1. ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Riwayat Kebidanan Komunitas
di Indonesia
Yessi Priskila, S.S.T., M.Keb
2. pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan di Indonesia dimana bidan sebagai
ujung tombak pemberi pelayanan kebidanan komunitas. Bidan yang bekerja melayani ke
luarga dan masyarakat di wilayah tertentu disebut bidan komunitas
Di Indonesia istilah “bidan komunitas” tidak lazim digunakan sebagai panggilan bagi
bidan yang bekerja di luar Rumah Sakit. Secara umum di Indonesia seorang bidan yang
bekerja di masyarakat termasuk bidan desa dikenal sebagai bidan komunitas.
Sampai saat ini belum ada pendidikan khusus untuk menghasilkan tenaga bidan yang
bekerja di komuniti. Pendidikan yang ada sekarang ini diarahkan untuk menghasilkan
bidan yang mampu bekerja di desa.
Riwayat Kebidanan
Komunitas di Indonesia
3. Pendidikan tersebut adalah program pendidikan bidan A (PPB A), B
(PPB B), C (PPB C) dan Diploma III Kebidanan. PPB-A,lama pendidikan 1 tahun, siswa bera
sal dari lulusan SPK (Sekolah Perawat Kesehatan). PPB-B,lama pendidikan 1 tahun, siswa
berasal dari lulusan Akademi Perawat. PPB-C, lama pendidikan 3 tahun, siswa berasal dar
i lulusan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Diploma III Keb
idanan : lama pendidikan 3 tahun, berasal dari lulusan SMU, SPK maupun PPB-A mulai ta
hun 1996.
4. Kurikulum pendidikan bidan tersebut diatas disiapkan
sedemikian rupa sehingga bidan yang dihasilkan mampu mem
berikan pelayanan kepada ibu dan anak balita di masyarakat
terutama di desa. Disamping itu Departemen Kesehatan mel
atih para bidan yang telah dan akan bekerja untuk memperk
enalkan kondisi dan masalah kesehatan serta penanggulangan
nya di desa terutama berkaitan dengan kesehatan ibu dan an
ak balita. Mereka juga mendapat kesempatan dalam berbaga
i kegiatan untuk mengembangkan kemampuan, seperti perte
muan ilmiah baik dilakukan oleh pemerintah maupun oleh org
anisasi profesi seperti IBI. Bidan yang bekerja di desa, pusk
esmas, puskesmas pembantu; dilihat dari tugasnya berfungsi
sebagai bidan komunitas
5.
6. Riwayat Bidan Komunitas
di Negara lain
Yunani
Hipocrates yang hidup antara tahun 460-370 sebelum m
asehi. Beliau mendapat sebutan Bapak Pengobatan kare
na selama hidupnya menaruh perhatian besar terhadap
perawatan dan pengobatan serta kebidanan. Beliau men
ganjurkan ibu bersalin ditolong dengan perikemanusiaa
n dan mengurangi penderitaan ibu. Beliau menganjurka
n agar ibu bersalin dirawat dengan selayaknya. Sehubun
gan dengan anjuran itu maka di negeri Yinani dan roma
wi terlebih dahulu merawat wanita nifas.
7. Roma
Soranus yang hidup pada tahun 98-138 sesudah masehi. Beliau diseb
ut Bapak Kebidanan karena dari beliaulah pertama kali menaruh perhat
ian terhadap kebidanan setelah masa Hipocrates dan berpendapat bah
wa seorang bidan hendaklah seorang ibu yang telah mengalami kelahir
an bayi, ibu yang tidak takut akan hantu, setan, serta menjauhkan taha
yul.
Ia menulis buku yang merupakan pengajaran bagi bidan-bidan. Bidan-
bidan dahulu seringkali tidak mendapatkan pengajaran, hanya bekerja
berdasarkan pengalaman dan keberanian. Buku yang ditulisnya itu dib
eri judul Katekismus bagi bidan-bidan Roma. Dengan adanya buku itu
majulah pengetahuan bidan.
Galen (129-201 Masehi) menulis beberapa teks tentang pengobatan te
rmasuk Obstetri dan Gynekologi. Dia juga mengambarkan bagaimana
bidan melakukan Dilatasi Servik.
8. Belanda
Perkembangan Kebidanan di Belanda.
Seiring dengan meningkatnya perhatian pemerintah Belanda terha
dap kelahiran dan kematian, pemerintah mengambil tindakan terh
adap masalah tersebut. Wanita berhak memilih apakah ia mau mel
ahirkan di rumah atau di Rumah Sakit, hidup atau mati. Belanda m
emiliki angka kelahiran yang sangat tinggi sedangkan kematian pr
enatal relatif rendah. Satu dari tiga persalinan lahir di rumah dan di
tolong oleh bidan dan perawat sedang yang lain di rumah sakit, tet
api juga ditolong oleh bidan.
12. Prof. Geerit Van Kloosterman pada konferensinya di Toro
nto tahun 1984 menyatakan bahwa setiap kehamilan ad
alah normal dan harus selalu di pantau dan mereka beba
s memilih untuk tinggal di rumah atau di rumah sakit dim
ana bidan yang sama akan memantau kehamilannya. Ya
ng utama dan penting, kebidanan di Belanda melihat sua
tu perbedaan yang nyata antara kebidanan keperawatan
.
Astrid Limburg mengatakan : Seorang perawat yang
baik tidak akan menjadi seorang bidan yang baik kar
ena perawat dididik untuk merawat orang yang sakit,
sedangkan bidan untuk kesehatan wanita
16. sasaranKomuniti adalah sasaran pelayanan kebidanan komunitas. Di dala
m komuniti terdapat kumpulan individu yang membentuk keluarg
a atau kelompok masyarakat. Dan sasaran utama pelayanan kebi
danan komunitas adalah ibu dan anak.
Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, yang dimaksu
d dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarg
a lainnya. ( Syahlan, 1996 : 16 )
Ibu : Pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas dan m
asa interval.
Anak : Meningkatkan kesehatan anak dalam kandungan, ba
yi, balita, pra sekolah dan sekolah.
Keluarga : Pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, peme
liharaan anak, pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan gi
zi, imunisasi dan kelompok usila (gangrep).
Masyarakat (community): remaja, calon ibu dan kelompok ibu.
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarg
a dan masyarakat baik yang sehat, sakit maupun yang mempunya
i masalah kesehatan secara umum