulan
satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya
menjadi folikel de Graaf. Ovulasi adalah pematangan Folikel de Graaf yang
mengeluarkan ovum.
Folikel de Graaf yang matang terdiri atas:
1. Ovum

2. Stratum Granulosum

3. Teka interna

4. Teka Eksterna

    Pada ovulasi folikel yang matang mendekati permukaan ovarium pecah dan
melepaskan ovum ke rongga perut. Setelah ovulasi, sel-sel Stratum Granulosum di
ovarium mulai berproliferasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likuor
follikuli. Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh darah kecil yang ada di situ.
Biasanya terjadi perdarahan sehingga terjadi penggumpalan darah di dalam rongga
folikel dan sel yang berwarna kuning yang berasal dari dinding folikel tubuh masuk
ke dalam gumpalan itu dan membentuk korpus liteum (badan kuning). Bila ovum
yang keluar dibuahi maka korpus liteum tumbuh terus sampai beberapa bulan
menjadi besar. Bila ovum tidak dibuahi maka korpus liteumbertahan hanya selama 12
sampai 14 hari tepat sebelum masa menstruasi berikutnya korpus liteum menjadi
atropi.
    Siklus menstruasi. Perubahan yang terjadi pada ovarium dan uterus dimana masa
menstruasi berlangsung kira-kira 5 hari, selama masa ini epithelium permukaan
dinding uterus terlepas dan terjadi sedikit pendarahan.
    Masa setelah menstruasi adalah masa perbaikan dan pertumbuhan yang
berlangsung sembilan hari ketika selaput terlepas untuk diperbaharui, tahap ini
dikendalikan oleh estrogen, sedangkan pengendalian estrogen dikendalikan oleh FSM
(Follicle Stimulating Hormone) terjadi pada hari ke 14, kemudian disusul 14 hari
tahap sekretorik yang dikendalikan oleh progesterone.

More Related Content

What's hot

Posisi uterus
Posisi uterusPosisi uterus
Posisi uterusfannybli
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanitaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanitaOperator Warnet Vast Raha
 
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Anatomi dan hormonal wanita
Anatomi dan hormonal wanitaAnatomi dan hormonal wanita
Anatomi dan hormonal wanitaEndha EmostyLe
 
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Anatomi sistem reproduksi
Anatomi sistem reproduksiAnatomi sistem reproduksi
Anatomi sistem reproduksiAyunina2
 
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat ReproduksiKB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat ReproduksiUwes Chaeruman
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fharry christama
 
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanOrgan reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanJeremy Icha Stenberg
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiamarwahhh
 

What's hot (14)

Posisi uterus
Posisi uterusPosisi uterus
Posisi uterus
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanitaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
 
Vestibulum
VestibulumVestibulum
Vestibulum
 
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Anatomi dan hormonal wanita
Anatomi dan hormonal wanitaAnatomi dan hormonal wanita
Anatomi dan hormonal wanita
 
Sistem reproduksi part 4
Sistem reproduksi part 4Sistem reproduksi part 4
Sistem reproduksi part 4
 
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Anatomi sistem reproduksi
Anatomi sistem reproduksiAnatomi sistem reproduksi
Anatomi sistem reproduksi
 
Makalah kelamin
Makalah kelaminMakalah kelamin
Makalah kelamin
 
Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat ReproduksiKB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanOrgan reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 

Similar to Alat genetalia interna (tgs bu jati)

Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganneng elis
 
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksiAnatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksipjj_kemenkes
 
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanitaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanitaOperator Warnet Vast Raha
 
Anatomi dan fisiologi uteri
Anatomi dan fisiologi uteriAnatomi dan fisiologi uteri
Anatomi dan fisiologi uteriNovita Cahyani
 
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananAnatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananFajarHaetami1
 
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananAnatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananFajarHaetami1
 
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA RAHA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA RAHA Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA RAHA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
progsus anfis reproduksi.pptx
progsus anfis reproduksi.pptxprogsus anfis reproduksi.pptx
progsus anfis reproduksi.pptxRestiMeliyantari
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiCahya
 
Anfis Reproduksi.pptx
Anfis Reproduksi.pptxAnfis Reproduksi.pptx
Anfis Reproduksi.pptxAnggaN7
 

Similar to Alat genetalia interna (tgs bu jati) (20)

