Dokumen tersebut membahas tentang gaya Van der Waals yang merupakan gaya antarmolekul yang relatif lemah yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol, yang pertama kali diusulkan oleh Johannes van der Waals. Terdapat beberapa jenis interaksi Van der Waals yaitu interaksi ion-dipol, interaksi dipol-dipol, serta interaksi ion-dipol terinduksi dan dipol-dipol terinduksi yang merupakan interaksi antara molekul netral
2. Gaya Van Der
Waals
Gaya van der Waals dalam ilmu kimia merujuk pada jenis gaya antara
molekul. Istilah ini pada awalnya merujuk pada jenis gaya
antarmolekul, dan hingga saat ini masih digunakan dalam pengertian
tersebut, tetapi saat ini lebih umum merujuk pada gaya-gaya yang
timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol.
Gaya ini dikemukakan pertama kali oleh Johannes van der Waals
(1837-1923). Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik menarik listrik
yang relatif lemah akibat kepolaran molekul yang permanen atau
terinduksi. Kepolaran permanen terjadi akibat kepolaran di dalam
molekul, sedangkan kepolaran tidak permanen terjadi akibat molekul
terinduksi oleh partikel lain yang bermuatan sehingga molekul bersifat
polar sesaat secara spontan.
3. Interaksi ion
dipol
Tarik menarik antara ion dengan molekul polar (dipol) yang relative cukup
kuat .
dapat dilihat berdasarkan Mr (massa molekul relatif) semakin besar Mr
semakin besar gaya ion dipol.
rumus = Mr x jumlah total ion molekul
5. Interaksi ion-dipol terinduksi
merupakan molekul netral dan
menjadi dipol akibat induksi partikel
bermuatan yang berada di dekatnya.
Ikatan ini relatif lemah karena
kepolaran molekul terinduksi relatif
kecil daripada dipol permanen.
6. Interaksi dipol-dipol
terinduksi
Molekul dipol dapat membuat molekul
netral lain yang bersifat dipol terinduksi
sehingga terjadi interaksi dipol-dipol
terinduksi dan ikatannya relatif lemah
sehingga prosesnya berlangsung
secara lambat. Gaya Van der Waals bersifat permanen sehingga lebih kuat dari
gaya london. Gaya Van Der Waals terdapat pada senyawa
Hidrokarbon seperti CH4. Perbedaan keelektronegatifan C(2,5)
dengan H(2,1) sangat kecil, yaitu 0,4. Senyawa-senyawa yang
memiliki ikatan Van Der Waals akan mempunyai titik didih yng
sangat rendah, tetapi akan semakin tinggi apabila Mr bertambah
karena ikatan akan semakin kuat (C4H10 > C3H8 > C2 H6> CH4).