A
AA
A
 
Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandungan
 
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksiAnatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
 
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA
 
Makalah kelamin
Makalah kelaminMakalah kelamin
Makalah kelamin
 
Alat genetalia wanita
Alat genetalia wanitaAlat genetalia wanita
Alat genetalia wanita
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanitaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita
 
Anatomi dan fisiologi uteri
Anatomi dan fisiologi uteriAnatomi dan fisiologi uteri
Anatomi dan fisiologi uteri
 
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminahTugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah
 
Istilah dlam kehamilan
Istilah dlam kehamilanIstilah dlam kehamilan
Istilah dlam kehamilan
 
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananAnatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidanan
 
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananAnatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidanan
 
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA RAHA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA RAHA Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA RAHA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA RAHA
 
Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA RAHA
Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA RAHA Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA RAHA
Tugas intan ibu direk AKBID PARAMATA RAHA
 
progsus anfis reproduksi.pptx
progsus anfis reproduksi.pptxprogsus anfis reproduksi.pptx
progsus anfis reproduksi.pptx
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Anatomi Fisiologi
Anatomi FisiologiAnatomi Fisiologi
Anatomi Fisiologi
 
Anfis Reproduksi.pptx
Anfis Reproduksi.pptxAnfis Reproduksi.pptx
Anfis Reproduksi.pptx
 

More from neng elis

Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uterineng elis
 
Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilneng elis
 
Fisiologi kala iii
Fisiologi kala iiiFisiologi kala iii
Fisiologi kala iiineng elis
 
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinanneng elis
 
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisAsuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisneng elis
 
Lp nifas fisiologis
Lp nifas fisiologisLp nifas fisiologis
Lp nifas fisiologisneng elis
 
Konsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl normlKonsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl normlneng elis
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lamaneng elis
 

More from neng elis (9)

Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Asuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamilAsuhan kebidanan ibu hamil
Asuhan kebidanan ibu hamil
 
Fisiologi kala iii
Fisiologi kala iiiFisiologi kala iii
Fisiologi kala iii
 
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
 
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisAsuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
 
Lp nifas fisiologis
Lp nifas fisiologisLp nifas fisiologis
Lp nifas fisiologis
 
Konsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl normlKonsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl norml
 
Lp campak
Lp campakLp campak
Lp campak
 
LP kala II lama
LP kala II lamaLP kala II lama
LP kala II lama
 

Alat genetalia interna (tgs bu jati)

  • 1. ALAT GENETALIA INTERNA 1. Vagina Merupakan suatu penghubung antara introitus dan uterus. Arahnya sejajar dengan arah dari pinggir atas simfisis ke promontoriom.arah ini penting diketahui pada waktu memasukkan jari ke dalam vagina ketika mengadakan pemeriksaan ginekologi. Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lain, masing-masing panjangnya 6,5 cm dan 9 cm. bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat disebut rugae, di tengah-tengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Lipatan-lipatan ini memungkinkan vagina pada persalinan melebar, sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan lahir. Di vagina tidak didapatkan kelenjar-kelenjar bersekresi. Epitel vagina terdiri dari epitel gepeng tidak bertanduk, di bawahnya terdapat jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah. Pada kehamilan terdapat hipervaskularisasi lapisan jaringan tersebut, sehingga dinding vagina kelihatan kebiru-biruan yang disebut livide.
  • 2. Di sebelah depan dinding vagina depan bagian bawah terdapat uretra, sedangkan bagian atasnya berbatasan dengan kandung kencing sampai ke forniks anterior vagina. Dinding kanan dan kiri vagina berhubungan dengan muskulus levator ani. Di sebelah atas vagina membentuk fornises laterales sinistra et dekstra; 1,5 cm di atas forniks lateralis dalam parametrium terletak ureter, dan pada tempat itu ureter melintasi arteria uterine. Hal ini penting diketahui jika harus menjahit kembali robekan pada serviks uteri yang lebar, dan dekat pada tempat arteria uterina serta ureter berada. Vagina mendapat darah dari : 1). Arteria uterina, yang melalui cabangnya ke serviks dan vagina memberikan darah ke bagian 1/3 atas vagina. 2). Arteria vesikalis inferior, yang melalui cabangnya memberikan darah ke vagina bagian 1/3 tengah. 3). Arteria hemoroidalis mediana dan arteria pudendus interna, yang memberikan darah ke bagian 1/3 bawah vagina 2. Uterus Uterus berbentuk seperti buah alvokat atau buah peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus 7-7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm. letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio (servik ke dalam dan membentuk sudut dengan vagina, demikian pula korpus uteri ke depan dan membentuk sudut dengan servik uteri). Uterus terdiri atas : 1) Fundus uteri Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal,di situ kedua tuba falopii masuk ke uterus. Di dalam klinik penting untuk diketahui sampai dimana fundus uteri berada oleh karena tuanya kehamilan dapat diperkirakan dengan perabaan pada fundus uteri. 2) Korpus uteri Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri (rongga rahim). Korpus uteri berbentuk segitiga. 3) Servik uteri. Servik uteri berbentuk silindri. Servik uteri terdiri atas : a. pars vaginalis servisis uteri yang disebut porsio b. pars supravaginalis servisis uteri adalah bagian servik yang berada di atas vagina. Saluran yang terdapat pada servik disebut kanalis servikalis berbentuk sebagai saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm
  • 3. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran uterus pada anak-anak 2-3 cm, nulipara 6-8 cm dan multipara 8-9 cm. Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan a. Peritoneum Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat saraf. Peritoneum meliputi dinding rahim bagian luar,tuba, mencapai dinding abdomen dan menutupi bagian luar uterus. b. Lapisan otot Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan, yaitu :  Lapisan luar Seperti “ kap” melengkung dari fundus uteri menuju ligamentum.  Lapisan dalam Berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri internum.  Lapisan tengah Terletak di antara kedua lapisan tersebut, membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka 8 sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan demikian perdarahan dapat terhenti. Makin ke arah serviks otot rahim makin berkurang dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (di mana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim san meregang saat persalinan.
  • 4. c. Selaput lendir kavum uteri (endometrium) Pada endometrium terdapat lubang kecil, yang merupakan muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi). Lapian epitel serviks berbentuk silindris dan bersifat mengeluarkan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Pengaruh hormonal dalam pengeluaran cairan serviks tidak begitu kentara. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot dasar panggul. Ligamentum yang penyangga uterus, yaitu : a) Ligamentum latum Merupakan lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus meluas sampai ke dinding panggul. Ruang antara kedua lipatan berisi jaringan ikat longgar dan mengandung pembuluh darah, limfe, dan ureter. Ligamentum latum seolah- olah tergantng pada tuba fallopii. b) Ligamentum rotundum (teres uteri) Terbentang mulai sedikit kaudal dari insersi tuba menuju kanalis inguinalis dan mencapai labium mayus. Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi. c) Ligamentum infudibulopelvikum (suspensorium ovarii) Terbentang dari infudibulum dan ovarium menuju dinding panggul. Fungsinya menggantung uterus ke dinding panggul dan menahan tuba fallopii. Antara ruba fallopii dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium. d) Ligamentum kardinale Machenrod Terbentang dari serviks setinggi osteum uteri internum menuju panggul. Ligamentum ini merupakan tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus. Fungsinya menghalangi pergerakan uterus ke kanan dan ke kiri dan mencegah supaya uterus tidak turun. e) Ligamentum sacro-uterinum Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os sacrum. Fungsinya menahan uterus supaya tidak banyak bergerak. f) Ligamentum vesiko-uterinum Merupakan jaringan ikat yang agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan. Terbentang dari uterus menuju kandung kemih. Pembuluh darah uterus Pembuluh darah uterus berasal dari arteri uterina dan arteri ovarika. Arteri uterina merupakan cabang dari arteri hipogastrika melalui ligamentum latum,
  • 5. menuju uterus sehingga osteum uteri internum. Arteri uterina bercabang dua, yaitu : 1) arteri uterina assenden yang menuju korpus uteri sepanjang dinding lateral dan memberikan cabangnya menuju uterus dan di dasar endometrium membentuk arteri spiralis uteri. 2) di bagian atas mengadakan anatomis dengan arteri ovarika untuk memberikan darah pada tuba fallopii dan ovarium melalui ramus tubarius dan ramus ovarika. Arteri ovarika merupakan cabang dari aorta, menuju uterus melalui ligamentum infundibulopelvikum memberikan darahnya pada tuba fallopii,ovarium dan fundus uteri. Pembuluh darah venanya masuk menuju vena cava inferior, kecuali vena ovarika kiri menuju vena renalis. Pembuluh limfe serviks menuju ke kelenjar limfe hipogastrika sedangkan aliran limfe yang berasal dari fundus uteri menuju kelenjar limfe yang terdapat di kelenjar-kelenjar lumbal. Aliran limfe ini penting diketahui untuk menentukan metastase keganasan serviks atau korpus uteri. Susunan saraf uterus Kontraksi otot rahim bersifat otonom dan dikendalikan oleh saraf simpatis dan parasimpatis melalui ganglion servikalis Frankenhauser yang terletak pada pertemuan ligamentum sacro-uterineum. Tekanan pada ganglion ini dapat mempengaruhi his dan terjadinya refles mengejan. Saraf pusat hanya melakukan koordinasi dari kontraksi otot rahim. 3. Tuba Fallopii Tuba fallopii terdapat di tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim. Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang sekitar 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm. Tuba fallopii terbagi menjadi 4 bagian. • Pars interstitialis (intramuralis), terletak diantara otot rahim, mulai dari osteum internum tubae. • Pars isthmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit. • Pars ampularis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S. • Pars infundibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut fimbriae tubae. Fungsi tubae sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula, yang siap mengadakan implantasi. 4. Ovarium (Indung telur)
  • 6. Ovarium merupakan kelenjar berbentuk buah kenari yang terletak di dalam pelvis kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum-ligamentum uterus. Di dalam ovarium terdapat jaringan bulbus dan jaringan tubulus yang menghasilkan telur (ovum) dan ovarium ini hanya terdapat pada wanita, membentuk, mengembangkan serta melepaskan ovum dan menimbulkan sifat-sifat kewanitaan. Misalnya : pelvis yang membesar, timbulnya siklus menstruasi. Ovarium berbentuk bulat telur,yang berukuran kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang 4 cm , lebar dan tebalnya 1,5 cm dengan berat 5-6 gram. Struktur ovarium terdiri atas : 1. Korteks Merupakan bagian luar dari ovarium yang terdiri dari folikel-folikel yaitu kantong-kantong kecil yang berdinding epithelium dan berisi ovum. 2. Medulla Merupakan bagian di sebelah dalam korteks yang dibuat dari jaringan ikat tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh-pembuluh darah , serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos. Fungsi ovarium : 1. Memproduksi ovum 2. Memproduksi hormon estrogen
  • 7. 3. Memproduksi hormone progesterone Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Setiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya menjadi folikel de Graaf. Ovulasi adalah pematangan Folikel de Graaf yang mengeluarkan ovum. Folikel de Graaf yang matang terdiri atas: 1. Ovum 2. Stratum Granulosum 3. Teka interna 4. Teka Eksterna Pada ovulasi folikel yang matang mendekati permukaan ovarium pecah dan melepaskan ovum ke rongga perut. Setelah ovulasi, sel-sel Stratum Granulosum di ovarium mulai berproliferasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likuor follikuli. Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh darah kecil yang ada di situ. Biasanya terjadi perdarahan sehingga terjadi penggumpalan darah di dalam rongga folikel dan sel yang berwarna kuning yang berasal dari dinding folikel tubuh masuk ke dalam gumpalan itu dan membentuk korpus liteum (badan kuning). Bila ovum yang keluar dibuahi maka korpus liteum tumbuh terus sampai beberapa bulan menjadi besar. Bila ovum tidak dibuahi maka korpus liteumbertahan hanya selama 12 sampai 14 hari tepat sebelum masa menstruasi berikutnya korpus liteum menjadi atropi. Siklus menstruasi. Perubahan yang terjadi pada ovarium dan uterus dimana masa menstruasi berlangsung kira-kira 5 hari, selama masa ini epithelium permukaan dinding uterus terlepas dan terjadi sedikit pendarahan. Masa setelah menstruasi adalah masa perbaikan dan pertumbuhan yang berlangsung sembilan hari ketika selaput terlepas untuk diperbaharui, tahap ini dikendalikan oleh estrogen, sedangkan pengendalian estrogen dikendalikan oleh FSM (Follicle Stimulating Hormone) terjadi pada hari ke 14, kemudian disusul 14 hari tahap sekretorik yang dikendalikan oleh progesterone.